16 0 154 KB
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA Ny. N DENGAN DENGUE SYOK SYNDROME (DSS) DI RUANG ICU RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
Disusun Oleh : RIZQI RACHMILIA P.17420113070
PRODI DIV KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.N DENGAN DONGUE SYOK SYNDROME (DSS) di RUANG ICU RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
Tanggal Pengkajian
: 12 Januari 2017
Ruang / RS
: ICU RSUD Pandan Arang Boyolali
A. IDENTITAS 1. Identitas Pasien a. Nama b. Umur c. Alamat d. Pendidikan e. Pekerjaan f. Agama g. Tanggal masuk h. Diagnosa medis i. No. register j. Cara Masuk
: Ny. N : 65 th : Boyolali : SD :: Islam : 11 Januari 2017 : DSS dengan Melena : 1753 39 81 : Klien datang diantar keluarganya
2. Identitas Penanggung jawab a. Nama b. Umur c. Alamat d. Pekerjaan e. Pendidikan f. Hubungan dg klien
: Tn. S : 60 tahun : Boyolali : Swasta : SMP : Adik
B. PENGKAJIAN PRIMER 1. Airway Tidak ada sumbatan jalan nafas. 2. Breathing
Frekuensi pernapasan : 29x/ menit, terlihat pergerakan dada simetris, terdengar suara vesikuler di seluruh lapang paru, tidak terdengar suara nafas tambahan. Menggunakan alat bantu nafas NRM 8 L/ mnt. 3. Circulation Tekanan darah klien 81/50 mmHg, HR 167 x/menit, suhu 36,5oC. Tidak terdapat sianosis. Akral teraba dingin, ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat oedema. Capilary revil >2 detik. 4. Disability Kesadaran sopor, klien tidak mampu membuka mata secara spontan, tidan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan, tidak dapat melalukan gerakan sesuai dengan perintah yang diberikan. GCS : E 3 V 2 M 4 5. Eksposure Tidak terdapat luka pada seluruh tubuh klien C. PENGKAJIAN SEKUNDER 1. Riwayat Kesehatan a. Data diperoleh dari : Keluarga klien b. Keluhan utama : klien mengalami penurunan kesadran c. Riwayat keperawatan sekarang Pada tanggal 11 Januari 2017 klien datang ke IGD RSUD Pandan Arang Boyolali
di
rujuk
oleh
puskesmas
dengan
riwayat
demam,
trombositopenia dan syok. Keluarga klien mengatakan sebelum dibawa ke puskesmas pasien mengalami demam kurang lebih 3 hari sudah di bawa ke dokter namun demamnya kambuh lagi dan dibawa ke puskesmas, kemudian oleh puskesmas di rujuk ke RSUD Pandan Arang Boyolali dan di rawat di ruang ICU. d. Riwayat keperawatan dahulu Klien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya. e. Riwayat keperawatan keluarga Keluarga pasien tidak ada yang pernah menderita penyakit yang dialami pasien saat ini dan keluarga serta pasien tidak mempunyai penyakit seperti TBC, ginjal, DM, hati, hipertensi maupun penyakit jantung. 2. Pengkajian Fisik a. Sistem Pernapasan Bentuk dada klien simetris, reapiratory rate 29 x/menit. Suara napas vesikule, tidak terdapat suara napas tambahan, terdengar suara perkusi sonor, klien menggunakan alat bantu pernapasan berupa NRM. Pernapasan kusmaul.
