LAPORAN SMD Dan MMD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang Survei Mawas Diri (SMD) yaitu Survey Berbasis Masyarakat merupakan kegiatan



pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa (Depkes RI, 2007). Tujuan Survei Mawas Diri (SMD) /Survey Berbasis Masyarakat adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa/ Kecamatan dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi. Puskesmas Lembah Bawang memandang perlu untuk melaksanakan kegiatan SMD dan MMD diwilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional kita (Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur) dengan saling kerjasama antara beberapa komponen, mulai dari masyarakat sampai dengan penentu kebijakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh Puskesmas Lembah Bawang adalah pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dimana masyarakat mampu menggali/mendeteksi hingga mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya masing-masing. Berdasarkan sumber data dari penanggung jawab bina wilayah Kecamatan Lembah Bawang jumlah kepala keluarga tahun 2018. Tabel.1.1 Data Jumlah Kepala Keluarga wilayah Puskesmas Lembah Bawang Tahun 2018



No



Jumlah Kecamatan



1



2 3



Kel. Lembah



RT



RW



KK



35



10



2.147



Kel. Binawidya



30



9



2.293



Kel.Air Putih



60



10



4.858



Bawang



JUMLAH



9.298



Dengan jumlah kepala keluarga 9.298, bahwa masyarakat di setiap Kecamatan harus mampu



menggali/mendeteksi



permasalahan



kesehatan



sekaligus mencari jalan keluar dalam menanggulanginya. Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang diselenggarakan oleh Puskesmas Lembah Bawang bersama pemerintahan ke, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan adalah salah satu cara yang baik dalam menjawab persoalan tersebut.



B.



1.



Tujuan Tujuan Umum Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan SMD dan MMD Wilayah Kerja Puskesmas Lembah Bawang tahun 2019 ini adalah untuk memberikan bahan acuan/masukan dan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Lembah Bawang tahun 2019.



2. Tujuan Khusus 1) Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan Program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui hasil kegiatan SMD dan MMD Wilayah Kerja Puskesmas Lembah Bawang tahun 2019 2) Dapat tersusunnya Rencana Usula Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Lembah Bawang tahun 2019 dalam upaya mengatasi masalah kesehatan masyarakat. C. Mekanisme Pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD). Sebelum kita melangkah pada prosedur pelaksanaan SMD dan MMD, maka kita harus pahami dulu warga secara menyeluruh, menghimpun dan mengukur seluruh informasi dasar mengenai masyarakat baik Latar belakang warga, kemampuan bertahan hidup termasuk pendangan hidup yang dianutnya, data fisik geografi (lokasi, lingkungan sekitar, wilayah, dsb), latar belakang sejarah, sarana angkutan, sumber mata air, sarana umum (listrik, air minum), sumber daya alam milik umum, karakteristik penduduk, tingkat pendidikan sekolah, lembaga keagamaan, tingkat kesehatan dan kebersihan lingkungan, kepemilikan tanah, data sosial, kepemimpinan politik, ekonomi dan pola kekerabatan, pemerintahan,adat dan budaya kehidupan, data ekonomi.



(pekerjaan



pencaharian,



pendapatan,



permodalan/investasi,



pengeluaran, produksi, penyaluran/distribusi Dst). Setelah kita memahami warga secara menyeluruh sebagaimana yang disebutkan diatas, maka kita harus memahami prosedur pelaksanaan SMD dan MMD. 1)



Prosedur SMD. a.



Persiapan Kegiatan SMD.



b.



Pelaksanaan SMD.



c.



Pengolahan Data SMD.



d.



Penyajian data SMD.



1. Persiapan kegiatan SMD. 1) a. Waktu



sebagaimana



yang



Menentukan waktu dan lokasi sasaran. telah



disepakati



bahwa



pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) diwilayah kerja Puskesmas Lembah Bawang tahun 2019. b. Lokasi sasaran seluruh kecamatan diwilayah kerja Puskesmas Lembah Bawang 2) Menentukan data populasi (keseluruhan objek sasaran).Populasi pada pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) adalah seluruh kepala keluarga (sebagai responden) yang ada diwilayah kerja Puskesmas Lembah Bawang pada tahun 2019.Berdasarkan data survey jumlah kepala keluarga diwilayah Kerja Puskesmas Lembah Bawang tahun 2019 adalah sebanyak 9.298KK.. 3) Menentukan data sampel (sebagian atau wakil dari populasi). Untuk menentukan sampel Tim Surveyor Pelaksana SMD Puskesmas Lembah Bawang menggunakan rumus slovin dengan Jumlah seluruh populasi (Data sampel ada dalam lampiran) 4) Menentukan metode kegiatan SMD (wawancara, pengamatan, angket /kuesioner) Metode kegiatan pelaksanaan SMD menggunakan metode wawancara, pengamatan/observasi dan angket/kuesioner 



5)



Membentuk



tim



surveyor pelaksana kegiatan



SMD (petugas



kesehatan dan kader kesehatan). Pembentukan



Tim



Pelaksana



Lembah Bawang



Kegiatan



SMD



Puskesmas



Surveyor



berdasarkan data penanggung jawab bina wilayah Kecamatan Catatan: - Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang dibekali dengan surat tugas dan pembagian tugas masing-masing -  Diberikan pembinaan tata laksana kegiatan SMD sekaligus pelantikan oleh Kapus dan Ketua Pokja UKM 6)



Koordinasi dan komunikasi lintas program/sektoral. Koordinasi dan komunikasi lintas program terus dilakukan dari tahap persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi akhir. Begitu  juga Koordinasi dan komunikasi lintas sektor dari sosialisasi tingkat Kecamatan dan kader kesehatan Catatan:



-



Pertemuan Sosialisasi lintas program/sektoral selalu dengan adanya Surat Pemberitahuan/Undangan Sosialisasi



-



Sebelum pelaksanaan SMD, Surat Permohonan Izin Pelaksanaan SMD dibuat dan diberikan kepada kepala Kecamatan masing-masing yang ada diwilayah kerja Puskesmas Lembah Bawang dengan tembusan Dinkes, dan Pertinggal (arsip PKM)



-



Dalam pelaksanaan SMD Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Simpang



Baru,



menyiapkan



akses



informasi (bila diperlukan) berupa kotak saran, SMS center, email, call center. Dan alat peraga (bila diperlukan). 7)



Membuat tabulasi (rancangan kuesioner). Tabulasi dibuat dengan adanya masukan-masukan dari semua program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) sebagai dasar rancangan pembuatan kuesioner



Catatan:



-



Setelah dasar rancangan pembuatan kuesioner selesai maka dilaksanakan pertemuan evaluasi dan kesepakatan pembuatan konsep kuesioner dan disyahkan oleh Kapus Lembah Bawang



-



Dasar rancangan pembuatan kuesioner dilatar belakangi dari Hasil capaian program Basic Six, capaian program UKM dan konseling (pelayanan UKM tahun 2018)



