LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Debisah Putra, SE



No 1



Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab diidentifikasi masalah Peserta didik memiliki Tinggi rendahnya motivasi semangat belajar yang belajar siswa disebabkan rendah oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah: cita-cita atau aspirasi siswa, kondisi jasmani dan rohani siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis belajar, dan upaya guru membelajarkan siswa (Sudaryono, 2012). https://ejournal.upi.edu/i ndex.php/jmee/article/do wnload/21803/10719 Sedangkan menurut ( Sudirman, 2012 : 75 ) rendahnya motivasi belajar siswa akan menghambat pencapaian tujuan pendidikan dan harus ditangani dengan tepat. Boleh dikatakan bahwa siswa yang tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri siswa tersebut. Karena motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi ( Uno. 2013 : 23 ) Wawancara ( Kaprok Akuntansi : Nova Linda, Se, Ak ) Penyebab rendahnya semangat belajar peserta didik disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : 1. Latar belakang dan kondisi siswa, gaya



Analisis eksplorasi penyebab masalah Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian literatur dan hasil wawancara bahwa penyebab semangat belajar yang masih rendah adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya dukungan dari orang tua, guru dan lingkungan sekitar terhadap proses pembelajaran siswa 2. Latar belakang, citacita atau aspirasi ,kondisi jasmani dan rohani,kondisi lingkuangan dan unsur-unsur dinamis siswa yang kurang mendukung 3. Gaya belajar siswa yang tidak sesuai materi yang diajarkan oleh guru 4. Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru tidak sesuai dengan sebagian peserta didik 5. Metode pembelajaran yang diterapkan tidak sesuai dengan kondisi saat ini 6. Guru tidak sepenuhnya memahami pedagogik peserta didik 7. Guru tidak memahami minat dan bakat peserta didik 8. Guru masih menerapkan pembelajaran yang tidak melayani peserta didik sesuai



belajar siswa , motivasi dengan kebutuhan dari orang tua, strategi belajarnya pembelajaran yang 9. Peserta didik kurang diterapkan oleh guru mendapat perhatian dan kompetensi dari orang tua karena profesional, padagogik, orang tua sibuk kepribadian guru bekerja 2. Metode pembelajaran 10. Peserta didik yang menoton yang merasa bosan di disajikan oleh guru yang dalam kelas karena kurang memperhatikan pembelajaran kurang kebutuhan individu kreatif peserta didik 3. Keterbatasan buku sumber 4. Menurunnya motivasi belajar siswa dikarenakan tertalu asyak dengan gadget Wawancara Siswa Menurut salah seorang siswa yang bernama Indra ( Kelas X Akuntansi 1 ) penyebab rendahnya motivasi belajar siswa adalah 1. Peserta didik tidak mendapat perhatian dari orang tua karena sibuk bekerja 2. Peserta didik merasa bosan di kelas karena pembelajaran kurang kreatif Wawancara Pakar ( Guru Penggerak SMAN 1 Teluk Kuantan : Deni Diana , S.Sos, M.Pd ) Penyebab siswa memiliki semangat belajar yang rendah adalah : 1. Metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini, 2. Guru tidak sepenuhnya memahami pedagogik peserta didik, 3. Guru tidak memahami minat dan bakat peserta



2



didik, 4. Guru masih menerapkan pembelajaran yang tidak melayani peserta didik sesuai dengan kebutuhan belajarnya Kemampuan dasar Menurut Diyarko dan numerasi siswa yang Waluyo, 2016 ) Rendahnya masih rendah kemampuan literasi numerasi tersebut disebabkan oleh banyak hal,seperti kurangnya pembiasaan dari guru untuk menyelesaikan masalah berkaitan dengan literasi numerasi.Kenyataan tersebut membuat peserta didik kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan literasi numerasi https://proceeding.unikal. ac.id/index.php/sandika/a rticle/download/890/662 Wawancara ( Guru Matematika SMKN 1 Benai : Sesweti, S.Pd ) Penyebab rendahnya kemampuan literasi numerasi peserta didik utamanya disebabkan oleh faktor internal siswa itu sendiri seperti : 1. Kemampuan dasar yang masih rendah seperti perkalian dan operasi pecahan hal ini disebabkan karena peserta didik terbiasa menggunakan kalkulator 2. Adanya perasaan “ takut “ terlebih dulu disebagian peserta didik berhadapan dengan soal-soal yang berbentuk hitungan, dikarenakan adanya sugesti bahwa numerasi/hitungan adalah hal yang sulit.



