Laprak - Acara3 - Ilham Jasir [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA REKOMBINAN



ACARA PRAKTIKUM KE : III ISOLASI DNA



Nama



: Muhammad Ilham Jasir



NIM



: 24020118120028



Kelompok



:4



Hari, tanggal



: Kamis, 24 September 2020



Asisten



: Rizayu Winarsari



LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2020



ACARA III ISOLASI DNA



I. TUJUAN I.1. Mampu mengetahui prinsip-prinsip isolasi DNA I.2. Mampu mengetahui metode isolasi DNA secara sederhana I.3. Mampu menjelaskan hasil isolasi DNA II. TINJAUAN PUSTAKA II.1.



DNA DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk



mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. DNA terdapat pada nukleus, mitikondria, dan kloroplas. Perbedaan ketiganya adalah DNA nukleus berbentuk linier dan berasosiasi sangat erat dengan protein histon, sedangkan DNA mitokondria dan kloroplas berbentuk sirkular dan tidak berasosiasi dengan protein histon. Selain itu DNA mitokondria dan kloroplas memiliki ciri khas, yaitu hanya mewariskan sifat-sifat yang berasal dari garis ibu. Sedangkan DNA nukleus memiliki pola pewarisan sifat dari kedua orangtua. Dilihat dari organismenya, struktur DNA prokariot tidak memiliki protein histon dan berbentuk sirkular, sedangkan DNA eukariot berbentuk linier dan memiliki protein histon. Deoxyribonucleic acid atau DNA merupakan senyawa kimia yang paling penting dalam makhluk hidup. DNA merupakan senyawa yang mengandung informasi genetik makhluk hidup dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Keseluruhan DNA dalam suatu sel akan membentuk genom. Genom meliputi bagian gen yang fungsional maupun non-fungsional dalam sel organisme. DNA genom meliputi gen dan intergen (Lakmini et al, 2015).



II.2.



Isolasi DNA Isolasi DNA merupakan langkah mempelajari DNA. Salah satu prinsip isolasi



DNA yaitu dengan sentrifugasi. Sentrifugasi merupakan teknik untuk memisahkan campuran berdasarkan berat molekul komponennya. Molekul yang mempunyai berat



molekul besar akan berada di bagian bawah tabung dan molekul ringan akan berada pada bagian atas tabung . Hasil sentrifugasi akan menunjukkan dua macam fraksi yang terpisah, yaitu supernatan pada bagian atas dan pelet pada bagian bawah (Rachmat, 2012). Isolasi DNA dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain: preparasi ekstrak sel, pemurnian DNA dari ekstrsk sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini dikarenakan adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sample buah, maka kadar air pada masing-masing buah berbeda, dapat memberi hasil yang berbeda-beda pula. Semakin tinggi kadar air, maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan sedikit (Kirsman, 2010). II.2.1. Isolasi DNA Bakteri Isolasi DNA bakteri merupakan pemisahan molekul DNA dari sel bakteri. Isolasi yang dilakukan untuk melakukan isolasi DNA adalah menggunakan metode boiling. Pada metode ini, bakteri dipanaskan pada suhu tinggi sehingga dinding selnya lisis. Pengenalan isolasi DNA penting dipelajari untuk bidang biologi molekuler. Beberapa bakteri telah berhasil diintroduksi ke dalam tanaman seperti padi, kapas, dan kedelai. Pentingnya bioteknologi untuk perkembangan keanekaragaman hayati dimasa mendatang memerlukan sebuah keterampilan dan pemikiran yang kritis (Muharni, 2010). Umumnya ekstraksi untuk mengisolasi DNA bakteri dilakukan melalui beberapa tahapanseperti mengisolasi bakteri dari organ ter-infeksi, menumbuhkan pada media agar,pemurnian isolat dan terakhir dilakukan isolasiDNA. Proses tersebut menyebabkan identi-fikasi agen penyakit tersebut membutuhkanwaktu 2-3 hari sebelum dilakukan proses PCR.Sedangkan isolasi DNA bakteri langsung dariorgan yang terinfeksi dapat mempersingkatwaktu diagnosa agen penyakit tersebut. Namun diperlukan metode isolasi DNA bakteriyang baik dan tepat, karena sensitivitas PCRsangat dipengaruhi metode ekstraksi DNA (Helin, 2010). II.2.2. Isolasi DNA Hewan



