Laporan Validasi Tamar Samawati [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Tamar
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LABORATORIUM KIMIA FARMASI FAKULTAS FARMAS UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA



LAPORAN PRAKTIKUM VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS



OLEH : NAMA STAMBUK KELAS KELOMPOK ASISTEN



: TAMAR SAMAWATI A : 15020180177 : C9C10 : II ( DUA) : NAURA NAZHIFAH



FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2020



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menganalisis suatu senyawa yang terdapat dalam suatu sampel atau suatu sediaan, diperlukan teknik analisis yang sesuai agar hasil yang didapatkan sesuai dan akurat. Salah satu metode analisis yaitu metode spektrofotometer UV-Vis. Spektrofotometer UV-VIS adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet (200-350nm) dan sinar tampak (350-800nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya UV atau VIS (cahaya tampak) mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih rendah. Validasi metode analisis adalah proses yang ditetapkan melalui kajian laboratorium dan pengadaan bukti yang objektif bahwa karakteristik atau persyaratan tertentu dari kinerja prosedur tersebut telah memenuhi syarat yang dibandingkan dengan metode baku. Validasi metode



analisis dilakukan



ketika



metode



baru



dikembangkan, metode yang sudah ada direvisi, penjaminan mutu dimana metode baku telah berubah, metode baku digunakan pada laboratorium yang berbeda, atau mendemonstrasikan kesetaraan dua metode yaitu metide baku dan metode baru. Karakteristik dari validasi yakni akurasi, presisi, spesifitas, batas deteksi dan kuantitas, lineritas, rentang, dan ketahanan. Sebagai seorang farmasis tentu harus memahami prinsip dan kegunaan validasi serta melakukan validasi pada suatu isntrumen. Pada praktikum kali ini akan dilakukan pengujian validasi metode analisis



dan



penetapan



kadar



spektrofotometer UV-Vis. TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



paracetamol



dengan



metode



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS 1.2 Maksud Praktikum Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk Memahami prinsip dan kegunaan validasi, Menjelaskan cara melakukan validasi spektrofotometer UV-Vis, dan Menghitung kadar paracetamol dalam sediaan tablet dengan metode spektrofotometri UV-Vis 1.3 Tujuan Praktikum Adapun



tujuan



dari



praktikum



ini



adalah



untuk



mempraktekkan bagaimana cara melakukan validasi metode analisis Spektrofotometri UV-Vis, dan Menentukan kadar parasetamol dalam sedian tablet dengan metode Spektrofotometri UV-Vis.



TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Instrumen merupakan alat yang selalu digunakan, mudah terkena korosi, dan sering mendapatkan penanganan yang salah. Jika tidak digunakan dengan benar, instrumen dapat menimbulkan kesalahan hasil analisis yang serius dan kemungkinan tetap tidak terdeteksi kecuali dilakukan pemeriksaan yang sistemik (Syahputri, 2007). Spektroskopi adalah metode penelitian yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Bila materi disinari cahaya, maka ada kemungkinan bahwa cahaya akandiserap, dihamburkan, dipantulkan, dibelokkan,atau diubah sudut getarnya. Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsiradiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap kepekaan mata manusia. Gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjangpanjang ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-760 nm (Gandjar, 2007). Spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang (Khopkar, 2010). Spektrofotometri



dapat



dibayangkan



sebagai



suatu



perpanjangan dari penilikan



visual dimana studi yang lebih terinci



mengenai



energi



pengabsorpsian



TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



cahaya



oleh



spesies



kimia



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam pencirian dan pengukuran kuantitatif (Rohman, 2012). Validasi suatu prosedur analisis adalah proses yang ditetapkan melalui kajian laboratorium bahwa karakteristik kinerja prosedur tersebut



telah



memenuhi



persyaratan



sesuai



dengan



tujuan



penggunaannya (Depkes RI, 2014). Parameter unjuk kerja pengujian antara lain adalah presisi (keseksamaan/repitabilitas),



akurasi



(kecermatan),



spesifitas



(seletiktifitas), batas deteksi, batas kuantitas, rentan linearitas, kekuatan (robustness) dan ketangguhan (rudgedness) (Palupi, 2013). Suatu metode harus divalidasi untuk melakukan verifikasi bahwa



