Laporan TPP KELOMPOK 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN SURVEY PELABUHAN BENOA TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN



Oleh: Kelompok IV Sutanti Tri Wahyuni



1805511005



Gita Sri Kusumawati



1805511006



Hilda Amalia



1805511009



Sintia Wiranatha



1805511019



Ni Luh Putu Dian Librianti Taliarosa



1805511023



PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2020 i



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan yang Maha Esa karena atas Rahmat-Nyalah laporan “Survei Pelabuhan Benoa” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Disamping itu juga laporan ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Pantai dan Pelabuhan. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran maupun kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sebagai bahan pertimbangan dan penyempurnaan makalah ini di masa mendatang. Besar harapan kami laporan ini dapat bermanfaat dan terealisasi bagi kami sebagai penulis dan bagi pembaca pada umumnya.



Jimbaran, 12 Desember 2020



Penulis



ii



DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR.............................................................................................ii DAFTAR ISI..........................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv DAFTAR TABEL....................................................................................................v BAB I.......................................................................................................................1 PENDAHULUAN...................................................................................................1 1.1



Latar Belakang..........................................................................................1



1.2



Rumusan Masalah.....................................................................................1



1.3



Tujuan........................................................................................................2



BAB II......................................................................................................................3 LANDASAN TEORI...............................................................................................3 2.1



Sejarah Pelabuhan Benoa..........................................................................3



2.2



Letak Geografis Pelabuhan Benoa...........................................................4



2.3



Struktur Armada.......................................................................................5



2.4 Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKR) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKP).........................................................................7 2.5



Layout Pelabuhan Benoa.........................................................................8



2.6



FASILITAS YANG ADA DI PELABUHAN BENOA.........................10



2.6.1



FASILITAS POKOK WILAYAH DARATAN PELABUHAN.........10



2.6.2



FASILITAS POKOK WILAYAH DARATAN PELABUHAN.........11



BAB III PENUTUP...............................................................................................42 3.1



KESIMPULAN......................................................................................42



3.2



SARAN..................................................................................................43



DAFTAR PUSTAKA............................................................................................44



iii



DAFTAR GAMBAR Gambar 2.4.1. Master Plan Pelabuhan................................................................................ 7 Gambar 2.4.2. Layout Pelabuhan Benoa............................................................................. 8 Gambar 2.4.3. Layout Pelabuhan Benoa............................................................................. 9 Gambar 2.4.4. Tata Guna Lahan Pelabuhan Benoa............................................................ 9 Gambar 2.4.5. Master Plan Pelabuhan Benoa................................................................... 10



iv



DAFTAR TABEL Tabel 2.3.1 Karakterisktik kapal di Pelabuhan Benoa................................................. 5 Tabel 2.3.2 Kapal Dominan di Pelabuhan Benoa............................................................... 6 Tabel 2.6.1 Fasilitas Dermaga Selatan.............................................................................. 12 Tabel 2.6.2 Fasilitas Dermaga Timur..................................................................,............. 13 . Tabel 2.6.3 Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) Alur Pelabuhan Beno............... 32



v



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Pelabuhan adalah atau danau untuk



sebuah



fasilitas



menerima kapal dan



di



ujung samudera, sungai, memindahkan barang



kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh.  Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001 mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta penyelengaraannya Sama halnya dengan Bandara, Pelabuhan Laut mempunyai fungsi sangat penting sebagai prasarana yang menunjang pembangunan negara. Jika Bandara adalah prasarana alternatif yang baru, maka sejak dahulu, nenek moyang kita selalu menggunakan kapal-kapal laut untuk berbagai macam kepentingan. Semakin berkembangnya permintaan, maka sebagai engineer sipil kita harus bisa membuat perencanaan Pelabuhan Laut yang tepat. Pembangunan dan pembaharuan pelabuhan menjadi salah satu prioritas pemerintah. Mengingat begitu pentingnya pembangunan dan pembaharuan pelabuhan untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, maka mahasiswa yang memiliki peranan di sektor ini yaitu mahasiswa teknik sipil sangatlah perlu untuk memahami ilmu rekayasa pelabuhan yang terdapat pada materi teknik pantai dan pelabuhan.



1.2



Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada laporan ini, antara lain: 1. Apa yang menjadi Sejarah dibangunnya Pelabuhan Benoa? 2. Bagaimana bentuk layout dari Pelabuhan Benoa serta fasilitas di dalamnya? 3. Bagaimanakah kelengkapan fasilitas dari Pelabuhan Benoa? 1



1.3



Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah, antara lain: 1. Mengetahui Sejarah dibangunnya Pelabuhan Benoa 2. Mengetahui bagaimana layout dan fasilitas yang ada di dalamnya 3. Mengetahui kelengkapan fasilitas dari Pelabuhan Benoa.



2



BAB II LANDASAN TEORI 2.1



Sejarah Pelabuhan Benoa Pelabuhan Benoa adalah pelabuhan campuran yang dibangun sekitar tahun



1920 seiring dengan keberadaan bangsa Belanda di Kota Denpasar. Pada awalnya batas daerah kerja dan kepentingan pelabuhan Benoa didasarkan pada gambar peta pelabuhan aman Belanda yang ditetapkan dalam staadblad nomor 16 tanggal 18 Januari 1926 dengan posisi geografi pada 08’-45’-00” LS dan 115’-13’-00” BT, dengan jarak kurang lebih 10 KM dari ibukota Denpasar. Pelabuhan ini dibuka dan diusahakan sejak tahun 1924 (stb. 1924 No. 378) dan daerah lingkungan kerjanya ditetapkan atas dasar stb.1926 No.16. Berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) Mendagri dan Menteri perhubungan No. 15 tahun 1990/ KM. 18 tahun 1990 tanggal 14 Januari 1990 tentang batasbatas daerah lingkungan kerja pelabuhan dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan. Pelabuhan Benoa ini berada di Kota Denpasar kecamatan Denpasar selatan Bali. Jika di tempuh dari Kuta Regency berjarak 8 km melalui Jl. Bypass Ngrah Rai, Dari Sanglah Denpasar 8,6 km melalui Jalan Diponegoro Sesetan. Jika masuk ke pelabuhan ini di kenakan biaya distribusi di gerbang loket pelabuhan benoa. Pelabuhan benoa ini berada pas dekat pintu masuk Tol Bali Mandara, jika arah ke pintu tol dari denpasar desa pesanggaran. Pelabuhan cabang Benoa sebagai suatu badan usaha sejak tahun 1945 telah mengalami beberapa kali perubahan status yaitu : 1) Tahun 1945 – 1964 berbentuk perusahaan Jawatan (Perjan) Pelabuhan 2) Tahun 1983 – 1991 berbentuk Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan 3) Tahun 1991 berbentuk PT (PERSERO) Pelabuhan Indonesia III yang didirikan berdasarkan PP RI No. 58 Tahun 1991 dengan akte Notaris No. 5 tanggal 1 Desember 1992 Pelabuhan Benoa merupakan salah satu cabang pelabuhan dibawah pengelolaan dan pengusahaan PT. Persero Pelabuhan Indonesia III. Berdasarkan 3



