Pemuaian Zat Cair [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Praktikum IPA Modul 5 Pemuaian Zat Cair A. Tujuan Menguji bahwa zat cair (air) jika dipanasi akan memuai. B. Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. C. Dasar Teori



botol minuman bekas 1 buah. pewama secukupnya. sedotan minuman1 buah. baskom/ember 1 buah. Lilin mainan/malam secukupnya. termometer 1 buah.



Zat cair/air jika kena panas atau dipanasi maka akan memuai. Pemuaian zat cair tersebut sering juga disebut pemuaian volume. Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang. Sebagaimana yang telah dijelskan diatas bahwa khusus gas koefisien muai volumenya sama dengan 1/273. Persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu benda tidak jauh beda pada perumusan sebelum. Hanya saja beda pada lambangnya saja.



D. Langkah Kerja 1. Campurkan pewama (bebas) dengan air secukupnya. 2. Masukan cairan berwarna tersebut ke dalam botol bekas (usahakan bowl berwama putih bening) sampai penuh. 3. Tutuplah botol tersebut dengan 4. Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan Jilin sertakan sedotan minuman (usahakan sedotan berwarna putih bening). 5. Selanjutnya masukkan botol tersebut ke dalam baskom atau ember yang telah diisi dengan air panas. 6. Perhatikan gambar di bawah ini. E. Data Hasil Percobaan 1. Suhu larutan merah sebelum dimasukkan ke dalam air panas adalah 26 0 C 2. Suhu air panas dalam ember adalah 730 C 3. Ketinggian air yang merambat pada pipa dari lilin adalah 5 cm 1 menit pertama : 0,6 cm 1 menit kedua : 1 cm 1 menit ketiga : 1,4 cm 1 menit keempat : 1,8 cm 1 menit kelima : 2 cm



4.



Ketinggian maximum air yang merambat pada pipa : 2 cm, setelah mencapai



waktu 5 menit. 5. Suhu akhir pada pipa setelah mencapai ketinggian akhir adalah 370 C. 6. Suhu akhir dalam ember / baskom saat larutan pada pipa mencapai tinggi maksimum 520 C.



F. Pembahasan Botol yang telah diisi air berwarna merah dengan suhu 260 C ditutup dengan plastisin dengan sedotan air minum ditengahnya. Botol tersebut dimasukan dalam baskom yang berisi air panas ( 730 C ). Dalam waktu 5 menit air merambat pada pipa dari plastisin dengan ketinggian berubah-ubah. Setelah 5 menit suhu air dalam baskom menurun menjadi 520 C. Hal ini disebabkan karena ada perpindahan kalor / panas dari air dibaskom ke air dalam botol lalu ke pipa dan adanya perpindahan kalor dari air dibaskom keluar ( ke udara bebas ). G. Kesimpulan Pada percobaan zat cair, terjadi perpindahan kalor yaitu : 1.



Dari air di baskom ke air warna dalam botol.



2.



Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum ).



3.



Dari air di baskom ke udara luar.



4.



Dari air di baskom ( aluminium ) ke baskom tersebut.



H. Jawaban Pertanyaan 1.



Pada percobaan yang dilakukan ada berapa proses perpindahan kalor atau



panas? Jawab : Pada percobaan pemuaian zat cair, terjadi proses perpindahan kalor



2.



a.



Dari air di baskom / ember ke air warna dalam botol.



b.



Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum )



c.



Dari air di baskom / ember ke udara luar.



d.



Dari air di baskom ( aluminium ) ke baskom tersebut.



Apa yang terjadi pada larutan dalam pipa jika air dalam ember didinginkan?



Jawab :



Jika air di baskom / ember didinginkan, maka tidak akan terjadi pemuaian.



I.



DAFTAR PUSTAKA



http://e-dukasi.net/index http://yumehikari-yeppeo.blogspot.com/2013/03/titik-leleh-dan-titik-didih.html Rumanta, Maman, dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka