Laporan Utilitas Santika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak BAB I PENDAHULUAN



1.1



LATAR BELAKANG Saat ini banyaknya kawasan-kawasan Industri di Pontianak membuat pontianak



menjadi salah satu daya tarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Kota pontianak, Maka hotel masih sangat diperlukan sebagai tempat menginap untuk para pebisnis dari luar negeri maupun dari luar kota, sehingga seorang investor menanamkan modalnya dalam bentuk sebuah hotel yaitu Hotel Santika. .



Maka pada kesempatan praktek lapangan ini kami mendapatkan ilmu yang luar biasa



dari pihak Hotel santika, karena hanya praktikan menyadari bahwa sebagai seorang calon Enginering tidak hanya mengerti dalam proses mendesain damn menganalisis saja tetapi juga harus mengerti dan memahami proses suatu pembangunan gedung dan utilitas atau sarana tambahan untuk kenyamanan pengguna bangunan. Utilitas adalah jumlah dari kesenangan atau kepuasan relatif (gratifikasi) yang dicapai. Dengan jumlah ini, seseorang bisa menentukan meningkat atau menurunnya utilitas, dan kemudian menjelaskan kebiasaan ekonomis dalam koridor dari usaha untuk meningkatkan kepuasan seseorang. Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan,kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam pembangunan.Perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan menyertakanfasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan lain (struktur,arsitektur, interior dan lain-lainnya). www.utilitasbangunan.com



1



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak



I.2



Permasalahan Kerja praktik merupakan salah satu praktek lapangan matakuliah utilitas bangunan



untuk menambah wawasan mahasiswa yang ada di Jurusan Teknik Perencanaan Perumahan dan Permukiman Politeknik Negeri Pontianak yang ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk mendapatkan penilaian dari Dosen. Berdasarkan dari pembahasan diatas maka masalah yang dapat dirumuskan penulis adalah dengan melakukan survey langsung mengenai Sistem Utilitas yang digunakan di Hotel Santika Pontianak. survey dilakukan dengan mengambil berupa foto dan informasiinformasi lisan dan tulisan dari Teknisi hotel Santika. I.2.1



Pembatasan Masalah 1.



Mahasiswa diharapkan dapat mengamati, mengetahui dan memahami utilitas meupun sistem utilitas yang ada.



2.



Dapat menjelaskan: a. Perancangan Plumbing dan Sanitasi b. Perancangan Transportasi Dalam Bangunan c. Perancangan Pembuangan Sampah d. Perancangan Penghawaan e. Perancangan Pencahayaan f. Perancangan Tata Suara g. Perancangan penangkal petir h. Perancangan Pencegahan Kebakaran i. Perancangan Telepon/PABX j. Perancangan CCTV dan sekuriti sistem k. Perancangan Alat Pembersih Bangunan



Yang terdapat pada hotel santika 3.



Mengetahui Fungsi dari utilitas itu sendiri.



2



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak



I.3



LINGKUP MATERI PENGAMATAN Lingkup Pengamatan praktikan dalam menyusun Laporan Kerja Praktik I ini



meliputi :



I.4



1.



Pelaksanaan meliputi utilitas bangunan yang terdapat di hotel santika.



2.



Mengamati serta Mengambil data baik lisan, tulisan maupun foto/ gambar.



METODA PENGUMPULAN DATA Penulisan laporan Praktik ini menggunakan metode deskriptif yang berdasarkan



informasi yang dikumpulkan dengan cara : 1. Peninjauan langsung dan pengamatan langsung di Hotel Santika Jl. Penogoro no. 46 Pontianak 2. Wawancara dengan pihak di Enginering (staf HRD) hotel Santika. 3. Pengamatan gambar–gambar utilitas.



