Sikap Lilin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam lantai. Sikap lilin adalah sikap yang dilakukan dari posisi tidur terlentang, kemudian mengangkat kedua kaki (rapat) lurus ke atas dengan kedua tangan menopang pinggang dan dapat bertahan pada posisi tersebut selama beberapa saat. Dalam proses belajar keterampilan senam lantai, disamping teknik gerakan, perlu ditunjang oleh unsur-unsur kemampuan tubuh yang meliputi kekuatan, kecepatan, kelentukan, keseimbangan, daya tahan, daya tolak, reaksi, koordinasi dan kelincahan. Tidak semua unsur-unsur kemampuan gerak ini berpengaruh pada suatu gerakan tertentu seperti gerakan sikap lilin. Dari berbagai macam unsur tubuh tersebut, unsur-unsur tubuh yang mempengaruhi gerakan sikap lilin adalah kekuatan. Kekuatan adalah kemampuan otot untuk menahan suatu beban dengan waktu yang cukup lama. Tanpa kekuatan seseorang tidak akan bisa berlari cepat, melompat, menarik, menahan, memukul, mengangkat, dan lain sebagainya. Senam lantai adalah senam yang di lakukan diatas matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar diudara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang B. Sejarah Senam Lantai Sejarah Entah sejak kapan manusia mulai mengenal bentuk-bentuk gerakan senam atau latihan gymnastic tanpa sebuah alat. Namun menurut beberapa catatan sejarah yang ada, khususnya di Eropa, sejak zaman yunani klasik olahraga gymnastic termasuk yang di dalamnya senam lantai sudah ada dan digunakan sebagai latihan latihan para kalangan atlet sebagai pendisiplinan dan juga digunakan sebagai suatu metode latihan kemiliteran.



TEKNIK Untuk melakukan sikap lilin harus dilakukan dengan posisi tidur telentang dengan kedua kaki diangkat lurus ke atas bersama-sama dengan pinggang dengan ditopang oleh bagian tangan yang disimpan pada bagian pinggang, untuk melakukan sikap Lilin ini ada dua cara yaitu cara jongkok dan cara telentang. Teknik cara melakukan sikap lilin tersebut adalah sebagai berikut :



Teknik cara melakukan sikap lilin yang baik dan benar a) Posisi Awalan Terlentang



Teknik Cara melakukan Sikap Lilin dengan dimulai dari posisi Telentang ini biasanya dilakukan oleh pemula yang baru pertama kali melakukan sikap lilin, berikut ini merupakan tahapan-tahapan dalam melakukan sikap Lilin dari posisi Telentang adalah sebagai berikut : 1. Posisi tubuh / badan berada di atas matras pada posisi tidur telentang posisi tangan dekat dengan pingul atau pingang. Agar kaki posisi kaki belance atau seimbang rapatkan kaki ketika diangkat. 2. Setelah itu angkat kaki dengan posisi tangan bertumpu dan berpijakan pada matras. 3. Lakukan tolakan dengan mengangkat kaki dan badan ke atas serta tolakan tangan agar membantu kemudian tangan disimpan pada bagaian pinggang, gukanan bagian sikut sebagai penyangga / penyokong tubuh agar tetap balance atau tidak hilangnya keseimbangan tubuh. 4. Bagian tubuh diluruskan yaitu dari ujung kaki hinga badan agar mirip menyerupai batang lilin. Untuk cara pendaratannya kaki disatukan rapat antara kaki kanan dan kiri jatuhkan perlahan dari bagian pinggul. Kemudian didorong pada bagian badan secara perlahan. b) Posisi Awalan Jongkok



Teknik Cara Melakukan Sikap Lilin dengan awalan Jongkok ini relatif lebih sulit karena dibutuhkan keseimbangan dan kekuatan otot perut, berikut ini merupakan tahapantahapan dalam melakukan Sikap lilin dengan awalan Jongkok adalah sebagai berikut : 1. Posisi badan dalam keadaan jongkok dengan kedua tangan di sisi badan. 2. Setelah itu gulingkan tubuh ke belakang tubuh dan ke 2 tungkai kaki harus lurus ke depan kemudian ke atas tangan berada di samping telinga. 3. Selanjutnya berguling ke depan dilanjutkan dengan kaki menolak dan diperbantukan dengan tolakan ke 2 tangan hingga posisi badan dalam keadaan melengkung / lenting. 4. Cara mendarat yang benar dalam gerakan akhir kaki disatukan rapat antara kaki kanan dan kiri jatuhkan perlahan dari bagian pinggul. 5. Kemudian didorong pada bagian badan secara perlahan lahan. KESALAHAN YANG SERING DILAKUKAN 



Kesalahan yang biasa sering dilakukan pada saat melakukan gerakan yaitu:







Tidak melakukan ayunan kaki ketas dengan benar.







