Literature Review [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Literature Review Kelompok 1 Ari Listiyaningsih [672010042] Elizabeth Anggie U.P [672010066] Fieka Amadea Harsono [682010001] Maria Daisihara [682010005] Sie Monica [682010009] BAB I Pendahuluan Dalam menulis proposal ataupun laporan hasil kerja dalam bentuk tugas akhir, skripsi, thesis ataupun dalam kegiatan kerja di perusahaan atau masyarakat, studi pustaka ataupun literature review sangat diperlukan untuk memberikan dasar/landasan yang kuat mengenai kenapa kita memilih tema tertentu, kenapa kita menerapkan metode tertentu dan bukan metode yang lainnya atau sekedar memberi dasar/landasan teori yang menjadi fondasi lingkup pekerjaan yang ingin kita laporkan. Tulisan ini mengetengahkan beberapa langkah utama yang mungkin berguna bagi kita dalam mempersiapkan suatu studi pustaka atau literature review. Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Di sumber yang lain mengatakan, literature review adalah analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature review merupakan cerita ilmiah terhadap suatu permasalahan tertentu. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) tentang topik yang dibahas. Literature review yang baik harus bersifat relevan, mutakhir, dan memadai. Landasan teori, tinjauan teori, dan tinjauan pustaka merupakan beberapa cara untuk melakukan literature review. BAB II Pembahasan Pengertian Literature Review ? Merupakan analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan.



Mengapa Melakukan Literature Review? 1. Membentuk sebuah kerangka teoritis untuk topik/bidang penelitian 2. Menjelaskan definisi, kata kunci dan terminology 3. Menentukan studi, model, studi kasus yang mendukung topik 4. Menentukan lingkup penelitian –



Menunjukkan bahwa penulis memahami area penelitian dan mengetahui isu-isu utama



penelitian, serta bahwa peneliti memiliki kompetensi, kemampuan, dan latar belakang yang pas dengan penelitiannya. –



Menunjukkan kesinambungan dengan penelitian terdahulu dan bagaimana kaitannya



dengan penelitian saat ini. –



Mengintegrasikan dan menyimpulkan hal-hal yang diketahui dalam area penelitian tersebut.







Belajar dari orang lain dan menstimulasi ide-ide baru.



Langkah – langkah dalam Literature Review?



Langkah1: Formulasikan Permasalahan 



Pilihlah topik yang sesuai isu dan minat







Permasalahan harus ditulis secara lengkap dan tepat



Langkah 2: Cari Literatur 



Cari literatur yang relevan dengan penelitian







Dapatkan gambaran(overview) topik penelitian







Sumber sumber penelitian sangan membantu bila didukung pengetahuan topik yang dikaji.







Sumber sumber tersebut berikan gambaran/ringkasan penelitian sebelumnya



Langkah 3: Evaluasi Data 



Lihatlah kontribusi apa saja terhadap topik yang dibahas







Cari dan temukan sumber data yang tepat sesuai kebutuhan guna mendukung penelitian







Data bisa berupa data kualitatif, data kuantitatif maupun data yang berasal dati kombinasi keduanya



Langkah 4: Analisis dan Interpretasikan 



Diskusikan dan temukan serta ringkas literatur



Bagaimana Melakukan Teknik Review Literature? 1. Cari kesamaannya (compare) 2. Cari ketidaksamaannya (contrast) 3. Berikan pandangan (criticize) 4. Bandingkan (synthesize) 5. Ringkasan (summarize)



Bagaimana Mencari Sumber –Sumber ? 1. Publikasi paper dijurnal nasional dan internasonal 2. Tesis (S2), penulis ilmiah yang sifatnya mendalam dan mengungkapkan suatu pengetahuan baru yang diperoleh melalui penelitian 3. Disertasi (S3), merupakan penulisan ilmiah tingkat tinggi untuk dapatkan gelar Doktor Falsafah (ph.D). Disertasi berisi fakta berupa penemuan dari penulis berdasarkan metode dan analisis yang dapat dipertahankan kebenarannya 4. Jurnal, Hasil hasil konferensi. Jurnal biasanya dihunakan sebagai bahan sitiran (sitasi) utama dalam penelitian karena jurnal memuat suatu informasi baru yang bersifat spesifikasi dan terfokus pada pemecahan masalah pada suatu topik penelitian 5. Majalah, pamflet, kliping. majalah ilmiah merupakan sumber publikasi yang biasanya berupa teori, penemuan baru maupun berupa materi materi yang sedang populer dibicarakan dan diteliti 6. Abstrak hasil penelitian 7. Prosiding (proceedings). Pengambilan prosiding sebagai bahan literatur bisa memudahkan peneliti karena adanya kolaborasi antara peneliti dengan penulis prosiding yang mungkin berada astu Institusi, komuniti, peer group yang sama. 8. Website yang memuat literatur ilmu komputer seperti, http://citeseer.nj.nec.com/cs, dan lainnya



Bagaimana Menulis Acuan dan Daftar Pustaka ? Buku D. Sarunyagate, Lasers, New York: McGraw Hill, 1996.



V. Hill, The Structure of Metals, 3rd ed., Oxford: Pergamon Press, 1998,pp 126 – 230.



Austroads, Rural Road Design: Guide to the Geometric Design of Rural Roads, Sydney: Austroads, 1999.



Paper Jurnal K. P. Dabke and K. M. Thomas, “Expert system guidance for library users,” Library Hi Tech,vol. 10, (1-2), pp. 53-60, 1992.



Tesis atau Disertasi



S. Birch, “Dolphin-human interaction effects: frequency mediated psychophysiological responses in biological systems,” doctoral dissertation, De Monash University, Victoria, Australia, 1997.



Website Pemerintah Kabupaten Cianjur. (undated). [Online]. Viewed 2011 September 30. Available: http://www.cianjurkab.go.id



Wikipedia. (undated). Sistem Diteksi Intrusi. [Online]. Viewed 2011 September 21. Available:http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_deteksi_intrus



] E. Kusmayadi. (2011, Oktober). Pengujian Web Dengan Serangan Denial of Service. [Online]. vailable: http://kuzmayadi.wordpress.com/2011/1



Buku Online J.Jones. (1991). Networks. (2nd ed) [Online]. Available: http://www.atm.com



Paper Jurnal Online Ansari. (1999, Dec.). Langevin modes of analysis of myoglobin. Journal of Chemical Physics. [Online]. 110 (3), pp 210 – 234. Available:http://ojps.aip.org/journals/doc/vol_110/iss.html BAB III Penutup Literatur Review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Tujuan akhir Literatur Review adalah untuk mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah dikerjakan orang lain sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA http://duniakeperawatan2011.blogspot.com/2011/05/literatur-review-kerangka-konsep-dan.html http://kuzmayadi.wordpress.com/2011/10/08/pedoman-penulisan-daftar-acuan-referencesberdasarkan-standar-ieee/ http://www.englishindo.com/2011/07/penulisan-referensi-dari-situs-internet.html http://www.englishindo.com/2011/07/penulisan-referensi-dari-jurnal.html http://www.englishindo.com/2011/07/penulisan-referensi-dari-skripsi-tesis.html



http://www.englishindo.com/2011/07/penulisan-referensi-dari-buku.html http://rachmalestari.blogspot.com/2012/10/literature-review-dan-summary.html http://sigitprabowoo.blogspot.com/2013/01/pertemuan-4-rti.html#ixzz2Kb1F2PkZ Kelompok 2 Kelompok 3 RETNO SARI S [672010079] BUNGA MEKAR C [672010120] YOHANNA AMELIA [682010007] JUWITA ARTANTI K [682010008] NENCY NERISA [682010065] A. Apa itu Literatur Review? Menurut sumber yang diambil dari presentasi Bapak Yudi Agusta, PhD tahun 2007 mengenai Metode Penelitian : ―Literature Review is a critical analysis of the research conducted on a particular topic or question in the field of science” yang artinya Literature Review merupakan analisa kritis dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau berupa pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature Review membantu kita dalam menysusun kerangka berfikir yang sesuai dengan teori, temuan, maupun hasil penelitian sebelumnya dalam menyelesaikan rumusan masalah pada penelitian yang kita buat. Menurut Hasibuan, Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai. B. Mengapa melakukan literatur review? Tujuan melakukan literatur review adalah untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti. Teori yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih memahami permasalahan yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah. Tujuan lain dari literatur review ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah dikerjakan orang lain sebelumnya. C. Langkah-langkah dalam literatur review? Dalam membuat sebuah literatur review, langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu :



1. Formulasi permasalahan Penulis memilih topic yang sesuai dan menarik. Selain itu, permasalahan yang diangkat harus ditulis dengan lengkap dan tepat. 2. Mencari literatur Literature yag dicari harus relevan dengan penelitian. Sehingga membantu kita untuk mendapatkan gambaran (overview) dari suatu topic penelitian. Sumber-sumber penelitian tersebut akan sangat membantu bila didukung dengan pengetahuan tentang topik yang akan dikaji. Karena sumber-sumber tersebut akan memberikan berbagai macam gambaran tentang ringkasan dari beberapa penelitian terdahulu. 3. Evaluasi data Melihat dari literature yang ada, apa saja yang menjadi kontribusi tentang topik yang dibahas. Penulis harus mencari dan menemukan sumber data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data bisa berupa data kualitatif, data kuantitatif maupun kombinasi dari keduanya. 4. Menganalisis dan Menginterpretasikan Mendiskusikan dan meringkas literature yang sudah ada. D. Bagaimana melakukan tekhnik literatur review? Untuk merivew sebuah literatur kita bisa melakukannya dengan beberapa cara, antara lain: a) Mencari kesamaan (Compare) b) Mencari ketidaksamaan (Contrast) c) Memberikan pandangan (Criticize) d) Membandingkan (Synthesize) e) Meringkas (Summarize) E. Bagaimana mencari sumber-sumber literatur review? Dalam melakukan literature review, ada banyak sumber yang bisa kita gunakan. Sumber-sumber tersebut, antara lain : 1. Paper yang dipublikasikan dalam jurnal nasional dan internasional baik dari pihak pemerintah, perguruan tinggi maupun swasta. 2. Tesis merupakan penulisan ilmiah yang sifatnya mendalam dan mengungkapkan suatu pengetahuan baru yang diperoleh melalui penelitian. Tesis biasanya ditulis oleh mahasiswa pasacasarjana (S2) yang ingin mengambil gelar master. 3. Disertasi merupakan penulisan ilmiah tingkat tinggi yang biasanya ditulis untuk mendapatkan gelar doktor falasafah (Ph.D). disertasi berisi fakta berupa penemuan dari



penulis itu sendiri berdasarkan metode dan analisis yang dapat dipertahankan kebenerannya. 4. Jurnal maupun hasil-hasil konferensi. Jurnal biasanya digunakan sebagai bahan sitiran utama dalam penelitian karena jurnal memuat suatu informasi baru yang bersifat spesifik dan terfokus pada pemecahan masalah pada suatu topic penelitian. 5. Bagaimana menulis acuan dan daftar pustaka? Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut: 1. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan) 2. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.) 3. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.). 4. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik. 5. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang. Contoh penulisan daftar pustaka menurut sumber yang dipakai : 1. Buku Contoh 1 Buku edisi pertama : D. Sarunyagate, Lasers, New York: McGraw Hill, 1996. Contoh 2 Buku edisi ketiga dan mengutip halaman 126 sampai dengan 230 : V.Hill, The Structure of Metals, 3rd ed., Oxford: Pergamon Press, 1998,pp 126-230 Contoh 3 Buku yang ditulis oleh institusi atau asosiasi : Austroads, Rural Road Design: Guide to the Geometric Design of Rural Roads, Sdyney: Austroads, 1999. 2. Paper Jurnal K.P Dabke and K. M. Thomas, ―Expert system guidance for library user,‖ Library Hi tech,vol. 10, (1-2), pp. 53-60, 1992. 3.



Paper dari Konperensi, Seminar dan Simposium



Cookson and B. O. Pedersen, ―Thermal measurements in a 1200kV gasinsulated transmission line,‖ in Seventh IEEE Power Engineering Society Transmission and Distribution Conference and Exposition, 1979, pp. 163-167. 1. 4.



Tesis atau Disertasi



S.Birch,‖Dolpin-human interaction effects:frequency mediated psychophysiological responses in biological systems,‖ doctoral dissertation, Dept. Electrical and Computer Systems Engineering, Monash University, Victoria,Australia,1997. 5.



Website



Contoh 1 website pemerintah kabupaten Cianjur (tidak mengacu pada halaman tertentu di website tersebut : Pemerintah Kabupaten Cianjur. (undated). [Online]. Viewed 2011 September 30. Available: http://www.cianjurkab.go.id Contoh 2 halaman tertentu dari website wikipedia : Wikipedia. (undated). Sistem Diteksi Intrusi. [Online]. Viewed 2011 September 21. Available: http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem deteksi intrusi 6.



Buku Online



J.Jones. (1991). Networks. (2nd ed) [Online]. Available: http://www.atm.com 7.



Buku Jurnal Online



A. Ansari. (1999, Dec.). Langevin modes of analysis of myoglobin.Journal of Chemical Physics. [Online]. 110 (3), pp 210 – 234. Daftar Pustaka



Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi:Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Pengertian Literatur review. http://mimoe.wordpress.com/2012/10/15/literature-review-vssummary/. Diakses tanggal 7 Febrari 2013. Tata penulisan daftar pustaka. http://kuzmayadi.wordpress.com/2011/10/08/pedoman-penulisandaftar-acuan-references-berdasarkan-standar-ieee/. Diakses tanggal 8 Febuari 2013. Kelompok 4 Kelompok 5 Adriana Wenno [682010010] Stella Lie [682010023] Mariana Andatu [702010139] PENDAHULUAN



Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah. Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan subyek penelitian. Penelusuran pustaka merupakan langkah-langkah untuk mengumpulkan informasi yang relevan bagi penelitian. Penelitian pustaka berguna untuk menghindarkan duplikasi dari pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran penelitian maka akan dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan. Dalam membuat sebuah tulisan ilmiah, diperlukan sejumlah literature yang mendukung tulisan ataupun penelitian yang kita lakukan. Untuk mendapatkan literature tersebut, maka kita bisa mendapatkannya dengan cara membaca, memahami, mengkritik, dan mereview literature dari berbagai macam sumber. Tinjauan literature sangat penting perannya dalam membuat suatu tulisan ataupun karangan ilmiah, dimana tinjauan literature memberikan ide dan tujuan tentang topic penelitian yang akan dilakukan. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran tulisan tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi, internet dll), tentang topic yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Suatu literature yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir, dan memadai. Landasan teori, tinjauan teori, tinjauan pustaka semuanya merupakan cara untuk melakukan tinjauan literature. Literature review merupakan suatu cara untuk menemukan, mencari artikel-artikel, buku-buku dan sumber-sumber lain seperti tesis, disertasi, prosiding, yang relevan pada suatu isu tertentu atau teori atau riset yang menjadi interest kita. Literature review yang didapatkan masih bersifat umum atau general. Tujuan melakukan literature review adalah untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti. Teori yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih memahami permasalahan yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah. Dalam melakukan review terhadap literature yang perlu dilihat adalah perlunya menganalisis, mensintesis, meringkas, membandingkan hasil-hasil penelitian yang satu dengan yang lainnya literature review membantu peneliti untuk dalam pencarian tujuan serta membantu dalam menguraikan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan. PEMBAHASAN 1. Apa itu literature review ? Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Di sumber yang lain mengatakan, literature review adalah analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature review merupakan cerita ilmiah terhadap suatu permasalahan tertentu.



Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) tentang topik yang dibahas. Literature review yang baik harus bersifat relevan, mutakhir, dan memadai. Landasan teori, tinjauan teori, dan tinjauan pustaka merupakan beberapa cara untuk melakukan literature review. Menurut sumber yang saya ambil dari presentasi Bapak Yudi Agusta, PhD tahun 2007 mengenai Metode Penelitian : ―Literature Review is a critical analysis of the research conducted on a particular topic or question in the field of science‖ yang artinya Literature Review merupakan analisa kritis dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau berupa pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature Review membantu kita dalam menysusun kerangka berfikir yang sesuai dengan teori, temuan, maupun hasil penelitian sebelumnya dalam menyelesaikan rumusan masalah pada penelitian yang kita buat. 2. Mengapa melakukan literature review ? 



Menempatkan posisi pekerjaan pada posisi relatifnya.



Misalnya IT investment jadi isu, ada orang yang sudah menulis yang dikaitkan dengan IT investment dalam suatu organisasi, IT investment di berbagai sector. Ketiga bagian itu membicarakan hal yang sama yaitu IT investment. Gabungkan ketiga bagian tersebut dikatakan sebagai posisi relative pada apa yang akan kita kerjakan. IT investment di berbagai sector dan dampaknya pada suatu organisasi. 



Menggambarkan keterhubungan antara satu penelitian dengan penelitian lainnya terkait dengan penelitian lainnya yang terkait dengan point of interest.







Identifikasi cara lain untuk menginterpretasikan dan cari gap/kesenjangan.







Diantara penelitian-penelitian sebelumnya (kontrast) pertentangkan.







Menjadi point untuk review literature ini menjadi dasar kita untuk penelitian berikutnya.







Dengan menggambarkan fisic of puzzle orang akan menggambarkan significant of the problem. Evaluasinya pada originality yang terlihat pada metodologi yang sesuai dengan pemecahan masalah.



3. Langkah-langkah dalam literature review ? 



Formulasi permasalahan



Pilihlah topic yang sesuai dengan isu dan interest. Permasalahan harus ditulis dengan lengkap dan tepat. 



Cari literatur



Temukan literature yang relevan dengan penelitian. Langkah ini membantu untuk mendapatkan gambaran (overview) dari suatu topic penelitian. Sumber-sumber penelitian tersebut akan sangat



membantu bila didukung dengan pengetahuan tentang topik yang akan dikaji. Karena sembersember tersebut akan memberikan berbagai macam gambaran tentang ringkasan dari beberapa penelitian terdahulu. 



Evaluasi data



Lihat apa saja kontribusinya terhadap topic yang dibahas. Cari dan temukan sumber data yang tepat dan sesuai dengan yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian. Data ini bisa berupa data kualitatif, data kuantitatif maupun data yang berasal dari kombinasi keduanya. 



Analisis dan interpretasikan



Diskusikan dan temukan serta ringkas literatur. Untuk mereview sebuah literatur bisa melakukannya dengan beberapa cara : 



Mencari kesamaan (Compare)







Mencari ketidaksamaan (Contrast)







Memberikan pandangan (Criticize)







Membandingkan (Synthesize)







Meringkas (Summarize)



Hal terpenting dalam membuat literature review adalah fitur yang utama dalam membangun teori adalah membandingkan antara konsep, teori dan hipotesis dengan literature yang ada. Kunci utama dari proses ini adalah melihat sebanyak-banyaknya literature yang ada. Dalam proses ini dicari persamaan, perbedaan yang terjadi antara literature yang satu dengan literature yang lainnya, serta mencari alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi. Hal tersebut dimaksudkan untuk menginterpretasikan penelitian yang akan kita lakukan dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang disajikan dalam konteks yang berbeda. Yang terpenting adalah setiap bahan pustaka yang diambil sebagai literatur harus dicantumkan sumbernya dalam daftar pustaka 4. Bagaimana melakukan teknik review literature (Compare, Contrast, Criticise, Synth dll ) 



Mencari kesamaan (compare)







Mencari ketidaksamaan (Contrast)







Memberikan pandangan (Criticize)







Membandingkan (Synthesize)







Meringkas (Summarize)



Hal terpenting dalam membuat literatur review adalah fitur yang utama dalam membangun teori adalah membandingkan antara konsep, teori dan hipotesis dengan literatur yang ada. Kunci utama dari proses ini adalah melihat sebanyak-sebanyaknya literatur yang ada.



