Laporan SCBA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PENCEGAHAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SELF CONTAINED BREATHING APPARATUS



KELOMPOK



:3



NAMA



: Prima Erza Yudha T



NRP



: 0516040109



KELAS



: K3-4D



TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA



JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2018



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Pada era modern seperti saat ini, kecelakaan semakin sering terjadi dengan variasi kecelakaan dengan penyebab yang semakin beragam, salah satunya adalah kebakaran. Korban yang dihasilkan dari kejadian-kejadian tak diinginkan tersebut intensitasnya semakin bertambah, termasuk dari penolong yang tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri saat berusaha menyelamatkan korban lain. Salah satu kejadian yang menyebabkan jatuhnya korban adalah karena kurangnya kadar oksigen pada suatu kebakaran maupun gas dari zat kimia yang berbahaya hasil dari proses pembakaran. Banyak kejadian dimana pekerja dengan mudahnya menjadi korban dalam situasi kurangnya kadar oksigen atau keracunan gas berbahaya. Kejadian atau kondisi tersebut seperti saat terjadi bencana kebakaran. Situasi tersebut dapat menyebabkan terjadinya hipoksia atau berkurangnya suplai oksigen ke jaringan dibawah level normal akibat kurangnya kadar oksigen di lingkungan yang terjadi bencana kebakaran. Hipoksia dapat menyebabkan mual, muntah, pusing, hingga tak sadarkan diri yang berujung pada kematian. Sehingga pekerja yang bekerja pada lokasi yang rentan terhadap bencana kebakaran maupun lokasi yang memiliki potensi gas beracun maupun kadar oksigen rendah memerlukan alat pelindung diri (APD) untuk melindungi mereka dari ancaman-ancaman yang dapat terjadi kapan saja. Salah satu APD yang dapat digunakan adalah SCBA. Tak hanya pekerja yang dapat menjadi korban, tetapi bisa saja penolong yang dapat menjadi korban, dimana penolong harus dapat terjun langsung pada area dengan kondisi yang sama dengan yang dihadapi korban, hal ini menyebabkan penolong juga terpapar gas berbahaya maupun kekurangan kadar oksigen, sehingga tidak mampu menyelamatkan korban. Dari penjelasan diatas, maka diperlukan adanya pelatihan mengenai SCBA sebagai salah satu APD paling solutif dalam menghadapi kondisi-kondisi diatas. Sehingga



penolong



maupun



korban



yang



menggunakan



SCBA



dapat



menggunakannya dengan benar dan depat sehingga kedepannya tujuan penggunaan SCBA untuk menolong diri dapat tercapai.



1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengaplikasikan teori pemadaman kebakaran 2. Bagaimana memahami prosedur pemakaian Breathing Apparatus dan memakai Breathing Apparatus 1.3 Tujuan 1. Mampu mengaplikasikan teori pemadaman kebakaran. 2. Mampu memahami tentang prosedur pemakaian Breathing Apparatus dan memakai Breathing Apparatus 1.4 Manfaat Dapat lebih memperdalam dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai sarana pemadam kebakaran khususnya SCBA dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, dan menolong korban bencana khususnya kebakaran



BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian SCBA SCBA (Self Contained Breathing Apparatus) adalah perlatan perlindungan diri berupa suplai oksigen atau udara yang diperoleh dari silinder atau tabung yang merupakan bagian dari peralatan SCBA tersebut. SCBA merupakan peralatan yang terdiri dari tabung bertekanan yang berisi udara atau oksigen, petunjuk tekanan udara (pressure gauge), masker dan peralatan pembawa.



Gambar 2.1 Peralatan SCBA Berikut adalah penjelasan mengenai bagian-bagian SCBA : 1. Backpack plate, berfungsi untuk mengakomodasi tabung udara (cylinder) 2. Reducer Valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan dalam tabung udara (cylinder) dari tekanan tinggi menjadi tekanan rendah. Tekanan dalam tabung bervariasi berkisar 150 Bar / 200 Bar / 300 Bar menjadi tekanan rendah yaitu menjadi 8 Bar 3. Lung Demand Valve (LDV), berfungsi sebagai bagian penting mengatur komsumsi pemakaian udara dari tabung dan dihirup melalui masker tertutup (Full face Mask)



