Latihan Soal III [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Obat anti hipertensi berikut yang sering di gunakan untuk post operative sedation adalah: A. Minoxidil B. Dexmedetomidine C. Terazosin D. Amiloride E. Valsartan



2. Rebound Hypertension bisa terjadi pada pemakaian obat di bawah ini : A.Bisoprolol B.Dietiazem C.Clonidine D. Hydralazine E. Furosemide



3. Yang tidak menentukan potensi obat anestesi lokal A. Batas molekul anestesi lokal B. Water solubility C. Jumlah total carbon dalam molekul anestesi lokal D. Kemampuan molekul anestesi lokal menembus membran hidrofilik E. Lipid solubility



4. Nilai Apgar Scores bagi bayi dengan SC terpengaruh langsung oleh : A. Kondisi ibu saat hamil B. Kondisi anak dalam kandungan C. Tehnik anestesi dengan general anestesi D. Tehnik anestesi dengan regional anestesi E. Obat yang dipakai selama proses persalinan Pembahasan:  



APGAR score 1 menit: skin incision to delivery time dan type of anesthesia APGAR score 5 menit: skin incision to delivery time, gestational age, dan blood pressure



5. Absorbsi atelectasis terjadi : A. Oksigen konsentrasi rendah pada area dengan rasio V/Q yang tinggi B. Oksigen konsentrasi tinggi pada area dengan rasio V/Q yang rendah C. Oksigen konsentrasi tinggi pada area dengan rasio V/Q yang tinggi D. Oksigen konsentrasi rendah pada area dengan rasio V/Q yang rendah E. Tidak ada hubungannya dengan konsentrasi oksigen



6. Hypothermia dapat menimbulkan : A. Cardiac arrhytmia dan ischemia B. Menurunkan peripheral vascular ressistance C. kurva dissosiasi oksigen bergeser kekanan D. Menurunkan insiden infeksi E. Meningkatkan metabolisme obat



7. Diantara gas anestesi berikut ini yang uptakenya ke sirkulasi paru paling besar adalah: A.Sevoflurane B.Isoflurane C.N2O D. Halothane E. Desflurane



8. Faktor-faktor yang mempengaruhi cepatnya recovery dari gas anestesi inhalasi adalah, KECUALI : A. Fresh Gas Flow yang tinggi B. Volume circuit anestesi yang rendah C. Kelarutan dalam lemak yang rendah D. Cerebral blood flow yang tinggi E. Absorbsi tinggi oleh sirkuit mesin anestesi



9. Diantara opioid berikit ini yang kelarutannya dalam lemak paling tinggi adalah : A.Sufentanil B. Alfentanil C. Morfin D. Remifentanil E. Meperidin



10. Obat mana yang bukan merupakan intermediate nondepolarizing muscle relaxant : A.atracurium B.cisatracurium C.mivacurium D.rocuronium E.vecuronium



11. Onset cepat pada succinylcholine dikarenakan: A. low lipid solubility B. high lipid solubility C. high water solubility D. low water solubility E. Dosis yang besar



12. Obat – obatan yang tidak berpotensiasi terhadap nondepol muscle relaxant : a. antibiotik b. inhalasi anesthestic c. Ketamine d. Anticonvulsant e. Magnesium sulfate



13. Obat–obat dibawah ini yang eliminasinya tergantung pada fungsi ginjal adalah : A. atracurium B. Rocuronium C. mivacurium D. Vecuronium E. Cisatracurium



14. Obat kolinesterase inhibitor yang bekerja paling cepat adalah : A. onset 5 menit, peak 10 menit, bekerja 1 jam B. onset 10-15 menit, bekerja 2 jam C. onset 1-2 menit D. tidak cocok untuk reversal NMDB E. antikolinergik



15. Obat kolinesterase inhibitor yang bisa menyebabkan diffuse excitation pada otak adalah A. aneostigmin B. pyridostigmin C. Edrophonium D. Physostigmin E. Glycopirolate



16. Antikolinergik yang paling efektif untuk mengobati bradiaritmia adalah: A. atropin B. scopolamin C. glycopyrolate D. edrophonium E. neostigmine



17. Obat antikolinergik yang tidak menyebabkan sedasi : A. atropin B. scopolamin C. glycopyrolate D. edrophonium E. neostigmin



18. Obat adrenergik agonist dibawah ini yang paling mempengaruhi reseptor alpha-1 yaitu : A.Phenylephrine B.Clonidine C.Fenoldopam D.Dobutamine E.Methyldopa