parameter-parameter



kinerjanya



cukup



mampu



untuk



mengatasi problem analisis, karena suatu metode harus divalidasi, ketika (Gandjar dan Rohman, 2012) : 1. Metode baru dikembangkan untuk mengatasi masalah analisis 2. Metode



yang



sudah



baku



direvisi



untuk



menyesuaikan



perkembangan atau karena munculnya suatu problem yang mengarahkan bahwa metode baku tersebut harus direvisi 3. Penjaminan mutu yang mengindikasi bahwa metode baku telah berubah seiring berjalannya waktu 4. Metode baku digunakan di laboratorium yang berbeda, dikerjakan oleh analisis yang berbeda, atau dikerjakan dengan alat yang berbeda 5. Untuk mendemonstrasikan kesetaraan antar 2 metode, seperti antar metode baru dan metode baku Kategori pengujian umum yang mensyaratkan data validasi sebagai berikut (Depkes RI, 2014): a.Kategori I, prosedur analisis untuk penetapan kadar komponen utama dalam



bahan baku obat atau bahan aktif (termasuk



pengawet) dalam sediaan obat jadi. TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS b.Kategori II, prosedur analisis untuk penetapan cemaran dalam bahan baku obat atau senyawa hasil degradasi dalam sediaan obat jadi. Prosedur ini terdiri dari penetapan kuantitatif dan uji batas c.Kategori III, prosedur analisis untuk penetapan karakteristik kinerja sediaan (misalnya disolusi, pelepasan obat) d.Kategori IV, prosedur analisis untuk identifikasi 2.1 Uraian Bahan 1. Metanol (Ditjen POM,1979) Nama resmi



: METANOL



Nama lain



: Metanol, CH3-OH



Rumus molekul



: CH3OH



Bobot molekul



: 34,00



Rumus struktur



:



Pemerian



: Cairan tidak bewarna,jernih, bau khas



Kelarutan



: Dapat bercampur dengan air



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup



Kegunaan



: Eluen



2. Parasetamol / C8H9NO2 (Ditjen POM, 2014: 998) Nama resmi



: ACETAMINOPHEN



Nama lain



: Parasetamol



Rumus moleku



: C8H9NO2



Bobot molekul



: 151,16 g/mol



Rumus struktur



:



Pemerian



: Serbuk hablur, putih; tidak berbau



Kelarutan



: Laut dalam air mendidih.



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup rapat.



2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2020 : 7-8) a. Pembuatan Larutan Baku Parasetamol Konsentrasi 330 ppm TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Sebanyak 16,6 mg parasetamol baku dimasukkan dalam labu takar 50 mL dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas sehingga akan diperoleh kosentrasi 330 ppm. Dari larutan baku kosentrasi 330 ppm inilah yang akan digunakan untuk pembuatan seri konsentrasi. b. Penetapan Panjang Gelombang Maksimum Dipipet 0,36 mL dari larutan induk kemudian dimasukkan dalam labu takar 10 mL, diencerkan dengan metanol sampai tanda batas kemudian larutan tersebut dikocok hingga homogen dan dimasukkan kedalam kuvet kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 200-400 nm. c. Penetapan Operating Time Dari larutan baku Parasetamol 330 ppm dibuat larutan baku dengan



konsentrasi



12,0



ppm



dengan



cara



seperti



pada



pembuatan seri konsentrasi. Larutan baku dengan konsentrasi 12,0 ppm tersebut dikocok hingga homogen dan dimasukkan ke dalam kuvetkemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum sampai diperoleh absorbansi yang relatif konstan dengan rentang pembacaan setiap 1 menit sekali d. Pembuatan Kurva Baku Larutan baku dengan seri konsentarsi 3,0; 6,0; 9,0; 12,0; dan 15,0 ppm didiamkan selama waktu operating time kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum. Dari data hasil absorbansi, selanjutnya dihitung persamaan kurva bakunya sehingga diperoleh persamaan garis. e. Ketelitian (Precision) Dari larutan baku parasetamol 330 ppm dibuat larutan baku dengan



konsentrasi



12,0



ppm



dengan



cara



seperti



pada



pembuatan seri konsentrasi. Larutan baku parasetamol dengan konsentrasi 12,0 ppm tersebut didiamkan selama waktu operating TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS time kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum.



