Laporan Sistem Indera Dan Reproduksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Anatomi dan Fisiologi Sistem Indera dan Reproduksi Manusia Anatomy and Physiology of the Human Sensory and Reproductive System Moh. Ikram Mooduto [email protected] Abstrak Sistem Indera ini berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Sistem Reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Praktikum yang berjudul Anatomi dan Fisiologi Sistem Indera dan Reproduksi Manusia telah dilaksanakan pada tanggal 06 Desember 2020 di Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo, Kecamatan Kota Timur, Kelurahan Padebuolo. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari anatomi indera penglihatan (mata), indera pendengaran dan keseimbangan (telinga), indera peraba (kulit), indera pengecap (lidah), indera pembau (hidung) pada manusia, untuk mempelajari struktur dan fungsi sistem reproduksi pada pria dan wanita, untuk mempelajari siklus seksual wanita (siklus ovarium, siklus endometrium) melalui gambar. Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan langsung dengan menggambar sistem indera pada manusia dan untuk sistem reproduksi dengan digunakan alat sesuai dengan petunjuk yang disediakan pada buku penuntun praktikum. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah kertas, pensil, pensil warna, mistar. Adapun hasil pengamatan yang diperoleh adalah gambar torso anatomi sistem indera dan reproduksi Kata Kunci: Sistem Indera ,Sistem Reproduksi , Perubahan Lingkungan , Berkembang Biak Abstract This sense system functions to recognize any changes in the environment, both those that occur inside and outside the body. The reproductive system is a system that functions to reproduce. Consists of the testes, ovaries and other parts of the genitals. The practicum entitled Anatomy and Physiology of the Sensory System and Human Reproduction was held on December 6, 2020 in Gorontalo Province, Gorontalo City, Kota Timur District, Padebuolo Village. This practicum aims to study the anatomy of the sense of sight (eye), sense of hearing and balance (ears), sense of touch (skin), sense of taste (tongue), sense of smell (nose) in humans, to study the structure and function of the reproductive system in men and women, to study the female sexual cycle (ovarian cycle, endometrial cycle) through pictures. This practicum is carried out using direct observation methods by drawing the sensory system in humans and for the reproductive system using tools in accordance with the instructions provided in the practicum manual. The tools and materials used in this practicum are paper, pencils, colored pencils, rulers. The observations obtained are torso images of the sensory and reproductive systems anatomy Keywords: Sense System, Reproductive System, Environmental Change, Breeding



1



Megawaty Susanto Putri Naki: Sistem Indera dan Sistem Reproduksi



Pendahuluan Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor khusus. Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang terjadi. Berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor ini dibagi menjadi dua, yaitu interoreseptor dan eksoreseptor. Interoreseptor ini berfungsi untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di dalam tubuh. Sel-sel interoreseptor terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding pembuluh darah, dinding saluran pencernaan, dan lain sebagainya. Sel-sel ini dapat mengenali berbagai perubahan yang ada di dalam tubuh seperti terjadi rasa nyeri di dalam tubuh, kadar oksigen menurun, kadar glukosa, tekanan darah menurun/naik dan lain sebagainya. Eksoreseptor adalah kebalikan dari interoreseptor, eksoreseptor berfungsi untuk mengenali perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi di luar tubuh. Yang termasuk eksoreseptor yaitu: (1) Indera penglihat (mata), indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti sinar, warna dan lain sebagainya. (2) Indera pendengar (telinga), indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti suara. (3) Indera peraba (kulit), indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti panas, dingin dan lain sebagainya. (4) Indera pengecap (lidah), indera ini berfungsi untuk mengenal perubahan lingkungan seperti mengecap rasa manis, pahit dan lain sebagainya. (5) Indera pembau (hidung), indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti mengenali/mencium bau. Kelima indera ini biasa kita kenal dengan sebutan panca indera. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh saat mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah 2



manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia. Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Cara organ reproduksi sangat menakjubkan. Sel benih testis pada orang laki-laki, maupun sel benih ovarium pada perempuan tampak pada awal kehidupan janin. Kejadian, bagaimana sel  reproduksi ini digerakkan ke daerah tempat yang telah ditentukan, yaitu ovarium dan testis, merupakan suatu rahasia agung dan indah. (evelyn pearce, 2002)  Metode/Cara Kerja Waktu dan Tempat Praktikum dilakukan pada tanggal 06 Desember 2020 di Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo,Kecamatan Kota Timur, Kelurahan Padebuolo. Target/Subjek/Populasi/Sampel Subjek yang melakukan pengamatan ini adalah mahasiswa-mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi angkatan tahun 2017 dan mahasiswa permata sakti. gambar torso anatomi sistem indera dan reproduksi. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari anatomi indera penglihatan (mata), indera pendengaran dan keseimbangan (telinga), indera peraba (kulit), indera pengecap (lidah), indera pembau (hidung) pada manusia, untuk mempelajari struktur dan fungsi sistem reproduksi pada pria dan wanita, untuk mempelajari siklus seksual wanita (siklus ovarium, siklus endometrium) melalui gambar Prosedur Langkah-langkah kerja pada praktikum ini adalah memperhatikan torso atau gambar sistem indera manusia, dan menggambarkan pada tabel pengamatan disertai keterangan dan fungsinya dan untuk sistem saraf ada dua langkah kerja yaitu Pada sistem reproduksi cara kerja yaitu memperhatikan torso atau gambar sistem reproduksi manusia, dan menggambarkan pada tabel pengamatan disertai keterangan dan fungsinya.



