Likuidasi Sekaligus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LIKUIDASI SEKALIGUS Likuidasi persekutuan secara sekaligus (lump-sum liquidation) merupakan suatu proses likuidasi dimana seluruh aktiva dikonversikan menjadi kas dalam waktu yang sangat pendek, kreditor eksternal dibayar, dan pembayaran tunggal secara gabungan dilakukan kepada para sekutu atas bagian modal yang disetorkan. Likuidasi sekaligus merupakan fokus yang baik untuk menjelaskan konsep utama likuidasi persekutuan. REALISASI AKTIVA Pada umumnya,sebuah persekutuan mengalami kerugian ketika menjualnya assetnya. Piutang usaha umumnya ditagihkan oleh persekutuan. Kadang kala persekutuan menawarkan potongan tunai dalam jumlah besar untuk pembayaran piutang yang tepat waktu yang penagihannya dapat menunda proses terminasi persekutuan. Alternatif lain adalah piutang usaha tersebut dijual kepada perusahaan ‘anjak piutang’ (factor), yaitu perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembelian piutang usaha dengan segera membayar uang tunai kepada pihak penjual piutang. Secara umum, pihak ‘anjak piutang’ hanya membeli piutang usaha perusahaan yang palingbaik dengan harga dibawah nilai tercatat, namun beberapa ‘anjak piutang’ masih berminat untuk membeli seluruh piutang dan membayar dengan harga yang jauh dibawah harga nilai tercatatnya. Sebelum dilakukan distribusi asset kepada para sekutu ,baik kewajiban atau kreditor eksternal harus dibayar secara penuh atau dana yang diperlukan untuk itu ditempatkan dalam sebuah akun penampungan. Pihak penampungan biasanya adalah bank, menggunakan dana tersebut hanya untuk pembayaran kewajiban persekutuan. BEBAN LIKUIDASI Proses likuidasi biasa yang dimulai dengan menjadwalkan asset dan laibilitas persekutuan yang diketahui,nama dana alamat kreditor dan jumlah terutang dari masing-masing pihak harus dicatat. Kreditor yang belum terjadwal akan diketahui selama proses likuidasi. Proses likuidasi melibatkan beban dan biaya hukum dan akuntansi tambahan. Beban perusahaan menanggungbiaya pengehentian usaha, seperti biaya iklan khusus dan biaya mencari agen dialokasikan terhadap akun modal para sekutu dalam rasio distribusi laba dan rugi. ILUSTRASI LIKUIDASI SEKALIGUS Ringkasan neraca saldo perusahaan pada saat para sekutu memutuska untuk melikuidasi usaha : PERSEKUTUAN ABC Neraca Saldo Per Tanggal 3 Mei 20X5



Kas Aktiva Nonkas Kewajiban Utang Pinjaman pada Sekutu Cha Modal, Alt (40%)



$ 10.000 90.000 40.000 4.000 34.000



Modal ,Blue(40%)



10.000



Modal,Cha(20%)



12.000



Total



$ 100.000



100.000



Ekuitas pemilik adalah jumlah modal akun sekutu. Persamaan akuntansi = Asset – Laibilitas = Ekuitas pemilik $ 100.000 - $ 46.000 = $ 56.000 Kasus 1. Persekutuan Masih Solven dan Tidak timbul Defisit pada Akun Modal Sekutu Laporan ini hanya berisi akun neraca dimana seluruh asset nonkas disajikan ke dalam satu akun. Pada saat unit usaha melakukan likuidasi, akun-akun neraca merupakan akun yang relevan, laporan laba rugi adalah untuk kelangsungan usaha. Kertas kerja mencakup seluruh proses realisasi dan likuidasi serta merupakan dasar ayat jurnal untuk mencatat proses likuidasi. Contoh soal : Asset nonkas dijual dengan harga $ 80.000 pada tanggal 15 Mei 20X5 dengan kerugian sebesar $10.000. Kreditor eksternal dibayar sebesar $ 40.000 pada tanggal 20 Mei dan sisa kas sebesar $ 50.000 didistribusikan kepada para sekutu pada tanggal 30 Mei 20X5. Observasi penting lainnya : Saldo sebelum likuidasi diperoleh dari neraca saldo pada tanggal 1 Mei 20X5. Kerugian sebesar $ 10.000 didistribusikan langsung terhadap akun modal para sekutu. Kreditor eksternal dibayarkan sebelum terdapat asset yang didistribusikan kepada sekutu. Secara teknis utang pinjamankepada sekutu Cha di bayarkan sebelum pembayaran saldo modal dilakukan kepada sekutu. Saldo pascalikuidasi sebesar 0, yang menandakan bahwa seluruh akun telah ditutup dan persekutuan tekah benar-benar dilikuidasi dan dihentikan sepenuhnya. Laporan realisasi dan likuidasi merupakan dasar untuk ayat jurnal yang mencatat proses likuidasi sebagai berikut : 15 Mei 20X5 (3) Kas 80.000 Modal, Alt 4.000 Modal,Blue 4.000 Modal,Cha 2.000 Asset nonkas 90.000 Realisasi seluruh asset nonkas persekutuan ABC dan distribusi kerugian sebesar $ 10.000 dengan menggunakan rasio laba dan rugi. 20 Mei 20X5 (4) Laibilitas 40.000 Kas 40.000 Pembayaran kas kreditor dan eksternal 30 mei 20X5 (5) Utang pinjaman, Cha 4.000 Modal, Alt 30.000 Modal,Blue 6.000 Modal,Cha 10.000 Kas 50.000 Pembayaran sekaligus kepada para sekutu PERSEKUTUAN ABC