4. Full Face Mask, sebagai penutup wajah dan hidung untuk terhindar dari tekanan udara bebas yang terkontaminasii gas beracun atau jumlah oksigen (O2) kurang dari ambang batas minimal. 5. Pressure Gauge (Pengukur Tekanan), untuk mengetahui tekanan dalam tabung udara. 6. Warning Whistle, pluit penanda sebagai peringatan bahwa tekanan udara dalam tabung



tinggal



beberapa



saat,



untuk



memperingatkan



pemakai



segera



meninggalkan tempat



berbahaya aman.



pada



tempat



yang



lebih



Warning visual, bisa berbentuk vibrasi (getaran) atau Sound (bunyian) kisaran 110dB pada jarak 100 cm. Sehingga mudah untuk didengar atau dirasakan oleh pemakai. 7. Cylinder (Tabung Udara), Tabung udara sesuai dengan perkembangan teknologi, banyak variasi dengan besar dan kecilnya volume udara dalam tabung. Dan terbuat dari bermacam bahan mulai dari Alloy (Alumunium), Steel (Baja) dan Fiber Composite.



2.2 Jenis-jenis SCBA Jenis-jenis SCBA dibagi menjadi 3 berdasarkan fungsinya dan cara kerjanya. Jenis-jenis SCBA yang berdasarkan fungsinya adalah: a) SCBA Rescue unit adalah SCBA yang digunakan sebagai alat bantu pernapasan pada waktu melakukan proses pertolongan/penyelamatan atau pada saat melakukan pekerjaan dilingkungan yang terkontaminasi gas berbahaya. Waktu optimal penggunaan SCBA jenis ini selama 30 menit. b) SCBA work unit adalah jenis SCBA yang digunakan selama sekitar 10 menit, dan SCBA jenis ini dilengkapi alat penyambung uadara untuk botol-botol cadangan udara lainnya. Karena adanya penyambungan maka SCBA ini dapat digunkan lebih dari 30 menit.



c) SCBA Escape Unit adalah SCBA yang digunakan untuk membantu pernapasan pada waktu meninggalkan lokasi berbahaya menuju lokasi yang aman dengan waktu penggunaan 10 menit. SCBA ini sering digunakan untuk pertolongan korban yang telah terpapar bahan berbahaya pada saat evakuasi. SCBA ini sering disebut SCBA emergency. Berdasarkan cara kerjanya adalah sebagai berikut : a) Rangkaian terbuka (open circuit) yaitu aliran pernafasan dibuang keluar atau ke atmosfer b) Rangkaian tertutup (close circuit) yaitu aliran pernafasan disimpan di dalam respirator untuk selanjutnya ditangkap CO2 dan moisture yang ada, kemudian direkondisi dengan oksigen segar 2.3 Pengisian Ulang SCBA Berikut adalah cara pengisian ulang SCBA dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Apabila kandungan udara di dalam SCBA habis, pengisian dapat dilakukan dengan pengisian air breathing compressor bertekanan tinggi. Dengan filter khusus untuk menyaring udara dan mengurangi kandungan air 2. Udara yang dihasilkan kompressor secara berkala harus dilakukan uji kandungan untuk memastikan kondisi dan kandungan udara yang dihasilkan 3. Botol SCBA juga harus dilakukan hidrotest untuk memastikan kondisi dan kekuatan botol terhadap tekanan. 2.4 Rumus Waktu Penggunaan SCBA Terdapat rumus perhitungan waktu penggunaan SCBA dengan rumus sebagai berikut Volume botol (liter) X pressure (bar) Waktu penggunaan



= -----------------------------------------------



40 liter/menit dimana: 40 liter / menit adalah kebutuhan udara rata-rata seseorang pada saat bekerja berat.



Contoh : Bila diketahui volume botol = 6.8 liter, tekanan = 300 bar, maka : 6.8 liter X 300 bar Waktu penggunaan



= --------------------------40



2040 = -----------40 = 51 menit Waktu penggunaan SCBA secara optimum adalah hasil perhitungan dikurangi 10 menit sebagai waktu sebelum pemakaian masker dan 10 menit waktu cadangan, sehingga dari contoh tersebut diatas, maka waktu optimumnya adalah 31 menit. 2.5 Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Berhubungan Dengan SCBA 1. Pastikan SCBA selalu dalam kondisi siap digunakan. 2. Pastikan tekanan udara dalam kondisi penuh / sesuai dengan kapasitasnya. 3. Tempatkan SCBA dalam posisi : -



Mudah dijangkau.