Uji



ketelitian



ini



dilakukan



dengan



lima



kali



pengulangan. f. Ketepatan Ditimbang setara 16,6 mg serbuk tablet parasetamol sampel secara duplo dan masing-masing dimasukkan ke dalam labu takar. Pada salah satu labu takar ditambahkan 2 mL larutan baku Parasetamol



dengan



konsentrasi



330



ppm.



Kedua sampel



selanjutnya mengalami perlakuan yang sama yaitu ditambahkan metanol hingga volumenya 50 mL. Dikocok hingga homogen kemudian dari masing-masing larutan tersebut diambil 0,09 mL dan diencerkan dengan metanol hingga volumenya tepat 10 mL lalu dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum dan operating



time.



Uji



ketepatan



metode



dilakukan



dengan



penambahan larutan baku 330 ppm dengan pengulangan sebanyak 5 kali. Hasil absorbansi digunakan untuk menghitung harga perolehan kembali (recovery). g. Penetapan Kadar Sampel Ditimbang 16,6 mg zat aktif parasetamol lalu larutkan dengan metanol hingga volumenya 50 mL dari larutan tersebut diencerkan dengan metanol seperti pada pembuatan seri kosentrasi hingga 3 ppm. Selanjutnya, dua puluh tablet yang telah memenuhi keseragaman bobot kemudian digerus hingga halus dan homogen. Sampel serbuk ditimbang dan dilarutkan, buat perhitungan penimbangan sampel untuk menentukan berat sampel dan volume larutan yang dibutuhkan masing-masing sampel dan larutkan hingga kosentrasi 330 ppm lalu encerkan hingga kosentrasi 3 ppm, kemudian



dibaca



absorbansinya



pada



panjang



gelombang



maksimum dan operating time. Penetapan kadar dilakukan dengan pengulangan sebanyak tiga kali. TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS



BAB 3 METODE KERJA TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS 3.1 Alat Praktikum Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yakni Corong kaca, Gelas kimia, Gunting, Labu takar, Lumpang + alu, Pipet tetes, Sendok tanduk/stainless, Spektrofotometer UV-Vis + kuvet kuarsa, Timbangan analitik 3.2 Bahan Praktikum Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yakni Aluminium foil, etanol 96%, Kertas saring whatman no.42, Kertas timbang,



Parasetamol



baku/standar,



Tablet



parasetamol



(generik/bermerek). 3.3 Cara Kerja 1. Pembuatan Larutan Baku Parasetamol Konsentrasi 400 ppm Ditimbang serbuk standar paracetamol sebanyak 20mg dan dilarutkan dengan etanol dalam geals beaker. Larutan dimasukkan dalam labu ukur 50mL dan kemudian di tera dengan etanol samapi batas tanda. 2. Penetapan Panjang Gelombang Maksimum Dibuat larutan stok dengan konsentrasi 100 ppm dari larutan induk, dengan memipet 12,5 mL larutan induk kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 50mL dan dicukupkan dengan etanol hingga batas tanda. Kemudian dibuat larutan baku yang digunakan untuk penentuan panjang gelambang maks dengan konsentrasi 6ppm dengan cara, dipipet 3mL dari larutan stok kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 50mL dan divukupkan dengan etanol hingga batas tanda. Dimasukkan kedalam kuvet kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 200400 nm. 3. Penentuan Presisi Dari larutan baku parasetamol 100 ppm dibuat larutan baku dengan konsentrasi 8 ppm sebanyak 50mL. Kemudian dibaca TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS absorbansinya pada panjang gelombang maksimum. Uji ketelitian ini dilakukan dengan 10 kali pengulangan 4. Penentuan Ketepatan (Accuracy) Siapkan sampel tablet Paracetamol yang akan diuji. Kemudian digerus hingga halus, lalu ditimbang berdasarkan perhitungan, yang setara dengan 40mg paracetamol, dilarutkan dalam etanol hingga 100mL, disaring. Lalu dibuat pengenceran hingga konsentrasi 20 ppm dengan cara dipipet 2,5mL kemudian dimasukkan dalam labu ukur 50mL, cukupkan volumenya dengan etanol. kemudian dibuat larutan dengan konsentrasi 2 ppm dengan cara dipipet 2,5mL dimasukkan dalam labu ukur 25mL, cukupkan volumenya dengan etanol. Dibuat lagi larutan untuk metode spike (sampel + baku). Dari larutan stok 20ppm dipipet 2,5mL dimasukkan dalam labu ukur 25mL ditambahkan 1mL larutan baku (400ppm), cukupkan volumenya dengan etanol. Kedua larutan larutan tersebut diukur serapannya pada panjang gelombang 254nm. Uji ketepatan metode dilakukan dengan pengulangan sebanyak 10 kali pada masing dua larutan yang dibuat. 5. Penetapan Kadar Sampel Dari larutan induk 100 ppm dibuat larutan baku dengan seri konsentrasi 2 : 4 : 6 : 8 : 10 ppm sebanyak 25mL. larutan seri yang telah



