LP BRONKOPNEUMONIA Acc [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN BRONKOPNEUMONIA DIRUANG ISMAIL RS PKU MUHAMMADIYAH MAYONG



Disusun Oleh : Nama : M.OCTAVIANO EKA MAHENDRA NIM : 1020183015



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS 2020



BRONKOPNEUMONIA



A. Pengertian Bronkopneumonia merupakan radang dari saluran pernapasan yang terjadi pada bronkus sampai dengan alveolus paru. Bronkopneumonia lebih sering dijumpai pada anak kecil dan bayi, biasanya sering disebabkan oleh bakteri streptokokus pneumonia dan Hemofilus influenza yang sering ditemukan pada dua pertiga dari hasil isolasi. Berdasarkan data WHO, kejadian infeksi pneumonia di Indonesia pada balita diperkirakan antara 10-20% pertahun. (Andy Samuel, 2014) Bronkopneumonia adalah radang pada paru-paru yang menggambarkan pneumonia yang mempunyai penyebaran berbercak, teratur, dalam satu area atau lebih yang berlokasi di dalam bronki dan meluas ke parenkim paru (Wijayaningsih, 2013). Bronkopneumonia adalah suatu peradangan pada parenkim paru dimana peradangan tidak saja pada jaringan paru tetapi juga pada bronkioli (Ringel, 2012).



B. Etiologi Secara umun bronchopneumonia diakibatkan penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Orang normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas: reflek glotis dan batuk, adanya lapisan mukus, gerakan silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ,dan sekresi humoral Setempat. Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, mikobakteri, mikoplasma, dan riketsia. (Sandra M. Nettiria) antara lain: 1. 2. 3. 4. 5.



Bakteri : Streptococcus, Staphylococcus, H. Influerzae, Klebsiella. Virus : Legionella Pneumoniae Jamur : Aspergillus Spesies, Candida Albicans Aspirasi Makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung ke dalam paru-paru Terjadi karena kongesti paru yang lama



C. Manifestasi Klinis Bronchopneumonia biasanya didahului oleh suatu infeksi di saluran pernafasan bagian atas selama beberapa hari. Pada tahap awal, penderita bronchopneumonia mengalami tanda dan gejala yang khas seperti menggigil, demam, nyeri dada pleuritis, batuk produktif, hidung kemerahan, saat bernafas menggunakan otot aksesorius dan bisa timbul Sianosis. (Barbara C. Long, 1996:35) Terdengar adanya krekels di atas paru yang sakit dan terdengar ketika terjadi konsolidasi (pengisian rongga udara oleh eksudat).



D. Pathofisiologi Kuman penyebab bronchopneumonia masuk ke dalam jaringan paru-paru melaui saluran pernafasan atas ke bronchiolus, sehingga terjadi peradangan bronkus dan alveolus. Inflamasi bronkus ini ditandai dengan adanya penumpukan sekret, batuk produktif, dan ronchi positif. Penumpukan sekret juga dapat mengakibatkan mocus bronkus meningkat sehingga bau mulut tidak sedap yang juga akan mengakibatkan anoreksia. Ketika kuman penyebab bronchopneumonia telah menginfeksi saluran pernapasan bawah dapat menimbulkan reaksi peradangan hebat dan menghasilkan cairan edema yang kaya protein dalam alveoli dan jaringan interstitial. Sehingga Alveoli dan septa menjadi penuh dengan cairan edema dan terdapatnya eksudat pada alveolus maka membran dari alveolus akan mengalami kerusakan. Perubahan tersebut akan berdampak pada penurunan jumlah oksigen yang dibawa oleh darah. Sehingga berakibat pada hipoksia dan kerja jantung meningkat akibat saturasi oksigen yang menurun sehingga juga mengakibatkan hiperventilasi. E. Pathoflow Jamur,virus,bakteri, protozoa



Infeksi saluran pernapasan bawah



Saluran pernapasan atas



Edema antara kapiler dan alveoli



Edema paru



hiperventilasi



Disepneu



Kuman berlebihan dibronkus



Proses peradangan



Suplai O2 menururn



Akumulasi sekret dibronkus



Ketidak efektifan bersihan jalan napas



Hipoksia



Fatique



Mocus bronkus meningkat



Intoleransi aktivitas Retraksi dada/ nafas cuping hidung



Bau mulut tidak sedap



anoreksia Gangguan pertukaran gas



Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh



F. Pemeriksaan Penunjang Untuk dapat menegakkan diagnosa keperawatan dapat digunakan cara: 1. Pemeriksaan Laboratoriumn ● Pemeriksaan darah ● Pemeriksaan sputum ● Analisa gas darah ● Kultur darah ● Sampel darah, sputum, dan urin 2. Pemeriksaan Radiologi ● Rontgenogram Thoraks ● Laringoskopi/bronkoskopi



G. Penatalaksanaan 



Penatalaksanaan medis :



Pengobatan Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi. Akan tetapi, karena hal itu perlu waktu dan pasien perlu terapi secepatnya maka biasanya diberikan Penisilin ditambah dengan Cloramfenikol atau diberikan antibiotik yang mempunyai spektrum luas seperti Ampisilin. Pengobatan ini diteruskan sampai bebas demam 4-5 hari. Karena sebagian besar pasien jatuh ke dalam asidosis metabolik akibat kurang makan dan hipoksia, maka dapat diberikan koreksi sesuai dengan hasil analisis gas darah arteri.  Penatalaksanaan keperawatan : 1. Menjaga kelancaran pernafasan 2. Kebutuhan Istirahat Pasien ini sering hiperpireksia maka pasien perlu cukup istirahat, semua kebutuhan pasien harus ditolong ditempat tidur. 3. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan pasien bronkopneumonia hampir selalu mengalami masukan makanan yang kurang. Suhu tubuh yang tinggi selama beberapa hari dan masukan cairan yang kurang dapat menyebabkan dehidrasi. Untuk mencegah dehidrasi dan kekukrangan kalori dipasang infus dengan cairan glukosa 5% dan NaCl 0,9%. 4. Mengontrol Suhu Tubuh



