LP Eksisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN Operasi Eksisi Pada Multipel Kista Ateroma



MUHTARUL ANAM C.0105.12.022



PKK 2



STIKes Budi Luhur Cimahi



1.



Definisi Eksisi adalah suatu tindakan pengangkatan massa tumor dan jaringan sehat di sekitarnya.



2.



Indikasi a. Kista Dermoid Kista dermoid adalah kista kongenital yang berasal dari kelainan pertumbuhan kulit pada masa embrio. Pada pemeriksaan tampak berupa benjolan bulat pada lapisan subkutan dengan ukuran bervariasi hingga 10 cm seperti kista epidermoid dan terdiri dari kelenjar sebasea, folikel rambut yang rudimenter, elemen kelenjar keringat yang dekat pada garis epitelial. Letaknya terutama di sisi lateral alis mata, sepanjang akar hidung, leher, sublingual, daerah sternal, perineal, skrotum, dan sakral. Biasanya lepas, tak melekat pada kulit di atasnya tetapi sering melekat pada periosteum sehingga tidak lepas dari dasarnya. Dapat terjadi degenerasi ganas, tetapi lebih sering terjadi infeksi, terutama pada kista di daerah sakrum. Bila terjadi perforasi spontan, sering timbul fistula yang sulit sembuh. Sebagai diagnosis banding adalah sinus-pilinoidalis, suatu fistel di daerah sakrum karena masuknya rambut ke dalam kulit. Pada kista yang terletak di atas alis mata, eksisinya harus hati-hati, karena dapat mencederai cabang saraf fasialis. b. Kista Epidermoid Kista epidermoid adalah kista yang berasal dari sel epidermis yang masuk dan tumbuh kejaringan subkutis akibat trauma tajam. Pada pemeriksaan tampak benjolan subkutis bulat, maksimal sebesar kelereng, kenyal dan permukaan rata, yang biasanya ditemukan di telapak kaki/tangan, dan jari-jari sisi volarnya. Benjolan ini berisi massa seperti bubur yang merupakan produk keratin. Kadang-kadang kulit di atasnya terdapat jaringan parut yang merupakan tanda bahwa pernah ada trauma. Kulit di atasnya biasanya tipis karena tekanan yang terus menerus di atas hiperkeratosis yang menstimulasi penyebab utamanya. Bila pada perabaan terasa nyeri di daerah tersebut, maka hal ini merupakan petunjuk adanya kista ini. Tonjolan ini berdinding putih, tebal dan jarang menjadi besar, tetapi cukup mengganggu karena letaknya



Tindakan yang dilakukan adalah eksisi total untuk menentukan diagnosis pasti (pemeriksaan PA) dalam menghilangkan keluhan serta indikasi kosmetis. Bila melekat pada periosteum, maka pexlu dilakukan kuretase tulang. Eksisi kista yang terletak di daerah sakral atau kista yang terinfeksi di unit rawat jalan tidak dianjurkan. 3.



Alat dan Bahan a. Lidokain 2% b. Spuit c. Pisau insisi (skapel) d. Pinset e. Gunting jaringan f. Klem jaringan g. Needle holder h. Jarum dan benang



4.



Teknik a. Bersihkan daerah operasi (daerah kulit di atas kista dan sekitarnya). b. Lakukan anestesi lokal (blok/infiltrasi) pada daerah operasi. c. Eksisi kista di antara jaringan yang normal, eksisi berbentuk elips dengan sumbu panjang sesuai dengan arah ketegangan kulit. Bagian kulit yang telah terpotong kemudian dipreparasi (dibebaskan dari dasar, jaringan subkutis) dengan memakai skapel. d. Dilakukan kuretase tulang, jika kista melekat pada periosteum. e. Hentikan perdarahan yang terjadi dengan kompresi dan dilakukan jahitan kulit. Jahitan dilakukan dengan jahitan klasik sederhana yaitu simpul satu per satu dengan jahitan ulang alik. f. Setelah eksisi yang luas, kadang-kadang perlu dilakukan pembebasan kulit tepi luka dari dasarnya (undermining) untuk mendapatkan jahitan tanpa ketegangan kulit. g. Tutup luka operasi.



5.



Daftar Pustaka



http://wikimed.blogbeken.com/eksisi#sthash.DZkmYk3g.dpuf http://wikimed.blogbeken.com/eksisi