4 0 1 MB
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SMA Negeri 1 Muaro Jambi
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: XI (Sebelas) / Ganjil
Materi Pokok
: Sistem Pencernaan
Alokasi Waktu
: 2 Minggu x 4 JP
A. Kompetensi Inti
KI-1
KI-2
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3
: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar KD Pengetahuan 3.6
Menganalisis
KD Keterampilan
hubungan
antara 4.6 Menyajikan laporan hasil uji zat
struktur jaringan penyusun organ pada makanan sistem
pencernaan
dalam
yang
terkandung
dalam
kaitannya berbagai jenis bahan makanan dikaitkan
dengan nutrisi, bioproses dan gangguan dengan kebutuhan energi setiap individu fungsi yang dapat terjadi pada sistem serta teknologi pengolahan pangan dan pencernaan manusia
keamanan pangan
C. Indikator No 1
Indikator Pengetahuan Menjelaskan jenis dan fungsi zat makanan
No 1
Indikator Keterampilan Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai
jenis
bahan
makanan
dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap
individu
serta
teknologi
pengolahan pangan dan keamanan pangan 2
Menyusun menu makanan sehat dan seimbang untuk kategori aktivitas normal
3
Menjelaskan struktur organ-organ pencernaan pada manusia
4
Menjelaskan fungsi organ-organ pencernaan pada manusia
5
Menganalisis proses pencernaan zat makanan protein,
berupa lemak
karbohidrat,
didalam
pencernaan pada manusia
saluran
6.
Menjelaskan kelainan-kelainan yang terjadi pada sistem pencernaan
D. Tujuan Pembelajaran Setelah terjadinya proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat Menjelaskan jenis dan fungsi zat makanan, Menyusun menu makanan sehat dan seimbang untuk kategori aktivitas normal, Menjelaskan struktur organ-organ pencernaan pada manusia, Menjelaskan fungsi organ-organ pencernaan pada manusia, Menganalisis proses pencernaan zat makanan berupa karbohidrat, protein, lemak didalam saluran pencernaan pada manusia, Menjelaskan kelainan-kelainan yang terjadi pada sistem pencernaan, dan Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan. E. Metode Pembelajaran Pendekatan
: Scientific
Metode Pembelajaran
: Ceramah, Diskusi, Pengamatan
Model Pembelajaran
: Cooperatif learning, Picture and Picture
F. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran
Media: -
PPT
-
Video
-
Laptop
-
Proyektor
-
Papan Tulis dan Spidol
-
Poster Organ Pencernaan
-
Lembar Kerja Peserta Didik
Sumber Belajar: -
Buku Biologi Kelas XI Renni Diastuti
-
Buku Biologi Untuk SMA Kelas XI Gunawan dkk
-
Buku Biologi SMA Kelas XI Arif Priadi
-
https://youtu.be/9CQdJa_wK_M
-
https://saintif.com/sistem-pencernaan-manusia/
-
https://dessdonndinn.wordpress.com/2012/05/20/pencernaankarbohidtrat-protein-lemak/
-
https://id.wikihow.com/Menyusun-Menu-Makanan-yang-Sehatdan-Seimbang
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (2x45 menit) Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu (menit)
Pendahuluan 1. Mengkondisikan kesiapan kelas ( Berdoa 15 Menit
dan memeriksa kehadiran peserta didik) 2.
Mengajukan
pertanyaan
yang
ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan: “Apa saja struktur kimiawi penyusun sel? 3. Menyampaikan Kompetensi Dasar 4. Mengaitkan permasalahan dengan materi yang akan terjadi ( Menampilkan gambar orang yang kurus menjadi gendut, Diberi pertanyaan kepada siswa apa yang terjadi pada gambar tersebut 5.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung. Inti
1.
Menjelaskan
materi
pembelajaran
tentang Zat Makanan melalui media PPT 2. Membagi Peserta didik dalam beberapa kelompok yang heterogen berdasarkan tingkat kemampuan belajar, masing-masing kelompok di beri LDS (lembar diskusi siswa)yang berisi pertanyaan dari bahan ajar tentang zat makanan 4. Guru menjelaskan petunjuk yang ada di LDS dan bekerja sesuai dengan petunjuk yang ada di LDS 5. Menayangkan Video Zat makanan yang dijadikan sebagai bahan diskusi 7. Peserta didik menulis hasil diskusi dari video yang telah ditayangkan 8. Guru sebagai moderator, motivator dan fasilitator
dalam
membimbing
siswa
berdiskusi dalam kelompok 9.Guru menilai keterampilan mengolah dan menalar kegiatan siswa dalam diskusi kelompok 10.
Perwakilan
dari
masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok 11.
Guru
menilai
kemampuan
siswa
berkomunikasi lisan 12.Guru
Memberikan
reward
kepada
kelompok yang telah berpartisipasi aktif.
Penutup
1. Guru
bersama
peserta
didik
65 Menit
Meluruskan jawaban dari kelompok
10 Menit
penyaji apabila ada pertanyaan atau tanggapan 2. Melakukan refleksi sekaligus evaluasi terhadap
pembelajaran
hari
ini
(menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasi) 3. Membuat rangkuman/ menyimpulkan hasil belajar 4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan guru menutup
pembelajaran
dengan
mengucap salam
Pertemuan 2 (2x45 menit) Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu (menit)
Pendahuluan 1.
Mengkondisikan
kesiapan
kelas
( Berdoa dan memeriksa kehadiran peserta didik) 2. Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari “Pada Pertemuan
sebelumnya
kita
sudah
membahas alat peredaran darah, ada yang masih ingat apa saja alat peredarah darah” 3. Menyampaikan Kompetensi dasar 4. Mengaitkan permasalahan dengan materi yang akan terjadi ( Menampilkan gambar orang yang mengalami penyakit wasir, diberi pertanyaan kepada peserta didik apa
15
yang terjadi pada gambar tersebut) 5.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung. Inti
1. Menjelaskan Materi Organ Pencernaan
65 Menit
dan Proses Pencernaan Zat Makanan melalui media PPT 2. Dengan
diberikan
pencernaan
Poster
manusia
sistem
peserta
didik
diminta mengidentifikasi organ-organ pada
sistem
pencernaan
makanan
manusia dan proses pencernaan yang terjadi 3. Peserta didik bermain dengan anggota kelompok,
yang
paling
menyusun
gambar
cepat
merupakan
pemenang 4. Guru menilai keterampilan mengolah dan menalar kegiatan siswa dalam diskusi kelompok 5. Guru
Memberikan
reward
kepada
kelompok yang telah berpartisipasi aktif Penutup
1. Melakukan refleksi sekaligus evaluasi terhadap pembelajaran hari ini (menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasi) 2. Membuat rangkuman/ menyimpulkan hasil belajar 3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan guru
10 Menit
menutup pembelajaran dengan mengucap salam
Pertemuan 3 (2x 45menit) Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan 1.