H. Pola Fungsional Gordon 1



Persepsi Kesehatan dan Manajemen Kesehatan. a. Status kesehatan anak sejak lahir b. Pemeriksaan kesehatan secara rutin, imunisasi c. Penyakit yang menyebabkan anak absen dari sekolah d. Praktek pencegahan kecelakaan (pakaian, popok, dll) e. Kebiasaan merokok orangtua f. Keamanan tempat bermain anak dari kendaraan g. Praktek keamanan orang tua (produk rumah tangga, menyimpan obat—obatan, dll)



2



Pola nutrisi dan metabolisme



3



Menggambarkan informasi tentang riwayat klien mengenai konsumsi makanan dan cairan, tipe intake makan dan minum sehari, penggunaan suplemen, vitamin makanan. Pola eliminasi



4



Menggambarkan informasi tentang riwayat klien mengenai pola BAB, BAK, frekuensi karakter BAB terakhir, frekuensi BAK. Pola aktifivas-latihan



5



Meliputi informasi riwayat klien tentang pola latihan, keseimbangan energy, tipee dan keteraturan latihan, aktivitas yang dilakukan dirumah atau tempat sakit Pola istirahat tidur



6



Meliputi informasi riwayat klien tentang frekuensi dan durasi periode istirahat tidur, penggunaan obat tidur, kondisi lingkungan saat tidur, masalah yang dirasakan saat tidur. Pola kognitif-persepsi



7



Meliputi informasi riwayat klien tentang fungsi sensori, kenyamanan dan nyeri, fungsi kognitif, status pendengaran, penglihatan, masalah dengan pengecapdan pembau, sensasi perabaan. persepsi diri-Pola konsep diri



8



Meliputi riwayat klien tentang peran dalam keluarga dan peran sosial, kepuasan dan ketidakpuasan dengan peran. Pola peran – hubungan



9



Meliputi struktur keluarga dan interaksi antara anggota keluarga dan anak. Sexualitas



10



Meliputi mengidentifikasi gender Pola koping - toleransi stress



11



Meliputi informasi riwayat klien tentang metode untuk mengatasi atau koping terhadap stress. Pola nilai - kepercayaan Meliputi informasi riwayat klien tentang nilai, tujuan, dan kepercayaan berhubungan dengan pilihan membuat keputusan kepercayaan spiritual.



J. Diagnosa Keperawatan 1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan sekresi dalam bronki 2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis : mocus bronkus meningkat 3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi-perfusi 4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen



K. Intervensi



No Diagnosa Keperawatan



Intervensi NIC Ketidakefektifan bersihan 1 ● Monitor status oksigen pasien 1 jalan napas berhubungan ● Keluarkan secret dengan batuk atau suction dengan sekresi dalam bronki ● Ajarkan keluarga/pasien untuk melakukan batuk efektif atau suction ● Kolaborasi dengan tenaga medis lain mengenai pemberian oksigen apabila pasien mengalami bradikardi,peningkatan saturasi oksigen, dll



2



3



Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis : mocus bronkus meningkat



NIC ● Monitor kalori dan intake nuntrisi ● Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) ● Ajarkan keluarga/pasien untuk membuat catatan makanan harian ● Kolaborasi ahli gizi untuk mengetahui kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.



Gangguan pertukaran gas NIC berhubungan dengan ● Monitor pola nafas ventilasi-perfusi ● Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi ● Ajarkan keluarga pasien untuk fisioterapi dada ● Ajarkan keluarga/pasien untuk mengeluarkan sekret dengan batuk efektif atau suction ● Kolaborasi tenaga medis lain untuk pemasangan alat



bantu pernapasan jika perlu



4



Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen



NIC ● Monitor respon fisik, emosi, sosial dan Spiritual ● Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social ● Ajarkan keluarga/pasien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang. ● Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medic untuk merencanakan progran terapi yang tepat



DAFTAR PUSTAKA juke.kedokteran.unila.ac.id.( September 2014) .BRONKOPNEUMONIA ON PEDIATRIC PATIENT. Diakses pada 24 November 2020, dari https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://juke.kedokteran.unila.ac.id/i ndex.php/agro/article/download/1327/pdf&ved=2ahUKEwiPjtrb8ZvtAhVf4nMBHYcCDWwQFj AAegQIAxAC&usg=AOvVaw01JqQC6OWhtSPsvkNlEZsa



wijaya ningsih,(2013) dalam repository.poltekkes- denpasar.ac.id.(2018) Makalah Bronkopneumonia. Diakses pada tanggal 24 November 2020, dari https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.poltekkesdenpasar.ac.id/2163/3/BAB%25202.doc.pdf&ved=2ahUKEwjmy4qR8pvtAhVr_XMBHeVbDrM QFjAAegQIAxAC&usg=AOvVaw3vh1mJ-qnyYV1mligMSG0q



ringel (2012) dalam repository.poltekkes- denpasar.ac.id.(2018) Makalah Bronkopneumonia. Diakses pada tanggal 24 November 2020, dari https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.poltekkesdenpasar.ac.id/456/3/BAB%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjMiou38pvtAhVf8XMBHSwLBIoQFjAAe gQIAxAC&usg=AOvVaw0aKQFWKxoVqhXilgwCLG0z



Amin, Hardi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Dan Nanda Nic-Noc. Edisi revisi jilid 1. MediAction: Jogjakarta