LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah PPG Dalam Jabatan 2022 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



No UKG Asal Sekolah



: Titik Maryati, S.Pd : 202000641159 : SMKS Putra Harapan Kab. Kediri Jawa Timur



LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah No . 1



Masalah yang telah diidentifikasi Peserta didik 1. memiliki motivasi dan 2. minat belajar yang rendah 3.



Hasil eksplorasi penyebab masalah



Analisis eksplorasi penyebab masalah



Penggunaan media yang kurang Hasil dari pengalaman, wawancara dan kajian literatur, dapat menarik Kurangnya Kreativitas guru dalam dianalisis sebagai berikut: mengajar 1. Penggunaan model Kurangnya Peranan guru dalam pembelajaran inovatif yang memahami karakteristik siswa belum optimal, pembelajaran 4. Pembelajaran yang monoton masih menggunakan 5. Guru sebagai penceramah tunggal pembelajaran konvensional 2. Guru sulit menentukan model Kajian Literatur : pembelajaran yang tepat yang Kreativitas guru dan Minat belajar masing disesuaikan dengan karakterisik – masing berpengaruh positif terhadap siswa dan materi yang akan motivasi belajar siswa dan peran orang tua dipelajari Lukita, D., & Sudibjo, N. (2021). Faktor- 3. Metode dan model pembelajaran faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang monoton dan tidak siswa di era pandemi covid-19. menarik AKADEMIKA: Jurnal Teknologi Pendidikan, 4. Kurangnya Kreativitas guru 10(1). dalam mengajar https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_ 5. Kurangnya Peranan guru dalam sdt=0%2C5&scioq=Jamil+Suprihatiningrum. memahami karakteristik siswa +2013.+Strategi+Pembelajaran%3A+Teori+% 26+Aplikasi&q=Lukita%2C+D.%2C+%26+S udibjo%2C+N.+%282021%29.+Faktorfaktor+yang+mempengaruhi+motivasi+belaja r+siswa+di+era+pandemi+covid19.+AKADEMIKA%3A+Jurnal+Teknologi+ Pendidikan%2C+10%281%29.&btnG=



Peningkatan kualitas pembelajaran di kelas bisa dilakukan dengan berbagai cara dan guru memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan minat belajar siswa dalam kelas sehingga siswa terasa nyaman dan ilmu yang mereka peroleh akan mudah mereka terima. Salah satu cara guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam kelas bisa dilakukan dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik pada setiap materi yang akan disampaikan. https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpd/articl e/view/6262 Rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa diduga disebabkan oleh model pembelajaran yang tidak cocok dengan karakteristik materi, monoton, dan kurang menarik. Guru memberikan sedikit peluang bagi siswa untuk aktif dan belum memberi kesempatan kepada siswa untuk



berbicara. Yulianingsih, B., Gofur, A., & Amin, M. (2017). Penerapan model pembelajaran think pair share dengan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA pada siswa kelas XII SMK. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2(1), 1-11. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/8340918 8/4011-with-cover-pagev2.pdf?Expires=1668090085&Signature=LM Bq5Bu8rlXyioz2W0js6t9qR1rUYSSV5QDNiFe 7OFrI4HKpRahJOZQwH1HAJ6QA0Y7ZLn4x sSoLdNx9W~yNOO8yR2ZNOeNJX9EOY0kFgUHxu8hf~43Ru GsMQ4xALOZeL80GLhq8ihTxYm7fq3CjQs26 6-MT3cl-LRmaRnIPfA7hNuwyfGle3I669BqHKU26HOP-IsKuRTxuypY-NEKV0a08LIioDj2CZ4EuWwwZT491nCsw6p Vmd6DxpqyrzrLvexlvtMLORyWGifXHQv9wN lB5WWznv6DTEb8PWHQQBqDu9cvTmLjMh VaPvbX2fpjlhzQDMmGfi5x0KQD0pA__&Key-PairId=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA Hasil Wawancara dengan pengawas sekolah dan teman sejawat Secara umum motivasi belajar siswa rendah karena beberapa faktor : 1. minat belajar siswa yang kurang 2. kurangnya literasi membaca pada guru 3. Kurangnya Peranan guru dalam memahami karakteristik siswa 4. materi yang di sampaikan sulit dipahami 5. guru kurang maksimal dalam pemanfaatan model dan media pembelajaran 6. penggunaan teknologi yang belum optimal https://drive.google.com/drive/folders/1C3UOjRCdqpHVNhpeZPJ6FCqP7aqcfN7?us p=share_link 2



Kemampuan dasar numerasi masih rendah



1. 2. 3.



Rendahnya kemampuan didik dalam berhitung dasar Peserta didik sangat jarang melatih diri menjawab soal-soal hitungan siswa kesulitan menyelesaikan masalah berbentuk soal cerita



Kajian Literatur: Pemahaman konsep dasar matematika dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran kimia, khususnya materi stoikiometri. http://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.ph p/jip/article/view/64/242



Hasil dari pengalaman, wawancara dan kajian literatur, dapat dianalisis sebagai berikut: 1. Pentingnya kemampuan matematika dasar untuk menunjang pembelajaran kimia, khususnya stoikiometri. 2. Perlunya memberikan latihan-latihan soal untuk melatih kemampuan literasi numerasi peserta didik.