Mengkondisikan
kesiapan
Alokasi Waktu kelas
15 menit
( Berdoa dan memeriksa kehadiran peserta didik) 2. Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari 3. Menyampaikan Kompetensi dasar 4. Mengaitkan permasalahan dengan materi yang akan terjadi 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung. Kegiatan Inti
1. Guru menayangkan video kelainan yang terjadi pada sistem pencernaan manusia 2.Guru
membagi
siswa
menjadi
6
kelompok dan memberikan tugas berkaitan kelainan pada sistem pencernaan 3. memberikan masalah - masalah dengan cara membimbing siswa mengidentifikasi masalah 4.Guru membimbing siswa mengumpulkan berbagai informasi mengenai kelainan pada sistem pencernaan dari video dan berbagai
65 menit
literature 5.
Guru
membimbing
siswa
untuk
mengolah data yang didapatkan 6. Guru mengintruksikan siswa untuk mempresentasikan hasil pengamatannya dan memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk memberikan tanggapan kepada siswa yang telah melakukan presentasi 7. Siswa menyampaikan hasil diskusi didepan kelas, setiap siswa memberikan tanggapan atas presentasi siswa lainnya 8. Guru memberi tanggapan terhadap pendapat dari siswa dan mengaitkannya dengan materi yang sudah ada Penutup
1.Guru bersama siswa menyimpulkan hasil belajar 2. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
H. Penilaian dan Pembelajaran Remedial 1. Teknik Penilaian (terlampir) a. Sikap
Penilaian Observasi
10 menit
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap. Hari/
Nama
Kelas
Tanggal
Kejadian/
Butir
Positif/
Tindak
Perilaku
Sikap
Negatif
Lanjut
b. Pengetahuan
Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Penugasan: a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik.
c. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut: Instrumen Penilaian diskusi: No
Aspek yang Dinilai
1
Penguasaan materi diskusi
2
Kemampuan menjawab pertanyaan
3
Kemampuan mengolah kata
100
75
50
25
No
Aspek yang Dinilai
4
100
75
50
Kemampuan menyelesaikan masalah Keterangan : 100
= Sangat Baik
75
= Baik
50
= Kurang Baik
25
= Tidak Baik
Penilaian Proyek
Penilaian Produk
Penilaian Portofolio Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll Instrumen Penilaian No
Aspek yang Dinilai
100
75
50
25
1 2 3 4 2. Pembelajaran Remedial a. Remedial Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut : 1.Jelaskan tentang Sistem Gerak pada Manusia! 2.Jelaskan tentang Gangguan/kelainan yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia! 3.Jelaskan tentang Teknologi yang dapat memantu kelainan pada sistem gerak manusia PROGRAM REMIDI Sekolah
: ……………………………………………..
25
Kelas/Semester
: ……………………………………………..
Mata Pelajaran
: ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke
: ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : …………………………………………….. Bentuk Ulangan Harian : …………………………………………….. Materi Ulangan Harian
: ……………………………………………..
(KD / Indikator)
: ……………………………………………..
KKM
:…………………………………...................
Nama No
Peserta Didik
Nilai Ulangan
Indikator
Bentuk
Nilai
yang Belum
Tindakan
Setelah
Dikuasai
Remedial
Remedial
Keterangan
1 2 3 dst
Jambi, November 2020 Guru Pamong
Mahasiswa PLP
Rosni Rani, S.Pd.
Loly Nadila Putri R
NIP. 197001291993012001
NIM. A1C417034
LAMPIRAN A. Lampiran Materi 1. Jenis dan Fungsi Zat Makanan
Makanan yang dimakan oleh manusia, terdiri dari beberapa jenis zat makanan. Zat makanan adalah bahan makanan yang dikonsumsi dan diperlukan oleh tubuh. Zat makan dibedakan menjadi dua, yaitu zat makanan makro dan zat makanan mikro. Zat makanan makro adalah zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak. Sedangkan zat makanan mikro adalah zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit. Fungsi makanan bagi tubuh manusia :
Sebagai penyedia energi : karbohidrat 4,1 kalori, protein 4,1 kalori, lemak 9,3 kalori
Untuk pertumbuhan, perkembangan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak
Sebagai zat pelindung dan pertahanan tubuh
Berperan menjaga keseimbangan cairan tubuh (homeostasis)
A. Zat Makanan Makro 1. Karbohidrat Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari padi-padian (umbi, jagung, dan gandum), umbi-umbian (singkong, ubi, dan kentang), tepung, dan sagu. Karbohidrat memiliki fungsi sebagai berikut.