Laporan Realisasi dan Likuidasi Persekutuan Likuidasi Sekaligus Saldo Modal Kas



Asset Nonkas



Utang Alt Laibilitas Pinjaman (40%) pada Cha



Saldo kas sebelum likuidasi



10.000



90.000



(40.000)



Penjualan asset dan distribusi kerugian sebesar $ 10.000



80.000



(90.000)



90.000



0



Pembayaran untuk (40.000) Kreditor eksternal 50.000



(4.000)



Cha (20%)



(34.000) (10.000) (12.000)



4.000



(40.000)



Blue (40%)



4.000



2.000



(4.000)



(30.000) (6.000)



(10.000)



(4.000)



(30.000) (6.000)



(10.000)



30.000



6.000



10.000



0



0



0



40.000



0



0



Pembayaran sekaligus kepada sekutu: Utang pinjaman sekutu



(4.000)



Modal sekutu



(46.000)



Saldo sesudah likuidasi



0



4.000



0



0



0



Kasus 2. Persekutuan Masih Solven dan Timbul Defisit pada Akun Modal Sekutu Defisit dalam akun modal sekutu dapat terjadi jika saldo kredit akun modal sekutu terlampau rendah untuk dapat menanggung bagian kerugian yang ditentukan. Defisit tersebut dapat dihilangkan melalui salah satu dari dua cara berikut : Para sekutu menginvestasikan kas atau asset lain untuk mengeliminasi defisit modal. Defisit modal sekutu didistribusikan kepada sekutu yang ain berdasarkan rasio pembagian laba dan rugi yang terjadi.



Seorang sekutu yang secara pribadi masih solven dan memiliki kekayaan bersih untuk mengeliminasi defisit modal harus melakukan investasi tambahan pada persekutuan untuk menutupi defisit tersebut. Jika sekutu sekutu tersebut secara pribadi tidak solven ,yaitu, kewajiban pribadinya melebihi aktiva pribadinya maka sekutu lain wajib menanggung defisit sekutu yang tidak solven dengan mengalokasikan ke dalam akun modal masing-masing sesuai dengan rasio pembagian laba dan rugi yang berlaku. Distribusi sekaligus berikut menggambarkan poin-poin ini : Laporan Keuangan Pribadi ketiga sekutu tersebut adalah sebagai berikut : Alt Blue Cha Asset Pribadi



$ 150.000



$ 12.000



Laibilitas Pribadi



(86.000) (16.000) (14.000)



Kekayaan Defisit Bersih



$ 64.000



$ 4.000



$ 42.000



$ 28.000



Blue secara pribadi tidak solven; sedangkan Alt dan Cha secara pribadi masih solven. Asset nonkas persekutuan dijual dengan harga $ 35.000 pada tanggal 15 Mei 20X5 dan kerugian sebesar $ 55.000 dialokasi kan pada akun modal para sekutu. Kreditor eksternal dibayar sebesar $ 40.000 pada tanggal 20 Mei 20X5. Sis akas sebesar $ 5.000 didistribusikan kepada para sekutu sebagai pembayaran kepada sekaligus pada tanggal 30 Mei 20X5. PERSEKUTUAN ABC Laporan Realisasi dan Likuidasi Persekutuan Likuidasi Sekaligus Saldo Modal Kas



