LP Anemia [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Aqua
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA : ANIS NURUL LAILI NIM : 19020009 LAPORAN PENDAHULUAN MATERNITAS ANEMIA PADA IBU HAMIL



PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBERYAYASAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL



2020 LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA PADA IBU HAMIL 1.1 PENGERTIAN Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Anemia adalah penurunan kadar darah dalam membawa oksigen akibat penurunan produksi sel darah merah, dan penurunan hemoglobin dalam darah. Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin dibawah nilai normal. Pada penderita anemia lebih sering disebuut dengan kurang darah, kadar sel darah merah dibawah nilai normal (Nurhidayati, 2013). Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11gr % pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr % pada trimester 2. Secara umum Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%. Bahaya anemia pada ibu hamil tidak saja berpengaruh pada keselamatan dirinya, tetapi juga pada janin yang dikandungnya (Atikah, 2011). 1.2 ETIOLOGI Etiologi anemia pada ibu hamil menurut (Irianto, 2014) : 1. Perdarahan(jelas



atau



samar).



Perdarahan



yang jelas(dari



perdarahan



pervagina, epistaksisatau mimisan dan sebagainya) menjadi penyebab yang nyata



untuk



anemia.



Perdarahan



samar



dapat



karena



perdarahan



gastrointestinal yang diperiksa melalui feses. 2. Defesiensi gizi(faktor nutrisi). Akibat kurangnya jumlah besi total dalam makanan atau kualitas besi yang tidak baik( makanan yang mengandung serat, rendah vitamin C dan rendah daging) 3. Kebutuhan zat besi yang meningkat untuk prematuritas janin. 4. Gangguan absorbs zat besi seperti gastrektomi (pembedahan untuk tumor perut), colitis kronis (peradangan usus besar).



5. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel- sel darah. 6. Kelainan darah. 1.3 KLASIFIKASI Anemia dan kehamilan dapat dibagi sebagai berikut Atikah (2011) : 1. Anemia defesiensi besi Anemia dalam kehamilan karena kekurangan besi akibat defesiensi besi ini disebabkanoleh kurangnya masukan unsur besi dengan makanan karena gangguan rearbsorbsi,gangguan penggunaan, atau karena banyaknya besi keluar dari tubuh karena perdarahan.Apabila masuknya besi tidak bertambah pada saat kehamilan, maka sangat mudah terjadianemia defesiensi besi. 2. Anemia megaloblastik Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defesiensi asam folat (pteroylglutamic acid). Jarang sekali terjadi karena defesiensi vitamin B12(cynocobalamin) 3. Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dibandingkan pembuatannya. Secara umum anemia hemolitikdapat dibagi menjadi 2 golongan besar yakni; a. Golongan yang disebabkan oleh faktor intrakorpuskuler, seperti pada anemia hemolitikherediter, thalasemia, anemia sel sabit dan lain- lain. b. Golongan yang disebabkan oleh faktor ekstrakorpuskuler, seperti pada infeksi(malaria,sepsis), keracunan arsenikum,leukemia, penyakit Hodgkin, penyakit hati dan lain-lain. 1.4 PATOFISIOLOGI Kadar hemoglobin untuk wanita tidak hamil biasanya adalah 13,5 g/dL. Namun kadar hemoglobin selama trimester kedua dan ketiga kehamilan berkisar 11,6 g/dL sebagai akibat pengenceran darah ibu karena peningkatan volume plasma. Ini disebut sebagai anemia fisiologis dan merupakan keadaan yang normal selama kehamilan. Selama kehamilan, zat besi tidak dapat dipenuhi secara



adekuat dalam makanan sehari- hari. Zat dalam makanan seperti susu, teh dan kopi menurunkan absorbs besi. Selama kehamilan, tambahan zat besi diperlukan untuk meningkatkan sel- sel darah ibu dan transfer ke janin untuk penyimpanan dan produksi sel- sel darah merah. Janin harus menyimpan cukup zat besi pada 4 sampai 6 bulan terkhir setelah kelahiran. Selama trimester ketiga, jika supan besi wanita tersebut tidak memadai, hemoglobin tidak akan meningkat sampai nilai 12,5 g/dL dan dapat terjadi anemia karena nutrisi. Ini akan mengakibatkan penurunan transfer zat besi kejanin. Secara umum dengan kehilangan zat besi hal ini akan menyebabkan cadangan besi menurun. Apabila cadangan kosong, maka keadaan ini disebut iron depleted state. Apabila kekurangan besi berlanjut terus, maka penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang, sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit, tetapi anemia secara klinik belum terjadi, keadaan ini disebut iron deficient erythropoesis. Selanjutnya timbul anemia hipokromik mikrositer, sehingga disebut sebagai iron deficiency anemia. Pada saat ini juga terjadi kekurangan besi pada epiter serta beberapa enzim yang dapat menimbulkan manifestasi anemia (Nugraheny, 2010).



