Laundry XII [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAUNDRY



KELAS XII



DAFTAR ISI BAB 1 PENCUCIAN .................................................................................................. 2 A. Manfaat dan Tujuan Pencucian .................................................................... 2 B. Bahan-Bahan Pembersih Cucian .................................................................. 4 C. Peralatan Pencucian ................................................................................... 11 D. Proses Pencucian ........................................................................................ 18 Tugas ............................................................................................................... 23 Rangkuman ...................................................................................................... 24 Uji Kompetensi ................................................................................................. 25 BAB 2 PENCUCIAN KERING (DRY CLEANING) ........................................................... 29 A. Pengertian Pencucian Kering ...................................................................... 29 B. Proses Pencucian Kering ............................................................................. 30 C. Jenis-jenis Bahan Kimia Dalam Pencucian Kering ......................................... 36 D. Penyulingan Solvent ................................................................................... 39 Tugas ............................................................................................................... 41 Rangkuman ...................................................................................................... 43 Uji Kompetensi ................................................................................................. 44



1



PRAKATA Di zaman apapun kita hidup, kebutuhan sandang akan selalu menjadi kebutuhan utama, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat pribadi. Dengan banyaknya kebutuhan sandang tersebut, ilmu tentang pencucian/laundry pun menjadi salah satu bidang ilmu yang penting untuk dipelajari. Buku ini ditujukan sebagai materi dan bahan belajar bagi siswa-siswi SMK kelas XII dengan program keahlian Perhotelan dan Jasa Pariwisata, kompetensi keahlian Perhotelan. Materi yang terdapat di dalamnya memuat tentang pembelajaran dan pelatihan terkait pencucian dan perawatan baju dan pakaian. Penggunaan bahasa di dalam buku ini ditulis secara umum dan dilengkapi dengan gambargambar serta keterangan yang dapat memudahkan pembaca, sehingga diharapkan pembaca mampu lebih mudah memahami isi materi tersebut. Setiap bab terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar, materi inti dan praktik, rangkuman, serta uji kompetensi. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan membantu kegiatan belajar bagi para pembaca baik di sekolah maupun di luar sekolah. Harapan penulis melalui buku ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pembaca tentang Laundry.



2



BAB 1 PENCUCIAN Kompetensi Dasar 3.7 Menerapkan pencucian 4.7 Melaksanakan pencucian Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini diharapkan peserta didik dapat: 1.



Memahami manfaat dan tujuan pencucian



2.



Mengidentifikasi bahan – bahan pembersih cucian



3.



Mengidentifikasi peralatan pembersih cucian



4.



Memahami proses pencucian



5.



Melakukan proses pencucian Pada saat kelas XI Anda telah mempelajari tentang laundry Section, ingatkah Anda



salah satu tugas seksi laundry yaitu washer? Tugas utama seorang washer adalah bertanggung jawab atas pencucian pakaian tamu dan linen hotel. Berkaitan dengan tugas washer tersebut, pada bab ini kita akan membahas lebih lanjut tentang pencucian laundry pada hotel. A. Manfaat dan Tujuan Pencucian Pengertian pencucian secara umum adalah proses pembersihan suatu benda dengan jalan menghilangkan partikel atau pengotor yang tidak di inginkan dari benda tersebut, sehingga diperoleh keadaan semula dari benda yang bersangkutan. Dalam melakukan tugas pencucian tersebut peran laundry section adalah membantu operasional hotel yang berhubungan dengan proses pencucian linen untuk guest room, restaurant dan meeting room serta uniform bagi karyawan. Sekarang ini, penyediaan fasilitas laundry sangat wajib, selain fasilitas bagi tamu juga untuk memenuhi keperluan linen-linen bersih yang dibutuhkan bagi operasional hotel. Pada beberapa hotel, bagian laundry bertanggung jawab bukan hanya untuk pencucian linen, baik house laundry maupun guest laundry tetapi juga melayani pencucian dari luar hotel (outside laundry) untuk meningkatkan pendapatannya, seperti yang dikatakan oleh Suwithi, dkk, 2007 bahwa fungsi bagian layanan cucian (laundry service) adalah sebagai tempat untuk memberikan layanan pencucian linen hotel, uniform karyawan, dan pakaian tamu yang kotor (house laundry maupun guest laundry).



3



Gambar 1.1 Laundry department Sumber : Marshall Williams/https://unsplash.com/photos/pYpZIOj-KKs Kadang kala ada hotel yang belum memandang perlu diadakannya laundry milik sendiri, sehingga hotel masih menjalin kerja sama dengan laundry lain. Sebagian besar hotel berbintang memiliki laundry sendiri. Keuntungan atau manfaat yang dapat dirasakan bagi hotel bila memiliki laundry sendiri sebagai berikut: 1. Memberikan layanan kepada tamu hotel. 2. Menambah pemasukan hotel. 3. Efisiensi kerja dalam penyediaan linen bersih. 4. Meningkatkan kepuasan tamu. 5. Memilih dan membeli linen dengan kualitas dan kuantitas yang diinginkan. 6. Mengontrol penuh proses laundry hingga tahap akhir . 7. Mengontrol jam kerja pegawai dan perbaikan peralatan mesin laundry 8. Menggunakan penghasilan dari layanan dry cleaning dan laundry untuk membantu mengganti kerugian. Tetapi selain mendapat keuntungan, memiliki laundry sendiri juga memberikan kerugian bagi hotel, diantaranya : 1. Pengeluaran hotel untukbelanja modal awal, membeli stok linen, membeli peralatan laundry, bahan kimia, biaya listrik, air termasuk instalasi dan pemeiharaan serta pengolahan limbah cucian. 2. Hotel membutuhkan banyak staff



4



3. Menimbulkan kebisingan dan getaran dari proses pencucian sehingga dibutuhkan tempat pencucian yang jauh dari area tamu dan kamar tamu 4. Hotel perlu memiliki tempat yang cukup untuk menyimpan linen bersih dan kotor Pencucian pada laundry section selain bertujuan untuk menghilangkan berbagai jenis kotoran dan noda serta proses sanitasi tekstil, juga melakukan proses perbaikan dan pemeliharaan terhadap warna dan corak tekstil agar memiliki tingkat keawetan yang optimal. Berikut ini adalah tujuan pencucian : 1. Menghilangkan noda atau kotoran. 2. Menjaga pakaian agar bebas dari kuman. 3. Menjaga sifat asli dari pakaian tetap bertahan. 4. Mencegah agar pakaian tidak cepat rusak. 5. Menjaga warna cucian tetap cemerlang. B.