Dalam proses ini dicari persamaan, perbedaan yang terjadi antara literatur yang satu dengan literatur yang lainnya, serta mencari alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi. 5. Bagaimana mencari sumber-sumber literature review ? 



Artikel yang dipulikasikan dalam jurnal nasional dan internasional baik dari dari pihak pemerintahan, perguruan tinggi maupun swasta.







Tesis merupakan penulisan ilmiah yang sifatnya mendalam dan mengungkapkan suatu pengetahuan baru yang diperoleh melalui penelitian. Tesis biasanya ditulis oleh mahasiswa pascasarjana (S2) yang ingin mengambil gelar master.







Disertasi merupakan penulisan ilmiah tingkat tinggi yang biasanya ditulis untuk mendapatkan gelar doktor falsafah (Ph.D). disertasi berisi fakta berupa penemuan dari penulisan itu sendiri berdasarkan metode dan analisis yang dapat dipertahankan kebenarannya.







Jurnal maupun hasil-hasil konferensi. Jurnal biasanya digunakan sebagai bahan sitiran utama dalam penelitian karena jurnal memuat suatu informasi baru yang bersifat spesifik dan terfokus pada pemecahan masalah pada suatu topik penelitian.







Majalah, pamflet, kliping. Majalah ilmiah merupakan sumber publikasi yang biasanya berupa teori, penemuan baru, maupun berupa materi-materi yang sedang popular dibicarakan dan diteliti. Biasanya materi yang disajikan dalam makalah tidak terdapat dalam buku. Contohnya majalah Trubus, majalah e-commerce, dll. Majalah merupakan literature yang disenangi para peneliti untuk dijadikan sitiran karena frekuensi terbitnya teratur dan cepat sehingga artikel yang dimatnya cukup mutakhir.







Abstrak hasil penelitian







Prosiding bisa dijadikan sebagai bahan literatur karena prosiding ditulis oleh seorang profesor dan telah dipublikasikan. Pengambilan prosiding sebagai bahan literatur bisa memudahkan peneliti karena adanya kolaborasi antara peneliti dengan penulis prosiding yang mungkin berada pada satu institusi yang sama.







Web site yang memuat ilmu computer. Misalnya http://citeseer.nj.nec.com/cs



6. Bagaimana menulis acuan dan daftar pustaka ? Daftar pustaka merupakan daftar sumber tertulis yang dijadikan acuan dalam pembahasan karya tulis, Daftar Pustaka penulisan diletakkan pada bagian akhir karya tulis. Buku, majalah atau surat kabar yang akan dimasukkan ke dalam daftar pustaka yang menerbitkan bila nama pengarangnya tidak ada. Bila nama pengarang dan nama lembaga penerbitnya juga tidak ada, daftar pustaka didasarkan pada kata pertama judul. Daftar pustaka jangan diberi nomor urut. 1. Buku Sebagai Sumber Acuan Urut keterangan buku meliputi nama pengarang, tahun terbit, judul buku dan nama penerbit yang didahului nama kota tempat terbit dan tanda titik dua. Setiap penyebutan keterangan diakhiri dengan tanda titik.



a. Nama Pengarang Aturan penulisan nama pegnarang dalam daftar pustaka adalah sebagaiberikut : 1. Nama pengarang ditulis selengkap-lengkapnya tetapi gelar akademik tidak perlu dicantumkan 2. Cara penulisan nama pengarang ialah dengan mendahulukan nama akhir kemudian baru nama pertama. Nama akhir yang ditulis lebih dahulu itu dipisahkan dengan tanda koma dari nama pertama yang dituliskan nama kemudian. Contoh : Nama pengarang : Yang ditulis dalam daftar pustaka : - Drs. Adiwinata : Adiwinata - Dr. Sastra Dwiguna : Dwiguna, Sastra - Antonius Suryo Gumolo : Gumolo, Antonius Suryo Cara penulisan nama pengarang seperti ini tidak berlaku untuk nama Tionghoa. Di dalam daftar pustaka nama Tionghoa tidak perlu dibalik karena nama pertama adalah nama keluarganya. Contoh : Tan Kim Liong tidak perlu dibalik menjadi Liong Tan Kim 3. Jika pada buku yang dijadikan acuan itu nama editor yang ada bukan nama pengarangnya penulisan nama editor ditambah dengan singkatan ed. Di belakang nama. Contoh : Nama Edotir : Yang ditulis dalam daftar pustaka - Hermawan Wobisono : Wibosono, Hermawan (ed) - Cahyani Wijaya : Wijaya, Cahyani (ed) 4. Jika pengarang terdiri atas dua orang, nama pengarang yang pertama dibalik sedangkan nama pegnarang yang kedua ditulis biasa. Hubungkan kedua nama itu dengan kata penghubung dan. Contoh : Nama pengarang : yang ditulis dalam daftar pustaka - Amirul Mukmin : Mukmini, Amirul dan - Eddy Wijaya Eddy Wijaya 5. Jika pengarang buku ada tiga orang atau lebih nama pengarang pertama dibalik, kemudian tambahkan singkatan dkk. Contoh : Nama pengarang : yang ditulis dalam daftar pustaka



- Luhut Pengaribuan : Pangaribuan, Luhut dkk 6. Jika beberapa buku yang dijadikan acuan ditulis oleh pegnarang yang sama, nama pengarang ditulis secara lengkap pada buku urutan pertama. Pada buku-buku urutan selanjutnya nama pegnarang diganti dengan sepanjang 10-12 ketukan. b. Tahun Penerbit Aturan penulisan tahun terbit adalah sebagai berikut. 1. Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis dan diakhiri dengan tanda titik. Contoh : - Moeliono, Anton M. 1988 - Siregar, Saut, 1999 2. Jika ada dua buah buku atau lebih yang dituliskan oleh pegnarang yang sama, tetapi tahun penerbitnya berbeda buku yang tahun penerbitnya lebih awal ditulis lebih dahulu. Namun pengarang ditulis ulang. Contoh : - Suparni, 1993 - Suparni, 1996 3. Jika terdapat dua buah buku atau lebih yang ditulis oleh pengarang yang sama dan tahun penerbitnya pun sama, dibelakang tahun penerbit diberi huruf a,b,c dan seterusnya sebagai tanda pembeda. Contoh : - Senjaya, Erwin 1999 a. Senjaya, Erwin 1999 b. 4. Jika ada buku yang tidak berangka tahun penerbitan di belakang nama pengarang ditulis kata tanpa tahun. Contoh : Cahya, Evan Dwi, Tanpa Tahun c. Judul Buku Judul buku ditulis setelah angka tahun penerbitan, judul buku digaris bawahi atau cetak miring Contoh : - Alfian 1980 Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia d. Nama Penerbit



Nama penerbit ditulis setelah judul buku, penulisanya didahului nama kota tempat terbit dan tanda titik dua. Contoh : - Alfian. 1980. Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia Jakarta : LP3ES 2. Majalah Sebagai Sumber Acuan Urutan unsur-unsur majalah berserta yang dituliskan di dalam daftar pustaka meliputi nama pengarang, tahun dimuat, judul artikel, nama majalah, tahun penerbitan majalah tersebut, halaman, dan nama kota tempat majalah itu terbit. Contoh : - Suprapto, Riga Adiwoso, 1989, ―Perubahan Sosial dan Perkembangan Bahasa‖. Dalam Prisma XVIII (1) : 61-120 Jakarta. Penjelasan : Nama Pengarang : Riga Adiwoso Suprapto Tahun Dimaut : 1989 Judul Artikel : Perubahan Sosial dan Perkembangan Bahasa Nama Majalah : Prisma Tahun Penerbitan : XVIII (1) tahun penerbit ke-18 bulan Januari Halaman : 61 – 120 Nama Kota Tempat Majalah itu terbit : Jakarta Judul artikel ditulis diantara tanda kutip, nama majalah didahului kataDalam, Nomor halaman ditulis setelah nomor majalah dengan dipisahkan dengan titik dua. Kota tempat majalah itu merupakan keterangan terakhir tentang majalah yang dijadikan sumber acuan. 3. Surat Kabar Sebagai Sumber Acuan Urutan keterangan tentang artikel di dalam surat kabar yang perlu dituliskan di dalam daftar pustaka meliputi nama pegnarang, tahun terbit, judul artikel, nama surat kabar, tanggal terbit, dan tempat surat kabar itu terbit. Aturan penulisannya sama dengan buku dan majalah yang dijadikan sumber acuan. Contoh :



