LK - MODUL AJAR PKK KELAS XI (Julia1) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1 PERENCANAAN PROJECT SARANA DAN PRASARANA Nama Penyusun



: Julia Ratma Wardani, S.Pd :



Tahun Pelajaran



: 2022/2023



Kelas/Fase



: XI/F



Alokasi Waktu



: 90 JP ( 245 menit )



A. INFORMASI UMUM Identitas Sekolah



: SMK Asta Mitra Purwodadi



Kompetensi Awal



: Melakukan perencanaan project yang mendukung kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana



Profil Pelajar Pancasila : Berkebinekaan global, bergotong royong, kreatif, mandiri Sarana dan Prasarana



:



Alat



: Smartphone, LCD, Laptop/ Komputer, ATK



Bahan



: Jaringan internet, Form Pengamatan, Daftar Pertanyaan



Target Peserta Didik



: Siswa kelas XI OTKP



Model Pembelajaran



: Project Based Learning



B. KOMPONEN INTI 1. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat memahami general entrepreneurship, mengetahui karakter wirausaha dan bagaimana menjadi wirausaha yang baik. 2. Pemahaman Bermakna Peserta didik diajak berdiskusi terkait karakter yang dimiliki oleh wirausahawan, siswa di ajak mengidentifikasi bagaimana menjadi wirausaha yang baik. 3. Pertanyaan Pemantik Mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik terkait konsep Projecyaitu : a. Apakah yang dimaksud enterpreunership ? b. . Bagaimana cara merencanakan sistem usaha sistem pengelolaan sarana dan prasarana di perusahaan ? 4. Persiapan Pembelajaran a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau media lain. 1



b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian. c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing 5. Kegiatan Pembelajaran a. Guru menyajikan presentasi powerpoint tentang konsep administrasi transaksi seperti berikut : 1) Pengertian Entrepreneurship Entrepreneurship berasal dari Bahasa Perancis, yakni entreprendre yang berarti melakukan (to under take), dalam arti melakukan kegiatan mengorganisir dan mengatur. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon pada tahun 1755 dalam tulisannya Essai Sur la Nature du Commerce en General.2 Pada masa itu istilah entrepreneur merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah dan kemudian menjualnya dengan harga yang tidak pasti. Dalam literatur-literatur kewirausahaan, entrepreneurship diartikan berbeda-beda oleh para ahli. Menurut Suryana, entrepreneurship merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan dan mencari peluang dari masalah yang dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.Berdasarkan definisi ini, inti dari entrepreneurship adalah kreativitas dan inovasi. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah, atau merekonstruksi ide-ide lama. Sedangkan inovasi merupakan penerapan dari penemuan suatu proses project baru atau pengenalan akan suatu produk baru. Adapun ruang lingkup Entrepreneurship, sebagai berikut : a) Bidang agraris Entrepreneur yang aktif di bidang ini biasa dikenal dengan istilah agropreneur. Bidang ini meliputi: pertanian, perkebunan serta kehutanan. Kagiatannya berupa usaha pembibitan, budidaya, serta kegiatan pasca panen seperti: distribusi, pengolahan, dan pemasaran. b) Bidang perikanan Merupakan salah satu kegiatan bisnis yang dilakukan oleh seseorang maupun perusahaan yang berhubungan dengan pemanfaatan serta pengelolaan sumber daya hayati yang berhabitat di perairan. Pada awalnya, perikanan hanya



2



terbatas pada penyediaan pangan bagi manusia, namun bisnis ini terus berkembang dan merambah sebagai sarana rekreasi, hiburan, dan olahraga. c) Bidang peternakan Peternakan adalah usaha membudidayakan dan mengembangbiakkan hewan ternak dengan maksud mendapatkan manfaat serta hasil dari kegiatan tersebut. Pada masa kini, peternakan sudah menjadi salah satu lahan bisnis prosepektif terbesar di dunia. Hal tersebut didukung dengan berbagai macam teknologi yang dikembangkan secara mutakhir untuk memperoleh hasil maksimal dalam berternak. d) Bidang perindustrian Ini adalah lingkup bisnis yang bergerak di bidang pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. e) Bidang pertambangan Merupakan usaha bisnis dalam rangka pemanfaatan hasil bumi berupa mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang. f)



Bidang jasa Ini merupakan bidang bisnis yang menyediakan atau menjual sistem pelayanan kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan. Bidang ini banyak digemari oleh masyarakat. Yang termasuk dalam bidang ini di antaranya adalah penyediaan jasa transformasi, travel, perhotelan, koperasi, dan lain-lain.



Dari berbagai ruang lingkup di atas, dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship mencakup hampir semua bidang yang ada dalam bisnis. Hal ini meluruskan pemahaman sebagian masyarakat yang menganggap bahwa entrepreneurship terbatas pada bidang perdagangan saja. Padahal tidak demikian. Memang pada awalnya entrepreneurship adalah sebutan untuk orang yang melakukan transaksi jual beli, namun istilah tersebut terus mengalami perkembangan makna sehingga masuk dalam berbagai bidang sebagaimana disebutkan di atas. 2) Jenis – jenis Produk a) Produk Konsumsi Produk Konsumsi adalah sebuah produk yang digunakan oleh konsumen tingkat 3



akhir, jadi konsumen membeli lalu digunakan langsung sehingga tidak dijual kembali. Secara umum produk yang sering di konsumsi masyarakat digolongkan menjadi tiga bagian diantaranya: 



Produk kebutuhan sehari-hari







Produk belanjaan







Produk khusus



b) Produk Industri Adalah sebuah produk yang dibeli oleh produsen atau perusahaan, yang nantinya akan dijual kembali atau digunakan sebagai bahan baku untuk proses project sehingga menghasilkan barang lain. Jadi intinya barang/produk industri digunakan untuk proses project, diantaranya yaitu: 



Materials dan parts “bahan baku dan suku cadang”







Capitals items “barang modal”







Supplies and services “perlengkapan dan pelayanan bisnis”



Adapun ciri-ciri dari produk adalah sebagai bereikut: a) Awet atau tahan lama Tentunya konsumen menyukai dengan produk yang tahan lama bila digunakan atau awet sehingga tidak mudah rusak, misalnya seperti telepon genggam umumnya rata-rata orang di Indonesia menyukai telepon genggam yang harganya murah tapi memiliki daya tahan yang baik. Dengan daya tahan yang baik maka banyak sekali produk telepon genggam yang laku dan disukai masyarakat Indonesia. b) Perawatan yang mudah Produk yang disukai oleh konsumen selain awet yaitu mudah dirawat atau di pelihara, misalnya seperti pada pakaian, selain pakaian tersebut harus nyaman saat digunakan maka pakaian tersebut juga harus mudah di rawat dibersihkan atau seperti pada sepatu, banyak sekali masyarakat yang menyukai sepatu yang simpel karena selain mudah digunakan sepatu tersebut biasanya mudah untuk dibersihkan. c) Murah Saat ini sebagian besar konsumen menyukai produk dengan harga yang relatif murah, selain harganya yang harus terjangkau tentunya produk tersebut harus memiliki kualitas yang cukup baik. Seperti tadi contohnya pada produk telepon genggam, konsumen lebih memilih produk yang relatif murah tapi memiliki kualitas yang cukup baik. 4



Produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok berikut: a) Berdasarkan wujud Berdasarkan wujudnya, produk diklasifikasikan menjadi 2 yaitu: 



Barang adalah produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba, disetuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakukan fisik lainnya.







Jasa adalah aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contoh produk berupa jasa diantaranya seperti salon, hotel dan lain sebagainya.



b) Berdasarkan daya tahan Berdasarkan daya tahannya, produk dikategorikan menjadi 2 yaitu: 



Barang tidak tahan lama Barang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya: sabun, pasta gigi dan sebagainya.







Barang tahan lama Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya dapat bertahan lama dengan banyaknya pemakaian. Contohnya: lemari es dan lain-lain.



c) Barang konsumen Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir dan bukan untuk kepentingan bisnis, terdapat empat jenisbarangkonsumen yaitu: 



Convenience Goods yaitu barang yang umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi (sering dibeli), diperlukan dalam waktu segera dan membutuhkan



usaha



yang



minimum



dalam



perbandingan



dan



pembeliannya. 



Shooping Goods adalah barang yang proses pemilihan dan pembelianya konsumen membandingkan harga, kualitas, dan model diantara berbagai alternatif yang ada. Contohnya: alat rumah tangga, pakaian dan lain sebagainya.







Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang ini



5



terdiri atas barang-barang mewah, dengan merek dan model yang spesifik, seperti mobil jaguar dan pakaian desain terkenal. 



Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui maupun telah diketahui konsumen, konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya. Contohnya: batu nisan, ensiklopedi, tanah pekuburan dan lain sebagainya.