-



Terhindar dari suhu udara yang panas, karena akan mengakibatkan pemuaian pada botol sehingga tekanan udara akan naik.



-



Terhindar dari kotoran.



4. Pakailah SCBA dengan benar dan cepat, mengingat fungsi SCBA sebagai peralatan bantuan pernafasan pada kondisi darurat karena paparan gas berbahaya. 5. Lakukan perawatan rutin, jika terdapat kebocoran atau kerusakan segera laporkan untuk diperbaiki dan dilakukan pengisian ulang. 6. Proses pengisian ulang SCBA akan mengakibatkan botol menjadi panas,karena perubahan tekanan pada ruang tertutup akan berbanding lurus dengan perubahan suhu, sehingga lakukan peredaman panas dengan merendam botol selama proses pengisian, tujuannya adalah untuk keselamatan kerja dan mempertahankan kondisi botol tetap dalam suhu stabil, sehingga ketika pengisian selesai dan botol menjadi dingin, tekanan udara tetap.



2.6 Pemeriksaan Tekanan SCBA Terdapat 2 jenis pemeriksaan berdasarkan tekanan dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Pemeriksaan tekanan tinggi a) Membuka valve utama pelan-pelan, dan memeriksa manometer. Jika tekanannya kurang dari 5/6 dari tekanan kerja, maka botol tidak boleh digunakan b) Memeriksa jarum manometer, jika sudah maksimum tutup kembali c) Memperhatikan manometer, bila tekanannya turun kurang dari 12atm/menit, berarti ada kebocoran 2. Pemeriksaan tekanan rendah a) Membuka valve utama dan memakai face mask dengan benar b) Bernafas seperti biasa c) Menutup kembali valve utama d) Bernafas kembali, apabila tidak bisa bernafas, berarti ada kebocoran pada face mask e) Kemudian segera buka valve utama



BAB III METODE PRAKTIKUM



3.1 Peralatan 1. Self Contain Breathing Apparatus 2. Stopwatch 3.2 Rangkaian Praktikum



3.3 Prosedur Cara Menggunakan Breathing Apparatus 1.



Sambung/hubungkan selang penyalur udara yang ada pada topeng pelindung wajah dengan yang ada pada harnest. Dengan cara memasukkan serta menekan sambungan yang ada, kemudian angkat tali pundak ke pundak kiri dan kanan dengan hati-hati untuk melindungi wajah.



2.



Tali pundak tarik kebawah kearah pinggul sampai silinder/tabung dibelakang kelihatan menonjol keatas.



3.



Hubungkan ikat pinggang dengan menekan/memasukkan pengunci. Kemudian pada posisi mengunci atur/seimbangkan tali ikat pinggang disebelah kanan untuk mendapatkan tegangan secara benar dan enak pemakaiannya.



4.



Turunkan pelindung wajah/face mask keleher



dengan mengalungkan tali



selanjutnya periksa kerangan pengatur pernafasan dan atur pada posisi minus. 5.



Untuk menjamin udara yang ada pada silinder/tabung, sebelum memasang ke face mask/topneg pelindung ambil penunjuk tekanan dengan tangan kiri dan waktu yang bersamaan taruhlah tangan kanan pada kerangan silinder serta putarlah kerangan



silinder dengan jari dan ibu jari. Putaran harus penuh sehingga putaran terasa tertahan. Silinder tidak boleh digunakan apabila isinya kurang dari 80% yang mana kira-kira pada posisi petunjuk menunjukkan posisi jam12. Periksa dan atur tali kepala sampai seimbang serta membentuk lingkaran. Rambut harus disisir/diatur kebelakang kemudian pasang topeng pelindung/face mask kewajah anda. Tarik tali kepala kebelakang sampai kencang. Yakinlah bahwa tali tersebut sudah ditarik kebelakang dan tidak kendor. 6.