- Edu 1997 ―Kemandirian Perajin Kayu Putih‖. Dalam Kompas, 18 Pebruari 1997. Jakarta - W.K. Chen. Linear Networks and Systems. Belmont, CA: Wadsworth, 1993,pp. - G. Pevere. ―Infrared Nation. ‖ The Internasional Journal of Infrared Design, vol. 33, pp. 56-59, Jan. 1979. PENUTUP Kesimpulan Dari literature review ini bisa mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah dikerjakan orang lain sebelumnya. Gambaran itu terkait dengan isu yang sudah diteliti. Artinya bila kita mereview literature, mulailah mengacu pada teori atau mereview dari tahun terbaru hingga tahun yang sebelumnya. Daftar Pustaka http://mimoe.wordpress.com/2012/10/15/literature-review-vs-summary/ http://rachmalestari.blogspot.com/2012/10/literature-review-dan-summary.html http://ahmadcalam.trigunadharma.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/BAB-5-edit.pdf http://www.slideshare.net/albaar/mp-20111101 http://kusaiguru.blogspot.com/ Kelompok 6 Amos Styven Sunbanu [682006710] Krisaldi Pampei [672010170] Aleksandro S. Mone [672010266] Jodha Dwi Wira Buji [672010281] Yohanes Anggoro [672009013] Definisi Literature Review Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan subyek penelitian. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan bagi penelitian. Penelusuran pustaka berguna untuk menghindarkan duplikasi dari pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka maka akan dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan. Dalam membuat sebuah tulisan ilmiah, diperlukan sejumlah literatur yang mendukung tulisan ataupun penelitian yang kita lakukan. Untuk mendapatkan literatur tersebut, maka kita bisa mendapatkannya dengan cara membaca, memahami, mengkritik, dan mereview literatur dari berbagai macam sumber. Tinjauan literatur sangat penting peranannya dalam membuat



suatu tulisan ataupun karangan ilmiah, dimana tinjauan literatur memberikan ide dan tujuan tentang topik penelitian yang akan kita lakukan. Literature review merupakan bagian yang esensial dari sebuah riset. Literature review mempunyai sejumlah peran antara lain: 



Memberikan justifikasi atas pentingnya tema penelitian yang diangkat







Memberikan kerangka pemahaman atas tema yang diteliti termasuk perdebatan dan isuisu sentral yang terkait







Menyajikan riset-riset dengan tema terkait yang telah dilakukan sebelumnya, termasuk pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang diajukan, persoalan-persoalan apa saja yang diangkat, serta bagaimana riset tersebut dilakukan







Menunjukkan pemahaman atas kritik terhadap riset-riset sebelumnya







Menunjukkan pemahaman atas teori-teori utama yang terkait dengan tema yang diteliti dan bagaimana teori-teori tersebut diaplikasikan dan dikembangkan







Menjadi landasan untuk menyusun desain riset dan kerangka teoritis atas riset yang dilakukan







Menunjukkan kontribusi/sumbangan/nilai tambah dari riset yang sedang dilakukan dibandingkan dengan riset-riset sebelumnya



Manfaat Literature review: 



Memahami dengan baik sejarah perkembangan dari tema riset yang diangkat serta berbagai kontroversi yang melingkupinya







Memahami dengan baik konsep-konsep kunci/gagasan/studi/model utama yang terkait dengan tema yang Anda teliti







Mampu mendiskusikan gagasan-gagasan yang berkembang dalam konteks yang sesuai dengan penelitian yang Anda lakukan







Mampu melakukan evaluasi atas hasil karya orang lain



Alasan Melakukan Literature Review 1. Menempatkan posisi pekerjaan kita pada posisi relatifnya. Misalnya IT Investment jadi isu, ada orang yang sudah menulis yang dikaitkan dgn IT Investment dalam suatu organisasi, IT investment di berbagai sektor. Ketiga bagian itu membicarakan hal yang sama yaitu IT Investment. Gabungkan ketiga bagian tersebut dikatakan sebagai posisi relatif pada apa yang akan kita kerjakan. IT investment di berbagai sektor dan dampaknya pada suatu organisasi. 2. Menggambarkan keterhubungan antara satu penelitian dengan penelitian lainnya yang terkait dengan point of interest kita. 3. Identifikasikan cara lain untuk menginterpretasikan dan cari gap /kesenjangannya, itu yg akan dikumpulkan di peaces analysis. 4. Diantara penelitian-penelitian sebelumnya (kontrast) pertentangkan



5. Menjadi point untuk review literatur ini menjadi dasar kita untuk penelitian berikutnya 6. Dengan menggambarkan fisic of puzzle orang akan menggambarkan significant of the problem. Evaluasinya pada originality yang terlihat pada metodologi yang sesuai dengan pemecahan masalah. Langkah – langkah dalam Literature Review 1. Mencari sumber-sumber untuk bahan studi pustaka atau literature review : sumber daftar pustaka yang paling bagus adalah buku, artikel jurnal yang sudah di peer-review, artikel proceedings yang telah di-peer review, dan technical report dari institusi pendidikan atau organisasi lainnya yang berhak untuk mengeluarkan. Perhatikan dulu secara sekilas apakah sumber tersebut sesuai dengan studi pustaka atau literature review yang akan dibuat. Hal-hal yang bisa diperhatikan untuk melihat kesesuaian sumber-sumber tersebut antara lain daftar isi, abstrak, heading dan sub-headings atau ‗DOCUMENT STATEMENT‘ (kalimat terpenting di dalam suatu tulisan; biasanya terdapat di bagian akhir pendahuluan dari suatu tulisan). 2. Mengevaluasi isi yang dimuat di dalam sumber-sumber tersebut : tujuan dari pembuatan suatu studi pustaka atau literature review adalah untuk membuat cerita ilmiah yang memasukkan unsur evaluasi dan kritisisi terhadap hal-hal yang pernah dikemukakan orang lain. Evaluasi harus diberikan se-objektif mungkin baik evaluasi pendukung maupun yang bersifat melemahkan. Beberapa tips yang bisa digunakan untuk mempercepat proses pengevaluasian suatu sumber antara lain dengan melakukan ‗SKIMMING‘ (yang arti literalnya meluncur; merefer kepada membaca cepat sambil menangkap intisari bacaan sumber; intisari yang ditangkap mungkin tidak sepenuhnya benar, tetapi dapat memberikan arahan bagi kita, apabila kita memerlukan informasi terkait di kemudian hari) dan ‗PARAGRAPH STATEMENT‘ (kalimat yang terpenting dalam suatu paragraf; biasanya muncul di bagian awal dari suatu paragraf). Evaluasi juga dilakukan untuk melihat apakah penulis sumber tersebut adalah benar-benar orang yang mempunyai otoritas di dalam permasalahan yang diangkat. Hal ini bisa dihindari kalau kita hanya memakai ke-empat sumber yang saya sebutkan di atas (buku, jurnal, proceedings dan technical report; menghindari hasil searching yang tidak valid dari Google atau sistem searching lainnya). Selain kevalidan sumber, perlu juga diteliti apakah metode, data dan penganalisaan yang digunakan oleh penulis sudah tepat atau belum. Disamping itu, perlu juga dianalisa apakah ada informasi yang sengaja disampaikan sebagian, tidak sebenarnya atau dihilangkan. Kemutakhiran sumber juga perlu untuk dijaga. Untuk informasi tertentu, terkadang perkembangannya begitu cepat, sehingga harus selalu berusaha mencari yang paling upto-date. 3. Membuat summary terhadap isi sumber-sumber tersebut : summary (rangkuman) ini digunakan sebagai pengingat sumber yang pernah dibaca, sehingga pada saat menulis studi pustaka atau literature review, tidak perlu mengulang lagi untuk membaca sumber secara keseluruhan. Adapun hal-hal yang perlu untuk dicatat dalam rangkuman antara lain: Penulis, Tahun, Judul dan Sumber (Buku, Jurnal, Proceedings atau Technical Report)



dari tulisan yang dibaca, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Hasil Penelitian, Kesimpulan dan Saran. Selain hal-hal tersebut, hasil pengevaluasian terhadap sumber tulisan tersebut juga dimasukkan di dalam rangkuman. Sehingga kita tidak perlu membaca lagi untuk mendapatkan hasil evaluasi yang mungkin diperlukan. 4. Menulis studi pustaka atau literature review : rangkuman yang dibuat dalam tahapan sebelumnya dipergunakan sepenuhnya dalam menulis studi pustaka atau literature review. Hal-hal yang mungkin dimasukkan antara lain : persamaan dan perbedaan antara pengarang dan penelitian mereka, penelitian mana yang saling mendukung dan yang mana saling bertentangan, pertanyaan yang belum terjawab dan lain-lain. Untuk keperluan tersebut kita mungkin perlu untuk menata rangkuman dan mengelompokkannya berdasarkan beberapa kriteria yang kita perlukan seperti berdasarkan pada tema penelitian, jenis penelitian, pendukung atau penentang dll. Satu hal yang bisa dijadikan tips dalam menulis studi pustaka atau literature review adalah ‗PARAPHRASING‘ (melakukan pengungkapan ulang terhadap pernyataan orang lain dengan cara berbeda dengan aslinya). Paraphrasing ini menghindarkan kita untuk mengutip secara langsung dan menghindarkan kita untuk menggunakan tanda petik terhadap pernyataan langsung tersebut. Teknik – teknik Literature Review Untuk merivew sebuah literatur kita bisa melakukannya dengan beberapa cara, antara lain: a)



Mencari kesamaan (Compare)



Mencari landasan teori dari berbagai sumber dan pendapat para ahli, lalu menemukan kesamaannya. b)



Mencari ketidaksamaan (Contrast)



Melihat sisi ketidaksamaan. c)



Memberikan pandangan (Criticize)



Bersetuju terhadap pandangan atau tidak setuju membuat pandangan sendiri dan menghubungkan lebih dari satu pandangan (sintesa). d)



Membandingkan (Synthesize)



Mencari keunggulan dan kelemahan suatu penelitian. Cara Mencari Sumber – sumber Literature Review 1. Paper yang dipublikasikan dalam jurnal nasional dan internasional baik dari pihak pemerintah, perguruan tinggi maupun swasta. 2. Tesis merupakan penulisan ilmiah yang sifatnya mendalam dan mengungkapkan suatu pengetahuan baru yang diperoleh melalui penelitian. Tesis biasanya ditulis oleh mahasiswa pasacasarjana (S2) yang ingin mengambil gelar master.