Isolasi DNA dapat dilakukan pada semua mahluk hidup dan juga virus. Salah satu tantangan dalam isolasi DNA adalah isolasi DNA pada organisme hewan mamalia. Mamalia memiliki kompleksifitas jaringan dan organ yang sangat tinggi, sehingga terdapat berbagai macam kendala yang sering ditemui dalam proses pengerjaan isolasi DNA pada hewan seperti terlalu banyaknya lipid dan protein yang menyusun suatu jaringan, dan adanya enzim nuklease pada beberapa organ hewan yang juga dapat merusak asam nukleat (Cseke, 2012). Masalah lain yang juga ditemukan dalam proses isolasi DNA hewan adalah tingkat ketahanan dari organ atau jaringan hewan tidak seperti tumbuhan dan lainnya, jaringan hewan dapat membusuk dengan cepat dan menyebabkan kerusakan dalam jaringannya dalam waktu yang singkat, sehingga disarankan dalam proses isolasi DNA hewan digunakan sampel yang masih segar. Akan tetapi, untuk melakukan isolasi DNA hewan dengan menggunakan sampel segar sangatlah sulit. Organ yang telah di ambil setelah pembedahan harus diawetkan dan disimpan dalam freezer apabila akan digunakan pada lain hari. Banyaknya kendala yang ada dalam proses isolasi DNA hewan dari jaringan atau organ yang diawetkan menyebabkan tingkat keberhasilan isolasi DNA hewan tersebut menjadi semakin minimum. Oleh sebab itu, perlu adanya optimalisasi metode yang bisa digunakan untuk memperoleh DNA yang baik dan selanjutnya dapat digunakan dalam proses bioteknologi dan biomolekular (Hariyadi, dkk, 2018). II.2.3. Isolasi DNA Tumbuhan Sel tanaman dilindungi oleh membran sel dan dinding sel yang kuat. Membran sel terdiri dari ikatan antara protein dan lemak, sedangkan dinding sel tersusun atas polisakarida. Dinding sel dan membran sel harus dipecah untuk mengeluarkan DNA dari dalam sel. Penghancuran sel dapat dilakukan dengan cara mekanik, kimiawi dan enzimatik. Proses penghancuran sel dipengaruhi oleh jumlah bahan (kuantitas), kondisi bahan (kualitas), dan proses penghancuran itu sendiri (Ferniah dan Pujiyanto, 2013). Isolasi DNA adalah memisahkan DNA kromosom atau DNA genom dari komponen-komponen sel lain. Sumber DNA bisa dari tanaman, kultur mikroorganise, atau sel manusia. Membran sel dilisis dengan menambahkan



detergen untuk membebaskan isinya, kemudian pada ekstrak sel tersebut ditambahkan protease (yang berfungsi mendegradasi protein) dan RNase (yang berfungsi untuk mendegradasi RNA), sehingga yang tinggal adalah DNA. Selanjutnya ekstrak tersebut dipanaskan sampai suhu 90oC untuk menginaktifasi enzim yang mendegradasi DNA (DNase). Larutan DNA kemudian di presipitasi dengan etanol dan bisa dilarutkan lagi dengan air (Susanto 2012). Terdapat berbagai macam metode isolasi DNA tanaman. Metode-metode tersebut menggunakan CTAB dan SDS dalam ekstraksi DNA. Beberapa metode isolasi DNA juga menggunakan nitrogen cair pada tahap awal ekstraksi untuk menghasilkan kualitas DNA terbaik. sering digunakan untuk ekstraksi DNA tanaman. Isolasi DNA atau ekstraksi DNA tanaman secara umum melalui 3 tahap yaitu pemecahan sel, keluarnya DNA dari nukleus, dan presipitasi DNA. Metode mengisolasi DNA dari tanaman berbagai macam,namun 3 faktor utama yang harus dipenuhi yaitu cara dalam menghomogenkan jaringan tanamn khusus dinding sel. Komposisis lar buffer yang ditambahkan dan penghilangan debrish (kontaminan) (Utami et al. 2012). II.3.