1.5 PATHWAY Perdarahan(jelas atau samar), Defesiensi gizi(faktor nutrisi), Kebutuhan zat besi yang meningkat untuk prematuritas janin, Gangguan absorbs zat besi, Ketidaksanggupan sumsum tulang membentuk sel- sel darah, Kelainan darah. ↓ Defisiensi zat besi ↓ Cadangan zat besi kosong (iron depleted) ↓ Gangguan pada bentuk eritrosit (iron deficient erytropoesis) ↓ ANEMIA ↓ Pengetahuan terbatas



Gangguan saluran cerna



↓ Defisien pengetahuan Defisien pengetahuan







asimtopatik ↓



anoreksia, mual, muntah ↓ Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh



curah jantung menurun ↓ aliran darah ke jaringan menurun ↓



hipoksia, pucat, lemah



suplai O2 ke jaringan berkurang ↓



metabolisme menurun ↓ Intoleran aktivitas



ketidakefektifan perfusi



Ketidakefektifan perfusi jaringan jaringan



1.6 MANIFESTASI KLINIS Manifestasi klinis anemia pada ibu hamil menurut (Proverawati, 2011) adalah sebagai berikut : a. Kelelahan b. Penurunan energy c. Kelemahan d. Sesak napas e. Tampak pucat f. Perubahan warna tinja g. Denyut jantung cepat h. Tekanan darah rendah i. Pusing atau sakit kepala j. Sembelit. 1.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG Hb 11 gr/dl



: Normal



Hb 9-10 gr/dr



: Anemia ringan



Hb 7-6 gr/dr



: Anemia sedang



Hb < 7 gr/dl



: Anemia berat



Pemeriksaan laboratorium dasar ditemui : a.



Pemeriksaan Hb sahli, kadar Hb < 10 mg/%



b.



Kadar Ht menurun (normal 37%- 41%)



c.



Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik)



d.



Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi.



e.



Terdapat pansitopenia, sum-sum tulang kosong diganti lemak (manuaba, 2010).



1.8 PENATALAKSANAAN 1. Medis a. Terapi oral 



Pemberian tablet zat besi mengandung ferosulat, besi glukonat







Asam folik 15- 30 mg perhari







Vitamin B12 3x1 tablet perhari







Sulfas ferosus 3x1 tablet perhari



b. Terapi parenteral Secara intramuscular di injeksikandextran besi(imferon) atau sorbitol besi. 2. Keperawatan a. Memberikan penyuluhan klien dan keluarga mengenai supplement besi dan peningkatan sumber- sumber besi dalam makanan sesuai indikasi (seperti sayuran berdaun hijau, daging merah, sereal, telur, dan kacang tanah). b. Pada klien yang menderita thalasemia atau pembawa sifat tersebut, beri dukungan khususnya jika wanita tersebut telah mengetahui bahwa ia pembawa. Juga kaji apakah ada tanda- tanda infeksi selama kehamilan. c. Pada klien yang menderita sel sabit, kaji simpanan besi dan folat, dan hitung retikulosit; skrining lengkap untuk hemolisis; berikan konseling diet dan supplement asam folat; dan observasi apakah ada tanda- tanda infeksi (Proverawati, 2017). 1.9 KOMPLIKASI Menurut (Proverati, 2011) kondisi anemia sanggat menggangu kesehatan ibu hamil sejak awal kehamilan hingga masa nifas. Anemia yang terjadi selama masa kehamilan dapat menyebabkan : a. Abortus b. persalinan premature c. hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim d. peningkatan resiko terjadinya infeksi



e. ancaman dekompensasi jantung jika Hb kurang dari 6,0 g/dl, f. perdarahan ante partum g. ketuban pecah dini h. gangguan persalinan seperti gangguan kekuatan mengejan, kala pertama dan kedua yang lama, retensi plasenta dan perdaraan postpartum. 1.10



PROSES KEPERAWATAN



1.10.1 Pengkajian 1. Identitas klien Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, diagnosa medis. 2. Keluhan utama Biasanya ditemukan keluhan cepat lelah, sering pusing, dan mata berkunangkunang. 3. Riwayat kesehatan Riwayat kesehatan dahulu : Pada pengkajian ini ditemukan riwayat kehamilan yang berdekatan, dan riwayat penyakit-penyakit tertentu seperti infeksi yang dapat memungkinkan terjadinya anemia. Riwayat kehamilan dan persalinan Biasanya ditemukan kehamilan pada usia muda, dan kehamilan yang berdekatan 4. Pola Aktivitas Sehari-hari a. Pola makan Ditemukan ibu kurang mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisis seperti sayuran berdaun hijau, daging merah dan tidak mengkonsumsi tablet Fe b. Pola aktivitas/istirahat Biasanya pada ibu hamil yang menderita anemia mudahkelelahan, keletihan, malaise, sehingga kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak 5. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum Ibu hamil terlihat lemah, lesu, tekanan darah menurun, nadi menurun, pernapasan lambat. Kepala Rambut biasanya rontok dan terdapat bintik hitam diwajah, Mata Biasanya konjungtiva anemis dan skelera tidak ikterik, Mulut Biasanya bibirnya pucat dan membran



mukosa kering, Abdomen Inspeksi : pembesaran perut tidak sesuai usia kehamilan Palpasi : tidak teraba jelas bagian janinya Auskultrasi : denyut jantung janin antara 120-130 kali/menit Ekstremitas CRT>2 detik, terdapat varises dikaki, tidak ada udema, dan akral biasanya dingin. 6. Pemeriksaan Laboraturium Pemeriksaan labor dasar Hb : Biasanya Hb pada trimester pertama dab ke dtiga kurang dari 11 g/dl dan pada timester dua