LP Inhalasi Uap Dan Nebulizer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN INHALASI UAP SEDERHANA DAN NEBULIZER



Disusun oleh: Hifni Irsendi (201902030104) 2C semester III



FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN TAHUN AKADEMIK 2019/2020 Inhalasi Uap Sederhana



A. Definisi Terapi inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui penghisapan ( Potter & Perry, 2005). Inhalasi sederhana berarti memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk uap ke dalam saluran pernapasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang sederhana serta dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga.



B. Tujuan 1. Membuat pernapasan menjadi lega 2. Relaksasi saluran pernapasan dengan meredakan spasme bronkus 3. Memudahkan pengeluaran dahak yang berada pada saluran napas atas 4.



Meningkatkan fungsi paru-paru



C. Indikasi 1. Klien yang sulit mengeluarkan secret 2. Asma akibat jalan nafas tidak efektif 3. Klien batuk pilek ringan dengan lendir yang berlebihan



D. Kontraindikasi 1. Klien yang memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi dengan minyak tertentu 2. Klien dengan luka pada wajah



E. Persiapan pasien 1. Beri salam, perkenalan diri, dan panggil pasien dengan nama kesukaan 2. Jelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan perawat 3. Jaga privasi pasien 4. Atur posisi pasien dalam keadaan nyaman



F.



Persiapan alat



1. Kom berisi air hangat 2. Obat-obatan aromaterapi seperti minyak kayu putih 3. Handuk 4. Lap atau tissue 5. Kain pengalas untuk air hangat



G.



Prosedur kerja 1. Cuci tangan 2. Persiapkan alat yang akan digunakan 3. Tempatkan mejatroli didepan pasien 4. Tempatkan kom berisi air hangat didepan meja pasien yang sudah diberi pengalas 5. Campurkan minyak kayu putih dengan air hangat dalam kom dengan perbandingan 23 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1 gelas) air hangat 6. Sebelum menghirup anjurkan pasien menarik napas, mata tertutup sambil menghirup uap air hangat 7. Bentuk handuk menyerupai corong, kemudian arahkan corong tersebut hanya pada hidung pasien 8. Hirup uap dari campuran tersebut selama 5-10 menit atau hingga pasien merasa lega dengan pernafasannya, jarak wajah pasien dengan air hangat kurang lebih 30 cm 9. Bersihkan mulut dan hidung dengan lap atau tissue 10. Rapikan pasien kembali 11. Rapikan alat 12. Hasil dan Dokumentasi a. Catat semua tindakan yang telah dilakukan b. Catat hasil respon pasien c. Dokumentasikan evaluasi tindakan



H.



Rasional Tindakan Inhalasi Uap Sederhana



1. Inhalasi dilakukan 2 jam setelah makan untuk mencegah terjadinya mual atau muntah 2. Terapi inhalasi tidak hanya sebagai terapi untuk kenyamanan jalan napas tetapi juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri 3. Pasien dapat menggunakan minyak dari pengobatan uap untuk meredakan rasa tidak nyaman sepanjang hari dengan menempatkan setetes minyak herbal karena aromanya yang mengandung mint sehingga memperlancar pernapasan 4. Aroma terapi yang dipilih sesuai dengan pilihan pasien. Khasiatnya yaitu untuk meredakan sakit kepala, stres, menenangkan ikiran, memperlancar pernapasan.