8)



Membuat kuesioner. Setelah adanya kesepakatan pembuatan konsep kuesioner dan disyahkan Kapus Limbangan,



selanjutnya



oleh



pembuatan



kuesioner dan pendistribusian berdasarkan jumlah sampel yang telah disepakati yaitu 380 KK berdasarkan teori slovin dari jumlah populasi 9.298 KK di Wilayah Kerja Puskesmas Lembah Bawang. (Lihat Lampiran lembar kuesioner)



2. Pelaksanaan SMD. 1) Hari pertama. Rabu tgl, 02-01-2019 jam 09.00 WIB Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang kumpul di kantor Kecamatan Lembah Bawang untuk menerima pengarahan sekaligus pelepasan kegiatan. Catatan:



-



Setelah acara pertemuan di Kecamatan Lembah Bawang Tim Surveyor  Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang langsung kelapangan untuk melaksanakan kegiatan survei (wawancara, pengamatan dan pendataan). Sampai jam 14..



-



Sangat diperhatikan terkait pengamatan rumah sehat, jamban sehat, tempat



sampah,



pembuangan



limbah



(visioner/dilhat secara langsung oleh petugas survey. 2) Hari kedua dan seterusnya



dst.



Jam 900 Sampai jam 1400.WIB Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang melaksanakan kegiatan yang sama seperti kegiatan hari pertama (wawancara, pengamatan dan pendataan). Catatan:



-



Kegiatan survei berlangsung sampai jumlah sampel sudah tercapai



-



Kegiatan survei dibatasi selama 14 hari (Rabu-Selasa) tgl 2 -15 Bulan Januari 2019.



-



Kader kesehatan diberdayakan dalam kegiatan ini dengan pembinaan terkait teknis survei



3. Pengolahan Data SMD Setelah pelaksanaan SMD Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang melakukan kegiatan : 1) Rekapitulasi data hasil survei secara keseluruhan 2) Membuat analisa data masalah,



(identifikasi masalah, pemecahan masalah, rumusan



masalah,



prioritas



mencari penyebab akar



masalah, evaluasi masalah dan rencana tindak lanjut) Catatan:



-



Diperlukan koodinasi dan komunikasi aktif dalam pembuatan analisa data baik lintas program maupun lintas sektoral



-



Dibentuk forum konsultasi (bila diperlukan).



4. Penyajian data SMD Hasil dari pengolahan data SMD ditindak lanjuti dengan adanya pertemuan kelompok kecil (7 orang dari Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang, dan tokoh presentatif (tokoh agama/masyarakat, dan



kader



kesehatan)



masing-



masing 2 orang sebagai perwakilan. (Pertemuan kelompok kecil ini untuk melakukan kegiatan pembahasan hasil analisis pelaksanaan kegiatan SMD)



Catatan:



-



Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang mengadakan pertemuan sesuai waktu dan tempat lokasi yang sudah di sepakati



-



Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Simpang Baru menyampaikan materi hasil pengolahan data SMD kepada tokoh presentatif 



-



Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang memberikan waktu untuk umpan balik (pendapat, saran atau masukan positif) dari tokoh presentatif terkait hasil pengolahan data SMD



-



Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawangbeserta tokoh presentatif membuat kesepakatan terhadap permasalahan kesehatan serta kebutuhan dan harapa masyarakat dalam pelayanan program UKM Puskesmas Lembah Bawang



-



Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang menentukan atau menunjuk satu orang dari tokoh presentatif untuk mewakili menyampaikan materi (hasil kesepakatan bersama) pada rencana pertemuan MMD



-



Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang beserta tokoh presentatif mencanangkan waktu, tanggal dan lokasi pertemuan MMD



D. Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Setelah diadakannya pertemuan kecil tingkat SMD maka Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang mengadakan koordinasi baik lintas program maupun lintas sektoral untuk membahas rencana pertemuan/kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Musyawarah masyarakat desa (MMD) adalah musyawarah yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat, untuk membahas masalah-masalah terutama yang kaitannya dengan kemungkinan KLB, kegawat daruratan dan bencana yang ada didesa, serta merencanakan penanggulangan topik yang membahas dari hasil pelaksanaan SMD



 Adapun metode pertemuan MMD ini, Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang menggunakan Teknik PRA (Participatory Rural Apraisal ) dan Fokus diskusi. Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan secara nyata. Fokus diskusi adalah diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion) merupakan suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu masalah tertentu yang sangat spesifik.



1) Prosedur MMD. a. Persiapan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). b. Pelaksanaan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).



1. Persiapan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). 1) Persiapan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang membuat surat permohonan izin pelaksanaan MMD yang ditujukan kepada kepala Kecamatan (tembusan Dinkes, kecamatan dan pertinggal/arsip PKM). 2) Menentukan waktu dan tempat lokasi pertemuan Waktu hari Sabtu tgl, 26 januari lokasi di aula Kecamatan Binawidya, Kamis tgl, 31 Januari 2019 dan lokasi aula Kecamatan Lembah Bawang dan hari Senin tgl, 11 Februari 2019 lokasi Kecamatan  Air Putih. 3) Membuat surat undangan pertemuan MMD



(oleh pihak



pemerintahan desa) Kepala Kecamatan menindak lanjuti surat permohonan izin pelaksanaan MMD dari Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang dengan membuat surat edaran untuk mengundang masyarakat (tokoh agama/masyarakat, kader kesehatan,BPD dan RW/RT)



4)



Membuat run down acara pertemuan Susunan acara dibuat oleh Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan



SMD Puskesmas



Lembah Bawang dengan rekomendasi dari pihak pemerintahan desa.(Susunan acara/run down ada dalam lampiran). 5)



Membuat tim/panitia pelaksana pertemuan Susunan tim/panitia pelaksana pertemuan diserahkan kepada pihak pemerintahan Kecamatan Kegiatan



atau



oleh



Tim



SMD



Puskesmas



Surveyor Pelaksana Lembah Bawang



dengan rekomendasi dari pihak pemerintahan Kecamatan . (Susunan panitia ada dalam lampiram). 6)



Koordinasi dan komunikasi lintas program/sektoral Koordinasi dan komunikasi aktif terus berjalan dalam rangka persiapan pertemuan MMD baik lintas program maupun lintas sektoral



7)



Menyiapkan ATK, konsumsi, alat peraga dan bahan dokumentasi (daftar hadir, visum kegiatan dan poto/video kegiatan). Dalam rangka persiapan pertemuan MMD maka pihak pemerintahan Kecamatan dan Tim



Surveyor



Pelaksana



Kegiatan



SMD



Puskesmas



Lembah



Bawang



menyiapkan/menganggarkan dana konsumsi dan transportasi (daftar hadir dan visum kegiatan).(POA ada dalam lampiran). 8)



