24 0 548 KB
Nama : Henry Febiar Vitrahutama Nim
: 1510211035
DAUN 1 dan DAUN 2 Daun Bambu (Bambusa sp)
Kingdom: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Classis: Magnoliopsida
Sub classis: Commelinidae
Ordo: Cyperales
Familia: Poaceae
Genus: Bambusa
Species: Bambusa sp.
1.Daun Bambu (Bambusa sp) termasuk daun lengkap karena memiliki ketiga syarat sebagai daun lengkap yaitu memiliki upih daun atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina). 2.Bangun daun (Circum scription) pada daun Bambu (Bambusa sp) yaitu termasuk bangun lanset (laceolatus) karena bagian terlebar berada di tengah-tengah helaian daun. 3.Ujung daun (apex folii) pada daun Bambu (Bambusa sp) adalah runcing (acutus). 4.Tepi daun (margo folii) pada daun Bambu (Bambusa sp) adalah rata (integer) karena tepi daun pada pangkal hingga ke ujung bertepi rata. 5.Pangkal daun (basis folii) pada daun Bambu (Bambusa sp) adalah runcing (acutus). 6.Tulang daun (venation) pada daun Bambu (Bambusa sp) adalah bertulang sejajar karena mempunyai satu tulang di tengah yang besar membujur daun, sedangkan tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar.
7.Permukaan daun pada daun Bambu (Bambusa sp) adalah berbulu kasar (hispidus) karena jika diraba terasa kasar. 8.Daging daun (intervenium) pada daun Bambu (Bambusa sp) adalah seperti kertas (papyraceus atau chartaceus) karena tipis tetapi cukup tegar. 9.Warna daun pada daun Bambu (Bambusa sp) adalah hijau tua. Daun lamtoro (Leucanea glauca).
Klasifikasi menurut Cronquist:
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Sub classis
: Rosidae
Ordo
: Fabales
Familia
: Mimosaceae
Genus
: Leucanea
Species
: Leucanea glauca
Lamtoro merupakan jenis daun mejemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna, dikatakan menyirip karena tata letak anak tangkai daunnya menyirip sedangkan dikatakan ganda dua karena anak daunnya duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai dan dikatakan genap
karena anak daun duduknya berpasangan dengan anak daun yang lain. Pada sepasang anak daun yang terdapat di ujung tangkai biasanya posisinya menutup. Kelor (Moringa oleifera L.)
Klasifikasi tumbuhan
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Brassicales
Famili
: Moringaceae
Genus
: Moringa
Spesies
: Moringa oleifera
Kelor termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki ketingginan batang 5 -11 meter. Pohon Kelor tidak terlalu besar, batang kayunya mudah patah dan cabangnya agak jarang tetapi mempunyai akar yang kuat. Daunnya berbentuk bulat telur (oval) dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai. Moringa oleifera memiliki daun majemuk atau folium compositum, dimana terdiri atas bagian-bagian : anak daun atau foliolus, batang daun atau petiolus dan ibu batang daun atau petiolus communis. Spesifiknya daun ini adalah merupakan daun majemuk menyirip gasal rangkap tiga tidak sempurna, mengapa dikatakan tidak sempurna karena terdapat daun yang berpasangan dan terdapatpula satu daun yang single atau sendiri. Circumscriptio atau bangun daunnya adalah orbicularis atau bundar dimana perbandingan panjang dan lebarnya adalah 1 : 1. Setelah di sentuh pada daun, sapat diketahui bahwa intervenium atau daging daunnya adalah herbaceus atau tipis lunak. Margo folii atau pinggir daun terlihat jelas menunjukkan bentuk yang rata atau integer. Sedangkan apex folii atau ujung daun adalah rotundatus dimana seperti ujung tumpul, tidak membentuk sudut sama sekali, sehingga pada ujungnya terbebtuk semacam suatu busur. Basis folii atau atau pangkal daunnya sama halnya dengan apex folii atau pangkal daunnya memiliki bentuk rotundatus atau membulat. Permukaan daunnya berbentuk leavis ntidus atau licin mengkilap berdasarkan hasil pengamatan di laboratorium. Sedangkan pertulangan daun atau nervationya adalah cervinervis atau bertulang daun daun melengkung, dimana terdapat satu tulang daun yamg paling besar dan yang lainnya mengikuti jalannya tepi daun. jadi semua memencar kemudian kembali ke atu arah yang sama yaitu ujung daun, sehingga selain tulang daun yang di tengah tulang daunnya terlihat seperti melengkung. Duduk daunadalah folio sparsa atau tersebar dimana jika diperhatikan secara seksama jika diambil dari salah satu titik tolak daun dan kemudian kita bergerak mengikuti daunnya secara gari spiral lurus, akan didapati perbandingan pecahan yang dimiliki secara tetaqp oleh setiap tumbuhan. Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Dycotiledonae
Ordo
: Rosales
Family
:Rosaceae
Genus
: Rosa
Species
: Rosa sp.
Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter. Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak. Putri Malu
Klasifikasi Tumbuhan Putri Malu
Kingdom
Subkingdom : Trachebionta ( Tumbuhan berpembuluh )
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi
: Magnoliopsida ( berkeping dua/ dikotil )
Sub Kelas
: Rosidae
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae ( suku polong – polongan )
Genus
: Mimosa
Spesies
: Mimosa pudica
: Plantae ( Tumbuhan )
Daun putri malu atau sikejut berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun pada setiap sirip sekitar 5 - 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal memundar, tepi rata. Jika kita raba pada permukaan atas dan bawah daun terasa licin, panjang 6 - 16 mm, lebar 1-3 mm. daun berwarna hijau, akan tetapi pada tepi daun umumnya berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4-5,5 cm.
Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Ordo
: Malvales
Family
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Species
: Hibiscus rosa-sinensis
1. Daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) termasuk daun tidak lengkap karena tidak terdapat satu bagian dari daun lengkap yaitu tidak memiliki upih daun atau pelepah daun (vagina). 2. Bangun daun (Circum scription) pada daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah baun bulat telur (ovatus). 3. Ujung daun (apex folii) pada daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah meruncing (acuminatus). 4. Tepi daun (margo folii) pada daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah bergerigi (serratus) karena sinus dan angulus sama lancipnyal. 5. Pangkal daun (basis folii) pada daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah runcing (acutus).
6. Tulang daun (venation) pada daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah menyirip (penninervis) karena daun ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. 7. Permukaan daun pada daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah licin (laevis). 8. Daging daun (intervenium) pada daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah seperti kertas (papyraceus atau chartaceus) karena tipis tetapi cukup tegar. 9. Warna daun pada daun kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah hijau tua. Mengkudu KLASIFIKASI TANAMAN MENGKUDU
kingdom
: Plantae
subkingdom
: Tracheobionta
super divisi
: Spermatophyta
divisi
: Magnoliophyta
kelas
: Magnoliopsida
subkelas
: Asteridae
ordo
: Rubiales
famili
: Rubiaceae
genus
: Morinda
spesies
: Morinda citrifolia
Tanaman mengkudu memiliki tipe daun tunggal, yaitu pada setiap tangkai daun terdapat satu helaian daun. Warna daun hijau, daging daun tebal, permukaan atas mengkilap, tepi daun rata, ujungnya lancip pendek, pangkal daun berbentuk pasak dan pendek, urat daun menyirip, tidak berbulu, dan berbentuk segi tiga lebar. Alang – alang
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Graminales
Famili
: Gramineae
Genus
: Imperata
Spesies
: Imperata cylindrical
Daun tidak lengkap yang disebut daun pipih, terdiri dari upih daun (vagina) dan helaian daun (lamina), bangun daun bangun pita (ligulatus), ujung daun runcing (acutus), tulang-tulang daun sejajar atau lurus (rectinervis), tapi daun rata (integer), daging daun tipis seperti kertas (papyraceus), warna daun hijau dengan permukaan atas lebih gelap dari permukaan bawah, sifat permukaan atas licin (laevis), permukaan licin (laevis), upih daun berwarna putih keunguan, ada lidah-lidah atau ligula pada perbatasan upih daun dengan helaian daun.Tepi daun diselubungi rambut, pangkal daun lebih lebar dan di bagian ujungnya menyempit; terdapat lapisan ligula, panjangnya 1 mm; daun memiliki bentuk menggaris-lanset, pipih, lurus, terdapat bulu-bulu panjang yang halus di bagian pangkal daun. Kacang Tanah KLASIFIKASI KACANG TANAH
