Leukemia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEUKEMIA Stase : Ilmu Kesehatan Anak Junerawati Sinaga 210210071 (FK UMI)



Leukemia….. Merupakan penyakit



akibat terjadinya proliferasi sel leukosit yang abnormal dan ganas serta sering disertai adanya leukosit jumlah yang berlebihan dari sel pembuat darah yang bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal.



Klasifikasi : Leukemia Mielositik Akut (LMA) Leukemia Limfositik Akut (LLA) Leukemia Limfositik Kronis (LLK) Leukemia Mielositik Kronis (LMK)



LMA



LLK



LLA



LMK



Leukemia Mielositik Akut (LMA)



produksi berlebihan dari mieloblast. Sering pada semua usia, tetapi jarang pada anak – anak. Insiden tahunan 5-6 kasus tiap juta anak < 15 tahun. Leukemia Limfositik Akut (LLA) sering menyerang pada masa anak – anak dengan persentase 75%-80%. Menginfiltrasi sumsum tulang oleh sel limfoblastik. Leukemia Limfositik Kronis (LLK) terjadi pada manula dengan limfadenopati generalisata dan peningkatan jumlah leukosit disertai limfositosis. Leukemia Mielositik Kronis (LMK) adanya gambaran philadelphia dan krisis blast fase oleh mieoblast. Lebih sering pada dewasa dan untuk anak hanya 3% dari kasus leukemia anak.



Etiologi….. Faktor Eksogen



- Radiasi - Zat Kimia (benzene, arsen, kloramfenikol, fenilbutazone) - Infeksi virus (HTLV-1 Human T Leukemia Virus) Faktor Endogen - Bersifat herediter (penyakit herediter seperti sindrom down dan riwayat leukemia dalam keluarga) - Kelainan genetik ( mutasi genetik)



Patofisiologi Leukemia



Gejala Klinis…. Gejala khas : Pucat. Panas / demam. Perdarahan. Splenomegali. Kadang2 hepatomegali. Lymphadenopathy. Secara klinis, bila gejala tsb lengkap, maka di diagnosa leukemia, dimana syaratnya : . Pucat tjd secara mendadak, dimana penyebabnya sukar dijelaskan, maka sdh hrs waspada thdp leukemia. . perdarahan, yi : ekimosis, epistaxis, petekia, perdarahan gusi, dsb. . Splenomegali pd stadium permulaan mungkin tdk tdpt. 1.



Gejala tdk khas : Sakit sendi. Sakit tlg. 2.



Pemeriksaan Lab…..  Darah tepi, ditemukan :



















a. Pansitopenia. b. Limfositosis. c. Sel blast = gejala patognomik utk leukemia. Sumsum tlg : gmbran monoton, yi hanya tdd sel limfopoetik patologis sdgkan sistem lain terdesak. Pemeriksaan lain : Biopsi lien : proliferasi sel leukemia & sel yg berasal dr jar. lien terdesak. Kimia darah : Kolesterol >, Hipogammaglobulinemia. CSF : Pd leukemia meningeal : • Peningkatan jlh sel ( sel patologis ). • Peningkatan protein. Sitogenetik : 50 – 70 % LLA mengalami kelainan : • Jlh kromosom. • Bertambah / hilangnya bagian kromosom.



Diagnosa…. Gejala klinis. Darah tepi, utk diagnosa pasti. Biopsi sumsum tulang / lien.



Penatalaksanaan…. 1. Transfusi darah



Diberikan jika kadar Hb < 6 gr%. Pada trombositopenia yang berat dan perdarahan yang massif dapat diberikan transfuse trombosit. 2. Setiap centrum berbeda, tapi prinsipnya sama, yi : a. b. c. d.



Fase Fase Fase Fase



induksi. konsolidasi. maintenance. reinduksi.



Perbedaan antar centrum hanya pd jenis obat pd fase diatas. Fase induksi : 1. Bertujuan : mengubah sumsum tlg dr keadaan leukemia mjd btk morfologi darah normal / remisi dimana blast cell < 5%. 2. Remisi bisa dilakukan dgn 1 obat atau gabungan bbrp obat shg remisi lbh baik.



3. Obat yg dipakai bergantung pd dpt bekerjanya pd fase2 cellular kinetic. Fase induksi, meliputi : a. Sistemik : • VCR (vincristine) : 20mg/m2/mggu/i.v. diberikan 6x. • ADR (adriablastina) : 40mg/m 2/2mggu/i.v. di hari III pengobatan. • Prednison : 50mg/m2/hari/oral, selama 5 mggu, taf of 1 mggu. b. SSP : • Profilaksis : MTX IT : 10mg/m2 : 5x, dimulai bersamaan / setelah VCR I • Radiasi cranial : dosis total 2400 Rad, dimulai setelah konsolidasi fase terakhir. Fase konsolidasi : 1. MTX. 15mg/m2/hari/i.v. diberikan 3x, dimulai 1 mggu setelah VCR VI kemudian dilanjutkan dgn : 2. GMP. 50mg/m2/hari/oral, diberikan 3x.



3. CPA. 800mg/m2/kali, diberi sekaligus pd akhir mggu II dr konsolidasi. Fase reinduksi : Diberi 3 bln sejak VCR terakhir secara : 1. Sistemik : a. VCR, dosis induksi diberi 2x. b. Prednison, dosis induksi diberi 1 mggu penuh, lalu 1 mggu taf of ( jadi 2 mggu ). 2. SSP : MTX IT, dosis profilaksis 2x. Pengobatan dihentikan bila selama 2 thn remisi terus.



3. Imunoterapi



Merupakan cara pengobatan yang baru. Setelah tercapai remesi dan jumlah sel leukemia yang cukup rendah (105-106), imuno terapi diberikan. Pengobatan yang spesifik dilakukan dengan pemberian imunisasi BCG atau dengan Crynae bacterium dan dimaksudkan agar terbentuk antibodi yang dapat memperkuat daya tahan tubuh. Pengobatan spesifik dikerjakan dengan penyuntikan sel leukemia yang telah diradiasi. 4. Transplantasi sumsum tulang



TERIMA KASIH