Jeruk Jeruk (Citrus sp.) adalah tanaman tahunan berasal dari Asia, terutama Cina. Sejak



ratusan tahun yang lampau, tanaman ini sudah terdapat di Indonesia, baik sebagai tanaman liar maupun sebagai tanaman di pekarangan. Buah jeruk merupakan buah yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan. Jeruk (Citrus sp.) dapat dijumpai dalam setiap musim sebab tanaman jeruk termasuk mudah dan cocok di berbagai kondisi iklim, dapat ditanam dimana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Buah jeruk merupakan sumber vitamin C, kandungan vitamin C buah jeruk sebesar 40-70 mg vitamin C per 100 ml, tergantung pada jenisnya, semakin tua buah jeruk biasanya semakin berkurang kandungan vitamin C-nya. Vitamin C terdapat pada sari buah, daging, dan kulit, berperan dalam proses penyerapan zat besi non organik. Ada lima kelompok buah jeruk di dunia yaitu kelompok Mandarin, kelompok Citroen, kelompok Orange atau Jeruk Manis, kelompok Pommelo atau Grapefruit dan kelompok Lime dan Lemon. Jeruk Siam, Jeruk Keprok, Jeruk Nipis, Jeruk Purut, Jeruk Bali, Jeruk Nambangan merupakan macam-macam contoh produk jeruk lokal (Yusran, 2016).



III. METODE 3.1 Alat 3.1.1. Alat tulis 3.1.2. Laptop 3.1.3. Sendok 3.1.4. Garpu 3.1.5. Wadah 3.1.6. Saringan 3.1.7. Gelas kaca 3.2 Bahan 3.2.1. Sampel buah jeruk 3.2.2. Alkohol 70% 15 ml 3.2.3. Detergen cair 5 ml 3.2.4. Air mineral 15 ml 3.2.5. Garam 4.8 gr 3.3 Cara Kerja 3.3.1. Alat dan bahan disiapkan 3.3.2. Sampel buah jeruk dihaluskan dengan garpu. 3.3.3. Campurkan garam, detergen cair dan air mineral dalam 1 wadah, lalu aduk perlahan hingga tercampur rata (jangan sampai berbusa) 3.3.4. Tambahkan sampel buah yang telah dihaluskan ke dalam campuran garam, detergen cair dan air mineral, lalu aduk perlahan hingga rata kemudian disaring 3.3.5. Pindahkan hasil saringan ke dalam gelas kaca, lalu secara perlahan tambahkan alcohol 70% dingin kemudian diamkan selama 3 menit 3.3.6. Akan terbentuk 2 lapisan. Akan terlihat benang-benang putih yang merupakan DNA sampel pada lapisan bagian atas



(Hidayat, 2014)



IV. HASIL PENGAMATAN Nama buah Jeruk (Citrus sp.)



Gambar hasil perlakuan



Gambar refferensi



Keterangan Lapisan DNA : tebal Waktu pembentukan DNA : 25 menit



(Dok. Pribadi, 2020) Lapisan DNA : sangat tipis Waktu pembentukan DNA : 15 menit (Dok. Pribadi, 2020)



Lapisan DNA : cukup tebal Waktu pembentukan DNA : 15 menit (Dok. Pribadi, 2020) Lapisan DNA : sangat tipis Waktu pembentukan DNA : 25 menit



(Dok. Pribadi, 2020)



Lapisan DNA : sangat tipis Waktu pembentukan DNA : 9 menit (Dok. Pribadi, 2020)



Lapisan DNA : sangat tipis Waktu pembentukan DNA : 36 menit (Dok. Pribadi, 2020)



Lapisan DNA : cukup tebal Waktu pembentukan DNA : 15 menit (Dok. Pribadi, 2020)



Lapisan DNA : tipis Waktu pembentukan DNA : 10 menit



(Dok. Pribadi, 2020)



Lapisan DNA : tebal Waktu pembentukan DNA (Dok. Pribadi, 2020)