Asset Nonkas



Utang Alt Laibilitas Pinjaman (40%) pada Cha



Saldo sebelum Likuidasi



10.000



90.000



(40.000)



Penjualan aktiva dengan distribusi kerugian sebesar $ 10.000



35.000



(90.000)



45.000



0



Pembayaran kepada kreditor



(40.000)



(4.000)



40.000



(4.000)



Cha (20%)



(34.000) (10.000) (12.000)



22.000



(40.000)



Blue (40%)



22.000



11.000



(12.000) 12.000



(1.000)



Eksternal 5.000



0



0



(4.000)



(12.000) 12.000



(1.000)



Distribusi defisit sekutu yang tidak solven : 40/60 x $ 12.000



(12.000)



40/60 x $ 12.000



8.000 5.000



0



0



Penghapusan defisit Cha dengan utang pinjaman



(4.000)



(4.000)



4.000 0



3.000



S 5.000



0



0



(1.000)



3.000



(3000)



(4.000)



0



0



0



0



Pembayaran sekaligus kepada sekutu : Utang Pinjaman Sekutu



(1.000)



Modal Sekutu



(4.000)



Saldo setelah likuidasi



0



1.000



4.000 0



0



0



0



Pengamatan dalam ilustrasi berikut ini adalah sebagai berikut : Kerugian sebesar $ 55.000 dari realisasi aktiva nonkas dialokasikan menurut rasio pembagian laba dan rugi para sekutu, yaitu alt 40%,blue 40%,dan Cha 20%. Bagian blue atas bagian penghapusan asset yaitu sebesar $ 22.000 menimbulkan defisit akun modal sebesar 12.000 Blue secara pribadi tidak solven dan tidak mampu untuk melakukan investasi tambahan untuk menghapus defisit modal. Kreditor eksternal dibayar sebelum dilakukan distribusi kepada pihak sekutu. Defisit Blue sebesar $ 12.000 didistribusikan kepada Alt dan Cha menurut rasio laba rugi yang berlaku. Alt menanggung 2/3 dari defisit Blue dan Cha, dari defisit Blue, Cha menanggung 1/3. Distribusi atas defisit Blue menimbulkan defisit dalam akun modal Cha. Hak untuk menghapus digunakan untuk menghilangkan defisit dengan uang pinjaman kepada sekutu



Cha . Hak untuk menghapuskan hanya untuk jumlah defisit modal,dan bukan untuk seluruh jumlah pinjaman. Pembayaran sekaligus dilakukan kepada Cha untuk sisa $ 10.000 dari utang pinjaman dan untuk Alt sebesar kredit modal sebesar $4.000 Saldo pascalikuidasi seluruhnya adalah 0,yang menunjukan bahwa seluruh akun telah ditutup dan persekutuan secara pebuh telah dilikuidasi dan dihentikan. Kasus 3. Persekutuan Tidak Solven dan Timbul Defisit pada Akun Modal Sekutu Sebuah persekutuan tidak solven jika kas yang ada dank as yang dihasilkan dari penjualan asset tidak cukup untuk membayar kewajiban persekutuan . Sekutu secara individual bertanggung jawab untuk sisa kewajiban persekutuan yang belum terbayar. Contoh soal : Alt dan Cha secara tidak pribadi masih solven, dan Blue secara pribadi tidak solven (seperti kasus 2) Aktiva nonkas dijual sebesar $ 20.000 pada tanggal 5 Mei 20X5 Kreditor eksternal dibayar sebesar $ 40.000 pada tanggal 20 Mei 20X5 PERSEKUTUAN ABC Laporan Realisasi dan Likuidasi Persekutuan Likuidasi Sekaligus Saldo Modal Kas



Asset Nonkas



Laibilitas



Utang Alt Pinjaman (40%) pada Cha



Saldo sebelum Likuidasi



10.000



90.000



(40.000)



(4.000)



Penjualan aktiva dengan distribusi kerugian sebesar $ 10.000



20.000



(90.000)



30.000



0



(40.000)



(4.000)



Blue (40%)



Cha (20%)



(34.000) (10.000)



(12.000)



28.000



28.000



14.000



(6.000)



18.000



2.000



Distribusi defisit sekutu yang tidak solven : (18.000)



