Leaflet - Resiko Perilaku Kekerasan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bila dilihat dari sudut pandang perawat, klien maka factor yang mencetuskan terjadinya prilaku kekerasan yaitu : Pengertian Resiko Perilaku



1) Klien : kelemahan fisik, keputusasaan,



Kekerasan



ketidak berdayaan, kurang percaya diri.



Perilaku kekerasan merupakan respon terhadap stresor yang dihadapi oleh seseorang yang ditunjukan dengan perilaku aktual melakukan kekerasan, baik pada diri sendiri, orang lain DISUSUN OLEH :



maupun lingkungan, secara verbal maupun



2) Lingkungan : rebut , kehilangan orang atau objek yang berbahaya, konflik interaksi social,



secara fisik maupun psikologis



yang



mengarah



pada



penghinaan, situasi lingkungan yang tidak mendukung Tanda dan Gejala



nonverbal , bertujuan untuk melukai orang lain Meilisa Salfia



kritikan



Resiko Perilaku Kekerasan a. Fisik 1) Muka merah dan tegang 2) Mata melotot / pandangan tajam 3) tangan mengepal 4) Rahang mengatuk



PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU 2019



Penyebab Resiko Perilaku Kekerasan a. Faktor Predisposisi



5) Wajah merah dan tegang 6) Postur tubuh kaku 7) Jalan mondar- mandir b. Verbal



1) Teori biologik



1) Bicara kasar



2) Teori psikologik



2) Suara tinggi, membentakan atau berteriak



3) Teori sosiokultural



3) mengancam secara verbal atau fisik



b. Faktor Presipitasi



4) Mengupat dengan kata-kata kotor



bolos,



mencuri,



5) Suara keras



penyimpangan seksual.



melarikan



diri,



3) Mengungkapkan perasaan kesal. Contoh : “Saya



c. Perilaku 1) Melempar atau memukul badan orang lain 2) Menyerang orang lain



marah



karena



Akibat Resiko Perilaku Kekerasan



Peran Keluarga Dalam Upaya



Klien dengan perilaku kekerasan dapat



Pencegahan Kekambuhan Penderita



melakukan tindakan-tindakan berbahaya bagi



Di Rumah



dirinya, orang lain maupun lingkungannya,



3) Melukai diri sendiri / orang lain



a.



seperti menyerang orang lain, memecahkan



4) Merusak lingkungan



perabot, membakar rumah dll.



d. Emosi



merasa terganggu, dendam dan jengkel.



c.



a. Cara mengendalikan marah dengan Fisik : 1) Tarik nafas dalam



e. intelektual cerewet,



kasar,



berdebat,



meremehkan, sarkasisme.



d.



mengeritik



pendapat



orang



lain,



menyinggung perasaan orang lain, tidak peduli dan kasar.



menggunakan



kata-kata



pengasingan,



kekerasan, ejekan, sindiran.



penolakan,



dalam



Bantu penderita untuk selalu berinteraksi



Beri kegiatan yang positif untuk mengisi



Contoh : “Ibu, saya perlu uang untuk



Jangan



biarkan



penderita



menyendiri,



libatkan dalam kegiatan sehari-hari. f.



kasar.



Memberikan



pujian



jika



penderita



melakukan hal yang positif. g.



membeli baju”. 2) Menolak dengan baik. Contoh : “Maaf,



g. Sosial diri,



tidak



e.



tanpa marah



dengan nada suara yang rendah serta



Merasa diri berkuasa, merasa diri benar,



penderita



waktu penderita dirumah.



b. Cara mengendalikan marah dengan Verbal : 1) Meminta dengan baik



f. Spiritual



kepatuhan



dengan lingkungan



2) Latihan pukul bantal / kasur



Mendominasi,



Mengawasi minum obat.



Cara Konstruktif Marah



Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman,



Memberikan perhatian dan rasa kasih sayang dan penghargaan sosial kepada penderita



b.



5) Amuk / agresif



h. Perhatian



ingin



perbuatanmu itu”.



6) Ketus



Menarik



jadi



Jangan mengkritik penderita jika penderita melakukan kesalahan.



h.



Menjauhkan penderita dari pengalaman atau



saya tidak bisa melakukannya karena



keadaan



sedang ada kerjaan”.



merasa tidak berdaya dan tidak berarti



yang



menyebabkan



penderita



i.



Membawa penderita untuk kontrol rutin kepelayanan kesehatan.