Lilin Wax [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LILIN (WAXES) HASIL HIDROLISIS : ASAM LEMAK RANTAI PANJANG DAN MONOHIDRIK -ALKOHOL PRIMER RANTAI PANJANG MISALNYA BEESWAX ; MIRISILPALMITAT ESTER DARI ASAM PALMITAT (C15H31COOH) DENGAN MIRISIL ALKOHOL (C30H61OH) Rumus : C3-(CH2)14-COO-(CH2)29-CH3 SECARA UMUM ALKOHOL DAN ASAM LEMAK DARI LILIN MEMPUNYAI RANTAI ATOM C 12-36 TIDAK BERCABANG



SIFAT-SIFAT FISIKA DI ALAM TERDAPAT PADA HEWAN DAN TUMBUHAN. LILIN BERUPA PADATAN DENGAN “RASA LILIN (WAXY FEEL)”.MELELEH PADA TEMPERATUR 35 – 100 C.TIDAK LARUT DALAM AIR. LARUT DALAM PELARUT ORGANIK.



SIFAT-SIFAT KIMIA BERBEDA DENGAN LEMAK, LILIN LEBIH SULIT DIHIDROLISIS OLEH KARENA ITU LILIN BANYAK DIGUNAKAN UNTUK PROTECTIVE COATING. LILIN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT SABUN.



JENIS LILIN TUMBUHAN (PLANT WAXES) 1. CARNAUBA WAX, BRAZILIAN PALM - MIRISILCEROTAT : MIRISIL ALKOHOL (C31H63OH) + CEROTIC ACID (C25H51COOH



JENIS LILIN HEWAN (ANIMAL WAXES) 1. BEESWAX – RUMAH TAWON – CERILMIRISTAT/MIRISILPALMITAT/ALKANA PAPER COATING 2. SPERMACETI – CETILPALMITAT SALEP/KOSMETIK



ALKANA (PARAFIN) Alkana (disebut juga parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh siklis. Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2. Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan berapa karbon yang dapat terikat bersama.



Sifat-sifat kimia Secara umum, alkana adalah senyawa yang reaktivitasnya rendah, karena ikatan C antar atomnya relatif stabil dan tidak mudah dipisahkan. Tidak seperti kebanyakan senyawa organik lainnya, senyawa ini tidak memiliki gugus fungsional. Senyawa alkana bereaksi sangat lemah dengan senyawa polar atau senyawa ion lainnya. Konstanta disosiasi asam (pKa) dari semua alkana nilainya diatas 60, yang berarti sulit untuk bereaksi dengan asam maupun basa (lihat karbanion). Pada minyak bumi, molekul-molekul alkana yang terkandung di dalamnya tidak mengalami perubahan sifat sama sekali selama jutaan tahun.



Sifat-sifat Alkana 1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya maksimal) 2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung) 3. Sukar bereaksi 4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 – C17 pada suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat 5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah...dan bila jumlah atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah 6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar 7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C 8. Merupakan sumber utama gas alam dan petroleum (minyak bumi)



TATA NAMA ALKANA



1. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama. Apabila ada dua atau lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak 2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama alkananya ditulis nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran ana dengan akhiran il (alkil). 3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C nya sama disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah seluruh cabang tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan sebanyak cabang yang ada (jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang digunakan), yaitu di = 2, tri = 3, tetra =4, penta = 5 dan seterusnya. 4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad ( etil lebih dulu dari metil ). 5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang. Apabila letak cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari : • Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil ) • Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang ). Kegunaan alkana, sebagai : a. b. c. d. e. f.



Bahan bakar Pelarut Sumber hidrogen Pelumas Bahan baku untuk senyawa organik lain Bahan baku industri



Dari data disebutkan bahwa alkana tidak memiliki gugus fungsional seperti kebanyakan senyawa organik yang lain. http://merryastuti.blogspot.com/2012/12/alkana-parafin-alkana-disebut-juga_19.html



JENIS HIDROKARBON 1. Hidrokarbon parafin, mulai dari metana yaitu senyawaan hidrokarbon yang paling kecil dengan 1 atom karbon sampai senyawaan hidrokarbon besar dengan 42 atom karbon (berat molekul 590) atau lebih. Hidrokarbon parafin terdiri dari normal parafin dan isoparafin



2. Hidrokarbon Parafin adalah hidrokarbon jenuh dengan ikatan C – C dan C – H dengan struktur rantai atom C terbuka. HC parafin mempunyai titik didih paling rendah diantara hidrokarbon naften dan aromatik. Oleh karena itu banyak terdapat pada fraksi ringan.