40/60 x $ 12.000 12.000



40/60 x $ 12.000 30.000 Penghapusan defisit dengan utang pinjaman



0



(40.000)



(4.000) 4.000



6.000



6.000 0



8.000 (4.000)



30.000 Kontribusi oleh Alt dan Cha



0



(40.000)



0



10.000 40.000



Pembayaran kepada kreditor eksternal



(40.000)



Saldo setelah likuidasi



0



6.000



0



(6.000) 0



(40.000)



4.000 (4.000)



0



0



0



0



0



0



0



0



40.000



0



0



Pengamatan dari ilustrasi : Kerugian sebesar $ 70.000 dialokasikan kepada sekutu menurut rasio pembagian laba dan rugi yang ada. Alokasi ini menimbulkan defisit akun modal Blue sebesar $ 18.000 dan akun modal Cha sebesar $ 2000. Karena Blue secara personal tidak solven ,maka defisit sebesar $ 18.000 yang ditanggung dialokasikan kepada Alt dan Cha sesuai dengan rasio pembagian laba dan rugi antara keduanya, yaitu 40:60 untuk Alt dan Cha 40:20. Distribusi defisit Blue menghasilkan defisit sebesar $ 6.000 untuk Alt dan defisit sebesar $ 80.000. Utang pinjaman pada Cha digunakan untuk menghapus sebanyak $ 4.000 dari defisit modal Cha yang berumlah $ 8.000. Alt dan Cha melakukan kontribusi modal tambahan untuk menyelesaikan defisit modal yang masing-masing sebesar $ 6.000 dan $ 4.000. Saldo kas sebesar $ 40.000 yang telah tersedia digunakan untuk membayar kreditor eksternal. Saldo pascalikuidasi seluruhnya adalah nol, yang menunjukan bahwa seluruh akun yang telah ditutup dan persekutuan secara penuh telah dilikuidasi dan dihentikan. Dalam kasus ini sekutu gagal untuk mengeliminasi saldo debit dalam akun modalnya ,kreditor persekutuan dapat mengaitkan kelebihan asset pribadi sekutu yang masih solven terhadap kewajiban pribadinya sebagai sarana untuk memperoleh kewajiban persekutuan yang belum terbayar. Dalam contoh ini Alt defisit sebesar $ 6.000 dan Cha defisit sebesar $ 4.000 menimbulkan ketiksolvensian terhadap persekutuan sebesar $ 10.000. kreditor persekutus dapat mengaitkan asset pribadi Alt untuk seluruh kewajiban sebesar $ 10.000 yang belum terbayar terlepas dari saldo modal Alt. Konsep kewajiban tidak terbatas berarti klaim kreditor terhadap asset sekutu yang spesifik tidak dibatasi oleh saldo modal para sekutu. Maka Alt dapat mengajukan tindakan hukum untuk bagian Cha atas ketidaksolvensian persekutuan. LIKUIDASI BERTAHAP Likuidasi bertahap (installment liquidation) merupakan satu likuidasi yang umumnya memerlukan beberapa bulan untuk penyelesaiannya dan mencakup pembayaran secara periodic, atau cicilan/bertahap kepada sekutunya selama likuidasi. Kebanyakan likuidasi persekutuan dilakukan dalam periode yang diperpanjang dengan tujuan untuk memperoleh jumlah realisasi asset yang sebesar mungkin. Likuidasi bertahap mencakup distribusi kas kepada para sekutu sebelum likuidasi asset sepenuhnya telah dilakukan. Untuk ulasan ini, pedoman praktis berikut ini dapat digunakan



untuk membantu para akuntan dalam menentukan pembayaran bertahap yang aman kepada sekutu : Tidak mendistribusikan kas kepada sekutu hingga seluuh kewajiban dan beban likuidasi actual maupun potensial telah dibayarkan atau telah dicadangkan seperlunya. Antisipasilah kemungkinan yang terburuk, atau yang paling membatasi, sebelum menentukan jumlah uang tunai yang diterima oleh masing-masing sekutu. Setelah akuntan mengasumsikan kasus terburuk yang dapat terjadi, maka sisa saldo kredit pada akun pinjaman dan modal menunjukan distribusi asset dank as yang aman dapat didistribusikan kepada masing-masing sekutu dalam jumlah yang terkait. ILUSTRASI LIKUIDASI BERTAHAP Diasumsikan bahwa” persekutuan ABCD” memutuskan untuk melikuidasi diri. Semua aktiva ini harus dicairkan menjadi uang kas. A, B, C, dan D membagi laba dan rugi dalam rasio masing – masing 30%, 30%, 20%, dan 20%. Neraca yang disusun per 1 mei 1987, tepat sebelum likuidasi, melaporkan saldo sbb: Persekutuan ABCD Neraca Per 1 Mei 1987 Kas Asset non kas