Periksa apakah seal/perapat sudah tepat dan memuaskan dan apakah peluit sebagai peringatan tekanan udara bekerja dengan benar. Cara melakukan tindakan : pegang penunjuk tekanan dengan tangan kiri dan letakkan tangan kanan anda pada kerangan silinder, selanjutnya matikan silinder dengan memutar kerangan searah dengan diri anda kemudian bernafaslah perlahan-lahan. Peluit akan berbunyi pada tekanan udara 45-50 Bar terus menerus sampai angka penunjuk tekanan pada angka nol dan bernafaslah sekali lagi. Bila seal/perapat memuaskan dan dalam kondisi baik, maka topeng akan melekat pada wajah anda.



7.



Periksa sistem saluran pernafasan pada posisi positif. Buka silinder dengan penuh bersamaan dengan itu putar pengatur pernafasan keposisi positif kemudian hembuskan pernafasan kedalam dan keluar sebanyak 3 (tiga) kali. Bernafaslah dan dengarkan kebocoran, apabila tidak bocor serta dapat didengar “pekerjaan anda dapat dimulai”.



8.



Apabila anda belum mendapatkan udara segar, maka anda dapat memutar kembali pengaturan saluran pernafasan keposisi negatif agar mendapatkan udara segar dari silinder dan kembalikan keposisi positif saat anda akan memulai pekerjaan.



9.



Cara melepas kembali perangkat breathing apparatus. Putar kerangan pengatur pernafasan keposisi tanda minus pada posisi stop. Pindahkan pelindung muka/face mask dengan melepas dari wajah anda. Lepaskan tali-tali kepala dengan jari-jari dan ibu jari masing-masing buckle/gesper dari pangkal tali kemudian keujung tali.



10.



Tutup kerangan pengatur pada silinder, ambil penunjuk dengan tangan kiri. Putar pengatur pernafasan dan posisi positif untuk memeriksa penunjuk tekanan secara benar dan menjamin penunjuk pada posisi stop kemudian kembalikan keposisi negatif.



11.



Lepaskan ikat pinggang dengan melepas pengunci dan lepaskan serta ulir tali pundak dengan jari dan ibu jari untuk menekan pengencang tali pundak keatas.



Selanjutnya lepas dan turunkan perangkat silinder kemudian taruhlah diantai dengan posisi terlentang.



3.4 Flowchart



MULAI



Mengambil peralatan SCBA pada tempatnya



Menggunakan SCBA



Menghubungkan ikat pinggang



Mengalungkan facemask Memasang lug demand dengan facemask



Membuka cylinder valve dan mengecek tekanan



Menggerakan tali facemask



Membuka facemask



Menutup LDV dan cylinder valve



Meletakkan kembali SCBA ke tempat semula



SELESAI



BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa SCBA atau Self Contained Breathing Apparatus merupakan sebuah alat bantu pernapasan yang bmemiliki bentuk seperti alat meneyelam di bawah air, alat ini memiliki keterbatasan penggunaan, tentunya alat ini terdiri dari komponen-komponen penting. Adapaun komponen-komponen penting serta fungsinya adalah sebagai berikut 1.



Backpack plate, berfungsi untuk mengakomodasi tabung udara (cylinder)



2.



Reducer Valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan dalam tabung udara (cylinder) dari tekanan tinggi menjadi tekanan rendah. Tekanan dalam tabung bervariasi berkisar 150 Bar / 200 Bar / 300 Bar menjadi tekanan rendah yaitu menjadi 8 Bar



3.



Lung Demand Valve (LDV), berfungsi sebagai bagian penting mengatur komsumsi pemakaian udara dari tabung dan dihirup melalui masker tertutup (Full face Mask)



4.



Full Face Mask, sebagai penutup wajah dan hidung untuk terhindar dari tekanan udara bebas yang terkontaminasii gas beracun atau jumlah oksigen (O2) kurang dari ambang batas minimal.



5.



Pressure Gauge (Pengukur Tekanan), untuk mengetahui tekanan dalam tabung udara.



6.



Warning Whistle, pluit penanda sebagai peringatan bahwa tekanan udara dalam tabung



tinggal



beberapa



saat,



untuk



memperingatkan



pemakai



segera



meninggalkan tempat berbahaya pada tempat yang lebih aman. Warning visual, bisa berbentuk vibrasi (getaran) atau Sound (bunyian) kisaran 110dB pada jarak 100 cm. Sehingga mudah untuk didengar atau dirasakan oleh pemakai. 7.