Sebagai sumber energi
Menjaga keseimbangan asam dan basa
Berperan dalam metabolisme
Pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh
Berdasar gugus gula penyusunnya karbohidrat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu : 1. Monosakarida : karbohidarat yang tersusun satu gugusan gula. Contoh : glukosa, galaktosa, fruktosa. 2. Disakarida : karbohidrat yang tersusun atas dua gugusan gula. Contoh : maltosa (gula emping), laktosa (gula susu), sukrosa (gula tebu). 3. Polisakarida : karbohidrat yang tersusun atar lebih dari 10 gugusan gula. Contoh :
amilum (pati), selulosa dan gliokogen (gula otot)
2. Protein Merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O, N, dan kadangkala S, P. • Komponen dasar protein adalah senyawa organik sederhana disebut asam amino, jadi di dalam saluran pencernaan, protein akan disederhanakan menjadi senyawa asam amino • Protein yang tersusun atas asam amino itu meliputi : Asam amino Essensial Asam amino Non Essensial • Asam amino esensial (utama) : asam amino yang harus ada dan didapatkan dari luar tubuh manusia karena tubuh tidak mampu mensintesisnya, • Asam amino esensial ini meliputi 10 macam, yaitu : lisin isoleusin triptofan treonin histidin metionin fenil alanin valin leusin arginin • asam amino nonesensial : asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh sendiri • Asam amino non esensial ini meliputi : alanin sistein glisin prolin tirosin Asam glutamat • Sumber protein : hewani : udang kering (62,4%) ikan asin kering (42%) sarang burung (37,5%) teri kering (33,4%) keju (22,5%) udang segar (21%) bandeng (20%) hati sapi (19,7%) daging sapi (18,3%) daging kerbau (18,7%) daging ayam (18,2%) daging kambing (16,6% 2. nabati : kedelai (34,9%) kwaci (30,6%) kacang tanah (25,3%) biji kara benguk (24%) kacang tolo (22,9%) kacang hijau (22,2%) biji jambu mete (21,2%) tempe kedelai murni (18,3%) • Bila tubuh seseorang mengalami kekurangan protein yang berkepanjangan maka akan dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit busung lapar (hongeroedem)
dan kwashiorkor. • Fungsi protein bagi tubuh manusia, yaitu : 1. membangun sel-sel yang rusak membentuk zat pengatur seperti enzim dan hormon 2. membentuk zat kebal atau antibodi 3. bahan membentuk senyawa asam amino lainnya 4. sebagai sumber energi, 1 gr menghasilkan 4,1 kalori 5. menjaga keseimbagan asam basa dalam darah
3. Lemak • Merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O. • Komponennya adalah asam lemak dan gliserol. • Asam lemak dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Asam lemak jenuh : berujud padat dan bersama gliserin dapat disintesis sendiri oleh tubuh. 2. asam lemak tidak jenuh : berujud cair dan tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar. • Sumber lemak : 1. hewani : minyak ikan (100%), kuning telur ayam (31, 9%), daging itik (28,6%), belut (27%), daging ayam (25%, keju. 2. nabati : minyak kelapa sawit (100%), minyak kacang tanah (100%), minyak kenari (66%), kemiri (63%), wijen (51,1%), biji jambu mete (49,6%), biji kacang tanah (42,8%), kwaci (42,1%), serbuk coklat (23,8%), kedelai (18,1%), advokat. • Fungsi Lemak : 1. penghasil energi atau kalor, 1 gr menghasilkan 9,3 kalori
2. pelarut vitamin A, D, E dan K 3. pelindung alat-alat tubuh 4. pelindung tubuh dari suhu rendah 5. membangun bagian sel tertentu
4. Air Air diperoleh dengan langsung melalui minum dan secara tidak langsung dari buahbuahan atau makanan lain. • Air dalam tubuh diperlukan dalam jumlah yang besar karena berfungsi untuk: 1. melarutkan zat makanan, 2. Air juga untuk mengangkut zat makanan dari jaringan ke jaringan yang lain 3. untuk mengangkut zat sampah dari jaringan ke alat ekskresi 4. untuk menjaga stabilitas suhu tubuh.
B. Zat Makanan Mikro 1. Vitamin Adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh dan tidak menghasilkan energi. • vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh, sehingga harus didatangkan dari luar tubuh • Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup • kekurangan vitamin dapat menyebabkan defisiensi (avitaminosis) dan dapat memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita. • Vitamin digolongkan berdasarkan kelarutannya di dalam air : 1. Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C . Vitamin yang larut dalam air biasanya hanya dapat disimpan dalam jumlah yang sangat sedikit dan waktu yang singkat. Vitamin ini diserap oleh tubuh dan masuk ke aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh. Jika tidak diperlukan akan dikeluarkan bersama dengan urine, terkecuali Vit B12 yang disimpan dalam hati. dengan kata lain kita perlu menyediakan vitamin ini untuk tubuh kita setiap hari secara terus menerus 2. Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK. • macam dan jenis vitamin, sumber serta akibat kekurangan 1. Vitamin A • sumber vitamin A : susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buahbuahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain) • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A : rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain. 2. Vitamin B1 • sumber : gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya
• Penyakit yang ditimbulkan: kulit kering, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang. 3. Vitamin B2 • sumber :sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya. • Penyakit yang ditimbulkan : turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya. 4. Vitamin B3 • sumber : buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dll. • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan : terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mualmual, dan lain-lain 5. Vitamin B5 • sumber yang mengandung vitamin B5 : daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain. • Penyakit yang ditimbulkan : otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecahpecah dan bersisik, dan lain-lain . 6. Vitamin B • sumber yang mengandung vitamin B6 = kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain. • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 = pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dll. 7. Vitamin B12 • sumber yang mengandung vitamin B12 ; telur, hati, daging, dan lainnya • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 = kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya 8. Vitamin C • sumber yang mengandung vitamin C = jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C = mudah infeksi pada
luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain 9. Vitamin D • sumber yang mengandung vitamin D = minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D = gigi akan lebih mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yaitu betis kaki akan membentuk huruf O atau X. 10. Vitamin E • sumber yang mengandung vitamin E: ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E : mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll 11. Vitamin K • sumber yang mengandung vitamin K : susu, kuning telur, sayuran segar, dll • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K : darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya
2. Mineral • Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. • Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi. • Tanpa beberapa mineral / vitamin, maka beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi dengan baik. • Perbedaan antara vitamin dan mineral adalah bahwa mineral merupakan senyawa anorganik, sedangkan vitamin organik.
• Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh, bukan berdasarkan kepentingan • Mineral minor tak kalah penting dibandingkan mineral utama. Kekurangan mineral minor akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius. • Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, mineral dikelompokan menjadi dua : 1. Mineral utama (mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, contoh : Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida 2. sedangkan mineral minor (trace elements) adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari. Contoh: kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc . • Mineral yang baik bagi tubuh adalah mineral organik yang hanya bisa didapatkan langsung dari sayur dan buah – buahan atau secara tidak langsung dari daging hewan. • Hal tersebut dikarenakan tumbuhan dapat memproses mineral dari tanah melalui fotosintesa dan merubahnya menjadi organik. • Beberapa manfaat mineral diantaranya adalah : 1. Boron : Bermanfaat untuk kesehatan tulang, menjaga fungsi otak, anti penuaan, menjaga kesehatan seksual, mencegah kanker, mengobati penyakit alzheimer, dan nyeri otot. 2. Kalsium : Menjaga kesehatan tulang, mencegah artritis, menjaga kesehatan gigi, berperan dalam penurunan berat badan, mencegah kanker usus besar, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. 3. Tembaga : Bermanfaat untuk fungsi otak, perawatan kulit, radang sendi, infeksi tenggorokan, kekurangan hemoglobin, kekebalan, dan penyakit jantung. 4. Yodium : Bermanfaat untuk perawatan rambut, menjaga metabolisme tubuh, kehamilan, hingga kanker. 5. Besi : Membantu pembentukan hemoglobin, menjaga metabolisme tubuh, membantu mengatasi anemia, dan menjaga fungsi otak. 6. Magnesium : Bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi, serangan jantung, kram, diabetes, asma, menjaga kesehatan tulang, dan baik untuk masa kehamilan.
7. Mangan : Menjaga metabolisme tubuh, mencegah osteoporosis, kelelahan, peradangan, epilepsi, menjaga fungsi otal dan alat reproduksi. 8. Fosfor : Menjaga kesehatan tulang, fungsi otak, perawatan gigi, metabolisme tubuh dan fungsi seksual. 9. Kalium : Mengatur tekanan darah, mencegah penyakit jantung, gangguan otot, kram, gangguan ginjal, radang sendi, dan menjaga ketersediaan air dalam tubuh. 10. Natrium : Menjaga keseimbangan air dalam tubuh, menjaga tubuh dari sengatan sinar matahari, menjaga fungsi otak, anti penuaan, dan mencegah kram otot. 11. Zinc : Untuk perawatan kulit, eksim, jerawat, penyembuhan luka, gangguan postrate, membantu dalam penurunan berat badan, reproduksi, perawatan mata dan rambut.
2. Susunan Makanan menu sehat dan seimbang Menu makanan sehat yang mencakup gizi seimbang adalah hal yang sangat penting untuk mempertahankan kesehatan tubuh dan membantu kita agar senantiasa dalam kondisi prima. Dalam menyusun menu makanan yang sehat dan bergizi, hendaknya kita menyertakan bahan makanan yang bervariasi dan dalam proporsi yang tepat. Selain baik bagi kesehatan dan kebugaran tubuh, menu makanan yang bervariasi dan dalam takaran yang tepat akan membantu kita untuk mempertahankan berat badan yang ideal. Menu makanan yang mencakup gizi seimbang akan memberikan cukup nutrisi bagi tubuh untuk menjalankan fungsinya. Cara menyusun menu makanan yang sehat dan seimbang: 1. Gunakan berbagai jenis makanan dari aneka kelompok makanan utama.Menu makanan yang sehat dan seimbang harus meliputi buahbuahan, sayur-sayuran, gandum utuh, produk olahan susu rendah lemak,
dan protein rendah lemak (seperti kacang-kacangan dan biji-bijian). Sebagian besar makanan yang Anda santap setiap hari harus masuk dalam salah satu kategori di bawah ini:
Pastikan makanan berbasis tumbuhan seperti gandum utuh, sayur-sayuran, dan buah-buahan selalu mendominasi piring saji Anda.
Setelah memenuhi sebagian besar piring dengan makanan berbasis tumbuhan, tambahkan protein dan produk olahan susu rendah lemak dalam porsi yang wajar.
2. Gunakan bahan dengan rasa dan tekstur yang bervariasi. Ingat, kadar kalori, nutrisi, dan serat pada jenis makanan dalam kelompok yang sama dapat benar-benar berbeda. Oleh karena itu, kadar nutrisi pada makanan yang Anda sajikan sangatlah bergantung pada keberagaman bahan makanan yang Anda gunakan.
Padukan bahan makanan dengan warna, bentuk, rasa, dan tekstur yang berbeda.
Keberagaman pilihan Anda juga akan membuat masakan terlihat lebih
menggiurkan dan menarik 3. Tentukan porsi sajian yang tepat. Hati-hati, manusia cenderung makan terlalu banyak jika dihadapkan dengan porsi sajian yang besar. Amati informasi sajian yang tertera dalam kemasan bahan masakan dan ikuti instruksinya. Jika Anda tidak berencana membuat makanan dalam jumlah besar, selalu ikuti instruksi porsi sajian yang tertera.
Satu porsi daging sapi atau ikan setara dengan 85 gram.
Satu porsi olahan susu setara dengan 250 ml. atau gram produk olahan susu.
Satu porsi sayur setara dengan 150 gram sayuran mentah dan 90 gram sayuran matang.
Satu porsi gandum utuh setara dengan 1 lembar roti, 90 gram serealia kering, serta 90 gram nasi, serealia matang, dan pasta matang.
Satu porsi buah-buahan setara dengan satu buah segar sebesar bola bisbol dan 40 gram buah kering.
4. Hindari makanan yang kaya lemak
jenuh, gula, kalori, dan
sodium. Kemungkinan besar Anda tidak akan bisa menghindari jenis-jenis makanan tersebut sepenuhnya; namun setidaknya, pastikan Anda hanya menyantapnya dalam porsi yang sangat sedikit. Ingat, tubuh manusia memang membutuhkan asupan lemak; namun, sebaiknya pilih makanan yang mengandung lemak sehat.
Beberapa pilihan makanan yang kaya akan lemak sehat adalah avokad, salmon, tuna berjenis albakora, kacang-kacangan, dan selai kacang
5. Penuhi kebutuhan nutrisi dalam kelompok usia yang berbeda. Remaja dan orang berusia di atas 50 tahun membutuhkan banyak asupan kalsium dalam makanannya. Sementara itu, anak-anak, remaja perempuan yang sedang mengalami pubertas, dan wanita dewasa yang sedang hamil membutuhkan banyak asupan zat besi yang bisa didapatkan dari daging rendah lemak dan serealia (dengan menambahkan nutrisi lainnya).