Bahan-Bahan Pembersih Cucian Dalam pencucian digunakan bahan-bahan pembersih yang memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya. Selain itu masing-masing bahan juga memiliki merk dagang yang berbeda-beda tetapi bahan dasarnya sama. Penggunaan bahan pembersih harus sesuai dengan aturan dalam pencucian, Menggunakan bahan kimia terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat mempengaruhi hasil pencucian, baik menyebabkan cucian menjadi kurang bersih maupun merusak bahan cucian karena sifat kimia dari zat tersebut. Bahan pembersih yang digunakan dalam pencucian antara lain : 1. Air Air sebagai pelarut sekaligus sebagai media utama dalam pelepasan kotoran dari material baik pakaian maupun linen. Kondisi air sebagai bahan pembersih cucian sangat mempengaruhi hasil cucian dan berpengaruh pada daya cuci detergent. Berbagai jenis air dari berbagaisumber yang dapat digunakan sebagai bahan pembersih cucian adalah sebagai berikut : a. Air hujan Beberapa kandungan zat atau bahan kimia yang terdapat pada air hujan antara lain sebagai berikut: 1) Uap air atau H2O Air hujan memiliki kandungan utama yaitu uap air atau H2O. kandungan uap air ini merupakan yang paling dominan dengan persentase sebesar 99,9% dan sisanya tergantung pada lapisan atmosfer yang dilaluinya. Proses



5



terjadinya hujan tersebut mengalami penguapan dari sumber- sumber air yang ada di planet bumi. Proses tersebut membawa uap air dan membentuk awan-awan yang kecil, dari awan kecil tersebut kemudian menggumpal menjadi awan besar. Uap air ini bersifat aman selama uap tersebut berasal dari sumber air di permukaan bumi yang aman bagi manusia pula. 2) Asam nitrat Kandungan zat kimia yang terdapat pada air hujan adalah asam nitrat. Kandungan asam nitrat yang berlebihan tidak baik dan bisa membahayakan. Kandungan asam juga bisa dinyatakan dalam pH. Air hujan normal memiliki pH 6, sementara hujan asam memiliki pH dibawah normal, yakni sekitar 5,7 ke bawah. 3) Karbon (silika dan fly ash dalam bentuk abu ringan) Air hujan mengandung zat karbon. Zat karbon yang ada pada air hujan berupa silika dan juga fly ash. Silika dan fly ash merupakan zat debu yang mengikat molekul-molekul pada air hingga terbentuklah hujan. Kedua zat ini juga berperan dalam proses terjadinya hujan. 4) Asam Sulfat Kandungan zat kimia lainnya yang ada pada air hujan adalah asam sulfat. Asam sulfat adalah asam yang sangat kuat. Zat ini yang merupakan penyebab terjadinya hujan asam. Asam sulfat dapat bereaksi dengan logam dan menyebabkan logam berkarat. 5) Garam Zat kimia selanjutnya yang ada pada air hujan adalah garam. Air hujan yang mengandung banyak kandungan garam adalah hujan yang terjadi di daerah pantai. Hal tersebut karena proses terjadinya hujan karena penguapan air laut yang terpanaskan oleh matahari. Terdapat beberapa cara untuk mengelola air hujan agar dapat diguanakan kembali, antara lain : 1) Rainwater Utilization System (RUS) Tahap yang pertama akan dimulai dengan penampungan hujan di dalam tandon air, setelah itu air akan dialirkan lewat pipa saringan khusus dan disimpan di dalam bak. Air yang tersimpan di dalam bak bisa dimanfaatkan untuk musim kemarau kelak. 2) Serapan Hujan Teknik Biopori Lubang biopori digali sedalam 70 hingga 90 cm dengan diameter lubang sebesar 10 hingga 20 cm. Setelah selesai di gali, isi lubang biopori dengan



6



sampah organik. Sampah organik tersebut berperan sebagai makanan makhluk hidup yang hidup di dalam tanah seperti cacing dan serangga penyubur tanah lainnya. 3) Bak Penampungan Air Hujan b. Air sungai Ketersediaan air sungai di berbagai daerah dipengaruhi oleh musim dan tipe daerah yang dilalui oleh air di daerah tersebut. Kualitas air sungai ditentukan oleh kebersihan lingkungan maupun pegunungan sumber air tersebut. c. Air dari sumber mata air Air dari sumber air mata air memiliki tingkat derajad keasaman atau pH dan kesadahan yang berbeda-beda tergantung daerah yang dilalui, selain itu air dapat mengandung beberapa garam-garam kalsium dan magnesium karbonat. d. Air sumur Kualitas air sumur dipengaruhi oleh kedalaman lapisan tanah di daerah tersebut. e. Air dari olahan Perusahaan Air Minum (PAM) Air ini berasal dari berbagai sumber. Melalui tahap penyulingan ssehingga diperoleh air dengan kualitas yang baik. Syarat-syarat air yang baik untuk laundry : 1) Soft/lunak kadar kapurnya rendah 2) Clear/jernih dan odor free (bebas dari bau) 3) Neutral dengan pH = 7 4) Free of Iron (0,032 mg/1), iron adalah logam putih keperakan (mirip besi tapi tidak magnetis). Untuk mengetahui kwalitas dari air yang akan digunakan untuk laundry biasanya dilakukan analisa melalui uji laboratorium yang meliputi; a. Kesadahan Kesadahan air adalah tingkat mineral yang terkandung dalam air. Air dengan kandungan mineral yang tinggi disebut dengan air sadah, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Mineral yang terkandung dalam air biasanya berupa ion, seperti ion kalsium dan ion magnesium. Ion kalsium dan magnesium memiliki sifat basa, sehingga air yang memiliki tingkat kesadahan yang tinggi tentu akan membuat air cenderung memiliki sifat basa atau pH yang tinggi. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Bila digunakan untuk mencuci maka kebersihan pakaian tidak akan