Cylinder (Tabung Udara), Tabung udara sesuai dengan perkembangan teknologi, banyak variasi dengan besar dan kecilnya volume udara dalam tabung. Dan terbuat dari bermacam bahan mulai dari Alloy (Alumunium), Steel (Baja) dan Fiber Composite.



4.2 Prosedur Kerja



Setelah mengetahui komponen-komponen SCBA, kita harus mengetahui cara penggunaan SCBA dengan benar, penggunaan SCBA dapat dilakukan dengan dua cara yaitu overhead dan body shape, adapun cara penggunaan SCBA secara overhead dapat dilakukan dengan cara: 1. Menyiapkan SCBA serta mengecek komponen- komponennya.



Gambar 4.1 Penyiapan dan Pengecekan SCBA 2. Mengangkat SCBA dengan kedua tangan dengan berpegangan pada back plate



Gambar 4.2 Mengangkat SCBA dengan kedua tangan



3. Setelah itu berdiri dan menggunakan SCBA dengan metode overhead atau melewati atas kepala. Setelah SCBA terpasang kemudian menarik dan mengencangkan bagian back belt.



Gambar 4.3 Mengencangkan back belt 4. Setelah mengencangkan back pack belt dan shoulder trap kemudian sabuk atau cylinder tightening trap juga harus di kencangkan.



Gambar 4.4 Mengencangkan sabuk



5. Setelah mengencangkan sabuk kemudian mengambil full face mask dan mengalungkan full face mask ke leher serta menyambungkan demand valve dari air cylinder ke full face mask.



Gambar 4.5 Memasang Demand Valve pada full face mask



6. Setelah demand valve terpasang kemudian membuka valve yang ada pada air cylinder serta mengecek manometer untuk mengetahui apakah ada tekanan udara dari air cylinder.



Gambar 4.6 Mengecek manometer 7. Memastikan apakah manometer sudah menunjukan adanya tekanan, jika sudah kemudian mulai menggunakan full face mask.



Gambar 4.7 Memasang Full Face Mask 8. Jika sudah selesai menggunakan SCBA, melepas terlebih dahulu full face mask, dan menutup valve pada air cylinder, kemudian mulai melepas bagian lain mulai dari demand valve dan sabuk serta back belt. Setelah semua sudah dilepas kemudian SCBA diletakkan kembali ke tempat semula.



Gambar 4.8 Meletakkan kembali SCBA ke tempat semula



4.3 Pembahasan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa peralatan SCBA digunakan pada saat keadaan darurat seperti banyaknya asap saat terjadi kebakaran atau pada tempat yang tercemar gas beracun. SCBA juga digunakan seseorang untuk melakukan pertolongan atau penyelamatan korban yang terjebak dalam keadaan darurat seperti kebakaran sehingga korban dapat diselamatkan serta tidak membahayakan orang yang melakukan penyelamatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan SCBA adalah : 1. Tetap tenang pada saat menggunakan SCBA 2. Memeriksa terlebih dahulu seluruh komponen SCBA dan memastikan semua komponen dalam keadaan baik 3. Mengikuti prosedur yang benar pada saat menggunakan SCBA 4.4 Video Video prosedur penggunakan SCBA dapat diakses melalui link dibawah ini : https://www.youtube.com/watch?v=v7NzVU7zY2w



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukannya praktikum dengan menggunakan SCBA dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu : 1. SCBA digunakan untuk membantu proses pernafasan pada saat terjadi kebakaran yang menghasilkan banyak asap atau pada suatu lingkungan yang tercemar gas beracun agar tidak terjadi adanya korban 2. SCBA harus diletakkan pada tempat yang benar dan harus dalam kondisi terawat, hal ini bertujuan agar pada saat terjadi keadaan emergency SCBA dapat digunakan secara maksimal.



