LP Isolasi Sosial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA



I.



KASUS ISOLASI SOSIAL A. Definisi Menurut Carpenito (2001), Menarik diri adalah suatu usaha untuk menghindari interaksi dengan orang lain dan kemudian menghindari berhubungan, ini merupakan pertahanan terhadap stresor dan ansietas yang berhubungan dengan suatu stresor atau ancaman.



B. Tanda dan Gejala Gejala subjektif :  Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain  Respon verbal kurang dan sangat singkat  Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan  Klien tidak berasa berguna  Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup  Klien merasa ditolak Gejala objektif :  Klien banyak diam dan tidak mau bicara  Tidak mengikuti kegiatan  Banyak berdiam diri di kamar  Klien menyendiri dan tidak mauberinteraksi dengan orang yang terdekat  Klien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal  Apatis (acuh terhadap lingkungan)  Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya  Postur tubuh, misalnya sikap fetus/janin (khususnya pada posisi tidur)



C. Rentang Respon Respons klien ditinjau dari interaksinya dengan lingkungan sosial merupakan suatu kontinum yang terbentang antara respon adaptif dengan maladaptif sebagai berikut:



Berdasarkan gambar rentang respon sosial di atas, menarik diri termasuk dalam transisi antara respon adaptif dengan maladaptif sehingga individu cenderung berfikir kearah negatif. 1. Adaptif Respon adaptif adalah respon yang diterima oleh norma sosial dan kultural dimana individu tersebut menjelaskan masalah dalam batas normal. a. Menyendiri (Solitude) Respons yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan merupakan suatu cara mengevaluasi diri dan menentukan langkah berikutnya b. Otonomi Kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide-ide pikiran dan perasaan dalam hubungan sosial c. Bekerjasama (Mutuality) Suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima, merupakan kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama lain d. Interdependen Kondisi saling tergantung antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal. 2. Maladaptif Respon maladaptif adalah respon yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma-norma sosial dan kebudayaan suatu tempat. a. Menarik diri Seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain, merupakan gangguan yang terjadi apabila seseorang memutuskan untuk tidak berhubungan dengan orang lain untuk mencari ketenangan sementara waktu



b. Ketergantungan (Dependen) Terjadi bila individu gagal mengembangkan rasa percaya diri atau kemampuannya untuk berfungsi secara sukses sehinggan tergantung dengan orang lain c. Curiga Seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain d. Manipulasi Seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek individu, hubungan terpusat pada masalah pengendalian dan berorientasi pada diri sendiri atau pada tujuan, bukan berorientasi pada orang lain sehingga tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam e. Impulsif



Ketidakmampuan merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari



pengalaman, tidak dapat diandalkan, mempunyai penilaian yang buruk dan cenderung memaksakan kehendak f. Narcissisme Harga diri yang rapuh, secara terus menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian, memiliki sikap egosentris, pencemburu dan marah jika orang lain tidak mendukung



D. Faktor Predisposisi Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik diri   : a.       Faktor komunikasi dalam keluarga Gangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Dalam teori ini yang termasuk masalah dalam berkomunikasi sehingga menimbulkan ketidakjelasan (double bind) yaitu suatu keadaan dimana seorang anggota keluarga menerima pesan yang saling bertentangan dalam waktu bersamaan atau ekspresi emosi yang tinggi dalam keluarga yang menghambat untuk hubungan dengan lingkungan diluar keluarga. b.      Faktor Biologik Faktor genetik  dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptive. Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa. Kelainan struktur otak, seperti atropi, pembesaran ventrikel, penurunan berat dan volume otak serta perubahan limbik diduga dapat menyebabkan skizofrenia  



c.       Faktor Sosiokultural Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini merupakan akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif, seperti lansia, orang cacat dan berpenyakit kronik. Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan system nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang tidak realitis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini, (Stuart and sudden, 1998).



E. Faktor Presipitasi Ada beberapa faktor persipitasi yang dapat menyebabkan  seseorang menarik diri. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari berbagai stressor antara lain: a. Stressor sosiokultural Stressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam membina hubungan dengan orang lain, misalnya menurunya stabilitas unit keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupanya, misalnya karena dirawat di rumah sakit. b. Stressor psikologik Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhanya  hal ini dapat menimbulkan



ansietas



tinggi



bahkan



dapat



menimbulkan



seseorang



mengalami gangguan hubungan (menarik diri), (Stuart & Sundeen, 1998) c. Stressor intelektual 1)  Kurangnya pemahaman diri dalam ketidak mampuan untuk  berbagai pikiran dan perasaan yang mengganggu pengembangan hubungan dengan orang lain. 2)   Klien dengan “kegagalan” adalah orang yang kesepian dan kesulitan dalam menghadapi hidup. Mereka juga akan sulit berkomunikasi dengan orang lain. 3)    ketidakmampuan seseorang membangun kepercayaan dengan orang lain akan persepsi yang menyimpang dan akan berakibat pada gangguan berhubungan dengan orang lain



d. Stressor fisik  1)   Kehidupan bayi atau keguguran dapat menyebabkan seseorang menarik diri dari orang lain 2)   Penyakit kronik dapat menyebabkan seseorang minder atau malu  sehingga mengakibatkan menarik diri dari orang lain (Rawlins, Heacock,1993)



F. Mekanisme Koping Individu yang mengalami respon sosial maladaptif menggunakan berbagai mekanisme dalam upaya mengatasi ansietas. Mekanisme tersebut berkaitan dengan dua jenis masalah hubungan yang spesifik yaitu sebagai berikut: Menurut (Stuart, 2007) 1) Proyeksi merupakan Keinginan yang tidak dapat ditoleransi, mencurahkan emosi kepada orang lain karena kesalahan sendiri. 2) Isolasi merupakan perilaku yang menunjukan pengasingan diri dari lingkungan dan orang lain. 3) Spiliting atau memisah merupakan kegagalan individu dalam menginterpretasikan dirinya dalam menilai baik buruk.