19. Dari obat-obat adrenergik agonist dibawah ini yang paling meningkatkan renal blood flow : A.Epinephrine B.Dobutamine C.Fenoldopam D.Ephedrine E.Dopexamine



20.Obat anestesi lokal yang paling cepat dimetabolisme oleh tubuh adalah : A.Lidocaine B.Prilocaine C. Bupivacaine D. Mepivacaine E. Ropivacaine



21. Dosis maksimum dari Lidocaine adalah : A. 3 mg / kgBB B. 5 mg / kgBB C. 7 mg / kgBB D. 8 mg/ kgBB E. 12 mg/ kgBB



22. Dosis maksimum dari Lidocaine setelah ditambah Adrenaline adalah : A. 3 mg / kgBB B. 5 mg / kgBB C. 7 mg / kgBB D. 8 mg/ kgBB E. 12 mg/ kgBB



23. Obat anti hipertensi yang didalam anestesi digunakan sebagai tambahan untuk epidural infusion dalam mengatasi nyeri adalah …. A. Captopril B. Nifedipine C. Amlodipine D. Clonidine E. Propanolol



24. Hal-hal tersebut dibawah ini adalah kontraindikasi anestesi blok perifer, KECUALI: A. Infeksi B. Toksisitas lokal anestesi C. Perifer neuropathy D. Pasien tidak kooperatif E. Anak-anak



25. Chemical mediator timbulnya nyeri yang bekerja via aktivasi reseptor N-methyl D Aspartate adalah : A.Acetylcholine B.Endorphin C. Glutamate D.Serotonin E.Substance-P



26. SA node merupakan special pacemaker sel yang terletak pada: A. sulcus terminalis B. posterior dari hubungan antara atrium kanan dengan vena cava superior C. anterior dari hubungan antara atrium kanan dengan vena cava superior D. bundle of His E. dinding atrium kiri



27. Tiga gelombang yang terdapat saat kontraksi atrium yakni gelombang a, c, v ; gelombang ‘a’ menyatakan : A.kontraksi ventrikel B.penonjolan katup AV ke ventrikel C.hasil tekanan vena sebelum katup AV terbuka kembali . D.sistolik atrium E.penonjolan katup AV ke atrium



28. Ditundanya operasi pasien hypertensi dengan organ failure ,tekanan diastole yang tidak diijinkan A.>100 mmHg B.>105 mmHg C.>110 mmHg D.>115 mmHg E.>120 mmHg



29. Penggunaan Pancuronium pada hipertensi tidak terkontrol ,harus ditunda kerena alasan ; A.merupakan steroid B.melepaskan histamin C.blokade vagal dan katekolamin release D.blokade parasimpatis dan histamin release E.blokade simpatis



30. Faktor-faktor dibawah ini dapat meningkatkan dead space, KECUALI: A.Umur B.Obat-obat anticholinergik C. Emboli paru D.Emfisema E. Flexi leher



31. Berikut ini adalah hal yang benar tentang shunting, KECUALI : A. Shunting adalah suatu proses desaturasi darah dari jantung kanan kembali ke jantung kiri tanpa resaturasi dengan oksigen diparu-paru. B. Shunt intrapulmonal sering diklasifikasikan menjadi shunt absolut dan shunt relatif C. Shunt absolut adalah shunt anatomi dan V/Q adalah nol D. Hipoksemia yang disebabkan oleh shunt relatif dapat diperbaiki E. Shunting dari kiri ke kanan tidak menyebabkan hypoxemia



32. Dibawah ini yang merupakan penyebab demam pada perioperatif yang berhubungan dengan gangguan metabolik adalah, KECUALI : A.Alergi B.Granulomatous disorders C.Trombosis D.Pheochromocytoma E.Neoplastik disorders



33. Faktor-faktor yang memicu terjadinya komplikasi disfungsi pulmonal post operatif KECUALI A. Penyakit paru yang dialami sebelumnya B. Merokok C. Obesitas morbid D. Usia > 60 tahun E. Anestesi umum < 3 jam



34. Mengenai kurva dissosiasi oksigen-hemoglobin: A. Hemoglobin tipe F akan menggeser kurva ke kiri sehingga mengganggu pelepasan oksigen ke jaringan B. Hipertermia akan menggeser kurva ke kiri sehingga affinitas Hb terhadap oksigen semakin tinggi C. 2,3 Difosfogliserat akan menggeser kurva ke kiri sehingga affinitas Hb terhadap oksigen semakin tinggi D. Asidosis akan menggeser kurva ke kanan sehingga menurunkan pelepasan oksigen ke jaringan E. Kerja otot (exercise) akan menggeser kurva ke kiri karena terjadi peningkatan karbondioksida