V. PEMBAHASAN



: 25 menit



Praktikum Genetika Rekombinan Acara III yang berjudul, “Isolasi DNA”. Praktikum ini telah dilaksanakan pada hari Kamis, 25 September 2020 pukul 07.30 WIB - selesai secara online via Microsoft Teams dan WhatsApp. Tujuan Praktikum ini yaitu mampu mengetahui prinsip-prinsip isolasi DNA, mampu mengetahui metode isolasi DNA secara sederhana serta mampu menjelaskan hasil isolasi DNA. Prinsip utama dalam isolasi DNA ada tiga yakni penghancuran (lisis), ektraksi atau pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA. Hal ini sesuai dengan pernyataan Maria (2012), bahwa Prisnsip isolasi DNA pada berbagai jenis sel atau jaringan pada berbagai organisme pada dasarnya sama namun memiliki modifikasi dalam hal teknik dan bahan yang digunakan. Prisnsip utama dalam isolasi DNA ada tiga yakni penghancuran (lisis), ektraksi atau pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses isolasi DNA antara lain harus menghasilkan DNA tanpa adanya kontaminan seperti protein dan RNA; metodenya harus efektif dan bisa dilakukan untuk semua spesies metode yang dilakukan tidak boleh mengubah struktur dan fungsi molekul DNA; dan metodenya harus sederhana dan cepat. Metode isolasi DNA jeruk menggunakan metode sederhana yaitu Sampel buah dihaluskan dengan garpu/diblender. Garam, detergen cair dan air mineral dicampur dalam 1 wadah, lalu diaduk perlahan hingga tercampur rata (jangan sampai berbusa). Sampel buah yang telah dihaluskan ditambahkan ke dalam campuran, lalu diaduk perlahan hingga rata kemudian disaring. Hasil saringan dipindah ke dalam gelas kaca, lalu secara perlahan ditambahkan alcohol 70% dingin kemudian didiamkan selama 3 menit. Akan terbentuk 2 lapisan. Akan terlihat benang-benang putih yang merupakan DNA sampel pada lapisan bagian atas. Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu jeruk, alcohol 70% (3 sdt),garam 1 sdt, Air mineral 3 sdt dan Detergen cair 1 sdt. Jeruk digunakan sebagai bahan uji isolasi DNA. Alkohol 70% untuk untuk mempermudah terjadinya presipitasi pada benang-benang DNA atau pengikatan strand DNA yang telah terkumpul karena pemekatan oleh garam. Fungsi garam yaitu melarutkan DNA. Fungsi detergen untuk melisiskan membran DNA. Air mineral sebagai pelarut. Hal ini sesuai pendapat Syarafudin et al (2016) Bahwa metode isolasi DNA pada buah jeruk secara sederhana dengan cara buah jeruk diblender. Kemudian ditambahkan



garam, air mineral dan detergen dalam wadah. Lalu dihomogenkan sampai tercamur rata beserta sampel buah. Kemudian dilakukan penyaringan menggunakan saringan the. Hasil saringan dipindahkan ke tabung kaca serta ditambahkan alcohol 70% secara perlahan. Ditunggu beberapa menit sampai terbentuk 2 lapisan berbeda. Bagian lapisan atas berupa benang putih DNA. Fungsi garam yaitu garam dapat digunakan sebagai penghilang protein dan



karbohidrat,



menjaga



kesetabilan



pH



lysing



buffer,



garam



juga



membantuproses pemekatan DNA. Penggunaan deterjen berfungsi sebagai pelisis barrier (penghalang) sel secara kimia sebagai pengganti senyawa kimia yang mampu merusak dinding dan membransel buah jeruk. Fungsi alkohol yaitu mengikat strand DNA yang terkumpul karena pemekatan oleh garam. Air mineral sebagai pelarut. Perlakuan yang dilakukan dalam percobaan ini adalah penghancuran (lisis) serta ekstraksi. Perlakuan pertama yang diberikan pada buah yaitu mengupas serta memotongnya menajadi ukuran yang lebih kecil, hal ini dilakukan agar pada saat penghancuran buah mudah dihancurkan menjadi partikel – partikel yang lebih kecil. Tahap selanjutnya yaitu menambahkan campuran detergen dengan air, hal ini bertujuan untuk merusak membran sel dari kedua buah tersebut. Perusakan membran sel terjadi akibat adanya ikatan kimia yang terbentuk antara detergen dengan zat-zat yang ada pada buah. Setelah penambahan detergen tahap selanjutnya yaitu penambahana garam dapur sebanyak 1 sendok teh ke dalam gelas berisi campuran buah dan detergen, tujuan dari penambahan garam adalah untuk memudahkan pemisahan benang-benang DNA dari campuran sehingga benang-benang tersebut akan mudah diamati. Setelah larutan ditambahkan garam larutan kemudian dihomogenkan. Tahap selanjutnya yaitu penambahan alkohol 70%, penambahan ini bertujuan untuk mempermudah terjadinya presipitasi pada benang-benang DNA. Alkohol tersebut mampu membawa asam nukleat yang terdapat dalam campuran naik ke permukaan, untuk kemudian diendapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Puspitaningrum dkk (2018) menyatakan bahwa Penambahan sabun cair dan garam dapur adalah untuk melisiskan membran inti untuk mengeluarkan isi inti sel yang berisi DNA. Proses dilakukan secara mekanik atau fisik dengan menumbuk atau menggerus bahan yang akan kita gunakan dengan mortar atau blender. Kedua adalah memecahkan dinding sel dan membran sel lapisan pembungkus DNA. struktur utama pembentuk membran dan dinding sel adalah lemak, untuk itu kita gunakan deterjen dan garam dapur. Kedua bahan ini digunakan untuk melubangi dan