surat Keputusan Direksi PT. Persero Pelindo III Nomor 724/KPTS.BL.382/PIII92 tanggal 23 Desember 1992 Pelabuhan Benoa termasuk peringkat pelabuhan kelas 2 dua dan diklasifikasikan sebagai pelabuhan andalan. Pada tahun 2010 Pelabuhan Benoa mendapat penghargaan dari Majalah Dream World Cruise Destination sebagai Best Port Welcome. Berbagai potensi yang dimiliki daerah Bali yang berkembang sangat pesat seperti ekspor hasil kerajinan dan garment ikan tuna objek-objek wisata baik wisata budaya maupun wisata bahari serta lokasi Pelabuhan Benoa yang strategis maka PT. Persero Pelabuhan Indonesia III mengarahakan pengembangan Pelabuhan Benoa untuk mampu



berfungsi



sebagai



Pelabuhan



Perikanan Pelabuhan Petikemas



Pariwisata



Pelabuhan



Pelabuhan BBM dan fasilitas



penujang keselamatan pelayaran. Berdasarkan kebijakan



tersebut



karenanya pelabuhan Benoa sebagai pelabuhan pariwisata harus terintegrasi dengan berbagai fungsi eksisting pelabuhan yaitu pelabuhan petikemas pelabuhan perikanan terminal penumpang domestic. 2.2



Letak Geografis Pelabuhan Benoa  Pasang – Surut a. Air Tinggi Tertinggi (HWS)



: + 2,70 M LWS



b. Air Tinggi (MHWS)



: + 2,50 M LWS



c. Duduk Tengah (MSL)



: + 1,30 M LWS



d. Air Terendah



: + 0,40 M LWS



e. Chart Datum (LWS)



: + 0,00 M LWS



 Gelombang Dalam Kolam a. Gelombang Tertinggi



: + 0,80 M



b. Waktu Bulan



: Januari – Februari



c. Gelombang Rata – Rata : + 0,50 M  Arus a. Kecepatan Maksimum



: 7 m / Detik 4



b. Arah



: Timur / Barat



c. Waktu (Bulan)



: Januari – Pebruari



a. Kecepatan Maksimum



: 7,5 M / Detik



b. Arah



: Tenggara / Barat



c. Waktu (Bulan)



: September



 Angin



 Temperatur Rata – Rata



: 30,3 C



 Tekanan Atmosfir Rata – Rata



: 1,011 Milimeter



 Kelembaban Udara Rata – Rata



: 77 %



 Hujan a. Musim Hujan



: Oktober s/d Maret



b. Musim Kemarau



: April s/d September



c. Curah Hujan Rata – Rata / Tahun : 1.500 mm



2.3



Struktur Armada Berdasarkan data yang diperoleh kelompok kami, karakterikstik kapal



yang keluar – masuk di Pelabuhan Benoa adalah sebagai berikut: Tabel 2.3.1 Karakterisktik kapal di Pelabuhan Benoa No



1.



2.



Uraian Dermaga Timur



Satuan Meter



Jumlah 340



Kedalaman



LWS



-12



Dermaga Selatan



Meter



206



Kedalaman



LWS



-12



Dermaga Barat



Meter



150



Kedalamn



LWS



-3 250



Kapal Ikan 1. CRYSTAL SERENITY, MV



Max. LOA Kapal yang



Meter



239



2. MV. Amsterdam



pernah Sandar/Tambat



Minyak Sawit)



62.735



Max. LOA Kapal yang pernah Berlabuh



Kapl LNG, Curah Cair (BBM, Solar, Aftur,



3. MV. Volendam GT



3.



Keterangan Kapal Peti Kemas, Penumpang, General Cargo



1. CELEBRITY SOLSTICE (317 meter) Meter



317



2. Norwegian Star (295 meter) 3. RADIANCE OF THE SEAS (294 meter) 5



4.



Kapal Petikemas



GT Meter



91.740 100



Kapal Penumpang/Cruise



Meter



100-239



Kapal Curah Cair



Meter



100



Kapal General Kargo



Meter



100



Kapal FSRU



Meter



143.9



Berdasarkan kondisi fisik dijelaskan bahwa fasilitas yang ada dan yang dipenuhi telah cukup dan memenuhi berbagai permintaan terhadap pelayanan kapal-kapal yang berlabuh. Berdasarkan data yang diperoleh kapal-kapal yang dominan berkegiatan di Pelabuhan Benoa adalah sebagai berikut: Tabel 2.3.2 Kapal Dominan di Pelabuhan Benoa No Jenis Kapal 1. 2.



4.



Rata - Rata



PBM



Pelabuhan



Pelabuhan



Asal



Tujuan



Bima, Lembar



Kupang, Bima



Bagendang,



Makasar,



Kapal



Kunjungan 400 Unit /



Pelindo



Penumpang Kapal



Th 360 Unit /



III Pelindo



Curah Cair



Th



III



Kotabaru



Bagendang Lombok,



Pelindo



Australia,



Komodo,



III



Eropa



Singapura,



Kapal Cruise



76 Unit / Th



Australia 5.