dibuat



kemudian



diukur



serapan



masing-masing



konsentrasinya pada panjang gelombang maksimum 254nm. Data hasil absorbansi yang diperoleh, selanjutnya dihitung persamaan kurva bakunya sehingga diperoleh persamaan garis y = a + bx. Selanjutnya disiapkan larutan sampel yang akan diukur kadarnya sebanyak 3 replikasi. Dari larutan stok 20 ppm dipipet 7,5 mL kemudian dimasukkan dalam labu ukur 50 mL, dicukupkan TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS dengan etanol hingga batas tanda, sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 3 ppm. Kemudian diukur serapan masingmasing konsentrasinya pada panjang gelombang maksimum 254nm.



BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS 4.1 Hasil 1. Panjang Gelombang Maksimum Tabel I. Absorbansi Larutan Baku Parasetamol Panjang Gelombang (nm) 200 250 254 270 300 350



Absorbansi 0.216 0.476 0.501 0.372 0.122 0.118



Keterangan λ m ax -



2. Presisi Tabel II. Presisi Larutan Uji Parasetamol 8 ppm Replikasi I II III IV V VI VII VIII IX X



Absorbansi 0.782 0.785 0.789 0.789 0.790 0.791 0.791 0.792 0.794 0.794



x -1.0833 1.4166 4.75 4,.5 5.5833 6.4166 6.4166 7.25 8.9166 8.9166 SD = RSD =



x´ 5.3333 5.3333 5.3333 5.3333 5.3333 5.3333 5.3333 5.3333 5.3333 5.3333 3.1438 58.9466%



3. Akurasi Tabel III. Absorbansi Larutan Uji Parasetamol 20 ppm dan Spike Replikasi I II III IV V VI VII VIII



Absorbansi 0.230 0.231 0.231 0.232 0.233 0.233 0.234 0.235



TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



Spike 1.586 1.587 1.587 1.588 1.589 1.590 1.591 1.592



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS IX X



0.236 0.237



1.593 1.594



Tabel IV. Akurasi Kadar Parasetamol Konsentrasi Sampel 2.5050 2.5050 2.5176 2.5428 2.5428 2.5688 2.5806 2.5806 2.6058 2.6184



Konsentrasi Spike 19.5957 19.5957 19.6209 19.6209 19.6838 19.7090 19.7091 19.7091 19.7217 19.7468 Rata-rata =



Akurasi 106.8169% 106.8169% 106.8956% 106.7381% 107.1319% 106.9744% 107.0531% 107.0531% 106.9744% 107.0531% 106.9507%



4. Linearitas dan Kadar Parasetamol Tabel IV. Absorbansi Larutan Baku Parasetamol Konsentrasi (ppm) 2 4 6 8 10 Grafik I. Kurva Baku Parasetamol



TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



Absorbansi 0.207 0.330 0.420 0.520 0.666



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Kurva Baku Parasetamol 0.7 f(x) = 0.06 x + 0.1 R² = 0.99



0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



Tabel V. Kadar Larutan Uji Parasetamol Replikasi I II III



Absorbansi 0.2678 0.2692 0.2685 Rata-rata =



Kadar (ppm) 2.981 2.999 2.989 2.98967



4.2 Pembahasan Larutan baku atau larutan standar adalah larutan yang kosentrasinya sudah diketahui. Dalam percobaan ini juga dilakukan pembuatan kurva baku dari sampel parasetamol. Dimana kurva baru adalah perbandingan antara absorbansi zat dengan kosentrasi pada panjang gelombang tertentu. Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi denga cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan kosentarasi larutan yang didalam kuvet.



TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Pada percobaan kali ini, dilakukan validasi terhadap metode penetapan kadar paracetamol secara spektrofotomteri UV-Vis dengan karakteristik dari validasi sendiri yaitu lineritas, presisi, dan akurasi Pada pengujian lineritas, digunakan lima konsentrasi yang berbeda yaitu 2 ppm; 4 ppm; 6 ppm; 8 ppm; dan 10 ppm. Nilai absorbansi



yang diperoleh



berturut-turut



yaitu



0.207,



0.330,



0.420,0.520, dan 0.666 dimana pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 254 nm. Adapun nilai R yang diperoleh yakni 0,996 dengan persyaratan lineritas yaitu lebih dari 0,995. Nilai yang diperoleh memenuhi syarat lineritas. Pada pengujian presisi, larutan baku yang digunakan yaitu larutan baku paracetamol dengan konsentrasi 8 ppm. pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali replikasi. Nilai standar devisiasi atau SD yang diperoleh yaitu 3.1438. Hasil ini kemudian dimasukkan ke dalam rumus %RSD dan diperoleh 58.9466%. Syarat penerimaan presisi yaitu %RSD kurang dari 0,5%. Nilai yang diperoleh tidak memenuhi syarat presisi. Pada pengujian akurasi, digunakan metode spike. Sampel yan digunakan yaitu sampel yang ditambahkan dengan sejumlah baku paracetamol



dengan



konsentrasi



sampel



yaitu



2



ppm



dan



konsentrasi sampel ditambah baku paracetamol 16 ppm. Dilakukan pengukuran sebanyak 10 kali replikasi. Nilai absorban yang diperoleh kemudian dihitung konsentrasinya dan persen perolehan kembali



dengan



cara



konsentrasi



spike



dikurangi



dengan



konsentrasi sampel lalu dibagi dengan konsentrasi baku dan dikali 100%. Hasil yang diperoleh yaitu 106,9507%. Syarat penerimaan akurasi yakni 90- 110%. Hal ini menunjukkan nilai yang diperoleh tidak memenuhi persyaratan akurasi. TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Pada penetapan kadar paracetamol, sampel yang digunakan yaitu sampel dengan konsentrasi 3 ppm. Dilakukan pengukuran sebanyak 3 kali replikasi hasilnya yaitu 39,88 % Dimana syarat %kadar paracetamol yaitu tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%. Hal



ini



menunjukkan



nilai



yang



diperoleh



tidak



memenuhi persyaratan kadar paracetamol



BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil praktikum penentuan kadar paracetamol pada sediaan tablet ialah jika dibandingkan dengan Farmakope Indonesia maka hasil dari praktikum ini hasilnya 39,88 % dimana tidak memenuhi syarat dari Farmakope yang menyatakan bahwa kadar paracetamol tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. 5.2 Saran TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Adapun saran saya, sebaiknya asisten dapat memaparkan terlebih dahulu penjelasan mengenai pengolahan data agar praktikan dapat mengerjakan dengan benar dan selesai tepat waktu.



DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2020, Penuntun Praktikum Analisi Instrumen, Universitas Muslim Indonesia, Makassar. Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Indonesia: Jakarta. Ditjen POM. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Departemen Kesehatan Indonesia: Jakarta. Gandjar, G.I & Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Belajar. Yogyakarta.



TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Gandjar, G.I & Rohman, A. 2012. Analisis Obat Secara Spektroskopi dan KromatografiI. Pustaka Belajar: Yogyakarta. Khopkar, S.M., 2010. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press : Jakarta. Palupi, Maria Fatima., Ambarwati, dan Novida Ariyani. 2013. Validasi Metode Spektrofotometri pada Uji Kadar Sediaan Injeksi Obat Hewan Enrofloksasin. Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, Gunungsindur Bogor. Rohman, Abdul. 2012. Validasi dan Penjaminan Mutu; Metode Analisis Kimia. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. Syahputri, Mimi V. 2007. “ Pemastian Mutu Obat”. EGC: Jakarta.



