Laporan Tetap Infrared Thermometer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN SISTEM KONTROL



Disusun Oleh : Kelompok 2 1. Ahmad Trio Ikhsan



(05021381823076)



2. Duanti Milta Duari



(05021381823075)



3. Geovani Delfiero



(05021381823087)



4. Heru Yanto



(05021381823074)



5. Muhammad Gilang Andrala



(05021381823069)



6. Rapi Agustri



(05021381823077)



7. Siti Kukuh Salsabila



(05021381823060)



PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2020



DAFTAR ISI



Halaman DAFTAR ISI..................................................................................................



ii



BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................



1



1.1................................................................................................................... Latar Belakang...................................................................................................



1



1.2................................................................................................................... Tujua n................................................................................................................



2



BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................



3



2.1. Sejarah Termometer................................................................................



3



2.2. Termometer.............................................................................................



4



2.3. Konsep Fisika Pada Termometer ...........................................................



5



2.4. Termometer Inframerah ..........................................................................



5



2.5. Skala Termometer Inframerah ................................................................



5



2.6. Suhu.........................................................................................................



5



2.7. Sensor Suhu Inframerah MLX90614...........................................................



5



BAB 3 METODOLOGI................................................................................



7



3.1. Waktu dan Tempat..................................................................................



7



3.2. Cara Kerja................................................................................................



7



BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................



8



4.1. Hasil.........................................................................................................



11



4.2. Pembahasan.............................................................................................



11



BAB 5 PENUTUP.........................................................................................



13



5.1. Kesimpulan..............................................................................................



13



5.2. Saran........................................................................................................



13



DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................



14



LAMPIRAN...................................................................................................



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Suhu adalah sebuah sifat yang akhirnya mencapai nilai yang sama seperti nilai dari sistem lain bila semua sistem ini dibuat bersentuhan. Konsep ini sesuai dengan pemikiran sehari-hari mengenai suhu sebagai ukuran kepanasan atau kedinginan, karena sejauh pengetahuan kita mengenai suhu adalah semua benda akan mempunyai kepanasan sama setelah benda-benda tersebut bersentuhan cukup lama. Banyak sifat fisik yang dapat diukur yang berubah seiring suhu yang kita tanggapi secara psikologis berubah, diantaranya suhu udara, kelembaban dan parameter-parameter suhu lainnya. Sistem Instrumentasi yang berbentuk akuisisi data telah dipergunakan secara luas dalam kegiatan perindustrian, karena merupakan bagian dari proses kontrol. Pengukuran besaran fisis adalah salah satu langkah dalam akuisisi data. Temperatur merupakan salah satu besaran fisis yang sering dipakai dalam suatu sistem kontrol baik hanya untuk sistem monitoring saja atau untuk proses pengendalian lebih lanjut. Dalam suatu pengukuran suhu ruang ataupun suhu dalam keadaan alam bebas memerlukan sebuah instrumentasi untuk mengetahui berapa suhu yang terdeteksi, dalam hal ini yaitu menggunakan alat termometer. Pemakaian termometer adalah untuk mengetahui adanya suatu suhu yang berubah-ubah karena bertambahnya atau berkurangnya konsentrasi panas dan dingin pada lokasi yang dilakukan pengukuran. Pada dasarnya termometer adalah sebuah instrumentasi sebagai pengukuran suhu yang mana alat tersebut menggunakan sensor sebagai pendeteksinya dan merupakan satu rangkaian dengan alat pembacaan suhu yang terukur, Proses pengukuran melibatkan dua bagian penting, yaitu subjek yang melakukan pengukuran, dan objek yang diukur. Pada umumnya subjek ukur dan objek ukur berada pada tempat yang sama, dimana proses pengukuran itu dilakukan. Ditempat itu juga, proses akuisisi, penyimpanan, pengolahan, serta analisa terhadap data hasil pengukuran dilakukan. Akan tetapi tidak semua proses