Gladi resik tempat lokasi pertemuan Dalam rangka persiapan pertemuan MMD maka pihak pemerintahan Kecamatan dan Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan MMD Puskesmas Lembah Bawang mengadakan Gladi resik pada H-1 pelaksanaan pertemuan MMD. -



Untuk mensukseskan pertemuan MMD bisa memberdayakan masyarakat terutama Kader kesehatan



2. Pelaksanaan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Dalam pelaksanaan



pertemuan



musyawarah



masyarakat



(MMD) peserta yang diundang terdiri dari pemuka masyarakat desa



desa



(toga/toma), petugas Puskesmas, dan sektor terkait di tin gkat desa dan kecamatan (seksiseksi pemerintahan dan pembangunan, BKKBN, Pertanian, Agama, dan lain-lain).  Adapun cara pelaksanaan pertemuan MMD adalah : 1) Pembukaan/sambutan oleh Lurah 2) Sambutan dari Kapus Lembah Bawang 3) Perkenalan peserta MMD oleh kader  4) Penyajian materi tentang hasil Pemaparan Hasil Survey Mawas Diri Dan Pendataan Keluarga Sehat Serta Data Kesehatan Lainnya 5) Penyajian Hasil SMD oleh kader/tokoh. 6) Memberikan waktu umpan balik (pertanyaan, pendapat, saran, masukan) dari masyarakat untuk menggali potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. 7) Perumusan dan penentuan prioritas masalah oleh perwakilan Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang 8) Penyusunan rencana kerja penanggulangan oleh lurah 9) Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh lurah 10) Membuat kesepakatan bersama 11) Menyusun rencana tidak lanjut oleh Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD Puskesmas Lembah Bawang 12) Penutupan oleh Lurah 13) Do’a oleh tokoh agama setempat



E.



Harapan Dari Pelaksanaan Kegiatan SMD Dan MMD. Dengan terlaksananya kegiatan SMD dan MMD tahun 2019 diharapkan seluruh pemegang program UKM : 1. Mengetahui kebutuhan dan harapan terhadap pelayanan program UKM yang diinginkan masyarakat 2. Mengetahui berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan program UKM



3. Dapat menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun 2019. (Data yang dikumpulkan melalui kegiatan SMD dan MMD dapat digunakan sebagai salah satu dasar penyusunan) 4.



Dapat mengembangkan program sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat



5. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk perencanaan kegiatan lintas program dan sektoral 6. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan informasi bagi pihak lain yang membutuhkannya.



BAB II ANALISIS SITUASI



alisis Situasi Desa Pasirwaru 2.1.1. Bidang Pemerintahan Desa. Desa



: Pasirwaru



Nomor Dan Kode Desa



: 2008 Kecamatan : Bl.Limbagan



Kabupaten



: Garut



Provinsi



: Jawa Barat



Keadaan Data Bulan



: Januari 2019 1.



Luas Dan Batas Wilayah : 1) Luas Desa Pasirwaru



:444,41 Ha 2)



Batas Desa a. Sebelah Timur



:Desa Limbangan Timur 



b. Sebelah Barat



:Desa Cijolang



c. Sebelah Utara



:Desa Ciwangi



d. Sebelah Selatan



:Desa Cigagade



2. Kondisi Geografis



:



1) Ketinggian Tanah Dari Permukaan Laut



: 596 MDL



2) Banyaknya Curah Hujan



: 6 Bulan



3) Suhu Rata-Rata



: 27,30 Oc



3. Orbitasi ( Jarak Tempuh Dari Pusat Pemerintahan Desa) 1) Jarak ke Kecamatan



: 3 Km



2) Jarak ke Kabupaten



: 33 Km



3) Jarak Tempuh Ke Provinsi



: 60 Km



4) Jarak Ke Pusat Pemerintahan :



dang Pertahanan Desa. 1. Status 1) Sertivikasi Hak Milik



: 1.130



2) Tanah Kas Desa a. Tanah Carik



: 18 ha



b. Luas Pekuburan



: 6 ha



c. Luas Perkantoran



: 0,80 ha



d. Tanah Desa Lainya



:



3) Tanah Bersertivikat



: 16 ha



4) Tanah Belum Bersertivikat



:



a. Tanah Sawah a) Irigasi Teknis



:-



b) Irigasi Setengah Teknis



: 92 ha



c) Irigasi Tadah Hujan



: 6 ha



b. Tanah Kering a) Tanah Pekarangan



: 39 ha



b) Tanah Perkebunan



: 262,61 ha c)



Tanah Pemukiman



: 37 ha



. Bidang Kependudukan Desa. 1.



2.



3.



Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin



1) Laki-laki



: 3.212 jiwa



2) Perempuan



: 3.099 jiwa



3) Jumlah KK



: 1.723 KK



4) Jumlah Total Penduduk



: 6.311 orang



Jumlah Penduduk Menurut Agama 1) Islam



: 6.311 orang



2) Kristen



:-



3) Hindu



:-



4) Budha



:-



5) Katolik



:-



Jumlah Penduduk Menurut Usia 1) Kelompok Pendidikan a. 00 - 03 tahun



: 403 Orang



b. 04 - 06 tahun



: 363 Orang



c. 07 - 12 tahun



: 630 Orang



d. 13 - 15 tahun



: 344 Orang



e. 16 - 18 tahun



: 319 Orang



f.



: 114 Orang 2)



19 -22 Tahun



Kelompok Tenaga Kerja a. 10 - 14 tahun



: 208 Orang



b. 15 - 19 tahun



: 445 Orang



c. 20 - 26 tahun



: 796 Orang



d. 27 - 40 tahun



: 1.020 Orang



e. 41 - 56 tahun



: 1.028 Orang



f.



: 568 Orang



57 Tahun Ke Atas



. Jumlah Perangkat Desa.



1. Kepala Desa



: 1 Orang



2. Sekretaris Desa



: 1 Orang



3. Kasi



: 3 Orang



4. Kaur



: 3 Orang



5. Kepala Dusun



: 3 Orang



Jumlah Pengurus RT/RW Desa. 2.1.5.



1.



Jumlah Pengurus RT



: 30 Orang



2.



Jumlah Pengurus RW



: 10 Orang



jak Retribusi Desa. Pajak bumi dan bangunan ( PBB ) 1. Jumlah Wajib Pajak



:



2. Jumlah SPPT



: 3.752 buah



3. Jumlah realisasi



: Rp. 88.748.975( 100 % )



dan Permusyawaratan (BPD) Desa. 1. Jumlah Anggota BPD



: 7 orang



2. Tanggal Bulan Pembentukan



: 02-01-2013



1. Jumlah Perdes Yang Ditetapkan



: 3 Buah



raturan (Perdes) Desa.



2. Jumlah Perdes Yang Disetujui BPD : 3 buah



putusan Kepala Desa. 1.