1.5 Tujuan Secara umum tujuan tinjauan dan survey lapangan ini adalah untuk mengetahui berbagai system Utilitas yang digunakan dalam suatu bangunan khususnya pada hotel Santika Pontianak. Dan Secara khusus tinjauan ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan baik bagi penulis maupun bagi seluruh mahasiswa politeknik negeri pontianak jurusan teknik sipil prodi teknik perencanaan permukiman dan perumahan.



3



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak BAB II DASAR TEORI



2.1 Waktu, Tempat Survey dan Jenis Kegiatan A. Waktu Adapun waktu pelaksanaan survey UTILITAS BANGUNAN ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 7 April 2012 B. Tempat Adapun tempat pelaksanaan survey pemipaan/ plumbing ini dilaksanakan di Hotel Santika jalan di Penogoro Pontianak. C.



Kegiatan Usaha Jenis usaha pada tempat survey yakni jasa penginapan/ perhotelan.



2.2 Pertimbangan digunakannya utilitas Dalam mempelajari utilitas bangunan beserta kelengkapannya ada 3 unsur pokok yang harus diperhatikan : a. Air Kebutuhan air dalam lingkungan bangunan dan bangunan itu sendiri sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari. b. Matahari/Cahaya Matahari Penggunaan energi cahaya matahari dalam system rancang bangunan sangat penting dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga penggunaan cahaya buatan yang membutuhkan energi tambahan dapat dikurangi.



c. Udara/Angin



4



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak Dalam system perancangan bangunan factor udara sangat penting untuk kenyamanan dalam melaksanakan kegiatan kerja sehari-hari. d. jarak tempuh jarak tempuh yang akan di capai dari ruangan menuju ruangan juga menjadi suatu faktur yang dapat di perhitungkan untuk melaksanakan kegiatan. Dalam perancangan suatu bangunan perlu diperhatikan keempat faktor diatas dalam hal penggunaan air yang hemat, persiapan tempat-tempat rembesan air, penggunaan cahaya alam dan aliran angin segar yang sebaik mungkin, serta pengurangan penggunaan cahaya dan aliran angin buatan. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka tercipta suatu lingkungan yang seimbang. 2.3 Bangunan Utilitas Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk



menunjang



tercapainya



unsur-unsur



kenyamanan,



kesehatan,



keselamatan,



kemudahan, komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan. Dalam perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan yang lain, seperti perancangan arsitektur, perancangan struktur, perancangan interior dan perancangan lainnya. Adapun perancangan utilitas bangunan terdiri dari : 1. Perancangan Plumbing dan Sanitasi 2. Perancangan Transportasi Dalam Bangunan 3. Perancangan Pembuangan Sampah 4. Perancangan Penghawaan 5. Perancangan Pencahayaan 6. Perancangan Tata Suara 7. Perancangan penangkal petir 8. Perancangan Pencegahan Kebakaran 9. Perancangan Telepon/PABX 10. Perancangan CCTV dan sekuriti sistem 11. Perancangan Alat Pembersih Bangunan