Wanita yang sedang berusaha untuk hamil membutuhkan banyak asupan asam folat.
Orang lanjut usia membutuhkan banyak asupan vitamin D
3. Cara Menghitung BMI dan BMR a. Body Mass Index (BMI) Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah salah satu cara untuk mencapai kesetimbangan energi. Kesetimbangan energi dapat dicapai jika makanan yang dikonsumsi dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang sama dengan energi yang dikeluarkan. BMI ditentukan oleh pengukuran berat dan tinggi badan, dengan rumus sebagai berikut:
Setelah dihitung dan mendapatkan hasil akhirnya, perhatikan termasuk ke golongan berat badan yang seperti apa
b. Basal Metabolic Rate (BMR) Basal Metabolic Rate (BMR) atau Angka Metabolisme Basal (AMB) adalah kebutuhan minimal energi untuk melakukan proses tubuh vital. Proses tubuh vital meliputi mempertahankan tonus otot, sistem peredaran darah, pernapasan, metabolisme sel, dan mempertahankan suhu tubuh. Faktor yang mempengaruhi BMR, antara lain jenis kelamin, umur, ukuran tubuh (berat badan), komposisi tubuh, tingkat kesehatan, suhu lingkungan, suhu tubuh, aktivitas, sekresi hormon, status gizi, kebiasaan merokok, dan keadaan hamil dan menyusui. Satuan BMR adalah kkal untuk setiap kg berat badan/jam. Ada beberapa cara untuk menghitung nilai BMR ● Berdasarkan Berat Badan Jika kamu ingin menghitung BMR berdasarkan berat badan, cara menghitungnya dibedakan sesuai dengan jenis kelaminmu, nih! Untuk laki-laki, cara menghitung BMR-nya adalah BMR laki-laki = BB kg x 1.0 kkal x 24 jam. Sedangkan untuk perempuan, begini cara menghitungnya: BMR perempuan = BB kg x 0.9 kkal x 24 jam. ● Berdasarkan Standar WHO, FAO, dan UNU Menurut WHO, FAO, dan UNU, nilai BMR bisa didapatkan dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, dan berat badan (BB). penjelasannya dalam tabel berikut ini
● Berdasarkan rumus Harris-Benedict (1918) Penghitungan BMR dengan menggunakan rumus Harris-Benedict juga dikenal dengan metode REE (resting energy expenditure). Metode RRE menghitung jumlah energi untuk proses tubuh vital (BMR) serta energi untuk aktivitas ringan dan pencernaan. RRE berlaku untuk laki-laki dengan usia lebih dari 10 tahun dan perempuan semua usia. Rumusnya sebagai berikut:
● Berdasarkan rumus Harris-Benedict yang telah direvisi oleh Roza dan Shizgal
(1984) Rumus menghitung BMR berdasarkan Harris-Benedict dengan revisi dari Roza dan Shizgal adalah sebagai berikut:
BMR laki-laki = 88.362 + (13.397 x BB kg) + (4.799 x TB cm) – (5.677 x umur tahun)
BMR Wanita = 447.593 + (9.247 x BB kg) + (3.098 x TB cm) – (4.330 x umur tahun)
4. Sistem Pencernaan Sistem pencernaan adalah sistem yang membantu dalam mencerna makanan yang dikonsumsi sehingga mudah dicerna oleh tubuh yang berguna untuk menghasilkan energi bagi seluruh anggota tubuh. Makanan yang diserap berupa nutrisi dibantu oleh enzim untuk memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana sehingga mudah diserap oleh tubuh. ● Organ Pencernaan Adapun organ-organ yang berperan dalam sistem pencernaan pada manusia adalah sebagai berikut:
1. Rongga Mulut Rongga mulut memiliki beberapa struktur aksesoris, seperti:
Bibir
: memiliki fungsi mengambil, mengarahkan, dan menampung
makanan di dalam mulut
Palatum : pemisah antara mulut dan saluran hidung
Lidah
: terdiri atas otot-otot volunter yang dapat digerakkan secara sadar,
membantu proses mengunyah dan menelan serta memiliki papila sebagai indra pengecapan
Gigi
:
memiliki fungsi untuk mengunyah, memotong, dan mengoyak
makanan
Kelenjar saliva
: memiliki fungsi mensekresi saliva melalui kelenjar saliva
mayor terdiri dari kelenjar parotid, kelenjar sublingual, dan kelenjar submandibular.