7



sempurna dan mesin cuci akan cepat rusak. Air ini mengandung kalsium dan magnesium (alkali) yaitu besi yang akan meninggalkan karat pada mesin cuci. Zat-zat ini akan hilang apabila dilakukan penjernihan atau penyaringan sebelum digunakan. b. PH Logaritma dari jumlah ion-ion yang menyatakan kondisi air yang bersangkutan 1) PH>7 : Basa 2) PH 7 dan menjadi basa (pH 13). Karena pada keadaan basa,lemak dan minyak akan lebih mudah diemulsikan dan menetralisir pengotoran yang bersifat asam. Selain fungsi tersebut, alkali memiliki beberapa fungsi penting dalam pencucian, antara lain : a. Menetralisir kondisi asam dari air rencapan cucian. b. Mengendapkan ion-ion (muatan listrik) yang berada pada satu air cucian kotor sampai kedasar yang paling bawah. c. Sebagai mediator yang baik untuk mengurangi tegangan permukaan antara sabun dan minyak, sehingga keduanya dapat bergabung bekerja sama membersihkan noda-noda pada pakaian. d. Berfungsi sebagai penambah kekuatan daya pembasah (wetting agent) pada air dan sabun, sehingga dapat dengan mudah dan cepat meresap kedalam serat benang pakaian yang dicuci e. Dapat mencegah atau menahan hidrolisa dari sabun serta mencegah terjadinya asam sabun yang tidak memiliki kemampuan sebagai pembersih pakaian kotor. f. Membantu menghancurkan butiran atau gumpalan lemak atau minyak hingga dapat bercampur bersama menjadi halus dan mencegah bergabung kembali



11



g. Bergabung menjadi satu dengan lemak atau minyak sehingga menjadi sabun dalam satu proses pencucian. h. Mengandung phosphate yang dapat bertindak sebagai penjernih dan menormalkan kadar kesadahan air i. Membuat air cucian bersifat alkaline yang memang sangat disarankan dalam proses pencucian j. Membantu menolak sisa kotoran kembali merekat pada kain k. Mencairkan lapisan kanji pada permukaan bahan yang dicuci sehingga memudahkan sabun masuk ke serat kain untuk mengangkat kotoran. Cucian putih dapat mengalami pengotoran karena beberapa sebab, diantaranya : a. Warna kekuningan/kecoklatan disebabkan kandungan ion-ion besi yang terlalu tinggi dalam air pencucian. b. Warna kuning muda juga dapat disebabkan kelebihan alkali yang masih tertingal setelah pembilasan, hal ini disebabkan oleh pembilasan yang kurang sempurna atau tingginya alkalinitas air pencuci. c. Warna keabu-abuan dapat ditimbulkan oleh : 1) Tingginya kesadahan air pencuci. 2) Berlebihnya beban dari mesin cuci. 3) Detergen yang diberikan di bawah dosis yang seharusnya, dan 4) Pembilasan yang kurang sempurna. C.



Peralatan Pencucian Seiring dengan perkembangan / modernisasi industri, maka peralatan/mesin laundry pun ikut mengikuti perkembangan tersebut. Saat ini mesin-mesin laundry sudah sangat modern, sebagian darinya dioperasikan dengan sistem komputer, atau sistem kerjanya telah terprogram dalam komputer dan segala sesuatunya akan bekerja atau berjalan sesuai dengan instruksi yang diminta oleh operatornya, sehingga hal ini akan mempermudah tugas para operator laundry. 1. Mesin Cuci Laundry (Washing Machine) Mesin ini biasanya dioperasikan secara otomatis. Akan tetapi, masih banyak mesinmesin lama yang dioperasikan secara manual. Di dalam mesin ini akan terjadi suatu proses pembasahan dan penyabunan (aksi kimia) dan sekaligus proses bantingan yang disebabkan gerak putar dari drum mesin (aksi mekanik). Pada aksi mekanik ini pakaian akan diputar bolak-balik seolah olah dibanting. Gerakan berputar ini pun memungkinkan air akan ikut bergerak menembus serat kain, sehingga kotoran akan



12



lepas dari kain yang dicuci. Mesin cuci ini juga berfungsi sebagai mesin pembilas pada saat mencuci linen. Mesin ini dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut. a. Kran air dingin dan air panas untuk mencuci, b. Kran steam yang dapat memanaskan cucian, c. Timer/pengatur waktu, d. Temperatur/pengatur panas, e. Level/pengukur tinggi air dalam mesin, f. Kran pembuangan air, g. Pintu untuk memasukkan dan mengeluarkan cucian, h. Kunci pemutar mesin, i. Kotak untuk memasukkan chemical/bahan pembersih untuk mencuci. Tipe mesin cuci ada yang dijalankan dengan sistem : a. Manual Operation atau sistem tombol. Lamanya proses dari masing-masing kegiatan tergantung pada tingkat kotornya partikel yang sedang dicuci. b. Programmer Card Memiliki dua jenis kartu yaitu : 1) kartu untuk jenis cucian yang ringan dan tipis 2) kartu untuk cucian yang tebal dan berat. c. Komputer Jenis ini ada 3 macam : 1) Komputer untuk light 2) Komputer untuk medium 3) Komputer untuk heavy duties



13



Gambar 1.2 Washing Machine Sumber : Doomu/https://www.shutterstock.com/image-illustration/modernwhite2. Mesin Pemeras (Extractor Machine) Mesin ini berfungsi sebagai mesin pemeras. Pada proses pemerasan ini pakaian akan diputar dengan kecepatan tinggi, sehingga air yang membasahi pakaian akan tersedot keluar dan pakaian menjadi lembap. Jangka waktu proses pemerasan ini disesuaikan dengan jenis dan keadaan material yang diperas. Makin tebal material pakaian tersebut maka waktu pemerasannyapun lebih lama. Mesin pemeras ada yang menjadi satu pada mesin cuci, tetapi ada juga yg terpisah dari mesin cuci. Mesin ini disebut extractor machine. Mesin ini dilengkapi dengan fitur sebagai berikut : a. Saklar ON/OFF untuk menghidupkan dan mematikan mesin. b. Rem untuk menghentikan mesin, setelah selesai proses pemerasan. c. Pintu masuk dan keluarnya cucian. d. Kran pembuangan air.