5



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak



Dengan memperhatikan serta mempelajari semua perancangan tersebut diatas maka diharapkan perancang atau seorang arsitek bangunan dapat memberikan hasil perancangan yang optimal mengenai sistem Utilitas Bangunan. 2.4 Instalasi MEP dalam sebuah bangunan. Bagi seorang Perancang Bangunan, selain dari bentuk bangunan yang harus menampilkan suatu konsep tertentu dan kerangka yang kuat, maka di dalam bangunan itu juga harus dilengkapi dengan sarana untuk menunjang aktifitas manusia. Para perancang membagi sarana tersebut menjadi 4 kelompok yakni Interior bangunan, Mekanikal, Elektrikal dan Plambing. Di kalangan profesional, Mekanikal, Elektrikal dan Plambing sering dipercepat membunyikannya menjadi MEP. MEP juga sering disebut sebagai UTILITAS walaupun ada yang persoalan Fisika yang agak dilupakan dalam pemberian nama itu. MEP dalam bangunan tidak akan pernah ada tanpa bidang keilmuan Fisika Bangunan. MEP, bila dikembangkan lagi, ia merupakan bagian yang penting dari ACTIVITY SUPPORT SYSTEMS, menjadi sesuatu yang mutlak dibutuhkan oleh suatu area, dimana aktivitas itu direncanakan untuk dilakukan. 2.4.1 Fungsi utilitas dalam bangunan Instalasi MEP dalam sebuah gedung atau bangunan hampir tidak pernah ada yang ditampakkan, selalu disembunyikan atau ingin disembunyikan. Walau demikian, sebagaimana sebutan di atas, dimana MEP adalah bagian penting dari suatu ”Activity Support System” maka keberadaan MEP dalam sebuah bangunan menjadi mutlak. 2.4.2 Konsekwensi penggunaan MEP Semua perlengkapan untuk penyediaan fasilitas MEP harus diakomodasikan dalam bangunan dan tentu saja akan mengurangi ruang-efektif dari bangunan tersebut dan berarti mengurangi luas ruangan yang bisa di-komersial-kan. Jadi selain dari MEP sendiri membutuhkan biaya untuk pengadaan peralatannya juga membutuhkan ruang untuk penempatan peralatannya. Akibatnya, MEP mempunyai konotasi dengan peningkatan biaya. BAB III



6



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak PENGAMATAN LAPANGAN



Kegiatan yang dilakukan praktikan selama melakukan observasi di Hotel santika secara garis besar, Ketika berada di lapangan penulis mengamati bagian-bagian utilitas yang terdapat pada hotel dari lantai dasar sampai pada roof flour (lantai atap) dikarenakan pada lantai atap terdapat kolam tenang ditambah dengan bar/ discotik maka struktur atap pada hotel Santika ini langsung di tutup dengan beton. Dapat di perjelas pula dari hasil pengamatan lapangan kelompok kami bahwa banyak sekali terdapat utilitas-utilitas yang tidak dapat kami lihat secara langsung dikarenakan keterbatasan waktu dari pihak hotel, maka dari itu kami hanya dapat paparkan yang kami lihat dan kami mati secara langsung saja. Ada pun hasil dari pengamatan kami mengenai utilitas bangunan Hotel Santika adalah: 3.1. Plumbing dan Sanitasi Instalasi air harus direncanakan dengan benar agar arus air dalam bangunan berjalan lancar dan efisien. Jika tidak direncanakan dengan baik (berkelok kelok dan bercabang banyak), arus air akan terganggu. Pemipaan atau dalam bahasa Inggris disebut plumbing, merupakan sistem yang salah satu fungsinya untuk menyediakan kebutuhan air bersih, dan pengelolaan air buangan nya. survey ini bertujuan: mengetahui bagaimana pengelolaan air yang menggunakan sistem pemipaan/ plumbing dalam limbah septic tank, comberan, dan bekas air mandi di Hotel Santika dan pemipaan air bersihnya. Di karenakan pada hotel santika ini bergabung konstruksinya pada pusat perbelanjaan yang biasa di sebut oleh masyarakat dengan cafe. Maka sistem pemipaan/ plumbing yang ada sangatlah banyak sedikit sulit bagi kami selaku penulis untuk menjelaskan keseluruhannya, yang kami amati hanya pada bagian ruangan



7



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak sanitrasi pemipaan yang tampak oleh kami saja. Adapun pemipaan yang terdapat pada hotel santika dapat dilihat pada gambar hasil pengamatan berikut:



gambar 1



gambar 2



gambar 3



gambar 4 gambar 5



gambar 6



Gambar 7



8



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak



Gambar 8



Gambar 9



Gambar 10



Keterangan gambar : Gambar 1 :



Pengaturan jalan masuknya air limbah cair seperti air yang berasal dari tempat madi/ bak mandi, cuci piring, air bekas loundry.