Jumlah Keputusan Kades Sebagai Tindak Lanjut Dari Perdes : 3 buah



2.



Jumlah Keputusan Yang Merupakan Kebijakan Kades



. Keuangan Dan Sumber - Sumber Pendapatan Desa Tahun 2016. 1.



Keungan 1) Sisa Anggaran Tahun Lalu



:-



2) penerimaan



: 2.771.832.000



3) Pengeluaran Rutin



: 191.832.000



: 4 buah



4) Pengeluaran Pembangunan



: 2.580.000.000



. Keamanan Desa. 1. Pembinaan Hansip/Linmas : 1) Jumlah Angka Laki-Laki



: 15 Orang 2)



Jumlah Anggota Perempuan



:-



2. Ketentraman Dan Ketertiban



:



1) Jumlah Kejadian Kriminal



: 2 kali



2) Jumlah Bencana Alam



:-



3) Jumlah Pos Kamling



: 10 buah 4)



Jumlah Peronda Kampung



: 350 orang 5)



Jumlah Penyuluhan



:-



. Bidang Pembangunan. 1. Agama 1) Sarana Peribadahan a. Jumlah Masjid Jami



: 12 buah b.



Jumlah Mushola / Langgar



: 26 buah



. Bidang Pendidikan. 1. Pendidikan umum 1) PAUD RA



: 7 buah



2) Jumlah SD/MI



: 6 buah



3) Jumlah SLTP/Sederajat



: 4 buah



4) TK



: 2 buah



5) SMK



: 1 Buah



1.



Angkutan Pedesaan



:-



2.



Angkutan Ojek



: 150 buah



3.



Mobil Pribadi



: 18 buah



1.



Jumlah Waduk / Dam



: 9 buah



2.



Saluran Irigasi



: 9 buah



3.



Gotong -Royong



: 20 buah



4.



Pembagi Air



: 9 buah



. Bidang Tranportasi.



. Bidang Pengairan.



. Bidang Pertanian. 1. Padi Dan Palawija 1) Padi



: 92 ha



2) Jagung



: 76 ha



3) Kacang tanah



: 50 ha



4) Ketela pohon



: 50 ha



5) Tomat



:-



6) Lain - lainnya



: 50 ha



. Bidang Peternakan. 1.



Ayam Kampung



: 5.000 Ekor 



2.



Ayam ras



: 13.500 ekor 



3.



Itik



: 350 ekor 



4.



Kambing



: 15 ekor 



5.



Domba



: 500 ekor 



6.



Kerbau



: 10 ekor 



7.



Kuda



: 6 ekor 



. Bidang Perkoprasian. 1. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) : 1 buah . Jumlah Proyek Desa Yang Di Biayayai. 1. Swadaya Masyarakat



: 10



buah



2. Pemerintah Kabupaten



: 1



buah



3. Pemerintah Provinsi



: 1



buah



4. Pemerintah Pusat



: 1



buah



5. Aspirasi



: 8



buah



. Kejuaraan Lomba Desa Yang Pernah Di Dapat. 1. Juara Lomba Desa Tingkat Kecamatan



: 18 kali



2. Juara Lomba PKK Desa Tingkat Kabupaten : 5 kali 3. Juara Lomba Desa Tingkat Propinsi



:-



BAB III ANALISIS MASALAH



A. Identifikasi Masalah  Ada dua sumber terkait identifikasi masalah kesehatan yaitu melalui kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) diwilayah Kerja Puskesmas Lembah Bawang Tahun 2019.



A. Identifikasi Masalah Kesehatan Melalui Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD). Berdasarkan hasil Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) pada tanggal 2-15 (14 hari kerja) bulan Januari 2019 diwilayah Kerja Puskesmas Lembah Bawang



dengan



teknis



wawancara,



pengamatan dan kuesioner. Didapatkan beberapa masalah kesehatan sebagai berikut : TABEL 3.1 HASIL SURVEI MAWAS DIRI



TABEL 3.2 HASIL PENDATAAN KELUARGA SEHAT



TABEL 3.3 INDIKATOR KELUARGA SEHAT



T ABEL 3.3 10 PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKES MAS LEMBAH BAWANG



TABEL 3.4 PERMASALAHAN KESEHATAN DI KECAMATAN LEMBAH BAWANG



TABEL 3.5 PERMASALAHAN KESEHATAN DI KECAMATAN LEMBAH BAWANG



TABEL 3.6 PERMASALAHAN KESEHATAN DI KECAMATAN AIR PUTIH



TABEL 3.7 PERMASALAHAN KESEHATAN DI KECAMATAN AIR PUTIH



TABEL 3.8 PERMASALAHAN KESEHATAN DI KECAMATAN BINAWIDYA



TABEL 3.9 PERMASALAHAN KESEHATAN DI KECAMATAN BINAWIDYA



TABEL 3.10 PERMASALAHAN KESEHATAN DI KECAMATAN BINAWIDYA



Dengan demikian yang akan dianalisa menjadi prioritas masalah adalah dari kegiatan SMD.



B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah.



Untuk menentukan prioritas masalah sebagaimana yang tercantum dalam tabel . Mengenai Identifikasi Masalah Berdasarkan Data Hasil



TABEL 3.11 PENETAPAN PRIORITAS MASALAH KECAMATAN LEMBAH BAWANG



TABEL 3.12 PENETAPAN PRIORITAS MASALAH KECAMATAN AIR PUTIH



TABEL 3.13 PENETAPAN PRIORITAS MASALAH KECAMATAN BINAWIDYA



TABEL 3.14 PENETAPAN PRIORITAS MASALAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMBAH BAWANG



C. Merumuskan Masalah. Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa



yang



terkena



masalahnya, berapa besar



masalahnya, dimana masalah itu terjadi dan bilamana masalah itu terjadi (what, who,when, where, and how). Dalam



rumusan



masalah



ini



ditetapkan



masalahnya



yaitu,



“Penderita



TBC



mendapatkan pengobatan standar “. Dan yang  terkena dampak masalahnya yaitu “Tatanan rumah tangga”. Besar masalah yang dihadapi sangat signifikan yaitu UXSXG =14. Masalah ini terjadi di dalam “Tatanan rumah tangga”. wilayah kerja Puskesmas Lembah Bawang, dan bila masalah ini terjadi secara simultan dan tidak ditangani segera, maka dampak pada “Tatanan rumah tangga”.  Akan samakin terpuruk.



D. Mencari Akar Penyebab Masalah Untuk mencari akar penyebab masalah, surveyor menggunakan metode diagram sebab akibat dari ishikawa/fishbone (diagram tulang ikan). Kategori yang digunakan antara lain adalah : 1) Manusia, Dana, Sarana, Metode, Lingkungan.