Total Asset



$ 10.000 $ 180.000



$ 190.000



Kewajiban Pinjaman B Pinjaman D Modal A Modal B Modal C Modal D



$ 75.000 $ 6.000 5.000 42.000 31.500 20.500 10.000



Total Kewajiban



$ 190.000



Contoh Diasumsikan bahwa Asset PF direalisasikan dengan jumlah– jumlah kas yang berbeda: Contoh 1 : Realisasi aktiva sebesar $140.000 dengan kerugian realisasi dibebankan sepenuhnya pada perkiraan modal sekutu Contoh 2 : Realisasi asset sebesar $120.000, dengan kerugian realisasi mengharuskan pemindahan dari perkiraan pinjaman sekutu ke perkiraanmodalnya. Contoh 3 : Realisasi asset sebesar $100.000, dengan kerugian realisasi menimbulkan kekurangan modal bagi seorang sekutu saja. Kerugian Realisasi Aktiva yang Dibebankan Sepenuhnya Pada Saldo Modal Sekutu Contoh 1 : Asumsikan bahwa asset non-kas “ persekutuan ABCD”, dengan nilai buku $180.000 direalisasi sebesar $140.000. Kerugian sebesar $40.000 dibagikan dalam rasio laba-rugi. Uang kas pertama – tama digunakan lebih dulu untuk membayar kreditor luar, sisanya digunakan untuk membayar pinjaman para sekutu dan saldo mereka. Hal ini diikhtisarkan dalam laporan likuidasi sbb : Persekutuan ABCD Laporan likuidasi



1- 31 mei 1987



Ayat – ayat jurnal untuk mencatat aktiva dan pembagian uang kas adalah : Transaksi a. Penjualan Asset sebesar $ 140.000; rugi dibagikan kepada A,B,C&D dalam rasio 30%,30%,20%&20%



b. Pembayaran kepada Para kreditor c. Pembayaran kepada Para sekutu



Ayat Jurnal



Kas……….. $140.000 Modal A….. 12.000 Modal B….. 12.000 Modal C….. 8.000 Modal D….. 8.000 Aktiva lainnya ……………$180.000 Kewajiban …. $75.000 Aktiva ……………………. $75.000 Pinjaman B…… $6.000 Pinjaman D ….. 5.000 Modal A…….. 30.000 Modal B…….. 19.500 Modal C…….. 12.500 Modal D….. ….2.000 kas …………………. $75.000



Kerugian Realisasi Aktiva yang Menimbulkan Pemindahan Perkiraan Pinjaman Sekutu ke Perkiraan Modalnya Contoh 2 : Asumsikan bahwa aktiva non-kas”Persekutuan ABCD” direalisasi sebesar $120.000. Penjualan aktiva sebesar $120.000 ini menimbulkan kerugian sebesar $60.000 yang akan ditanggung oleh para sekutu dalam rasio laba dan rugi. Pembagian kerugian ini mengharuskan pembebanan kepada D sebesar $12.000 dan hal ini menimbulkan saldo debet sebesar $2.000 dalam perkiraan modal D. sebagai gantinya, D menanamkan investasi tambahan sebesar $2.000, dengan memindahkan jumlah ini dari perkiraan pinjamannya ke perkiraan modalnya. Kemudian para sekutu membayar dalam jumlah yang sama dengan saldo perkiraan pinjaman dan modal mereka. Proses laporan ikhtisar likuidasi sbb : Persekutuan ABCD Laporan likuidasi 1-31 Mei 1987



Ayat jurnal untk mencatat pembebanan pinjaman D pada kekurangan modalnya akan berbunyi sbb : Pemindahan jumlah yang dibutuhkan untuk Pinjaman D ……… $2.000 menutup kekurangan modal D dari Modal D ……… $2.000 perkiraan pinjamannya ke perkiraan modalnya