3) Perencanaan Project Perencanaan project penentuan masa depan



dari proses project. Ini dapat



membantu Anda dalam pembuatan atau pengaturan lokasi project yang efisien dengan memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan. Rencana project dibuat secara berkala untuk periode waktu tertentu, yang disebut planning horizon. Ini dapat terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut: a) Penentuan bauran produk yang diperlukan dan kebutuhan pabrik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. b) Menyesuaikan tingkat project yang diperlukan dengan sumber daya yang ada. c) Menjadwalkan dan memilih pekerjaan aktual yang akan dimulai di fasilitas pabrik. d) Menyiapkan dan mengirimkan pesanan project ke fasilitas project. Berikut adalah tahapan perencanaan project a) Routing (Penyusunan Alur) Routing adalah langkah pertama dalam perencanaan dan kontrol project. Routing dapat didefinisikan sebagai proses menentukan jalur (rute) pekerjaan dan urutan operasi. Routing bisa sangat sederhana atau kompleks. Ini tergantung pada sifat project. Dalam project berkelanjutan semu hal ini otomatis, yaitu sangat sederhana. Namun, dalam bisnis yang memberlakukan pesanan pekerjaan, ini sangat kompleks. Tujuan utama routing adalah untuk menentukan (memperbaiki) urutan operasi terbaik dan termurah dan untuk memastikan bahwa urutan ini diikuti di pabrik. Routing memberikan metode yang sangat sistematis untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Ini mengarah pada pekerjaan yang lancar dan efisien. Ini mengarah pada pemanfaatan sumber daya secara optimal; yaitu,tenaga kerja, mesin, bahan, dll. Ini mengarah pada pembagian kerja dan memastikan aliran material yang berkelanjutan tanpa mundur untuk mennghemat waktu dan dana



6



b) Scheduling (Penjadwalan) Penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan dan kontrol project. Muncul setelah routing. Penjadwalan juga dilakukan untuk bahan, suku cadang, mesin, dll. Jadi, ini seperti tabel waktu project. Elemen waktu diberikan kepentingan khusus dalam penjadwalan. Ada berbagai jenis jadwal; yaitu, jadwal tujuan, jadwal Operasi dan jadwal harian. Penjadwalan membantu untuk memanfaatkan waktu secara optimal. Proses ini akan melihat bahwa setiap pekerjaan dimulai dan diselesaikan pada waktu tertentu yang telah ditentukan. c) Dispatching (Penugasan) Dispatching atau penugasan adalah langkah ketiga dalam perencanaan dan pengendalian project. Ini adalah tahap tindakan, tindakan atau implementasi. Muncul setelah routing dan scheduling. Penugasan berarti memulai proses project berdasarkan tanggung jawab. Ini memberikan otoritas yang diperlukan untuk memulai pekerjaan. Ini didasarkan pada dua tahap sebelumnya, routing dan scheduling. d) Follow Up (Peninjauan ulang) Follow-up atau peninjauan ulang adalah langkah terakhir dalam perencanaan dan pengendalian project. Ini adalah perangkat pengendali dan berkaitan dengan evaluasi hasil. Proses ini untuk menemukan dan menghilangkan cacat produk, keterlambatan, keterbatasan, kemacetan, gap, dan masalah lainnya dalam proses project. Tahapan ini juga mengukur kinerja aktual dan membandingkannya dengan kinerja yang diharapkan dengan cara melakukan pencatatan pekerjaan, mencari sumber masalah, dan mencatat solusi. Catatan semacam itu digunakan di masa depan untuk mengendalikan project yang lebih baik. b. Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi mengenai perencanaan awal bisnis/usaha. c. Guru memberikan kesimpulan mengenai diskusi yang telah dilakukan terhadap perencanaan awal bisnis/usaha.



6. Asesmen 7



Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada siswa. Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif pada saat siswa berdiskusi secara bersama-sama mengenai perencanaan awal bisnis/usaha, guru secara langsung melakukan asesmen dengan indikator sebagai berikut: a.



Pentingnya melakukan perencanaan.



b.



Manfaat melakukan perencanaan sebelum memulai usaha/bisnis



7. Pengayaan dan Remedial a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan pengayaan dengan pembelajaran tambahan. b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa. 8. Refleksi Peserta Didik dan Guru a. Refleksi Peserta Didik Setelah mempelajari materi diatas dan melakukan kegiatan observasi dilapangan maka deskripsikan apa yang telah Kalian dapatkan dengan panduan pertanyaan berikut: 1) Apakah yang Kalian ketahui tentang Perencanaan Awal Bisnis/Usaha? 2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran! 3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 4) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan datang! b. Refleksi Guru 1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen diagnostik, asesmen formatif dan asesmen sumatif) 2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran! 3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran?



C. LAMPIRAN 8



1. Lembar Kerja Peserta Didik ....................................................................................................................................... 2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul yang menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk melakukan proses pembelajaran berkaitan Perencanaan awal bisnis/usaha 3. Glosarium entreprendre yang berarti melakukan (to under take), dalam arti melakukan kegiatan mengorganisir dan mengatur Routing adalah langkah pertama dalam perencanaan dan kontrol project. Routing dapat didefinisikan sebagai proses menentukan jalur (rute) pekerjaan dan urutan operasi Penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan dan kontrol project. Muncul setelah routing. Dispatching atau penugasan adalah langkah ketiga dalam perencanaan dan pengendalian project. Follow-up atau peninjauan ulang adalah langkah terakhir dalam perencanaan dan pengendalian project 4. Daftar Pustaka Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan Akuntan Indonesia tahun 2009. Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB



9



BAB 2 MEDIA PROMOSI PEMASARAN Nama Penyusun



: Julia Ratma Wardani, S.Pd :



Tahun Pelajaran



: 2022/2023



Kelas/Fase



: XI/ 1



Alokasi Waktu



: JP (@45 Menit )



A. INFORMASI UMUM Identitas Sekolah



: SMK Asta Mitra Purwodadi



Kompetensi Awal



: Melakukan kegiatan project pembuatan media promosi pemasaran



Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, mandiri, dan kreatif Sarana dan Prasarana



:



Alat



: Laptop / komputer. LCD, Layar, Laser Pointer, Keja Kursi , ATK, Printer, instal Listrik



Bahan



: Power Point, Naskah kerja



Target Peserta Didik



: Siswa kelas XI MPLB



Model Pembelajaran



: Project Based Learning



B. KOMPONEN INTI 1. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat memahami a. Memhami ruang lingkup media promosi b. Melakukan pembuatan media promosi offline c. Melakukan pembuatan media promosi online 2. Pemahaman Bermakna Peserta didik diajak berdiskusi terkait proses penyusunan media promosi yang baik secara offline maupun online dan efektif serta efisien digunakan dalam mempromosikan hasil produk diakhir semester 1 3. Pertanyaan Pemantik Mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik terkait media promosi offline dan online yaitu : a. Sebutkan jenis – jenis media promosi offline ?



10



b. Bagaimana media promosi online efektif digunakan dalam waktu sekarang ini ? 4. Persiapan Pembelajaran a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau media lain. b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian. c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing 5. Kegiatan Pembelajaran a. Pada bagian awal guru, menggunakan skenario atau permasalahan, lalu siswamelakukan aktivitas brainstorming. Ini berarti siswa dibagi ke dakam beberapa kelompok untuk menyatakan ide/ pendapat, untuk melahirkan gagasan / pendapat / ide dari peserta didik. Beberapa hal yang dijadikan materi untuk menyusun media pemasaran adalah : 1) Ruang lingkup promosi Dalam sebuah bisnis, promosi adalah hal yang penting untuk dilakukan. Tanpa adanya promosi, produk tidak akan dikenal danditerima dengan baik oleh masyarakat. Jika tidak adanya minat beli atas produk, maka bisnis tidak akan berlangsung lama. Setiap bisnis memerlukan pemasaran yang tepat, agar produk yang dihasilkan dapat diterima dan dibeli oleh masyarakat. Namun, saat ini perkembangan teknologi sedikit banyaknya sudah mengubah pola strategi promosi. Karena sebelum adannya internet, promosi dilakukan secara manual dan terbatas. Promosi dengan model konvensional biasanya juga disebut dengan promosi offline. Sedangkan kini internet sudah dapat diakses kapanpun dan dimanapun secara mudah. Adanya hal tersebut pola strategi pemasaran menjadi besar. Yang mana, model promosi tersebut biasanya disebut dengan online. Jika anda pemilik bisnis yang ingin melakukan pmasaran namun masih sulit memutuskan strategi promosi apa yang ingin anda gunakan. Simak peerbedaan promosi online dan offline berikut ini : a) Bentuk promosi 1) Promos offline  Pemasaran offline membutuhkan kehadiran fisik dari seseorang sebagai sales dari produsen produk atau media fisik untuk publikas.  Sales berperan untuk menawarkan produk yang dijual ke calon pembeli secara langsung. 11



 Memerlukan waktu yang banyak untuk melakukan perjalanan ke satu tempat ke tempat lainnya untuk menawarkan produk. 2) Promosi online  Kehadiran fisik sales tidak lagi diperlukan  Calon pembeli hanya perlu mengunjungi satu web, media sosial, atau media digital lainnya untuk membeli produk yang dijual.  Produsen atau sales tidak memerlukan perjalanan untuk menawarkan produk. b) Kelebihan promosi 1) Kelebihan promosi offline Dengan melakukan promosi offline, branding produk akan menjadi lebih kuat. Hal ini disebabkan sales dapat memprestasikan secara langsung. Selain itu, promo offline memungkinkan calon konsumen akan lebih percaya dan dapat langsung memutuskan membeli produk tersebut. Salah satu promosi offline yang bisa anda lakukan adalah dengan memasang signage. Ini adalah media promosi penting yang harus anda miliki ketika memiliki bisnis. Misalnya saja ketika anda memiliki bisnis Coffe Shop, di depan toko atau lokasi bisnis, anda harus memasang papan nama yang bisa menunjukkan kepada sekitar bahwa bisnis , anda ada dilokasi tersebut. Inilah yang akan mendorong calon pembeli untuk datang kepada anda. 2) Kelebihan promosi online Jika anda melakukan promosi online, dengan begitu sudah menghemat biaya promosi namun tetap memiliki pelayanan. Adanya hal tersebut, sangat membantu para konsumen dan calon konsumen untuk menemukan bisnis atau produk. Anda kapanpun. Karena untuk promosi online,. Anda hanya perlu b. Pada tahap kedua, guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelsaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola waktu yang ada. c. Tahap ketiga, guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik tentang media promosi. 6. Asesmen Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung.



