Logika Kel. 8 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENYIMPULAN LANGSUNG, EKUIVALENSI, KONVERSI DAN LAIN-LAIN Disusun Guna Memenuhi Tugas logika Mata Kuliah : Logika Dosen Pengampu : Abdullah, M.Ag



Disusun Oleh : Nailir Risydah



(1911010003)



Siti Naila Fitriani



(1911010009)



Lilis Septian Ningrum



(1911010013)



Adilfi Riyanda Juang



(1911010024)



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2019



KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya kami sekelompok tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.



Makalah ini di susun berdasarkan tugas dari proses pembelajaran yang telah di titipkan kepada kelompok kami. Makalah ini di susun dengan menghadapi berbagai tantangan, namun dengan penuh kesabaran kami memcoba untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini memuat tentang “ Penyimpulan langsung, Ekuivalensi, dan Konversi”. Tema yang akan di bahas di makalah ini sengaja di pilih oleh dosen pengampu kami untuk kami pelajari lebih dalam. Butuh waktu yang cukup panjang untuk mendalami materi ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.



Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Semoga makalah yang kami buat ini dapat di nilai dengan baik dan di hargai oleh pembaca meski makalah ini masih mempunyai kekurangan, kami selaku penyusun mohon kritik dan sarannya, terimakasih.



1



BAB I PENDAHULUAN



1. Latar Belakang Masalah Logika ialah ilmu penalaran pemikiran untuk mengetahui sebuah kebenaran. Ilmu ini melatih manusia berfikir lebih dalam sehingga lebih teliti dalam memahami suatu hal. Logika dikaitkan dengan pemahaman menurut akal (logis). Logika membicarakan kegiatan pemikiran secara lengkap beserta prosesnya kearah kebenaran, membicarakan susunan konsep, nuansa term dan segala sesuatunya yang menyangkut seluk beluk kegiatan pemikiran. Didalam logika dikenal dengan istilah



“penyimpulan” yaitu hal



pemikiran. Berpangkal pada putusan tertuntu, kita sering kali dapat secera langsung menyimpulkan suatu putusan baru dengan memakai subjek dan predikat yang sama.



2. Rumusan Masalah a. Apa pengertian penyimpulan langsung ? b. Apa definisi penyimpulan langsung dan macam-macamnya?



3. Tujuan a. Untuk mengetahui pengertian penyimpulan langsung b. Untuk mengetahui definisi penyimpulan langsung dan macammacamnya.



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Penyimpulan Langsung Penyimpulan langsung yaitu premis dapat terdiri dari satu, dua, atau lebih putusan. Berpangkal pada putusan tertentu, kita sering kali dapat secara langsung menyimpulkan suatu putusan baru (kesimpulan), dengan memakai subjek dan predikat yang sama. Ini disebut penyimpulan langsung (immediate inference). Pemikiran atau penyimpulan dari kata-kata yang dirangkaikan menjadi kalimat-kalimat atau putusan-putusan yang dirangkaikan menjadi suatu pemikiran. Contoh: Apakah dapat dikatakan jiwa manusia dapat mati? Dengan lain perkataan: apakah predikat ’ tak dapat mati’ dapat diterapkan pada subjek ‘jiwa‘? Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus mencari alasan. Misalnya: Jiwa manusia S



=



Rohani



=



Tak dapat mati



=



M



=



P



Jadi, ketika ada dua putusan S=P adalah ”jiwa manusia tak dapat mati’ harus ada alasan untuk menghubungkan putusan satu dengan yang lain yaitu M seperti yang ada di atas, dan alasan penghubung antara S dan P adalah M (rohani) dan diambil keputusan bahwa ‘’jiwa manusia =rohani=tak dapat mati”. Penyimpulan



dalam



bahasa



artinya



mencari



dalil,



mencari



keterangan, mencari petunjuk, sebab dengan indikator ini dapat di peroleh pengertian sebagain kesimpulan.1



1



Anisa Listiana, Logika, Kudus, Media Ilmu Press, 2017, hlm. 109-110



3



B. Definisi penyimpulan Langsung dan Macam-macamnya Penyimpulan



langsung



(immediate



inference)



adalah



sebuah



penalaran, yang premisnya dapat terdiri dari satu, dua atau lebih putusan dengan berpangkal pada putusan tertentu. Kita dapat secara



langsung



menyimpulkan suatu putusan baru (kesimpulan), dengan memakai subjek dan predikat yang sama. Istilah