pengukuran dapat dilakukan seperti itu, adakalanya subjek ukur dengan objek yang diukur tidak bisa berada pada lokasi yang sama secara terus menerus, hal ini yang menyebabkan alat tersebut tidak efektif dalam suatu industri ataupun untuk pengukuran yang memerlukan pemantauan kontinyu. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu : 1. Untuk mengetahui sejarah termometer. 2. Untuk mengetahui definisi termometer. 3. Untuk mengetahui konsep fisika pada termometer. 4. untuk mengetahui definisi termometer inframerah. 5. untuk mengetahui skala termometer inframerah. 6. Untuk mengetahui definisi suhu. 7. Untuh mengetahui definisi sensor suhu inframerah MLX90614



BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Sejarah Termometer Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 – 1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda (Minan, 2017). 2.2 Termometer Suhu adalah suatu besaran yang menunjukan derajat panas dingin dari suatu benda. Benda yang memiliki panas akan menunjukan suhu yang tinggi daripada benda dingin. Sering kita menyebutkan suatu benda panas atau dingin dengan cara menyentuh benda tersebut dengan alat indra kita, walau kita tidak dapat menyimpulkan berapa derajat panas dari benda tersebut, untuk mengetahui seberapa besar suhu benda tersebut maka digunakanlah termometer. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu atau alat yang digunakan untuk menyatakan derajat panas atau dingin suatu benda. Termometer memanfaatkan sifat termometrik dari suatu zat, yaitu perubahan dari sifat-sifat zat disebabkan perubahan suhu dari zat tersebut (Rahma, 2016). Termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), dan perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti suhu dan meter yang berarti mengukur. Suhu adalah sifat



yang menentukan apakah sistem setimbang termal dengan sistem lain atau tidak bila dua sistem atau lebih dalam setimbang termal dengan sistem lain atau tidak, bila dua sitem atau lebih dalam setimbang termal maka sistem ini dikatakan mempunyai suhu yang sama. Suhu menunjukan derajat panas suatu benda. Mudahnya, semakin tinggi suatu benda, semakin panas benda tersebut, sebaliknya semakin rendah suatu benda semakin dingin benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suhu benda masing – masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan ditempat berupa getaran. Konsep suhu (termperature) berasal dari ide dan kualitatif panas dan dingin yang berdasarkan pada indera sentuhan kita. Suatu benda yang terasa pannas umumnya memiliki suhu yang lebih tinggi dari pada benda serupa yang lebih dingin. Hal inii tidak cukup jelas, dan indra dapat dikelabui. Tetapi banyak sifat benda yang dapat diukur tergantung kepada suhu. Maka dari itu alat untuk mengukur suhu adalah termometer (Minan, 2017). Termometer merupakan salah satu alat ukut suhu yang sudah sering kita temui. Termometer ini bekerja dengan memanfaatkan perubahan-perbahan sifat termometrik suatu benda ketika benda tersebut mengalami perubahan suhu. Perubahan sifat termometrik suatu benda ini menunjukkan adanya perubahan suhu benda, dan dengan melakukan kalibrasi atau penetralan tertentu terhadap sifat termometrik yang teramati dan terukur, maka nilai suhu benda dapat dinyatakan secara kuantitatif. Tidak semua sifat termometrik benda yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan termometer. Artinya, perubahan sifat termometrik terhadap perubahan suhu harus bersifat tetap atau linier, sehingga peneraan skala termometer dapat dibuat lebih mudah dan termometer tersebut nantinya juga dapat digunakan untuk mengukur suhu secara teliti. Untuk dapat mengkuantitatifkan hasil pengukuran suhu dengan menggunakan termometer maka diperlukan angkaangka dan skala-skala tertentu. Penetapan skala yang terpenting adalah penetapan titik tetap bawah dan titik tetap atas sebagai titik acuan pembuatan skala-skala dalam termometer. Untuk penetapan titik tetap bawah sebuah termometer pada umumnya dipilih titik beku air murni pada tekanan normal, yaitu suhu campuran antara es dan air murni pada tekanan normal. Sedangkan penetapan titik tetap atas



