Lapres Scba [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM SPPK SELF CONTAINED BREATHING APPARATUS (SCBA)



Kelompok



: 05



Nama



: Bella Naziel Iqmalia



NRP



: 0516040004



Kelas



: K3-4A



TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2018



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini telah memasuki era dimana kebakaran mudah terjadi, baik pada lingkungan padat penduduk, hutan, wilayah perindustrian, dan banyak lainnya. Jumlah kasus kebakaran pemukiman padat penduduk di Indonesia sangatlah besar menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 1.879 kasus kebakaran permukiman penduduk di tahun 2017. Semakin meningkatnya kebakaran, maka semakin meningkat pula kebutuhan akan pemadam kebakaran, baik dari segi sumber daya manusia maupun peralatan yang digunakan untuk proses pemadaman kebakaran. Maka dari itu pendidikan dan pengetahuan mengenai pemadaman kebakaran sejak dini merupakan suatu hal yang sangat perlu diperhatikan. Karena pendidikan mengenai pemadaman kebakaran dapat membentuk karakter, keterampilan, maupun keahlian dalam menanggulangi adanya kebakaran secara tepat dan cepat. Terdapat banyak peralatan dan media yang digunakan untuk pemadaman kebakaran, diantaranya yaitu air, pasir, karung goni, alat pemadam api ringan, alat pemadam api tradisional, hydrant, self contained breathing apparatus (SCBA) dan sebagainya. SCBA (Self Conbtained Breathing Apparatus) merupakan suatu Breathing Apparatus dimana suplai udara atau oksigen diperoleh dari silinder atau tabung lain yang merupakan bagian dari peralatannya yang digunakan untuk menanggulangi adanya kebakaran. SCBA merupakan salah satu alat pemadam kebakaran yang terdapat alat bantu pernafasan sekaligus, karena pada saat pemadaman kebakaran pasti ada suatu kesulitan atau masalah pernafasan disebabkan asap maupun gas yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan diri. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus tetap diperhatikan walaupun berada pada zona atau area gas berbahaya dan beracun. Kinerja SCBA memiliki kemiripan dengan alat bantu persafasan untuk menyelam.



Teknik pendidikandan pengetahuan khusus dalam pemakaian dan mengoperasikan SCBA sangat dibutuhkan. Sebagai mahasiswa Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, diwajibkan untuk mengerti dan mengetahui serta berkompeten dalam mengoperasikan SCBA secara nyata. Oleh karena itu dalam praktikum ini kita akan mempraktikkan teknik menggunakan Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) serta mengetahui prosedur atau SOP pemakaian Self Contained Breathing Apparatus (SCBA). 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mengaplikasikan teori penggunaan Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) ? 2. Bagaimana Prosedur pemakaian Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) ? 1.3 Manfaat Dengan



dilakukannya



praktikum



ini,



maka



diharapkan



mampu



memberikan manfaat bagi pihak – pihak yang terkait antara lain yaitu sebagai berikut : a. Bagi mahasiswa Mahasiswa mampu dan terampil dalam menguji dan melaksanakan teknik dan materi yang diperoleh dari mata kuliah SPPK tentang Self Contained Breathing Apparatus (SCBA). b. Dosen Mengetahui kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam menguji dan melaksanakan keadaan secara nyata tentang apa yang diperoleh dari teori mata kuliah SPPK.



BAB II DASAR TEORI



2.1 SCBA (Self Conbtained Breathing Apparatus) SCBA (Self Conbtained Breathing Apparatus) adalah breathing apparatus dimana suplai udara atau oksigen diperoleh dari silinder atau tabung lain yang merupakan bagian dari peralatan tersebut. Dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut



Gambar 2.1 SCBA dan bagiannya 2.2 Macam - macam SCBA Terdapat beberapa jenis SCBA, diantaranya sebagai berikut : 1. SCBA rescue unit adalah SCBA yang digunakan saat melakukan proses pertolongan/penyelamatan atau saat melakukan pekerjaan dilingkungan yang terkontaminasi gas berbahaya. Waktu optimal penggunaan SCBA jenis ini selama 30 menit. 2. SCBA work unit adalah jenis SCBA yang dilengkapi alat penyambung udara untuk botol-botol cadangan udara lainnya. Karena adanya penyambungan maka SCBA ini dapat digunakan lebih dari 30 menit. 3. SCBA Escape Unit adalah SCBA yang digunakan saat meninggalkan lokasi berbahaya dengan waktu penggunaan 10 menit. SCBA ini sering disebut SCBA emergency. 2.3 Sistem Kerja SCBA Sistem kerja dari SCBA terdapat 2, diantaranya yaitu :