” penalaran lansung” berasal dari Aristoteles



untuk menunjuk penalaran, yang premisnya hanya terdiri dari sebuah proposisi saja. Konsiklusinya ditarik langsung dari proposisi yang satu itu dengan membandingkan subjek dan predikatnya. Sistem logika yang mengenai penalaran langsung itu di dasarkan atas proposisi kategorik bentuk S=P. Dalam bentuk proposisi kategorik yang demi kian itu baik term untuk subyek mau pun untuk predikatnya menunjuk kepada suatu subtantive, dan dalam bahasa berupa kata benda. Kaitan antara subjek dan predikat terdiri dari kopula. Contoh; ” kerbau (Kata benda) itu (kopula) binatang (kata benda)’’. Bentuk ini adalah bentuk proposisi kategorik yang di pakai sebagai dalam system Aristoteles proposisi proposisi kategorik yang berbeda bentuknya, harus di kembalikan kepada bentuk proposisi standar ini.banyak proposisi kategorik yang predikatnya tidak menunjuk suatu substantive, akan tetapi suatu sifat. Misalnya; ‘’burung bangau itu putih’’, “lukisan itu bagus’’.2 Cara bergerak secara langsung dari proposisi satu ke proposisi lainnya, dapat terjadi menjadi beberapa macam, yaitu: A. Ekuivalensi Ekvuivalensi adalah mengatakan hal yang persis atau sama. Putusanputusan itu sebenarnya tidak menyatakan putusan yang baru, hanya saja perumusannya berlainan, tetapi dengan menggunakan subjek dan predikat atau nilai yang sama.3



2 3



Masdi, Logika, Kudus, STAIN Kudus, 2009, hlm. 63 Anisa Listiana, Op.Cit, hlm.110-112



4



Contoh: Tak ada orang belgia yang menjadi jago pencak berarti dapat disimpulkan bahwa taka da jago pencak yang berbangsa bahagia 4



B. Konversi Konversi adalah proses melalui mana kita menukar subjek dan predikat sebuah proposisi tanpa mngubah kebenarannya. Atau juga konversi adalah deduksi dari suatu premis melalui transposisi (pergantian, penukaran) subjek dan objek. Jadi alih-alih mengatakan subjek adalah predikat, kita mengatakan predikat adalah subjek. Misalnya tiada manusia seekor harimau - TIADA harimau seorang manusia. “ Tanpa mengubah kebenarannya” artinya adalah proposisi tidak boleh menerangkan lebih dari pada proposisi yang kita pakai untuk mulai. Atau kalo kita rumuskan dalam bahasa logika ekstensi (lingkungan) yang zdimiliki suatu term sebagai subjek atau predikat, tidak boleh bertambah selama proses konversi berlangsung.5



Pembagian konversi 1) Konversi bersahaja Subjek dan predikat ditukar tanpa mengubah ekstensi subjek dan predikat



tersebut.



Dalam



konversi



bersahaja



kuantitas



premis



dipertahankan. Misalnya: 



Beberapa mahasiswa pandai – beberapa yang pandai adalah mahasiswa







Beberapa orang indonesia adalah jahat – beberapa yang jahat adalah orang indonesia



4 5



Anisa Listiana, Op.Cit, hlm 110-112 Poespoprodjo, Logika scientifika, Bandung, Pustaka Grafika, 1999, hlm.191-192



5



2) Konversi aksidental Subjek dan predikat ditukarkan, tetapi ekstensi (lingkungan) salah satu dari padanya dikurangi ( biasanya dengan mengurangi kuantitas premis) misalnya: 



Semua jaksa adalah manusia – beberapa manusia adalah jaksa Konversi semacam itu diizinkan pada proposisi-proposisi A dan E ada juga kemungkinan ketiga, tetapi oleh karena tidak bernilai praktis, maka kita lewatkan saja.6