b. Sistem Kardiovaskuler Tekanan darah 81/50 mmHg, hate rate 167 x/menit, terdengar bunyi jantung I dan II, tidak terdapat suara tambahan, ictus cordis teraba pada intercosta ke 4 dan 5. Irama jantung sinus tachicardi. Tidak terdapat edema pada ekstremitas atas dan bawah serta wajah. c. Sistem Persyarafan Status kesadaran : sopor, nilai . GCS : 9 (E 3 V 2 M 4). Klien tidak mengalami kejang. d. Sistem Pengindraan 1) Penglihatan Bentuk mata klien normal, pupil isokor dengan diamter 2 mm, klien tidak mengalami buta warna, tidak mengalami peningkatan tekanan intra okuler, tidak ada gerakan bola mata saat diberi rangsang. 2) Penciuman Bentuk hidung simetris. 3) Pendengaran Fungsi pendengaran klien masih normal. e. Sistem Perkemihan Klien terpasang DC. Jumlah urine klien rata-rata per 7 jam adalah 80 cc. Warna urin kuning dengan bau khas. f. Sistem Pencernaan 1) Mulut : mukosa bibir kering, tidak terdapat pembesaran kelemjar tiroid, gigi dan lidah klien bersih, terdapat pernapasan mulut, klien terpasang NGT. 2) Abdominal, terdapat nyeri tekan, klien tidak mengalami asites, bissung usus normal 9 x/menit. tidak terdapat pembesaran lien. 3) Bowel, selama klien masuk ruang ICU klien belum BAB. g. Sistem Muskuloskeletal Klien tidak mengalami fraktur. Kekuatan otot 4. h. Sistem Integumen Kulit terlihat bercak-bercak merah pada tangan , terdapat kemerahan pada pergelangan tangan kanan, CRT >2 detik. Tidak terdapat lesi atau perdarahan pada kulit. 3. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaaan laboratorium tanggal 11 Januari 2017 Pemeriksaan Hematologi rutin
Hasil
Satuan
Nilai normal
Hemoglobin(L)
9,5
g/dl
13.00 – 16.00
Leukosit
19, 7
10^3/uL
3.8 – 10.6
Trombosit
20
10^3/uL
150 – 400
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
104
mg/dL
80 – 160
Albumin
2.6
g/dL
3.4 – 5.0
Ureum
111
mg/dL
15 – 39
Kreatinin (H)
2.47
mg/dL
0.06 – 1.30
SGOT
77
u/L
3 - 45
SGPT
46
u/L
0 - 35
Natrium
133
Mmol/L
Kalium
3.4
Mmol/L
3.5 – 5.1
Clorida
100
Mmol/L
98 – 107
Kimia Klinik Gula
darah
sewaktu
Elektrolit
4. Program Terapi a. Terapi Parenteral : 1) RF 60cc/ jam 2) Totilac 60cc/ jam 3) Fitrolit 60cc/ jam 4) Asam Tranexamat 500mg/ 8jam 5) OMZ 40mg/ 12jam 6) Ceftriaxon 1g/ 12jam 7) Levosol 0,7 mg 8) Amiodaron 300mg 9) Dobutamin 10µg
D. DAFTAR MASALAH
136 – 145
No
Tgl/ jam
1.
Keperawatan Teratasi 12 Januari DS: Klien mengalami Resiko terjadinya syok 2017 21.00
Data Fokus
Diagnosa
Tgl
penurunan kesadaran
hipovolemik
DO :
permeabilitas membran
Ttd
b.d
meningkat RR 29 x/menit TD : 81/50 mmHg Klien tampak dyspnea Irama jantung sinus tachicardia Akral teraba hangat Output urine 80cc/ 2.
7jam 12 Januari DS : Pasien mengalami Kekurangan 2017
volume
penurunan kesadaran
cairan b/d perpindahan
DO :
cairan
dari
intravaskuler TD : 81/50 mmHg HR : 167 x/ mnt ekstravaskuler Output Urine :
ke
80cc/7 jam CTR > 2dtk
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko terjadinya syok hipovolemik b.d permeabilitas membran meningkat 2. Kekurangan volume cairan b/d perpindahan cairan dari intravaskuler ke ekstravaskuler. F. INTERVENSI KEPERAWATAN No Tgl/jam
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
1.
12
Keperawatan Resiko
Setelah dilakukan 1. Observasi
Januari
terjadinya syok
asuhan
2017
hipovolemik
keperawatan
pasien. 2. Observasi
Ttd TTV tanda-
21.00
b.d
selama 2 x 24
permeabilitas
jam
membran
pasien
meningkat
dari
diharapkan terhindar syok
hipovolemik kriteria hasil :
TTV dalam batas normal
tanda dehidrasi 3. Observasi tingkat kesadaran 4. Observasi
intake
cairan output 5. Kaji adanya gangguan pola nafas 6. Kaji warna kulit dan sianosis 7. Kolaborasi
dalam
pemberian
cairan
infus, terapi obat,
pemasangan CVP Tidak ada 8. Kolaborasi mual pemberian transfusi muntah Tidak ada perdaraha
2.
n Setelah dilakukan
12
Kekurangan
Januari
volume cairan asuhan
2017 21.00
b/d
keperawatan
perpindahan
selam 2 x 24 jam
cairan
dari diharapkan pasien
intravaskuler
Tidak terjadi
ke
devisit voume
ekstravaskuler
cairan Kriteria : Input
1. Pertahankan catatan intake
dan
output
yang akurat 2. Monitor
status
hidarasi (kelembaban membrane
mukosa,
nadi adekuat, TTV dalam batas normal) 3. Monitor hasil lab yang sesuai dengan
seimbang, Vital
retensi cairan 4. Monitor TTV 5. Kolaborasi
sign dalam batas
pemberian
normal, tidak ada
cairan IV
dan output
terapi
tanda presyok, Akral hangat, Capilarry refill < 3 detik, Pulsasi kuat.