Gambar 2 :



Pipa air bekas dari berbagai ruangan yang akan di alir kan kedalam tempat penampungan pengolahan air bekas.



Gambar 3 :



Mesin pompa pengolahan pengendapan kotoran.



Gambar 4 :



Mesin pompa/ kompresor untuk mangelola hasil gas dari limbah.



Gambar 5 :



Tabung bejana tekan pengolahan air limbah kotor dari toilet sebagai penghancur limbah kotor yang masih timbul.



Gambar 6 :



Pipa air untuk membantu proses penghancuran limbah.



Gambar 7 :



Gambar proses pengelolaan seluruh air limbah dengan menggunakan biosel.



Gambar 8 :



Penyaluran air bersih.



Gambar 9 :



Mesin pompa air bersih.



Gambar 10:



Gambar instalasi air yang disalurkan ke seluruh kamar.



Dari berbagai gambar serta penjelasannya bahwa instalasi pemipaan/ plumbing pada hotel Santika sudah termasuk di kelola dengan baik karena hotel santika ini memiliki ruang pengolahan limbah cair yang sebelum limbah tersebut di buang ke parit pembuangan akhir, air yang di olah tersebut di bawa di Rumah sakit Sudarso untuk uji lab kelayakan pembuangan agar tidak berdampak pada lingkungan. Sebenarnya untuk membicarakan masalah pemipaan/ plumbing pada hotel Santika ini tidak hanya membicarakan masalah air bersih, air bekas, air kotor dan air saptictank saja



9



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak karena pengelolaan air hujan dan air kolam renang mendapatkan pengelolaan yang tersendiri agar bisa dipakai kembali dikarenakan hotel ini memiliki alat untuk menetralisir dan mengolah air kolam dan air hujan supaya dapat di pakai kembali. 3.2. Transportasi Vertikal Hotel Santika terdiri dari 5 lantai tanpa basement, untuk transportasi vertikal diantaranya menggunakan tangga pada bangunan dan 1 unit elevator (lift) pada tengahtengah bangunan. Untuk hotel yang menampung ±129 kamar dan dalam kondisi hotel yang relatif selalu ramai setiap harinya terutama pada akhir pekan, dikarenakan pada belakang bangunan hotel terdapat pusat perbelanjaan pakaian, tangga yang ada cukup memenuhi standar ukuran lebarnya.



Gambar 1. Transportasi vertikal



Gambar 2. tangga



(lift) Untuk shaft lift menggunakan dinding, kolom struktur (beton). Kapasitas lift yaitu 10 orang dewasa tangga tamu pada dalam ruangan serta tangga untuk pekerja hotel ada peda ruangan belakang. Lift pada hotel Santika ini hanya ada 1 jalur saja. Izwan.35 th “staf HRD hotel santika”



3.3. Pembuangan Sampah



10



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak



Pada kamar hotel pengelolaan sampah dengan tong/ tempat sampaha dari bahan plastik, pada ruang santai (smoking area ), tempat membaca, ruang makan, dan pada cafe( bar) dengan tong/ tempat sampah dengan bahan staenlis stel. Dikarenakan pada saat survey kami melupakan untuk mengambil gambar pada hotel Santika, Dapat dilihat seperti gambar berikut saebagai bayangan meskipun gambar ini bukan diambil dari hotel santika langsung tapi gambar gambar ini sama persis dengnan tempat sampah yang ada pada hotel santika.



Gambar 1



Gambar 2



Gambar 3



Gambar 4



Tempat sampah



Tempat Pemungutan Tempat sampah



tempat sampah



Dalam kamar.



sampah dari setiap



pada tempat



pada ruang



Kamar .



santai/ smoking area. makan dan cafe.