Kingdom
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Rosidae
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus
: Arachis
Spesies
: Arachis hypogaea
: Plantae (Tumbuhan)
Daun yang dimiliki oleh tanaman kacang tanah ini berbentuk daun majemuk dengan bersirip genap, dan terdiri dari 4 anak dengan bentuk bulat, oval, maupun agak lancip. Selain itu, bunga
yang dimiliki oleh tanaman kacang tanah berbentuk seperti kupu-kupu dengan warna agak kekuningan. Daun Talas
Kingdom
Fillum / Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan yang memiliki bunga)
Kelas
: Liliopsida (tumbuhan dengan biji berkeping satu /monokotil)
Ordo
: Arales
Famili/Suku
: Araceae (suku talas-talasan)
Genus
: Xanthosoma
Jenis / Spesies : Xanthosoma sagittifolium
: Plantae (Tumbuhan)
Daun pada tanaman talas memiliki bagian yang tersusun dengan lengkap, yaitu pada daun talas terdapat helaian daun, pelepah, dan tangkai daun. Daun pada tanaman talas termasuk ke dalam daun tunggal yang memiliki daun dengan jumlah berkisar antara 2 hingga 5 helai. Daun talas memiliki tangkai yang berukuran pajang,dan lembut serta memiliki banyak rongga udara yang dapat membuat tanaman talas beradaptasi pada kondisi lingkungan yang tergenang. Tangkai pada daun talas berwarna hijau dengan garis. Setiap helai daun berukuran atara 6 hingga 60 cm dengan lebar berkisar antara 7 hingga 53 cm, dengan daun berbentuk lonjong atau oval. Pada bagian ujung daun tanaman talas terlihat seperti meruncing. Mangga
Kindom
: Plantae
Devisio
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Sapindales
Famili
: Anacardiaceae
Genus
: Mangifera
Spesies
: Mangifera indica
Mangga (Mangifera indica) merupakan tumbuhan yang memiliki daun tunggal karena pada satu daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja (folium simplex). Selain itu daun mangga memiliki bentuk pertulangan daun (nervatio) yaitu menyirip (penninervis), memiliki bentuk daun (circumscriptio) memanjang (oblongus), karena perbandingan panjang dan lebar daunnya adalah 2 1/2 - 3 : 1, bentuk ujung daunnya (apex folii) acutus (runcing), pangkal daunnya (basis folii) pada tumbuhan ini yaitu acutus (runcing), memiliki permukaan daun yang kasap (scaber), bentuk tepi daunnya (margo folii) tidak bertoreh atau rata (integer), memiliki daging daun (intervenium) seperti perkamen (perkamenteus) karena daunnya tipis tetapi cukup kaku, serta memiliki duduk daun tersebar karena pada tiap-tiap buku daunnya terdapat satu daun. (Gombang, 1985). Padi
Divisio
Sub divisio
Kelas
Ordo
Famili
: Graminae
Genus
: Oryza Linn
Species
: Oryza sativa
: Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae, : Poales,
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi adalah : a. Helaian daun ; terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang bersangkutan. b. Pelepah daun (upih) ;merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi. c. Lidah daun ; lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan diantara batang dan
pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile. Koleopti lkeluar dari benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai permukaan air. koleoptil baru membuka, kemudian diikuti keluarnya daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun lebih lebar dari pada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai padi. Daun padi mula-mula berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi daun. Daun pertama pada batang keluar bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya. Pertumbuhan daun yang satu dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang waktu 7 hari,dan 7 hari berikutnya akan muncul daun baru lainnya.
Daftar Pustaka Internet.Online.http://www.anakagronomy.com Internet.Online.http://agroteknologi.web.id