G. CATATAN KEPERAWATAN No Tgl/jam
Diagnosa
Tindakan
Respon
1.
12
Keperawatan Resiko terjadinya
1. Mengobservasi
Pasien mengalami
Januari
syok hipovolemik
penurunan
2017
b.d permeabilitas
TTV pasien. 2. Mengobservasi
21.00
membran meningkat
tanda-tanda
tingkat kesadaran 4. Mengobservasi intake
kesadaran TD
dehidrasi 3. Mengobservasi
Ttd
:
82/47
mmHg RR : 36x/ mnt HR : 164x/ mnt
cairan SpO2 : 85 %
output Tingkat kesadaran 5. Mengkaji adanya : Sopor gangguan pola GCS : E 3 M 3 V nafas 2 6. Mengkaji warna Tugor kulit jelek kulit dan sianosis 7. Mengkolaborasi Warna kulit : dalam pemberian pucat cairan infus, terapi Ekstremitas obat, pemasangan teraba hangat. CVP 8. Mengkolaborasi
pemberian 2.
transfusi 1. Mempertahankan
12
Kekurangan
Januari
volume cairan b/d
catatan
2017
perpindahan
dan output yang kesadaran, tingkat
21.00
cairan intravaskuler
dari ke
ekstravaskuler
Pasien mengalami
intake penurunan
akurat kesadaran 2. Memonitor status pasien : sopor hidarasi Output urine (kelembaban 22jam : 200cc membrane Intake 22jam : mukosa, nadi 2478,9cc adekuat, TTV Diuresis : 0,3 dalam batas cc/jam normal) IWL : 450cc 3. Memonitor hasil Balance cairan : lab yang sesuai 1828,9 cc dengan retensi Mukosa bibir cairan 4. Memonitor TTV kering, bibir 5. Memberikan pucat. terapi cairan IV TD : 82/47 RF 250cc/ jam mmHg RR : 36x/ mnt HR : 164x/ mnt
3.
12
Resiko terjadinya
Januari
syok hipovolemik
2017
b.d permeabilitas
22.30
membran meningkat
- Memonitor TTV - Memonitor tingkat kesadaran pasien - Mengukur GDS
S
:
Klien
mengalami penurunan kesadaran O: TD mmHg
:
82/47
RR : 36x/ mnt HR : 164x/ mnt SpO2 : 87% GDS : 66 A
:
Masalah
teratasi sebagian P
:
Lanjutkan
intervensi - Monitor TTV - Monitor tingkat kesadaran pasien - Berikan D40 4.
12
Resiko terjadinya
Januari
syok hipovolemik
2017 22.45
b.d permeabilitas
2 fls - Memberikan D40 GDS : 135 mg/dL 2fls
membran meningkat
5.
13
Resiko terjadinya
-Memonitor TTV S
Januari
syok hipovolemik
klien
2017 04.30
b.d permeabilitas
penurunan
membran
kesadaran
meningkat
:
klien
mengalami
O : TD : 55/33 mmHg HR : 64x/mnt Tingkat kesadaran : coma RR : 8x/ mnt Nafas kusmaul A
:
masalah
belum teratasi P : Berikan RJP dan bagging H. CATATAN PERKEMBANGAN No
Tgl/jam
1.
12 Januari Resiko terjadinya S 2017 04.30
DP
Evaluasi :
Ttd Pasien
mengalami
syok hipovolemik penurunan kesadaran b.d permeabilitas O : TD : 55/33 mmHg membran
HR : 55x/ menit
meningkat
Nafas
kusmaul
kemudian
hilang A : Masalah belum teratasi 2.
P : Berikan RJP 12 Januari Resiko terjadinya S : Pasien hilang kesadaran 2017 04.47
syok hipovolemik O : b.d permeabilitas Pupil mediastasis maksimal membran
EKG flat
meningkat
Pasien di nyatakan meninggal A :-
3.
12 Januari Kekurangan 2017
volume cairan b/d
22.30
perpindahan
P:S
: Klien mengalami penurunan kesadaran
O:
cairan
dari Output urine 22jam : 200cc intravaskuler ke Intake 22jam : 2478,9cc ekstravaskuler
Diuresis : 0,3 cc/jam IWL : 450cc Balance cairan : 1828,9 cc Mukosa bibir kering, bibir pucat.
TD : 82/47 mmHg RR : 36x/ mnt HR : 164x/ mnt A : Masalah teratasi sebagian P:-