Setelah dilakukan kajian literatur dan wawancara penyebab rendahnya kemampuan dasar numerasi berhasil ditemukan penyebabnya antara lain : 1. Kurangnya pembiasan dari guru untuk menyelesaikan masalah berkaitan dengan literasi numerasi sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami numerasi. 2. Kemampuan dasar yang masih rendah seperti perkalian dan operasi pecahan hal ini disebabkan oleh peserta didik terbiasa mengunakan kalkultor 3. Adanya perasaan “ takut “ terlebih dulu disebagian peserta didik berhadapan dengan soal-soal yang berbentuk hitungan, dikarenakan adanya sugesti bahwa numerasi/hitungan adalah hal yang sulit. 4. Penyampaian materi oleh guru yang tidak fleksibel dan kreatif sehingga kurang menarik 5. Materi yang berkaitan dengan numerasi tidak disampaikan dengan suasana yang



3



Wawancara Pakar ( Guru Penggerak SMAN 1 Teluk Kuantan : Deni Diana , S.Sos, M.Pd ) Penyebab numerasi siswa masih rendah karena pada dasarnya siswa cenderung tidak memahami matematika disebabkan oleh : 1. Guru dalam menyampaikan materi tidak fleksibel dan tidak kreatif, 2. Materi yang berkaitan dengan numerasi tidak disampaikan denhgan suasana yang menyenangkan “ belajar sambil bermain “ Perpustakaan sekolah Terdapat banyak hal yang tidak dimanfaatkan oleh menyebabkan siswa mau peserta didik berkunjung ke perpustakaan , beberapa hal tersebut , yaitu : 1.Siswa mengetahui arti dan manfaat didirikan pustaka 2.Mereka membutuhkan sesuatu dengan perpustakaan 3.Siswa merasa tertarik dengan perpustakaan 4.Siswa merasa senang dengan perpustakaan 5.Siswa dilayanai dengan baik oleh pustakawan Untuk mencapai kondisi tersebut , pihak perpustakaan harus melakukan berbagai upaya seperti, pendekatan dengan siswa, memberikan promosi, melayani keinginan dan kebutuhan siswa akan informasi, Apabila hal tersebut dapat dilakukan dengan baik, mereka akan mendapatkan nilai tambah dari keberadaan perpustakaan



menyenangkan “ belajar sambil bermain “



Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian literatur dan wawancara dapat diketahui penyebab perpustakaan tidak dimanfaatkan dengan maksimal oleh peserta didik, adalah : 1. Sosialisasi pihak perpustakaan yang masih kurang 2. Dorongan dari guru untuk berkunjung ke perpustakaan masih kurang 3. Buku yang tersedia di perpustakaan kurang menarik minat siswa 4. Kurangnya minat baca peserta didik 5. Peserta didik lebih cenderung mencari ilmu melalalui HP ( Schearcing di Google ). 6. Kenyamanan ruang perpustakaan yang masih kurang 7. Kurangnya reward/penghargaan



tersebut ( Suwarno, 2009 : 111 )



dari perpustakaan



pihak



https://ejournal3.undip.ac .id/index.php/jip/article/d ownload/23240/21268 Wawancara ( Pengelola Perpustakaan SMKN 1 Benai : Delfiriani, S.Pd) Penyebab kurang tertariknya siswa berkunjung ke perpustakaan adalah : 1. Sosialisasi pihak perpustakaan yang masih kurang 2. Dorongan dari guru untuk berkunjung ke perpustakaan masih kurang 3. Buku yang tersedia di perpustakaan kurang menarik minat siswa



4



Wawancara Pakar ( Pengawas SMK Kuantan Singingi : Drs.Asrilman, MM ) Penyebab pustaka jarang dikunjungi oleh peserta didik antara lain disebabkan : 1. Kurangnya minat baca peserta didik 2. Peserta didik lebih cenderung mencari ilmu melalalui HP ( Schearcing di Google ) 3. Kenyamanan ruang perpustakaan 4. Kurangnya reward/penghargaan dari pihak perpustakaan Capaian pembelajaran Menurut Russeffendi ( yang masih rendah Ahmad Susanto, 2014 ) mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar kedalam sepuluh macam , yaitu : 1. Kecerdasan anak 2. Kematangan anak



Setelah dilakukan analisis kajian literatur atau pustaka dan wawancara dapat diketahui penyebab rendahnya capaian pembelajaran adalah : 1. Minat belajar siswa yang masih sangat



3. 4. 5. 6.