Diagram ishikawa/fishbone



1. Penderita TBC mendapatkan pengobatan standard



MAN



MONEY



Kurangnya



Kurangnya



anggaran untuk



jumlah petugas



program TB



yang melakukan



Biaya



pelacakan suspek



transportasi



TB Kurang nya



untuk kader TB



jumlah kader TB



belUm di anggarkan



penderi ta TBC mendap at pengoba ta



n



standar Kurang nya alat/



Kurang



Keterbatasan



specimen



terjalingnya pasien



ruangan di



untuk cek



baru TB



puskesmas



dahak pada penderita Tb



Jumlah kader TB Kurang nya minat masyarakat men adi kader TB



MATERIAL



MACHINE



METODE



Diagram Isikhawa / fishbone 2. Penderita Hipertensi melakukan pengobatan teratur 



MAN



MONEY



Petugas



masih



Kurangnya dana



kurang



aktif



untuk melakukan



dalam



sosialisasi/penyul



pelacakan



uhan



penderita hipertensi



Penderi ta hiperte nsi melaku kan -Kurangnya



-Media promkes



kesadaran



 jumlahnya



-



at an



masyarakat untuk



kurang



Penyuluh



teratur 



memeriksakan



memadai dan



an



kesehatan



kurang



kelompok



menarik



dan



-Alat pengukur



indivu



tensi



belum



-Perilaku hidup tidak sehat



pengob



maximal pelaksana annya Pemanfaat MATERIAL



MACHINE/ SARANA



METODE



an posbindu yg sdh ada blm maksimal



Diagram Isikhawa / fishbone



3. Ada anggota keluarga yang Merokok



MAN



MONEY



Belum ada



Kurangnya dana



petugas



untuk bimtek



terlatih tentang konseling berhenti merokok



Ada anggota keluarg a yang merokok  -Kurangnya -Penyuluhan



kesadaran masyarakat



Kurangnya



kelompok dan



akan bahaya



fasilitas untuk



individu



rokok



konseling



belum



-Pola hidup



berhenti



maximal



tidak sehat



merokok



pelaksanaann ya



-Kurang dukungan dari stakeholder dan penerapan



-Konselin berhenti merokok



MATERIAL



MACHINE/ SARANA



METODE



Diagram Isikhawa / fishbone 4. Bayi diberi ASI ekslusif 6 bulan



MAN



MONEY



Kurangnya dana -Jumlah Petugas masih kurang dalam melakukan penyuluhan



yang bisa di alokasikan pada kegiatan



-Masih



peningkatan ASI



kurangnya



eksklusif 



ketrampilan kader dalam melakukan penyuluhan



Bayi di beri ASI eksklusif selama 6 bulan



-Kurangnya peran faskes



swasta



dalam mendukung



-Penyuluhan kelompok dan



program



individu belum maximal



ASI



pelaksanaannya



eksklusif 



-Pelaksaan kelas ibu hamil belum maksimal



-Ibu bekerja -Banyak ibu-ibu tidak mau



MATERIAL



METODE



Diagram Isikhawa / fishbone 5. Balita Yang di timbang di posyandu (minimal 8 kali/tahun)



MAN



MONEY



Kurangnya dana -Kurangnya



yang bisa di



jumlah petugas



alokasikan pada



yang melakukan



kegiatan



pelacakan



posyandu



suspek TB -Kurangnya kesadaran ibu-ibu untuk ke posyandu



Balita yang di timban g di -Kurangnya kesadaran



posyan



ibu-ibu untuk ke posyandu



du



Media



( min 8 kali/tah



promkes



un)  jumlahnya kurang memadai dan kurang



-Penyuluhan kelompok dan individu belum



menarik Kurangnya sarana



maximal pelaksanaannya -Kegiatan pembinaan/pelatiha n kader masih kurang



MATERIAL



MACHINE/ SARANA



METODE



E.



Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah.



No Prioritas masalah



Penyebab



 Alternatif



masalah



Pemecahan masalah



pemecahan



terpilih



masalah 1



Penderita TBC



Manusia



Manusia



Manusia



mendapatkan pengobatan



Kurangnya



Melatih



standard



 jumlah petugas



untuk



yang



kader TB



Mengadakan



kader



pelatihan kader



menjadi



melakukan pelacakan suspek TB



Dana



Dana



Banyaknya program



Dana



Penyaluran yang



siap



Tersedianya



dana



pakai



Dana



dari



terdapat dalam



pemerintah



puskesmas



terlambat



sedangkan dana



sering



dari pemerintah



sesuai dengan yang



tidak mencukupi



diajukan



Untuk



program Tb



yang dan



kali



tidak



Material



Material



Material -



keterbatasan



ruangan



di



puskesmas



- keterbatasan lahan



untuk



perluasan ruangan di



-



tersedianya



ruang



untuk



program TB



puskesmas.



Metode



Metode



Metode



-Kurang



- Kurang nya



- penambahan kader



terjaringnya



perhargaan untu



TB



pasien baru TB



kader



-kurangnya minat masy untuk menjadi kader TB



Machine - Kurang nya alat/ specimen untuk cek dahak pada penderita Tb



Machine



Machine



- adanya



- tersedianya alkes



perbanyakan media



dan media promkes



promkes yang menarik di lingungan rumah - adanya perbanyakan alkes



Manusia 2 Penderita



Manusia



Manusia



Petugas masih



Kader posyandu



hipertensi



kurang aktif



PTM lebih



melakukan



dalam



dalam pelacakan



pengobatan



pelacakan



penderita PTM



teratur



penderita



aktif



menjalin kerjasama dengan



kader



untuk pelacakan pendrita hipertensi



hipertensi



Dana Kurangnya dana



Dana



Dana Membuat



Tersedianya dana



untuk



anggaran dana



khusus



melakukan



untuk



sosialisasi/pe



penyuluhan



penyuluhan



media



nyuluhan



Material -



- Kurangnya



Di



- Perilaku hidup tidak



Material



tingkatkan



penyuluhan



penyuluhan



sehat



Material



masyarakat



di



Mengadakan penyuluhan atau media lain



seperti



poster, himbawan.