Sistem pengangkutan sampah dari setiap kamar dan ruang-ruang lainnya menggunakan tempat sampah yang memiliki roda seperti tampak pada gambar 2 di atas dan kemudian diangkut pada ruang pembuangaan sampah pada lantai dasar sebelum di angkut oleh petugas pembuangan sampah. Izwan.35 th “staf HRD hotel santika”



3.4. Penghawaan



11



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak Yang dmaksud penghawaan pada laporan ini adalah sarana tambahan atau Utilitas bangunan yang sengaja di sediakan oleh pihak hotel untuk kenyamanan seluruh pengguna hotel baik dari pihak internal ( Pengelola hotel ) maupun external ( pelanggan hotel). Hotel santika ini bisa dikatakan memiliki penghawaan yang cukup baik dan bersahabat dengan likungan dikarenakan tidak semua ruangan menggunakan penghawaan buatkan, hotel ini juga memanfaatkan metode pendingin ruanan dengan menggunakan air sebagai media pendingin. Izwan.35 th “staf HRD hotel santika” Sesuaikan dengan motto hotel yaitu ekonomis terjangkau dan bersih, owner juga ingin memanfaatkan sinar matahari dengan optimal untuk fasilitas servis hotel. Maka disediakan area untuk pemasangan panel-panel penyerap sinar matahari yang dimanfaatkan untuk water heater, pencahayaan di dalam ruangan, televisi, dan lain-lain. Area ini berada di lantai 5, agar mendapatkan sinar matahari lebih banyak dan optimal. Dari hasil survey dapat dilihat pada gambar berikut.



Gambar 1 penghawaan alami Gambar 2 penghawaan Gambar 3 penghawaan dengan ventilasi alami dengan media air dan alami dengan media pepohonan



hidup



pada tumbu-tumbuhan hidup



lantai atas



Gambar 4 dengan penghawaan buatan air conditoner (AC) 11/2 Pk setiap kamarnya. 3.5. Pencahayaan



12



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak Prinsip umum pencahayaan adalah bahwa cahaya yang berlebihan tidak akan menjadi lebih baik. Penglihatan tidak menjadi lebih baik hanya dari jumlah atau kuantitas cahaya tetapi juga dari kualitasnya. Kuantitas dan kualitas pencahayaan yang baik ditentukan dari tingkat refleksi cahaya dan tingkat rasio pencahayaan pada ruangan. Penggunaan energi yang baik adalah sesuai dengan kebutuhan. Ada langkah-langkah dalam mencapai efisiensi yaitu pemasangan alat kontrol pada lampu, pengelompokan titik-titik lampu terhadap sakelar, penggunaan luminer yang sesuai, pemanfaatan cahaya alam, pengoperasian dan perawatan sistem pencahayaan. Oleh karena itu perlu strategi desain pencahayaan dengan memanfaatkan cahaya alam secara optimal, lihat gambar 2. Desain pencahayaan yang optimal meliputi: optimasi kuantitas cahaya langit, menjaga kenyamanan visual dan menjaga kesejukan, serta menghemat energi (www.pencahayaan.pdf /Harten P.Van, Setiawan E, 1985: 36-42) Pada hotel santika pencahayaan alami sangat dimanfaatkan dengan baik kerena setiap ruangan tidak tertutup oleh beton dan bahan lain yang dapat menghambat cahaya atau sinar matahari di siang hari masuk, Hotel Santika ini banyak menggunakan dinding kaca untuk menghemat penggunaan listrik di siang hari dan hanya ruangan tertentu saja yang menggunakan pencahayaan buatan optimal serta maksimal seperti pada ruang rapat, seminar, ruang Spa (relaksasi), ruang Fit nesh (ruang olah raga ). Dapat pula dilihat pada gambar hasil survey sebagai berikut :



Gambar 1 ruang rapat dengan



Gambar



2



penggunaan



pencahayaan buatan (lampu neon



sebagai



pemanfaatan



spiral



dengan pencahayaan alami.



kaca



ruangan



Gambar



3



ruang



seminar



pencahayan buatan (lampu neon bentuk tabung panjang) dengan penggunaan



optimal



apabila



digunakan.