Kerugian Realisasi Aktiva yang Menimbulkan Kekurangan Modal bagi Seorang Sekutu Saja Contoh 3 : Asumsikan, bahwa asset non-kas dalam contoh kita realisasi sebesar $100.000 dan hal ini menimbulkan kerugian sebesar $80.000. Dalam pembagian kerugian realisasi sebesar $80.000, D dibebani $16.000. Hal ini menimbulkan saldo debet dalam perkiraan modal D sebesar $6.000. Untuk mengimbangi seluruh jumlah dalam perkiraan pinjaman D terhadap modalnya, dalam perkiraan modalnya , masih tersisa saldo debet sebesar $1.000. Jika D membayar $1.000 kepada perusahaan pada saat ini, maka kekurangan modalnya tertutup dan perusahaan dapat membagikan uang kas kepada A,B & C pada likuidasi akhir. Akan tetapi,jika perusahaan tidak berhasil memperoleh kembali jumlah ini dari D, dan perusahaan memutuskan untuk membagikan uang kas yang ada, maka pembagian ini harus menetapkan kemungkinan, bahwa D gagal untuk memenuhi kewajibannya kepada PF. Kemudian, uang kas yang tersedia harus dibagikan dengan suatu cara yang menimbulkan saldo dalam perkiraan modal A, B, & C, yang dapat menutup kerugian sebesar $1.000. Jika D kemudian membayar $1.000 per kas, maka jumlah ini dibayarkan kepada A, B, & C sesuai dengan saldo dalam perkiraan modal mereka. Dibawah ini terlihat laporan likuidasi yang didasarkan atas asumsi diatas, bahwa D menyetorkan jumlah kekurangan modalnya dan dengan itu tersedia uang kas, untuk dibagikan kepada A, B, dan C



Persekutuan ABCD Laporan Likuidasi 1- 3 Mei 1987



Ayat – ayat jurnal utk mencatat investasi tambahan D dan pembagian jumlah ini kepada A, B, & C sbb: Investasi tambahan D utk menutup kekurangan modalnya Pembayaran kpd para sekutu dalam penyelesaian akhir



Kas……… $1.000 Modal D…….. $1.000 Modal A…….$375 Modal B…….. 375 Modal C…….. 250 Kas………... $1.000



Jika D melakukan penyelesaian langsung dengan sekutu lainnya, maka ayat jurnalnya adalah sbb: Pembayaran langsung oleh D Modal A……. $375 kepada A, B, & C dalam Modal B…….. 375 penyelesaian kewajibannya kepada Modal C…….. 250 mereka Modal D…. $1.000