14



3. Mesin Pengering ( Drying Tumbler ) Mesin ini digunakan untuk mengeringkan pakaian yang sudah diperas. Proses pengeringan ini dilakukan dengan cara menghembuskan udara panas ke dalam drum mesin yang sedang berputar. Udara panas ini biasanya dihasilkan dari pembakaran gas, steam (uap panas) atau element elektrik. Mesin ini dilengkapi dengan : a. Kran steam (pemanas cucian), b. Temperatur (pengukur panas), c. Timer (pengatur waktu), d. Pintu masuk dan keluas cucian; dan e. Filter kotoran cucian.



Gambar 1.3 Drying tumbler Sumber : Hari Mukti/https://i0.wp.com/harimukti-teknik.com 4. Mesin Pelicin (Pressing Machine) Mesin pelicin/press/setrikaan, terdiri dari bermacam-macam jenis atau fungsi. Kita bisa bedakan sebagai berikut : a. Setrika biasa (Electric Iron) Setrikaan ini menggunakan daya listrik (element) sebagai sumber panasnya dan dioperasikan secara manual (dengan tangan). b. Garment Press terdiri dari sebagai berikut :



15



1) Collar & Cuff Press untuk melicinkan kerah dan pergelangan tangan kemeja panjang. 2) Mushroom Garment Press untuk melicinkan bagian dada, punggung, pundak, dan tangan dari pakaian. 3) Utility Garment Press untuk melicinkan celana bagian bawah. 4) Wool Press terdiri dari, top pant press, mushroom press, dan utility wool press. c. Hand Iron Steam Setrika ini seperti electric iron, tetapi menggunakan steam (uap panas)sebagai pemanasnya, seterika ini digerakkan dengan tangan biasa. Mesin ini dilengkapi dengan: 1) pengatur panas/temperature; 2) kran steam; 3) penyemprot steam/air; 4) padding dengan covernya; 5) karet bantalan/alat seterika; 6) padding untuk lengan; dan 7) pedal steam untuk untuk menggemboskan. d. Suxy Q Press / Body Former Mesin yang digunakan untuk membentuk badan dari jas/mesin yang dipakai untuk melicinkan jas dan sejenisnya. Mesin ini dilengkapi dengan: 1) clip stainlessteel muka dan belakang; 2) stick untuk lengan; 3) kran steam; 4) pedal untuk mengeluarkan steam dengan angin; 5) tombol ON/OFF; 6) tombol otaomatis; 7) timer; dan 8) kayu penjepit 5. Mesin Flat Work Ironer/Mangler Mesin ini sering juga disebut dengan Roller, Ironer. Digunakan untuk mengepress bahan yang berbentuk lembaran, seperti sheet (sprei), pillow case (sarung bantal), taplak meja (table cloth), napkin (serbet), dan lain lain. Mesin ini dilengkapi dengan: a. kran steam; b. temperatur; c. pengatur kecepatan;



16



d. tombol ON/OFF untuk menghidupkan dan mematikan mesin; e. dua pedal untuk merapatkan bantalan; f. dua pedal untuk merenggangkan bantalan; g. pengaman otomatis; h. silinder; i. padding; dan j. belt, sabuk pengikat silinder. 6. Mesin Penghilang Noda (Spooting Board Machine) Mesin ini digunakan untuk menghilangkan noda-noda pada pakaian dengan memakai berbagai jenis spot removal. Sistem kerja dari mesin dengan memakai steam, penghisap (vacuum), dan angin penyemprot (kompresor). Spoting ini dilakukan sebelum pakaian dicuci, sehingga pada saat dicuci noda sudah tidak ada lagi. Alat ini dilengkapi dengan: a. hand brush: sikat tangan dengan bahan nilon; b. Chemical (obat pembersih noda); c. Spatula, seperti pipa untuk merokok terbuat dari gading gajah, khusus d. dipakai sebagai alat pembersih noda pada cucian yang halus seperti wol, e. sutera, dan cucian lain sejenis. 7. Mesin pemberi tanda (Marking Machine) Mesin ini digunakan untuk memberi tanda (marker) pada semua cucian yang akan dicuci agar tidak tertukar antara pemilik yang satu dengan yang lain. Bentuk mesin ini memiliki pita tape yang sudah bernomor, sehingga cucian akan diberikan cap dengan kode yang ditentukan. 8. Mesin Dry Cleaning Mesin ini digunakan untuk mencuci pakaian yang mewah, seperti baju pesta atau jas dan bahan yang tidak tahan jika dicuci dengan air, seperti wol, sutera dan bahan lain yang tipis. Media pencuci dari mesin ini adalah Solvent (Percloro Ethyline). Solvent dapat dipakai berulang-ulang. Jika solvent sudah mulai kotor dapat disaring kembali dan digunakan kembali. Mesin ini dilengkapi dengan : a.



washer /pencuci;



b.



extractor/pemeras;



c.



dry tymbler/pengering;



d.



kran steam;



e.



air;



f.



angin;



17



g.



filter;



h.



button trap (perangkap kancing)



i.



still (alat suling untuk distilasi)



j.



muck coocker (tempat untuk memasak solvent kotor)



k.



flow line (pipa-pipa saluran)



l.



