Latar Belakang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HUBUNGAN POSISI DUDUK DAN LAMA DUDUK TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PENJAHIT KONVEKSI DI KELURAHAN MANGASA KOTA MAKASSAR



PROPOSAL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian



OLEH; FEBRIYANI PRASTIKE 70200117036



PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2019 A. Latar Belakang



Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah telah menjadi gejala umum yang berkembang dan masalah kesehatan utama untuk kelompok usia produktif secara ekonomi di negara-negara berkembang. Iran, sebagai salah satu negara berkembang di Timur Tengah, memiliki populasi 75 juta (50% berada di bawah 25 tahun) dan 2 juta unit kerja. Dengan level setinggi itu dari orang dewasa muda, proporsi utama Low Back Pain (LBP) adalah dipercepat atau diperburuk oleh kondisi pekerjaan. Postur canggung, pekerjaan yang berulang, penanganan beban secara manual, berlebihan dan situs kerja yang tidak diadaptasi dapat menyebabkan jangkauan luas gangguan musculoskeletal, terutama nyeri pinggang bawah. Selain itu, informasi yang berkaitan dengan tingkat prevalensi LBP antara pekerjaan yang berbeda dan faktor risiko yang terkait sangat penting untuk memberikan pencegahan yang memadai (Mehrdad et al., 2016). Beberapa studi telah dilakukan di Eropa untuk mengevaluasi dampak sosial dan ekonomi dari Low Back Pain (LBP). Nyeri punggung diidentifikasi sebagai penyebab paling umum dari kecacatan pada orang dewasa muda, dengan lebih dari 100 juta hari kerja hilang setiap tahunnya. Di Amerika, diperkirakan 149 juta hari kerja hilang setiap tahun karena sakit punggung bawah, dengan kerugian yang diperkirakan 100-200 miliar dolar Amerika (dua-pertiga adalah karena kehilangan upah dan akibat produktivitas yang berkurang) (Chananta dan Novendy, 2019). World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa salah satu faktor risiko pekerjaan secara global untuk jumlah kesakitan dan kematian adalah Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah sebesar 37%, yang merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang paling sering terjadi dan pekerja di Indonesia memiliki gangguan kesehatan yang erat hubungannya dengan gangguan muskuloskeletal. Salah satu gangguan muskuloskeletal yang menjadi masalah tersering bagi kesehatan adalah Low Back Pain (LBP) (Sujono et al., 2018). Berdasarkan diagnosis yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan, prevalensi penyakit muskuloskeletal di Indonesia sebesar 11,9% dan berdasarkan gejala prevalensi penyakit muskuloskeletal di Indonesia mencapai 24,7% (Riskesdas, 2013).



Faktor risiko yang dapat mempengaruhi timbulnya Low Back Pain antara lain umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh (IMT), masa kerja, dan kebiasaan olahraga. Posisi duduk dan lama duduk dalam bekerja sering diabaikan, padahal kondisi ini penting karena mengandung prinsip ergonomik. Pada lingkungan tempat kerja, duduk merupakan satu dari empat aktivitas yang umum dilakukan. Dua komponen terkait saat duduk yaitu, posisi duduk dan lama duduk. Duduk bekerja mendatangkan gangguan saat bekerja yang dikenal dengan repetitive strain injury (RSI); salah satu RSI yang sering terjadi saat duduk ialah LPB (Wijayanti et al., 2019). Sebagai contoh pekerjaan yang dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal adalah menjahit. Di Indonesia, menjahit merupakan pekerjaan yang telah ditekuni baik individu maupun usaha konveksi. Dalam melakukan pekerjaan, pekerja beresiko mendapat kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja. Hal ini dapat terjadi karena pekerja sering mengalami posisi duduk dan lama duduk yang tidak sesuai sehingga terjadi keadaan postur yang kaku dan beban otot yang statis. Aktivitas yang terlalu menggunakan gerak ke depan maupun membungkuk, mengangkat beban berat secara tidak tepat, maupun bekerja dengan posisi duduk dalam jangka waktu yang lama kemungkinan merupakan faktor yang dapat menyebabkan nyeri pada bagian anggota badan, punggung, lengan, bagian persendian, dan jaringan otot lainnya (Wijayanti et al., 2019).



B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian yang di dapat berdasarkan uraian di atas adalah “Apakah terdapat hubungan posisi duduk dan lama duduk terhadap kejadian Low Back Pain (LBP) pada penjahit konveksi di Kelurahan Mangasa Kota Makassar?”