12



Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif pada saat siswa secara bersama-sama mengenai media promosi pemasaran, guru secara langsung melakukan, Asesmen sumatif dilakukan guru dengan memberikan tugas kelompok, dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Pentingnya melakukan pembuatan media promosi offline b. Manfaat pembuatan media promosi online 7. Pengayaan dan Remedial a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan pengayaan dengan pembelajaran tambahan. b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa. 8. Refleksi Peserta Didik dan Guru a. Refleksi Peserta Didik 1) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran! 2) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 3) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan datang! b. Refleksi Guru 1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen diagnostik dan asesmen formatif) 2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran! 3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran? C. LAMPIRAN 1. Lembar Kerja Peserta Didik ....................................................................................................................................... 2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul yang menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk melakukan proses pembelajaran berkaitan promosi media pemasaran 3. Glosarium 13



Promosi offline: Promosi dengan model konvensional Promosi online : promosi dengan mennggunakan model internet 4. Daftar Pustaka Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan Akuntan Indonesia tahun 2009. Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB



BAB 3 REGULASI PENGELOLAAN SAPRAS DI PERUSAHAAN Nama Penyusun



: Julia Ratma Wardani, S.Pd :



Tahun Pelajaran



: 2022/2023



Kelas/Fase



: XI/F



14



Alokasi Waktu



: ....JP( @45 Menit )



A. INFORMASI UMUM Identitas Sekolah



: SMK Asta Mitra Purwodadi



Kompetensi Awal



: Regulasi pengelolaan sapras di perusaha dalam SOP untuk mengelolaan sapras



Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, mandiri, dan kreatif Sarana dan Prasarana Alat



: : Laptop / komputer. LCD, Layar, Laser Pointer, Keja Kursi , ATK, Printer, instal Listrik



Bahan



: Power Point, Naskah kerja



Target Peserta Didik



: Siswa kelas XI MPLB



Model Pembelajaran



: Project Based Learning.



B. KOMPONEN INTI 1. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat memahami a.



Memahami SOP pengelolaan sapras



b.



Menyusun struktur organisasi perusahaaan dan SOP di bagian terkait sapras



2. Pemahaman Bermakna Peserta didik diajak berdiskusi terkait SOP pengelolaan sapras dan penyusunan struktur organisasi perusahaaan dan SOP di bagian terkait sapras yang baik secara dan efektif serta efisien digunakan dalam kegiatan hasil produk di perusahaan sesuai dengan regulasi 3. Pertanyaan Pemantik Mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik terkait Regulasi pengelolaan sapras di perusaha dalam SOP untuk mengelolaan sapras yaitu : a. Sebutkan fungsi – fungsi SOP di dalam pengelolaan sapras ? b. Bagaimana struktur organisasi perusahaaan dan SOP di bagian terkait sapras efektif digunakan dalam waktu sekarang ini ? 4. Persiapan Pembelajaran a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau media lain.



15



b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian. c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing 5. Kegiatan Pembelajaran a. Pada bagian awal, guru menyampaikan dasar pengetahuan yang terdiri dari konsep dasar, instruktur, sumber, koneksi dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam mata pelajaran yang akan disampaikan b. Pada bagian kedua, guru mengutarakan skenario atau permasalahan, lalu siswa melakukan aktivitas brainstroming. Ini berarti siswa di bagi ke dalam beberapa kelompok untuk menyatakan ide/ pendapat, untuk melahirkan gagasan/ pendapat/ ide dari kelompok masing- masing. Berikut ini materi yang diberikan kepada siswa. 1) Ruang lingkup SOP a) Standar Operasional Prosedur atau SOP adalah terdokuentasi yang dimiliki perusahaaan untuk memastikan bahwa



layanan dan prosedur disampaikan



secara konsisten setiap waktu. SOP sering digunakan untuk menunjukkan kepatuhan



terhadap



peraturan



atau



praktik



operasional



dan



untuk



mendokumentasikan bagaimana tugas harus diselesaikan di organisasi anda. Seringkali ketika sebuah perusahaan tumbuh dan baru mulai, CEO atau tim manajemen cenderung membuat semua keputusan internal. Saat perusahaan mencapai ukuran tertentu, bentuk pengambilan keputusan ini dapat dibatasi kapasitasnya untuk tumbuh lebih lanjut karena CEO atau tim manajemen tidak dapat membuat semua keputusan dalam rangka waktu yang sesuai atau terlibat dalam setiap aspek bisnis. Persyaratan untuk SOP dan formatnya akan berbeda dari satu industri ke industri lainnya. Persyaratan SOP juga dapat bergantung pada jenis kegiatan yang dilakukan organisasi anda , atau peraturan apa yang diatur oleh bisnis anda. b) Fungsi SOP  Konsisten : Alasan nomor satu untuk memberlakukan SOP adalah konsisten dalam cara seseorang melakukan tugas atau kegiatan tertentu. Semakin konsisten suatu proses dari orang ke orang , semakin kecil kemungkinan terjadinya masalah pada kualitas.  Reduksi kesalahan : Prosedur tertulis merinci serangkaian instruksi untuk melakukan tugas. Selama setiap individu dalam tim anda melakukan tugas seperti yang tertulis, ada peluang lebih besar untuk mengurangi kesalahan. 16



 Kominikasi : Alasan hebat lainnya anda membutuhkan SOP di organisasi . anda adalah untuk kepentingan komunikasi. Dengan perbaikan yang dilakukan pada proses, prosedur operasi diperbarui, dan setiap pembaruan memerlukan pelatihan baru. Memperbarui SOP menyediakan metode untuk mengkomunikasikan perubahan proses kepada karyawan. c) Manfaat SOP  Keterbukaan informasi SOP yang baik akan memberi



orang semua informasi keselamatan,



kesehatan, lingkungan dan operasional yang diperlukan untuk melakukan pekerjaaan dengan benar. Menempatkan nilai hanya pada produksi sementara mengabaikan keselamatan, kesehatan dan lingkungan adalah berisiko dalam jangka panjang. Lebih baik melatih karyawan dalam semua aspek melakukan pekerjaaan dari pada menghadapi kecelakaan, denda dan litigasi nanti.  Tetap konsisten SOP juga akan mematikan bahwa operasi produksi dilakukan secara tidak sesuai dengan SOP , seperti menaruh peralatan untuk pemadaman apabila terjadi kebakaran maka di butuhkan alat pemadam kebakaran tersebut yang di tempatkan sesuai dengan alat – alat tersebut. , untuk menghindari pemadaman proses yang disebabkan oleh kegagalan peralatan atas kerusakan fasilitas lainnya.  Mereduksi kegagalan Untuk memastikan bahwa tidak ada kegagalan yang terjadi dalam pembuatan dan proses lainya yang akan membahayakan siapa pun di komunitas sekitar, SOP perlu dibuat. Mengikuti langkah – langkah kesehatan dan lingkungan akan memastikan terhadap resiko yang mengancam lingkungan sekitar dan membuat kemarahan masyarakat  Kepatuhan terhadap hukum SOP juga memastikan bahwa prosedur yang disetujui diikuti sesuai dengan peraturan perusahaan dan pemerintah. SOP yang ditulis dengan baik berkontribusi untuk memastikan bahwa peraturan pemerintah dipenuhi. Standarisasi juga menunjukkan niat baik perusahaaan untuk beroperasi dengan benar. Kegagalan untuk menulis dan menggunakan SOP yang tepat hanya akan memberikan sinyal kepada pemeruntah bahwa bisnis anda tidak serius tentang kepatuhan.  Mempekerjaan staft 17



-



Deskripsi pekerjaan



-



Kebijakan orientasi dan pelatihan karyawan



-



Pengelolaan ulasan kinerja



-



Aturan penggunaan internet dan media sosial untuk tujuan bisnis



2) Tips/ cara membuat SOP a) Tentukan orang yang tepat untuk menulis SOP Membuat dokumen untuk proses yang komprehensif dan disajikan dengan baik mungkin bukan keahlian anda, tetapi anda selalu dapat mengidentifikasi staf yang memiliki ketrampilan menulis yang diperlukan dan pengalaman dengan proses yang anda uraikan. Tentu saja, jika tim anda tidak punya waktu untuk mendokumentasikan proses, anda selalu dapat menyewa tenaga eksternal dari organisasi anda. Terlepas dari siapa yang menulisnya, penting untuk melibatkan seseorang yang mengetahui



proses luar dan dalam untuk memastikan



keakuratan SOP. b) Buat SOP secara visual Tidak semua orang menyimpan informasi dengan cara yang sama. Beberapa setiap kemungkinan ini tanpa menjalankan proses dalam praktik, nantinya anda akan menemukan yang terbaik untuk mendapatkan draf SOP yang digunakan secepat mungkin dan membuat optimasi seiring waktu. Tinjau kembali SOP yang ditulis lebih dari dua tahun yang lalu untuk melihat bagaimana mereka dapat direvisi untuk menghemat waktu, mengurangi



biaya



fungsi,



memaksimalkan sumber daya bisnis, atau untuk meningkatkan pengalaman pelanggan akhir c) Pada tahap ketiga, siwa diharuskan menemukan referensi belajar lain dan banyak sumber, agar permasalahan yang ada akan semakin jelas. Referensi belajar bisa artikel, vidio, lingkungan sekitar, perpustakaan, berita, situs internet, buku dan apapun itu asalkan bahan berasal dari sumber yang relevan d) Pada tahap keempat, siswa diminta untuk berdiskusi dalam sebuah grup untuk mematangkan bahan sumber yang ada, lalu merumuskan solusi untuk permasalahan grup. Sehingga pertukaran pengetahuan dalam grup diskusi bisa dilaksanakan dengan baik. e) Pada tahap kelima, guru memberikan penguatan , agar siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang penuh tentang elemen yang dipelajar. 6. Asesmen



18



Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung. Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif pada saat siswa secara bersama-sama mengenai regulasi pengelolaan sapras di perusaha dalam



SOP untuk



mengelolaan sapras , guru secara langsung melakukan, Asesmen sumatif dilakukan guru dengan memberikan tugas kelompok, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pentingnya melakukan pembuatan SOP untuk pengelolaan di perusahaan b. Manfaat pembuatan SOP di dalam perusahaan 7. Pengayaan dan Remedial a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan pengayaan dengan pembelajaran tambahan. b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa. 8. Refleksi Peserta Didik dan Guru a. Refleksi Peserta Didik 1) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran! 2) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 3) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan datang! b. Refleksi Guru 1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen diagnostik dan asesmen formatif) 2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran! 3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran? C. LAMPIRAN 1. Lembar Kerja Peserta Didik ....................................................................................................................................... 2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul yang menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk



19



melakukan proses pembelajaran berkaitan regulasi pengelolaan sapras di perusaha dalam SOP untuk mengelolaan sapras 3. Glosarium Standar Operasional Prosedur atau SOP adalah terdokuentasi yang dimiliki perusahaaan untuk memastikan bahwa layanan dan prosedur disampaikan secara konsisten setiap waktu .Persyaratan SOP juga dapat bergantung pada jenis kegiatan yang dilakukan organisasi anda , atau peraturan apa yang diatur oleh bisnis and 4. Daftar Pustaka Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan Akuntan Indonesia tahun 2009. Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB



BAB 4 PROJECT APLIKASI PENGELOLAAN ADMINISTRSI SARANA DAN PRASARANA DI PERUSAHAAN Nama Penyusun



: Julia Ratma Wardani, S.Pd : 20



Tahun Pelajaran



: 2022/2023



Kelas/Fase



: XI/F.