tombol otomatik dan manual; dan



m. storage tank (tangki solvent) Peralatan Kebersihan (Supporting Unit) 1. Sink atau bak Tempat pencucian pakaian secara manual (dengan tangan). Semua pakaian yang tidak dapat dicuci dengan mesin, seperti pakaian dalam wanita yang sangat sensitif, akan dicuci dengan cara manual. Begitu juga kerah pakaian yang sangat kotor akan disikat di atas sink. 2. Trolley atau wagon Adalah kereta dorong yang berbentuk segi empat dengan menggunakan roda. Trolley ini digunakan untuk menempatkan sementara cucian yang akan diproses, untuk mengantar cucian yang telah selesai diproses. Trolley terbuat dari bahan sebagai berikut : a. Kanfas yaitu digunakan untuk menaruh sementara cucian yang yang sudah dicuci (bersih). b. Fibre glass biasanya digunakan untuk menaruh cucian yang kotor dan basah. Di samping itu, juga bisa digunakan untuk menaruh cucian yang akan dicuci ulang karena masih ada noda (kotoran). c. Stainless steel biasanya digunakan untuk menggantung pakaian yang sudah selesai diproses (bersih), dan untuk mengantar pakaian tamu yang sudah rapih untuk dikirim ke kamar. 3. Brush Sikat yang digunakan untuk menyikat kerah pakaian yang sangat kotor maupun noda-noda yang lain. Dengan cara menyikat satu arah dan diberi sedikit bahan pembersih (detergent) untuk memudahkan penghilangan noda. 4. Spatula Alat seperti kape yang digunakan untuk membersihkan noda-noda pada pakaian. Alat ini terbuat dari stainless steel atau gading gajah ukuran 2cm x 10cm. 5. Pail (ember)



18



Alat ini digunakan untuk memisah-misahkan cucian (pakaian) yang telah diberi tanda (marking). Dengan tujuan untuk mengklasifikasikan cucian (pakaian) berdasarkan warna, jenis serat (bahan) dan proses pencuciannya. Di samping itu, pail juga digunakan untuk menaruh cucian yang tingkat kotorannya sangat berat. 6. Washing Net Jala (net) yang digunakan untuk membungkus pakaian yang sangat sensitife seperti sutera, dasi dan pakaian yang akan dicuci dengan cara dry cleaning. Tujuannya agar pakaian tersebut tidak rusak dikarenakan aksi mekanik (bantingan) dari mesin. 7. Table Linen ( Meja Linen) Biasanya table linen/meja linen ini ditempatkan di depan mesin flat work ironer. Digunakan untuk menempatkan linen-linen yang bersih yang akan dipres maupun linen-linen bersih yang sudah rapi. 8. Measuring cup Measuring cup atau gayung pengukur digunakan untuk menakar bahan pembersih yang akan digunakan dalam proses pencucian. 9. Checker rack / table Rak atau meja checker untuk memilah-milah dan merapikan pakaian yang sudah diproses. 10. Cabinet Lemari yang digunakan untuk menyimpan sementara pakaian yang sudah rapi dan bersih, tetapi masih ada masalah yang harus diselesaikan. D.



Proses Pencucian Berdasarkan jenis bahan pencuci, peralatan maupun tahapan proses pencucian, terdapat tiga macam proses pencucian, yaitu : 1. Proses pencucian dengan tangan (hand wash process) Merupakan proses pencucian yang keseluruhan prosesnya dilakukan dengan menggunakan tangan. Proses ini terdiri dari : a.



Pembasahan (wetting) Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk melemaskan tekstil serta melarutkan debu-debu yang belum sempat melekat.



b. Pembasahan noda (stain removal) Dapat dilakukan pada saat pre washing, sekaligus menghilangkan kotoran – kotoran yang tebal pada bagian tertentu, prosedurnya sebagai berikut : 1) Siapkan cucian yang akan dihilangka nodanya.



19



2) Basahi cucian dan teteskan bahan pembersih noda pada bagian noda yang akan dibersihkan. Biarkan sesat dan sikat pelan-pelan hingga noda hilang. 3) Bilas menggunakan air bersih lalu lanjutkan proses pencucian. c.



Penyikatan (brushing) Bubuhkan sabun pada pakaian lalu kucek atau sikat pada bagian yang amat kotor, agar kotoran bisa keluar dari tekstil.



d. Pembilasan (rinsing) Pada proses ini dilakukan pembilasan dengan jalan disiapkan air secukupnya kemudian dengan jalan mengucek atau mengocok (soaking) beberapa kali, bila perlu dibilas hingga dua atau tiga kali hinga sisa air sabun bersih. e.



Pemerasan (extracting) Langkah ini dilakukan untuk memeras cucian yang selesai dicuci agar tidak banyak air yang tersisa dalam tekstil. Pada proses pemerasan ini harus dilakukan dengan hat- hati agar pakaian tidak rusak/sobek.



f.



Pengeringan (drying) Proses ini dilakukan dengan cara menggantungkan (hanging) pakaian menggunakan hanger baju, cucian dikeringkan dibawah sinar matahari yang cukup. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua jenis cucian dapat dijemur dibawah matahari langsung karena dapat mengubah warnanya menjadi putih, sehingga untuk pakaian jenis ini hanya cukup dianginanginkan saja.



Pencucian secara manual ini sampai saat ini masih dilakukan di hotel-hotel baik hotel kecil, menengah mupun hotel besar yang telah memiliki fasilitas laundry yang lengkap. Hal tersebut dilakukan atas pertimbangan jenis bahan cucian atau atas permintaan tamu. 2. Proses pencucian dengan mesin cuci (laundry process) Merupakan proses pencucian untuk cucian dengan tingkat kotoran ringan, menengah dan berat menggunakan mesin dan dipindahkan dari satu mesin ke mesin berikutnya dari awal hingga akhir pencucian. Proses pencucian menggunakan mesin (makinal) ini bermacam-macam mulai semi makinal hingga yang otomatis menggunakan sistem digital. Berdasarkan bahan pembersih yang digunakan, terdapat dua jenis mesin cuci yang digunakan dalam pencucian binatu, yaitu : a. Mesin cuci yang menggunakan media air untuk melepaskan kotoran yang disebut Washing machine. Proses pencuciannya disebut dengan pencucian biasa.