sebuah termometer umumnya dipilih titik didih air murni, yaitu suhu ketika air murni mendidih pada tekanan normal (Supu, 2016). 2.3 Konsep Fisika Pada Termometer Termodinamika adalah ilmu yang membahas hubungan (pertukaran) antara panas dengan kerja. Hubungan ini didasarkan pada dua hukum – hokum dasar termodinamika, yaitu hukum termodinamika pertama dan hukum termodinamika kedua, yaitu : 1. Hukum Termodinamika Pertama Hukum ini merupakan satu dari hukum – hukum fisika yang hebat, dan validitasnya terletak pada percobaan (seperti percobaan joule) dimana tidak ada pengecualian yang terlihat. Berarti, hukum termodinamika pertama merupakan pernyataan hukum kekekalan energi. 2. Hukum Termodinamika Kedua Hukum termodinamika kedua akhirnya dinyatakan secara umum yaitu dala besaran yang disebut Entropi yang diperkenalkan oleh Clausius pada tahun 1860an. Entropi tidak seperti kalor, merupakan fungsi keadaan sistem (Minan, 2017). 2.4 Termometer Inframerah Termometer ini digunakan untuk pengukuran suhu benda yang sangat tinggi tanpa sentuhan langsung. Dilakukan dengan memanfaatkan sifat gelombang elektromagnetik yang dipancarkan benda yang panas. Warna cahaya yang dipancarkan benda panas tergantung pada suhu benda. Jadi, dengan mengukur warna cahaya yang dipancarkan benda tersebut maka suhu benda dapat ditentukan. Termometer inframerah dapat mengukur temperatur dengan cepat dan akurat tanpa menyentuh objek atau dari kejauhan. Prinsip kerja termometer ini dengan mengukur radiasi energi sinar inframerah. Termometer ini sangat sesuai untuk mengukur temperatur sebuah ruangan berbahaya atau ruangan yang membutuhkan adanya penghindaran dari saerah kontaminasi objek, seperti makanan , alat medis, serta obat – obatan. (Minan, 2017). 2.5 Skala Termometer Inframerah Termometer inframerah menggunakan dua skala dalam hasil pengukurannya. Skala ini merupakan salah satu faktor penting yang harus dimikiki oleh suatu



termometer, termasuk termometer inframerah. Adapun skala yang digunakan pada termometer inframerah yaitu : 1. Skala Celcius Pada skala Celcius, keadaan ekstrim pertama, yaitu ada pada keseimbangan termal dengan titik beku normal air, temperatur ini bernilai 0℃. Sedang pada keadaan kedua ketika termometer setimbang termal dengan titik didih normal air, temperaturnya diberi nilai 100℃. Setelah diperoleh dua titik skala yaitu 0℃ dan 100℃, maka selanjutnya diantara kedua titik tersebut dibagi kembali dengan jarak skala yang sama sehingga menjadi 100 skala. Dengan demikian pada skala celcius temperature zat dapat dihitung dari perbandingan panjang kolomnya cairan saat zat diukur dengan panjang kolom saat 0℃ terhadap panjang kolom 100℃ - 0℃ (Minan, 2017). 2. Skala Fahrenheit Skala Fahrenheit banyak digunakan oleh masyarakat amerika, walaupun prinsipnya sama dengan skala celcius. Perbedaannya adalah pada skala termometer Fahrenheit, keadaan ekstrim pertama, yaitu ketika termometer ada pada titik keseimbangan termal air, temperature ini di beri nilai 32℃. Sedangkan pada keadaan kedua ketika termometer setimbangan termal dengan titik didih ormal air, temperaturenya di beri nilai 212℃. Setelah diperoleh dua titik skala yaitu 32℃ dan 212 ℃, maka selanjutnya di antara kedua titik tersebut dibagi kembali dengan jarak sekala yang sama sehingga menjadi 100 skala (Minan, 2017). 2.6 Suhu Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda, dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu



benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Suhu juga disebut temperatur, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celcius, Fahrenheit, dan Reamur. Panas atau kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Satuan SI untuk panas adalah juole. Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah. Setiap benda memiliki energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom atau molekul penyusunnya. Energi dalam ini berbanding lurus terhadap suhu benda. Ketika dua benda dengan suhu berbeda bergandengan, mereka akan bertukar energi internal sampai suhu kedua benda tersebut seimbang. Jumlah energi yang disalurkan adalah jumlah energi yang tertukar. Suhu merupakan ukuran atau derajat panas atau dinginnya suatu benda atau sistem. Suhu di definisikan sebagai suatu besaran fisika yang dimiliki bersama antara dua benda atau lebih yang berada dalam kesetimbangan termal. Jika panas dialirkan pada suhu benda, maka suhu benda tersebut akan turun jika benda yang bersangkutan kehilangan panas. Akan tetpi hubungan antara satuan panas dengan satuan suhu tidak merupakan suatu konstanta, karena besarnya peningkatan suhu akibat penerimaan panas dalam jumlah tertentu akan dipengaruhi oleh daya tampung panas (heat capacity) yang dimiliki oleh benda penerima tersebut. Suatu benda yang dalam keadaan panas dikatakan memiliki suhu yang tinggi, dan sebaliknya, suatu benda yang dalam keadaan dingin dikatakan memiliki suhu yang rendah. Perubahan suhu benda, baik menjadi lebih panas atau menjadi lebih dingin biasanya diikuti dengan perubahan bentuk atau wujudnya (Supu, 2016). 2.7 Sensor Suhu Inframerah MLX90614 Infrared thermometer adalah sebuah sensor suhu yang dapat mengukur suhu dari jarak jauh tanpa melakukan kontak langsung dengan objek yang akan diukur. Sensor ini menggunakan inframerah untuk mengukur atau mendeteksi radiasi panas (thermal) benda. Sensor ini menentukan suhu objek dengan cara mengetahui radiasi termal (terkadang disebut radiasi hitam) yang dipancarkan oleh objek tersebut. Benda atau material apapun yang memiliki suhu mutlak diatas nol, akan memiliki molekul yang selalu aktif bergerak. Semakin tinggi suhu maka



pergerakan molekul akan semakin cepat. Ketika bergerak, molekul akan memancarkan radiasi inframerah, yang merupakan jenis radiasi elektromagnetik dibawah spektrum cahaya (Sandra, 2016). panas, maka radiasi inframerah yang dipancarkannya pun akan meningkat, bahkan inframerah yang dipancarkan juga akan bisa menampakkan cahaya jika suhu benda tersebut sangat tinggi. Oleh sebab itu jika ada sebuah logam yang dipanaskan akan nampak memerah atau bahkan memutih. Pirometer akan mengukur besar radiasi inframerah yang dipancarkan oleh benda tersebut (Osean, 2018).



BAB 3 METODOLOGI



3.1 Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, tanggal 02 maret 2020 pukul 15.00 WIB – 16.00 WIB Praktikum dilaksanakan di ruang RKC 1106 di Fakultas pertanian, Universitas Negri Sriwijaya. 3.2 Cara Kerja Adapun cara kerja dari alat infrared thermometer ini yaitu : 1. Hidupkan alat dengan tekan pelatuk yang terletak pada bagian pegangan. 2. Saat akan mengukur pada objek tekan beberapa saat pelatuk dan arahkan laser pada objeknya. 3. Lepaskan pelatuk kemudian alat akan berbunyi, itu tandanya pengukuran telah selesai dan hasilnya sudah muncul pada layar. 4. Tekan tombol °C/°F jika ingin merubah satuan celcius ke farenheit atau sebaliknya. 5. Alat tidak perlu dimatikan, karena secara otomatis akan off ketika lama tidak digunakan.



BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Hasil No



Nama Benda



°C



°F



1



Lampu



33,6



94,1



2



Air



26,7



80,0



4.2 Pembahasan Pada praktikum yang telah dilaksanakan minggu kemarin kami membahas tentang alat infrared thermometer dimana seperti yang telah dijelaskan oleh asisten dengan baik dan jelas. Sebelum kita memulai mengunakan alat infrared thermometer kita harus lah mengerti apa itu infrared thermometer. Infrared thermometer merupakan mengukur suatu objek tanpa menyentuh objek tersebut. Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi elektromagnetik. Ketika kawat (atau panghantar seperti antena) menghantarkan arus bolak-balik, radiasi elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus listrik. Bergantung pada situasi, gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel. Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan frekuensi. Sensor adalah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi untuk mengukur magnitude sesuatu. Sensor adalah jenis transduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis,



magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor biasanya dikategorikan melalui pengukur dan memegang peranan penting dalam pengendalian proses pabrikasi modern. Sensor memberikan ekivalen mata, pendengaran, hidung lidah dan menjadi otak mikroprosesor dari sistem otomatisasi industri. Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. Jika memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada mili ampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah. Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Sesungguhnya setiap benda yang bersuhu di atas nol kelvin pasti memancarkan radiasai inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.Pada sinar infrared memiliki beberapa karakteristik yaitu, Tidak dapat dilihat oleh mata manusia,tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang, dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas, panjang gelombang pada inframerah memiliki hubungan yang berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu mengalami kenaikan, maka panjang gelombang mengalami penurunan, dan memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterfensi oleh cahaya matahari. Sinar matahari langsung mengandung 93 lumens per watt flux radian, yang termasuk di dalamnya inframerah (47%), cahaya tampak (46%), dan cahaya ultra violet (6%). Sinar inframerah terdapat pada pada cahaya api, cahaya matahari, radiator kendaraan atau pantulan jalan aspal yang terkena panas. Saraf pada kulit kita dapat menginderai perbedaan suhu permukaan kulit, namun kita tidak dapat merasakan sinar inframerah.Infrared termometer biasanya digunkan untuk mengukur yaitu, Mendeteksi awan untuk sistem operasi teleskop jarak jauh, memeriksa peralatan mekanika atau kotak sakering listrik atau saluran hotspot, memeriksa suhu pemanas atau oven, untuk tujuan kontrol dan kalibrasi, mendeteksi titik api atau menunjukkan diagnosa pada produksi papan rangkaian



listrik, memeriksa titik api bagi pemadam kebakaran,mendeteksi suhu tubuh makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan lain lain, dan memonitor proses pendinginan atau pemanasan material, untuk penelitian dan pengembangan atau quality control pada manufaktur. Prinsip dasar Termometer Radiasi Inframerah (Infrared Thermometer Radiation) adalah bahwa semua obyek memancarkan energi infra merah. Semakin panas suatu benda, maka molekulnya semakin aktif dan semakin banyak energi infra merah yang dipancarkan. Infrared Thermometer mengukur suhu menggunakan radiasi kotak hitam (biasanya inframerah) yang dipancarkan objek. Kadang disebut termometer laser jika menggunakan laser untuk membantu pekerjaan pengukuran, atau termometer tanpa sentuhan untuk menggambarkan kemampuan alat mengukur suhu dari jarak jauh. Dengan mengetahui jumlah energi inframerah yang dipancarkan oleh objek dan emisi nya, Temperatur objek dapat dibedakan atau diketahui perbedaannya tersebut. Pada pengukuran yang telah kami lakukan minggu kemarin dengan menggunakan alat infrared termometer dengan objek pengukuran yang berupa lampu dan air yang memiliki suhu yang berbeda, dimana infrared termometer ini memiliki tombol range dimana tombol ini untuk mengetahui celcius dan fahrenhit, dimana suhu ketetapan celcius tersebut ialah -50°C sampai dengan 308°C dan fahrenhitnya dari -58°F sampai dengan 716°F, alat ini merupakan alat temperatur yang menggunakan sensor jarak jauh dimana alat ini bisa mengukur tanpa menyentuh objek tersebut. Kita juga harus mengetahui pengertian suhu agar kita dapat mengambil kesimpulan yang tepat dari pengukuran ini, bahwanya suhu merupakan menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Alat ini mempunyai ketelitian yang sangat kecil dimana hanya 1,5°C, resolusi 1,5°C, dan untuk pengulangannya 1°C yang berarti ketepatan didalam pengukuran nya sangat tepat atau kecil kemungkinan kesalahan didalam pengukurannya dengan kecepatan tembak sampai 95% yang dapat dipastikan akurat. Pada pengukuran dengan objek lampu kami langsung saja