C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan posisi duduk dan lama duduk terhadap kejadian Low Back Pain (LBP) pada penjahit konveksi di Kelurahan Mangasa Kota Makassar.



2. Tujuan Khusus a. Mengetahui prevalensi kejadian Low Back Pain (LBP) pada penjahit konveksi di Kelurahan Mangasa Kota Makassar. b. Mengetahui hubungan antara posisi duduk dengan kejadian Low Back Pain (LBP) pada penjahit konveksi di Kelurahan Mangasa Kota Makassar. c. Mengetahui hubungan antara lama duduk dengan kejadian Low Back Pain (LBP) pada penjahit konveksi di Kelurahan Mangasa Kota Makassar.



D. Hipotesis 1. Tidak terdapat hubungan antara posisi duduk dengan kejadian Low Back Pain (LBP) pada penjahit konveksi di Kelurahan Mangasa Kota Makassar 2. Tidak terdapat hubungan antara lama duduk dengan kejadian Low Back Pain (LBP) pada penjahit konveksi di Kelurahan Mangasa Kota Makassar



E. Kajian Pustaka



No .



Judul / Penulis / Tahun



1.



HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KEJADIAN KELELAHAN OTOT PUNGGUNG PADA PEKERJA MEBEL BAGIAN PENGAMPLASAN DI PT. X JEPARA / Hanifah Ismiarni, Baju Widjasena, Siswi Jayanti / 2017



Variabel yang diteliti Variable bebas, yaitu usia, masa kerja, postur kerja. Variable terikat, yaitu kelelahan otot punggung.



Hasil Penelitian Hasil menunjukkan bahwa pekerja cenderung memiliki tinggi dan sangat paparan postur kerja yang tinggi (ratarata = 71%, median = 70%, mode = 69%) dan kembali kelelahan otot cenderung sangat tinggi (rata-rata = 48,8lbs, median = 50lbs, mode =31lbs). Tes statistik dilakukan untuk melihat korelasi antara keduanya variabel menggunakan uji Pearson Product Moment bivariat berkorelasi. Studi menunjukkan bahwa ada korelasi antara postur kerja dan kelelahan otot punggung (pvalue = 0,029).



2.



3.



THE RELATIONSHIP BETWEEN WORK POSTURE AND RISK FOR LOW BACK PAIN COMPLAINT OF EMERGENCY DEPARTMENT NURSES IN dr. DRADJAT PRAWIRANEGARA GENERAL HOSPITAL SERANG – BANTEN / Lukmanul Hakim, Rohmat Solihin / 2017



Variabel bebas, yaitu umur, jenis kelamin, masa kerja, Indeks Masa Tubuh (IMT), kebiasaan merokok. Variable terikat, yaitu risiko keluhan Low Back Pain.



Keluhan Nyeri Punggung Variabel bebas, yaitu Bawah pada Penjahit kebiasaan olahraga, masa Garmen / Lia Dheka kerja, penambahan bantalan kursi kerja, usia,



Hasil analisis univariat postur kerja didapatkan hampir setengah responden (45,9%) memiliki risiko rendah, sedangkan (35,1%) dalam kategori sedang. Hasil analisis bivariat ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara postur kerja perawat dengan keluhan low back pain pada perawat yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan nilai p sebesar 0,000. Hasil menunjukkan variabel berhubungan dengan keluhan NPB adalah kebiasaan olahraga (p value=0,001);



Arwinno / 2018



Indeks Masa Tubuh.



Variable terikat, yaitu keluhan nyeri punggung bawah. 4.



masa kerja (p value=0,001); dan penambahan bantalan kursi kerja (p value=0,029). Variabel tidak berhubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah adalah usia (p value=1,000), Indeks Masa Tubuh (p value=1,000).



PENGARUH POSISI KERJA ERGONOMI TERHADAP LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA BATIK DI KAUMAN SOKARAJA / Siti Harwanti, Budi Aji, Nur Ulfah / 2016



Variabel bebas, yaitu kebiasaan olah raga, waktu kerja dan masa kerja.



5.



HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TINGKAT NYERI PADA PENDERITA LOW BACK PAIN (LBP) DI POLIKLINIK SARAF RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH / Ruli Syukran Maulana, Endang Mutiawati, Azmunir / 2016



Variabel bebas, yaitu Hasil penelitian menunjukkan Indeks Massa Tubuh bahwa ada (IMT). hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan tingkat nyeri pada Variable terikat, yaitu penderita LBP di Low Back Pain. poloklinik saraf RSUDZA Banda Aceh dengan nilai p sebesar 0,00 (p