20



b. Mesin cuci yang menggunakan solvent sebagai media pelepas kotoran disebut dengan dry cleaning machine (mesin cuci kering). Proses pencuciannya disebut dengan proses cuci kering (dry cleaning process) dengan menggunakan (dry clening machine). Dalam proses pencucian menggunakan mesin ini, kualitas hasil proses pencucian dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : 1) Aksi kimia ( chemical action) Rekasi kimia yang terjadi pada suatu proses pencucian ditentukan oleh jenis dan jumlah bahan pembersih yang digunakan, 2) Aksi mekanis (mechanical action) Besarnya gaya mekanis yang diterima oleh pakaian ditentukan oleh : a) Jenis mesin cuci yang meliputi : jumlah putaran tromol mesin cuci, besarnya motor penggerak, besarnya tromol mesin cuci. b) Tinggi air dalam tromol c) Kapasitas mesin cuci. d) Jarak jatuhnya pakaian di dalam mesin cuci 3) Temperatur (temperature) Tingginya temperatur air menentukan jumlah panas yang diberikan pada waktu pencucian. Jumlah panas yang diberikan dibatasi oleh bahan dasar pakaian dan tingkat kotoran pada pakaian. 4) Waktu (time) Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses pencucian mulai dari washing hingga extracting adalah 40-45 menit. Waktu cuci yang diperlukan akan tetap apabila menggunakan metode pencucucian secara otomatis dan berubahubah sesuai keperluan apabila mesin cuci dioperasikan secara manual. Tahapan proses pencucian menggunakan mesin adalah sebagi berikut : a. Tahap Persiapan Tahap persiapan terdiri dari : 1)



Mengumpulkan bahan cucian (collecting soiled linens) Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan semua bahan cucian ( lena-lena hotel, uniform, guest laundry) ke dalam kantong lena atau trolley adalah antara lain : semua linen yang akan dicuci harus disertai dengan daftar cucian dan melalui general linen room, jumlah linen yang kotor harus tertulis dalam daftar cucian, jumlah linen bersih yang dikembalikan ke ruang linen harus sama dengan jumlah linen kotor. Apabila ada perbedaan jumlah harus ditindaklanjuti.



21



2) Mengirim bahan cucian ke binatu Seorang linen boy atau linen runner bertugas mengirimkan linen kotor dari masing-masing outlet pada umumnya menggunakan kereta linen/trolley. 3)



Pengecekan dan penyortiran linen kotor ( checking and sorting a soiled linens) Tujuan dilakukannya pengecekan dan penyortiran ini adalahmenentukan proses pencucian serta mempercepar proses akhir. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses penyortiran ini adalah : Asal bahan (serat , Warna, tenunan), tipe kotoran dan noda, serta ukuran besar dan kecilnya cucian. Warna pakaian dapat dibedakan menjadi warna yang mudah luntur (fugitive color), warna yang tidak cepat pudar ( fast color), warna terang/muda (light color) dan warna gelap/pekat (dark color).



4) Membersihkan noda (stain removal) Proses ini dilakukan setelah pengecekan terhadap cucian, apabila ditemukan noda maka noda tersebut dibersihkan dengan menggunakan penghilang noda yang sesuai dengan jenis noda tersebut. 5)



Memasukkan bahan cucian ke dalam mesin cuci (loading of soiled linen). Semua bahan cucian yang sudah siap dicuci dimasukkan ke dalam mesin cuci untuk diproses yang disesuaikan dengan jenis bahan, jenis warna dan tingkat kekotorannya.



b. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan pencucian setelah melewati tahap persiapan yang diproses secara otomatis menggunakan mesin cuci sebagai berikut : 1)



Pencucian (washing) a) Wetting Pembasahan awal dilakukan dengan tujuan melemaskan serat-serat kain, menurunkan tegangan permukaan kain dan kotoran, melarutkan kotoran ke dalam air, menghemat penggunaan sabun. b) Drain Pembuangan air yang sudah selesai digunakan untuk pembasahan (wetting) c)



Main wash Proses pencucian utama yang dilakukan denagn menuangkan alkali dan detergen ke dalam tromol mesin cuci dengan akaran yang tepat.



d) Drain



22



Pembuangan air hasil proses main wash bersamaan dengan keluarnya busa-busa detergen e)



Rins I Pembilasan pertama dengan menggunakan air hangat/panas untuk menjaga suhu cucian, cucian tidak boleh langsung terkena air dingin karena dapat merusak serat-seat pakaian.



f)



Drain Pembuangan air dari pembilasan yang pertama sehinggakadar busa pada cucian berkurang sedikit demi sedikit.



g)



Rins II Pembilasan kedua dengan air hangat dengan penambahan sour untuk menetralkan kadar detergen dan alkali pada air dengan menurunkan suhu bahan cucian secara perlahan.



h) Drain Pembuangan air dari bilasan kedua, sehingga kadar busa asemakin berkurang. i)



Rins III Pembilasan ketiga ini mengunakan air dingin. Ditambahkan softener untuk melembutkan bahan cucian.



j)



Drain Pembuangan air dari pembilasan ketiga, shingga kadar busa sudah benar-benar habis setelah dinetralkan dengan sour.



k)



Extract Pemerasan bahan cucian agar tidak lembab. Apabila pemerasan kurang lembab maka dapat diperas menggunakan mesin pemeras (Extractor machine)



2) Proses terakhir (finishing process) Setelah mengalami beberapa proses diatas selanjutnya adalah memeriksa kembali karena ada beberapa artikel setelah proses Extracting tidak dikeringkan tapi langsung disetrika. Disamping itu, ada beberapa artikel yang terlalu panas dalam pengeringan harus diturunkan temperatur mesin pengeringan karena artikel bisa mengkerut, begitu pula dalam penyetrikaannya harus sesuai dengan petunjuk yang ada. 3)



Pengeringan (drying) Pada tahap pengeringan harus diperhatikan, agar cucian tidak telalu panas dan mengerut. Bila linen tidak kering dengan sempurna dapat



