Lipid 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Biokimia tentang “Lipid”



Oleh



PUPUT ELFIYANTI (16010060)



DOSEN PENGAMPU : ERISMAR AMRI , M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG 2017



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Biokimia tentang Biokimia Lipid. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membantu teman-teman dalam memahami mata kuliah biokimia dan dapat mengetahui apa-apa saja yang termasuk ke dalam kajian Biokimia lipid. Demikianlah kata pengantar ini kami tulis, kritik dan saran dari teman-teman kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.



Padang, 28 Februari 2017



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan penulisan BAB II PEMBAHASAN A.Definisi Lipid B.Struktur Karbohidrat C.Klasifikasi Lipid D.Sifat Lipid E.Reaksi Penyabunan dan hidrogenasi F.Fungsi Lipid G.Sunber-sunber Lipid H.Analisis Lipid BAB III PENUTUP A.Kesimpulan B.Saran DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori: asam lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena). Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya (termasuk



tri-, di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang



mengandung sterol, seperti kolesterol.



B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah definisi lipd? 2. Bagaimanakah struktur lipid? 3. Bagaimanakah klasifikasi lipid? 4. Bagaimanakah sifat lipid? 5. Bagaimanakah reaksi penyabunan dan hidrogenasi? 6. Bagaimanakah fungsi lipid? 7. Apa saja sunber-sunber lipid? 8. Bagaimanakah analisis lipid?



C. Tujuan Penulisan 1.Pembaca mengetahui bagaimanakah definisi lipid, struktur lipid, klasifikasi lipid, sifat lipid. 2.Pembaca mengetahui bagaimanakah reaksi penyabunan dan hidrogenasi, fungsi lipid, suber-sunber lipid dan analisis lipid.



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Lipid  Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar/organik, seperti alkohol, eter atau kloroform. Fungsi biologis terpenting lipida di antaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, sebagai pensinyalan molekul, sumber bahan baku bagi biosintesis basa-basa purin serta pirimidin yang menyusun asam nukleat, biosintesis asam amino tertentu dsb. Jenis lipid yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol, yang merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme.



B. Struktur Lipid Struktur lipid yaitu :



Lemak merupakan triester dari gliserol dan asam-asam karboksilat rantai panjang (yang disebut trigliserida).



C. Klasifikasi Lipid Menurut sumbernya: 1.lemak hewani; berasal dari hewan. Contohnya yaitu daging, susu, kuning telur. 2.lemak nabati; berasal dari tumbuhan. Contohnya yaitu inyak zaitun, inyak kelapa sawit, inyak jagung. Menurut konsistensinya: 1.lemak padat: lemak atau gajih 2.lemak cair; minyak Pengelompokan Lemak Lemak sederhana



 Asam lemak jenuh (daging sapi, biri2, kelapa, kelapa sawit, kuning telur), dan asam lemak tak jenuh (minyak jagung, minyak zaitun, mete).  Asam lemak tak jenuh: asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda. Lemak ganda







Phospholipid, komponen membran sel, komponen dan struktur otak, jaringan syaraf, bermanfaat untuk penggumpalan darah.







Glucolipid, mempunyai ikatan dengn karbohidrat dan nitrogen.







Lipoprotein, terdiri atas HDL, LDL dan VLDL.



Lemak tiruan (derivat lemak) Kolesterol, terdapat pada produk binatang (hati, otak, ginjal, unggas, ikan, daging dan kuning telur) Berdasarkan proses pembentukan 



Lemak esensial; tidak dapat dihasilkan oleh tubuh, sehingga harus ada



dalam makanan. 



Meliputi; asam palmitat, asam stearat, asam palmito oleat, asam



linolenat, asam linoleat, asam arakhidonat, asam oleat. Lemak non esensial; dapat dihasilkan oleh tubuh melalui proses interkonversi bahan makanan.



D. Sifat Lipid  Sifat fisik lipid : Pada suhu kamar, lemak berwujud padat dan minyak berwujud cair, lemak padat berwarna putih kekuningan, dapat membentuk kristal lemak, tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, alkohol, aseton, khloroform, benzene, lemak besifat plastis, lipid jenuh (sedikit ikatan rangkap) memiliki titik lebur tinggi, lipid tidak jenuh (banyak ikatan rangkap) memiliki titik lebur rendah, dan dapat melarutkan beberapa jenis vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K.  Sifat kimia lipid : Lipid tersusun atas rantai hidrokarbon panjang berantai lurus, bercabang, atau berbentuk siklis, terdiri atas ester asam lemak dengan gliserol atau dengan gugus senyawa lain, lemak banyak mengandung asam lemak jenuh (sedikit ikatan rangkap), minyak banyak mengandung asam lemak



tidak jenuh (banyak ikatan rangkap), reaksi dengan alkali akan menghasilkan asam lemak dan gliserol, mudah teroksidasi E. Reaksi Penyabunan dan hidrogenasi 1. Hidrogenasi Minyak Ikatan rangkap pada minyak dapat dijenuhkan dengan cara hidrogenasi sehingga menjadi lemak padat.