Alokasi Waktu



:



JP ( @ 45 Menit )



A. INFORMASI UMUM Identitas Sekolah 1. Kompetensi Awal



: SMK Asta Mitra Purwodadi : Melakukan kegiata project pembuatan aplikasi pengelolaan administrasi tata kelola sarana dan prasarana



Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, mandiri, dan kreatif Sarana dan Prasarana Alat



: : Laptop / komputer. LCD, Layar, Laser Pointer, Keja Kursi , ATK, Printer, instal Listrik



Bahan



: Power Point, Naskah kerja



Target Peserta Didik



: Siswa kelas XI MPLB



Model Pembelajaran



: Project Based Learning



B. KOMPONEN INTI 1. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat memahami a. Memahami dokumen – dokumen administrasi sapras b. Memahami proses pengadaan penyimpanan dan penyaluran sapras c. Menyusun aplikasi pengelolaan administrasi sapras berbasis spreadshet 2. Pemahaman Bermakna Peserta didik diajak berdiskusi terkait dokumen – dokumen administrasi sapras, proses pengadaan penyimpanan dan penyaluran sapras dan menyusun



aplikasi pengelolaan



administrasi sapras berbasis spreadshet yang baik secara efektif serta efisien digunakan dalam kegiatan hasil produk 3. Pertanyaan Pemantik Mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik terkait kegiata project pembuatan aplikasi pengelolaan administrasi tata kelola sarana dan prasarana yaitu : a. Pentingnya menyusun dokumen – dokumen administrasi sapras ? b. Buatkan aplikasi pengelolaan administrasi sapras berbasis spreadshet ? 4. Persiapan Pembelajaran



21



a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau media lain. b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian. c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing 5. Kegiatan Pembelajaran a. Pada bagian awal guru, mengutarakan skenario atau permasalaha, lalu siswa melaksanakan aktivitas brainstorming. Ini berarti siswa dibagi



ke dalam beerapa



kelompok untuk menyatakan pendapat/ ide, untuk melahirkan gagasan/ ide/ pendapat dari peserta didik. Beberapa hal yang dijadikan materi untuk menyusun sistem aplikasi pengelolaan sarana prasarana adalah 1) Mengidentifikasi jenis – jenis sapras Jenis – jenis sapras ada bermacam – macam meliputi : a) Golongan peralatan b) Golongan mesin c) Golongan mebel d) Golongan barang habis pakai 2) Penyusunan dokumen Dokumen – dokumen yang dfigunakan dalam sarana dan prasarana ada bermacammacam , diantaranya adalah : a) Buku induk b) Buku golongan barang inventaris c) Kartu stok d) Bukti penerimaan aset e) Bukti pengeluaran aset 3) Penyusunan dokumen dalam sebuah aplikasi pengelolaan sapras Dalam menyusun dokumen dalam sebuah aplikasi harus memperhatikan beberapa hal yaitu : a) Hubungan /link antar dokumen satu dengan dokumen yang lain, agar nantinya memudahkan pengguna aplikasi untuk memperoleh informasi yang efisien dan tidak membingungkan.



22



b) Memberikan kemudahan dalam melakukan input, hal ini dapat menggunakan formula atau rumus apabila sistem aplikasi berbasis spreadshet. Jadi apabila input aset sudah dilakukan dapat otomatis terisi pada dokumen yang lain. c) Memberikan sentuhan keindahan dalam aplikasi. Hal ini dapat menghilangkan perasaan bosan ataupun kelelahan dalam menjalankan aplikasi tersebut. 4) Penyusunan pelaporan administrasi sapras Penyusunan laporan disini untuk memberikan kemudahan dan pengguna dalam membuat laporan administrasi sapras. b. Pada tahap kedua, guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek . waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola waktu yang ada. c. Pada tahap ketiga, guru bertanggungjawab untuk melakukan monitoring terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, guru berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik . guru mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing – masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan kelompok. d. Di akhir proyek setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek dan melakukan evaluasi hasil proyek. e. Guru memberikan evaluasi terhadap proyek peserta didik. 6. Asesmen Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung. Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif pada saat siswa secara bersama-sama melakukan diskusi tentang materi terkait kegiata project pembuatan aplikasi pengelolaan



administrasi tata kelola sarana dan prasarana , Asesmen sumatif dilakukan



guru dengan memberikan tugas kelompok, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pentingnya proses pengadaan penyimpanan dan penyaluran sapras b. Manfaat pembuatan aplikasi pengelolaan administrasi sapras berbasis spreadshet 7. Pengayaan dan Remedial a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan pengayaan dengan pembelajaran tambahan. b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa. 23



8. Refleksi Peserta Didik dan Guru a. Refleksi Peserta Didik 1) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran! 2) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 3) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan datang! b. Refleksi Guru 1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen diagnostik dan asesmen formatif) 2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran! 3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran? C. LAMPIRAN 1. Lembar Kerja Peserta Didik ....................................................................................................................................... 2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul yang menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untu melakukan proses pembelajaran berkaitan kegiata project pembuatan aplikasi pengelolaan administrasi tata kelola sarana dan prasarana 3. Glosarium Penyusunan laporan : memberikan kemudahan dan pengguna dalam membuat laporan administrasi sapras. 4. Daftar Pustaka Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan Akuntan Indonesia tahun 2009. Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB



24



BAB 5 APLIKASI PELAKSANAAN TATA KELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN Nama Penyusun



: Julia Ratma Wardani, S.Pd : 25



Tahun Pelajaran



: 2022/2023



Kelas/Fase



: XI/F



Alokasi Waktu



: ....JP ( @ 45 Menit )



A. INFORMASI UMUM Identitas Sekolah



: SMK Asta Mitra Purwodadi



Kompetensi Awal



: project pembuatan aplikasi pengelolaan adinistrasi pemeliharaan



tata keloala sarana dan prasarana Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, mandiri, dan kreatif Sarana dan Prasarana Alat



: : Laptop / komputer. LCD, Layar, Laser Pointer, Keja Kursi , ATK, Printer, instal Listrik



Bahan



: Power Point, Naskah kerja



Target Peserta Didik



: Siswa kelas XI MPLB



Model Pembelajaran



: Project Based Learning



B. KOMPONEN INTI 1. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat memahami a. Memhami dokumen – dokumen administrasi sapras b. Memahami proses pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian sapras c. Menyusun aplikasi pengelolaan administrasi pemeliharaan sapras berbasis spreadshet 2. Pemahaman Bermakna Peserta didik diajak berdiskusi terkait Memhami dokumen – dokumen administrasi administrasi sapras, proses pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian sapras



dan



Menyusun aplikasi pengelolaan administrasi pemeliharaan sapras berbasis spreadshet yang baik secara efektif serta efisien digunakan dalam kegiatan hasil produk 3. Pertanyaan Pemantik Mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik terkait project pembuatan aplikasi pengelolaan adinistrasi pemeliharaan tata keloala sarana dan prasarana yaitu : a. Apa yang dimaksud proses pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian sapras? b. Buatkan aplikasi pengelolaan administrasi pemeliharaan sapras berbasis spreadshet.? 4. Persiapan Pembelajaran 26



a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau media lain. b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian. c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing 5. Kegiatan Pembelajaran a. Pada bagian awal guru, mengutarakan skenario atau permasalaha, lalu siswa melaksanakan aktivitas brainstorming. Ini berarti siswa dibagi



ke dalam beerapa



kelompok untuk menyatakan pendapat/ ide, untuk melahirkan gagasan/ ide/ pendapat dari peserta didik. Beberapa hal yang dijadikan materi untuk menyusun sistem aplikasi pengelolaan sarana prasarana adalah 1) Mengidentifikasi jenis – jenis sapras Jenis – jenis sapras ada bermacam – macam namun yang perlu mendapatkan pemeliharaan antara lain meliputi : a) Golongan kendaraan b) Golongan mesin 2) Penyusunan dokumen Dokumen – dokumen yang digunakan dalam sarana dan prasarana ada bermacammacam , diantaranya adalah : a) Surat permohonan pemeliharaan aset b) Formulir kas bon c) Formulir voucher kas kecil d) Buku pemeliharaan aset e) Buku kas kecil f) Daftar penyusutan aset 3) Penyusunan



dokumen



dalam



sebuah



aplikasi



pengelolaan



pemeliharaan



administrasi sapras Dalam menyusun dokumen dalam sebuah aplikasi harus memperhatikan beberapa hal yaitu : a) Hubungan /link antar dokumen satu dengan dokumen yang lain, agar nantinya memudahkan pengguna aplikasi untuk memperoleh informasi yang efisien dan tidak membingungkan.



