LK Pemuaian Zat Padat [PDF]

  • Author / Uploaded
  • madu
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I Nyoman Madu Sudana, S.Pd BALI Praktikum pemuaian pada zat padat I. Tujuan : mengamati pemuaian pada zat padat II. Alat dan bahan : Alat Musschenbroek, sebatang aluminium, tembaga dan besi yang panjangnya sama. III. Langkah kerja : 1. Letakkan batang alumnium, tembaga dan besi diatas dua penumpu yang salah satu ujungnya dipasang baut dan ujung lainnya menekan pengungkit sebuah jarum penunjuk yang dapat berputar pada sumbunya. 2. Panaskan logam tersebut dengan pembakar spiritus, lalu amati apa yang terjadi dengan jarum penunjuk. 3. Catat panjang pemuaian batang-batang tersebut berdasarkan skala yang ditunjukkan oleh jarum pada tabel berikut : Tabel 1. Data hasil percobaan Suhu awal : 30,50C Nama Zat Pertambahan panjang (cm)ΔL Besi 0,03 Tembaga 0,04 Aluminium 0,05



Koefisien muai panjang 1,2 . 10-5 1,67 . 10-5 2,30 . 10-5



Perubahan Suhu 400C 400C 400C



Tabel 1. Data hasil percobaan Suhu awal : 30,5 C, perubahan suhu berbeda Nama Zat Pertambahan Koefisien muai Perubahan Suhu panjang (cm)ΔL panjang Besi 0,03 1,2 . 10-5 400C Tembaga 0,05 1,67 . 10-5 500C -5 Aluminium 0,08 2,30 . 10 600C



Panjang bahan 60 cm 60 cm 60 cm



0



Panjang bahan 60 cm 60 cm 60 cm



Pertanyaan : 1. Bagaimana pertambahan panjang aluminium, tembaga dan besi untuk pertambahan suhu yang sama ? Bagaimana dengan pertambahan suhu yang berbeda? Jawab: Berdasarkan hasil percobaan, pertambahan panjang aluminium terjadi lebih besar dari tembaga dan besi dengan pertambahan suhu yang sama. Sementara, pada pertambahan suhu yang berbeda, tetap aluminimun yang mengalami pertambahan panjang paling besar. Dapat diperhatikan pada tabel 2. Data hasil percobaan 2. Apakah kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini ? Berdasarkan hasil yang diperoleh, aluminium mengalami pertambahan panjang paling besar, kemudian dilanjutkan tembaga, dan terakhir yang paling kecil mengalami pemuaian panjang adalah besi. Koefisien muai panjang bahan sangat mempengaruhi pertambahan panjang bahan tersebut. Apabila zat padat dipanaskan maka akan terjadi pemuaian. Sebuah logam dapat memuai karena adanya pengaruh perubahan suhu yang meningkat atau karena



menerima kalor. Pemuaian ditandai dengan bertambahnya panjang suatu suatu zat padat tersebut. Jika kita perhatikan, koefisisen muai panjang aluminium adalah 2,30 . 10-5/oC-1, koefisien muai panjang tembaga sebesar 1,67 . 10-5 /oC-1 dan koefisien muai panjang besi 1,2 . 10-5 /oC-1. Koefisien muai panjang Aluminium lebih besar dari pada nilai koefisien muai panjang tembaga maupun besi. Koefisiean muai bahan aluminium bernilai lebih besar sebagai indikator bahawa titik didih bahan tersebut rendah, sehingga bahan menyerap kalor sangat baik dan perubahan suhu yang terajadi cukup dratis. Hal inilah yang menyebabkan aluminimum memuai lebih cepat dan memiliki pertambahan panjang lebih besar daripada tembaga dan besi seperti yang ditunjukkan dari hasil percobaan.