atau



Metode -  Penyuluhan kelompok dan indivu belum maximal pelaksanaan nya -  Pemanfaata n posbindu -



ada blm maksimal



Metode - Lebih di berdayakan lagi adanya posbindu PTM



Metode - mengadakan  jadwal penyuluhan rutin di posbindu



Machine



Machine



Machine



- Alat pengukur tensi belum



Pembuatan plang posbindu



memadai



Membuat media



- Jumlah



promkes sperti



posbindu kurang



poster Dan mengajukan pengadaan alat kesehatan dan sarana kesehatan



3 Ada anggota



Manusia



Manusia



Manusia



keluarga yang merokok Belum



ada



petugas terlatih tentang



Mengikuti



Mengajukan pelatihan kepada petugas kesehatan



konseling



pelatihan konseling tentang rokok



berhenti merokok



Dana



Dana Menyediakan dana Kurangnya dana untuk



untuk bimtek/ pelatihan



Dana  Alokasikan dana untuk



bimtek bimtek



/pelatihan petugas



Material



- Kurangnya



Material



Material



Bimbingan dan



kesadaran



dukungan dari



masyarakat



stakeholder dalam



akan bahaya



penerapan perilaku



rokok



hidup bersih



- Pola



hidup



tidak sehat - Kurang dukungan dari stakeholder dan penerapan Perda KTR



sehat



dan



- Mengada kan himbawa nhimba wan tentang pola hidup sehat dan bahaya merokok



Metode -



Penyuluhan kelompok dan individu belum maximal pelaksanaan nya



-



Metode



Metode



Membentuk RW



Pembentukan



percontohan untuk



wilayah percontohan



RW bebas sampah



untuk



dan bebas rokok



meninggkatkan motivasi perokok untuk berhenti



Konseling



merokok



berhenti merokok belum maksimal



Machine



- Kurangnya



Machine



- Menyediakan



Machine



 Adanya sarana



fasilitas untuk



fasilitas



konseling berhenti



konseling



konseling bebas



merokok



berhenti



rokok



merokok



4 Bayi di beri ASI



Manusia



Manusia



Manusia



eksklusif selama 6 bulan - Jumlah Petugas masih kurang dalam melakukan



Pelatihan/pem binaan



kader



posyandu



Mengadakan pelatihan kader



penyuluhan - Masih kurangnya ketrampilan kader dalam melakukan penyuluhan Dana Kurangnya dana yang bisa



Dana



Dana



di



alokasikan pada kegiatan peningkatan  ASI eksklusif



 Adanya



dana



pelatihan kader



Mengalokasi kan dana untuk pelatihan kader



Materia l



-



Material



Material -



-



Metode - 



Penyuluh an kelompok



-



Ibu kader  jemput bola untuk



dan individu



mengajak ibu,



belum



balita membawa



maximal



anaknya ke



pelaksana



posyandu



annya - 



Metode



Pelaksaa n kelas ibu hamil belum maksimal



Metode - melakukan penyuluhan



Machine



Media promkes  jumlahnya kurang memadai dan kurang menarik



Machine



Machine



 Adanya perbanyakan media



Membuat media



promkes yang



promkes



dibuat menarik



5 Balita yang di



Manusia



timbang di posyandu ( min 8 kali/tahun)



Manusia - 



- Jumlah



Manusia



Pelatihan/p embinaan



Petugas masih



kader



kurang dalam



posyandu



melakukan penyuluhan







- Masih



Komunikasi dengan lintas



kurangnya



sektor tentang



ketrampilan kader



mengadakan pelatihan kader Mengadakan kerjasma dengan berbagai lintas sektor



kegiatan



posyandu



posyandu



- Kurangnya peran serta dari lintas sector



Dana



Dana



Kurangnya dana



Mencari alokasi



yang bisa



di



Dana



dana untuk posyandu



Tersedianya dana



untuk



posyandu



alokasikan pada kegiatan posyandu



Material







Keterbata



Material - 



Pengadaan posyandu di



san



stiap



posyandu klurahan - 



Keterbata san



alat



kesehata n







Pengadaan alat kesehatan



Material -  Tersedia nya posyand u dan alat kesehata n



Metode -  Penyuluhan kelompok dan individu belum maximal pelaksanaan nya -  Kegiatan



Metode



Metode - Teknis penyuluhan



- Adanya inovatif



diterima



penyuluhan - Tepat sasaran



-



Ibu kader  jemput bola untuk mengajak ibu balita membawa



pembinaan/p



anaknya ke



elatihan kader



posyandu



masih kurang



Mechine







Mechine



Media promkes







Pembanguna n posyandu untuk



 jumlahnya kurang



wilayah RW yg



memadai



belum ada



dan kurang



posyandunya



menarik - 



Mechine







- Menyediakan sarana posyandu



Pembuatan



Kurangny a



plang



sarana



posyandu



prasarana posyandu



Sebagaimana uraian diatas bahwa pemecahan masalah terpilih adalah: 1. Penderita TBC mendapatkan pengobatan standard 1) 2)



Mengadakan pelatihan kader Tersedianya Dana Untuk program



TB 3)



Tersedianya ruang untuk program TB 4) Penambahan kader TB 5) Tersedianya alkes dan media promkes



2. Penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur 1) Menjalin kerjasama dengan kader untuk pelacakan pendrita hipertensi 2) Membuat anggaran dana penyuluhan 3) Membuat media promkes sperti poster 4) Mengadakan jadwal penyuluhan rutin di posbindu 5) Mengadakan penyuluhan atau media lain seperti poster, atau himbawan 3. Ada anggota keluarga yang merokok 1) Mengikuti pelatihan konseling tentang rokok 2) Pembentukan wilayah percontohan untuk meninggkatkan motivasi perokok untuk berhenti merokok 3) Adanya sarana konseling berhenti merokok 4) Membuat media promkes 5) Mengadakan himbawan-himbawan tentang pola hidup sehat dan bahaya merokok 4. Bayi di beri ASI eksklusif selama 6 bulan 1) Mengadakan pelatihan kader 2) Mengalokasikan dana untuk pelatihan kader 3) Melakukan penyuluhan 4) Membuat media promkes 5. Balita yang di timbang di posyandu ( min 8 kali/tahun) 1) mengadakan pelatihan kader 2) Teknis penyuluhan diterima 3) Menyediakan sarana posyandu 4) Tersedianya dana untuk posyandu 5) Tersedianya posyandu dan alat kesehatan Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari permasalahan tersebut.



Rencana Tindak Lanjut (RTL) Dari Pemecahan Masalah Penderita TBC mendapatkan pengobatan standard



No



Kegiatan



Tujuan



Sasaran



Pgjwb



Dana



Waktu



Tempat



Pelaksana



Ke



Program



t



6 7 8 / Disesuaika Disesuaika - Promkes



9



Kegiata



1



1 Mengadakan pelatihan



2 Untuk memberikan



3 Masyarakat wilayah



kader penyuluhan kerja tentang Puskesmas kesehatan Limbangan



n 4 Kepala Puskesmas



5 BOK  APBD



n Dgn



n Dgn



jadwal kegiatan



jadwal kegiatan



- Kesling - Gizi - Kesehatan



2



Untuk



Kegiat



Kepala



Tersedianya



kelancar



an



Puskesm



Dana



an



progra



as



kegiatan



m



Untuk program Tb



 APBD



Disesuaikan Disesuaikan Bendahara program



bidang kesehata n



3 Tersedianya ruang untuk program TB



4 Penambahan kader TB



Untuk



Kegiat



Kepala



BOK



kelancar



an



Puskesm



/



an



progra



as



 APBD



kegiatan



m



Disesuaikan PKM Pemega ng program



bidang kesehata n



Untuk memberikan informasi tentang kesehatan



Masyarakat wilayah kerja Puskesmas Limbangan



Kepala Puskesmas



BOK  APBD



/



Disesuaikan



Disesuaikan



Pemegang program



5



Tersedianya Untuk



Kegiata



alkes dan



n progra



media promkes



kelancaran



Kepala Puskesmas



m



BOK



/ DisesuaikanPKM



Pemegan g program



 APB D



kegiata n bidang kesehatan



Rencana Tindak Lanjut (RTL) Dari Pemecahan Masalah Penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur



N



Kegiatan



o 1 1 menjalin



Tujua



Sasaran



n 2 Untuk



Pgjwb



Dana



Waktu



Tempat



Kegiata 3 Masyarak at



n 4 Kepala



5 BOK /



Pelaksana



Ke



Program



t 9



6 Disesuaik



7 Disesuaik



8 -



an



an



Promkes



kerjasama



memberik



wilaya



Puskesm



 APB



dengan kader



an



h



as



D



untuk



penyuluh



kerja



an



Puskesm



Kesehatan



pendrita



tentang



as



remaja



hipertensi



kesehata



Limbang



-



n



an



Surveilan



pelacakan



Dgn



Dgn



- Kesling



jadwal



jadwal



- Gizi



kegiatan



kegiatan



-



- Lansia - KIA Imunisass i 2 Membuat anggaran dana penyuluha n



Untuk kelancar an kegiatan bidang kesehata n



Kegiat



Kepala



BO



an



Puskesm



K/



progra



progra



as



 APB



m



m



D



Disesuaikan Disesuaikan Bendahara



3 Mengadaka



Untuk



Kegiatan



Kepala



BOK /



Disesuaika



PKM



Pemegang



n Penyuluhan



menentukan



program



Puskesma



 APBD



program



s atau media lain



teknis penyuluhan



seperti



yg bisa



poster,



diterima



atau himbawan. 4



Untuk



Masyarak



mengadakan



memberikan



at wilayah



adwal penyuluhan



informasi tentang



kerja Puskesma



kesehatan



s Limbanga



Kepala



BOK /



Disesuaika Disesuaika Pemegang n



Puskesma



n



 APBD



program



s



rutin di



n posbindu 5 Membuat



Untuk



Masyarak



memberikan



at wilayah



Kepala Puskesma s



media promkes sperti poster



penyuluhan tentang



kerja Puskesma



kesehatan



s Limbanga



BOK /



Disesuaika Disesuaika - Promkes



 APBD



n Dgn jadwal kegiatan



n Dgn jadwal - Kesling kegiatan



- Gizi Kesehatan remaja



n Surveilan



Rencana Tindak Lanjut (RTL) Dari Pemecahan Masalah Ada anggota keluarga yang merokok



No Kegiatan



Tujuan



Sasaran



Pgjwb



Dana



Waktu



Tempat



Kegiatan



1



2



1



2



3



Mengikuti



Untuk



Masyaraka Kepala



pelatihan



memberika



t wilayah



6



7



8



BOK



Disesuaika



Disesuaika



- Promkes



/



n



konseling



n



kerja



 APB



jadwal



jadwal



tentang



penyuluha



Puskesmas



D



kegiatan



kegiatan



rokok



n tentang



Limbanga



kesehatan



n



 Alokasikan



Untuk



Kegiata



Kepala



BOK



Disesuaikan Disesuaikan Bendahara



dana



kelancara



n



Puskesmas



/



n



progra



 APB



kegiatan



m



D



/pelatihan petugas



3



Puskesmas



Dgn n



9



Dgn - Kesling - Gizi



progra m



bidang kesehatan



Mengadaka



Untuk



Kegiatan



Kepala



BOK



n



menentukan



program



Puskesmas



/



himbawan-



teknis



 APB



hi mbawan



penyuluhan



D



tentang



yg bisa



pola hidup



diterima



Disesuaikan PKM



Pemegang program



sehat dan bahaya



4



Pembentuka



Untuk



n wilayah



memberikan



percontohan



informasi



untuk



tentang



meninggkatkan kesehatan motivasi perokok untuk berhenti merokok



Disesuaikan Disesuaikan Pemegang



Masyaraka Kepala



merokok



t wilayah



Puskesmas



kerja



Dan



Puskesmas Kecamata n



progra BOK /  APB D



Limbangan



Ket



Program 5



untuk bimtek



4



Pelaksana



m



5



 Adanya



Untuk



Kegiata



Kepala



BOK



sarana



kelancara



n



Puskesmas



/



konseling



n



progra



 APB



berhenti



kegiatan



m



D



merokok



bidang kesehatan



Disesuaikan Disesuaikan Pemegang progra m



Rencana Tindak Lanjut (RTL) Dari Pemecahan Masalah Bayi di beri ASI eksklusif selama 6 bulan



No Kegiatan



1



Tujuan



Sasaran



2 Untuk



Kegiatan 3 4 Masyaraka Kepala



pelatihan



memberikan



t wilayah



kader 



penyuluhan tentang kesehatan



kerja Puskesmas Limbangan



Untuk



Kegiata



Kepala



BOK



kelancara



n



Puskesmas



/



n



progra



 APB



kegiatan



m



D



1 Mengadakan



2 Mengalokasi k an



dana



untuk pelatihan kader 3



Pgjwb



Puskesmas



Dana



Waktu



5 BOK /



Program 6 7 8 Disesuaika Disesuaika - Promkes



 APBD



n n Dgn jadwal Dgn jadwal - Kesling kegiatan



Tempat



Pelaksana



kegiatan



Disesuaikan Disesuaikan Bendahara progra m



bidang kesehatan



Melakukan



Untuk



Kegiatan



Kepala



BOK /



penyuluhan



menentukan teknis



program



Puskesmas



 APBD



penyuluhan yg bisa diterima



Disesuaikan PKM



Pemegan g program



Ke t 9



4



Untuk



Masyaraka Kepala



BOK



Membu



memberika



t wilayah



/



at



n



kerja



 APB



media



informasi



Puskesmas



D



promke



tentang



Limbanga



s



kesehatan



n



Puskesmas



Disesuaikan Disesuaikan Pemegang progra m



Rencana Tindak Lanjut (RTL) Dari Pemecahan Masalah Balita yang di timbang di posyandu ( min 8 kali/tahun) No Kegiatan