3. Disertasi merupakan penulisan ilmiah tingkat tinggi yang biasanya ditulis untuk mendapatkan gelar doktor falasafah (Ph.D). disertasi berisi fakta berupa penemuan dari penulis itu sendiri berdasarkan metode dan analisis yang dapat dipertahankan kebenerannya. 4. Jurnal maupun hasil-hasil konferensi. Jurnal biasanya digunakan sebagai bahan sitiran utama dalam penelitian karena jurnal memuat suatu informasi baru yang bersifat spesifik dan terfokus pada pemecahan masalah pada suatu topik penelitian. 5. Majalah, famflet, kliping. Majalah ilmiah merupakan sumber publikasi yang biasanya berupa teori, penemuan baru, maupun berupa materi-materi yang sedang populer dibicarakan dan diteliti. Biasanya materi yang disajikan dalam makalah tidak terdapat dalam buku. Contohnya majalah trubus, majalah ecommerce, dan lain sebagainya. Majalah merupakan literatur yang disenangi para peneliti untuk dijadikan sitiran karena frekuensi terbitnya teratur dan cepat sehingga artikel yang dimuatnya cukup mutakhir. 6. Abstrak hasil penelitian 7. Prosiding bisa dijadikan sebagai bahan literatur karena prosiding ditulis oleh seorang profesor atau siapa saja yang telah dipublikasikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengambilan prosiding sebagai bahan literatur bisa memudahkan peneliti karena adanya kolaborasi antara peneliti dengan penulis prosiding yang mungkin berada pada satu institusi yang sama. Cara Menulis Acuan dan Daftar Pustaka Daftar pustaka merupakan daftar sumber tertulis yang dijadikan acuan dalam pembahasan karya tulis, Daftar Pustaka penulisan diletakkan pada bagian akhir karya tulis. Buku, majalah atau surat kabar yang akan dimasukkan ke dalam daftar pustaka yang menerbitkan bila nama pengarangnya tidak ada. Bial nama pengarang dan nama lembaga penerbitnya juga tidak ada, daftar pustaka didasarkan pada kata pertama judul. Daftar pustaka jangan diberi nomor urut. 1.



Buku Sebagai Sumber Acuan



Urut keterangan buku meliputi nama pengarang, tahun terbit, judul buku dan nama penerbit yang didahului nama kota tempat terbit dan tanda titik dua. Setiap penyebutan keterangan diakhiri dengan tanda titik. a. Nama Pengarang Aturan penulisan nama pengarang dalam daftar pustaka adalah sebagai berikut: 1. Nama pengarang ditulis selengkap-lengkapnya tetapi gelar akademik tidak perlu dicantumkan 1. Cara penulisan nama pengarang ialah dengan mendahulukan nama akhir kemudian baru nama pertama. Nama akhir yang ditulis lebih dahulu itu dipisahkan dengan tanda koma dari nama pertama yang dituliskan nama kemudian.



Contoh : Nama pengarang : Yang ditulis dalam daftar pustaka : - Drs. Adiwinata : Adiwinata - Dr. Sastra Dwiguna : Dwiguna, Sastra - Antonius Suryo Gumolo : Gumolo, Antonius Suryo 1. Jika pada buku yang dijadikan acuan itu nama editor yang ada bukan nama pengarangnya penulisan nama editor ditambah dengan singkatan ed. Di belakang nama. Contoh : Nama Edotir : Yang ditulis dalam daftar pustaka - Hermawan Wobisono : Wibosono, Hermawan (ed) - Cahyani Wijaya : Wijaya, Cahyani (ed) 1. Jika pengarang terdiri atas dua orang, nama pengarang yang pertama dibalik sedangkan nama pengarang yang kedua ditulis biasa. Hubungkan kedua nama itu dengan kata penghubung dan. Contoh : Nama pengarang : yang ditulis dalam daftar pustaka - Amirul Mukmin : Mukmini, Amirul dan Eddy Wijaya Eddy Wijaya 1. Jika pengarang buku ada tiga orang atau lebih nama pengarang pertama dibalik, kemudian tambahkan singkatan dkk. Contoh : Nama pengarang : yang ditulis dalam daftar pustaka - Luhut Pengaribuan : Pangaribuan, Luhut dkk Antoni salim Indriawan Andreas 1. Jika beberapa buku yang dijadikan acuan ditulis oleh pengarang yang sama, nama pengarang ditulis secara lengkap pada buku urutan pertama. Pada buku-buku urutan selanjutnya nama pengarang diganti dengan sepanjang 10-12 ketukan. Contoh : - Hasan, Fuad



—————– b. Tahun Penerbit Aturan penulisan tahun terbit adalah sebagai berikut. 1. Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis dan diakhiri dengan tanda titik Contoh : - Moeliono, Anton M. 1988 - Siregar, Saut, 1999 1. Jika ada dua buah buku atau lebih yang dituliskan oleh pengarang yang sama, tetapi tahun penerbitnya berbeda buku yang tahun penerbitnya lebih awal ditulis lebih dahulu. Namun pengarang ditulis ulang. Contoh : – Suparni, 1993 - Suparni, 1996 1. Jika terdapat dua buah buku atau lebih yang ditulis oleh pengarang yang sama dan tahun penerbitnya pun sama, dibelakang tahun penerbit diberi huruf a,b,c dan seterusnya sebagai tanda pembeda. Contoh : - Senjaya, Erwin 1999 a. Senjaya, Erwin 1999 b. 1. Jika ada buku yang tidak berangka tahun penerbitan di belakang nama pengarang ditulis kata tanpa tahun. Contoh : Cahya, Evan Dwi, Tanpa Tahun c. Judul Buku Judul buku ditulis setelah angka tahun penerbitan, judul buku digaris bawahi atau cetak miring Contoh : - Alfian 1980 Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia d. Nama Penerbit Nama penerbit ditulis setelah judul buku, penulisanya didahului nama kota tempat terbit dan tanda titik dua.



Contoh : - Alfian. 1980. Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia Jakarta : LP3ES 2.



Majalah Sebagai Sumber Acuan



Urutan unsur-unsur majalah berserta yang dituliskan di dalam daftar pustaka meliputi nama pengarang, tahun dimuat, judul artikel, nama majalah, tahun penerbitan majalah tersebut, halaman, dan nama kota tempat majalah itu terbit. Contoh : - Suprapto, Riga Adiwoso, 1989, ―Perubahan Sosial dan Perkembangan Bahasa‖. Dalam Prisma XVIII (1) : 61-120 Jakarta. Penjelasan : Nama Pengarang : Riga Adiwoso Suprapto Tahun Dimaut : 1989 Judul Artikel : Perubahan Sosial dan Perkembangan Bahasa Nama Majalah : Prisma Tahun Penerbitan : XVIII (1) tahun penerbit ke-18 bulan Januari Halaman : 61 – 120 Nama Kota Tempat Majalah itu terbit : Jakarta 3.



Surat Kabar Sebagai Sumber Acuan



Urutan keterangan tentang artikel di dalam surat kabar yang perlu dituliskan di dalam daftar pustaka meliputi nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, nama surat kabar, tanggal terbit, dan tempat surat kabar itu terbit. Aturan penulisannya sama dengan buku dan majalah yang dijadikan sumber acuan. Contoh : - Edu 1997 ―Kemandirian Perajin Kayu Putih‖. Dalam Kompas, 18 Pebruari 1997. Jakarta Penjelasan : Nama pengarang : Edu Judul Artikel : Kemandirian Perajin Kayu Putih Tahun Terbit : 1997 Nama Surat kabar : Kompas Nama Kota Tempat



Surat kabar itu terbit : Jakarta 4.



Artikel dan Publikasi Internet



Nama pengarang dibalik. Tahun penerbitan. Judul artikel. Nama jurnal. Volume (nomor): Halaman (tipe media). Ketersediaan (Tanggal, bulan, dan tahun akses), link referensi. Daftar pustaka 1. Agusta, Yudi, 2008, TIPS: Pembuatan Literature Review, http://yudiagusta.wordpress.com/2008/04/08/tips-pembuatan-literature-review 2. Hasibuan, Zainal, A., 2007, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik dan Aplikasi, Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. 3. S. Winanti, Poppy, 2012, Literature Review, http://poppysw.staff.ugm.ac.id/posts/fyi/literature-review 4. 4.



Mulyanigsih, Indrya, 2012, Modul IV Bahasa Indonesia



2012, http://www.iaincirebon.ac.id/blog/tag/daftar-pustaka



http://metodepenelitiana.wordpress.com/literature-review-2/



07MAR20109 Comments Hati PutihPosted in Uncategorized



Rate This



Review Jurnal Penelitian/Skripsi HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS II SMU LAB SCHOOL JAKARTA TIMUR Variabel Psikologi : Kecerdasan Emosional, Prestasi Belajar Analisis ΩPendahuluan Latar Belakang Dalam proses belajar dibutuhkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah (Goleman dalam Wahyuningsih, 2004). Wahyuningsih (2004) mangemukakan bahwa individu yang memilikiIQ rendah dan mengalami keterbelakangan mental akan mengalami kesulitan, bahkan mungkin tidak mampu mengikuti pendidikan formal yang seharusnya sesuai dengan usia mereka, walaupun tidak sedikit orang dengan IQ tinggi berprestasi rendah, dan ada banyak orang dengan IQ sedang yang dapat mengungguli prestasi belajar orang dengan IQ tinggi, sehingga IQ tidak selalu dapat memperkirakan prestasi belajar seseorang. Menurut Goleman (dalam Wahyuningsih, 2004), khusus pada orang-orang yang hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat, bila didukung dengan rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadi sumber masalah. Karena pentingnya kecerdasan emosional pada diri siswa sebagai salah satu faktor untuk meraih prestasi akademik, maka peneliti tertarik untuk meneliti : ”Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas II SMU Lab SchoolJakarta Timur”.