23



menimbulkan jamuran, noda atau bau yang tidak sedap/apek. Disamping itu, ada beberapa artikel yang terlalu panas dalam pengeringan harus diturunkan temperatur mesin pengeringan karena artikel bisa mengkerut, begitu pula dalam penyetrikaannya harus sesuai dengan petunjuk yang ada.Selain hal-hal diatas harus diperhatikan : a) Temperatur dari mesin pengeringan yang dipergunakan; b) Linen yang dimasukkan sesuai dengan kapasitas mesin; c)



Atur waktu yang diperlukan sesuai dengan jenis linen;



d) Linen tidak boleh terlalu kering. 4) Penyetrikaan (ironing) Proses penyetrikaan disesuaikan dengan jenis cucian. Untuk linen dapat digunakan beberapa alat : a) Flat roll ironer b) Hand ironer 5)



Pelipatan (folding) Setelah proses penyetrikaan linen harus dilipat atau digantung sesuai dengan ketentuan atau permintaan tamu.. Melipat linen dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Pada hotel-hotel besar pelipatan linen yang berupa lembaran dilakukan dengan menggunakan folding machine yang tergabung dalam mesin flat roll ironer , saat linen dimasukkan ke dalam rol ujung linen yang lain akan keluar dalam bentuk lipatan.



6) Penyimpanan (storing) Linen yang sudah dilipat atau digantung diserahkan ke bagian penyimpanan untuk disimpan. Lena tersebut harus diistirahatkan selama 24 jam setelah dicuci. Lenin yang langsung dipakai setelah dicuci akan lebih cepat rusak. 7)



Pengiriman lena-lena ke empat yang memerlukan (transfering linens to use areas) Lena-lena yang bersih dikirim kembali ke tempat-tempat yang memerlukan sehingga tidak terjadi kemacetan lena.



e) Proses pencucian cuci kering (dry cleaning process) Adalah proses pencucian dengan menggunakan media solvent untuk membersihkan kotorannya. Proses yang dilalui antara lain wash, extract dan dry clean dengan hanya menggunakan satu mesin dari proses awal hingga akhir pencucian.



24



Tugas Tugas Individu : Carilah beberapa informasi melalui video di Youtube mengenai proses pencucian di sebuah hotel! Jelaskan bagaimana langkah – langkah seorang petugas washer menangani pencucian tersebut dengan mengacu pada SOP yang berlaku di hotel ! Tugas Kelompok : Buatlah kelompok dengan anggota 5 orang kemudian identifikasikan bahan-bahan pencuci dan peralatan yang digunakan dalam penanganan pencucian beserta cara penggunaanya sesuai pembagian kelompok Anda, kemudian presentasikan ke depan kelas! Rangkuman 1.



Keuntungan atau manfaat yang dapat dirasakan bagi hotel bila memiliki laundry sendiri sebagai berikut: a. Memberikan layanan kepada tamu hotel. b. Menambah pemasukan hotel. c. Efisiensi kerja dalam penyediaan linen bersih. d. Meningkatkan kepuasan tamu. e. Memilih dan membeli linen dengan kualitas dan kuantitas yang diinginkan. f. Mengontrol penuh proses laundry hingga tahap akhir . g. Mengontrol jam kerja pegawai dan perbaikan peralatan mesin laundry h. Menggunakan penghasilan dari layanan dry cleaning dan laundry untuk membantu mengganti kerugian.



2.



Laundry memberikan kerugian bagi hotel, diantaranya : a. Pengeluaran hotel untukbelanja modal awal, membeli stok linen, membeli peralatan laundry, bahan kimia, biaya listrik, air termasuk instalasi dan pemeiharaan serta pengolahan limbah cucian. b. Hotel membutuhkan banyak staff c. Menimbulkan kebisingan dan getaran dari proses pencucian sehingga dibutuhkan tempat pencucian yang jauh dari area tamu dan kamar tamu



3.



Tujuan pencucian : a. Menghilangkan noda atau kotoran.



25



b. Menjaga pakaian agar bebas dari kuman. c. Menjaga sifat asli dari pakaian tetap bertahan. d. Mencegah agar pakaian tidak cepat rusak. e. Menjaga warna cucian tetap cemerlang.Hotel perlu memiliki tempat yang cukup untuk menyimpan linen bersih dan kotor 4. Bahan-Bahan Pembersih Cucian



a. Air 1)



Air hujan



2) Air sungai 3)



Air dari sumber mata air



4) Air sumur 5)



Air dari olahan Perusahaan Air Minum (PAM)



b. Detergent (sabun) c. Alkali 5.



Peralatan Pencucian terdiri dari : a. Mesin Cuci Laundry (Washing Machine) b. Mesin Pemeras (Extractor Machine) c. Mesin Pengering ( Drying Tumbler ) d. Mesin Pelicin (Pressing Machine) e. Mesin Flat Work Ironer/Mangler f. Mesin Penghilang Noda (Spooting Board Machine) g. Mesin pemberi tanda (Marking Machine) h. Mesin Dry Cleaning



6. Proses Pencucian terdiri dari beberapa tahap, yaitu : a. Proses pencucian dengan tangan (hand wash process) 1) Pembasahan (wetting) 2) Pembasahan noda (stain removal) 3) Penyikatan (brushing) 4) Pembilasan (rinsing) 5) Pemerasan (extracting) 6) Pengeringan (drying) b. Proses pencucian dengan mesin cuci (laundry process) terdapat dua jenis mesin cuci yang digunakan dalam pencucian binatu, yaitu : 1) Mesin cuci yang menggunakan media air yang (Washing machine) 2) Mesin cuci yang menggunakan solvent (dry cleaning machine) 3) Proses pencucian cuci kering (dry cleaning process)