35.Pernyataan yang paling benar mengenai autoregulasi serebral adalah: A. Perubahan mean arterial pressure < 60 mmHg atau >150 mmHg, tidak akan mempengaruhi autoregulasi aliran serebral secara bermakna B. Hipertensi kronik akan menggeser kurva ke kanan sehingga bila terjadi penurunan tekanan darah selama MAP masih > 50 mmHg aliran darah serebral tidak akan terganggu C. Autoregulasi tidak berubah dan mempertahankan aliran darah di daerah sekitar tumor atau infark serebral D. Metabolik asidosis akan menimbulkan vasokonstriksi yang akan menurunkan aliran darah serebral E. Autoregulasi dan aliran darah serebral dipengaruhi oleh peningkatan atau penurunan PCO2, PO2 dan MAP



36.Saraf dari sympathetic nervous system : A.T1 – L1 B.T1 – L2 C.T1 – L3 D. T2 – L1 E. T2 – L2



37.Keuntungan LMA dibandingkan dengan intubasi trachea adalah : A. Sangat berguna pada intubasi sulit B. Menaikkan resiko aspirasi C. Kurang aman pada posisi tengkurap D. Resiko polusi gas anestesi lebih besar E. Dapat menyebabkan perut kembung



38. Posisi pasien pada waktu operasi yang menyebabkan penurunan kapasitas vital dan meningkatkan kemungkinan aspirasi adalah : A. Telungkup (prone) B. Lateral decubitus C. Trendelenburg D. Lithotomy E. Anti trendelenburg



39. Pada pemberian Midazolam untuk pasien yang mendapatkan analgetika dengan opioid, maka efek dari opioid sebagai analgetiknya akan : A. Tidak terpengaruh B. Menurunkan efek analgetiknya C. Terpengaruh sedikit meningkat D. Meningkat tajam



E. Bisa meningkat atau menurun, tergantung kondisi pasien



40. Pemberian Total Parenteral Nutrition menggunakan jalur : A. Pulmonary Artery Catheterization B. Pheripheral vena catheterization C. Central Vena Catheterization D. Pulmonary Vena Catheterization E. Femoralis Artery Catheterization



41. Seorang laki laki 40 th, 60kg, TD 180/95 mmHg, tidak ada keluhan menderita Hernia Inguinalis Lateralis dextra, akan dilakukan bedah herniorrhaphy elektif. Hasil foto thorax dan laboratorium dalam batas normal. Pasien ini termasuk: A. PSASA I



D. PSASA I-D



B. PSASA II



E. PSASA II-D



C. PSASA III



42. Pemeriksaan laboratorium sebelum tindakan bedah elektip pasien usia 50 th, dengan kasus perdarahan : A. Leukosit B. Gula darah sewaktu C. Hb D. Serum creatinin



E. Cholesterol



43. Perioperative mortality rate pada pasien dengan PSASA –IV A. 0.05% B. 1% C. 20% D. 40% E. >50%



44.Shock didefinisikan sebagai : A.tekanan darah rendah B.oxygen consumption lebih rendah dari oxygen delivery C.VO2 < DO2 D.DO2 < VO2 E.Gagal jantung



45.Masalah utama pada cardiogenic shock adalah : A.volume loss B.expanded venous capacity C.uptake oksigen dijaringan D.obstruksi extra cardiac



E.pump failure 46. Bila diinfuskan cairan RL 1 liter, maka pada keseimbangan, yang akan bertahan dalam intravascular: A.750 ml B. 500 ml C. 250 ml D. 100 ml E. BSSD



47. Bila dinfuskan 1 liter Albumin 5%, maka provisinya akan sama dengan bila yang diinfuskan : A. Gelatine 1 liter B. Albumin 20%, 250 ml C. HES 6%, 1 liter D. Dextran 40, 1 liter E. RL 2 liter



48. Pada pemeriksaan pasien KLL didapat : pulse rate 125x/m, T 90/70 mmHg, R: 35 x/m, kebingungan, maka estimasi jumlah perdarahan : A. 10% EBV B. 15% EBV C. 15-30% EBV D. > 30% EBV E. > 40% EBV