merusak sel sehingga isi inti sel (DNA) bisa keluar. Tahap selanjutnya adalah pemisahan DNA dari bahan yang lain. Pemisahan dilakukan dengan menggunakan ethanol/alkohol dingin berkonsentrasi 90-95%. Ethanol atau Alkohol tidak melarutkan DNA dan berat jenis alkohol yang lebih ringan dari air membuat DNA naik dan melayang-layang di permukaan. Hasil isolasi DNA buah jeruk kelompok 4 yaitu sampel buah jeruk jasir berhasil hal ini terbukti dengan adanya benang putih dibagian lapisan atas, lama waktu pembentukan benang DNA yaitu 25 menit dengan jumlah yang sangat tebal. Sampel DNA buah jeruk Ghina berhasil, waktu pembentukan benang DNA yaitu 15 menit dengan jumlah sangat tipis. Sampel DNA buah jeruk Dina berhasil, waktu pembentukan benang DNA yaitu 15 menit dengan jumlah lumayan tebal. Sampel DNA buah jeruk Ansalakhul berhasil, waktu pembentukan benang DNA yaitu 25 menit dengan jumlah sangat tipis. Sampel DNA buah jeruk Dicky berhasil, waktu pembentukan benang DNA yaitu 9 menit dengan jumlah sangat sedikit. Sampel DNA buah jeruk Firda berhasil, waktu pembentukan benang DNA yaitu 36 menit dengan jumlah sangat tipis. Sampel DNA buah jeruk Nisa berhasil, waktu pembentukan benang DNA yaitu 15 menit dengan jumlah cukup tebal. Sampel DNA buah jeruk Levina berhasil, waktu pembentukan benang DNA yaitu 10 menit dengan jumlah sangat tipis. Sampel isolasi DNA Indri berhasil, waktu pembentukan benang DNA yaitu 25 menit dengan jumlah sangat tebal. Seluruh 9 Sampel DNA buah jeruk berhasil terbentuk benang DNA disebabkan Ketepatan tahap penghalusan buah jeruk yang tidak terlalu halus sehingga DNA tidak rusak. Selain itu karena kemampuan detergen yang baik dalam merusak membran sel. Sedangkan perbedaan waktu munculnya benang DNA akibat pigmen ini memiliki ukuran kemampuan yang berbeda dalam melepaskan diri dengan DNA pada setiap deterjen, sehingga perbedaan waktu terpisahnya DNA dari sel tersebut juga menunjukkan bahwa kemampuan setiap detergen dalam merusak membran sel tidak sama. Hal ini sesuai pendapat Usha (2016) bahwa keberhasilan pembentukan benang DNA disebabkan proses penghalusan buah jeruk yang tepat sehingga ketika diberi perlakuan beberapa bahan yang tercampur seperti alkohol terjadi pengikatan strand DNA yang telah terkumpul karena pemekatan oleh garam. Semakin dingin alkohol, maka konsentrasi DNA yang akan terikat oleh alkohol tersebut akan semakin pekat atau tinggi sehingga DNA yang terisolasi dapat terlihat dengan jelas. VI. KESIMPULAN