Sifat – sifat : – nilai kalor tinggi (btu/lb), – SG rendah, – API gravity tinggi – tahan terhadap oksidasi, – mudah untuk dipecah (cracking) dalam proses perengkahan panas ( thermal cracking ) maupun proses perengkahan katalis (catalytic cracking) artinya proses cracking itu berjalan pada suhu yang relative rendah dibanding dengan senyawaan hidrokarbon naften dan aromat.



Rumus : CnH2n+2 Hidrokarbon parafin, baik normal parafin maupun parafin cabang (iso parafin) rumusnya adalah CnH2n+2 . http://www.iatekunsri.com/index.php/keteknikkimiaan/minyak-dan-gas-bumi/93-pengetahuanminyak-dan-gas-bumi-1-crude-oil



LILIN DEFINISI LILIN Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan biasanya adalah lemak sapi . Sekarang yang biasanya digunakan adalah parafin. Lilin merupakan sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Diketahui parafin/lilin adalah nama umum untuk hidrokarbon alkana dengan rumus CnH2n+2. Molekul parafin paling sederhana adalah metana, CH4, sebuah gas dalam temperatur ruangan. Anggota sejenis ini yang lebih berat, seperti oktan C8H18. Untuk dapat terbakar paraffin membutuhkan temperatur tertentu dan sumbu.sehingga lilin merupakan sesuatu yang khas saat bereaksi,karena dari reaksi tersebut dapat dipahami sifat-sifat lilin dan yang mendasari kemampuan lilin membakar. PERISTIWA KETIKA DIBAKAR Ketika terjadi proses pembakaran, lilin mengalami reaksi kimia yaitu: Lilin (C8H18) + 25/2 O2



------>



8 CO2 + 9H2O



Sedangkan setelah dibakar lilin mengalami reaksi fisika yaitu perubahan bentuk fisik dari lilin. http://rositachemistry10.blogspot.com/2012/03/percobaan-lilin.html



PARAFFIN



SIFAT-SIFAT PARAFIN/LILIN 1. Parafin/lilin sebagian besar ditemukan sebagai alat bantu penerangan 2. putih tidak berbau, padat tawar 3. lilin dengan titik leleh yang khas antara sekitar 46 dan 68 ° C (115 ° F dan 154 ) 4. memiliki kepadatan sekitar 0,9 g / cm3. 5. Parafin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam eter , benzena , dan beberapa ester. 6.



Parafin tidak dipengaruhi oleh zat kimia yang paling umum/reagen.



7. Lilin parafin murni adalah listrik yang baik isolator , dengan listrik resistivitas antara 10-13 dan 10-17 meteran ohm . Ini lebih baik daripada hampir semua bahan lain kecuali beberapa plastik (terutama Teflon ). Digunakan dalam James Chadwick ‘s tahun 1932 percobaan untuk mengidentifikasi neutron . 8. Lilin parafin (C 25 H 52) adalah bahan yang sangat baik untuk menyimpan panas , memiliki kapasitas panas spesifik dari 2,14-2,9 g -1 J K -1 ( joule per gram Kelvin ) dan panas fusi dari 200-220 J g – 1. Sifat ini dimanfaatkan dalam dimodifikasi drywall untuk bahan bangunan rumah: itu diinfus di dinding kering selama pembuatan sehingga, ketika diinstal, meleleh pada siang hari, menyerap panas, dan membeku lagi pada malam hari, melepaskan panas. 9. Dalam aplikasi industri, hal ini sering berguna untuk memodifikasi sifat-sifat kristal lilin parafin, biasanya dengan menambahkan percabangan ke rantai karbon yang ada. Modifikasi biasanya dilakukan dengan aditif, seperti kopolimer EVA , lilin mikrokristalin , atau bentuk polietilen . Hasil properti bercabang dalam parafin dimodifikasi dengan viskositas yang lebih tinggi, struktur kristal yang lebih kecil, dan sifat fungsional dimodifikasi. http://trisqie.wordpress.com/paraffin/