27



b) Memberikan kemudahan dalam melakukan input, hal ini dapat menggunakan formula atau rumus apabila sistem aplikasi berbasis spreadshet. Jadi apabila input aset sudah dilakukan dapat otomatis terisi pada dokumen yang lain. c) Memberikan sentuhan keindahan dalam aplikasi. Hal ini dapat menghilangkan perasaan bosan ataupun kelelahan dalam menjalankan aplikasi tersebut. 5) Penyusunan pelaporan administrasi sapras Penyusunan laporan disini untuk memberikan kemudahan dan pengguna dalam membuat laporan administrasi pemeliharaan sapras. b. Pada tahap kedua, guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek . waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola waktu yang ada. c. Pada tahap ketiga, guru bertanggungjawab untuk melakukan monitoring terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, guru berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik . guru mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing – masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan kelompok. d. Di akhir proyek setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek dan melakukan evaluasi hasil proyek. e. Guru memberikan evaluasi terhadap proyek peserta didik 6. Asesmen Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung. Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif pada saat siswa secara bersama-sama melakukan diskusi tentang materi terkait kegiata project pembuatan aplikasi pengelolaan



pemeliharaan administrasi tata kelola sarana dan prasarana , Asesmen



sumatif dilakukan guru dengan memberikan tugas kelompok, dengan langkah-langkah sebagai berikut:



a. Pentingnya proses pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian sapras b. Manfaat pembuatan aplikasi pengelolaan administrasi pemeliharaan sapras berbasis spreadshet 7. Pengayaan dan Remedial



28



a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan pengayaan dengan pembelajaran tambahan. b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa. 8. Refleksi Peserta Didik dan Guru a. Refleksi Peserta Didik 1) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran! 2) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 3) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan datang! b. Refleksi Guru 1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen diagnostik dan asesmen formatif) 2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran! 3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran? C. LAMPIRAN 1. Lembar Kerja Peserta Didik ....................................................................................................................................... 2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul yang menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk melakukan proses pembelajaran berkaitan project pembuatan aplikasi pengelolaan adinistrasi pemeliharaan tata keloala sarana dan prasarana 3. Glosarium Penyusunan laporan pemeliharaan sapras



untuk memberikan kemudahan dan



pengguna dalam membuat laporan administrasi pemeliharaan sapras 4. Daftar Pustaka Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan Akuntan Indonesia tahun 2009.



29



Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB



BAB 6 BEP DAN PEMASARAN PRODUK



30



Nama Penyusun



: Julia Ratma Wardani, S.Pd :



Tahun Pelajaran



: 2022/2023



Kelas/Fase



: XI /F



Alokasi Waktu



: ....JP ( @ 45 Menit )



A. INFORMASI UMUM Identitas Sekolah



: SMK Asta Mitra Purwodadi



Kompetensi Awal



: Melakukan perhitungan BEP dan pemasaran produk



Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, mandiri, dan kreatif Sarana dan Prasarana Alat



: : Laptop/Komputer, LCD, Layar, Laser Pointer, Meja Kursi, ATK, Printer, Instalasi Listrik



Bahan



: Power Point, Dokumen Kerja/Naskah Kerja



Target Peserta Didik



: Siswa kelas XI MPLB



Model Pembelajaran



: Project Based Learning



B. KOMPONEN INTI 1. Tujuan Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik diharapkan mampu: a. mengidentifikasi ruang lingkup BEP b. melakukan penghitungan BEP c. mengidentifikasi ruang lingkup pemasaran produk d. melakukan pemasaran produk umum secara offline dan online. 2. Pemahaman Bermakna Peserta didik diajak berdiskusi terkait perhitungan BEP dan langkah-langkah promosi produk. 3. Pertanyaan Pemantik Bagaimana langkah melakukan perhitungan BEP atas produk ? Bagaimana langkah memasarkan produk ? 4. Persiapan Pembelajaran a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau media lain. 31



b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian. c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing 5. Kegiatan Pembelajaran a. Pada bagian awal, guru menyampaikan dasar pengetahuan yang terdiri dari konsep dasar, instruksi, sumber, koneksi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mata pelajaran yang akan disampaikan. b. Pada bagian kedua guru, mengutarakan skenario atau permasalahan, lalu siswa melaksanakan aktivitas brainstorming. Ini berarti siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk menyatakan ide/pendapat, untuk melahirkan gagasan/pendapat/ide dari peserta didik. Berikut ini bahan materi yang diberikan kepada siswa: 1) Pengertian BEP (Break Even Point) Masih banyak orang yang menyalah-artikan bahwa Break Even Point (BEP) merupakan balik modal. Padahal balik modal dan Break Even Point memiliki definisi yang berbeda. Dalam istilah akuntansi, balik modal bisa diartikan sebagai return of investment dimana yang dihitung adalah modal yang Anda keluarkan untuk menjalankan bisnis sehingga mampu memberikan keuntungan pada jangka waktu tertentu. Sedikit berbeda dengan balik modal, Break Even Point lebih memerhatikan besaran biaya operasional yang dikeluarkan berdasarkan aktiva tetap dan tidak tetap. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Break Even Point atau BEP merupakan titik dimana jumlah pendapatan sama dengan jumlah pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan untuk memproject barang/jasa atau yang disebut dengan titik impas. Berbeda dengan return of investment dimana berfungsi sebagai analisis seberapa efisiensi penggunaan modal yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha, analisis BEP membantu bagaimana perusahaan bisa mengefisiensikan projectnya untuk mencapai laba yang optimal. Adapun fungsi atau tujuan perhitungan Break Even Point (BEP) sebagai berikut. a) Pengusaha mampu menentukan volume kapasitas project yang tersisa setelah BEP tercapai hal ini akan membantu perusahaan memproyeksikan laba maksimumnya. b) Pengusaha bisa menentukan langkah efisiensi kerja yang bisa dilakukan. Contohnya, mengurangi beban yang dianggap tidak perlu. 32



c) Mengetahui perubahan nilai laba jika terjadi perubahan harga produk. Hal ini karena nilai BEP dengan harga produk dan laba memiliki hubungan linier. Itu artinya jika salah satu nilai tinggi maka elemen lainnya juga tinggi. d) Mampu mengetahui perubahan laba sehingga perusahaan bisa mengantisipasi nilai kerugian ketika terjadi penurunan penjualan. e) Pengusaha dapat menentukan margin untuk memperoleh keuntungan. Intinya, adanya perhitungan BEP ini adalah sebagai pedoman bagi pengusaha untuk mengefisiensikan project untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Pengusaha bisa menetapkan kebijakan-kebijakan ekonomis bagi bisnisnya pada periode mendatang. Pengusaha juga menjadi lebih jeli dalam memberikan inovasi pada produk-produknya. Terdapat empat komponen pembentuk perhitungan Break Even Point (BEP) yaitu: a) Biaya tetap (fixed cost) Biaya tetap atau fixed cost merupakan biaya yang nilainya tidak berubah meski ada perubahan operasional bisnis. Perubahan yang dimaksud adalah ada atau tidaknya aktivitas operasional perusahaan untuk memproject barang pada periode tertentu. Misalnya biaya tenaga kerja, biaya sewa, atau biaya penyusutan peralatan. b) Biaya variabel (variable cost) Berbeda dengan biaya tetap, biaya variabel nilainya berubah-ubah sesuai dengan kapasitas project. Biaya variabel bisa saja meningkat atau menurun sesuai dengan permintaan. Misalnya biaya bahan baku, biaya transportasi, atau biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan kapasitas project. c) Harga jual (price) Harga jual merupakan besaran harga setelah menentukan seluruh biaya project ditambah dengan nilai keuntungan atau margin. Harga jual biasanya dihitung per-unit setelah project. d) Pendapatan (revenue) Pendapatan atau penghasilan merupakan perhitungan hasil yang didapat dari penjualan. Jumlah pendapatan didapat dari harga jual dikalikan dengan jumlah produk yang terjual. Nilai pendapatan berfungsi untuk proyeksi pendapatan pada periode selanjutnya dengan nilai keuntungan dan/atau jumlah unit dan harga yang berbeda. Break Even Point atau BEP umumnya dapat dihitung menggunakan tiga metode; metode persamaan, metode margin kontribusi dan metode grafik. Meskipun 33



memiliki perbedaan bentuk atau variasi analisis, namun pada dasarnya hasil akhirnya tetap sama. Berikut penjabaran metode perhitungan Break Even Point. a) Metode persamaan Metode persamaan merupakan metode yang digunakan berdasarkan laporan laba rugi. 