1



Tujuan



Sasaran



2 Untuk



Kegiatan 3 4 Masyaraka Kepala



pelatihan



memberikan



t wilayah



kader Mengadakan



penyuluhan



kerja



tentang



Puskesmas Limbanga



- KIA -



n



Imunisassi



1 mengadakan



kerjasma dengan



berbagaikesehatan



Pgjwb



Puskesmas



Dana



Waktu



5 BOK /



Program 6 7 8 Disesuaika Disesuaika - Promkes



 APBD



n n Dgn jadwal Dgn jadwal - Kesling kegiatan



Tempat



kegiatan



Pelaksana



- Gizi



lintas sektor 2



Tersedianya dana untuk posyandu



Untuk kelancaran kegiatan bidang kesehatan



Kegiatan program



Kepala Puskesmas



BOK /  APBD



Disesuaikan Disesuaikan Bendahara program



3



Tersedianya posyandu dan



Untuk menentukan



Kegiatan program



Kepala Puskesmas



BOK /  APBD



Disesuaikan PKM



penyuluhan yg bisa



alat kesehatan



teknis



Pemegang program



Ke t 9



4



Teknis



Untuk



Masyaraka Kepala



BOK



penyuluha



memberika



t wilayah



/



n diterima



n



kerja



 APB



Ibu kader



informasi



Puskesmas



D



emput



tentang



Limbanga



bola



kesehatan



n



untuk mengajak ibu balita membawa anaknya ke posyandu



Puskesmas



Disesuaikan Disesuaikan Pemegang progra m



5



Menyediaka



Untuk



Kegiata



n sarana



kelancara



n



posyandu



n



progra



kegiatan



m



bidang kesehatan



Lurah



ADD



Disesuaikan Disesuaikan Sektor Terkait



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN



A. Kesimpulan Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Mayarakat Desa (MMD) Kecamatan di wilayah kerja Puseksmas Lembah Bawang telah dilaksanakan sesuai dengan SOP dan rencana baik waktu, tempat, tenaga surveyor dan penyusunan laporan. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena merupakan pembelajaran oleh masyarakat untuk masyarakat. Sementara Puskesmas hanya sebagai pendamping dan nara sumber. Masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan diwilayahnya sehingga bisa menyusun program untuk mengatasinya dan menyambut program pengentasan wilayah dari masalah kesehatan menjadi gerakan masyarakat sehat, Puskesmas bisa memberi masukan program apa saja untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan harapan dan kebutuhan rasional masyarakat desa. Salah satu pembelajaran yang penting dalam kegiatan ini adalah dapat membedakan antara, keinginan  terhadap suatu pelayanan kesehatan, dan kebutuhan  pelayanan kesehatan karena adanya masalah kesehatan di wilayahnya. Contoh pelayanan TBC akan dibutuhkan masyarakat jika memang masih Banyak yang menderita TBC, tetapi pelayanan bedah kosmetik mungkin hanya keinginan beberapa orang saja. Kegiatan SMD dan MMD merupakan satu rangkaian dengan kegiatan yang harus di perhatikan seterusnya. Karena itu keluaran dari hasil kegiatan itu harus valid dan dapat dipertanggung  jawabakan, kegiatan SMD dan MMD di wilayah kerja puskesmas Lembah Bawang diketahui bahwa prioritas masalah pada masing-masing program adalah “Penderita TBC mendapatkan pengobatan standard”.dengan nilai total matrik USG = 14.



B. Saran 1. Bagi Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Lembah Bawang Berdasarkan hasil kegiatan SMD dan MMD berkaitan dengan masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Lembah Bawang maka surveyor menyarankan sebagaimana berikut : Untuk meningkatan kemampuan pengetahuan dan sikap adalah masyarakat harus merespon setiap ada kegiatan penyuluhan tentang kesehatan, baik yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, kader disamping itu masyarakat harus rajin melihat, membaca atau mendengarkan lewat TV, Msdsos, Radio, majalah kesehatan dan buku-buku kesehatan. Dengan motivasi yang kuat ingin meningkatan kemampuan pengetahuan dan sikap berkaian dengan kesehatan, maka masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Lembah Bawang tidak akan ditemukan lagi masyarakat dengan kategori pengetahuan dan sikap kurang terhadap masalah kesehatan.



2. Bagi Pemerintahan Puskesmas Lembah Bawang Sehubungan dengan adanya data hasil kegiatan SMD dan MMD bahwa pemerintahan di wilayah Puskesmas Lembah Bawang, kurang peran aktif dalam memberikan penyuluhan kesehatan karena masih menganggap bahwa tugas penyuluhan kesehatan harus atau cukup dari tenaga kesehatan dan kader. Dengan demikian perlu adanya perhatian bagi pemerintahan di wilayah Puskesmas Lembah Bawang, agar lebih bisa meningkatan peran aktif dalam memberikan penyuluhan kesehatan karena masalah kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama.



3. Bagi Puskesmas Puskesmas Lembah Bawang Puskesmas



bertanggung



jawab



atas



terselenggaranya



pembangunan



kesehatan



diwilayah kerjanya, baik didalam gedung mupun diluar gedung. Salah satu tanggung jawab Puskesmas dalam pembangunan kesehatan adalah berhsil tidaknya pelayanan preventif dan promotif. Meskipun dalam data sekunder bahwa pelayanan preventif dan promotif sudah berjalan dengan baik namun dari data primer (SMD dan MMD) masih ditemukan bahwa pelayanan preventif dan promotif ternyata masih kurang, ini terlihat sebagaimana data hasil kegiatan SMD dan MMD yang dilakukan pada masyarakat di wilayah Puskesmas Lembah Bawang, bahwa masih banyak masalah kesehatan.



Dengan adanya data tersebut maka pembangunan kesehatan masyrakat diwilayah kerja Puskesmas khususnya dibidang pelayanan preventif dan promotif masih harus ditingkatan.  Adapun persoalan diatas surveyor menyarankan agar Puskesmas harus lebih meningkatan fungsi dan peranan dalam peningkatan pelayanan preventif dan promotif, diantaranya Puskesmas harus banyak koordinasi baik melalui lintas sektoral dilingkungan Puskesmas sendiri.



maupun



37



LAMPIRAN



38



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1



LEMBAR KUESIONER



Lampiran 2



DATA SAMPEL



Lampiran 3



SUSUNAN PANITIA



Lampiran 4



SUSUNAN ACARA/RUN DOWN



Lampiran 5



DAFTAR HADIR KEGIATAN MMD



Lampiran 6



VISUM KEGIATAN MMD Lampiran 7 NOTULEN KEGIATAN MMD



Lampiran 8



CATATAN TANGGAPAN/UMPAN BALIK KEGIATAN MMD



Lampiran 9



POTO KEGIATAN SMD/MMD Lampiran 10 RAB ( RENCANA ANGGARAN BIAYA)



Lampiran 11



SURAT TUGAS PELAKSANAAN SMD/MMD



Lampiran 12



SURAT PERMOHONAN IDZIN PELAKSANAAN SMD/MMD Lampiran



13



SURAT UNDANGAN PERTEMUAN MMD



Catatan Daftar lampiran diatas harus disertakan lampiran dokumen aslinya ----------------------------------------------------------------------------------------Copyright @ 2019 Sie Promkes PKM Limbangan - All Rights Reserved 



39