Latihan Dasar Teknik Vocal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGETAHUAN DASAR VOCAL (Oleh Victor David H. Sitanggang) Bernyanyi sama halnya seperti lonceng, dimana sama-sama memakai 3 unsur yang berbeda tetapi saling medukung dan berpengaruh. Jikalau pada lonceng ada 3 bagian yaitu tali sebagai sumber tenaga, anak lonceng sebagai sumber penggetar dan kubah lonceng sebagai alat penggema. Suara/Vokal juga demikian, memakai 3 bagian untuk yaitu nafas (diafragma) sebagai sumber tenaga, pita suara sebagai sumber penggetar dan rongga kepala sebagai alat penggema. Jadi semuanya sangat berperan aktif dalam menghasilkan suara yang baik. Pada kesempatan kali ini, saya akan memaparkan secara singkat bagaimana melatih ketiganya gar dapat meningkatkan kemampuan bernyanyi kita. I.



SUMBER TENAGA (PERNAFASAN) Sebelum memulai bernyanyi, alangkah baiknya kita harus mengetahui pernafasan apa yang



sebenarnya dipakai dalam hal bernyanyi. Ada 3 jenis pernafasan yang kita ketahui sekarang, yaitu pernafasan dada (paru-paru), pernafasan perut (otot perut) dan pernafasan diafragma (otot diafragma). a. Pernafasan Dada (Paru-Paru) Pernafasan ini adalah pernafasan yang memanfaatkan rongga paru-paru untuk menampung udara. Secara paraktik, pernafasan ini sangat tidak dianjurkan untuk dipakai, karena mempunyai banyak kekurangan. Kekurangan pernafasan dada adalah udara yang ditampung tidak terlalu banyak, sangat mudah lelah, tidak dapat menyokong (support) nafas dengan baik yang menimbulkan desahan pada saat bernyanyi dan tidak memiliki otot untuk mendorong udara agar lebih maksimal. b. Pernafasan Perut Pernafasan ini adalah pernafasan yang memanfaatkan rongga perut untuk menampung udara dan memanfaatkan otot perut (otot yang membentuk six pack) untuk mendorong nafas. Secara praktik, pernafasan ini sangat tidak dianjurkan untuk dipakai, karena memakai otot perut yang notabene mudah lelah dan dapat menimbulkan keram apabila otot perut terus berkontraksi dengan keras. c. Pernafasan Diafragma Pernafasan ini adalah pernafasan yang memanfaatkan rongga perut untuk menampung udara dan memanfaatkan otot diafragma untuk mendorong nafas. Secara praktik, nafas ini sangat dianjurkan untuk dipakai dalam hal bernyanyi. Pernafasan ini sangat dianjurkan dipakai karena otot diafragma tidak mudah lelah dan stamina bisa sangat terjaga apabila memakai pernafasan ini. Rongga yang dipakai sama dengan pernafasan perut hanya saja otot yang dipakai berbeda. Otot diafragma terletak diantara paru-paru dan perut sampai ke punggung, dimana jika otot ini dipakai untuk medorong nafas dapat menghasilkan nafas yang sangat stabil.