II.



PROSES TERJADINYA MASALAH Individu yang mengalami Isolasi Sosial sering kali beranggapan bahwa sumber/penyebab Isolasi sosial itu berasal dari lingkunganya. Padahalnya rangsangan primer adalah kebutuhan perlindungan diri secara psikologik terhadap kejadian traumatik sehubungan rasa bersalah, marah, sepi dan takut dengan orang yang dicintai, tidak dapat dikatakan segala sesuatu yang dapat mengancam harga diri (self estreem ) dan kebutuhan keluarga dapat meningkatkan kecemasan. Untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan ansietas diperlukan suatu mekanisme koping yang adekuat. Sumber-sumber koping meliputi ekonomi, kemampuan menyelesaikan masalah, tekhnik pertahanan, dukungan sosial dan motivasi. Sumber koping sebagai model ekonomi dapat membantu seseorang mengintregrasikan pengalaman yang menimbulkan stress dan mengadopsi strategi koping yang berhasil. Semua orang walaupun terganggu prilakunya tetap mempunyai beberapa kelebihan personal yang mungkin meliputi: aktivitas keluarga, hobi, seni, kesehatan dan perawatan diri, pekerjaan kecerdasan dan hubungan interpersonal. Dukungan sosial dari peningkatan respon psikofisiologis yang adaptif, motifasi berasal dari dukungan keluarga ataupun



individu sendiri sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri pada individu (Stuart & Sundeen, 1998).



III.



DATA FOKUS PENGKAJIAN 1. Orang yang berarti bagi pasien 2. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat 3. Hambatan berhubungan dengan oranglain



IV.



MASALAH KEPERAWATAN Isolasi Sosial



V.



ANALISA DATA Data



Masalah



Data subjektif



Isolasi Sosial



a. Mengatakan malas berinteraksi b. Mengatakan oranglain tidak mau menerima dirinya. c. Merasa orang lain tidak selevel d. Curiga dengan oranglain e. Mendengar suara-suara/ melihat bayangan f. Merasa tak berguna Data objektif g. Menyendiri h. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas. i. Menolak orang



berhubungan



lain,



klien



dengan



memutuskan



percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap. j. Sering tidur, posisi tidur klien seperti posisi tidur janin.



VI.



DIAGNOSA KEPERAWATAN Isolasi sosial : menarik diri b.d harga diri rendah



VII. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN Tujuan Pasien mampu : - Menyadari penyebab isolasi sosial - Berinteraksi dengan orang lain



Kriteria Evaluasi Setelah ….x pertemuan klien SP I mampu : - Membina hubungan saling percaya - Menyadari penyebab isolasi sosial, keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain - Melakukan interaksi dengan orang lain secara bertahap



Intervensi Identifikasi penyebab - Siapa yang satu rumah dengan pasien - Siapa yang dekat dengan pasien - Siapa yang tidak dekat dengan pasien Tanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain - Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain - Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain - Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka - Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain



Rasional



SP I



1. Rasional: Mengetahui sejauh mana pengetahuan klien tentang menarik diri sehingga perawat dapat merencanakan intervensi selanjutnya. 2. Rasional: menilai pendapat/persepsi klien mengenai keuntungan dari menarik diri. 3. Rasional: menilai pendapat/persepsi klien mengenai kerugian dari menarik diri. 4. Rasional: mungkin klien merasa tidak nyaman, malu atau tidak mampu berhubungan sehingga perlu dilatih secara bertahap dalam berhubungan dengan orang lain.



-



-



Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien Latih berkenalan - Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain - Berikan contoh cara berinteraksi dengan orang lain - Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di hadapan perawat - Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman / anggota keluarga - Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan 2,3,4 orang dan seterusnya - Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien - Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain, mungkin pasien akan mengungkapkan



5. Rasional: Untuk meningkatkan harga diri klien. Mengetahui sejauh mana manfaat yang dirasakan klien dalam berhubungan.



SP 2 -



SP 3 -



keberhasilan atau kegagalannya, beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya. Masukkan jadwal kegiatan pasien Evaluasi SP1 Latih berhubungan sosial secara bertahap Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien



Evaluasi SP1 dan 2 Latih cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien



SP 2 1. Rasional: Untuk mengetahui sejauh mana klien dapat membina hubungan dengan oranglain. 2. Rasional: melatih klien untuk berhubungan dengan orang lain. 3. Rasional: Untuk meningkatkan harga diri klien SP 3 1. Rasional: Untuk mengetahui sejauh mana klien dapat membina hubungan dengan orang lain. 2. Rasional: Melatih klilen untuk berhubungan dengan orang lain. 3. Rasional: meningkatkan kemampuan dalam menyusun kegiatan secara bertahap.



Daftar Pustaka Carpenito, Lynda Juall.2001 .Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Jakarta: EGC. Keliat BA, Ria UP, Novy H. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta. EGC. Stuart & Laraia. 2001. Principles and practice of psychiatric nursing.USA: Mosby Company. Stuart & Sudeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi 3. Jakarta : EGC. Stuart, G. W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi 5. Jakarta. EGC.