Laporan Sistem Pengisian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kelistrikan Guru Pengampu : Bapak Kusnandar



Disusun oleh :



Restu Pangestika



(XI TKR 3)



SMK Negeri 2 Garut Jl. Suherman no.90 Kotak Pos 103 Telp/Fax (0262) 233141 Tarogong Kaler Garut 44151 Email : [email protected]



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan yang berjudul “Tugas Pemeriksaan Komponen – Komponen pada sistem pengisian ” ini dapat terselesaikan tepat waktu . Ucapan terimakasih tak lupa penulis sampaikan kepada guru pengampu dan orang-orang yang telah membimbing penulis dalam penulisan laporan ini . Laporan ini merupakan salah tugas individu sebagai salah satu penunjang kegiatan belajar di sekolah. Adapun tujuan diberikannya tugas laporan ini yaitu untuk menambah wawasan tentang fungsi, kinerja dan peranan komponen – komponen sistem pengisian yang satu sama lainnya saling mendukung. Walaupun dalam penyusunan dan penulisan laporan ini penulis menemukan beberapa kesulitan, namun akhirnya penyusunan dan penulisan laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang diharapkan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan, sehingga kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan khususnya dari guru dan pembimbing penulis kelak. Harapan penulis semoga penulisan laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi penulis. Aamiin.



Garut, Mei 2014



Restu Pangestika



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Praktek



Baterai pada automobile memiliki fungsi untukmensuplai kebutuhan listrik pada komponen – komponen yang membutuhkan energi listrik, namun kemampuan / kapasitas baterai sangat terbatas. Sehingga tidak akan mampu mensuplai tenaga secara terus menerus tanpa pengisian. Oleh karena itu, pada mobil diperlukan sistem pengisian (charging system ). Sistem pengisian merupakan suatu sistem yang akan memproduksi listrik untuk mengisi kembali baterai dan mensuplai kelistrikan ke komponen yang memerlukannya saat engine dihidupkan. Maka sudah sewajarnya bagi kita sebagai pelajar untuk mengetahui komponen, fungsi dan cara kerja dari komponen – komponen sistem pengisian tersebut melalui suatu kegiatan praktek ini.



1.2



Dasar dan Tujuan Praktek



Praktek ini didasarkan pada kebutuhan penunjang kegiatan belajar mengajar disekolah yang bertujuan untuk : a. Menanambah wawasan siswa dalam memahami berbagai komponen – komponen sistem pengisian ( charging system ) termasuk fungsi & cara kerjanya b. Mengenalkan tentang berbagai komponen yang ada pada sistem pengisian (charging system ) kepada siswa c. Meningkatkan pengalaman siswa dalam melakukan kegiatan praktek d. Siswa dapat meningkatkan kedisiplinannya dalam kegiatan belajar mengajar



1.3



Waktu dan Tempat Pelaksanaan



Kegiatan praktek ini dilaksanakan setiap hari Senin dengan durasi waktu 4 x 45 menit per pekannya dan dilaksanakan di bengkel otomotif SMKN 2 Garut. Kegiatan berlangsung pada tanggal 28 April 2014 & 5 Mei 2014.



1.4



Manfaat Pelaksanaan



Kegiatan yang berlangsung pada 28 April 2014 & 5 Mei 2014 memiliki beberapa manfaat diantaranya : a. Siswa dapat mengetahui berbagai komponen - komponen yang ada pada sistem pengisian (charging system ) b. Siswa dapat memahami fungsi & kinerja dari komponen tersebut c. Siswa dapat meningkatkan kedisiplinannya dalam kegiatan belajar mengajar



1.5 Materi Dasar



Sistem pengisian merupakan suatu sistem yang akan memproduksi listrik untuk mengisi kembali baterai dan mensuplai kelistrikan ke komponen yang memerlukannya saat engine dihidupkan. Sistem pengisian pada kendaraan memiliki beberapa fungsi, diantaranya : •



Merubah Energi Mekanik Menjadi Energi Listrik.







Memberikan Serta Menyediakan Kebutuhan Tenaga Listrik Secara Terus Menerus Disaat Kendaraan Beroperasi.