Rumus pertama digunakan untuk mengetahui berapa unit jumlah barang/jasa yang harus diproject untuk mencapai BEP yaitu: BEP (unit) = Total Biaya Tetap (Fixed Cost) / (Harga Jual Per Unit Produk – Biaya variabel setiap unit produk







Rumus kedua adalah untuk mengetahui berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas. Adapun rumusnya sebagai berikut. BEP (rupiah) = Total Biaya Tetap (Fixed Cost) / (1 – Biaya Variabel Setiap Unit Produk / Harga Jual Per Unit) atau BEP (Satuan Rupiah) = (Biaya Tetap / Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel) x Harga Jual per Unit







BEP untuk produk ganda BEP Produk Ganda = Biaya Tetap (Fixed Cost) / [(1 – v/c) x Wi]



Dimana v/c merupakan perbandingan variable cost atau biaya variabel dan harga jual. Sedangkan Wi menyatakan persentase dari total penjualan tiap produk dalam rupiah atau bisa disebut dengan bobot kontribusi margin. Pada keadaan BEP laba operasionalnya sama dengan nol sehingga menghasilkan jumlah produk yang dijual mencapai BEP ditambah biaya tetap. b) Metode kontribusi unit Metode kontribusi unit merupakan metode berdasarkan jumlah margin kontribusi. Margin kontribusi sendiri adalah selisih antara pendapatan dari hasil penjualan dengan biaya variabel. Dengan menggunakan metode ini, pengusaha dapat mengetahui berapa keuntungan dari suatu produk yang berhasil dijual dengan mengukur hasil dari penjualan terhadap keuntungan. Margin kontribusi unit = Pendapatan – Biaya variabel (Variable Cost) Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi / Penjualan Berdasarkan dasar rumus di atas akan menghasilkan rumus: BEP (Unit) = Biaya Tetap / Margin Kontribusi per Unit atau 34



BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual – Biaya variabel) Sedangkan untuk satuan rupiah: BEP (Satuan Rupiah) = Biaya Tetap / Rasio Margin Kontribusi c) Metode grafik Selain dengan metode persamaan, BEP atau Break Even Point dapat digambarkan melalui metode grafik. Grafis BEP akan menunjukkan volume penjualan pada sumbu x atau garis horizontal dan biaya akan terletak pada sumbu y atau garis vertikal. Nah, titik impas atau BEP terletak pada perpotongan antara garis volume penjualan dan garis biaya. Grafik BEP mampu mempermudah pengusaha untuk melihat dan mengevaluasi perubahan volume tahun lalu dan memproyeksikan volume penjualan pada tahun selanjutnya. 2) Cara Menghitung Keuntungan Usaha Dalam menjalankan suatu usaha, keuntungan adalah raja. Keuntungan diartikan sebagai jumlah pendapatan dikurangi dengan jumlah pengeluaran, yakni jumlah uang yang "didapat" oleh sebuah usaha selama masa perhitungan tertentu. Secara umum, semakin banyak keuntungan yang didapatkan maka semakin baik, karena keuntungan dapat diinvestasikan kembali ke dalam usaha atau disimpan oleh pemilik usaha. Mampu menentukan keuntungan dalam usaha secara akurat merupakan



bagian



yang



penting



dalam



sebuah



usaha,



agar



dapat



mempertimbangkan tingkat kesehatan finansial sebuah usaha. Menentukan keuntungan juga dapat membantu dalam menentukan harga jual barang dan jasa, menentukan gaji karyawan dan lainnya. Berikut langkah yang dapat dilakukan untuk menghitung keuntungan usaha: a) Awali dengan harga untuk menentukan total pendapatan usaha Untuk menemukan keuntungan usaha, mulailah dengan menambahkan seluruh uang yang akan digunakan untuk melakukan usaha dalam waktu tertentu (misalnya per tiga bulan, tahunan, bulanan, dan lainnya). Tambahkan jumlah penjualan barang atau jasa selama periode waktu itu. Hal ini dapat berasal dari beberapa sumber, termasuk produk yang terjual, jasa yang diberikan, pembayaran keanggotaan atau dalam hal lembaga pemerintahan, pajak, biaya, penjualan hak atas sumber daya, dan sebagainya. b) Hitung jumlah biaya usaha selama masa perhitungan. Biaya yang dikeluarkan dalam usaha dapat bermacam-macam, tergantung pada jenis operasi yang digunakan. Umumnya, jumlah biaya usaha melambangkan 35



semua uang yang digunakan untuk melakukan usaha selama masa perhitungan yang sedang dianalisis. Lihat bagian di bawah ini untuk pembagian detail jenisjenis biaya yang dapat terjadi saat menjalankan usaha. c) Kurangi jumlah pengeluaran dari jumlah pendapatan. Anda dapat menghitung keuntungan dengan mudah jika menemukan nilai yang akurat untuk jumlah pendapatan dan pengeluran usaha. Sederhananya, kurangi pengeluaran dengan pendapatan untuk mendapatkan nilai keuntungan. Nilai yang didapatkan untuk keuntungan usaha menggambarkan jumlah uang yang didapat dalam periode waktu yang Anda tentukan. Penggunaan uang ini merupakan kewenangan dari pemilik usaha. Mereka dapat menggunakannya untuk diinvestasikan kembali ke dalam usaha, membayar pinjaman, dibagikan kepada pemegang saham, atau ditabung. d) Untuk dicatat bahwa nilai negatif keuntungan disebut “kerugian bersih” Daripada menyebutnya sebagai usaha yang mengalami "keuntungan negatif", kita biasa menyebutnya "mengalami kerugian bersih" atau "kerugian operasional bersih (NOL)". Jika usaha Anda mendapatkan hasil demikian, ini berarti tiba waktunya untuk berfokus, karena usaha Anda menghabiskan lebih banyak uang daripada yang bisa didapatkan. Hampir di setiap usaha hal ini harus dihindari, walaupun di awal mula usaha berjalan terkadang sulit untuk dihindari. Contoh NOL yaitu sebuah usaha harus membayar biaya operasi dengan melakukan peminjaman atau mendapatkan modal tambahan dari investor. e) Lihat dengan seksama penghasilan dan biaya di laporan laba rugi usaha. Karena perhitungan aktual yang digunakan untuk menemukan keuntungan dalam usaha sangat mudah, bagian tersulit dalam menghitung keuntungan dalam periode tertentu adalah menemukan informasi mengenai pendapatan dan pengeluaran yang akurat. Untungnya, kebanyakan usaha diharuskan untuk membuka dokumen perhitungan yang disebut dengan laporan laba rugi, yang mencantumkan sumber pendapatan dan pengeluaran perusahaan secara detail. Laporan laba rugi biasanya berisi detail laporan sumber pendapatan dan pengeluaran perusahaan maupun nilai "jumlah" total keuntungan selama masa perhitungan (dikatakan demikian karena nilai ini biasanya ditemukan di bagian bawah laporan laba rugi). Dengan menggunakan informasi laporan laba rugi, Anda dapat menghitung total keuntungan usaha dengan akurat.



36



Kemudian selanjutnya adalah memperinci pendapatan dan pengeluaran, berikut langkah – langkahnya. a) Awali dengan nilai penjualan usaha Anda Meskipun keuntungan perusahaan biasanya dinyatakan sebagai pendapatan dikurangi dengan pengeluaran, dua unit ubu biasanya dihitung dari berbagai sumber ialah pendapatan dan pengeluaran itu sendiri. Jadi, jika Anda mulai menghitung keuntungan usaha dari awal, Anda akan bekerja dengan beberapa nilai sumber pendapatan dan pengeluaran, dan bukan satu nilai dari masingmasing sumber. Pada bagian ini, Anda akan memperinci pendapatan dan pengeluaran usaha untuk menghitung keuntungan sedikit demi sedikit. Diawali dari keuntungan penjualan; jumlah uang yang dihasilkan oleh usaha dari penjualan barang dan jasa, dikurangi pengembalian, potongan harga, dan penerimaan barang yang hilang atau rusak. b) Kurangi biaya produk yang terjual (COGS) untuk mendapatkan pendapatan kotor. Dalam usaha, harus ada uang yang dikeluarkan untuk menghasilkan uang. Produk harus dibuat dari bahan baku, dan karena bahan baku atau pekerja tidak akan mau membuat produk dengan gratis, ini berarti Anda memerlukan biaya untuk membuat produk yang akan dijual. Biaya ini disebut biaya produk yang terjual, atau COGS. Yang termasuk dalam COGS ialah bahan baku dan biaya pekerja yang secara langsung berhubungan dengan pembuatan produk yang dijual, tapi tidak termasuk biaya tidak langsung seperti distribusi, pengiriman, dan upah pekerja penjual.[2] . Kurangi COGS dari penjualan bersih untuk mendapatkan pendapatan kotor. c) Kurangi semua biaya operasional. Perusahaan tidak hanya mengeluarkan uang untuk menjual produk dan/atau jasa pada konsumen. Perusahaan juga harus membayar karyawan, biaya usaha pemasaran dan juga biaya listrik. Biaya-biaya ini biasaya disebut biaya operasional dan ditentukan dari kebutuhan biaya yang digunakan untuk menjaga jalannya usaha, yang tidak secara langsung berhubungan dengan penghasilan dan pelaksanaan produk atau jasa yang dijual. d) Kurangi beban penyusutan/amortisasi Setelah mengurangi biaya operasional usaha, Anda juga akan mengurangi biaya sehubungan dengan penyusutan dan amortisasi. Penyusutan dan 37



amortisasi berhubungan (tapi tidak serupa) dengan biaya. Penyusutan melambangkan berkurangnya nilai aset berwujud seperti perlengkapan dan peralatan karena penggunaan dan keausan masa pakai aset dari operasi normal, sedangkan amortisasi melambangkan berkurangnya nilai aset tak berwujud seperti hak paten dan hak cipta dari umur aset. Mengurangi biaya-biaya ini setelah mengurangi biaya operasi akan memberikan Anda nilai pendapatan usaha. e) Kurangi juga dengan biaya lainnya. selanjutnya, Anda akan menghitung biaya luar biasa yang mungkin bukan merupakan perlengkapan dalam menjalankan usaha secara normal. Biaya semacam ini meliputi bunga pinjaman, pelunasan hutang, pembelian aset baru, dan lainnya. Ini semua dapat bervariasi untuk setiap masa perhitungan, khususnya jika strategi usaha perusahaan berubah. f)



Tambahkan pendapatan satu kali Selain mendapatkan nilai luar biasa lainnya, sebuah usaha juga bisa mendapatkan pendapatan satu kali, misalnya kesepakatan usaha dengan perusahaan lainnya, penjualan aset berwujud seperti peralatan, dan penjualan asrt yang tak berwujud seperti hak cipta dan merek dagang.