Kapal Petikemas



60 Unit / Th



Pelindo III



Surabaya



Surabaya



Sampai saat ini untuk kapal penumpang, peti kemas, dan kapal pesiar berlabuh di dermaga timur (dermaga umum) dengan panjang dermaga 340 meter dan lebar 20 meter telah mampu untuk menerima dan melayani permintaan kapalkapal yang berlabuh. Walaupun untuk kapal pesiar menggunakan bantuan mouring ketika berlabuh di dermaga timur. Untuk kapal LNG, Curah cair dan sejenisnya berlabuh di dermaga selatan yang dilengkapi dengan kapal besar untuk mengolah minyak. Dan untuk dermaga barat sebagai dermaga perikanan telah mampu memenuhi semua kapal nelayan 6



yang berlabuh sesuai dengan sistem dan aturan yang berlaku.



2.4



Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKR) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKP) Ditetapkan dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam



Negeri dan Menteri Perhubungan nomor 15 Tahun 1990/KM.18 Tahun 1990 tanggal 14 Pebruari 1990 tentang Batas-batas Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Benoa. 



Luas Total DLKp sebesar 1,442 Ha







Luas Total DLKR Daratan sebesar 25,27 Ha







Luas Total DLKR Perairan sebesar 227,60 Ha



Sesuai Eksisting 



Luas Total DLKp sebesar 1,442 Ha







Luas DLKr Daratan sebesar 58 Ha







Luas DLKr Perairan sebesar 194,87 Ha



Gambar 2.4.1. Master Plan Pelabuhan 7



2.5



Layout Pelabuhan Benoa Didalam layout Pelabuhan Benoa dipaparkan gambar eksisting pelabuhan,



tata guna lahan pelabuhan serta master plan pelabuhan benoa.



Gambar 1. Eksisting Pelabuhan Benoa



Gambar 2.4.2. Layout Pelabuhan Benoa



8



Gambar 2.4.3. Layout Pelabuhan Benoa Gambar diatas merupakan layout Pelabuhan Benoa yang terdiri atas Pelabuhan Peti Kemas, Pelabuhan Penumpang, Pelabuhan Curah Cair. Sepertinya yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Pelabuhan Benoa, posisi geografisnya berada di



9



Gambar 2.4.4. Tata Guna Lahan Pelabuhan Benoa Pada gambar tata guna lahan pelabuhan benoa diatas, dibagi menjadi beberapa zona-zona. Zona yang berwarna krem merupakan zona khusus untuk terminal, zona yang berwarna ungu merupakan zona khusus perikanan, zona yang berwarna kuning merupakan zona khusus untuk zona perkantoran bisnis maritime, zona yang berwarna merah merupakan zona khusus marina atau pariwisata, zona yang berwarna putih merupakan zona khusus fasilitas umum, zona yang berwarna hijau merupakan zona khusus jalur hijau. Gambar dibawah merupakan master plan dari pelabuhan benoa.



Gambar 2.4.5. Master Plan Pelabuhan Benoa 2.6



FASILITAS YANG ADA DI PELABUHAN BENOA



2.6.1



FASILITAS POKOK WILAYAH DARATAN PELABUHAN 10



1.   Alur Pelayaran a



Panjang



: 3.500 m



 b.  Lebar Minumun



: 150 m’ 



a   Kedalaman



: - 10 s.d – 12 m LWS



b   Keadaan Tanah Dasar



: Karang dan Pasir



c   Tingkatan Endapan rata – rata / Tahun :10 cm 2. Kolam Pelabuhan a. Kolam Timur : 662 x 150 m = 99.300 m2 







Luas







Kedalaman : -7 s/d -10m LWS



 b. Kolam Barat 



Luas







Kedalaman



: 662 x 150m = 99.300m2  : -2,5 s/d -4m LWS



c. Kolam Selatan



2.6.2







Luas







Kedalaman



: 600 x 350m = 210.000m2  : -5 s/d -7m LWS



FASILITAS POKOK WILAYAH DARATAN PELABUHAN 1. DERMAGA UMUM a. DERMAGA UMUM SELATAN (dioperasionalkan untuk terminal LNG) Pelabuhan umum dan penumpang ini terletak pada bagian tenggara



Pelabuhan



Benoa.



Terdapat



mercusuar



yang



menyambut kedatangan berbagai kapal yang berlabuh di Pelabuhan Benoa. Terdapat type Dermaga Jetty dan type Marjinal. Data mengenai Dermaga Selatan Panjang Lebar



: 205,8



Meter



: 21



Meter 11



Luas : 4.321,8 M2



Tabel 2.6.1 Fasilitas Dermaga Selatan TAHUN No.



REHABILITASI Sat.



FAS. PENUNJANG 1Panjang 2 Lebar 3 Konstruksi 4 Tebal Lantai 5 Dia. Tiang Pancang 6 Tipe Tiang Pancang 7 Jumlah Boulder* 8 Jumlah Fender** 9 Daya Dukung 10 Elv. Lantai Dermaga 11 Elv. Depan Dermaga



1997



m' m' cm cm bh bh Ton/m2 mLWs mLWs



2013



2016



205.8 15 Beton 30



205.8 6 Beton 30



Beton 2 54 3 3.5 -7.5



Beton 10 32 3 3.6 -8



2018



-8



-12



Keterangan : Jenis bolder Jenis fender



: :



Total



Buah Type 50 ST Buah Type CVS Kap.100 Ton Buah Type V 600 H 2000 L Buah Type AV 400 H 1500 L



12



205.8 21 12 54 -



b.



DERMAGA UMUM TIMUR Zona Marina terletak pada sisi timur pelabuhan Benoa,disebelah utara terminal penumpang.Zona ini disewakan kepada pihak swasta yang mengelola berbagai kegitan yang berhubungan dengan pelayaran wisata dalam negeri.Terdapat type Dermaga Jetty dan type Marjinal.



Data mengenai Dermaga Timur 



Panjang



: 340



Meter







Lebar



: 20



Meter







Luas



: 5.800 M2



TAHUN No.



TAHUN PEMBANGUNAN Sat.



1992



1993



1994



2016



2017



Total



2018



FAS. 1 2 3 4 5



PENUNJANG Panjang Lebar Konstruksi Tebal Lantai Dia. Tiang



6



Pancang Tipe Tiang



7 8 9



Pancang Jumlah Boulder Jumlah Fender Daya Dukung



bh bh Ton/m



10



Elv. Lantai



2 mLWs



11



Dermaga Elv. Depan



mLWs



m' m' cm cm -



90 70 130 50 20 20 20 20 Beton Beton Beton Beton 30 30 30 30 50 Beton Beton Beton



-



-



340 20 -



50



-



-



-



Baja



-



-



-



-



-



15 49



3 10



1 -



-



19 59



3



3



3



3



-



-



-



-



-



4,2



4,2



-



-



-



-10



-5,5



-12



-12



-



Dermaga Tabel 2.6.2 Fasilitas Dermaga Timur



13



Keterangan : Jenis bolder Kade 0 - 290



*



:



2 14 3



Buah Type CV 150 Ton Buah Type CV 50 Ton Buah Type CV 50 Ton Buah Type V 500 H 1500 L Buah Type A500 H 1500 L Buah Type V 500 H 2000 L



Kade 290 – 340 Jenis fender ** Kade 0 – 290



:



Kade 290 – 340



:



27 22 10



 Panjang



:



150



Meter



 Lebar



:



8



Meter



 Konstruksi



:



Beton bertulang



      



: : : : : : :



28 28 15 44 2.5 4.2 -4



:



c. DERMAGA UMUM BARAT (PERIKANAN) BARAT SELATAN Tahun Pembangunan 1995



Tebal lantai Panjang tiang pancang Jumlah bolder Jumlah fender Daya dukung Peil Lantai Kedalaman didepan dermaga



Cm M’ Φ = 50 CM Buah Type 40 ST Buah Type 250 H x 2000 L Ton/ M2 M LWS M LWS



14



Tahun Pembangunan 2002  Panjang  Lebar  Konstruksi  Tebal lantai  Panjang tiang pancang  Jumlah bolder  Jumlah fender  Daya dukung  Peil Lantai  Kedalaman didepan dermaga



: : : : : : : : : :



32 Meter 8 Meter Beton bertulang 25 Cm 23 M’ Φ = 40 CM 2 Buah 7 Buah Type 250 H x 2000 L 2.5 Ton/ M2 4.2 M LWS -4 M LWS



 Panjang



:



192



M’



 Lebar



:



8



Meter



 Konstruksi



:



Beton bertulang



      



Tebal lantai Panjang tiang pancang Jumlah bolder Jumlah fender Daya dukung Peil Lantai Kedalaman didepan dermaga



: : : : : : :



25 20 12 42 2.5 4.2 -4



Tahun Pembangunan 2002  Panjang  Lebar  Konstruksi  Tebal lantai  Panjang tiang pancang  Jumlah bolder  Jumlah fender  Daya dukung  Peil Lantai  Kedalaman didepan dermaga



: : : : : : : : : :



32 Meter 8 Meter Beton bertulang 25 Cm 23 M’ Φ = 40 CM 2 Buah 7 Buah Type 250 H x 2000 L 2.5 Ton/ M2 4.2 M LWS



BARAT UTARA Tahun Pembangunan 2001



-4



(6 Unit x 32 M’)



Cm M’ Φ = 40 CM Buah Buah Type 250 H x 2000 L Ton/ M2 M LWS M LWS



M LWS 15



Tahun Pembangunan 2009  Panjang



:



72



Meter



 Lebar



:



8



Meter



 Konstruksi



:



Beton bertulang



      



: : : : : : :



25 20 4 14 2.5 4.2



Cm M’ Φ = 40 CM Buah Buah Type 250 H x 2000 L Ton/ M2 M LWS



-4



M LWS



Tebal lantai Panjang tiang pancang Jumlah bolder Jumlah fender Daya dukung Peil Lantai Kedalaman didepan dermaga



d. DERMAGA PERIKANAN (Ex TUKS) BARAT SELATAN 1.



Eks TUKS PT. GILONTAS INDONESIA Type



:



Marginal



Posisi koordinat



:



08° 44’ 6,70” LS 115° 12’ 3,92” BT 08° 44’ 6,71” LS 115° 12’ 3,97” BT 08° 44’ 6,55” LS 115° 12’ 39,3” BT 08° 44’ 6,56” LS 115° 12’ 39,6” BT



Konstruksi



:



Kayu



Ukuran



:



P = 30 M dan L = 10 M



Kedalaman



:



- 2.8



M LWS 16



Peruntukan Izin Operasi



:



:



Tambatan kapal ukuran 50 GT



Keputusan Menteri Perhubungan No. KP. 288 Tahun 2012 Tanggal 24 Mei 2012 2.



PT. PERINTIS JAYA INTERNASIONAL DERMAGA I Type



:



Marginal



Posisi koordinat



:



08° 44’ 6,53” LS 115° 12’ 3,97” BT 08° 44’ 6,38” LS 115° 12’ 3,97” BT 08° 44’ 6,53” LS 115° 12’ 4,05” BT 08° 44’ 6,38” LS



17



115° 12’ 4,05” BT Konstruksi



:



Kayu



Ukuran



:



P = 30 M dan L = 9 M



Kedalaman



:



-4



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 100 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri



M LWS



Perhubungan No. KP. 787 Tahun 2012 Tanggal 9 Agustus 2012 DERMAGA II Type



:



Marginal



Posisi koordinat



:



08° 44’ 36” LS 115° 12’ 30” BT 08° 44’ 36,4” LS 115° 12’ 30” BT 08° 44’ 36,8” LS 115° 12’ 30” BT



Konstruksi



:



Kayu



Ukuran



:



P = 40 M dan L = 10 M



Kedalaman



:



-4



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 200 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri



M LWS



Perhubungan No. KP. 579 Tahun 2012 Tanggal 22 Mei 2012 3.