Mengisi Baterai Agar Selalu Dalam Kondisi Penuh. Komponen utama system pengisian ( charging system ) :



1. Baterai 2. Fusible Link 3. Fuse 4. Alternator 5. Regulator 6. Relay 7. Ignition Switch ( kunci kontak ) 8. Indicator Lamp



Alternator adalah salah satu komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk merubah energi mekanis yang didapatkan dari engine menjadi tenaga listrik. Komponen – komponen yang ada pada alternator : 1. Kipas 2. Stator 3. Brush/sikat 4. Slipring 5. Puli Alternator 6. Kutub magnet 7. Shaft 8. Frame 9. Rotor Coil



Regulator adalah salah satu komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk Mengatur besar arus listrik yang masuk ke rotor coil agar tegangan yang dihasilkan alternator konstan walaupun putaran berubah dan mematikan lampu tanda pengisian.



Dalam sistem pengisian, terdapat 3 cara kerja dari sistem pengisian tersebut diantaranya : a. Ketika Kunci Kontak ON, Engine Mati Arus Field coil dari baterai mengalir ke rotor dan merangsang kemagnetan rotor coil. Dan arus baterai juga mengalir ke lampu charge sehingga lampu CHG menyala



b. Ketika Engine hidup, Kecepatan Rendah sampai Kecepatan Sedang Stator Coil menghasilkan tegangan netral yang dialirkan ke voltage relay sehingga lampu mati. Serta, tegangan output bekerja pada voltage regulator. Arus field pada rotor diatur sesuai tegangan output. Arus Field akan mengalir atau tidak melebihi resistor sesuai arus ke PL0.



c. Ketika Engine Hidup, Kecepatan Sedang sampai Kecepatan Tinggi Tegangan stator coil naik dan gaya tarik magnet pada voltage regulator menjadi kuat, sehingga arus ke rotor coil terputus-putus (me-massa-kan arus dari Resistor) Hal ini menyebabkan kemagnetan pada rotor coil berkurang, agar tegangan output terminal B alternator tidak terlalu besar



BAB 2 Proses Kerja A. Pemeriksaan pada Alternator a. Keselamatan kerja -



Gunakan Pakaian kerja Gunakan Alat sesuai Berahati – hati dalam bekerja



- Simpan peralatan ketika pemeriksaan sudah selesai



b. Alat & bahan Alat : - Obeng plus ( + ) & obeng min ( - )



- Kunci Ring 10 – 11 - Avo Meter ( Multi Tester ) Bahan : 1 set Alternator



c. Proses pengerjaan & hasil pemeriksaan a. Keluarkan komponen – komponen yang diperiksa dariwadahnya dengan cara melepaskan baut – bautpada wadah alternator menggunakan obeng & kunci Ring b. Set Avo Meter ke x1Ω c. Kalibrasikan Avo Meter dengan cara menghubungkan kabel test lead merah dengan test lead hitam, kemudian putarkan tombol ohm calibration sampai menunjuk angka “0”. d. Periksa tahanan & hubungan pada rotor coil, dengan cara :  Menghubungkan kabel test lead merah ke slip ring 1 & test lead hitam ke slipring 2



Hasil 0Ω



Spesifikasi 3,9 – 4,1 Ω



Kondisi Masih bagus



 Menghubungkan kabel test lead merah ke rotor & test lead hitam ke kutub magnet



Hasil Ada hubungan



Kondisi Jelek



e. Periksa diameter slipring menggunakan vernier caliper



Slipring 1 2 f.



Hasil 32,5 mm 32,5 mm



Spesifikasi 32,3 - 32,5 mm 32,3 - 32,5 mm



Periksa tahanan & hubungan pada stator, dengan cara :



 Menghubungkan kedua kabel test lead ke kumparan yang satu & lainnya



Hasil 0Ω



Spesifikasi 0,2 Ω



Kondisi Masih bagus



 Menghubungkan kabel test lead ke kumparan & body



Kondisi Masih bagus Masih bagus



Hasil Tak ada hubungan



Kondisi Masih bagus



g. Periksa panjang brush menggunakan vernier caliper



Hasil 18,54 mm



Spesifikasi 12,5 mm



Kondisi Masih bagus



h. Periksa hubungan pada Rectifier / dioda, dengan cara :  Hubungkan test lead merah ke diode positif & test lead hitam ke massa