Untuk menunjukkan derajat ketidakjenuhan asam (banyaknya ikatan rangkap) dinyatakan dengan angka yod, yaitu angka yang menyatakan banyaknya gram yodium yang dapat diadisikan pada 100 gram lemak. 2. Reaksi Penyabunan Reaksi antara gliserida dengan basa menghasilkan sabun dikenal dengan reaksi penyabunan (saponifikasi). Contoh :



Sabun yang mengandung logam Na (dari lemak + NaOH) disebut sabun keras (sabun cuci), sedang yang mengandung logam K disebut sabun lunak (sabun mandi).



Untuk menyatakan banyaknya asam yang terkandung dalam lemak digunakan reaksi penyabunan dengan KOH, yang dinyatakan dengan angka penyabunan, yaitu angka yang menunjukkan berapa mg KOH yang digunakan uuntuk menyabunkan 1 gram lemak. F. Fungsi Lipid 1.Penghasil energy tertinggi, 1 gram lipid mengandung 9,3 kalori 2.Pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah. 3.Pelindung alat-alat tubuh yang lunak. 4.Pelarut vitain A,D,E,K. 5.Salah satu bahan penyusun membrane sel. 6.salah satu bahan penyusun hormone dan vitamin (khusus untuk kolesterol). 7.salah satu bahan penyusun gara empedu, asam kholat (di dalam hati) dan hormone seks. 8.Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu lama. G. Sumber-sumber Lipid Telur, kacang tanah, minyak goring, minyak kelapa, zaitun, keju, susu, gajih, minyak jagung, daging, kemiri, buah avokad. H. Analisis Lipid   Uji kualitatif Lipid



1. Uji Kelarutan Lipid. Uji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun derivat lipid terdahap berbagai macam pelarut. Dalam uji ini, kelarutan lipid ditentukan oleh sifat kepolaran pelarut. Apabila lipid dilarutkan ke dalam pelarut polar maka hasilnya lipid tersbut tidak akan larut. Hal tersebut karena lipid memiliki sifat nonpolar sehingga hanya akan larut pada pelarut yang sama-sama nonpolar (Scy Tech Encyclopedia 2008). 2. Uji Akrolein. Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji akrolein. Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam lemak/minyak menghasilkan



aldehid akrilat atau akrolein. Menurut Scy Tech Encyclopedia (2008), uji akrolein digunakan untuk menguji keberadaan gliserin atau lemak. Ketika lemak dipanaskan setelah ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang akan menarik air, maka bagian gliserol akan terdehidrasi ke dalam bentuk aldehid tidak jenuh atau dikenal sebagai akrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak terbakar dan ditandai dengan asap putih (Scy Tech Encyclopedia 2008). 3. Uji Ketidakjenuhan Lipid. Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi Iod Hubl. Iod Hubl ini digunakan sebagai indikator perubahan. Asam lemak yang diuji ditambah kloroform sama banyaknya. Tabung dikocok sampai bahan larut. Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl dimasukkan ke dalam tabung sambil dikocok dan perubahan warna yang terjadi terhadap campuran diamati. Asam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan cara melihat strukturnya. Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada gugus hidrokarbonnya. Reaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah ketika iod Hubl diteteskan ke asam lemak, lalu warna kembali lagi ke warna awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak (Scy Tech Encyclopedia 2008). 4. Uji Ketengikan. Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji ketengikan. Dalam uji ini, diidentifikasi lipid mana yang sudah tengik dengan yang belum tengik yang disebabkan oleh oksidasi lipid. Minyak yang akan diuji dicampurkan dengan HCl. Selanjutnya, sebuah kertas saring dicelupkan ke larutan floroglusinol. Floroglusinol ini berfungsi sebagai penampak bercak. Setelah itu, kertas digantungkan di dalam erlenmeyer yang berisi minyak yang diuji. Serbuk CaCO3 dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan segera ditutup. HCl yang ditambahkan akan menyumbangkan ion-ion hidrogennya yang dapat memecah unsur lemak sehingga terbentuk lemak radikal bebas dan hidrogen radikal



bebas. Kedua bentuk radikal ini bersifat sangat reaktif dan pada tahap akhir oksidasi akan dihasilkan peroksida (Syamsu, 2007). 4. Uji Salkowski untuk kolesterol. Uji Salkowski merupakan uji kualitatif yang dilakukan untuk mengidentifikasi



keberadaan



kolesterol.