Eks TUKS PT. SARI SEGARA UTAMA 18



Type



:



Temporary Jetty



Posisi koordinat



:



08° 44’45,66” LS 115° 12’ 25,62” BT



Konstruksi



:



Kayu



Ukuran



:



P = 40 M dan L = 10 M



Kedalaman



:



-4



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 500 GT



Izin Operasi



:



Surat keputusan Dirjen



M LWS



Hubla No. BXXV-184/PP-72 Tanggal 17 Juli 1993 4.



Eks TUKS PT. BALI NUSA WINDUMAS Type



:



Temporary Jetty



Posisi koordinat



:



080 44’ 48,78” LS 115° 12’ 26,40” BT



Konstruksi



:



Kayu



Ukuran



:



P = 30 M dan L = 10 M



Kedalaman



:



-4



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 150 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri



M LWS



Perhubungan No. KP. 10 Tahun 2002 Tanggal 8 Januari 2002 5.



Eks TUKS PT. MINA MAS UTAMA Type



:



Temporary Jetty



Posisi koordinat



:



08° 44’ 42,2” LS 115° 12’ 26,8” BT 19



Konstruksi



:



Kayu



Ukuran



:



P = 40 M dan L = 10 M



Kedalaman



:



-4



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 300 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri



M LWS



Perhubungan No. KP. 4 Tahun 2002 Tanggal 2 Januari 2002



20



Type



:



Temporary Jetty



Posisi koordinat



:



080 44’ 48,78” LS 115° 12’ 26,40” BT



Konstruksi



:



Kayu



Ukuran



:



P = 30 M dan L = 10 M



Kedalaman



:



-4



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 150 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri



M LWS



Perhubungan No. KP. 10 Tahun 2002 Tanggal 8 Januari 2002



6.



Eks TUKS PT. BANDAR NELAYAN Type



:



Marginal



Posisi koordinat



:



08° 44’ 53,9” LS 115° 12’ 42,8” BT 08° 44’ 54,0” LS 115° 12’ 42,4” BT 08° 44’ 52,0” LS 115° 12’ 42,9” BT 08° 44’ 52,2” LS



Konstruksi



:



115° 12’ 43,3” BT Kayu



Ukuran



:



P = 38 M dan L = 10 M



Kedalaman



:



-4



M LWS 21



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 150 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri Perhubungan No. KP. 400 Tahun 2013 Tanggal 12 April 2013



7.



Eks TUKS PT. INDUSTRI PERIKANAN TERPADU CHIU SHIH Type



:



Temporary Jetty



Posisi koordinat



:



08° 44’ 31” LS 115° 12’ 26,63” BT



Konstruksi



:



Kayu



Ukuran



:



P = 48 M dan L = 10 M



Kedalaman



:



-4



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 150 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri



M LWS



Perhubungan No. KP. 288 Tahun 2001 Tanggal 10 Desember 2001 8.



Eks TUKS CV. JAYA KOTA Type



:



Temporary Jetty



Posisi koordinat



:



08° 44’ 29,70” LS 115° 12’ 26,23” BT



Konstruksi



:



Kayu



Ukuran



:



P = 15 M dan L = 10 M



Kedalaman



:



-4



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 100 GT



Izin Operasi



:



Surat keputusan Dirjen



M LWS



Hubla No. BXXV-971/PP-72 22



Tanggal 31 Mei 1996



23



9.



Eks TUKS PT. MINA ASIH Type



:



Temporary Jetty



Posisi koordinat



:



08° 44’ 30” LS 115° 12’ 26,23” BT



Konstruksi



:



Kayu



Ukuran



:



P = 15 M dan L = 10 M



Kedalaman



:



-4



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 150 GRT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri



M LWS



Perhubungan No. KP. 312 Tahun 2001 Tanggal 28 Desember 2001 e. DERMAGA WISATA (Ex TUKS) 1.



PT. BENOA BARUNA SAKTI DERMAGA I Type



:



Pontoon



Posisi koordinat



:



08° 44’ 45,66” LS 115° 12’ 25,62” BT



Konstruksi



:



Beton bertulang



Ukuran



:



P = 45M dan L = 2M



Kedalaman



:



- 3,5



Peruntukan



:



Tambat kapal ukuran 50 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri



M LWS



Perhubungan No. KP. 259 Tahun 2001 Tanggal 20 Nopember 2001 24



DERMAGA II Type



:



Pontoon



Konstruksi



:



Beton



Ukuran



:



15 (8,7 x 0,9) M



Kedalaman



:



-4



Peruntukan



:



Tambat kapal ukuran 150 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri



M LWS



Perhubungan No. KP. 259 Tahun 2001 Tanggal 20 Nopember 2001 2.



PT. BALIHAI CRUISES NUSANTARA Dermaga



:



Temporary Jetty



Posisi koordinat



:



08° 44’ 27,6” LS 115° 12’ 40,0” BT



Konstruksi



:



Kayu



Ukuran



:



(29,81 x 5,49) M



Kedalaman



:



- 3,5



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 400 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri Perhubungan



M LWS



No. SK. 32/AL. 106/PHB-99 Tanggal 24 Mei 1999 3.



PT. GDE & KADEK BROTHERS LAYAR NUSANTARA Type



:



Jetty



Posisi koordinat



:



08° 44’ 30” LS 115° 12’ 46” BT



Konstruksi



:



Pontoon lantai kayu



Ukuran



:



(45 x 5) M 25



Kedalaman



:



-4



M LWS



Peruntukan



:



Tambat kapal ukuran 700 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri Perhubungan No. KP. 300 Tahun 2001 Tanggal 11 Desember 2001



4.



PT. CAPUTRA BUMI BAHARI Type



:



Pontoon



Posisi koordinat



:



08° 44’ 07” LS



Konstruksi



:



115° 12’ 07” BT Beton



Ukuran



:



(34,20 x 4,90) m (19,50 x 4,90) m



Kedalaman



:



-4



M LWS



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 408 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri Perhubungan No. KP. 1 Tahun 2002 Tanggal 2 Januari 2002



5.