g) Kurangi pajak untuk menemukan pendapatan bersih Terakhir, ketika semua pendapatan dan pengurangan telah dihitung, biaya akhir yang biasanya dikurangi dari pendapatan usaha yang tertera di laporan laba rugi ialah pajak usaha. Perlu dicatat bahwa pajak sebuah usaha dapat dikenai lebih dari 1 aturan pemerintahan (singkatnya, sebuah usaha bisa saja membayar pajak pada negara dan juga pada daerah). Sebagai tambahan, harga pajak yang dibayarkan dapat berubah bergantung lokasi usaha dijalankan dan berapa banyak usaha tersebut mendapatkan keuntungan. Sekali Anda mengurangi biaya Anda sehubungan dengan pajak, nilai yang Anda peroleh sudah merupakan pendapatan bersih usaha, dan pendapatan tersebut dapat digunakan berdasarkan kebijakan pemiik usaha. 3) Strategi Pemasaran Produk Online Strategi pemasaran umumnnya terbagi menjadi dua. Yaitu B2B atau business to business dan B2C atau business to customer. Berikut ini adalah strategi pemasaran yang bisa Anda terapkan pada bisnis Anda : a) Menggunakan media sosial



38



Media sosial kini menjadi salah satu platform promosi yang sangat ampuh. Apalagi dengan era digital yang terus tumbuh seperti saat ini. Segalanya serba cepat denagn informatif. Tak heran banyak pebisnis ataupun perusahaan yang menginvestasikan banyak uang untuk membuat brand awareness yang bagus untuk produk mereka. Menggunakan media sosial sebagai sarana promosi, sudah tentu Anda dituntut untuk memiliki kreativitas. Kreativitas dalam menarik pelanggan menjadi faktor utama pada strategi ini. Anda juga harus dapat menganalisa tren yang sedang berlangsung sehingga Anda selalu dapat mengikuti kemauan pasar. b) Menawarkan produk secara gratis Taktik ini masih dianggap ampuh untuk menjaring konsumen. Karena, hari ini siapa sih yang akan menolak gratisan? Alasan lain kenapa strategi ini masih dan akan selalu digunakan adalah agar orang tertarik untuk membeli. Apalagi jika calon pelanggan belum pernah membeli produk yang bersangkutan. Sebuah perusahaan bisa langsung menawarkan produk sample atau contoh gratis secara door to door kepada calon konsumen. Jika produk tersebut adalah jasa atau produk digital, Anda bisa menawarkan free trial atau coba gratis untuk menarik minat konsumen mengatahui sebuah produk. c) Menggunakan iklan PPC PPC atau pay per click adalah jenis internet marketing yang bekerja dengan cara pemasang iklan hanya perlu membayar setiap iklan yang diklik oleh target konsumen.Iklan jenis ini lebih efektif, efisien, dan juga ekonomis dibandingkan iklan konvensional. d) Email Marketing Email marketing adalah cara lain stategi pemasaran yang patut Anda coba. Contohnya penerapan email marketing adalah pengiriman pesan newsletter dan promosi melalui email. Meski banyak yang menganggap email marketing sebagai spam yang berpotensi menganggu konsumen, fakta justru berkata sebaliknya. Pengguna email marketing justru makin bertambah setiap tahun. Email marketing dapat dikatakan 40 kali lebih efektif untuk menjangkau konsumen dibandingkan dengan media sosial. Efektivitas yang tinggi ini besar kemungkinan brand dapat menjangkau konsumen di area pribadi mereka, yaitu kotak masuk email. Kita semua tentu paham bahwa email adalah salah satu fitur yang paling vital pada kehidupan manusia hari ini. e) Affiliate marketing 39



Affiliate marketing atau pemasaran afiliasi berarti pelanggan umum Anda bisa mengiklankan produk Anda ke teman-teman atau pengikut mereka di media sosial mereka. Sebagai informasi, Jejualan juga punya program afiliasi yang bisa Anda ikuti. Klik disini untuk informasi lebih lanjut. 4) Strategi Pemasaran Produk Offline berikut beberapa taktik cerdas untuk memasarkan produk secara offline yang bisa Anda ikuti: a) Komunikasi langsung Sebelum adanya iklan secara online dan melalui email, pemasaran melalui SMS adalah pilihan pertamanya dan tidak dipungkiri masih banyak yang menggunakannya. Fakta bahwa banyak bisnis meminta nomor ponsel pelanggan saat mendaftar adalah untuk layanan dan menunjukkan bahwa mereka menggunakan pemasaran melalui SMS. Bila memungkinkan bisnis harus menggunakan komunikasi langsung untuk melakukan promosi. Menawarkan diskon selama masa promosi, serta layanan khusus, dapat meningkatkan pendapatan. Dalam beberapa kasus melalui SMS lebih efisien daripada mengirim email atau menjangkau pembeli melalui media sosial. b) Iklan Cetak Anda sebagai pemilik bisnis harus mendiversifikasi tentang cara pemasaran. Semakin banyak saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan maka semakin banyak pula orang yang akan dijangkau. Iklan yang dicetak secara offline dapat memberikan kontribusi yang signifikan. Memposting iklan di majalah lokal atau mencetak kartu nama dapat meningkatkan visibilitas usaha di komunitas offline lokal. c) Bertujuan untuk musim ramai Iklan cetak harus segera diluncurkan ketika momen musim pemasaran sedang naik . Bergantung pada target audiens, mungkin ada lebih dari satu musim dalam setahun. Untuk anggaran, bila penjualan dilakukan selama musim ramai tercatat mencapai 30 persen, maka investasikan 30 persen dari anggaran pemasaran selama periode ini. d) Radio Gelombang AM/ FM tradisional masih memiliki pemirsa dan layak untuk diiklankan di sini. Orang yang mendengarkan di mobil mereka berpotensi menjadi audiens yang besar. Mempromosikan barang melalui iklan memang 40



terlihat lebih mahal namun akan didengarkan oleh banyak orang. Kebanyakan mobil mempunyai gelombang radio dan orang akan mendengarkannya ketika mengemudi terutama saat sedang macet. e) Gunakan umpan balik ke pelanggan Sertakan pelanggan dalam proses pengambilan keputusan saat pemasaran offline. Targetkan pelanggan tetap atau meminta mereka untuk mengikuti survei. Saat merencanakan meletakkan iklan di radio, tanyakan apa yang ingin mereka dengar. Dengan begitu, pelanggan yang ada akan menjadi target. Namun hindari menelepon orang yang bukan pengguna terdaftar. f)



Baliho Salah satu alat pemasaran yang ampuh adalah baliho. Akan sangat terlihat oleh berbagai potensial orang mulai dari pengemudi mobil, motor, pelari, pejalan kaki dan lain-lain. Baliho menargetkan orang-orang dari berbagai generasi dan latar belakang sosial sehingga pendekatan satu ukuran untuk semua ini dapat memberikan hasil yang sangat baik. Isi baliho memiliki peran yang sangat penting.



g) Gandeng penulis Saat merancang kampanye untuk audiens offline, penulis pemasaran profesional dapat menambahkan bahan khusus dan tagline moto yang menarik perhatian pembaca. Pemiliki bisnis harus menyadari bahwa pemasaran offline dapat memenangkan sebagian besar pasar. Iklan offline juga dapat meningkatkan visibilitas bisnis dan menghasilkan prospek baru. c. Pada tahap ketiga, siswa diharuskan menemukan referensi belajar lain dari banyak sumber, agar permasalahan yang ada akan semakin jelas. Referensi belajar bisa artikel, video, lingkungan sekitar, perpustakaan, berita, situs internet, buku dan apapun itu asalkan bahan berasal dari sumber yang relevan. d. Pada tahap keempat, siswa diminta untuk berdiskusi dalam sebuah grup untuk mematangkan bahan sumber yang ada, lalu merumuskan solusi untuk permasalahan grup. Sehingga pertukaran pengetahuan dalam grup diskusi bisa dilaksanakan dengan baik. e. Pada tahap kelima, guru memberikan penguatan, agar siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang penuh tentang elemen yang dipelajari. 6. Asesmen



41



Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada siswa. Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif (proses) pada saat siswa secara bersama-sama melakukan diskusi terkait BEP dan pemasaran produk. Asesmen sumatif dilakukan guru dengan memberikan tugas kelompok, dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Melakukan perhitungan BEP atas produk b. Melakukan pemasaran produk kepada Perusahaan 7. Pengayaan dan Remedial a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan pengayaan dengan pembelajaran tambahan. b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa. 8. Refleksi Peserta Didik dan Guru a. Refleksi Peserta Didik 1) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran! 2) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 3) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan datang! b. Refleksi Guru 1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen diagnostik dan asesmen formatif) 2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran! 3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran?



C. LAMPIRAN 1. Lembar Kerja Peserta Didik ....................................................................................................................................... 42



2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul yang menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk melakukan proses pembelajaran berkaitan dengan BEP dan pemasaran produk 3. Glosarium Break Even Point atau BEP merupakan titik dimana jumlah pendapatan sama dengan jumlah pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan untuk memproject barang/jasa atau yang disebut dengan titik impas 4. Daftar Pustaka Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan Akuntan Indonesia tahun 2009. Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB.