Kolesterol



dilarutkan



dengan



kloroform anhidrat lalu dengan volume yang sama ditambahkan asam sulfat. Asam sulfat berfungsi sebagai pemutus ikatan ester lipid. Apabila dalam sampel tersebut terdapat kolesterol, maka lapisan kolesterol di bagian atas menjadi berwarna merah dan asam sulfat terlihat berubah menjadi kuning dengan warna fluoresens hijau (Pramarsh, 2008). 5. Uji Lieberman Buchard. Uji Lieberman Buchard merupakan uji kuantitatif untuk kolesterol. Prinsip uji ini adalah mengidentifikasi adanya kolesterol dengan penambahan asam sulfat ke dalam campuran. Sebanyak 10 tetes asam asetat dilarutkan ke dalam larutan kolesterol dan kloroform (dari percobaan Salkowski). Setelah itu, asam sulfat pekat ditambahkan. Tabung dikocok perlahan dan dibiarkan beberapa menit. Mekanisme yang terjadi dalam uji ini adalah ketika asam sulfat ditambahkan ke dalam campuran yang berisi kolesterol, maka molekul air berpindah dari gugus C3 kolesterol, kolesterol kemudian teroksidasi membentuk 3,5-kolestadiena. Produk ini dikonversi menjadi polimer yang mengandung kromofor yang menghasilkan warna hijau. Warna hijau ini menandakan hasil yang positif. Reaksi positif uji ini ditandai dengan adanya perubahan warna dari terbentuknya warna pink kemudian menjadi biru-ungu dan akhirnya menjadi hijau tua (WikiAnswers, 2008). B. Uji Kuantitatif Lipid Firestone dalam Schmidl dan Labuza (2000) dalam Fachri (2008) menyebutkan bahwa untuk menganalisa kandungan lemak dalam makanan dapat dilakukan dengan cara volumetris, gravimetris, dan kromatografi. Kromatografi yang dapat dipakai seperti kromatografi gas (CG), kromatografi lapisan tipis (TLC), kromatografi ekslusi (SEC), kromatografi cairan (LC) dan kromatografi yang memiliki unjuk kerja baik seperti HP-SEC dan HPLC.



Kromatografi gas digunakan untuk melarutkan dan menghitung lipida seperti triasilgliserol dan turunan-turunan FAME. TLC sangat sesuai untuk memisahkan ester kolestrol, mono, di, triacylglycerols, asam lemak bebas, kolestrol, dan fospolipid. SEC dan HP-SEC digunakan untuk memisahkan produk hidrolitik, oksidasi dan pemanasan lemak. Sedangkan HPLC digunakan untuk memisahkan lipida non-volatil yang memiliki berat molekul tinggi. Untuk menentukan kadar lemak total dalam makanan, the Nutrition and Labeling Education membutuhkan tahapan sebagai berikut, yaitu (1) hidrolisis dengan asam atau basa; (2) ekstraksi dengan eter ; dan (3) konversi asam lemak ke metil ester asam lemak (FAME) kemudian menghitung kadar FAME dengan kromatografi gas. Artiss dkk (1988) menentukan kandungan lipida dengan menggunakan TLC dan metode enzimatis. Enzim yang digunakan adalah enzim hidrolase, oxidase dan peroxidase dalam precursor chromogen. Metode ini sesuai untuk menentukan fospolipida hewan, jaringan tissue manusia dan fluida (Fachri 2008).



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Fungsi biologis terpenting lipida di antaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, sebagai pensinyalan molekul, sumber bahan baku bagi biosintesis basa-basa purin serta pirimidin yang menyusun asam nukleat, biosintesis asam amino tertentu dsb. Jenis lipid yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol, yang merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme.



B. Saran Makalah ini merupakan makalah yang berisi informasi dan wawasan mengenai biokimia .Sesuai dengan tujuan makalah ini, kami mengharapkan agar pembaca dapat lebih memahami tentang informasi yang terkandung dalam makalah ini. Oleh sebab itu, makalah ini sebaiknya dibaca dengan cermat dan teliti agar pembaca dapat benar-benar memahami isinya dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.



Daftar Pustaka Fachri,AB.2008.Lemak dan minyak. http://boyarieffacgri.blogspot.com/the_nature_has_talked/Lemak_dan _minyak.htm. [Diakses 20 Mei 2010]. Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I. Maggy Thenawijaya, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Principles of Biochemistry.Pramarsh. 2008. Test for cholesterol. [terhubung berkala]. http://www.planetayurveda.com/cholesterol_remedies. html. [Diakses 20 Mei 2010].. Sukoco, Teo. 2014. Biologi. Klaten. Intan Perwira.