1. SCBA dengan rangkaian terbuka (Open Circuit), dimana aliran pernapasan pada SCBA dibuang ke atmosfer bebas. 2. SCBA dengan rangkaian tertutup (Closed Circuit), dimana aliran pernapasan pada SCBA disimpan didalam respirator untuk ditangkap CO2 dan uap direkondisi dengan oksigen segar . 2.4 Bagian – Bagian SCBA Bagian-bagian SCBA sebagaimana seperti pada Gambar 2.2 dibawah ini :



Gambar 2.2 Bagian-bagian Breathing Apparatus (Sumber : Hasil Foto SCBA) Adapun bagian-bagian penting dari SCBA terdiri dari komponen penting, yaitu: 1. Masker Sebagai penutup wajah dan hidung untuk terhindar dari tekanan udara bebas yang terkontaminasi gas beracun atau jumlah oksigen (O2) kurang dari ambang batas minimal 2. Sistem pembawaan a. Backpack plate, berfungsi untuk mengakomodasi tabung udara (cylinder)



b. Lung Demand Valve (LDV), berfungsi sebagai bagian penting mengatur komsumsi pemakaian udara dari tabung dan dihirup melalui masker. c. Pressure Reducer, berfungsi untuk menurunkan tekanan dalam tabung udara (silinder) dari tekanan tinggi menjadi tekanan rendah d. Pressure Gauge (Pengukur Tekanan), untuk mengetahui tekanan dalam tabung udara 3. Cylinder (Tabung Udara) Tabung udara sesuai dengan perkembangan teknologi, banyak variasi dengan besar dan kecilnya volume udara dalam tabung. Dan terbuat dari bermacam bahan mulai dari Alloy (Alumunium), Steel (Baja) dan Fiber Composite 2.5 Perhitungan Waktu Penggunaan SCBA



Gambar 2.3 Perhitungan waktu penggunaan SCBA Jumlah udara yang dibutuhkan sesorang dalam aktifitas dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Tabel jumlah udara yang dibutuhkan dalam setiap aktivitas



2.6 Pengisian ulang SCBA Apabila kandungan udara dalam SCBA telah habis, pengisian dapat dilakukan dengan pengisian air breathing compressor bertekanan tinggi dengan filter khusus untuk menyaring udara dan mengurangi kandungan air. Udara yang dihasilkan kompresor secara berkala harus dilakukan uji kandungan, untuk memastikan kondisi dan kandungan udara yang dihasilkan. Botol SCBA juga harus dilakukan hidro test untuk memastikan kondisi dan kekuatan botol terhadap tekanan 2.7 Penempatan SCBA Letakkanlah SCBA dalam posisi: 1.



Mudah dijangkau



2.



Terhindar dari suhu udara panas, agar botol tidak memuai



3.



Terhindar dari kotoran



BAB III PROSEDUR KERJA 3.1 Diagram Alir Berikut Gambar 3.1 merupakan diagram alir dari SCBA.



Mulai



Memakai APD



Menghubungkan selang penyalur udara yang ada pada topeng pelindung muka dengan hamest



Tali pundak ditarik ke bawah kearah pinggul sampai tabung menonjol keatas



Menghubungkan ikat pinggang dengan menekan / memasukka kunci



Manurunkan pelindung muka dengan mengalungkan tali keleher



Mengatur pernfasan pada posisi minus



Memeriksa seal / preparat sudah pada tempatnya



Memeriksa Peluit bekerja dengan benar



Memegang petunjuk tekanan dengan tangan kiri



Matikan silinder dengan memutar kerangan searah dengan diri, lalu bernafas perlahan lahan Periksa sistem saluran pernafasan pada posisi positif. membuka silinder dengan penuh bersamaan dengan itu putar pengatur pernafasan pada posisi positif kemudian menghembuskan pernafasan kedalam dan keluar sebanyak 3 kali



Mengecek apakah terjadi kebocoran



Apabila belum mendapatkan udara segar periksa kembali dan putar pengaturan saluran ke posisi negatif agar mendapatkan udara segar dari silinder dan memutar kembali ke posisi positif saat akan memulai pekerjaan Melepas breating apparatus dengan memutar kerangan pengatur pada posisi inus ke posisi stop. Melepas pelindung muka, dan melepas tali tali muka denga membuka gasper



Tutup kerangan pengatur pada silinder, lalu putae pengatur pernafasan ke arah posisitf untuk memeriksa pada kondisi stop, bila sudah benar putar ke posisi negatif



Lepaskan ikat pinggang , pengunci, ulir tali dan menurunkan perangkat silinder dengan posisi terlentang Selesai