Bakat anak rendah Kemauan belajar 2. Penjelasan guru yang Minat kurang menarik dan Metode terasa menoton bagi pembelajaran peserta didik 7. Pribadi dan sikap 3. Komunikasi antara guru guru dan siswa 8. Suasana pengajar kurang berjalan 9. Kompetensi guru dengan baik 10. Masyarakat 4. Metode pembelajaran yang disampaikan guru kurang menarik https://jurnal.untan.ac.id/index .php/jpdpb/article/download/2 5. Kurangnya kompetensi guru 7282/75676577761 dalam menyampaikan materi Wawancara ( Kepala 6. Kecerdasan dan Sekolah SMKN 1 Benai bakat siswa yang Kusnadi, S.Pd ) rendah Penyebab capaian belum pembelajaran yang masih 7. Guru membuat tujuan rendah adalah sebagai pembelajaran sesuai berikut : tuntutan materi serta 1. Minat belajar peserta karakteristik dan didik yang masih rendah lingkungan peserta 2. Penjelasan guru dalam didik. menyampaikan materi 8. Kurangnya yang kurang menarik Kosentrasi siswa peserta didik selama proses 3. Komunikasi antara guru pembelajaran yang dan siswa tidak terjalin dsebabkan kondisi dengan baik fisik yang tidak maksimal Wawancara Pakar ( Pengawas SMA Kuantan Singingi : Fadli, Z , S.Pd, MM ) Penyebab capaian pembelajaran yang masih rendah disebabkan 1. Guru belum membuat tujuan pembelajaran sesuai tuntutan materi serta karakteristik dan lingkungan peserta didik. 2. Kurangnya Kosentrasi siswa selama proses pembelajaran 3. Rendahnya pemahaman konsep siswa



5



Guru belum membangun Mulyasa ( 2007 : 115 ) kerjasama yang baik mengemukakan maksud dengan orang tua siswa hubungan antara sekolah dengan orang tua sebagai berikut 1. Untuk mengembangkan pemahaman tentang maksud-maksud dan saran-saran dari sekolah 2. Untuk menilai program sekolah 3. Untuk mempersatukan orang tua siswa dan guru dalam memenuhi kebutuhan siswa 4. Untuk membangun dan memelihara kepercayaan orang tua terhadap sekolah 5. Untuk memberitahu orang tua siswa tentang pekerjaan sekolah 6. Untuk mengarahkan dukungan dan bantuan bagi pemeliharaan dan peningkatan program sekolah https://digilibadmin.unis muh.ac.id/upload/1660Full_Text.pdf Wawancara ( Komite Sekolah/Orang tua siswa : Jomaris, S.Pd ) Penyebab guru belum membangun kerjasama yang baik dengan orang tua antara lain: 1. Guru tidak mengetahui latar belakang orang tua siswa, tidak adanya kerjasama yang baik guru dengan orang tua 2. Orang tua kurang peduli dengan kemajuan



Setelah dilakukan analisis kajian pustaka dan wawancara penyebab belum maksimalnya hubungan guru dengan orang tua siswa adalah : 1. Guru tidak mengetahui latar belakang orang tua siswa, tidak adanya kerjasama yang baik guru dengan orang tua 2. Orang tua kurang peduli dengan kemajuan belajara siswa 3. Orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada pihak sekolah , padahal semestinya harus saling besinergi antara kedua bela pihak, sehingga siswa benar-benar bisa dikontrol, diawasi baik di rumah maupun di sekolah. 4. Faktor Ekonomi orang tua alias sibuk bekerja 5. Orang tua yang over komunikasi dengan guru 6. Kurangnya motivasi guru untuk melakukan kunjungan kepada wali murid ( Home Visit ) 8. Kurangnya respon dari orang tua dalam proses komunikasi 7. Sulit menyesuaikan waktu sehingga kerjasama antara guru dan orang tua siswa tidak terjalin dengan mulus



belajara siswa 3. Orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada pihak sekolah , padahal semestinya harus saling besinergi antara kedua bela pihak, sehingga siswa benar-benar bisa dikontrol, diawasi baik di rumah maupun di sekolah.