49. Bila terjadi perdarahan 1000 ml, maka replacement cairan : A. RL 3000 ml B. Tutofusin 1000 ml C. Exfafusin 100 ml, D. D5W 3000 ml E. Ivelip 500 ml



50. BB 50 kg, KLL, perdarahan banyak Hb 5 gr%, transfusi s/d Hb 9 gr% dengan WB (1 unit =250 ml) : A. 2 unit B. 3 unit C. 4 unit D. 5 unit. E. 6 unit 1 unit meningkatkan 0,75 g/dL pada 50 kg 4/0.75 = 4,3



51. Shock yang terjadi pada kasus cardiac-tamponade termasuk : A.shock septic B.shock hypovolemia C.shock cardiogenic D.shock obstructive E.BSSD Kasus Untuk no. 52 s/d 56 52. Seorang laki-laki dengan BB. 70 kg, TB. 165 cm Bila diketahui Cardiac output = 5 L/menit, Hb = 15gr% SaO2 = 100%, SvO2 = 75% 52. Delivery Oxygen (DO2) A. 2000 ml/menit B. 1000 ml/menit C. 1500 ml/menit D. 350 ml/menit E. 250 ml/menit



53. DO2 -Index : A.1100 ml/menit/m2 B.550 ml/menit/m2 C.750 ml/menit/m2 D.660 ml/menit/m2 E.100 ml/menit/m2



1. CaO2 (kandungan oksigen dalam darah arteri) A. 15 ml/dl B. 20 ml/dl C. 25 ml/dl D. 30 ml/dl E. 35 ml/dl CaO 2=¿) + (0.0031 x PaO2)



CaO2 = Arterial Oxygen Content Hb = Haemoglobin SaO2 = Oxygen Saturation PaO2 = Partial pressure of oxygen



2. O2ER (Oxygen Extraction Ratio) A. 100% B. 75% C. 50% D. 25% E. BSSD CaO 2−CvO 2 O 2 ER= CaO 2 O2ER = Oxygen Extraction Ratio CaO2 = Arterial Oxygen Content CvO2 = Venous Oxygen Content 3. VO2 A. 250 ml/menit B. 140 ml/menit C. 100 ml/menit D. 75 ml/menit E. 50 ml/menit VO2 max orang normal = 35-45 ml/kg/mnt.



4. Yang termasuk dalam sign of circulation adalah A. Buka mata B. Reaksi pupil C. Mengeluarkan suara D. Batuk E. Mengeluh sakit Poor circulation:      



Nyeri / kelemahan otot Sensasi tertusuk pada kulit Pucat Akral dingin Bengkak Kebas / mati rasa



5. DC shock dilakukan bila gambaran EKG A. PEA B. Asystole C. EMD D. VT with pulse E. VF



6. Tindakan RJPO dengan 2 penolong, perbandingan ventilasi paru dengan kompresi jantung A. 5:1 B. 15:2 C. 15:1 D. 5:2 E. 30:2



7. Bila gambarn EKG Ventrikular Takikardi, dan nadi karotis teraba, maka tindakannya adalah A. DC shock 200 J B. Adrenalin 1 mg/iv C. Lidokain 1 mg/kg/iv D. SA 0.5 mg/iv E. BSSD



8. Bila gambaran EKG asystole , maka tindakannya adalah A. DC shock 200 J B. CPR C. Adrenalin 1 mg/iv D. Kardioversi E. Automated External Defribillation



9. Pijat jantung luar pada CPR A. 60 x/menit B. 80 x/menit C. 100 x/menit D. 30 x pompa/30 detik E. 30 x pompa/15 detik



10. Bila gambaran EKG VT dan nadi teraba lemah, TD rendah, tindakannya adalah A. DC shock 360 J (bila VT polimorfik) B. Cardioversi 1 J/kg C. Lidokain 1 mg/kg/iv



D. SA 1 mg/iv E. Adrenalin 1 mg/iv



11. Sewaktu visite, tiba-tiba pasien cardiac arrest (witness cardiac arrest), maka tindakannya adalah: A. Kardioversi B. DC shock 200 J C. DC shock 300 J D. DC shock 360 J E. Arenaline 1 mg/iv



12. Dosis awal DC shock pada kasus VF: A. 50 J B. 200 J C. 300 J D. 360 J E. 1 J/kg



13. Yang tidak tepat dilaporkan pada waktu menghubungi Emergency Medical System adalah A. Keadaan pasien saat itu B. Petugas yang ada C. Tindakan yang dilakukan D. No HP yang bisa dihubungi E. Alamat keluarga korban



