Laporan Titik Impas Alma Aliya R Xi Mipa 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Titik Impas (Break Even Point) Usaha Sistem Teknik “Kompor Batik”



DISUSUN OLEH : Alma Aliya Rizka XI MIPA 4



TAHUN AJARAN 2020/2021 SMAN 3 BOGOR Jalan Pakuan Nomor 4, Telepon (0251) 8321747, 8392144 Fax (0251) 8392868, Website : https://www.smantiboo.sch.id Email : [email protected] Kota Bogor – 16143



KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Dalam laporan ini saya akan menyampaikan mengenai titik impas atau BEP usaha yang akan saya buat yang nantinya akan terbagi menjadi beberapa bagian. Tentunya dalam pembuatan laporan ini saya dibantu berbagai pihak untuk mengatasi tantangan serta masalah yang saya hadapi.. Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan laporan ini. Saya menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan laporan ini, saya juga berharap bahwa laporan ini tidak hanya bermanfaat bagi saya tapi bagi semua.



DAFTAR ISI



Sampul depan………………………………………………………………………….............1 Kata Pengantar………………………………………………………………………………...2 Daftar Isi ………………………………………………………………………………………3



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang………………………………………………………………………...4



1.2



Rumusan Masalah……………………………………………………………………..4



1.3



Tujuan Penulisan…………………………………………………………………........4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Titik Impas (Break Even Point) dalam Usaha Sistem Teknik……………...………….…..5 2.2 Menghitung Titik Impas (BEP) Usaha Sistem Teknik…………...………………………..6 2.3 Analisis BEP Usaha Sistem Teknik “Kompor Batik”………………………………….. ….7 2.4 Menghitung Titik Impas (BEP) Usaha Sistem Teknik “Kompor Batik” ………….……… 8



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………10 3.2 Saran……………………………………………………………………………………..10



Daftar Pustaka……………………………………………………………………….. ……...11



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sistem teknik merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari manusia. Produk sistem teknik dibuat untuk memudahkan kehidupan manusia . Oleh karena itu, usaha produk sistem teknik bukan lagi menjadi hal yang umum. Saat ini sudah banyak sekali usaha produk sistem teknik, yang dibuat dan dijalankan, yang tentunya memiliki manfaat dan perannya masing-masing dan juga selalu mengikuti perkembangan teknologi dan zaman. Dalam menjalani usaha produk sistem teknik tentunya diperlukan adanya perhitungan dan persiapan yang matang. Salah satunya adalah menghitung titik impas atau BEP produk yang akan kita jadikan usaha, hal tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam memulai usaha sistem teknik ini. Oleh karena itu, disini saya akan membahas mengenai BEP dan bagaimana cara perhitungannya.



1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4.



Apa yang dimaksud dengan Titik Impas/ Break Even Point? Bagaimana cara menghitung Titik Impas/Break Even Point? Bagaimana Titik Impas pada usaha sistem teknik “Kompor Batik”? Bagaimana cara menghitung Titik Impas pada usaha sistem teknik “Kompor Batik”?



1.3 Tujuan Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui apa itu Titik Impas pada usaha produk sistem teknik, dan juga bagaimana cara menghitung Titik Impas dalam suatu usaha serta komponen-komponen dan tujuan dari Break Even Point itu sendiri.



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Titik Impas /BEP (Break Even Point) dalam Usaha Sistem Teknik Dalam menjalankan usaha produk sistem teknik selain harus memerhatikan bagaimana proses pembuatan produk usaha tersebut, kita juga harus memerhatikan biaya yang kita keluarkan untuk menjalankan dan memproduksi produk sistem teknik tersebut, jangan sampai usaha yang kita jalankan mengalami kerugian. Untuk itu kita perlu mengetahui apa itu Titik Impas atau Break Even Poin. Titik Impas/ BEP (Break Even Point) merupakan titik dimana pendapatan dari usaha yang kita jalankan sama dengan modal yang kita keluarkan, jadi tidak terjadi kerugian ataupun keuntungan. Break Even Point merupakan hal yang penting dalam menjalankan suatu usaha. Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai Titik Impas produksi lebih besar dari jumlah produk yang sedang diproduksi, selain itu BEP harga juga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini. Adapun tujuan utama dari adanya BEP ini adalah untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi suatu kegiatan usaha dan juga sebagai pembatas pengembalian modal. Selain itu dengan adanya BEP ini kita dapat menentukan volume kapasitas produksi yang tersisa setelah tercapainya BEP, menentukan langkah efisiensi kerja yang dapat dilakukan, mengetahui perubahan nilai laba jika terjadi perubahan harga produk serta dapat menentukan kerugian yang dapat terjadi. Break Event Point juga terdiri dari beberapa komponen yaitu, sebagai berikut : 1. Biaya Tetap (Fixed Cost) : merupakan biaya konstan jika suatu perusahaan melakukan kegiatan produksi ataupun tidak melakukan produksi. Contoh: gaji tenaga kerja, biaya mesin, biaya peralatan, dan lain lain. 2. Biaya Variabel (Variable Cost) : adalah biaya per unit yang bersifat dinamis atau tergantung pada seberapa besar produksi yang dilakukan. Jika produksi yang akan dilakukan meningkat maka biaya variabelnya akan meningkat. Contoh: biaya listrik, biaya bahan baku, biaya kantong plastik, dan lain lain. 3. Harga Penjualan (Selling Price) : harga penjualan adalah harga jual yang ditetapkan per unit barang atau jasa yang telah diproduksi oleh perusahaan. Dengan menghitung BEP saat menjalani usaha sistem teknik ini kita dapat menghindari terjadinya kerugian. Karena, dengan adanya sistem BEP ini kita dapat menentukan harga jual yang tepat untuk produk yang kita buat. Selain untuk menentukan harga jual, melalui BEP ini juga kita dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus diproduksi agar keuntungan yang didapatkan dapat menutup biaya yang kita keluarkan. Sistem BEP ini juga dapat