6



Kegiatan pembelajaran yang belum menggunakan modelmodel pembelajaran inovatif



Wawancara Pakar ( Pengeawas SMK Kuantan Singingi : Drs.Asrilman, MM ) Penyebab belum terjalinnya hubungan komunikasi yang baik antara guru dan orang tua siswa diantaranya disebabkan oleh : 1. Orang tua tidak Perhatian 2. Kesibukan orang tua 3. Faktor Ekonomi 4. Orang tua yang over komunikasi dengan guru 5. Kurangnya motivasi guru untuk melakukan kunjungan kepada wali murid ( Home Visit ) 6. Kurangnya respon dari orang tua dalam proses komunikasi 7. Sulit menyesuaikan waktu sehingga kerjasama antara guru dan orang tua siswa tidak terjalin dengan mulus Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru ( Jurnal Ilmiah, Pendidikan guru sekolah dasar FKIP UNSYIAH Volume 2 Nomor 1, 88-97



Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literatur damn hasil wawancara dapat diketahui penyebab guru belum menerapkan modelmodel pembelajaran inovatif adalah : 1. Guru belum



Februari 2017 ) sepenuhnya Menuerut ( Supini, 2021 ) menguasai modelkendala dalam model pembelajaran menerapkan model-model inovatif pembelajaran inovatif 2. Kurangnya adalah : persiapan guru 1. Kurangnya persiapan dalam mengajar dalam mengajar 3. Kurangnya interaksi 2. Konsentrasi siswa siswa dalam kurang pelajaran 3. Kurangnya interaksi 4. Rendahnya motivasi siswa dalam pelajaran guru untuk 4. Guru kurang menjadi menerapkan contoh yang baik. pembelajaran inovatif 5. Kemampuan guru https://media.neliti.com/ dalam menerapkan media/publications/18814 pembelajaran yang 3-ID-kendala-guruinovatif masih kurang dalammenerapkan-modelhal itu dikarena pembe.pdf kegiatan pengembangan keprofesian Wawancara ( Wakil Sarana berkelanjutan belum dan Prasarana SMKN 1 berjalan sebagaimana Benai : Yasrizal Indri, S.Pd mestinya. ) Penyebab belum dilaksanakan pemnbelajaran menggunakan modelmodel yang inovatif adalah ; 1. Guru belum sepenuhnya menguasai model-model pembelajaran inovatif 2. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan masih kurang 3. Rendahnya motivasi guru untuk menerapkan pembelajaran inovatif Wawancara Pakar ( Pengawas SMA Kuantan Singingi, Fadli, Z, S.Pd, MM ) Penyebab belum diterapkan model-model pembelajaran yang inovatif adalah: 1. Kemampuan guru



dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif masih kurang hal itu dikarena kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan belum berjalan sebagaimana mestinya. 2. Kebanyakan guru belum terlalu menguasai model-model pembelajaran inovatif



7



Masih belum diterapkan Menurut Pertiwi et al. pembelajaran berbasis (2016:10) menyatakan HOTS di kelas bahwa kesulitan yang dirasakan guru untuk mengimplementasikan soal HOTS yaitu pemahaman peserta didik yang masih rendah, guru kesulitan menyelaraskan soal dengan indikator sesuai dengan dimensi kognitif, dalam penyusunan tes guru kurang mengerti Taksonomi Bloom Revisi. http://eprints.ums.ac.id/8 7976/13/Naskah%20Publi kasi%20%2856%29.pdf Wawancara ( Wakil Kurikulum SMKN 1 Benai: Linda Purwanti, S.Pd ) Penyebab guru belum menerapkan pembelajaran berbasis HOTS adalah, antara lain sebagai berikut : 1. Kurangnya sarana pendukung 2. Kurangnya pemahaman guru dalam membuat soal HOTS 3. Siswa belum terbiasa mengerjakan soal HOTS