PT. ISLAND EXPLORER CRUISES Type



:



Pontoon



Posisi koordinat



:



08° 44’ 23,27” LS 115° 12’ 47,54” BT



Konstruksi



:



Beton



Ukuran



:



P = 14,60 M dan L = 2,60 M 26



Kedalaman



:



- 1,5



M LWS



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 50 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri Perhubungan No. KP. 2 Tahun 2002 Tanggal 2 Januari 2002



6.



PT. BAHTERA BALITAMA Type



:



Ponton



Posisi koordinat



:



08° 44’ 22,5” LS 115° 12’ 47,1” BT 08° 44’ 22,5” LS 115° 12’ 46,2” BT



08° 44’ 22,6” LS 115° 12’ 47,1” BT 08° 44’ 22,3” LS 115° 12’ 46,2” BT Konstruksi



:



Styrofoam dan Semen



Ukuran



:



P = 21 M dan L = 2,70 M



Kedalaman



:



-3



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 100 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri



M LWS



Perhubungan No. KP. 119 Tahun 2010 Tanggal 4 Maret 2010 7.



PT. INDONUSA SEGARA MARINE Type



:



Ponton 27



Posisi koordinat



:



08° 44’ 23,4” LS 115° 12’ 47” BT 08° 44’ 23” LS 115° 12’ 46,2” BT 08° 44’ 22,7” LS 115° 12’ 46,2” BT 08° 44’ 22,9” LS 115° 12’ 47” BT



28



Konstruksi



:



Plat aluminium, lantai kayu



Ukuran



:



P = 24 M dan L = 1,7 M P = 18 M dan L = 2 M



Kedalaman



:



-3



M LWS



Peruntukan



:



Tambatan kapal ukuran 350 GT



Izin Operasi



:



Keputusan Menteri Perhubungan No. KP. 182 Tahun 2010



29



2. GUDANG a. GUDANG NO. 1 difungsikan untuk terminal LNG  Ukuran



:



15 X 30 = 450 M2



 Daya dukung lantai



:



1.5



 Konstruksi



:



Batu bata, Konstruksi kayu (Belanda)



 Lantai



:



Beton rabat



 Tahun pembuatan



:



1940



Ton/ M2



b. GUDANG NO. 2 



Ukuran



:



26 X 31 = 806 M2







Daya dukung lantai



:



2







Konstruksi



:



Batu bata, Konstruksi kayu (Belanda)







Lantai



:



Beton rabat







Tahun pembuatan



:



1938



Ton/ M2



c. GUDANG NO. 3 difungsikan untuk control room LNG  Ukuran



:



15 X 40 = 600 M2



 Daya dukung lantai



:



2



 Konstruksi



:



Konstruksi baja



 Lantai



:



Beton rabat



 Tahun pembuatan



:



1977



Ton/ M2



3. LAPANGAN PETI KEMAS a. LAPANGAN PETI KEMAS (CY) 1 (sisi selatan Jl. Dermaga 1)



30



 Luas



:



11.330 M2



 Daya dukung lantai



:



5



 Konstruksi lantai



:



Paving stone



 Tahun pembuatan



:



1999 dan 2005



 Kapasitas



:



± 3.360 Teus/bulan



Ton/ M2



b. LAPANGAN PETI KEMAS (CY) 2 (sisi selatan Jl. Dermaga 1) 



Luas



:



8.500 M2







Daya dukung lantai



:



5







Konstruksi lantai



:



Paving stone







Tahun pembuatan



:



2011







Kapasitas



:



± 2.085 Teus/bulan



Ton/ M2



4. TERMINAL PENUMPANG a. TERMINAL PENUMPANG INTERNASIONAL 



Gedung utama Lt I



:



1,014 M2 (33.8 x 30)



  



Selasar Lt II sisi timur Selasar Lt II sisi utara Selasar Lt II sisi selatan



: : :



174 M2 (29 x 6) 56 M2 (30 x 1.85) 56 M2 (30 x 1.85)







Wing sisi selatan Lt I



:



238







Konstruksi atap



:



Konstruksi baja







Konstruksi dinding



:



Konstruksi batu bata







Lantai



:



Keramik







Tahun pembangunan



:



1994



M2 (28 x 8.5)



b. TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK  Gedung utama : 708 M2 (26.6 x 26.6) 44 M2 (12.2 x 3.6)  Teras depan : 12 M2 (5 x 2.4) 31



 



Teras belakang Selasar samping



: :



25 M2 (5 x 5) 119 M2 (29.77 x 4)







Ruang tunggu



:



332 M2 (27.7 x 12)







Ruang VIP



:



48







Konstruksi atap



:



Konstruksi baja







Konstruksi dinding



:



Konstruksi batu bata







Lantai



:



Keramik







Tahun pembangunan



:



2014



M2 (9.6 x 5)



5. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) Alur Pelabuhan Beno



32



Tabel 2.6.3 Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) Alur Pelabuhan Beno NO