mengendalikan aktivitas produksi yang sedang berjalan, kita dapat menjadikan hasil perhitungan atau analisis BEP sebagai informasi dasar untuk mengatur aktivitas yang berjalan, dengan begitu kegiatan produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. 2.2 Menghitung Titik Impas/Break Event Point Rumus yang digunakan untuk menghitung BEP ini terbagi menjadi dua macam , yaitu BEP produksi dan BEP harga, rumus sebagai berikut :



Selain itu , juga terdapat dua cara untuk menghitung BEP, yaitu : 1. Menghitung BEP berdasarkan unit : merupakan titik impas (BEP) yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di nilai tertentu. Dalam hal ini kita dapat memperkirakan pada jumlah produk ke berapa bisnis kita akan mengalami titik impas atau Break Even Point. 2. Menghitung BEP berdasarkan nominal rupiah : merupakan titik impas yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau harga penjualan tertentu. Dalam hal ini kita dapat memperkirakan pada jumlah nominal penjualan berapa bisnis kita akan mengalami Break Even Point. Rumusnya dapat ditulis sebagai berikut: 1. BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit) 2. BEP Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit) Berikut adalah contoh perhitungan BEP dengan langkah-langkahnya; 1. Kumpulkan data biaya serta harga jual   



Kapasitas produksi yang dapat dipakai 100.000 unit mesin martil. Harga jual per satuan adalah Rp 6000 per unit. Total biaya tetap adalah Rp 100.000.000 dan total biaya variabel adalah Rp 200.000.000.



2. Kumpulkan rincian masing-masing biaya yang meliputi fixed cost dan variable cost 1.   



Fixed Costs (FC) : Overhead pabrik: Rp 40.000.000 Biaya distribusi: Rp 45.000.000 Biaya administrasi: Rp 15.000.000



Total Fixed Cost = Rp 100.000.000 2.     



Variable Costs (VC) Biaya bahan: Rp 60.000.000 Biaya tenaga kerja: Rp 65.000.000 Overhead pabrik: Rp 15.000.000 Biaya distribusi: Rp 40.000.000 Biaya administrasi: Rp 20.000.000



Total Variable Cost : Rp 200.000.000 3. Hitung komponen-komponen berikut   



Total penjualan : 100.000 unit x Rp 6000 = Rp 600.000.000 Biaya tetap unit :100.000.000/ 100.000 = Rp 1.000 per unit. Biaya variabel unit : 200.000.000/ 100.000 = Rp 2.000 per unit.



4. Masukkan komponen yang sudah dihitung ke dalam rumus BEP 



BEP dalam unit : Rp 100.000.000 / (Rp 6000 – Rp 2000) = 25.000 unit.



Artinya, perusahaan tersebut harus menjual 25.000 unit agar dapat BEP. 



BEP dalam Rupiah : Rp 100.000.000 / (1 – (Rp 200.000.000/ Rp 600.000.000)) = Rp 150.000.000.



Artinya, perusahaan tersebut akan BEP setelah mendapat omset sebesar Rp 150.000.000



