LKPD Produksi Hasil Perkebunan Edit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sekolah Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas/Semester Tahun Pelajaran



: SMK N 1 Bandar Pasir Mandoge : Produksi Pengolahan Hasil Perkebunan : Menerapkan Pengolahan Hasil Perkebunan : XI/1 : 2021/2022



Nama Kelompok Nama Anggota



: : 1. 2. 3. 4.



MENERAPKAN PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)



Kompetensi dasar : 3.3 Menerapkan pengolahan hasil perkebunan (karet, kelapa, kelapa sawit)



4.3 Memproduksi hasil perkebunan (kelapa sawit)



Indikator Pencapaian Kompetensi : 3.3.1 Mampu menjelaskan karakteristik hasil perkebunan (karet, kelapa, kelapa sawit) 3.3.2 Mampu menganalisis prinsip dasar pengolahan hasil perkebunan (karet, kelapa, kelapa sawit) 3.3.3. Menganalisis peralatan dan prinsip kerja alat pengolahan hasil perkebunan (karet, kelapa, kelapa sawit) 3.3.4. Mampu menentukan pengendalian mutu pengolahan hasil perkebunan (karet, kelapa, kelapa sawit) 4.3.1 Memproduksi hasil perkebunan (kelapa sawit)



a. Tujuan Pembelajaran : Melalui pembelajaran model Problem Based Learning dan pengintegrasian TPACK, dengan penyelidikan masalah, menggali informasi dari berbagai sumber belajar, mengolah informasi diharapkan peserta didik mampu berkomunikasi, berkolaborasi, berfikir kritis dan berkreasi (4C), sekaligus memiliki sikap religius, jujur, peduli, dan bertanggungjawab (PPK); Mampu menjelaskan karakteristik hasil perkebunan (karet, kelapa, kelapa sawit), Mampu menganalisis prinsip dasar pengolahan hasil perkebunan (karet, kelapa, kelapa sawit), Mampu menentukan pengendalian mutu pengolahan hasil perkebunan (karet, kelapa, kelapa sawit), Memproduksi hasil perkebunan (kelapa sawit); mampu menyajikan hasil studi literatur dan hasil praktik melalui presentasi dengan bertanggungjawab.



b. Teori Gula kelapa atau gula merah Gula merah dalah gula yang terbuat dari bahan baku utama nira kelapa yang telah diolah. Gula kelapa memiliki ciri khusus baik rasa, aroma dan bentuknya, yang sangat berbeda dengan gula



putih yang terbuat dari bahan tebu. Dari jenis industri kecil gula merah ini adalah salah satu bentuk peningkatan pendapatan penduduk dan bisa meningkatkan pendapatan asli daerah bertumpu pada ekonomi kerakyatan. Proses pembuatan gula dari nira pada prinsipnya adalah proses penguapan nira untuk menghasilkan cairan yang kental untuk selanjutnya dilakukan pencetakan. Alur proses pembuatan gula kelapa dapat dilihat pada gambar 80. Sebelum dimasak, nira disaring untuk membuang kotoran yang terbawa dalam nira misalnya bunga kelapa, lebah, semut, ataupun kotoran yang lain. Penyaringan dilakukan menggunakan kain saring yang bersih dan hasil saringan ditampung dalam tempat yang akan digunakan untuk proses pemanasan. Nira yang telah disaring selanjutnya dilakukan pemanasan pada suhu 110 °C. Pemanasan pada suhu tinggi ini kotoran halus akan mengapung di permukaan dan selanjutnya kotoran dibuang. Pemanasan nira ini akan menimbulkan buih yang berwarna kuning hingga coklat. Buih yang berwarna coklat ini biasanya akan meluap-luap dan untuk mencegah agar tidak tumpah dapat ditambahkan minyak kelapa. Untuk mencegah agar nira tidak tumpah dapat juga menggunakan parutan atau potongan kelapa. Minyak kelapa dipilih karena selain mengurangi buih juga tidak berpengaruh terhadap warna gula dan tidak menimbulkan ampas pada gula. Selama pemanasan nira terus diaduk agar panas merata pada seluruh bagian nira dan meminimalkan buih yang terbentuk. Selama pemanasan, terjadi reaksi pencoklatan pada nira yang dipengaruhi oleh kadar air dan pH. Semakin tinggi kadar air dan nilai pH, warna coklat yang terbentuk akan semakin tua. Peningkatan suhu juga akan mempercepat reaksi pencoklatan. Pemanasan dihentikan ketika nira sudah mulai pekat, berwarna kecoklatan, dan buihnya sudah mulai turun. Kematangan nira diukur dengan cara meneteskan pekatan nira ke dalam air dingin. Jika terdapat benang-benang gula yang dapat dipatahkan, pemanasan dihentikan tetapi pengadukan tetap dilakukan hingga pekatan nira mulai dingin kira-kira suhu 70 °C. Proses pemanasan mempengaruhi kualitas gula yang dihasilkan. Pemanasan