26



Uji Kompetensi A. Soal Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat. 1. Tujuan pencucian adalah sebagai berikut, kecuali…. a. Menghilangkan noda atau kotoran. b. Menjaga pakaian agar bebas dari kuman. c. Mengubah sifat asli dari pakaian. d. Mencegah agar pakaian tidak cepat rusak. e. Menjaga warna cucian tetap cemerlang.Hotel perlu memiliki tempat yang cukup untuk menyimpan linen bersih dan kotor 2. Proses pengeringan dilakukan untuk menyempurnakan proses pencucian yaitu tahap pemerasan. Yang harus di perhatikan pada saat proses pengeringan adalah…. a. Temperatur dari mesin pengeringan yang dipergunakan; b. Linen yang dimasukkan harus kurang dari kapasitas mesin; c. Waktu yang sama untuk semua jenis linen; d. Linen diusahakan untuk kering secara maksimal. e. Linen dikeringkan dan masih dalam keadaan lembab. 3. Fungsi utama dari hand iron adalah…. a. Melicinkan kameja yang terbuat dari kain katun b. Melicinkan kerah baju c. Melicinkan badan baju d. Pelicin yang digunakan untuk bagian yang tidak bisa terjangkau dengan mesin. e. Melicinkan semua jenis pakaian dari berbagai bahan. 4. Langkah yang dilakukan dengan tujuan untuk melemaskan tekstil serta melarutkan debu-debu yang belum sempat melekat disebut…. a. Wetting b. stain removal c. brushing d. rinsing e. extracting 5. Berikut ini adalah syarat-syarat air yang baik untuk laundry kecuali…. a. Soft/lunak kadar kapurnya rendah b. Clear/jernih dan odor free (bebas dari bau) c. pH = 8 d. Free of Iron (0,032 mg/1



27



6. Membubuhkan sabun pada pakaian dan mengucek atau menyikat pada bagian yang amat kotor, agar kotoran bisa keluar dari tekstil disebut dengan…. a. Wetting b. stain removal c. brushing d. rinsing e. extracting 7. Lemari yang digunakan untuk menyimpan sementara pakaian yang sudah rapi dan bersih, tetapi masih ada masalah yang harus diselesakan disebut…. a. Spatula b. Washing Net c. Table Linen ( Meja Linen) d. Measuring cup e. Cabinet 8. Wewangian yang memberikan aroma unik pada deterjen sekaligus meredam bau tidak menyenangkan dari bahan kimia yang digunakan dalam deterjen adalah…. a. Optical brightener b. Colorant, c. Natrium sulfat d. Enzim, e. Anti Redeposition Agent 9. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan semua bahan cucian ( lenalena hotel, uniform, guest laundry) ke dalam kantong lena atau trolley adalah sebagai berikut, kecuali…. a. semua linen yang akan dicuci harus disertai dengan daftar cucian dan melalui general linen room b. jumlah linen yang kotor harus tertulis dalam daftar cucian c. jumlah linen bersih yang dikembalikan ke ruang linen harus sama dengan jumlah linen kotor. d. Apabila ada perbedaan jumlah harus ditindaklanjuti. e. jumlah linen yang bersih harus tertulis dalam daftar cucian 10. Mesin yang digunakan untuk membentuk badan dari jas/mesin yang dipakai untuk melicinkan jas dan sejenisnya. Mesin ini disebut…. a. Garment Press b. Hand Iron Steam c. Mesin Flat Work Ironer/Mangler



28



d. Mesin Penghilang Noda (Spooting Board Machine e. Mesin pemberi tanda (Marking Machine) 11. Warna keabu-abuan pada cucian dapat ditimbulkan oleh : a. kesadahan air pencuci yang rendah b. Berlebihnya beban dari mesin cuci. c. Detergen yang diberikan di atas dosis yang seharusnya, dan d. Pembilasan yang sudah sempurna. e. Alkalinitas air pencuci yang rendah 12. Mesin cuci yang menggunakan solvent sebagai media pelepas kotoran disebut…. a. Washing machine b. Dryi cleaning machine c. Mesin Flat Work Ironer/Mangler d. Drying tumbler e. Marking Machine 13. Garment press yang berfungsi untuk melicinkan bagian dada, punggung, pundak, dan tangan dari pakaian disebut…. a. Collar & Cuff Press . b. Mushroom Garment Press c. Utility Garment Press d. Wool Press e. top pant press 14. pakaian yang tidak dapat dicuci dengan mesin, seperti pakaian dalam wanita yang sangat sensitif akan ditempatkan pada…. a. Sink atau bak b. Trolley atau wagon c. Pail (ember) d. Washing Net e. Meja Linen 15. Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses pencucian mulai dari washing hingga extracting adalah a. 40-45 menit b. 35-40 menit c. 45-60 menit d. 1 jam e. 1,5 jam B. Soal Esai



29



Jawablah dengan tepat dan benar. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Kandungan zat kimia yang terdapat pada air hujan adalah…. Asam yang sangat kuat dan merupakan penyebab terjadinya hujan asam adalah…. Syarat air yang baik untuk laundry salah satunya adalah bersifat netral dengan pH…. Bahan yang menunjukkan konsentrasi basa atau yang mampu menetralisir keasamaan dalam air disebut…. Dibanding dengan sabun, detergen memiliki keunggulan antara lain…. Bahan yang bertindak sebagai anti korosi sehingga mencegah bagian mesin cuci dari karat adalah….



7. 8. 9. 10.



Fragrancesebagai additive berfungsi sebagai… Warna kekuningan/kecoklatan pada cucian putih disebabkan oleh…. Mesin yang digunakan untuk mengeringkan pakaian yang sudah diperas adalah…. Collar & Cuff Press digunakan untuk….



C. Soal Esai Uraian Jawablah dengan ringkas dan benar. 1. Selain untuk menghilangkan berbagai jenis kotoran dan melakukan proses perbaikan serta pemeliharaan terhadap warna dan corak tekstil agar memiliki tingkat keawetan yang optimal pencucian memiliki beberapa tujuan, sebutkan 5 tujuan pencucian! 2. Berdasarkan kandungan mineral dalam air dikenal dua jenis air yaitu air lunak dan air sadah, jelaskan perbedaan diantara keduanya! 3. Untuk komersialisasi produk detergent agar lebih menarik ditambahkan additives, sebutkan 7 jenis additives yang ditambahkan pada detergent! 4. Sebutkan fungsi penting alkali dalam pencucian! 5. Peralatan apa saja yang termasuk garment pres dan jelaskan fungsinya masingmasing!



30



31