Perhitungan 1. Akurasi Diketahui: y = 0.0794x + 0.0311 Konsentrasi larutan standar = 16 mg/L Panjang gelombang maksimum = 254 nm Replikasi I a. Perhitungan Kadar Sampel TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS x¿



y−a b



x¿



0.230−0.0311 0.0794



x = 2,5050 mg/L b. Perhitungan Kadar Spike x¿



y−a b



x¿



1.586−0.0311 0.0794



x = 19,5831 mg/L c. Akurasi % perolehan kembali =



Ca−Cb ×100 % C



% perolehan kembali =



2.5050−19.5831 × 100 % 16



% perolehan kembali = 106.7381% 2. Presisi SD ¿







( Xi− X´ )2 n−1



SD = 3.1438 SD RSD ¿ ´ X RSD ¿



3,1438 X 100% 5,3333



%RSD = 58,9466% 3. Kadar Parasetamol y = 0.0794x + 0.0311 (sesuai di video) a. Replikasi I x¿



y−a b



x¿



0.2678−0.0311 0.0794



TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS x = 2.9811 ppm b. Replikasi II x¿



y−a b



x¿



0.2692−0.0311 0.0794



x = 2.9987 ppm c. Replikasi III x¿



y−a b



x¿



0.2685−0.0311 0.0794



x = 2.9899 ppm Rata-rata konsentrasi



Faktor pengenceran



% kadar



= 2,9811 + 2,9987 + 2,9899 3 = 2, 9899 ppm = 0,0029899 mg/mL = (50 mL/2,5 mL) x (50 mL/7,5 mL) = 20 x 6, 67 = 133, 4 kali = (0,0029899 mg/mL x fp) x 100% = 39,88 %



1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum No



Pengumpulan Data dan Hasil



Jawaban



1



Stok Larutan baku



1. Paracetamol 400 ppm



2



Cara buat larutan stok : 1. Berat yg ditimbang 2. Volume akhir 3. Pelarut



2. Paracetamol 20 mg 3. 50 mL 4. Etanol 96%



3 4



Cara membantu kelarutan Larutan stok 100 ppm, dibuat dengan cara : 1. Volume yang dipipet dari



TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



5. menggunakan sonikator 6. 12,5 mL



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS stok awal 2. Volume akhir? 5



7. 50 mL larutan



Larutan baku yang digunakan untuk penentuan lamda maks Cara membuatanya : 1. Volume yang dipipet dari stok 100 ppm 2. Volume akhir



8. larutan standar pct 6 ppm



6



Range Panjang gelombang Alasannya



11. 200-400 nm 12. karena larutannya bening



7



Panjang gelombang maksimum Absorban



13. 254 nm 14. 0,501



9. 3 mL 10. 50 mL



2. Parameter Linieritas No 1



Pengumpulan Data dan Hasil Larutan baku awal yang



Jawaban 1. baku pct 100 ppm



digunakan 2



Variasi Konsentrasi yang dibuat dari larutan baku awal Caranya : Konsentrasi 1 1. Volume yang dipipet 2. Volume akhir 3. Absorbannya Konsentrasi 2 1. Volume yang dipipet 2. Volume akhir 3. Absorbannya



2. 2 ppm; 4 ppm; 6 ppm; 8 ppm; 10 ppm



3. 0,5 mL 4. 25 mL 5. 0,207 6. 1 mL 7. 25 mL 8. 0,330



Konsentrasi 3 1. Volume yang dipipet 2. Volume akhir 3. Absorbannya



9. 1,5 mL 10. 25 mL 11. 0,420



Konsentrasi 4 1. Volume yang dipipet



12. 2 mL 13. 25 mL



TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS 2. Volume akhir 3. Absorbannya Konsentrasi 5 1. Volume yang dipipet 2. Volume akhir 3. Absorbannya 3



Kurva kalibrasi atau linieritas 1. Persamaan linier 2. Nilai R 3. Syarat nilai R 4. Kesimpulan



14. 0,520 15. 2,5 mL 16. 25 mL 17. 0,660



18. y = a + bx 19. 0,9967 20. mendekati + 1 (> 0,997) 21. nilai R yang diperoleh tidak memenuhi syarat



3. Parameter Presisi No 1



Pengumpulan Data dan Hasil Larutan baku awal yang



Jawaban 1. 100 ppm baku parasetamol



digunakan 2



Larutan baku yang digunakan untuk penentuan presisi (hasil pengencaran) Cara membuatanya : 1. Volume yang dipipet dari larutan baku awal (no.1) 2. Volume akhir



2. 8 ppm baku pct



5. etanol 6. 254 nm



5



Blangko yang digunakan Panjang gelombang yang digunakan Replikasi berapa kali



6



Rumus SD



8.