Gambar 3.1 Diargam Alir Penggunaan SCBA



3.2 Alat 1. Satu set SCBA 2. Baju Praktek 3. Safety Shoes 3.3 Bahan 1. Oksigen Tabung



BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN



4.1 Analisa Hasil Praktikum



Gambar 4.1 Praktikum Penggunaan SBA Berdasarkan praktikum



yang telah dilakukan, dapat diketahui



spesifikasi berat dari SCBA adalah 6 Kg. Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemakaian SCBA adalah sebagai berikut : 1. Memastikan mahasiswa atau pengguna SCBA tidak sedang mengidap masalah kesehatan saluran pernafasan dan tulang bagian bahu dan punggung. 2. Mahasiswa atau pengguna SCBA yang memiliki gangguan pada mata seperti rabun jauh atau dekat, diharuskan untuk melepas kacamata dan dapat diganti dengan lensa khusus. 3. Memastikan mahasiswa atau pengguna SCBA mampu mengangkat tabung SCBA, jika tidak mampu bisa dibantu dengan orang lain pada saat pengangkatan tabung. 4. Mahasiswa atau pemakai SCBA harus memakai baju praktek (cattlepack) dan safety shoes. Dapat dilihat pada Gambar 4.1 praktikum penggunaan SCBA kali ini dilaksanakan pada Rabu, 04 Mei 2018 dan dilaksanakan di Laboratorium SPPK pada pukul 08.00 hingga selesai. Praktikan yang melakukan praktikm SCBA kali ini yaitu anggota kelas K3-4A yang berjumlah 24 mahasiswa. Dokumentasi praktikum penggunaan SCBA yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada link berikut:



https://www.youtube.com/watch?v=OYMMHprssp0&in dex=7&list=UUgJCp9CbV12Ny3bp4gd1i8Q



Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, terdapat dua metode dalam pemakaian SCBA yaitu metode normal dan metode overhead. Penggunaan secara normal yang dimaksud adalah cara pemakaiannya seperti penggunaan ransel, sedangan untuk metode overhead, semula tabung dan komponen lainnya diangkat dan dilewatkan diatas kepala pengguna lalu tabung dan komponennya sepertu harness sudah terpakai rapi pada bagian bahu. Hal yang paling riskan untuk diketaui adalah bagian pemakaian harnessnya dikarenakan jika salah penggunaan maka akan mempengaruhi waktu yang digunakan untuk penyelamatan. Berikut merupakan langkahlangkah penggunaan SCBA dengan menggunakan metode normal : 1. Meletakkan SCBA pada daerah yang datar dengan posisi tabung berdiri (regulator tabung posisi berada di bawah).



Gambar 4.2 Meletakkan SCBA pada daerah datar dan berdiri 2. Mengangkat SCBA dengan cara memegang harness dengan tangan kanan dan strap harness dengan tangan kiri.



Gambar 4.3 Memegang harness dan mengangkat SCBA 3. Memasukkan tangan kanan kedalam strap harness dan memposisikan harness tepat pada punggung lalu memasukkan tangan kiri ke dala strap harness sebelah kiri.



Gambar 4.4 Memposisikan dan memasukkan tangan kanan 4. Memasang dan mengencangkan back pack belt sesuai dengan kenyamanan pemakai.



Gambar 4.5 Memasang dan mengencangkan back pack belt 5. Mengambil full face mask dan mengalungkannya



Gambar 4.6 Mengambil full face mask dan mengalungkannya 6. Memasang regulator, membuka valve dan Mengecek Pressure Gauge



Gambar 4.7 Memasang regulator,



membuka valve dan mengecek pressure Gauge 7. Memasang full face mask pada wajah dan mengencangkan tali pada full face mask dengan menariknya di kedua sisinya dan memastikan tidak ada udara yang bisa masuk.



Gambar 4.8 Memasang full face mask dan mengencangkannya 8. SCBA dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. 9. Melepas dan mengendorkan tali pengikat pada full face mask



Gambar 4.9 Melepas dan mengendorkan tali pengikat pada full face mask 10. Menutup Valve dan mengecek tekanan pada pressure gauge 11. Menaruh Full face mas, mencopot back pack belt dan meletakkannya pada lantai



Gambar 4.10 Menaruh Full face mas, mencopot back pack belt dan meletakkannya pada lantai