43



BAB 7 EVALUASI DAN TINDAK LANJUT APLIKASI ADMINISTRASI PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA Nama Penyusun



: Julia Ratma Wardani, S.Pd :



Tahun Pelajaran



: 2022/2023



Kelas/Fase



: XI /F



Alokasi Waktu



: ....JP ( @ 45 Menit )



D. INFORMASI UMUM Identitas Sekolah



: SMK Asta Mitra Purwodadi



Kompetensi Awal



: Melakukan evaluasi dan tindak lanjut administrasi pengelolaan sarana dan prasarana di perusahaan komersial



Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, mandiri, dan kreatif Sarana dan Prasarana Alat



: : Laptop/Komputer, LCD, Layar, Laser Pointer, Meja Kursi, ATK, Printer, Instalasi Listrik



Bahan



: Power Point, Dokumen Kerja/Naskah Kerja



Target Peserta Didik



: Siswa kelas XI MPLB



Model Pembelajaran



: Project Based Learning



A. KOMPONEN INTI 1. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat memahami a. Melakukan implementasi sistem tata kelola sapras b. Melakuka evaluasi sistem tata kelola sapras c. Melakukan perbaikan sistem tata kelola sapras 2. Pemahaman Bermakna Peserta didik diajak berdiskusi terkait langkah terakhir dalam project evaluasi dan tindak lanjut sistem administrasi tata kelola sapras di industri komersial 3. Pertanyaan Pemantik Mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik terkait evaluasi dan tindak lanjut sistem administrasi tata kelola sapras di industri komersial yaitu : 44



a. Bagaimana langkah evaluasi sistem administrasi tata kelola sapras di industri komersial? b. Bagaimana langkah tindak lanjut sistem administrasi tata kelola sapras di industri komersial? 4. Persiapan Pembelajaran a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau media lain. b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian. c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing 5. Kegiatan Pembelajaran a. Pada bagian awal, guru menyampaikan dasar pengetahuan yang terdiri dari konsep dasar, instruksi, sumber, koneksi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mata pelajaran yang akan disampaikan. b. Pada bagian kedua guru, mengutarakan skenario atau permasalahan, lalu siswa melaksanakan aktivitas brainstorming. Ini berarti siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk menyatakan ide/pendapat, untuk melahirkan gagasan/pendapat/ide dari peserta didik. Berikut ini bahan materi yang diberikan kepada siswa: 1) Pengertian Evaluasi Usaha Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Prinsip dasar utama evaluasi usaha yaitu membandingkan rencana usaha yang sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang sudah dicapai pada akhir masa project. Sebuah usaha dapat dikatakan berhasil jika usaha tersebut bisa memenuhi kewajiban membayar bunga modal, upah tenaga kerja luar, alat-alat luar yang digunakan, serta sarana project yang lainnya dan juga termasuk kewajibannya pada pihak ketiga. Tujuan evaluasi usaha adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan usaha, apakah usaha tersebut sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan memberikan hasil seperti apa yang diharapkan. Kegunaan dari adanya evaluasi usaha yaitu: a) Untuk memperkecil resiko kegagalan investasi dan dapat memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. 45



b) Untuk memandu pemilik dana untuk dapat mengoptimalkan penggunaan dana yang dimiliki. Berikut beberapa alasan pentingnya melakukan evaluasi strategi: a) Ketika terjadi perubahan kondisi dan situasi pasar serta perekonomian di mana pasar semakin berkembang, teknologi pun berubah, dan pesaing-pesaing baru akan bermunculan. b) Aktivitas perusahaan yang semakin hari semakin kompleks dan rumit, maka dibutuhkan suatu kontrol yang lebih baik. c) Semakin terdensentralisirnya kekuasaan dan wewenang para manajer membutuhkan suatu alat untuk mengetahui aktivitas dan kinerja para pekerjanya. 2) Permasalahan Dalam Usaha dan Solusinya a) Waktu Waktu adalah salah satu masalah yang paling sering dihadapi pengusaha. Banyak pengusaha yang tidak bisa membagi waktunya dengan baik sehingga menyebabkan masalah bisnis lainnya seperti telat meeting yang bisa menyebabkan kehilangan klien, atau jatuh sakit karena terlalu banyak memikirkan pekerjaan. Untuk itu, seorang pengusaha harus mulai menerapkan manajemen waktu yang baik dengan mencoba membuat jadwal harian agar semua rencana pada hari itu dapat berjalan dengan baik. Nah, artinya waktu dan pengaturan dalam memanfaatkanmya itu sangat berharga bagi seorang pengusaha. b) Kurang percaya diri Banyak pengusaha yang kurang percaya diri untuk mengakui bahwa ia memiliki sebuah bisnis. Hal ini biasanya terjadi ketika kita baru memulai bisnis karena kurang percaya diri inilah pengusaha jadi tidak mudah dikenal oleh orang lain. Padahal dengan percaya diri yang tinggi, kalian secara tidak langsung dapat melakukan branding terhadap diri sendiri sebagai pengusaha yang menjual produk atau jasa tertentu sehingga produk yang dijual lebih mudah dikenali orang lain. c) Tidak adanya dukungan keluarga Beberapa orang masih berpikir berbisnis itu bisa memberikan kerugian besar. Hal inilah yang membuat banyak keluarga tidak mendukung anggota keluarganya memulai bisnis. Padahal, dukungan keluargalah yang dapat mendorong menjalankan sebuah bisnis. Fokus dalam mengelola bisnis dengan 46



baik membuat keluarga akan melihat bahwa kalian serius dalam menjalankan bisnis d) Pindah bidang bisnis Ada beberapa pengusaha yang mudah menyerah ketika mendapati bisnisnya sepi dan tidak berkembang. Misalnya kalian menjual sepatu dan sepi pesanan, lalu pindah ke bisnis furniture/mebel tapi ternyata tidak berkembang, kemudian kalian pindah lagi ke bisnis lainnya. Hal inilah yang sebenarnya membuat bisnis kalian tidak berkembang. Jika bisnis yang kalian miliki sepi dan tidak berkembang, yang harus kalian lakukan adalah fokus dan pikirkan strategi baru untuk mengembangkan bisnis. e) Perang harga Jadi untuk keluar dari masalah ini, jangan pernah menurunkan harga, tapi cobalah memberikan harga yang cocok sesuai dengan kualitas barang kita. Berikan pelayanan yang terbaik yang dapat membuat pelanggan menjadi puas. Mengapa begitu? Karena tidak semua konsumen menginginkan harga yang murah, tapi ada juga konsumen yang mencari produk atau barang dengan kualitas bagus dan bisa memberikan kenyamanan dalam berbelanja. Jadi berlatihlah menjadi usahawan yang dapat memberikan pelayanan terbaik buat pelanggan. f)



Manajemen keuangan yang buruk Keuangan adalah salah satu hal penting yang harus dikelola dengan bijak untuk kelangsungan perusahaan. Jika keuangan tidak dikelola dengan baik, pendapatan dan pengeluaran tidak akan terkontrol, sehingga bisa menyebabkan kebangkrutan. Dengan manajemen keuangan yang baik, dapat dengan mudah membuat perencanaan, memonitor dan mengontrol keuangan, hingga mengatur modal kerja. Untuk menerapkan manajemen keuangan yang baik, kalian membutuhkan laporan keuangan yang tepat. Oleh karena itu, kalian membutuhkan sistem akuntansi yang handal dalam menjalankan usaha/bisnis kalian.



3) Tahapan dalam Melakukan Evaluasi Usaha a) Analisis terhadap aspek pasar, hal ini dianggap penting karena tidak ada sebuah proyek bisnis yang dimana akan berhasil tanpa adanya sebuah bentuk dari permintaan terhadap barang serta jasa yang dibentuk oleh dari proyek itu sendiri. Pada dasarnya sebuah analisis dari pasar sendiri akan memiliki tujuan untuk mengetahui dari berapa besar luas yang dimiliki oleh pasar. 47



b) Analisis aspek teknik, dalam hal ini adalah melakukan penentuan dari jenis teknologi yang dimana akan dianggap paling sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh sebuah usah yang dilakukan pengkajian. c) Analisis aspek finansial, dalam hal ini akan digunakan untuk mencari tahu karakteristik finansial yang berasal dari sebuah perusahaan dengan cara menggunakan berbagai macam bentuk dari data akuntansi yang dimiliki olehnya. d) Evaluasi kemajuan, dalam hal ini adalah merupakan sebuah bentuk dari proses yang dimana akan terjadi secara terus menerus dan juga akan menjadi berkesinambungan. e) Melakukan monitoring, terhadap evaluasi dari usaha hal ini akan dilakukan untuk menjadi sebuah dasar untuk pelaku usah menjadi maju dan juga sukses dalam berbisnis. c. Pada tahap ketiga, siswa diharuskan menemukan referensi belajar lain dari banyak sumber, agar permasalahan yang ada akan semakin jelas. Referensi belajar bisa artikel, video, lingkungan sekitar, perpustakaan, berita, situs internet, buku dan apapun itu asalkan bahan berasal dari sumber yang relevan. d. Pada tahap keempat, siswa diminta untuk berdiskusi dalam sebuah grup untuk mematangkan bahan sumber yang ada, lalu merumuskan solusi untuk permasalahan grup. Sehingga pertukaran pengetahuan dalam grup diskusi bisa dilaksanakan dengan baik. e. Pada tahap kelima, guru memberikan penguatan, agar siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang penuh tentang elemen yang dipelajari. 6. Asesmen Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung. Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif (proses) pada saat siswa secara bersama-sama melakukan diskusi terkait evaluasi dan tindak lanjut dalam usaha. Asesmen sumatif dilakukan guru dengan memberikan tugas kelompok, dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Melakukan evaluasi sistem administrasi tata kelola sapras di industri komersial b. Melakukan tindak lanjut sistem administrasi tata kelola sapras di industri komersial. 7. Pengayaan dan Remedial a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan pengayaan dengan pembelajaran tambahan. 48



b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa. 8. Refleksi Peserta Didik dan Guru a. Refleksi Peserta Didik 1) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran! 2) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 3) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan datang! b. Refleksi Guru 1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen diagnostik dan asesmen formatif) 2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran! 3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya! 4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran? B. LAMPIRAN 1. Lembar Kerja Peserta Didik ....................................................................................................................................... 2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul yang menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk melakukan proses pembelajaran berkaitan evaluasi dan tindak lanjut sistem administrasi tata kelola sapras di industri komersial 3. Glosarium Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis 4. Daftar Pustaka Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan Akuntan Indonesia tahun 2009. Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB. 49



Raja, Oscar, Ferdy Jalu, dan Vincent D’ral, 2010. Kiat Sukses Mendirikan dan Mengelola UMKM. Jakarta: Lpress. Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Yogyakarta:BPFE, ed. 4, 2010).



50