Megawaty Susanto Putri Naki: Sistem Indera dan Sistem Reproduksi



Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan membaca berbagai sumber referensi (buku,jurnal dan video) yang ada dan penjelasan dari penuntun praktikum



Hasil dan Pembahasan 1. Indera Penglihat (Mata) Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. a. Bagian-bagian mata: 1. Bola mata



Bola mata dikelilingi oleh tiga lapis dinding. Ketiga lapis dinding ini, dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:  Sklera, merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat, berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan yang disebut kornea.  Koroid, berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina.  Retina, merupakan lapisan yang peka terhadap sinar. 2. Kotak mata Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi 3



kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis. Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikro organisme ke dalam mata. 3. Otot mata Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior). 2. Indera Pendengar (Telinga) Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah. a. Bagian-bagian telinga



Megawaty Susanto Putri Naki: Sistem Indera dan Sistem Reproduksi



Gambar Struktur telinga pada manusia 1. Telinga luar Telinga luar meliputi daun telinga (pinna), liang telinga (meatus auditorius eksternus), dan saluran telinga luar. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. 2. Telinga tengah Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran yaitu martir (malleus) menempel pada gendang telinga, tulang landasan (incus), kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang, dan tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. 3. Telinga dalam Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran. Ada lima bagian utama dari labirin membran, yaitu: Tiga saluran setengah lingkaran, Ampula, Utrikulus, Sakulus, Koklea atau rumah siput 3 Indera Peraba (Kulit) Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang. a. Bagian-bagian kulit Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada lapisan epidermis tidak 4



terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel yaitu:  Stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya.  Stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering.  Stratum lusidum merupakan lapisan yang transparan.  Stratum korneum merupakan lapisan yang paling luar.



Gambar Penampang kulit manusia beserta reseptor-reseptornya Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang. Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik. . Indera Pengecap (Lidah) Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Menggunakan lidah, kita dapat membedakan bermacam-macam rasa. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara



Megawaty Susanto Putri Naki: Sistem Indera dan Sistem Reproduksi



Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada parit-parit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang. a. Bagian-bagian lidah Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu: 1. Papila filiformis berbentuk seperti benang halus. 2. Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah. 3. Papila fungiformis berbentuk seperti jamur.



3. Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit. Lidah memiliki kelenjar ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim amilase (ptialin). Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. Letak kelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah atas terdapat di belakang telinga, dan kelenjar ludah bawah terdapat di bagian bawah lidah. Struktur dan Fungsi Reproduksi Pria. Organ reproduksi pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi yang tampak dari luar dan alat reproduksi yang ada dibagian dalam tubuh. 1.



2.



3.



Gambar Struktur lidah dan pembagian daerah perasanya Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian-bagian lidah: 1. Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis. 2. Bagian pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam. 5



Penis Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh-pembuluh darah, dan jaringan syaraf. Urin keluar dari tubuh pria melalui lubang kecil yang terletak di ujung kepala penis. Ketika bayi laki-laki lahir, penis diselubungi oleh kulit luar yang longgar. Buah Zakar Buah zakar terdiri dari kantong zakar (kantong pelir) yang di dalamnya terdapat sepasang testis dan bagian-bagian yang lainnya. Kulit luar tersebut disebut skrotum. Testis Testis merupakan alat untuk memproduksi sperma. Untuk memproduksi sperma, diperlukan suhu yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Oleh karena itu menjelang kelahiran, testis turun dari dalam rongga tubuh menuju kantong pelir (skrotum). Skrotum mejaga suhu testis. Jika suhu terlalu panas, skrotum mengembang. Jika suhu dingin, skrotum mengerut sehingga testis lebih hangat. Di dalam testis terdapat saluransaluran halus yang disebut saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus). Dinding sebelah dalam saluran tersebut terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan



Megawaty Susanto Putri Naki: Sistem Indera dan Sistem Reproduksi



ikat. Di jaringan epithelium terdapat : a. Sel induk sperma (sprematogonium), yaitu calon sperma b. Sel sertoli yang berfungsi member makan sperma c. Sel Leydig yang berfungsi menghasilkan hormon testoteron.



4.



Vas defferens Vas defferens merupakan saluran yang menghubungkan testis dan kantong sperma. Vas defferens berjumlah sepasang.Bagian ujungnya terletak di dalam kelenjar prostat.