Terdapat 2 proses yang terjadi pada organ pencernaan manusia ini, berikut uraiannya: Proses Mekanik
Proses Kimiawi Adanya sekresi saliva yang mengandung
Mengunyah (dilakukan oleh gigi, dibantu enzim amilase, mukus, dan lisozim. oleh lidah)
Enzim amilase membantu proses pencernaan amilun (polisakarida à disakarida)
2. Faring
Persimpangan antara saluran pencernaan dan saluran pernapasan
Terdiri dari nasofaring, orofaring, laringofaring. Walaupun nasofaring tidak terlibat dalam proses pencernaan
Berfungsi untuk menyalurkan makanan dari mulut menuju esofagus
Hanya proses mekanik saja yang terjadi pada organ penyusun sistem pencernaan manusia ini, berikut uraiannya: Proses Mekanik
Proses Kimiawi
Proses deglutisi : menggerakkan makanan Tidak terjadi proses kimiawi dari faring menuju esofagus. Proses ini meliputi 3 tahapan, yaitu:
Fase volunter: lidah menekan palatum keras dan mengarahkan bolus (makanan yang sudah dikunyah) ke orofaring
Fase faring: penutupan semua lubang kecuali esofagus akibat adanya refleks dari pusat menelan
Fase esofagus : adanya gerakan
peristaltis
3. Esofagus
Berupa tabung, panjangnya sekitar 9-10 inchi dengan diamter ±1 inchi
Berfungsi untuk menggerakkan bolus (makanan yang sudah dikunyah) dari faring ke lambung denga gerakan peristaltis
Hanya proses mekanik saja yang terjadi pada organ ini, berikut adalah uraiannya: Proses Mekanik
Menggerakan bolus melalui gerak peristaltis
Pusat menelan memicu adanya gelombang peristaltis primer yang menyapu dari pangkal hingga ujung esofagus. Hal ini diawali oleh kontraksi otot sirkular esofagus yang mendorong bolus ke daerah yang masih mengalami relaksasi
Apabila bolus terlalu besar atau lengket, reseptor tekanan di dinding esofagus akan menangkap sinyal dan menyampaikannya ke pusat menelan sehingga pusat menelan akan menginstruksikan adanya gelombang
Proses Kimiawi Tidak terjadi proses kimiawi
peristaltis sekunder yang lebih kuat dibandingkan gelombang peristaltis primer, serta meingkatkan sekresi saliva
4. Lambung
Terletak di superior kiri rongga abdomen
Dibagi menjadi 4 bagian, yaitu cardia (daerah yang membuka ke arah esofagus), fundus (bagian yang menonjol ke atas), korpus/badan (bagian tengah, di bawah fundus), dan pilorus (bagian inferior yang menyempit dan membuka ke arah usus halus)
Lambung mempunyai 3 fungsi utama: 1. Tempat menyimpan makanan sementara sebelum disalurkan ke organ selanjutnya. 2. Memecah dan mengaduk makanan dengan mekanisme gerak peristaltik 3. Mencerna dan menghancurkan makanan dengan bantuan enzim dalam lambung
Terdapat 2 proses yang terjadi pada organ penyusun sistem pencernaan manusia ini, berikut adalah uraiannya: Proses Mekanik
Gerak
peristaltis:
Proses Kimiawi mencampur
Sekresi faktor intrinsik => berupa
glikoprotein yang disekresi oleh sel
makanan dengan getah lambung
parietal lambung, diperlukan dalam
menjadi kimus dan mengarahkan kimus ke usus halus *kimus: massa setengah cair berkadar
penyerapan vit.B12
asam tinggi yang terbentuk dari bolus yang bercampur dengan getah lambung
Sekresi
gastrin
sekresi
lambung
=>
merangsang
dan
mengatur
motilitas usus dan lambung
Pencernaan protein => pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin, kemudian pepsin akan merombak protein menjadi polipeptida
Pencernaan lemak => enzim lipase lambung menghidrolisis trigliserida menjadi
asam
lemak
dan
monogliserida
5. Usus Halus
Membentang dari sfingter pilorus hingga katur ileosekal (tempat pertemuan antara usus halus dan usus besar)
Memiliki diameter sekitar 2,5 cm dan panjangnya 3-5 meter saat bekerja
Terbagi menjadi duodenum (merupakan bagian paling pendek sektar 25 cm merupakan tempat bermuaranya duktus empedu dan duktus pankreas); jejunum (panjangnya sekitar 1-1,5 meter); ileum panjangnya sekitar 2-2,5 meter)
Secara garis besar, fungsi usus halus diantaranya sebagai berikut:
Merupakan akhir dari proses pencernaan manusia dengan dibantu oleh enzim usus halus, enzim dari pankreas, dan empedu
Absorpsi nutrien dari makanan dimana dinding usus galus memiliki vili yang mengandung pembuluh darah sehingga nutrisi yang sudah diserap kemudian akan dialirkan bersama darah.
Terdapat 2 proses yang terjadi pada organ pencernaan manusia ini, berikut uraiannya: Proses Mekanik
Proses Kimiawi
Segementasi
merupakan
gerakan
mencampur dan mendorong kimus secara perlahan
menjadi glukosa
Sukrase : menghidrolisis sukrosa
Segementasi terbentuk akibat adanya
menadi glukosa dan fruktosa
kontraksi otot polos yang berbentuk
Laktase
menyerupai cincin di sepanjang usus
menjadi glukosa dan galaktosa
halus
Maltase : menghidrolisis maltosa
:
menghidrolisis
laktosa
Aminopeptida : memisahkan asam
Diantara setiap cincin kontraksi otot
amino dari ujung suatu peptida
polos
Dipeptida
tersebut,
terdapat
daerah
:
mengubah
dipeptida
relaksasi yang mengandung kimus
menjadi asam amino
Seperti halnya, usus halus juga
Lipase
melakukan
monogliserida menjadi asam lemak
relaksasi
mekanisme yang
kontaksi
mengakibatkan
terdorongnya kimus secara perlahan
dan gliserol
usus
:
mengubah
6. Usus Besar
Terletak di rongga abdomen membentang antara ileosekal dan anus
Diameter sekitar 6,5 cm, panjang sekitar 1,5m
Berisis zat-zat dari makanan yang tidak tercerna
Tidak memiliki vili
Otot longitudinal pada usus besar membentuk struktur kantung-kantung besar di sepanjang usus besar yang disebut dengan haustra
Usus besar dibagi menjadi 4 bagian, yaitu sekum, apendiks, kolon, dan rektum
Sekum : kantung tertutup yang berada di bawah katup ileosekal
Apendiks : tabung buntu dan sempit yang menonjol dari sekum berisi jaringan limfoid
Kolon : bagian usus besar yang membentang dari sekum hingga rektum. Kolon dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu kolon asenden (naik), kolon transversa (mendatar), dan kolon desenden (menurun).
Rektum : panang sektar 12-13 cm. Rektum berujung pada saluran anal dan membuka di anus
Usus besar memiliki beberapa fungsi, antara lain :
Absorpsi air (mencapai 80-90%) dan elektrolit dari kimus yang tersisa
Mengubah kimus yang setengah cair menjadi padatan (atau semi padatan) yang disebut feses
Memproduksi mukus
Mengandung bakteri yang bermanfaat bagi manusia. Keberadaan bakteri ini disebabkan oleh gerakan zat-zat sisa makanan di usus besar berlangsung secara lambat. Selain itu, usus besar tidak memproduksi zat antibakteri sehingga bakteri dapat bertahan hidup dan terus berkembang di usus besar. Manfaat bakteri ini yaitu menstimulasi motilitas kolon, menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh, seperti viamin K, riboflavin, dan tiamin.