14. Satu siklus bantu nafas dan pompa jantung luar adalah A. 5 kali B. 4 kali C. 3 kali D. 2 kali E. 1 kali



15. CPCR dihentikan bila A. Tidak jelas apakah sudah ROSC atau belum B. Nafas terlihat satu, lambat, tetapi jantung belum ROSC C. Penolong kelelahan D. Belum ROSC tangan hangat E. Apparat keamanan setempat datang menolong Indikasi CPR dihentikan:    



ROSC Tampak tanda-tanda kematian biologis Penolong kelelahan Perintah do not resuscitate



16. Paru-paru neonates dan bayi mudah terjadi atelectasis disebabkan, kecuali A. RR cepat B. Compliance paru rendah C. FRC rendah D. Compliance dinding dada yang besar E. Diameter trakea kecil Frekuensi pernafasan pada neonatus normal 40x/menit, bayi 30x/menit, balita 25x/menit, anak 20x/menrt. Volume tidal dan ruang rugi perkilogram berat badan relative konstan 2-2,5 ml/kg BB. Resistensi jalan nafas relatif lebih besar karena kecilnya saluran jalan nafas terutama pada cabang yang kecil. Beban nafas menjadi lebih berat sehingga otot pernafasan cenderung lebih mudah capai. , jumlah dan ukuran alveoli lebih kecil sehingga komplians paru menurun namun tulang rawan pada rusuk menyebabkan dinding dada sangat komplians. Kedua kombinasi tersebut menyebabkan dinding dada kolaps saat inspirasi dan paru kolaps selama ekspirasi sehingga FRC (Functional Residual Capacity) menurun. Hal ini penting karena



cadangan 02 selama periode apnea (saat intubasi) neonatus dan bayi cepat menjadi hipoksemia dan atelektasis. Frekuensi nafas yang tinggi memperberat keadaan ini karena kebutuhan oksigen yang meningkat 2x dewasa. 17. Kesulitan intubasi pada neonates dan bayi disebabkan, kecuali A. Kepala dan lidah relative lebih besar B. Chuby neck C. Epiglottis Panjang D. Epiglottis Panjang E. Plica vocalis letak rendah Anatomi respirasi pada bayi:        



Kepala dan lidah besar Rongga mulut kecil Rongga hidung sempit Mandibula kecil Leher pendek Epiglottis Panjang Trakea pendek Adenoid dan tonsil dominan



18. Tanda utama deplesi cairan intravascular pada neonatus dan bayi adalah A. Takikardi B. Bradikardi C. Hipotensi dengan takikardi D. Hipotensi dengan bradikardi E. Hipotensi tanpa takikardi Sistem vaskuler kurang berespon terhadap hipovolemi sehingga kekurangan cairan intravaskuler pada neonatus dan bayi mengakibatkan hipotensi tanpa takikardi. Tekanan darah neonatus 65/40 mmHg, bayi 95/65 mmHg, balita 100/70 mmHg, anak 110/60 mmHg 19. Hipotermia pada neonatus dan bayi disebabkan oleh hal di bawah ini, kecuali: A. Luas permukaan tubuh relative lebih besar dari BB B. Temperature yang rendah di dalam OT C. Dry anesthetic gases D. Kauterisasi pada luka operasi E. Efek obat anestesi pada regulasi temperatur tubuh Anak mempunyai luas permukaan tubuh per kilogram BB lebih besar dari dewasa. Pada neonatus kehilangan panas lebih mudah terjadi karena kulit yang tipis, cadangan lemak yang sedikit serta luas permukaan tubuh yang lebih besar 20. Produksi panas pada bayi dan neonatus didapat dari A. Proses menggigil



B. C. D. E.



Metabolisme air Metabolisme karbohidrat Metabolisme lemak coklat Metabolisme protein Pada neonatus kehilangan panas lebih mudah terjadi karena kulit yang tipis, cadangan lemak yang sedikit serta luas permukaan tubuh yang lebih besar. Terdapat 2 mekanisme produksi pada neonatus, pertama non shivering thermogenesis oleh metabolism lemak coklat kedua, menggigil. Pada 3 bulan pertama kelahiran bayi kurang mempunyai kemampuan menggigil, oleh karena itu mekanisme produksi panas lebih utama pada metabolisme lemak coklat. Proses tersebut menjadi terbatas pada bayi prematur dan anak yang sakit



21. Puasa sebelum anestesi dan pembedahan pada bayi