7



SD yang didapat



9. 3,1438



8



Rumus RSD



10.



3 4



3. 2 mL 4. 25 mL



7. 10 kali



SD RSD = TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



x 100 %



X Rata-rata



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS



10 11



RSD yang didapat Kriteria keberterimaan Kesimpulan



11. 58,9466 % 12. SD atau KV < 2 13. memenuhi syarat



4. Paremeter Akurasi No



Pengumpulan Data dan Hasil



1



Metode akurasi yang digunakan



2



Larutan stok induk sampel tablet parasetamol 1. Berat serbuk tablet yang ditimbang 2. Kandungan parasetamolnya 3. Volume akhir 4. Konsentrasinya 5. Kegunaan disaring



3



4



5



Larutan stok awal sampel 20 ppm, dibuat dengan cara : 1. Volume yang dipipet dari stok awal 2. Volume akhir? Larutan sampel yang akan dianalisis 1. Konsentrasi 2. Volume yang dipipet 3. Volume akhir 4. Absorban replikasi 1 5. Konsentrasi replikasi 1 hasil perhitungan Penambahan larutan baku (spike) 1. Volume yang ditambahkan 2. Volume akhir 3. Konsenrasi awal larutan baku yang ditambahkan



TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



Jawaban 1. Metode spike



2. 40 mg paracetamol 3. setara dengan 40 mg paracetamol 4. 100 mL 5. 400 ppm 6. Untuk memisahkan sisa sisa zat tambahan yang tidak larut dalam pelarut



7. 2,5 mL 8. 50 mL



9. 2 ppm 10. 2,5 mL 11. 25 mL 12. 0,230 13. 2,5050



14. 1 mL 15. 25 mL 16. 400 ppm 17. 2 ppm pada video (pada



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS 4. Konsentrasi akhir larutan baku yang ditambahkan dalam campuran 5. Absorban campuran replikasi 1 6. Konsentrasi campuran replikasi 1 dari hasil perhitungan 6



tulisan di video 400 ppm) 18. 1,586 19. 19,5831



Jumlah replikasi 1. Sampel 2. Campuran sampel + baku (spike)



20. 10x replikasi 21. 10x replikasi



7



Rumus Akurasi



22. Ca-Cb/C x 100



8



23. 106,7381%



9



Konsentrasi akurasi yang didapat Kriteria keterterimaan



11



Kesimpulan



24. kriteria penerimaan akurasi sangat tergantung kepada jenis pengujian dan keragaman serta sediaan yang di uji 20. batasan %R (80-110) 21. memenuhi syarat



5. Penentuan Kadar Parasetamol No 1



Pengumpulan Data dan Hasil



Jawaban



Larutan stok awal sampel yang



1. larutan paracetamol 400



tersedia



ppm lalu diencerkan hingga 20 ppm



2



Larutan sampel yang akan dianalisis yang diencerkan dari larutan stok awal sampel 1. Volume yang dipipet 2. Volume akhir 3. Perkiraan Konsentrasi yang dibuat (ppm)



TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177



2. 7,5 mL 3. 50 mL 4. 3 ppm



VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER UV-VIS 3



Jumlah Replikasi Absorban tiap replikasi Konsentrasi masing-masing replikasi hasil perhitungan (ppm)



4



Cara pegang kuvet Cara mengisi kuvet



5. 3x replikasi 6. 0,2678 7. 0,2692 8 0,2685 9. 2,9811 10. 2,9987 11. 2,9899 9. pegang bagian yang buram, atau jika kuvet tertutup, memegang bagian penutup dan bawah kuvet dan bagian yang transparan tidak boleh dipegang 10. bilas terlebih dahulu kuvet yang akan digunakan dengan pelarut yang digunakan



5



Kadar Parasetamol dalam tablet



11. 39,88 %



6



Ketentuan kadar parasetamol dalam tablet



12. tablet paracetamol mengandung paracetamol tidak kurang dari 90 % dan tidak lebih dari 110 % dari jumlah yang tertera pada etiket.



7



Kesimpulan



13. tidak memenuhi syarat



TAMAR SAMAWATINAURA NAZHIFAH 15020180177