Hanya proses mekanik saja yang terjadi pada organ sistem pencernaan manusia ini, berikut uraiannya:
Proses Mekanik
Proses Kimiawi
Adanya kontraksi haustra yang Tidak terjadi proses kimiawi menyebabkan pergerakan massa di dalam kolon, menggerakkan massa menuju ke rektum lalu ke anus
7. Anus Anus berfungsi untuk proses defekasi feses dan mengatur keluarnya fases. Defekasi adalah proses membuang kotoran sisa pencernaan dalam bentuk feses. Hasil akhir dari sistem pencernaan makanan berupa fases atau kotoran.
● Proses Pencernaan Makanan Proses pencernaan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Pencernaan mekanik, adalah proses pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi di dalam
mulut.
2. Pencernaan kimiawi, adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks
menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut, lambung, dan usus. proses pencernaan makanan meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut. 2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi. 3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan. 4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung. 5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus. 6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus Proses Terjadinya Pencernaan Makanan Dalam Sistem Alat Pencernaan Manusia:
Makanan masuk melalui mulut. Organ yang ada di dalam rongga mulut seperti gigi, lidah, dan kelenjar mulut ikut ambil bagian dalam proses ini. Di dalam mulut, makanan dikunyah secara mekanik dan kimiawi
Makanan yang sudah dikunyah akan melewati faring atau persimpangan saluran dari rongga mulut ke kerongkongan
Setelah melewati faring, makanan kemudian masuk ke kerongkongan. Di dalam kerongkongan, makanan akan didorong menuju lambung. Gerakan ini disebut gerakan peristaltik
Setelah sampai ke lambung, makanan akan diolah secara kimiawi dan mekanik. Secara kimiawi, makanan dicerna oleh asam lambung, enzim pepsin, dan renin. Secara mekanik, makanan akan diremas-remas di dalam lambung
Dari lambung, makanan akan didorong ke usus halus. Di dalam usus halus, sari-sari makanan diserap
Dari usus halus, makanan akan didorong ke dalam usus besar. Fungsi usus besar adalah tempat untuk menyerap air dan mineral dari sisa-sisa makanan
Makanan yang sudah dicerna akan dikeluarkan melalui anus
Proses pencernaan zat makanan didalam saluran pencernaan pada manusia terdiri dari: 1. Pencernaan Karbohidrat Sebelum karbohidrat diserap oleh tubuh maka karbohidrat dipecah terlebih dahulu menjadi persenyawaan yang lebih sederhana untuk dapat melewati dinding usus. Hasil akhir dari pencernaan karbohidrat adalah glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa dan monosakarida lainnya. Kelebihan glukosa akan disimpan dalam bentuk glikogen (Suhardjo dan Kusharto, 1992). Rasa dari amilum tidak manis, tersusun atas amilosa
10-20%
dan
amilopektin
80-90%
(Sumardjo,
2008).
Amilum dalam tubuh sebelum diabsorbsi, dihidrolisis menjadi senyawa-senyawa sederhana. Hidrolisa amilum oleh enzim amilase tidak berlangsung secara spontan melainkan bertingkat. Ketika makanan dikunyah, maka makanan akan bercampur dengan saliva (air liur) yang mengandung enzim ptialin (enzim amilase). Di dalam mulut, makanan bercampur dengan amilase yang akan mengubah pati menjadi dekstrin. Umumnya hanya sebagian kecil saja yang dapat dicerna (Suhardjo dan Kusharto, 1992). Amilase saliva pada ludah akan memecah pati menjadi dekstrin dan maltosa. Semakin lama dikunyah, enzim semakin bekerja semakin efektif. Sebagian besar pencernaan karbohidrat terjadi di usus halus. Pankreas akan mensekresi amilase pankreas ke duodenum dan akan menghidrolisis setiap amilum yang ada menjadi maltosa (James et al., 2006). Enzim amilase menghidrolisis amilum menjadi maltosa dan polimer-polimer glukosa lainnya. Di lambung, makanan bercampur dengan zat yang disekresikan oleh lambung dan di duodenum makanan akan bercampur dengan getah pankreas (Anggorodi, 1994). Molekul amilum yang diubah oleh enzim-enzim tersebut menjadi senyawa yang lebih sederhana, unit yang terdegradasi ini disebut dekstrin. Perubahan akhir dari pencernaan sukrosa menjadi fruktosa dan galaktosa dilakukan oleh enzim intestinal sukrase. Perubahan maltosa menjadi galaktosa dan glukosa oleh enzim intestinal laktase (Wertheim, 1956). Tahapan akhir pada pencernaan karbohidrat adalah menghasilkan monomermonomer yang kaya energi, kemudian diserap ke dalam darah. Pencernaan karbohidrat, yaitu pati dan glikogen, dimulai oleh amilase ludah dalam rongga ulut
yang terus berlanjut alam usus halus (Campbell et al., 2002). Di dalam mulut, makanan bercampur dengan amilase yang akan mengubah pati menjadi dekstrin. Umumnya hanya sebagian kecil saja karbohidrat yang dapat dicerna (Sumardjo, 2008). Sebelum makanan bereaksi dengan asam lambung, pati akan diubah menjadi disakarida. Di dalam lambung tidak ada enzim pemecah pati, maka di lambung tidak terjadi pemecahan pati. Di dalam usus disekresikan enzim pemecah pati. Pankreatik amilase mememecah pati menjadi disakarida Pankreas menghasilkan beberapa enzim hidrolitik dan larutan alkali yang kaya akan bikarbonat. Bikarbonat itu bekerja sebagai dapar (buffer) yang menetralisir pencernaan kim dari lambun. Amilase pankreas menghidrolisis pati, glikogen dan polisakarida yang lebih kecil menjadi disakarida, termasuk maltosa (Campbell et al., 2002)
2. Pencernaan Protein Protein dicerna menjadi asam amino penyusunnya oleh enzim proteolitik dan peptidase–peptidase yang ada dalam saluran gastrointestinal. Pencernaan protein