Saat kaki naik ke atas kedua kaki tidak rapat ada jarak antara kedua kaki.







Pada saat akhir menjatuhkan tubuh tidak secara perlahan lahanHilangnya keseimbangan saat kaki naik berada di atas







Posisi keadaan tangan salah dalam penopang berat tubuh







Pingul hanya di sokong oleh ibu jari sajaPosisi kaki lebih condong ke belakang, oleh sebab itu lebih berat untuk disokong dan dalam melakuan gerakan ini tidak bertahan lama.







Posisi kaki lebih miring / condong ke arah depan.Posisi siku tangan terlalu melebar dari tubuh.







Tidak atau kurang menggunakan tumpuan pundak.



ALAT Matras



Matras dalam senam lantai hanya berfungsi sebagai pengaman di saat latihan, atau pengaman yang dipasang disekitar arena bagian luar untuk berjaga-jaga jikalau atlet mengalami kecelakaan misalnya terlempar hingga keluar arena saat melakukan gerakan akrobatik salto dengan beberapa kali flip (putaran) diudara. Lapangan untuk senam lantai itu sendiri merupakan arena dengan permukaan datar yang terbuat dari kayu dengan permukaan halus namun tidak licin berukuran 12x12 meter. Matras ditempatkan di sekeliling lapangan dengan lebar 1 meter. Matras dan lapangan ini telah didesain sedemikian rupa sehingga permukaannya rata dan seolah-olah menjadi satu bagian dengan satu bahan. Meski demikian, matras yang dipasang sebagai pengaman lapangan senam lantai tidak setebal dan seempuk matras untuk latihan senam lantai. Matras yang dipergunakan ada beberapa jenis, namun kebanyakan latihan senam lantai hanya menggunakan matras tipis dengan ketebalan sekitar 3-5 cm. Matras yang terlalu tebal justru akan mengganggu latihan karena atlet akan sulit untuk mengatur keseimbangan tubuhnya saat latihan diatas matras yang tebal. Matras alami yang direkomendasikan untuk latihan senam lantai justru adalah permukaan berpasir seperti pantai, atau taman berumput yang gembur.



ATLET Atlet senam lantai legendaris pertama yang berhasil memenangkan medali emas pertama dalam olimpiade modern adalah Larisa Latynina (Rusia) pada saat ia berumur 22 tahun, dan untuk kedua kalinya ketika ia telah berumur 26 tahun. Selain itu, Nadia Elena Comaneci (Rumania) juga menjadi atlet legendaris senam lantai pertama dengan skor sempurna pada kelas pertandingan olimpiade. Tak hanya itu, pada tahun 1957 dan 1976, ia sempat dinobatkan sebagai ‘athlete of the year’. Senam lantai juga melahirkan atlet terbaik bernama Svetlana Khorkina (Rusia) yang memenangkan 7 medali emas pada cabang senam artistik di olimpiade tahun 1996, 2000, dan 2004. Selain di kompetisi olimpiade, ia juga memengkan 20 kompetisi dunia. Svetlana Khorkina merupakan yang pertama dan satu-satunya yang mampu memenangkan kejuaraan di 3 nomor senam artistik selain di nomor senam lantai. Pada tahun 2005, ia dinobatkan sebagai Vice Presiden di Russian Artistic Gymnastic Federation. Selain ketiga nama tersebut, masih ada satu lagi legenda dalam senam artistik, yakni Vera Caslavska (Ceko) yang menjadi satu-satunya atlet yang pernah memperoleh skor sempurna sebanyak 2 kali di pertandingan olimpiade. Sepanjang karirnya, ia berhasil mengkoleksi 22 medali dan 7 diantaranya merupakan medali emas yang ia peroleh dalam kompetisi senam artistik di olimpiade.



Sumber : https://moondoggiesmusic.com/senam-lantai/ https://gudangpelajaran.com/senam-lantai/ https://medium.com/@seojepara_15422/cara-melakukan-sikap-lilin-yang-benar-3661317578fc