ditembakan ke lampu dengan hasil yang kami dapatkan adalah untuk Celcius 33,6°C dan fahrenhitnya 94,°F yang bearti suhu untuk lampu cukup panas dan dapat disimpulkan didalam pengukuran lampu suhu nya masih termasuk normal dan didalam pengukuran tidak terdapat banyak kendala karena ketelitian yang memungkinkan sangat tepat dan untuk pengukuran dengan objek air yang memiliki suhu lebih rendah dari objek lampu dengan hasil pengukurannya 26,7°C dan fahrenhitnya 80,0°C didalam pengukuran yang telah kami lakukan tidak terdapat banyak kendala karena pengukuran menggunakan infrared termometer ini sangat lah mudah karena ketepatan dan ketelitiannya yang sangat bagus apalagi infrared termometer ini memiliki kecepatan tembak yang sangat akurat alat ini juga sangat mudah untuk di operasikan. Didalam pengukuran tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa suhu lampu lebih panas dari suhu air dikarenakan air tidak memiliki daya yang diperoleh dari tegangan listrik yang dapat menimbulkan panas.



BAB 5 PENUTUP



5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari laporan ini yaitu : 1. Infrared thermometer tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu keseluruhan suatu benda. 2. Infrared thermometer mampu mengukur suhu setiap sudut suatu benda atau bagian-bagian benda. 3. Infrared thermometer dapat digunakan untuk mengukur suhu benda-benda yang tidak dapat diukur oleh termometer lainya. 4. Karena tingkat akurasi dan ketelitian yang tinggi, infrared thermometer dapat dengan cepat mengukur suhu suatu benda. 5. Infrared thermometer dapat digunakan untuk mengukur suhu suatu benda yang tidak dapat dijangkau oleh termometer lainya. 5.2 Saran Adapun saran dari praktikum ini yaitu sebaiknya dilakukan penambahan alat yang digunakan untuk praktikum, agar praktikum terlaksana dengan baik.



DAFTAR PUSTAKA



Minan Muhammad Chusni. 2017. Pengenalan Alat Ukur. Bandung : UIN Sunan Gunung Djati. Osean Maickel Sibuea. 2018. Pengukuran Suhu Dengan Sensor Suhu Inframerah MLX90614 Berbasis Ardiuno. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Rahma, R. 2016. Termometer. Palembang : Politeknik Negri Sriwijaya. Sandra Ritha Veronika Simbar, Alfi Syahrin. 2016. Prototype Sistem Monitoring Temperatur Menggunakan Arduino Uno R3 Dengan Komunikasi Wireless. Jurnal Teknik Mesin (JTM). 5 : 175-180. Supu. 2016. Pengaruh Suhu Terhadap Perpindahan Panas Pada Material Yang Berbeda. Jurnal Dinamika. 7(1) : 62-73.



LAMPIRAN