Hasil observasi dan wawancara dengan teman sejawat t sebagai berikut: 1. Rendahnya kemampuan didik dalam berhitung dasar 2. Peserta didik sangat jarang melatih diri menjawab soal-soal hitungan 3. siswa kesulitan menyelesaikan masalah berbentuk soal cerita 4. Kemampuan didik dalam literasi dan numerasi pada mata pelajaran kimia masih kurang. 5. Peserta didik kurang antusias saat studi literatur melalui literasi dan kemampuan numerasi yang kurang. 6. Kemampuan awal matematika siswa masih rendah seperti dalam operasi hitung bilangan. 7. Guru kurang memberikan latihan kepada peserta didik terkait soal yang berkaitan dengan menganalisis data, grafik dan tabel. 8. kendala dalam penyusunan bahan ajar yang memuat konten literasi dan numerasi



https://drive.google.com/drive/folders/1C3UOjRCdqpHVNhpeZPJ6FCqP7aqcfN7?us p=share_link



3



Siswa 1. Guru kurang literasi tentang kesulitan pembelajaran berbasis HOTS mengerjakan 2. Guru kurang melatih diri dalam membuat soal HOTS soal-soal HOTS 3. Tidak adanya rekan sejawat di sekolah yang bisa ditanyakan tentang pembelajaran berbasis HOTS Kajian literatur: Soal dengan tipe HOTS diberikan bukan secara tiba-tiba melainkan harus diajarkan dengan berulang-ulang agar siswa mengalami proses berpikir. Dalam pengajaran agar siswa mengalami proses berpikir, terdapat peran yang sangat penting dari guru. Peran guru untuk membantu agar proses berpikir siswa berkembang yaitu dengan cara sebelum pembelajaran dimulai guru memberikan pancingan tentang pemahaman materi yang sudah disampaikan atau setelah pembelajaran selesai guru menanyakan apa yang mereka pelajari sesuai apa yang ada dalam pikiran masing-masing siswa Mawardi, A. V., Yanti, A. W., & Arrifadah, Y. (2020). Analisis proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal hots ditinjau dari gaya kognitif. JRPM (Jurnal Review Pembelajaran Matematika), 5(1), 40-52.



Hasil dari pengalaman, wawancara dan kajian literatur, dapat dianalisis sebagai berikut: 1. Pemahaman guru tentang pembelajaran berbasis HOTS masih rendah 2. Masih kurangnya guruguru membuat soal HOTS dalam pembelajaran.



http://repository.uinsby.ac.id/id/eprint/434 Hasil wawancara dengan teman sejawat : 1. Kemampuan peserta didik dalam menganalisa materi untuk berpikir tingkat tinggi masih kurang 2. Guru kurang literasi tentang pembelajaran berbasis HOTS 3. Guru kurang melatih diri dalam membuat soal-soal HOTS 4. Guru kesulitan mendapatkan pelatihan tentang pembelajaran berbasis HOTS https://drive.google.com/drive/folders/1C3UOjRCdqpHVNhpeZPJ6FCqP7aqcfN7?us p=share_link 4



Guru masih 1. Guru hanya menggunakan PPT yang memuat materi saja. belum mengoptimal 2. Fasilitas internet belum memadai. 3. Sarana penunjang pembelajaran di sekolah kan yang belum memadai pemanfaatan teknologi Kajian Literatur: informasi Dengan TIK guru dapat menambah bahan ajar dan mencari referensi tentang metode (TIK) dalam pembelajaran pembelajaran yang tepat untuk siswanya. Dalam pembelajaran guru dapat menyampaikan materi dengan lebih mudah diterima oleh siswa dengan bantuan pemanfaatan TIK http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index. php/jpdk/article/view/622



Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan, yaitu: 1. Peserta didik dan guru harus memiliki akses teknologi digital di dalam lingkungan lembaga pendidikan. 2. Adanya materi yang berkualitas dan bermanfaat bagi guru dan peserta didik. 3. Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan mediamedia pembelajaran digital untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik dan mengembangkan potensinya Siregar, Z., & Marpaung, T. B. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dalam Pembelajaran di Sekolah. BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology), 3(1), 61-69. https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/best/article/ view/2437 Hasil wawancara terhadap teman sejawat: 1. Guru hanya menggunakan PPT yang memuat materi saja.



Hasil dari pengalaman, wawancara dan kajian literatur, dapat dianalisis sebagai berikut: 1. Kemampuan IT guru yang rendah, sehingga penggunaan media pembelajaran berbasis TIK masih belum maksimal 2. Begitu juga dengan siswa, kemampuan IT yang rendah, sehingga pemanfaatan TIK dalam pembelajaran masih belum maksimal.



2. Fasilitas internet memadai. 3. Sarana penunjang pembelajaran di sekolah 4. Guru belum terampil dalam pemanfaatan teknologi https://drive.google.com/drive/folders/1C3UOjRCdqpHVNhpeZPJ6FCqP7aqcfN7?us p=share_link