5.



Kantong Sperma Kantong sperma berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menampung sperma sebelum dikeluarkan dari tubuh seorang pria.



Proses pembentukan sperma, terjadi di dalam testis, dan dipengaruhi oleh hormon FSH, LH, dan testosteron. Mula-mula spermatogonium (2n) tumbuh menjadi spermatosit primer (2n). Selanjutnya spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi 2 spermatosit sekunder (n) pada meiosis I. Pada meiosis II, spermatosit sekunder membelah menjadi spermatid (n). Spermatid mengalami spermatozoa yang bersifat haploid (n). Spermatid mengalami metamorposis 6



menjadi spermatozoa yang bersifat haploid (n). spermatogenesis menghasilkan 4 spermatozoa fungsional dari satu spermatosist primer.



Struktur dan Fungsi Reproduksi Wanita Organ reproduksi seorang wanita terdiri atas ovarium (indung telur), oviduk/tuba fallopi (saluran telur), dan vagina. A. Ovarium Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Ovarium terletak di rongga perut tepatnya di daerah pinggang kiri dan kanan. Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Setiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur, seperti bulatanbulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur. Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium. Peristiwa itu disebut ovulasi. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.



B



Oviduk Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik. Ujungnya berbentuk corong



Megawaty Susanto Putri Naki: Sistem Indera dan Sistem Reproduksi



berjumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi pada oviduk, selanjutnya ovum yang telah dibuahi bergerak ke rahim (uterus). Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga dilahirkan. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan lebar 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri (badan rahim). Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium. Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya, jika tidak ada zigot yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi. C. Vagina Vagina berfungsi sebagai organ persetubuhan dan untuk melahirkan bayi. Organ tersebut mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat mengembang. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini. Selain organ reproduksi dalam, terdapat juga organ reproduksi luar. Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis atau mons veneris merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak mengandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah atas ini mulai ditumbuhi rambut. Labium mayor merupakan bibir luar vagina yang tebal berlapiskan lemak. 7



Di dalam labium mayor terdapat labium minor, yaitu sepasang lipatan kulit yang halus dan tipis, tidak dilapisi lemak. Labium mayor dan labium minor pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris. Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara structural tidak sama persis dengan penis pada pria, namun klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujungujung saraf perasa. Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.



Proses Oogenesis Proses pembentukan ovum, terjadi di dalam ovarium, dan dipengaruhi oleh hormon FSH dan LH. Mula-mula Oogonium(2n) tumbuh menjadi oosit primer (2n). Selanjutnya oosit primer mebelah secara meiosis menjadi 1 oosit sejunder (n) dan 1 polosit (n) pada meiosis I. Pada meiosis II, oosit sejunder membelah menjadi 1 ootid (n) badan 1 polosit (n). Oogenesis menhasilkan ovum fungsional dan 3 polosit yang mati dari satu oosit primer.



Megawaty Susanto Putri Naki: Sistem Indera dan Sistem Reproduksi



Kesimpulan



Indera ini berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor khusus. Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang terjadi. Berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor ini dibagi menjadi dua, yaitu interoreseptor dan eksoreseptor. sistem reproduksi manusia mempunyai struktur, fungsi, serta juga proses dan mekanisme yang sangat luas terjadi di dalamnya. Dengan reproduksi, setiap makhluk hidup mampu mewariskan sifat-sifatnya kepada keturunan yang berikutnya dan juga dapat mempertahankan kelestarian jenisnya. Dari sini juga dapat disimpulkan bahwa hal ini sangat berguna bagi masyarakat khsusunya remaja agar dapat menjaga kesehatan reproduksinya agar terhindar dari Penyakit Menular Seks (PMS). Daftar Pustaka Cahyariani, (2011), Efektivitas Model pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar



8



Siswa Kelas VIII MTs Negeri Ciparay, Skripsi, FIP, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Campbell, A., N., (2008), Biologi Edisi Kedelapan Jilid Tiga, Penerbit Erlangga, Jakarta. Erlintan, S., & Melva, S., (2011), Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Penerbit UNIMED, Medan. Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Heriadi, S., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Model Kooperatif Tipe Teams Game Tounament (TGT) dan Tipe Numbered Head Together (NHT) pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA SMA SBA Perbaungan Tahun Pelajaran 2010/2011, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan. Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan. Istamar Syamsuri, dkk.2006. Biologi SMA kelas XI Jilid 2 . Jakarta : Erlangga Khristiyono, (2006), Biologi SMA dan MA, Penerbit Erlangga, Jakarta. Lestari, E.S & Kistinnah, I. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta. Manuaba, Ida Bagus. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta; 2009 Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang.Jurusan Biologi UM. Pribakti. Anatomi Organ reproduksi dan Fungsinya. Jakarta; Sagung Seto. 2010