NEBULIZER



A. Definisi Nebulizer adalah alat yang mengubah obat cair menjadi uap. Saat Anda bernapas lewat masker, uap obat  akan masuk ke dalam paru-paru untuk memperbaiki pernapasan.  Nebulizer umum digunakan sebagai pengobatan asma kronis, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Selain untuk pengobatan asma, alat ini juga dapat digunakan untuk penderita penyakit paru obstruksi kronis (PPOK), infeksi paru, dan reaksi alergi berat. B. Tujuan 1. Mengobati peradangan saluran pernafasan bagian atas. 2. Menghilangkan sesak karena selaput lendir saluran nafas bagian atas sehingga lendir menjadi encer dan mudah keluar. 3. Menjaga selaput lendir dalam keadaan lembab. 4. Melegakan pernafasan. 5. Mengurangi pembekakan selaput lender. 6. Mencegah pengeringan selaput lender. 7. Mengendurkan otot dan penyembuhan batuk. 8. Menghilangkan gatal pada kerongkongan. C. Indikasi Untuk memberikan medikasi secara langsung pada saluran napas untuk mengobati, berikut ini: 1. Bronchospasme akut 2. Produksi mukus yang berlebihan 3. Batuk dan sesak napas 4. Epiglotitis D. Kontra indikasi karena itu dosis yang diberikan rendah. Dosis yg rendah dapat menurunkan absorpsi sistemik dan efek samping sistemik. Pengiriman obat melalui nebulizer ke paru sangat cepat, sehingga aksinya lebih cepat dari pada rute lainnya seperti subkutan atau oral. Udara yang dihirup melalui nebulizer telah lembab, yang dapat membantu mengeluarkan sekresi bronchus. Pasien yg tidak sadar atau confusion tidak kooperatif dengan prosedur ini, membutuhkan pemakaian mask/sungkup; tetapi mask efektivitasnya berkurang secara signifikan. Medikasi nebulizer kontraindikasi pada keadaan dimana suara napas tidak ada atau berkurang, kecuali jika medikasi nebulizer diberikan melalui endotracheal tube yang



meggunakan tekanan positif. Pasien dengan penurunan pertukaran gas juga tidak dapat menggerakan/memasukan medikasi secara adekuat ke dalam saluran napas. Pemakaian katekolamin pada pasien dengan cardiac iritability harus dengan perhatian. Ketika diinhalasi, katekolamin dapat meningkatkan cardiac rate dan dapat menimbulkan disritmia. E. Persiapan pasien 1. Beri salam, perkenalkan diri, dan panggil pasien dengan nama kesukaan 2. Jelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan perawat 3. Jaga privasi pasien 4. Atur posisi pasien dalam keadaan nyaman. F. Persiapan alat 1. Nebulizer 2. Tissue 3. Selang/kanula udara 4. Sarung tangan 5. Obat inhalasi 6. Masker, nasal canule, mouthpiece 7. Neirbeken 8. Kasa lembab. G. Prosedur kerja 1. Alat didekatkan, pakai sarung tangan. 2. Atur pisisi fowler. 3. Jalan nafas dibersihkan, hidung dibersihkan dengan kapas lembab, kapas yg kotor buang ke neirbeken. 4. Obat dimasukkan dlm tempat penampungan obat. 5. Hubungkan masker/nasal canule/mouthpiece pada klien sehingga uap dan obat tidak keluar. 6. Klien dianjurkan nafas dalam secara teratur. 7. Bila klien merasa lelah, matikan nebulizer sebentar, berikan kesempatan klien istirahat. 8. Setelah obat sudah habis, matikan mesin nebulizer. 9. Perhatikan keadaan umum. 10. Alat dibersihkan dan dirapikan, sarung tangan dilepas. 11. Cuci tangan. H. Hal Yang Perlu Diperhatikan 1. Gunakan tubing, nebulizer cup, mouthpiece/masker untuk masing-masing pasien (single use).



2. 3. 4. 5.



Lindungi mata dari uap. Berikan obat yang sesuai dengan resep yang dianjurkan oleh dokter. Jangan mencampur obat tanpa seijin dokter. Jika memungkinkan, selama terapi, atur nafas dengan menarik nafas dalam melalui hidung dan tiup melalui mulut. 6. Perhatikan perubahan yang terjadi, seperti kebiruan (sianosis), batuk berkepanjangan, gemetar (tremor), berdebar-debar, mual, muntah dan lain-lain. 7. Lakukan penepukan dada atau punggung pada saat atau setelah selesai terapi inhalasi. 8. Segera setelah selesai melakukan terapi inhalasi, basuh wajah dengan air. DAFTAR PUSTAKA Proehl. (1999). Emergency nursing procedures, (2nd ed.). Philadelphia: W.B.Saunder Co.



 



Anderson. (1989). The pharmacology of intervention for respiratory emergencies. Emergency care quarterly. Jhonson. (1990). Principles of nebulizer-delivered drug therapy for asthma.  American journal of  hospital pharmacy.