yang



terlalu



lama



akan



mengakibatkan gula berwarna gelap dan lebih keras. Pemanasan yang kurang akan menghasilkan gula yang lembek dan cepat meleleh. Pencetakan dimaksudkan untuk memberi bentuk dari gula yang dihasilkan dengan menggunakan cetakan bambu atau tempurung kelapa. Cetakan yang dipakai memiliki ukuran yang berbeda sehingga akan menghasilkan ukuran gula yang berbeda- beda pula. Sebelum digunakan cetakan direndam di dalam air agar gula mudah dilepas. Cara pencetakan dengan menuangkan pekatan nira yang sudah dingin ke dalam cetakan. Pelepasan gula dari cetakan dilakukan ketika gula telah mencapai suhu kamar.



Page 2 MENERAPKAN PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN A. MATERI SINGKAT



Gambar 1: Karet



Gambr 2: Kelapa



Gambar 3: Kelapa Sawit



Gambar 3: Pohon kelapa sawit tidak produktif



Page 3



MENERAPKAN PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN



B. KEGIATAN SISWA 1. Lembar Pengamatan Amati gambar di bawah ini, komoditas hasil perkebunan, tuliskan pada lembar pengamatan karakteristik hasil perkebunan yang Anda ketahui! Perhatikan gambar : Gambar Produk yang dihasilkan Karakteristiknya



Page 4



MENERAPKAN PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN Diskusikan lah dengan temanmu tentang : Karakteristik komitas hasil perkebunan?



2. Menganalisis prinsip dasar pengolahan hasil perkebunan (karet, kelapa, kelapa sawit) Setiap produk olahan memerlukan cara/proses pengolahan yang tepat. Dibawah ini merupakan bahan pangan/produk olahanyang dihubungkan dengan proses dalam teknik pengendalian bahan hasil pertanian. Tugas kalian adalah menentukan proses dalam teknik pengendalian bahan hasil pertanian yang tepat dengan produk/bahan pangan yang ingin diperoleh ! Produk



Proses dalam teknik pengendalian bahan hasil pertanian



1. karet



1.



2. kopra



2.



3. minyak kelapa



3.



4. minyak kelapa sawit



4.



5. gula merah



5.



3. Praktik Pengolahan Gula Merah dari Kelapa dan Kelapa Sawit Studi Kasus Amati gambar di bawah ini



Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=5QrzzRh55Xc Bila waktu penebangan tiba, terutama batang kelapa sawit, baik pelepah maupun daun menjadi limbah padat pada perkebunan kelapa sawit. Limbah padat tersebut hingga saat ini pemanfaatannya belum maksimal, karena belum adanya pengkajian dan usaha-usaha yang dilakukan agar dapat berdaya guna dan berhasil guna serta memberi nilai tambah yang lebih tinggi dalam pemanfaatan batang kelapa sawit. Sementara limbah padat tersebut tersedia cukup banyak di Indonesia (Lubis dan Darmoko, 1994). a. Langkah-langkah Kegiatan 1. Masing-masing kelompok mendiskusikan dan mendata cara pengolahan gula merah menggunakan literatur dari buku maupun internet. 2. Data yang didapatkan kemudian dituliskan di dalam tabel pengamatan. b. Hasil Pengamatan : Tabel 1. Hasil Pengamatan Produk Gula Merah Jenis Bahan Jenis Produk Nira kelapa sawit Nira kelapa



Cara pengolahan



Berdasarkan jenis produk pada tabel pengamatan, gula merah mana yang memiliki rasa yang lebih manis ? Jelaskan alasannya! Jawaban : ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………



Mengapa selama proses pemasakan gula merah dilakukan pemanasan secara terus menurus ? Jelaskan alasanya ! Jawaban : ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… Mengapa nira dilakukan pengendalian sebelum dipanaskan, jelaskan alasanya! Jawab : ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………