Rumusan masalah dan pokok-pokok bahasan Pada penelitian ini yang menjadi pokok-pokok bahasannya adalah prestasi belajar dan kecerdasan emosional. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi psikologi pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi khususnya kepada para orang tua, konselor sekolah dan guru dalam upaya membimbing dan memotivasi siswa remaja untuk menggali kecerdasan emosional yang dimilikinya. ΩTinjauan Pustaka Prestasi belajar Pengertian belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sengaja, disadari dan perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Wahyuningsih, 2004). Pengertian prestasi belajar Prestasi belajar merupakanhasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa berupa suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam buki laporan yang disebut rapor (Wahyuningsih, 2004). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Menurut Sumadi Suryabrata dan Shertzer dan Stone (dalam Wahyningsih, 2004),secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal: Faktor internal Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : Faktor fisiologis Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera. Seperti : kesehatan badan, berfungsinya pancaindera.



Faktor psikologis Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu : intelegensi, sikap siswa yang positif, motivasi. Faktor eksternal Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain : Faktor lingkungan keluarga, yang meliputi sosial ekonomi keluarga, pendidikan orang tua, perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga. Faktor lingkungan sekolah, yang meliputi sarana dan prasarana sekolah, kompetensi guru dan siswa, kurikulum dan metode mengajar. Faktor lingkungan masyarakat, yang meliputi sosial budaya, partisipasi terhadap pendidikan. Pengukuran prestasi belajar Pengukuran prestasi belajar bidang akademik dicatat dalam sebuah buku laporan yang disebut rapor, dengan adanya rapor maka akan memudahkan guru dalam mengadakan seleksi terhadap siswa (memilih siswa yang akan diterima di sekolah, memilih siswa untuk dapat naik kelas, memilih siswa yang seharusnya dapat beasiswa), mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa, menempatkan dan mengembangkan bakat dan minat siswa, mengetahui apakah program pendidikan yang telah diterapkan berhasil atau tidak pada siswa tersebut. Kecerdasan emosional Pengertian emosi Emosi adalah suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya (Wahyuningsih, 2004). Pengertian kecerdasan emosional Kecerdasan emosional adalah kemampuan siswa untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain (Wahyuningsih, 2004). Faktor kecerdasan emosional Dalam penetian yang dilakukan Goleman (dalam Wahyuningsih, 2004) ada beberapa faktor kecerdasan emosional yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain. Keterikatan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa SMU



Banyak usaha yang dilakukan oleh para siswa untuk meraih prestasi belajar agar menjadi yang terbaik seperti mengikuti bimbingan belajar. Usaha semacam itu jelas positif, namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai keberhasilan selain kecerdasan ataupun kecakapan intelektual, faktor tersebut adalah kecerdasan emosional.Karena kecerdasan intelektual saja tidak memberikan persiapan bagi individu untuk menghadapi gejolak, kesempatan ataupun kesulitan-kesulitan dan kehidupan. Dengan kecerdasan emosional, individu mampu mengetahui dan menanggapi perasaan mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan menghadapi perasaan-perasaan orang lain dengan efektif. Individu dengan keterampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk berprestasi. Sedangkan individu yang tidak dapat menahan kendali atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugasnya dan memiliki pikiran yang jernih. Oleh sebab itu, kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar yang lebih baik di sekolah. Hipotesis Hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Hipotesis alternatif (Ha) : “Ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan Prestasi belajar”. Hipotesis nihil (Ho) : “Tidak ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan Prestasi belajar”. ΩMetode Penelitian Identifikasi variabel penelitian Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : Variabel bebas : Kecerdasan Emosional. Variabel terikat : Prestasi Belajar. Definisi Operasional Prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam raport. Pada penelitian ini menggunakan nilai raport kelas 2 semester 1. Kecerdasan emosional adalah kemampuanseseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Populasi dan metode pengambilan sampel



ni =



Kelas Populasi Sampel



Populasi Menurut Sutrisno Hadi (dalam Wahyuningsih, 2004) populasi adalah seluruh penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur yang berusia antara 16-17 tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak sekolah, jumlah populasi kelas II SMU Lab School Jakarta Timur sebanyak 240 orang. Metode Pengambilan Sampel Mengacu pada tabel Morgan maka diperoleh jumlah sampel sebesar 148 orang. Adapun metode pengambilan sampel yang dipakai pada penelitian ini adalah menggunakan teknik proporsional random sampling. Menurut Sutrisno Hadi (dalam Wahyuningsih, 2004) alasan penulis menggunakan random sampling ini adalah memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Selain hal tersebut, Sutrisno Hadi (dalam Wahyuningsih, 2004) mengatakan suatu cara disebut random apabila peneliti tidak memilih-milih individu yang akan ditugaskan untuk menjadi sampel penelitian. Teknik random sampling yang dipergunakan adalah dengan cara undian. Langkah pertama adalah dengan memberi nomor urut pada masing-masing sampel, setelah membuat nomor yang dimasukkan kedalam gelas yang berlubang kemudian diambil sebanyak 148 kali. Nomor yang keluar dipergunakan sebagai sampel penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan proporsional adalah dimana tiap-tiap sub populasi mendapat bagian atau kesempatan yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian. Menurut M. Nasir (dalam Wahyuningsih, 2004), untuk prosedur pengambilan sampel dengan metode proporsional random sampling dipergunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : ni : Jumlah sampel per sub populasi Ni : Total sub populasi N: Total populasi n: Besarnya sample Berdasarkan kriteria sampel di atas maka diperoleh distribusi sampling sebagai berikut : Tabel 1 Distribusi sampling 2A 2B 2C 2D 2E 2F Jumlah



40 42 40 38 42 38 240 25 26 25 23 26 23 148 Metode pengambilan data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan metode skala, yaitu suatu metode pengambilan data di mana data-data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh melalui pernyataan



No 1.



2.



3



4



5



atau pertanyaan tertulis yang diajukan responden mengenai suatu hal yang disajikan dalam bentuk suatu daftar pertanyaan (Koentjaraningrat dalam Wahyuningsih, 2004). Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala kecerdasan emosional dan metode dokumentasi. Skala kecerdasan emosional Skala kecerdasan emosional terdiri dari aspek mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati), bekerjasama dengan orang lain (Goleman, 2002 : 57) yang berguna untuk mengukur sejauhmana kecerdasan emosional dipahami siswa kelas II SMU Lab SchoolJakarta Timur.Penyusunan alat ukur ini untuk lebih jelasnya dijabarkan dalam bentuk Blue Print pada tabel berikut ini : Tabel 2 Blue print Skala kecerdasan Emosional Faktor Indikator Nomor Item jumlah



Mengenali Emosi Diri



Mengelola Emosi



Memotivasi diri sendiri



Mengenali Emosi Orang lain



Membina Hubungan



Favorable 1,14,21,25,39



Unfavorable 6,45,55,65,67



10



2,3,38,46,72



28,68,77,83,94



10



15,22,34,40,51



7,56,62,66,78



10



b)Mengekspresikan emosi dengan tepat



4,8,16,47,84



29,69,73,79, 89



10



a.Optimis



5,17,41,87,90



35,57,61,95,97



10



b.Dorongan berprestasi



9,18,58,74,80



26,30,42,48,70



10



10,27,31,52,81



19,36,63,85,91



10



59,75,92,96,98



11,23,43,49,100



10



32,53,71,76,88



12,20,37,93,99



10



a.Mengenali dan memahami emosi diri sendiri b.Memahami penyebab timbulnya emosi a)Mengendalikan Emosi



a.Peka terhadap perasaan orang lain b.Mendengarkan masalah orang lain a.Dapat sama



bekerja



b.Dapat berkomunikasi.



13,24,60,64,86 TOTAL



33,44,50,54,82



10 100



Skala kecerdasan emosional disusun dengan menggunakan Skala Likert yang dimodifikasi yang terdiri dari 4 alternatif jawaban,dengan alasan : Kategori indecisided, yaitu mempunyai arti ganda, bisa juga diartikan netral atauragu-ragu, Dengan tersedianya jawaban di tengah, menimbulkan kecenderungan jawaban di tengah (central tendency effect ), Maksud jawaban dengan empat tingkat kategori untuk melihat kecenderungan pendapat responden kearah tidak sesuai, sehingga dapat mengurangi data penelitian yang hilang (Sutrisno Hadi dalam Wahyuningsih, 2004). Sistem penilaian skala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Item Favorable : sangat setuju (4), , setuju (3), tidak setuju (2),sangat tidaksetuju (1) Item Unfavorable : sangat setuju (1), setuju (2), tidak setuju (3), sangat tidak setuju (4). Metode Dokumentasi Teknik pengumpulan data terhadap prestasi belajar ini adalah dengan mengambil data yang sudah tersedia, yaitu nilai IP (indeks prestasi) pada semester satu sebagai subyek penelitian yang merupakan hasil penilaian oleh pihak akademis. Data dari prestasi belajar ini dikumpulkan dengan cara melihat hasil rapor semester I dari seluruh subyek penelitian. Mata pelajaran kelas II yaitu : Pendidikan Agama PPKN, Bahasa dan Sastra Indonesia., Sejarah Nasional dan Sejarah Umum, Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi dan Geografi. Penilaian prestasi belajar tersebut merupakan hasil evaluasi dari suatu proses belajar formal yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif (angka) yang terdiri antara 1 sampai 10. Hasil ini dapat dilihat dari nilai rata-rata raport siswa yang diberikan oleh pihak guru dalam setiap masa akhir tertentu (6 bulan) untuk sekolah lanjutan. Metode Analisis Instrumen Suatu alat ukur dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu memberikan informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh para ahli psikometri, yaitu kriteria valid dan reliabel. Oleh karena itu agar kesimpulan tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya diperlukan uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian.