C. Kemungkinan dan eksistensi 1) Pemikiran ( penalaran, inferensi) yang dapat secara langsung ditarik: a. Apabila suatu hal ada, hal tersebut mungkin. Misalnya : jiwa dan badan dihubungkan dalam manusia, jadi jiwa dan badan dapat dihubungkan dalam manusia, jadi jiwa dan badan dapat dapat dihubungkan. b. Apabila suatu hal tidak mungkin, maka hal tersebut tidak ada. Misalnya : persegi bulat tentu itu tidak mungkin, maka persegi bulat tidak terdapat di mana pun juga. Tetapi yang berikut ini tidak dapat menariknya secara langsung. a. Apabila suatu hal dapat ada, hal itu ada. Misalnya : tentu saja ssebuah dunia lain itu mungkin ( dapat ada), tapi hal ini kita tidak dapat secara langsung menyimpulk, jadi sebuah dunia lain tersebut ada.. b. Apabila suatu hal tidak ada, hal tersebut tidak dapat ada. Misalnya : planet dunia kita hanya memiliki sebuah pelanet. Tetapi dari kenyataan inikita tidak dapat secara langsung berkesimpulan : jadi kemungkinan adanya bulan lain tidak ada.



6



Poespoprodjo, Op.Cit, hlm.193194



6



D. Kontraposisi Kontraposisi adalah proses melalui mana kita menukar subjek dan predikat dari sebuah proposisi dengan nonsubjek dan nonpredikat. Pembagian dalam kontraposisi antara lain: a. Kontraposisi bersahaja artinya mempertahankan kuantitas. Misalnya : setiap manusia itu fana – setiap yang bukan fana itu bukan manusia. b. Kontraposisi aksidental artinya mengurangi kuantitas premis. Misalnya : tiada manusia seorang malaikat – beberapa bukan manusia adalah bukan seorang - bukan malaikat ( seorang malaikat).7



E. Obversi Obversi adalah suatu bentuk penyimpulan langsung dari sebuah proposisi tanpa mengubah arti, tetapi membawa perubahan pada kualitasnya dan mengubah predikat dengan kontraditorisnya. Dalam obversi sering kita harus memasukkan kata “ bukan “dua kali, yakni menyangkal unsur penghubung dan predikat. Hal ini bertumpu pada prinsip : dua negatif menghasikan hal yang positif.8 Contoh: Semua mahasiswa adalah orang-orang intelek (Premis). Kesimpulan: 1. Tak ada mahasiswa adalah orang-orang yang tak intelek 2. Tak ada yang tak intelek adalah mahasiswa



7 8



Poespoprodjo, Op.Cit, hlm. 194 Poespoprodjo, Op.Cit, hlm. 195



7



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan a. Pengertian Penyimpulan Langsung Penyimpulan langsung yaitu premis dapat terdiri dari satu, dua, atau lebih putusan, dapat secara langsung menyimpulkan suatu putusan baru (kesimpulan) dengan memakai subjek dan predikat yang sama. Contoh: Jiwa manusia S



=



Rohani



=



Tak dapat mati



=



M



=



P



b. Definisi penyimpulan Langsung Penyimpulan langsung (immediate inference) adalah sebuah penalaran, yang premisnya dapat terdiri dari satu, dua atau lebih putusan dengan berpangkal pada putusan tertentu dapat secara langsung menyimpulkan suatu putusan baru (kesimpulan), dengan memakai subjek dan predikat yang sama penalaran langsung itu di dasarkan atas proposisi kategorik bentuk S=P. Contoh; ” kerbau (Kata benda) itu (kopula) binatang (kata benda)’’ c. dan Macam-macamnya yaitu: 1. Ekuivalensi Ekvuivalensi adalah mengatakan hal yang persis atau sama. Putusan-putusan itu sebenarnya tidak menyatakan putusan yang baru, hanya saja perumusannya berlainan, tetapi dengan menggunakan subjek dan predikat atau nilai yang sama. Contoh: Tak ada orang belgia yang menjadi jago pencak berarti dapat disimpulkan bahwa taka da jago pencak yang berbangsa bahagia.



8



2. Konversi Konversi adalah proses melalui mana kita menukar subjek dan predikat sebuah proposisi tanpa mngubah kebenarannya. Atau juga konversi adalah deduksi dari suatu premis melalui transposisi (pergantian, penukaran) subjek dan objek. 3. Kemungkinan dan eksistensi 4. Kontraposisi 5. Obversi . d.



DAFTAR PUSTAKA



Poespoprodjo, 1999, Logika Scientifika, Bandung, Pustaka Grafika. Anisa Listiana, 2017, Logika, Kudus, Media Ilmu Press. Masdi, 2009, Logika, Kudus.STAIN Kudus.



9