URAIAN



JENIS SBNP



POSISI KOORDINAT



1



MS. BENOA



Menara Suar



08°-44’-46,39”LS 115°-12’-40,16”BT



2



3



Ramtum Depan Alur Benoa Ramtum Belakang Alur Benoa



Rambu Suar



08°-45’-27,13”LS 115°-13’-38,41”BT



KARAKTER/ PERIODE FL.G.5.SEC 6 M FL.W.5.SEC 10 M



Rambu Suar



08°-45’-33,74”LS 115°-13’-20,23”BT



FL.W.6.SEC 10 M



4



Pelsu MPMT Alur Benoa



Pelampung Suar



08°-45’-12,07”LS 115°-14’-39,98”BT



FL.W.6.SEC 10 M



5



Pelsu Hijau No. 1 Alur Benoa



Pelampung Suar



08°-45’-14,08”LS 115°-14’-7,5”BT



FL.R.3.SEC 4 M



6



Pelsu Merah No. 2 Alur Benoa



Pelampung Suar



08°-45’-16,92”LS 115°-14’-05,94”BT



FL.R.6.SEC 4 M



7



Pelsu Hijau No. 3 Alur Benoa



Pelampung Suar



08°-45’-16,70”LS 115°-13’-58,80”BT



FL.R.3.SEC 4 M



8



Pelsu Merah No. 4 Alur Benoa



Pelampung Suar



08°-45’-22,00”LS 115°-14’-07,54”BT



FL.R.4.SEC 4 M



9



RS. Hijau NO. 5 Alur Benoa



Rambu Suar



08°-45’-16,80”LS 115°-13’-45,70”BT



FL.G.5.SEC 6 M



10



Pelsu Merah No. 6 Alur Benoa



Pelampung Suar



08°-45’-16,8”LS 115°-13’-56,8”BT



FL.G.4.SEC 4 M



11



RS. Hijau NO. 7 Alur Benoa



Rambu Suar



08°-44’-59,00”LS 115°-13’-9,50”BT



FL.G.3.SEC 16 M



12



Pelsu Merah No. 8 Alur Benoa



Pelampung Suar



08°-45’-09,44”LS 115°-13’-18,77”BT



FL.G.6.SEC 4 M



13



RS. Hijau NO. 9 Alur Benoa



Rambu Suar



08°-44’-49,62”LS 115°-12’-57,81”BT



FL.G.5.SEC 6 M



33



2.6.2 FASILITAS PENUNJANG 1. LAPANGAN PARKIR a. Lapangan Parkir 1 (sebelah utara terminal internasional)  Ukuran



:



49.5 x 81 = 4,009 M2



 Konstruksi lantai



:



Aspal penetrasi



 Tahun pembuatan



:



2012



b. Lapangan Parkir 2 (sebelah barat terminal domestik)  Ukuran



:



(96x50) + (14x67) = 5,738 M



 Konstruksi lantai



:



Lean concrete dan paving



 Tahun pembuatan



:



2013



c. Lapangan Parkir 3 (sebelah selatan terminal internasional)  Ukuran



:



(79.35x20) = 1,587 M



 Konstruksi lantai



:



Paving Stone



 Tahun pembuatan



:



2014



2. JALAN PELABUHAN a. Jalan utama ( 2 jalur ) masing – masing jalur : 



Panjang



: 2.900



M







Lebar



: 10



M



b. Jalan lingkungan pelabuhan : 



Panjang



: 2.070



M







Lebar



:8



M



34



3. PERKANTORAN a. Kantor pemerintahan



: 13



Unit



b. Kantor BUMN



:6



Unit



c. Kantor swasta



: 41



Unit



4. LISTRIK Sumber Jumlah daya Terdiri dari : a. Untuk pelayanan umum, penerangan Jalan dan kantor



: :



PLN 1.115 KVA



: : : : : : : :



105 23 23 900 16 16 16 16



pelabuhan III b. Terminal penumpang c. Sumber pompa d. Pos masuk pelabuhan e. Reservoar I f. Lapangan peti kemas g. Jalan baru zone perikanan utara



KVA KVA KVA Watt KVA KVA KVA KVA



h. Lapangan peti kemas kosong



5. BAK PENAMPUNGAN AIR BERSIH a. Bak Penampungan Air Bersih 1 (utara PT. Enelog Semesta Andal) Ukuran



:



10.40 x 10.40 x 2.05 M



Konstruksi



:



Beton bertulang



Kapasitas



:



± 221 M3



Tahun



:



-



35



b. Bak Penampungan Air Bersih 2 (barat kantor KSOP) Ukuran



:



12.97 x 8.80 x 2.40 M



Konstruksi



:



Beton bertulang



Kapasitas



:



± 273 M3



Tahun



:



1992



c. Bak Penampungan Air Bersih 3 (barat kantor KSOP) Ukuran



:



8.69 x 8.69 x 2.65 M



Konstruksi



:



Beton bertulang



Kapasitas



:



± 200 M3



Tahun



:



1998



d. Bak Penampungan Air Bersih 4 (utara kantor Polair) Ukuran



:



13.14 x 8.61 x 2.40 M



Konstruksi



:



Beton bertulang



Kapasitas



:



± 271 M3



Tahun



:



2001



e. Bak Penampungan Air Bersih 5 (utara kantor Polair) Ukuran



:



15 x 15 x 2.35 M



Konstruksi



:



Beton bertulang



36



Kapasitas



:



± 528 M3



Tahun



:



2014



6. PENGOLAHAN SEA WATER REVERSRE OSMOSIS (SWRO) Teknologi



: RO Unit (ISI Water USA)



Kapasitas



: 2 x 600m3/ hari



Daya listrik



: 555 Kva



Tipe pompa intake



: Grundfos 18.5KW



Tahun pembuatan Lokasi



2017 : Jl. Wisata Tirta



7. BAK PENAMPUNGAN PEMBUANGAN LIMBAH KAPAL Ukuran



:



1 M2 (1 x 1)



Jumlah



:



9 Unit



Kapasitas



:



1 x 9 = 9 M3



Tahun pembangunan



:



2008



Lokasi



:



Zona perikanan barat selatan



8. KAPAL a. KAPAL PANDU ( P. III. 03 ) 



Tahun pembuatan



:



2003







Pabrik



:



PT. Samudera Indoraya Perkasa







Terima dari Surabaya



:



2011







Data pokok kapal -



Panjang kapal



:



12



Meter



-



Lebar kapal



:



3,40



Meter



-



Sarat kapal



:



1,60



Meter



-



Gross Tonnage Kapal



:



15



Ton



-



Nett Tonnage Kapal



:



9



Ton 37



 Data mesin induk -



Merk/ Type/ Nomor



:



YANMAR/ TYPE 6 CX-GTYE



-



HP/ RPM



:



360 HP/ 2.600 RPM



b. KAPAL TUNDA ( KT. MAIDEN KITTY ) 



Tahun Pembuatan



:



1994







Terima dari Surabaya



:



03 JANUARI 2014







Data pokok kapal : : : : :



29,42 8 4 3,60 179



-



Panjang kapal/ LOA Lebar kapal Tinggi kapal Sarat kapal Gross Tonnage



Meter Meter Meter Meter Ton



38



-



Net Tonnage



:



54



Ton



 Mesin induk -



Merk



:



NIIGATA



-



Type



:



6 L20AX



-



Serial No,



:



64465



-



Power



:



2 X 1200 HP



-



RPM



Pabrik 



:



600 PM :



JAPAN



Motor bantu -



Merk



:



PERKINS



-



Type



:



1004TGM12



-



Serial No,



:



501230T12



-



Power



:



69/66 KW



-



RPM



:



1800/1.500 PM



-



Pabrik



:



PERKINS ENGINES COMPANY Ltd.



c. KAPAL TUNDA ( KT. Servewell Stedy ) 



Tahun Pembuatan



:



1995







Terima dari Surabaya



:



14 April 2016







Data pokok kapal : : : : : :



29,55 9.60 …. 3,50 287 87



:



Detroit Diesel



-



Panjang kapal/ LOA Lebar kapal Tinggi kapal Sarat kapal Gross Tonnage Net Tonnage



 Mesin induk - Merk -



Type



:



…..



-



Serial No,



:



…..



Meter Meter Meter Meter Ton Ton



39







-



Power



:



2 X 1280 HP



-



RPM



:



1.800 RPM



-



Pabrik



:



USA



Motor bantu -



Merk



:



Detroit Diesel



-



Type



:



…..



-



Serial No,



:



…..



-



Power



:



2 x 177 HP



-



RPM



:



1.500 RPM



-



Pabrik



:



USA



9. PERALATAN B/M a. Reach Stacker 



Tahun pembuatan



:



2015







Kapasitas



:



40 Ton







Merk



:



Kalmar







Fungsi



:



Handling Container







Jumlah



:



1 Unit



b. Fix Spreader 



Tahun pembuatan



:



2016







Ukuran



:



40 Feet







Kapasitas



:



40 Ton







Merk



:



Timas







Fungsi



:



Angkat Kontainer







Jumlah



:



1 Unit



:



1 Unit



10. UNIT PEMADAM KEBAKARAN (PMK) Jumlah kendaraan



40



Kapasitas tanki



:



3000 ltr



Merek



:



Mitshubishi



Tahun pengadaan



:



2008



41



BAB III PENUTUP 3.1



KESIMPULAN 1. Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. 2. Pelabuhan Benoa adalah pelabuhan campuran yang dibangun sekitar tahun 1920 seiring dengan keberadaan bangsa Belanda di Kota Denpasar. Pelabuhan ini dibuka dan diusahakan sejak tahun 1924 (stb. 3) Tahun 1991 berbentuk PT (PERSERO) Pelabuhan Indonesia III yang didirikan berdasarkan PP RI No. 5 tanggal 1 Desember 1992. 3. Gambar layout Pelabuhan Benoa



42



4. Fasilitas-Fasilitas Yang ada di pelabuhan benoa:  Fasilitas wilayah daratan 



Alur Pelayaran







Kolam Pelabuhan



 Fasilitas wilayah Lautan 



Dermaga (Dermaga selatan, Barat,Timur)







Gudang (Gudang no 1,2,3)







Terminal Penumpang (Internasional dan domestik)



 Fasilitas Penunjang 



Lapangan Parkir (Lapangan Parkir 1,2,3)







Jalan Pelabuhan (Jalan Utama 2 Jalur dan Jalan Lingkungan)







Perkantoran







Listrik







Bak Penampungan Air Bersih (Bak Penampungan Air Bersih 1,2,3,4,5)



3.2







Pengolahab SEA WATER REVERSE OSMOSIS (SWRO)







Bak Penampungan Limbah Kapal







Peralatan b/m







Unit Pemadam Kebakaran (PMK)



SARAN Beberapa pembangunan yang direncanakan untuk ke depannya tetap



dilaksanakan sesuai dengan perkembangan permintaan untuk pelayanan pelabuhan. Rencana pengembangan Pelabuhan Benoa direncanakan menyesuaikan hingga 25-35 tahun ke depan untuk melayani kapal-kapal besar sesuai dengan perkembangan zaman dan permintaan Internasional. kami disini menyarankan agar melakukan pengoptimalisasian fasilitas yang sudah ada saat ini. Hal ini akan berdampak baik untuk Pelabuhan Benoa ke depannya



43



DAFTAR PUSTAKA PT. OREMUS BAHARI MANDIRI. 2019. Informasi Umum Pelabuan Beno. http://oremus.co.id/benoa/. [ Terakhir di akses pada 14 Desember 2020 ] PT. PELABUHAN INDONESIA, TERMINAL BENOA. 2018. Data dan Informasi Pelabuhan Benoa. [ Terakhir di akses pada 14 Desember 2020 ] Nur Fatin. 2016. Uraian Tugas Ahli Struktur Sipil. https://www.uraiantugas.com/2016/10/uraian-tugas-ahli-struktur-sipil.html. [ [Terakhir di akses pada 1 Maret 2021]



Nur Fatin. 2016. Uraian Tugas Ahli Transportasi Sipil.https://www.uraiantugas.com/2016/10/uraian-tugas-ahli-struktur-sipil.html .[Terakhir di akses pada 1 Maret 2021] Nur Fatin. 2016. Uraian tugas pelaksana lapangan pekerjaan Mekanikal Elektrikal Bangunan Gedung Bertingkat Tinggi https://www.uraiantugas.com/2015/07/uraian-tugas-pelaksana-lapangan-megedung-bertingkat.html.[Terakhir di akses pada 1 Maret 2021] Wikipedia. 2019. Direktur. https://id.wikipedia.org/wiki/Direktur. [Terakhir di akses pada 1 Maret 2021] Boris Tampubolon. 2017. Peran Pemegang Saham. http://konsultanhukum.web.id/peranpemegang-saham-dalam-perseroan-terbatas/. [Terakhir di akses pada 1 Maret 2021]



PT. Danareksa. 2019. Fungsi & Peran Dewan Komisaris. https://www.danareksa.co.id/about/gcg/gcg-article/fungsi-peran-dasarkomisaris/. [Terakhir di akses pada 1 Maret 2021]



44