CARA MELATIH PERNAFASAN DIAFRAGMA



Ada dua langkah untuk melatih nafas diafragma, pertama melatih memasukkan udara ke rongga perut dan melatih menggunakan otot diafragma. 1. Melatih memasukkan udara ke rongga perut Caranya sangat mudah yaitu dengan cara tubuh dalam posisi tidur atau terlentang. Bernafas seperti biasanya dan rasakan bahwa kita sudah menggunakan rongga perut untuk bernafas, karena pada saat tidur kita hanya bisa menggunkan rongga perut untuk bernafas, jika memakai rongga dada sangat berat dan melelahkan. Sadari cara memasukkan udara kedalam rongga perut dan latih dalam keadaan berdiri, apabila belum bisa, kembali lagi terlentang dan nafas biasa, rasakan cara memasukkan udara ke rongga perut. Lakukan hal itu berulang kali hingga kita bisa otomatis memasukkan udara ke dalam rongga perut. 2. Melatih menggunakan otot diafragma Setelah kita mengetahui cara memasukkan udara ke rongga perut, ada 2 cara untuk melatih otot diafragma, yaitu : a. Cobalah menahan nafas dengan cara mulut tetap terbuka optimal, akan terasa sakit di daerah bawah rusuk atau hulu hati. Rasa sakit itu berasal dari otot diafragma yang berkontraksi menahan nafas yang kita tampung sebelumnya. Untuk melatih agar terbiasa menggunakan otot diafragma, tarik nafas optimal, tahan nafas dengan mulut terbuka, tahan 10 detik kemudian keluarkan nafas dengan desis Shh. Catatan : hindari berdesis dengan membentuk bibir seperti bersiul, kedua bibir harus berjauhan jadi hanya lidah yang naik dan menimbulkan suara dan jangan sampai otot lidah terlalu tegang. b. Retangkan tangan dan arahkan jempol ke arah atas (posisi jempol seperti mengatakan “Oke”). Tarik nafas sambil memutar tangan 180 derajat ke bawah. Rasakan rasa berat disekitar perut bagian atas. Cara ini lebih berat dari latihan pertama, tetapi hasilnya lebih sangat efektif. II.



SUMBER PENGGETAR (PITA SUARA) Secara umum kita sudah bisa mengatahui cara memakai pita suara, karena bicara saja kita



memakai pita suara. Jenis suara seseorang ditentukan olah tebal atau tipisnya pita suara, semakin tipis pita suara maka suara yang dihasilkan seseorang lebih terang dan tinggi (Sopran atau Tenor) dan jikalau semakin tebal pita suara maka semakin berat suara yang dihasilkan dan semakin rendah pula suaranya (Alto atau Bass). Pita suara tidak ada latihan khusus, hanya saja harus dijaga dengan tidak begadang, minum atan makan yang bersuhu rendah/dingin, menghindari makanan yang berminyak saat mau latihan dan rajin minum air putih. III.



SUMBER PENGGEMA (RONGGA KEPALA) Melatih sumber penggema sama dengan melatih vocal production, latihan inilah yang sangat



sangat harus diperhatikan dan memerlukan waktu yang lama dan kesabaran dalam melatihnya. Ada beberapa istilah dalam vocal yang harus kita pahami sebelumnya yaitu Placement dan Register.



Placement adalah letak vokal yang sebaiknya dibunyikan dan Register adalah letak setiap nada harus dinyanyikan (Register bawah, tengah dan atas). A. Placement Ada 5 huruf vocal yang ada yaitu A, E, I, U, O. Setiap huruf ini berbeda-beda letah bunyinya.



Cara mengetahui letak Huruf Vokal tersebut dapat dengan cara menyadari letak huruf dengan tatakata berikut : Huruf A = Father Huruf E = Met (E kuat), Earth (E Lemah) Huruf I = Me, See Huruf O = Go Huruf U = Noon Perlu juga diketahui, dalam membentuk vokal tersebut, kondisi lidah harus tetap terlentang dan ujung lidah harus tetap didepan/diatas akar lidah.



B. Register Register sangat susah untuk diartikan, tetapi sesuai dengan namanya “Register” atau registrasi adalah pendaftaran/daftar. Register suara adalah pembagian wilayah suara manusia berdasarkan sumber suara, ruang resonansi yang juga berpengaruh, bentuk/warna/timbre suara, dan tinggi rendahnya nada yang dihasilkan. Register setiap orang berbeda-beda tergantung jenis kelaminnya untuk pria yaitu register dada, register tengah dan register falsetto, sedangkan wanita yaitu register dada, register tengah (langitlangit mulut, rongga hidung sampai ke mata) dan register kepala, pada sopran lebih banyak di register kepala dan sedikit di register dada serta jika nada yang sangat tinggi bisa sampai ke whistle register (bagian belakang kepala). Tetapi dibeberapa paduan suara dan jenis musik semua bisa berubah sesuai warna yang diinginkan, seperti jikalau ingin membentuk suara model Angel Voice, pada suara sopran tidak ada register tengah tapi langsung ke register kepala, jadi nada yang dinyanyikan di register tengah dinyanyikan di register kepala. Dalam paduan suara melatih register adalah hal yang paling sulit, karena harus melatih secara terus memenerus. Contok seperti di paduan suara beringi indah, sopran masih menyanyikan nada yang