dimulai dari lambung oleh pepsin pada pH 2–3 (suasana asam) menjadi proteosa dan pepton, lalu tripsin atau kemotripsin yang disekresikan oleh pankreas akan mengubah protein menjadi polipeptida kecil. Asam amino berperan sebagai precursor metabolit. Asam amino didalam mukosa usus sel usus halus di absorbsi, absorbsi asam amino masuk ke vena porta dan masuk ke hati, hati mengatur distribusi asam–asam amino keseluruh tubuh. Protein yang berlebih tidak diperlukan atau sintesis oleh tubuh akan dieksresikan memalui urin dan feses dalam bentuk urea (Montgomery et al., 1993). Pada proses pencernaan protein di dalam tubuh dengan bantuan enzim terjadi di beberapa bagian tubuh, seperti lambung dan usus halus. Enzim-enzim tersebut bekerja secara spesifik dan ditempat tertentu. Kecuali peptidase usus, semua enzim proteolitik diaktifkan dengan mengubah prekursor yang merupakan protein lebih besar dan tidak aktif yang dinamakan zimogen. Pelepasan pepsinogen bersamaan dengan HCl kemudian memungkinkan aktivasi pepsinogen menjadi pepsin. Getah pankreas mengandung zimogen kimotripsinogen, tripsinogen, proelastase dan prokarboksipeptidase (Montgomery et al., 1993). Enzim protease merupakan enzim yang berfungsi untuk menghidrolisis protein menjadi asam amino. Kerja enzim dipengaruhi beberapa faktor yaitu suhu, pH dan substrat. Gen menentukan suatu pembentukan enzim yang berperan dalam rangkaian reaksi kimia pada saat berlangsungnya metabolisme sel yaitu anabolisme dan katabolisme (Pelczar, 1986). Enzim pepsin terdapat di lambung, bekerja pada spesifikasi lebar protein. Tripsin, kimotripsin dan karboksipeptidase terdapat di usus. Enzim aminopeptidase memiliki fungsi untuk menghidrolisis asam amino ujung-N, enzim ini terdapat pada mukosa usus (Montgomery et al., 1993). Pemberian protein atau asam amino dalam jumlah banyak dapat meningkatkan daya serap usus. Besarnya peningkatan aktivitas enzim tersebut berbeda antara yang terjadi pada usus halus dengan di pankreas. 3. Pencernaan Lemak Emulsifikasi lipid yang ada dalam kime berair terjadi dalam duodenum dimana lipid berinteraksi dengan empedu. Bagian empedu yang menyebabkan emulsifikasi adalah asam empedu terkonjugasi, fosfatidilkolin dan kolesterol. Emulsifikasi berguna untuk memasukkan lipid makanan yang sukar larut ke dalam
misel campuran (tersusun atas lebih dari satu senyawa). Misel campuran memberikan lingkungan non polar yang sangat sesuai bagi trigliserid dan ester kolesterol di dalam celah struktur miselar dan dengan cara ini berfungsi untuk menghamburkan lipid (Montgomery et al., 1993). Makanan yang mengandung lemak meninggalkan lambung dan masuk ke dalam usus halus, untuk menjalani emulsifikasi (tersuspensi dalam partikel-partikel halus dalam lingkungan air) oleh garam-garam empedu. Garam-garam empedu merupakan senyawa amfifatik (mengandung komponen hidrofobik dan hidrofilik), yang di sintesis di hati dan disekrisikan melalui kandung empedu ke dalam lumen usus (Almatsier, 2003). Pencernaan lemak terjadi apabila lemak dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol, semakin banyak asam lemak yang dibebaskan, maka semakin banyak larutan NaOH yang dibutuhkan untuk menetralisir kadar asam lambung (Sumardjo, 2008). Lipase pankreas mengkatalisis sebagian hidrolisis trigliserid yang mengandung asam lemak berantai panjang. Lipase bekerja pada persinggungan perhubungan natara air dan molekul trigliserid, dan absorpsi interfasial enzim merupakan langkah penting dalam proses katalisis. Enzim esterase kolesterol menghidrolisis ester kolesterol. Enzim fosfolipase A2 mencerna fosfogliserid dalam makanan (Montgomery et al., 1993). Pencernaan senyawa-senyawa triasilgliserol dimulai di dalam usus halus, kedalam organ inilah zimogen prolipase dikeluarkan oleh pankreas, di dalam usus halus tersebut, zimogen kemudian diubah menjadi lipase yang aktif, yang dengan adanya garam-garam empedu dan protein khusus yang disebut kolipase mengikat tetesan-tetesan senyawa triasil gliserol dan mengkatalisis pemindahan hidrolitik satu atau dua residu asam lemak bagian luar sehingga dihasilkan suatu campuran asam-asam lemak bebas (sebagai senyawa sabun dengan Na+ atau K+) dan senyawa 2-monoasilgliserol
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama
:
Kelas
:
No Absen
:
Jawablah pertanyaan dibawah ini: 1. Bahan makanan apa sajakah yang mengandung: a. Amilum
:
b. Glukosa
:
c. Protein
:
d. Lemak
:
2. Apa saja nutrisi yang diperlukan tubuh? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ........................................................ 3. Apakah kita perlu mengonsumsi berbagai jenis makanan untuk memenuhi nutrisi yang diperlukan tubuh? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ........................................................ 4. Mengapa anak-anak perlu mengonsumsi bahan makanan yang mengandung protein? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ........................................................ 5. Apa yang terjadi jika tubuh mengalami kelebihan karbohidrat? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ........................................................ 6. Bagaimana peranan lemak terhadap nutrisi lain yaitu vitamin?
Lembar Diskusi siswa Kelompok : Kelas
:
1. Lengkapi bagian sistem pencernaan berikut, dan jelaskan fungsi dari masingmasing organ
2. Jelaskan Proses Pencernaan Pada Organ tersebut Proses Pencernaan pada organ A ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Proses Pencernaan pada organ B --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Proses Pencernaan pada organ C --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Proses Pencernaan pada organ D --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Proses Pencernaan pada organ E --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Proses Pencernaan pada organ F --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Proses Pencernaan pada organ G --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Proses Pencernaan pada organ H --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Proses Pencernaan pada organ I ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------