13



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak



Gambar



4



ruang



kamar



pencahayaan buatan dan alami.



Gambar 5 kolam renang dan cafe dengan pencahayaan alami pada siang hari.



gambar 6 ruang olah raga dengan pencahayaan buatan dan alami yang bervarisi.



3.6. Perancangan Tata Suara Perancangan tata suara merupakan hal terpenting pada bangunan apa lagi bangunan hotel yang merupakan perusahaan penjualan jasa. Untuk kepuasan pelanggannya maka banyak cara yang di upayakan dari pihak hotel untuk memuaskan pelanggannya. Pada laporan ini sebenarnya menjelaskan bahwa setiap kamar hotel Santika tersebut adalah ruangan kedap suara, jadi apabila sebuah ruangan memiliki suara yang cukup nyaring, suara tersebut tidak sampai kedengaran keluar dari ruangan tersebut. Tata suara juga merupakan salah satu utilitas penunjang yang dapat memberikan kemudahan dalam memberikan informasi, Sarana hiburan, efek dari pada keributan yang menyebabkan kebisingan dan lain sebagainya yang mencakup bunyi yang terdapat pada hotel santika. Adapun gambar hasil survey meskipun gambar ini tidak mencakup keseluruhan bagian ruangan adalah sebagai berikut :



Gambar 1 Sound ( pengeras suara yang



Gambar 2 sound (pengeras suara yang terdapat pada



terdapat pada ruang makan dan cafe



ruang olahraga.



14



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak 3.7. Perancangan Penangkal Petir Penangkal petir merupakan salah satu alat yang juga berfungsi untuk menunjang kenyaman di dalam suatu bangunan, terutama menghindari kerusakan dari alat-alat Elektronik yang dapat terjadi akibat sambaran petir. Ref.materi utilitas bangunan.Bpk. Rasiwan. 2012 Pada hotel Santika yang kami dapat informasi setelah tenya jawab dengan staf HRD hotel santika bahwa penangkal petir yang di gunakan pada setiap puncak tertinggi bangunan hotel Santika menggunakan sebuah batang yang terbuat dari sejenis logam kuningan yang hujungnya dibuat runcing, kami menyimpulkan bahwa penangkal petir yang digunakan ada lah sistemFranklin (sistem konvensional) . Dapat dilihat gambar di bawah ini adalah gambar hasil survey lapangan untuk penangkal petir.



Gambar 1 Salah satu penangkal petir yang terdapat pada hotel santika. Dikarenakan sistem penangkal petir nya terdapat pada hujung-hujung bangunan dan terlalu jauh serta sulit dalam pengambilan gambar maka hanya gambar ini yang kami miliki. 3.8. Perancangan Pencegahan kebakaran Pencegahan kebakaran merupakan salah satu utilitas yang juga sangat dibutuhkan didalam suatu bangunan yang tentunya dapat menunjang kenyamanan dan keamanan didalam bangunan serta luar banguan tersebut.



15



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak Hasil survey membuktikan bahwa utilitas pencegahan kebakaran di Hotel Santika tidak begitu banyak terdapat alat pencegah kebakaran, sarana ini hanya terdapat pada bagian-bagian tertentu saja yang mudah dalam penjangkauannya seperti; meja tangga, ruang terima tamu, ruang dapur, ruang loundry. Dapat dilihat pula gambar hasil survey adalah sebagai berikut.



Gambar 1 gambar 2



gambar 1& 2 Fire Extinguisher



Gambar 3 Hydrant outdoor



Gambar 4 Gambar 5 Gambar 4 & 5



Hydrant in door



3.9. Perancangan Telepon dan Alat komunikasi lainnya Untuk kemudahan didalam berkomunikasi maka telepon dan alat komunikasi lainnya seperti intercom dan lainnya juga merupakan bagian yang penting untuk menunjang kenyaman di dalam suatu bangunan.