Setelah dilakukan analisis dan hasil wawancara dapat diketahui banyak guru yang belum menerapkan kegiatan pembelajaran berbasis HOTS dikarenakan : 1. Guru masih kesulitan merumuskan dan menyelaraskan indikator sesuai dimensi kognitif. 2. Guru kesulitan memahami konsep dan implikasi HOTS 3. Kurangnya pelatihan penulisan soal berbasis HOTS 4. Kurangnya pendampingan dalam memberikan contoh soal berbasis HOTS 5. Siswa belum terbiasa mengerjakan soal HOTS karena pemahamannya masih rendah 6. Dalam pembelajaran guru kurang menggali kemampuan berfikir kritis peserta didik. 7. Dalam pembelajaran



4. Dalam pembelajaran guru belum guru kurang menggali memberikan soal kemampuan berfikir HOTS dan kritis peserta didik. pertanyaan5. Dalam pembelajaran pertanyaan pemantik guru belum memberikan yang memancing soal HOTS dan siswa untuk berfikir pertanyaan-pertanyaan kritis. pemantik yang 8. Peserta didik belum memancing siswa untuk memahami materi berfikir kritis. yang diajarkan oleh guru, 9. Peserta didik belum Wawancara Pakar terbiasa dalam ( Guru Penggerak SMAN 1 menyelesaikan soal Teluk Kuantan : Deni berbasis HOTS , Diana, S.Sos, M.Pd ) 10. Peserta didik masih Penyebab belum banyak memerlukan diterapkan pembelajaran bantuan temannya berbasis HOTS untuk menyelesaikan dikarenakan soal. 1. Peserta didik belum memahami materi yang diajarkan oleh guru, 2. Peserta didik belum terbiasa dalam menyelesaikan soal berbasis HOTS , 3. Peserta didik masih banyak memerlukan bantuan temannya untuk menyelesaikan soal. 8



Guru belum maksimal dalam penggunaan ICT dalam proses pembelajaran



Penggunaan media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran materi, minat, kebutuhan dan kondisi peserta didik ( ARAS, 2019 : Larasati al., 2018 ).Dengan memperhatikan hal-hal tersebut media pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi dan meningkatkan aktivitas pembelajaran ( Setiawan : 2019 )



Setelah dilakukan analisis kajian lietratur dan wawancara diketahui penyebab rendahnya penggunaan IT dikarenakan : 1. Sarana dan prasarana sekolah yang berkaitan dengan belum memadai 2. Fasilitas teknologi pribadi guru 3. Kemampuan guru dalam menggunakan Selanjutnya Chrismawati fasilitas. dan Amalia ( 2016 4. Dari segi guru masih )mengatakan bahwa malas untuk belajar



hambatan guru dalam IT dan tidak mau pemanfaatan IT adalah : berinovasi 1. Sarana dan prasarana 5. Kemamuan dan sekolah semangat merubah 2. Fasilitas teknologi paragdima pribadi guru pembelajaran yang 3. Kemampuan guru berorientasi abad 21 dalam menggunakan masih kurang fasilitas 5. Kurangnya 4. Penerapan IT dalam pengetahuan guru pembelajaran tentang media IT, 6. Tidak adanya kewajiban dari pihak https://jurnal.untirta.ac.id sekolah agar guru /index.php/psnp/article/d mengajar ownload/5798/4151 menggunakan IT 7. Kurangnya sosialisasi Wawancara ( Guru penggunaan IT dari Akuntansi SMKN 1 Benai : pihak sekolah Frimus Indramiko, S.Pd ) Penyebab guru belum optimal dalam menggunakan IT dikarenakan : 1. Sarana dan prasarana pembelajaran berbasis teknologi yang belum memadai 2. Dari segi guru masih malas untuk belajar IT dan tidak mau berinovasi 3. Guru masih Gaptek untuk memanfaatkan teknologi 4. Kemampuan dan semangat merubah paragdima pembelajaran yang berorientasi abad 21 masih kurang Wawancara Pakar ( Dosen Akuntansi UNIKS : Rina Adriani , S.E, M,Si ) Penyebab guru belum maksimal dalam pengunaan IT dikarenakan: 1. Kurangnya pengetahuan guru tentang media IT, 2. Terbatasnya sarana dan



prasarana yang tersedia 3. Tidak adanya kewajiban dari pihak sekolah agar guru mengajar menggunakan IT 4. Kurangnya sosialisasi penggunaan IT dari pihak sekolah