2.3 Analisis BEP Usaha Sistem Teknik “Kompor Batik” Analisis titik impas atau Break Even Point merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui volume penjualan minimum yang harus dicapai agar suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum mendapatkan laba. Untuk menganalisis titik impas/ BEP suatu usaha kita memerlukan informasi mengenai penjualan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut . Laba bersih akan diperoleh jika volume penjualan melebihi biaya yang harus dikeluarkan, sedangkan suatu usaha akan mendapat kerugian bila penjualan hanya cukup untuk menutup sebagian biaya yang dikeluarkan yang berarti berada di bawah titik impas. Analisis break even point selain berperan untuk memberikan informasi mengenai posisi suatu usaha dalam keadaaan impas atau tidak, namun analisis break even point juga membantu usaha dalam perencanaan dan mengambil keputusan, oleh karena itu analisis BEP ini sangat penting dalam menjalankan suatu usaha, salah satunya usaha produk sistem teknik ini. Analisis usaha produksi kompor batik ini disusun untuk mengetahui gambaran ekonomi mengenai usaha yang akan dijalankan. Analisis usaha pembuatan kompor batik menggunakan asumsi bahwa : 1. Sewa tempat seluas 60 m2 untuk tempat produksi per tahum. Komponen biaya tempat dihitung sesuai dengan masa produksi. 2. Tenaga kerja yang digunakan 1 orang, dengan upah per hari Rp.50.000,00 sudah termasuk biaya konsumsi. 3. Proses produksi memerlukan waktu kurang lebih 3 hari sudah termasuk pengujian. Dengan kapasitas produksi per bulan sebanyak 10 unit. 4. Produksi dilakukan di gedung milik sendiri, sehingga tidak dinyatakan sebagai bagian dari komponen biaya.



5. Harga kompor batik di pasaran sangat beragam dan pada analisis ini digunakan angka rata-rata yaitu Rp.350.000,00. Komponen biaya dalam satu bulan produksi : a. Biaya Investasi 1) Alat untuk produksi Total Biaya Investasi



Rp. 3.500.000,00 Rp.3.500.000,00



b. Biaya Variabel 1) Sewa tempat 60 m2 per bulan 2) Tenaga kerja 3) Bahan produksi 4) Biaya utilitas (listrik, air) Total biaya tidak tetap/variable



Rp. 300.000,00 Rp. 500.000,00 Rp.2.000.000,00 Rp. 100.000,00 Rp.2.900.000,00



c. Biaya Penyusutan per bulan 1) Alat untuk produksi Total biaya tetap



Rp.12.500,00 Rp 12.500,00



d. Biaya Produksi 1) Biaya tidak tetap/variable cost 2) Biaya sewa dan penyusutan Total biaya produksi



Rp.2.900.000,00 Rp.12.500,00 Rp.2.912.500,00



e. Produksi Kompor Batik per bulan 1) Kompor Batik 10 buah @Rp.350.000,00 Total pendapatan



Rp.3.500.000,00 Rp.3.500.000,00



f. Keuntungan Keuntungan = Total penghasilan – Biaya produksi = 3.500.000,00 – 2.912.500,00 = 587.500,00 2.4 Menghitung Titik Impas/ BEP Usaha Sistem Teknik “Kompor Batik” BEP Produksi =



Total Biaya Harga Penjualan



BEP Harga



=



Total Biaya Jumlah Penjualan



BEP Produksi = Rp.2.912.500,00 Rp. 350.000,00 = 8,3 BEP Harga =



Rp.2.912.500,00



10 =



Rp.291.250,00



Dari perhitungan BEP produksi dan harga di atas, diketahui bahwa titik impas usaha pembuatan kompor batik dicapai ketika produksi produk kompor batik mencapai 8 buah atau harga kompor batik sebesar Rp 291.250,00/buah. Produksi di atas 8 buah dan harga di atas Rp 291.250,00/buah pada tiap kali periode produksi merupakan keuntungan.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Produk sistem teknik saat ini merupakan hal yang paling dibutuhkan manusia. Dengan adanya produk-produk sistem teknik, kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan efisien. Oleh karena itu saat ini banyak sekali masyarakat yang memulai usaha produk sistem teknik. Dalam memulai usaha produk sistem teknik tentu dibutuhkan perencanaan serta persiapan yang matang, salah satu hal yang penting adalah dengan melakukan analisis titik impas terhadap usaha yang akan dijalankan. Dengan begitu usaha yang dijalankan akan lebih terstruktur dan terhindar dari kerugian. Selain itu , dengan mengetahui dan menganalisis break even point dalam suatu usaha , kita diharapkan dapat menjalankan usaha produk sistem teknik dengan baik ,efektif ,serta efisien dan tentunya mendapat keuntungan serta dapat berguna bagi masyakarat.



3.2 Saran Kita tentu harus terus mempelajari dan mengamati mengenai bagaimana cara menjalankan suatu usaha dengan baik, salah satunya adalah dengan mempelajari apa itu titik impas /break even point ini serta dengan mengaplikasikannya ke dalam usaha yang kita jalankan, dengan begitu diharapkan kita dapat menjalankan usaha khususnya produk sistem teknik ini dengan baik.



DAFTAR PUSTAKA 1. Buku PKWU kelas XI semester 1 2. PPT KD 3.3 3. https://www.jurnal.id/blog/analisa-break-even-point-penjelasan-dan-contoh-soal/ 4. https://zahiraccounting.com/id/blog/apa-itu-break-even-point-bep-titik-impas-atau-balikmodal/ 5. https://accurate.id/ekonomi-keuangan/apa-itu-break-even-point/