6.1. Prinsip utama dalam isolasi DNA ada tiga yakni penghancuran (lisis), ektraksi atau pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA. 6.2. Metode isolasi DNA secara sederhana yaitu dengan cara sampel buah dihaluskan dengan garpu/diblender.Garam, detergen cair dan air mineral dicampur dalam 1 wadah, lalu diaduk perlahan hingga tercampur rata (jangan sampai berbusa).Sampel buah yang telah dihaluskan ditambahkan ke dalam campuran, lalu diaduk perlahan hingga rata kemudian disaring.Hasil saringan dipindah ke dalam gelas kaca, lalu secara perlahan ditambahkan alcohol 70% dingin kemudian didiamkan selama 3 menit.Akan terbentuk 2 lapisan.Akan terlihat benang-benang putih yang merupakan DNA sampel pada lapisan bagian atas. 6.3. Hasil isolasi DNA Hasil isolasi DNA buah jeruk kelompok 4 yaitu dari total 9 uji percobaan isolasi DNA buah jeruk yaitu 9 percobaan berhasil dan yang terbentuk berbeda-beda kadar ketebalan dan ketipisannya. Selain itu, lama nya waktu dalam pembentukan juga berbeda yaitu berkisar antara 9 menit, 10 menit, 15 menit, 25 menit hingga 36 menit. Dua sampel buah jeruk menghasilkan DNA yang cukup tebal, dua sampel lagi menunjukkan DNA yang tebal sehingga nampak jelas terlihat benang-benang DNA yang tergumpal di permukaan atas. Serta terdapat 5 sampel buah menghasilkan DNA yang tipis sampai sangat tipis sehingga benang-benang DNA tidak terlalu terlihat dengan jelas. Sedangkan keberhasilan pembentukan benang DNA disebabkan proses penghalusan buah jeruk yang tepat sehingga ketika diberi perlakuan beberapa bahan yang tercampur seperti alkohol terjadi pengikatan strand DNA yang telah terkumpul karena pemekatan oleh garam. Semakin dingin alkohol, maka konsentrasi DNA yang akan terikat oleh alkohol tersebut akan semakin pekat atau tinggi sehingga DNA yang terisolasi dapat terlihat dengan jelas.



DAFTAR PUSTAKA Cseke, Leland, J., Joseph, R.,Herdy. 2012. Laboratory Methods in Cell Biology. USA: Academic Press. Ferniah, R.S., Pujiyanto, S. 2013. Optimasi Isolasi DNA Cabai (Capsicum annuum L.) Berdasarkan Perbedaan Kualitas dan Kuantitas Daun serta Teknik Penggerusan. BIOMA. Vol. 156(1): 14-19. ISSN: 1410-8801. Harjadi., S.S. 2019. Dasar-Dasar Hortikultura. Jurusan Budidaya Pertanian. Bogor :Institut Pertanian Bogor. Helin, Y.S., Mulyani, N.S., Asy’ari, M., 2010. Identifikasi Fragmen Gen 16S rRNA bakteri termofilik Hasil Isolasi Dari Sumber Air Panas GedongSongo. Skripsi.Semarang : Universitas Diponegoro Jones, J. Benton. 2018. Tomato Plant Culture In the Field, Greenhouse, and Home Garden 2nd ed. Taylor & Francis Group, LLC. U.S. Government. Kirsman. 2010. Genetika Strata 1.  Yogyakarta :Universitas Gadjah Mada. Lakmini, A., Amitha, J.,& Kapilan, R. 2015. Efficient Genomic DNA Extraction from Fruits of Some Economically Importantfruit Species of Sri Lanka. International Journal of Advance Research in Biological Sciences. Vol 8 (3): 50-69. Maria, Y.E.P., (2012). Isolasi Bakteri termofilik Dari Sumber Mata Air Panas dari Songgoriti. Skripsi. KIMIA FMIPA. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Muharni. (2010). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penghasil Kitinase dari Sumber Air Panas Danau Ranau Sumatera Selatan. Sumatera Selatan. Jurusan Biologi FMIPA. Universitas Sriwijaya. Puspitaningrum, R., Adhiyanto, C., Solihin. 2018. Genetika Molekuler dan Aplikasinya. Yogyakarta: Deepublish CV Budi Budi Utama. Rachmat, 2012. Isolasi DNA.  Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.



SlametHariyadi, S., Narulita, E., Rais, M.A. 2018. Perbandingan Metode Lisis Jaringan Hewan dalam Proses Isolasi DNA Genompada Organ Liver Tikus Putih (Rattusnorvegicus). Proceeding Biology Education Conference. Vol 15(1): 689-692. p-ISSN:2528-5742. Susanto, AgusHery. 2012. Bahan Ajar Biologi Molekuler. Purwokerto: Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Syarafudin, A., Randriani, E., & Santoso, J. 2016. Efektifitas dan Efisiensi Teknik Isolasi DNA pada Buah Jeruk. Jurnal Littri. Vol 22 (4):159-166 Usha, R. 2016. Extraction of Orange DNA from a Highly Mucilaginous Plant (Abelmoschus esculentus). Journal Plant Mol. Biol. Rep. Vol 18 (9) : 349-355.



HALAMAN PENGESAHAN



Lumajang,1 Oktober 2020



Mengetahui Asisten



Praktikan



Rizayu Winarsari



Muhammad Ilham Jasir



24020117130088



24020118120028