Hasil Ada hubungan



Kondisi Masih bagus







Hubungkan test lead merah ke terminal B & test lead hitam ke dioda negatif



Hasil Ada hubungan



Kondisi Masih bagus



d. Kesimpulan Alternator masih dalam keadaan bagus & layak pakai



B. Pemeriksaan pada Alternator a. Keselamatan kerja -



Gunakan Pakaian kerja Gunakan Alat sesuai Berahati – hati dalam bekerja



- Simpan peralatan ketika pemeriksaan sudah selesai



b. Alat & bahan Alat : - Obeng plus ( + ) & obeng min ( - ) - Avo Meter ( Multi Tester ) Bahan : 1 set Regulator



c. Proses pengerjaan & hasil pemeriksaan a. Keluarkan komponen – komponen yang diperiksa dariwadahnya dengan cara melepaskan baut – bautpada wadah alternator menggunakan obeng b. Set Avo Meter ke x 10 Ω c. Kalibrasikan Avo Meter dengan cara menghubungkan kabel test lead merah dengan test lead hitam, kemudian putarkan tombol ohm calibration sampai menunjuk angka “0”. d. Ukurlah tahanan pada Voltage Regulator, dengan cara :







Hubungkan kabel test lead merah ke terminal IG & test lead hitam ke terminal F, sehingga IG & F terhubung



IG - F Bebas Tertarik



Hasil 0Ω 10 Ω



Spesifikasi 0Ω 11 Ω



Kondisi Masih bagus Masih bagus



 Hubungkan kabel test lead merah ke terminal L & test lead hitam ke terminal E sehingga L & E terhubung



L-E Bebas Tertarik



Hasil 100 Ω 100 Ω



Spesifikasi 0Ω 100 Ω



Kondisi Jelek Masih bagus



e. Ukurlah tahanan pada Voltage Relay, dengan cara :  Hubungkan kabel test lead merah ke terminal B & test lead hitam ke terminal E,



sehingga B & E terhubung



B-E



Hasil



Spesifikasi



Kondisi



Bebas Tak hingga ~ Masih bagus Tertarik 90 Ω 100 Ω Masih bagus  Hubungkan kabel test lead merah ke terminal B & test lead hitam ke terminal L,



sehingga B & L terhubung



B-L Bebas Tertarik 



Hasil Tak hingga 0Ω



Hubungkan Kabel test lead merah ke terminal N & test lead hitam ke terminal E, sehingga N & E terhubung



Spesifikasi ~ 0Ω



Kondisi Masih bagus Masih bagus



N-E



Hasil 20 Ω



Spesifikasi 24 Ω



Kondisi Masih bagus



d. Kesimpulan Karena dari hasil pemeriksaan ada satu yang tidak memenuhi spesifikasi, maka dapat di simpulkan bahwa Regulator dalam keadaan kurang bagus namun masih bisa digunakan



BAB III PENUTUP 3.1. Keterlaksanaan Semua proses – proses pemeriksaan komponen – komponen berjalan dengan baik & lancar, tanpa ada halangan. Tidak terjadi kecelakaan kerja ketika memeriksa komponen - komponen tersebut.



3.2. Manfaat Yang Dirasakan Adapun manfaat yang dirasakan setelah melaksanakan kegiatan ini adalah : 1. Dapat mengetahui peralatan apa saja yang digunakan untuk memeriksa komponen – komponen tersebut diatas. 2. Dapat membedakan antara komponen yang sudah rusak atau yang masih bagus. 3. Dapat mengetahui langkah kerja pemeriksaan komponen - komponen dari mulai langkah pembongkaran hingga membuat kesimpulan dari hasil analisis/pemeriksaan yang telah dilakukan. 4. Dapat mengetahui nama – nama bagian dari komponen tersebut secara langsung ketika melakukan pemeriksaan.



3.3. Kesimpulan Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap komponen - komponen tersebut, secara keseluruhan komponen - komponen tersebut hampir masih dalam keadaan baik namun untuk sensor Regulator sudah jelek karena ada salah satu tahanan yang tidak memenuhi spesifikasi. Namun Regulator tersebut masih bisa digunakan.



3.4. Saran Alangkah baiknya laporan ini harus lebih disempurnakan lagi, melalui bimbingan guru pengampu agar dalam pelaksanaan praktek lagi ke depannya lebih baik