Validitas Menurut Sutrisno Hadi (dalam Wahyuningsih, 2004) Validitas adalah seberapa jauh alat ukur dapat mengungkap dengan benar gejala atau sebagian gejala yang hendak diukur, artinya tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji validitas item Uji validitas item yaitu pengujian terhadap kualitas item-itemnya yang bertujuan untuk memilih item-item yang benar-benar telah selaras dan sesuai dengan faktor yang ingin diselidiki. Cara perhitungan uji coba validitas item yaitu dengan cara mengorelasikan skor tiap item dengan skor total item. Uji korelasi antar faktor Uji korelasi antar faktor yaitu pengujian antar faktor dengan konstrak yang bertujuan untuk membuktikan bahwa setiap faktor dalam instrumen Skala Kecerdasan Emosional telah benar-benar mengungkap konstrak yang didefinisikan. Adapun cara perhitungan uji validitas faktor adalah dengan mengorelasikan skor tiap faktor dengan skor total faktor item-item yang valid. Untuk menghitung analisis item dan korelasi antar faktor digunakan rumus koefisien korelasi product moment dan perhitungannya dibantu dengan program SPSS 11.01 for windows. Rumus :



rxy Keterangan : rxy= koefisien korelasi variabel x dengan variabel y. xy= jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y. x= jumlah nilai setiap item. y= jumlah nilai konstan. N= jumlah subyek penelitian. Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama ( Syaifuddin Azwar



dalam Wahyuningsih, 2004). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 11.01 for windows. Rumus :



α= Keterangan : α=koefisien reliabilitas alpha k=jumlah item Sj=varians responden untuk item I Sx =jumlah varians skor total ΩLaporan Pelaksanaan Penelitian Orientasi kancah penelitian Sejarah singkat SMU Lab School Rawamangun Jakarta Timur Gedung SMU Lab School terletak di Jl. Pemuda Kompleks UNJ, Rawamangun Jakarta Timur dan berdiri sejak tahun 1968 sesuai SK Direktur Jenderal Perguruan Tinggi No.111 tanggal 20 november 1968 dengan nama Laboratory School yang terdiri dari SMP, SMA dan SPG. Kemudian pada tahun 1969 bergabunglah TK dan SD dari Yayasan Putra Sejahtera ke Lab School. Pada tahun 1974 Lab School mengemban tugas sebagai tempat pelaksanaan Proyek Keterampilan (Proyek TPK) dari Departemen P dan K yang disebut juga Comprehensive School dan sejak tahun 1974 SPG tidak lagi menerima siswa baru. Tahun 1974, Lab School dilanjutkan/ditingkatkan menjadi Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) yang merupakan salah satu dari 8 proyek yang sama yang bernaung di bawah 8 IKIP di seluruh Indonesia, di bawah koordinasi Balitbang Depdikbud. Pada tahun 1986, status sekolah PPSP sebagai proyek Departemen P dan K berakhir; selanjutnya oleh Dep. P dan K pengelolaan sekolah-sekolah tersebut diserahkan kepada Kanwil Depdikbud setempat. Sebagai kelanjutan pada tahun 1986, sesuai SK Menteri P dan K RI No.027/U/1986, tanggal 21 Januari 1986, diadakan serah terima pengelolaan sekolah-sekolah eks PPSP IKIP Jakarta (khusus SD, SLTP dan SMU) dari Rektor IKIP Jakarta kepada kepala Kanwil Depdikbud DKI Jakarta dan sesuai SK Menteri P dan K RI No. 0707/0/1086, 0708/0/1986 dan 0709/0/1986 masing-masing tertanggal 10 oktober 1986 berganti nama menjadi SDN Komplek IKIP Jakarta, SLTP 236, dan SMA 81. Adapun TK eks Sekolah Laboratorium Kependidikan IKIP Jakarta tetap berstatus sebagai sekolah swasta, dengan nama TK IKIP Jakarta. Pada tahun ajaran 1992/1993, sesuai SK Dirjen Dikdasmen No.



2689/C/I/1991, SLTP 236 dan SMA 81 memperoleh lokasi baru masingmasing di daerah Cakung dan daerah Kalimalang Cipinang Melayu. Sesuai himbauan Kanwil Depdikbud DKI Jakarta, mulai tahun ajaran 1992/1993 Yayasan Pembina IKIP Jakarta membuka SLTP dan SMU Lab School Jakarta sesuai SK Kanwil P dan K DKI No. Kep. 854 P/10I.A1/I/93 DAN No. Kep. 853 A/10I/A1/I93 masing-masing tertanggal 15 Maret 1993. SMU Lab School Jakarta pada saat ini merupakan salah satu sekolah pioneer untuk kelas akselerasi (percepatan), sehingga pendidikan SMU dapat dipersingkat menjadi 2 tahun. SMU Lab School memiliki empat kelompok kelas, yaitu : kelas I terdiri dari 6 kelas, kelas II terdiri dari 6 kelas dan kelas III terdiri dari 7 kelas; 3 kelas jurusan IPA, 3 kelas jurusan IPS dan 1 kelas Jurusan Bahasa. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah murid kelas II, yang berjumlah 240 orang. Materi yang diajarkan berdasarkan kurikulum Depdikbud dengan waktu belajar dari jam 07.00 hingga 15.30 WIB, dari hari Senin hingga Jum’at.. SMU Lab School diperkuat dengan 60 orang guru pengajar, 3 orang guru BP, serta 20 orang administrasi, 15 staff kebersihan dan 6 orang satpam. Fasilitas yang dimiliki selain 20 ruang kelas, juga terdapat 1 perpustakaan, 5 laboratorium (laboratorium bahasa, kimia, fisika, biologi dan komputer), 1 balai kesehatan, 1 ruang audiovisual, 1 ruang pertemuan, 2 lapangan olahraga (indoor dan out door), mesjid, ruang OSIS, dan ruang bimbingan dan konseling. Ekstrakurikuler yang ada berjumlah 28 kegiatan yang dibagi menjadi empat unit kegiatan, yaitu unit kegiatan keilmuan, unit kegiatan keterampilan, unit kegiatan olah raga, dan unit kegiatan kesenian. Persiapan penelitian Sebelum peneliti mengambil data, ada beberapa persiapan yang dilakukan yaitu : Pengurusan surat permohonan izin pengambilan data dari fakultas untuk melaksanakan penelitian di SMU Lab School Jakarta Timur Menghubungi Kepala Sekolah SMU Lab School Jakarta Timur untuk menjajaki kemungkinan pelaksanaan penelitian dengan membawa surat pengantar dari fakultas dan contah kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian. Kemudian menemui koordinator BK yang diberi wewenang oleh Kepala Sekolah untuk memantau dan mengatur kegiatan penelitian ini. Mendiskusikan dengan guru BK mengenai waktu yang tepat dan tata cara pelaksanaan penelitian. Berdasarkan surat pengantar dari fakultas Psikologi UPI Y.A.I Jakarta dengan Nomor 185/D/Fak.Psi UPI Y.A.I/IV/2003 yang ditujukan kepada kepala sekolah SMU Lab School Jakarta Timur, maka penulis bertemu dengan kepalasekolah agar diijinkan untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Kepala sekolah SMU Lab School Jakarta Timur memberi ijin dengan



No 1.



menunjuk wakil kepala sekolah bidang akademik sebagai pembimbing dalam penelitian ini. Kemudian Wakil kepala sekolah menunjuk seorang koordinator BK untuk membantu dalam pelaksaan penelitian. Uji coba instrumen penelitian Uji Coba Sebelum digunakan pada subjek penelitian yang sebenarnya, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini diuji cobakan terlebih dahulu. Mengenai perlunya uji coba, Sutrisno Hadi (dalam Wahyuningsih, 2004) menjelaskan tujuan diadakannya uji coba alat ukur adalah : Untuk memperoleh keyakinan tentang alat ukur Untuk menentukan alokasi waktu yang paling layak Untuk menemukan kelemahan-kelemahan dalam petunjuk atau administrasi tes Selain itu. tujuan dari uji coba atau try out adalah untuk menyeleksi itemitem manakah yang valid dan reliable agar dapat digunakan dalam penelitian. Uji coba dilaksanakan tanggal 25 April 2003 dengan menggunakan sample sebanyak 50 siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur. Data yang telah diperoleh pada saat uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui kualitas dari alat ukur tersebut. Untuk perhitungan analisis skala kecerdasan emosional digunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi 11.01 for windows. Analisis validitas instrumen Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat, artinya apakah item-item yang dibuat telah benar-benar mengungkap faktor yang ingin diselidiki. Uji validitas skala kecerdasan emosional dihitung dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson. Dari hasil korelasi antar skor-skor item dengan skor total, maka diperoleh nilai korelasi pada skala kecerdasan emosional berkisar antara 0,320-0,720 dan p berkisar antara 0,000 – 0,008. Berdasarkan pada taraf signifikan 0,05 maka diperoleh 15 item gugur dan 85 item valid dari 100 item pada skala kecerdasan emosional. Rincian setelah dilakukan uji coba yaitu : Tabel 3 Distribusi Penyebaran Item Valid dan Gugur Skala Kecerdasan Emosional Faktor Indikator Nomor Item jumlah



Mengenali Emosi Diri



a.Mengenali dan memahami emosi diri sendiri



Favorable 1*,14,21*,25,39



Unfavorable 6,45,55,65,67



8



2.



3



4



5



Mengelola Emosi



Memotivasi diri sendiri



Mengenali Emosi Orang lain



Membina Hubungan



b.Memahami penyebab timbulnya emosi a.Mengendalikan emosi



2,3,38*,46*,72



28,68,77,83,94



8



15,22,34,40,51*



7,56,62,66,78*



8



b.Mengekspresikan emosi dengan tepat



4,8,16,47*,84*



29,69,73,79,89*



7



a.Optimis



5,17,41,87,90



35,57,61,95,97



10



b.Dorongan berprestasi



9,18,58,74*,80



26,30,42,48,70



9



a.Peka terhadap perasaan orang lain



10,27,31,52,81



19,36,63,85,91



10



b.Mendengarkan masalah orang lain



59,75,92,96,98*



11,23,43*,49, 100



8



a.Dapat sama



32,53,71,76*,88



12,20,37,93,99



9



13,24,60*,64,86*



33,44,50,54,82



8



bekerja



b.Dapat berkomunikasi.



TOTAL



85



*) item yang gugur Analisis korelasi antar faktor Korelasi antar faktor dilakukan dengan mengkorelasikan setiap faktor dengan faktor lainnya dan dengan total faktornya. Berdasarkan hasil korelasi antar faktor, maka terlihat bahwa setiap faktor menunjukkan hubungan yang signifikan dengan totalnya. Hal ini berarti bahwa faktorfaktor pada skala kecerdasan emosional benar-benar mengukur hal yang hendak diukur. Selebihnya dapat dilihat pada tabel korelasi antar faktor di bawah ini : Tabel 4 Korelasi Antar Faktor Skala Kecerdasan Emosional Faktor F1 F2 F3 F4 F5 F tot 1. Mengenali emosi diri 1.000 .762 .778 .545 .499 .851 2. Mengelola emosi .762 1.000 .842 .538 .509 .878 3.Memotivasi diri sendiri .778 .842 1.000 .554 .552 .898 4. Mengenali emosi orang lain .545 .538 .554 1.000 .754 .796 5. Membina hubungan .499 .509 .552 .754 1.000 .778 .878 .898 .796 .778 1.000 Total .851



Reliabilitas Instrumen Reliabilitas pada skala kecerdasan emosional dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach . Setelahdihitung, maka diperoleh nilai koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,9538. hal ini menunjukkan bahwa instrumen skala kecerdasan emosional yang ada memiliki reliabilitas yang sangat baik sehingga memungkinkan atau layak digunakan dalam penelitian. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan skala kecerdasan emosional yang telah disiapkan kepada siswa SMU Lab School sebanyak150 set sesuai dengan jumlah sample yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan selama tiga hari, dari hari Senin, tanggal 19 Mei hingga hari Kamis, tanggal 22 Mei 2003. Skala yang telah diisi oleh para siswa kelas II ini langsung dikembalikan kepada penulis. Pada penyebaran skala ini, penulis dibantu oleh guru BK, Ibu Ita. Karena pada saat menyebarkan skala, penulis menggunakan jam pelajaran BK. Setelah melakukan penyebaran skala, penulis meminta izin untuk memperoleh data dokumen prestasi belajar siswa kelas II SMU Lab School. Data ini didapat dari koordinator BK, Ibu Ita. Analisis Data Penelitian Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai kecerdasan emosional dan prestasi belajar siswa kelas II yang kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson dengan bantuan progaram SPSS versi 11.01 for windows. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,248 dengan p = 0,002pada taraf signifikan 0,05. Tujuan diadakan analisis data adalah untuk menguji hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini yaitu melihat ada atau tidaknya hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur. Berdasarkan data yang ada, karena p = 0,002 (< 0,05) maka dengan demikian hipotesa nihil (Ho) yang berbunyi “Tidak ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar” ditolak, sedangkan hipotesa kerja (Ha) yang berbunyi “Ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar” diterima. ΩKesimpulan Rangkuman hasil penelitian Hasil penelitian dari data analisis korelasi product moment menunjukkan korelasi (r) sebesar 0,248 dengan p = 0,002, hal ini menunjukkan adanya korelasi antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar dengan arah hubungan positif. Artinya, jika kecerdasan emosional tinggi, maka prestasi belajar tinggi dan sebaliknya. Pembahasan



Berdasarkan analisis data penelitian menunjukkan korelasi (rxy) sebesar 0,248 dengan p = 0.002 < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur. Rendahnya peranan kecerdasan emosi terhadap prestasi belajar disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu sendiri. Prestasi belajar menunjukkan taraf kemampuan siswa dalam mengikuti program balajar dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan. Tes prestasi belajar yang diukur adalah pengetahuan yang dimiliki siswa (soal hafalan) dan bagaimana menerapkan pengetahuan tersebut untuk menyelesaikan soal-soal yang ada (soal hitungan, analisis masalah). Di tingkat SMU, umumnya soal-soal yang diberikan masih pada tingkat kompetensirecall, tingkat kompetensi aplikasi dan analisis cenderung hanya diterapkan pada mata pelajaran matematika, fisika dan kimia. Prestasi belajar biasanya ditunjukkan dalam bentuk huruf atau angka, yang tinggi rendahnya menunjukkan seberapa jauh siswa telah menguasai bahan yang telah diberikan, tetapi hal tersebut sudah tidak dapat diterima lagi karena hasil rapor tidak hanya menunjukkan seberapa jauh siswa telah menguasai materi pelajaran yang telah diberikan. Presatasi belajar juga dipengaruhi oleh perilaku siswa, kerajinan dan keterampilan atau sikap tertentu yang dimiliki siswa tersebut, yang dapat diukur dengan standar nilai tertentu oleh guru yang bersangkutan agar mendekati nilai rata-rata. Perbedaan budaya dalam pengekspresian emosi dalam suatu negara dengan negara lain juga dapat berpengaruh terhadap rendahnya kecerdasan emosi seseorang. Pengekspresian emosi yang dianggap benar di suatu negara mungkin dianggap tidak benar atau tidak pantas di negara lain. Khususnya di Asia, orang dianjurkan memendam dan menyembunyikan perasaan negatif. Dalam penelitian ini, karena belum adanya skala kecerdasan emosional yang baku di Indonesia, maka penulis berusaha membuat sendiri skala kecerdasan emosional sebanyak 100 item berdasarkan faktor-faktor yang diadaptasi dari teori Daniel Goleman yang digunakan di Amerika, yaitu : mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Dari 100 item tersebutada 15 item yang gugur. Hal tersebut terlihat pada observasi di lapangan, beberapa subyek merasa kesulitan menentukan pilihan jawaban. mereka merasa ragu-ragu dalam menetapkan pilihan, sehingga ada yang mengatakan mengapa tidak ada pilihan ragu-ragu. Serta karena banyaknya jumlah pernyataan yang harus diisi dalam waktu yang terbatas, merasa bosan sehingga kurang konsentrasi dalam menjawab walau pada akhirnya mereka mampu mengisi seluruh pernyataan tersebut. Selain itu, beberapa studi juga menegaskan terpisahnya kecerdasan emosional dari kecerdasan akademis, dan menemukan kecilnya hubungan atau tiadanya hubungan antara nilai tes prestasi akademis atau IQ dan perasaan sejahtera emosional seseorang, sebab orang yang mengalami amarah atau depresi yang



hebat masih bisa merasa sejahtera bila mereka mempunyai kompensasi berupa saat-saat menyenangkan atau membahagiakan (Goleman dalam Wahyuningsih, 2004). Dari hasil survey besar-besaran di Amerika terhadap orang tua dan guru menunjukkan bahwa anak-anak generasi sekarang lebih sering mengalami masalah emosi daripada generasi terdahulu. Rata-rata, anak-anak sekarang tumbuh dalam kesepian dan depresi, lebih mudah marah dan lebih sulit diatur, lebih gugup dan cenderung cemas, lebih impulsif dan agresif. Hal serupa juga terjadi di negara-negara lain. Menurut Dr. Thomas Achenbach, psikolog dari University of Vermont yang melakukan penelitian tersebut di negara lain mengatakan bahwa menurunnya kemampuan-kemampuan dasar pada anak-anak ini tampaknya bersifat mendunia. Tanda-tanda paling jelas mengenai penurunan ini terlihat dari bertambahnya kasus kaum muda yang mengalami masalah-masalah seperti putus asa terhadap masa depan dan keterkucilan, penyalahgunaan obat bius, kriminalitas dan kekerasan, depresi atau masalah makan, kehamilan tidak diinginkan, kenakalan dan putus sekolah (Goleman dalam Wahyuningsih, 2004). Seperti yang telah dijelaskan dalam bab terdahulu bahwa anak yang mendapatkan pendidikan emosi lebih mampu mengatasi masalah-masalah yang terjadi disekitar mereka dan mampu memenuhi tuntutan akademis di sekolah. Kecerdasan emosi itu sendiri tidak diajarkan secara khusus di sekolah dan tidak tercatat dalam dokumen rapor, seperti nilai-nilai pelajaran ataupun keterampilan lainnya sehingga tidak ada sumbangan secara langsung terhadap peningkatan prestasi belajar. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur. Saran Peneliti memberi beberapa saran yaitu : Disarankan kepada pihak sekolah terutama guru-guru pengajar agar memasukkan unsur-unsur kecerdasan emosioal dalam menyampaikan materi serta melibatkan emosi siswa dalam proses pembelajaran. Bagi para meneliti untuk penelitian selanjutnya sebaiknya di dalam pengambilan data tentang prestasi belajar tidak menggunakan seluruh mata pelajaran melainkan difokuskan pada satu atau dua mata pelajaran saja sehingga hasil dari data tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Daftar Pustaka Wahyuningsih, Amalia Sawitri. (2004). Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur. Skripsi . http://www.scribd.com/doc/8949394/skripsi-psikologi http://tyaset4.blog.com/2010/03/contoh-review-jurnal/