seharusnya register kepala tetapi dinyanyikan di register tengah. Jadi perlu kerja keras dan kesungguhan untuk memperoleh kualitas vokal/suara yang baik. No. 1. 2. 3. 4.



Jenis Suara Sopran Alto Jenis Suara Tenor Bass



Register Dada Í Î Ë 1 Register Dada Ì 2 Ê 2



Register Tengah 1 7 2 6 Register Tengah 3 7 3 Á



Register Kepala Á Æ 7 Ã Register Falsetto Á Å Â - 3



LATIHAN DASAR VOKAL 1. Lakukan stretching Lakukan gerakan tubuh ringan yang berguna untuk merelaks kan tubuh, lakukan juga pemijatan pada bagian bahu dan wajah dengan lembut. 2. Regangkan rahang, tekak, soft palate (langit-langit mulut lunak) dan lidah 3. Lakukan latihan pernafasan seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya. 4. Vocalizing a. Pada vocalizing perlu diketahui bahwa untuk menghasilkan suara yang baik rongga mulut bagian belakang (istilahnya Open The Throat) harus terbuka terutama dibagian Soft Palate dan Tekak (Faring).



Cara melatih membuka kerongkongan (Throat) : 1. Menirukan gaya “Menguap”, rasakan kerongkongan (tekak dan soft palate) terbuka. Rongga yang seperti itulah yang dipakai pada saat bernyanyi. 2. Menarik nafas dengan mulut terbuka lebar, rasakan sensasi dengin di langit-langit dan rasakan kerongkongan terbuka lebar. 3. Cara ketiga, dengan cara buka mulut dan meletakkan ibu jari di sela-sela rahang dibawah telinga. Rasakan kerongkongan terbuka lebar.



b. Meregangkan bagian yang dipakai bernyanyi yaitu Lidah, Tekak dan Bibir. Latihan ini dapat dilakukan dengan bernyanyi PTK, PTK, PTK, PTK seperti yang sering di lakukan. Lakukan beberapa kali saja (5-7 kali), karena prinsipnya hanya untuk meregangkan. Lakukan latihan ini dengan bukaan mulut yang sudah dijelaskan di sebelumnya. c. Melatih rongga resonansi kepala dan dada. Latihan yang dilakukan adalah degan cara Humming. Ada 3 humming yang kita kenal yaitu Humming M, Humming N dan Humming Ng. Setiap humming berbeda fungsinya, humming M untuk rongga dada dan tenggorokan, humming N untuk melatih resonansi register tengah (bagian rongga hidung sampai ke mata/perbatasan kening) dan humming Ng untuk melatih resonanso register kepala (head voice) Latihan : Es = do | 1 . 1 . | 1 . 0 0 | M... N... Ng... Lakukan latihan ini dengan relaks, wajah dan mata terbuka, sambil tersenyum serta gunakan register masing-masing humming untuk hasil yang baik. Latihan ini juga bisa di kombinasikan dengan huruf vokal untuk sekaligus melatih vokal dan register. d. Melatih mengokohkan rongga mulut Latihan ini adalah dengan memanfaatkan huruf O dan U, karena memberi kesan kokoh di rongga mulut pada saat menyanyikan 2 huruf ini. Jaga kokohnya mulut pada saat menyanyikan huruf O dan U pada saat pindah ke huruf lain ( A,I,E) Latihan : | 1 . 2 . | 3 . 2 . | 1 . 0 0 | A... O... A... O... A... selanjutnya. E... O... I... O...



E... O... I... O...



E... I...



ganti O dengan U untuk