RENCANA DISTRIBUSI KAS Rencana distribusi kas merupakan skedul atau proyeksi pro forma mengenai rencana pembayaran kas apabila telah tersedia uang tunai. Konsep dasar rencana distribusi kas pada awal proses likuidasi adalah kemampuan menanggung kerugian (loss absorption power - LAP). LAP seorang sekutu diartikan sebagai kerugian maksimum yang dapat terjadi dalam persekutuan sebelum saldo akun modal dan pinjaman sekutu dilunasi. Untuk keperluan perencanaan, aturan potensial untuk penghapusan diterapkan secara penuh dan akun pinjaman tersedia untuk defisit modal. Dengan demikian, akun pinjaman dihapuskan secara penuh terhadap akun pinjaman sebelum LAP seorang sekutu dihitung. Penghapusan ini hanyalah untuk keperluan perencanaan. Penghapusan sesungguhnya akan dilakukan bila perlu selama proses likuidasi. Kemampuan menanggung kerugian merupakan fungsi dari dua elemen, yaitu : Contoh : James memiliki saldo kredit akun modal sebesar $34.000 dan bagian laba dan rugi Persekutuan XYZ sebesar 40%. LAP James adalah : = $85.000 Kerugian dalam penghapusan aktiva nonkas atau beban likuidasi ambahan sebesar $85.000 akan menghapuskan saldo kredit dalam akun modal James, sbb : $85.000 × 0,40 = $34.000 ILUSTRASI RENCANA DISTRIBUSI KAS Ilustrasi berikut ini berdasarkan pada contoh Persekutuan XYZ diatas. Neraca saldo akunakun neraca Persekutuan XYZ pada tanggal 1 Mei 20X5, yaitu hari saat para sekutu memutuskan melikuidasi usaha, disajikan berikut ini. Para sekutu meminta rencana distribusi kas pertanggal 1 Mei 20X5, untuk menentukan distribusi kas pada saat tersedia selama proses likuidasi. Rencana seperti itu selalu memberikan pembayaran kreditor eksternal sebelum distribusi dapat dilakukan kepada kepala sekutu. Pada Rencana Distribusi Kas untuk Likuidasi Persekutuan menunjukan rencana distribusi kas per tanggal 1 Mei, yang merupakan tanggal awal proses likuidasi. Pengamatan penting dari contoh tersebut adalah sbb : Rencana distribusi kas tidak membedakan antara modal para sekutu dengan akun pinjaman. Karena adanya kemungkinan hak penghapusan, saldo akun-akun tersebut digabungkan untuk keperluan rencana distribusi kas. Jumlah awal Cha sebesar $16.000 pada Rencana Distribusi Kas untuk Likuidasi Persekutuan adalah jumlah pinjaman sebesar $4.000 dan saldo modal tanggal 1 Mei sebesar $12.000. Kemampuan menanggung kerugian masing-masing sekutu dihitung ketika saldo modal dan pinjaman sebelum likuidasi dibagi dengan persentase pembagian laba dan rugi para sekutu. James memiliki LAP tertinggi ($85.000), Cha memiliki angka tertinggi berikutnya ($80.000), dan Blue memiliki angka terendah ($25.000). LAP masing-masing sekutu merupakan jumlah kerugian yang akan menghapuskan secara total saldo kredit modal bersihnya. James adalah sekutu yang paling tidak rentan untuk mengalami kerugian dan Blue adalah yang paling rentan kerugian. Sekutu yang paling tidak rentan akan menjadi yang pertama untuk menerima pembayaran tunai setelah pembayaran kepada para kreditor. James akan menjadi satu-satunya sekutu yang menerima kas hingga LAP menurun, hingga sama dengan tingkat sekutu tertinggi berikutnya, yaitu Cha. Untuk menurunkan LAP James sebesar $5.000 membutuhkan pembayaran sebesar $2.000 ($5.000 × 0,40) kepada James. Setelah pembayaran sebesar $2.000 kepada James, kemampuan menanggung kerugian yang baru akan sama sengan Cha, yang dihitung dengan saldo modal James yang tersisa sebesar $32.000 dibagi dengan presentase pembagian laba dan rugi sebesar 40% ($32.000 ÷ 0,40 = $80.000).



LAP James dan Cha sekarang akan seimbang dan mereka menerima distribusi kas hingga LAP masing-masing akan menurun hingga ke tingkat tertinggi berikutnya, yaitu sebesar $25.000 sebagaimana LAP Blue. Mengalikan $55.000 dengan rasio pembagian laba dan rugi akan menunjukkan berapa banyak kas berikutnya yang tersedia agar dapat dibayarkan dengan aman kepada masing-masing sekutu. James dan Cha akan menerima distribusi kas sesuai dengan rasio pembagian laba dan rugi. Dengan tersedianya kas sebesar $33.000, maka yang akan didistribusikan kepada James dan Cha masing-masing adalah menurut rasio 40 : 60 untuk James dan 20 : 60 untuk Cha. Akhirnya pada saat ketiga sekutu tersebut memiliki LAP yang sama, maka sisa kas yang tersedia akan didistribusikan menurut rasio pembagian laba dan rugi masing-masing sekutu : RENCANA DISTRIBUSI KAS UNTUK LIKUIDASI PERSEKUTUAN Ringkasan rencana distribusi kas yang dapat dilihat pada bagian bawah tabel diatas, ditunjukkan kepada masing-masing sekutu. Dari ringkasan ini, para sekutu mampu menentukan jumlah relatif yang akan diterima masing-masing apabila telah tersedia kas pada persekutuan. KONFIRMASI RENCANA DISTRIBUSI KAS Catatan : Tanda dalam kurung menunjukkan jumlah kredit Konfirmasi rencana distribusi menunjukkan gabungan saldo akun modal dan pinjaman untuk masing-masing sekutu dalam Persekutuan XYZ selama periode likuidasi bertahap dari tanggal 1 Mei 20X5 hingga 1 Juli 20X5. Pembayaran secara bertahap kepada para sekutu dihitung dalam laporan realisasi dan likuidasi persekutuan dengan menggunakan skedul distribusi aman kepada para sekutu. Konfirmasi rencana distribusi menunjukkan bahwa distribusi aktual kas yang tersedia telah sesuai dengan rencana distribusi kas yang telah dipersiapkan pada awal proses likuidasi.