5.2 Saran 1. Menggunakan SCBA sesuai dengan prosedur yang benar 2. Melakukan pengecekan pada setiap komponen SCBA sebelum digunakan



DAFTAR PUSTAKA



F., F. (2015, june 08). SCBA ( SELF CONTAIN BREATHING APPARATUS ). Dipetik april 12, 2018, dari jurnal-k3lh: http://jurnal-k3lh.web.id/2015/06/08/scba-self-contain-breathing-apparatus/ Handoko, L. .. (2013). MODUL PRAKTIKUM SISTEM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN.



Nama : Prima Erza Y T NRP : 0516040109 Kelas : K3-4D TUGAS PENDAHULUAN 1. Pengertian Self Contained Close Circuit Aliran pernafasan disimpan di dalam respirator untuk selanjutnya ditangkap CO 2 dan moisture yang ada kemudian direkondisi dengan oksigen segar. Para filter jenis sirkuit tertutup, suplemen, dan recirculates dihembuskan gas: lihat rebreather untuk informasi lebih lanjut. Hal ini digunakan ketika pasokan lagi-durasi gas pernapasan diperlukan, seperti dalam penyelamatan tambang dan terowongan yang panjang, dan akan melalui bagian-bagian terlalu sempit untuk silinder terbuka-sirkuit udara besar. Sebelum open-sirkuit SCBA dikembangkan, set pernapasan paling industri adalah rebreathers, seperti Siebe Gorman Proto, Siebe Gorman Savox, atau Siebe Gorman Salvus. Contoh dari SCBAs rebreather modern akan SEFA tersebut. Rebreathers digunakan bawah air memiliki keuntungan tidak melepaskan kirim-kisah gelembung, sehingga lebih sulit untuk mendeteksi penyelam terlibat dalam operasi rahasia (lihat manusia katak 2. Pengertian Self Contained Open Circuit Aliran pernafasan dibuang keluar melalui atmosfer. Buka-sirkuit set pernapasan industri dipenuhi dengan disaring, udara tekan, bukan oksigen murni. Khas terbuka-



sirkuit sistem memiliki dua regulator, tahap pertama untuk mengurangi tekanan udara untuk memungkinkan untuk dibawa ke topeng, dan regulator tahap kedua untuk mengurangi bahkan jauh ke tingkat tepat di atas tekanan atmosfer standar. Udara ini kemudian diumpankan ke topeng baik melalui katup demand (mengaktifkan hanya pada inhalasi) atau katup tekanan positif kontinu (menyediakan aliran udara konstan untuk topeng). Sebuah penyelamatan terbuka-sirkuit atau pemadam kebakaran SCBA memiliki topeng fullface, regulator, silinder udara, pengukur tekanan silinder, dan harness dengan tali bahu disesuaikan dan sabuk pinggang yang memungkinkan itu dipakai di bagian belakang. Silinder udara biasanya datang dalam salah satu dari tiga ukuran standar:, 4 liter 6 liter, atau 6,8 liter. Lamanya silinder dapat dihitung untuk Ukuran Tekanan X silinder / oleh 40 menit dan kemudian kurang 10 karena margin keamanan. sehingga silinder 6 liter, dari 300bar, adalah 6 X 300/40 - 10 = 35minutes durasi kerja The fitness relatif, dan terutama tingkat tenaga pemakainya, sering menghasilkan variasi waktu dapat digunakan aktual bahwa SCBA dapat memberikan udara , seringkali mengurangi waktu kerja sebesar 25% - 50% 3. Pengertian Compressed Air Line Apparatus (CALA) Sebuah tekanan positif dari udara bersih yang dipasok ke pemakainya melalui maskapai terkompresi. 4. Pengertian Full Duration Pemakaian alat breathing apparatus atau alat pernapasan yang berdurasi penuh. Dimana sebuah SCBA yang dapat digunakan secara optimal dan sisa gas bantu pernafasan dapat digunakan di lain hari tanpa terlebih dahulu diisi ulang. Work Duration Durasi kerja saat menggunakan breathing apparatus dan tergantung pada tingkat tenaga pemakainya. Atau SCBA yang digunakan dalam waktu kerja tertentu sesuai dengan jenis SCBA. SCBA ini biasanya hanya digunakan pada saat melakukan pertolongan / pekerjaan yang terpapar zat berbahaya. Safety Margin Margin keamanan untuk menghitung lamanya silinder dari ukuran tekanan, silinder serta waktu.