16



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak Pada hotel santika alat komunikasi yang tampak digunakan ada 3 yaitu telpon, intercom (HT) dan tevisi vasilitas ini tidak digunakan oleh semua karyawan dan hanya terdapat pada ruangan tertentu. Seperti halnya telepon hanya terdapat pada tempat-tempat pelayanan penerimaan tamu, ruang direktur, ruang teknisi, ruang clening service dan setiap kamar pengunjung. Intercom (HT) hanya dimiliki oleh petugas security yang bertugas serta tevisi yang terletak pada ruangan-ruangan santai.



Gambar 1 telepon . Gambar 3 intercom (HT). Gambar 2 televisi. Sebenarnya vasilitas telkomunikasi yang terdapat pada hotel ini tidak hanya tiga di atas saja, masih ada 1 lagi yaitu internet dengan sistem kabel dan wifi.



3.10 Perancangan CCTV dan Security Sistem Didalam sebuah bangunan atau gedung perancangan CCTV dan Security system juga merupakan salah satu bagian yang paling penting demi menunjang keamanan didalam



17



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak bangunan ataupun gedung tersebut. Berikut gambar CCTV dan Security system di hotel Santika Pontianak. Untuk gambar hasil survey tidak terlihat jelas karena letek yang cukup jauh dan alatnya yang cukup kecil untuk di ambil gambarnya.



Gambar 1



Gambar 2



Gambar cctv pada Hotel Santika



gambar diambil via internet untuk memperjelas



3.11 Perancangan Alat Pembersih Bangunan Sesuaikan dengan motto hotel yaitu ekonomis terjangkau dan bersih, maka alat kebersihan juga ada pada hotel ini, adapun gambarnya tampak seperti dibawah ini.



Gambar 1 Alat penyedot debu



3.12 Sarana Tambahan dan Pelayanan Lainnya. Sarana tambahan dan pelayanan lainnya dapat dilihat pada gambar-gambar berikut:



18



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak



Gambar 1. Tempat parkiran lantai atas dan dasar



Gambar 2. Utilitas kamar



Gambar 3. Ruang loundry



mandi dan WC



BAB IV PENUTUP



4.1



KESIMPULAN 19



Laporan survey utilitas Hotel Santika Pontianak Survey Lapangan bagi praktikan sangat terasa manfaatnya karena dapat langsung melihat teori yang didapatkan selama perkuliahan serta membandingkannya dengan kenyataan di lapangan. Selama kerja survey Hotel Santika Pontianak dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.



Harus membuat time schedule atau perencanaan sebagai langkah–langkah untuk melaksanakan survey. Time schedule berfungsi untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan di lapangan.



2.



Pengadaan dan penetapan alat yang akan di gunakan saat survey harus direncanakan dengan baik, sehingga tidak menggangu pelaksanaan survey dan memperlancar pelaksanaan.



3.



Benar, bahwa utilitas banguan merupakan hal yang paling pokok untuk memaksimalkan fungsi bangunan dan mendapatkan kenyamanan pada bangunan yang akan kita tempati.



4.2



REKOMENDASI Selama melakukan survey praktik di Hotel Santika pontianak praktikan merasakan



ada beberapa kekurangan khususnya dalam pelaksanaan dilapangan. Praktikan dapat memberikan sedikit rekomendasi yang juga praktikan dapatkan dari hasil perkuliahan, sebagai berikut : 1.



Praktikan mendapatkan pengalaman yang luar biasa besar dengan pelaksanaan survey ini, terutama bagaimana kita harus sedemikian rupa memikirkan apa saja yng menjadi pokok bahasan yang dibahas dan perencanaan yang lebih matang sebelum memulai survey agar terhindar dari kurangnya informasi yang akan didapat.



2.



Dimohonkan agar dosen juga bantu mendampingi dalam proses perizinan dari pihak perusahaan yang akan di survey.



20