4.2 Pembahasan Ada beberapa komponen utama yang harus diketahui praktikan pada satu set peralatan SCBA, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Tabung Oksigen Tabung yang digunakan untuk menampung cadangan oksigen bagi pernafasan pengguna SCBA. 2. Regulator Komponen untuk mengatur tekanan gas yang keluar dari tabung untuk masuk ke masker. 3. Hose Merupakan selang penghubung antara masker dengan tabung oksigen sebagai jalur aliran udara. 4. Full Face Mask Masker pelindung yang berfungsi melindungi wajah dari asap, debu, maupun kontaminan udara lainnya. 5. Pressure Gauge Digunakan untuk mengetahui tekanan kerja dari breathing apparatus. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengetahui sisa volume atau kapasitas gas oksigen yang ada dalam tabung. 6. Warning Whistle Peluit sebagai penanda kapasitas oksigen didalam tangki. Apabila kapasitas oksigen akan habis atau tekanan dalam tangki mendekati nol bar, maka peluit akan berbunyi. 7. Bag Pack Plate Berfungsi untuk meletakkan tabung oksigen ke punggung pemakai SCBA dan memudahkan pemakai membawa, mengangkat dan menaruh tabung oksigen tersebut. 8. Shouder Strap Berfungsi untuk menggendong tabung dengan menggunakan bahu. 9. Cylnder Valve



Merupakan sebuah valve yang terletak tepat dibawah tabung, yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur banyak dan sedikitnya udara yang keluar dari tabung. 10. Warst Belt Merupakan sabuk pengaman yang dipasang pada pinggang yang berfungsi untuk mengikat dan menjaga tabung tidak goyah ketika berlari atau bergerak. 11. Exhalation Valve Merupakan sebuah katup yang terletak dibawah facemask yang bisa membuka dan menutup serta berfungsi sebagai tempat keluarnya hasil sisa pernafasan yang berupa karbon dioksida. Selain itu, terdapat beberapa kesalahan atau human error yang sering terjadi dalam praktikum penggunaan SCBA, diantaranya yaitu : 1. Tidak mengencangkan tali body harness 2. Sebelum menggunakan full face mask seharusnya mengecek tekanan terlebih dahulu dengan melihat pressure gauge 3. Tidak mengencangkan tali pada full face mask 4. Banyak yang terbalik langkah penggunaan dikarenakan kurangnya latihan dan kurangnya pemahaman mengenai penggunaan SCBA Berikut merupakan link video yang menunjukkan beberapa kesalahan yang sering terjadi saat praktikum penggunaan SCBA yaitu :



https://www.youtube.com/watch?v=OYMMHprssp0&in dex=7&list=UUgJCp9CbV12Ny3bp4gd1i8Q Berdasarkan permasalahan di atas, maka terdapat dokumentasi langkahlangkan penggunaan SCBA yang benar dan telah dilaksanakan yaitu dapat dilihat pada link video berikut ini :



https://www.youtube.com/watch?v=mZMIcnZ-fUI Dari video tersebut dapat dilihat bagaimana prosedur penggunaan SCBA yang sesuai dengan arahan dosen instruktur penggunaan SCBA dengan memperhatikan semua hal-hal yang penting seperti mengencangkan tali harness, tali full face mask, pengecekan tekanan, dan langkah penggunaan yang berurutan.



BAB V PENUTUP



5.1 Kesimpulan Berdasarkan praktikum SCBA yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengaplikasian teori penggunaan SCBA bisa dilakukan berdasarkan kemampuan penggunanya apakah dengan menggunakan metode normal atau overhead dikarenakan untuk menyesuaikan tenaga yang dimiliki pengguna. Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah disesuaikan dengan fungsi dan cara kerjanya. 2. Prosedur pemakaian SCBA dengan metode normal yang benar adalah sebagai berikut : a. Mengangkat tabung dengan satu tangan lalu memasukkan tangan lainnya sehingga terpakai seperti menggunakan ransel. b. Memasang dan meletakkan tabung kepunggung dengan benar. c. Mengambil dan mengalungkan full face mask d. Menghubungkan full face mask dengan regulator e. Membuka valve dan mengecek pressure gauge f. Menggunakan full face mask g. Melepas full face mask dan regulator mask h. Meletakkan full face mask dan komponen yang lain di lantai 5.2 Saran Adapun saran untuk praktikum SCBA ini adalah sebagai berikut : 1. Jumlah SCBA seharusnya lebih dari 2, sehingga tidak terlalu banyak praktikan yang menunggu giliran untuk praktikum. 2. SCBA seharusnya dalam keadaan yang masih bisa dipakai atau masih terisi oksigen, sehingga praktikum dapat dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar. 3. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya memahami materi secara keseluruhan agar tidak terjadi kesalahan saat praktikum



DAFTAR PUSTAKA



Alat Bantu Pernapasan, Petrokimia Gresik (1998)



Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB). 2017. Data kasus Kebakaran



Handoko, Lukman. 2009. Buku Panduan Praktek SPPK. Surabaya: Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya



Manual Breathing Apparatus



Pratama, Hanosen. http://healthsafetyprotection.com/mekanisme-alatperlindungan-pernapasan-respirator/. Diakses pada tanggal 11 April 2018



LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Praktikum



TUGAS PENDAHULUAN



Nama



: Bella Naziel Iqmalia



Kelas



: K3-4A



NRP



: 0516040004



Apa yang dimaksud dengan : 1. Respirator dan sebutkan macam-macam penggunaannya 2. Self Contained Close Circuit dan bagaimana prinsip kerjanya 3. Self Contained Open Circuit dan bagaimana prinsip kerjanya 4. Compressed Air Line Apparatus (CALA)



Jawab : 1. Respirator Respirator merupakan alat yang digunakan untuk perlindungan pernapasan terhadap udara yang terkontaminasi. Pemasangan sementara respirator harus fit kewajah sehingga bisa melindungi sipengguna dari kontaminan lingkungan. Respirator



termasuk



salah



satu



jenis



APD



yang



berfungsi



untuk



melindungi pekerja dari paparan gas/uap berbahaya bebas terpapar di udara. Selain itu respirator juga berfungsi untuk alat bantu pernapasan bila kondisi lingkungan kerja kekurangan supply O2. Secara garis besar respirator terbagi menjadi empat jenis , yaitu:



a. Nonpower Air Purifying Respirator (NAPR) hanya dapat digunakan pada atmosfer yang mengandung oksigen minimal 19.5%. b. Powered Air-Purifying Respirator (PAPR) respirator pemurni udara dengan menggunakan pompa udara untuk mendorong atau menarik udara menuju respirator atau penyaring c. Supplied-Air Respirator (SAR) SAR merupakan respirator dengan sistem pemberian udara segar dari luar area yang terkontaminasi, supply udara menggunakan selang dari tanki penyimpanan udara. d. Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) Alat bantu atau pernapasan untuk waktu tertentu sesuai dengan jumlah oksigen yang tersedia pada alat tersebut. 2. Self Contained Close Circuit



Self Contained Close Circuit merupakan suati tipe dari perlengkapan perlindungan pernafasan . Sistem kerjanya yaitu pemakai menghembuskan nafas melalui filter kimia (karbon dioksida), kemudian pemakai bernafas kembali dengan sisa oksigen yang ada aliran pernapasan disimpan didalam respirator untuk selanjutnya ditangkap CO2 dan uap yang ada kemudian direkondisi dengan oksigen segar udara ekspirasi tidak dikeluarkan melalui udara atmosfer melainkan digunakan kembali setelah CO2 dari udara pernapasan diadsorbsi oleh suatu zat kimia (Granular Solid Adsorbent) yang terdapat di dalam Breathing Apparatus ini mencapai 4 jam. Silinder udara/oksigen harus diisi kembali dan adsorbent perlu diganti setelah setiap kali pemakaian.



3. Self Contained Open Circuit



Self Cintained Open Circuit merupakan salah satu bentuk sistem kerja SCBA dimana rangkaiannya tertutup dan merupakan suatu tipe breathing apparatus yang berisi udara yang bertekanan Sistem kerjanya yaitu aliran pernapasan dibuang keluar atau ke atmosfer. Aliran udara atau oksigen diatur oleh pernafasan pemakai apabila ia menarik nafas, katup pengatur membuka dan persediaan udara atau oksigen mengalir sesuai dengan kebutuhan. terdiri dari silinder udara oksigen bertekanan, pipa udara dan full piece. Breathing Apparatus ini mensuplai udara bersih pada pemkaian selama 5-20 menit tergantung ukuran silinder yang dipakai. SCBA ini hanya diperuntukkan emergency escape selama 5-15 menit. Pada tipe ini dipasang alat pengendali yang dapat mencegah pemborosan udara apabila masker tidak diperlukan. 4. Comperessed Air Line Appartus (CALA)



Comperessed Air Line Appartus (CALA) adalah sebuah Breathing Apparatus yang digunakan untuk maskapai penerbangan yang biasanya dipersiapkan saat genting udara (oksigen) dan tekanan pada waktu pesawat di udara. CALA juga merupakan alat yang berfungsi mengisi botol SCBA dan



tabung air supply dengan prinsip kerja mengambil udara bebas, menyaring, dan memampatkkannya sehingga menghasilkan udara tekanan kering (hingga 300 bar). Memiliki filter khusus untuk menyaring udara dan peralatan pemisah udara dengan air.