19 0 606 KB
LAPORAN PELAKSANAAN STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN ROLE PLAY : KETUA TIM DI RUANG BIMA RSUD BANYUMAS
Disusun Oleh : ZANNA RAKHUL AULIA MATARI NIM: 1811040015
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Model tim merupakan suatu model pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat professional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1992). Model tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap staf mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi, sehingga setiap anggota tim merasakan kepuasan karena diakui kontribusinya dalam mencapai tujuan bersama yaitu mencapai kualitas asuhan keperawatan yang bermutu. Model tim menurut Kron & Gray (1987) terkandung dua konsep utama yang harus ada, yaitu kepemimpinan dan komunikasi yang efektif. Kemampuan kepemimpinan harus dikuasai oleh Ketua Tim, yaitu perawat profesional (Registered Nurse). Registered Nurse ditunjuk
oleh
Kepala
Ruangan untuk bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien dalam merencanakan asuhan keperawatan, merencanakan
penugasan
kepada
anggota tim, melakukan supervisi dan evaluasi pelayanan keperawatan yang diberikan. Proses komunikasi harus dilakukan secara terbuka dan aktif melalui laporan pre atau postconference atau pembahasan dalam penugasan, pembahasan dalam merencanakan dan menuliskan asuhan keperawatan dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai.Pelaksanaan model tim tidak dibatasi oleh
suatu
pedoman
yang
kaku.
Model
tim
dapat
diimplementasikan pada tugas pagi, sore dan malam. Apakah terdapat 2 atau 3 tim tergantung pada jumlah dan kebutuhan serta jumlah dan kualitas tenaga keperawatan. Umumnya satu tim terdiri dari 3-5 orang tenaga keperawatan untuk 10-20 pasien. Hasil penelitian Lambertson seperti dikutip oleh Douglas (1984), menunjukkan bahwa model tim bila dilakukan dengan benar merupakan model asuhan keperawatan yang tepat dalam meningkatkan pemanfaatan tenaga keperawatan yang bervariasi kemampuannya dalam
memberikan asuhan keperawatan. Hal ini berarti bahwa model tim dilaksanakan dengan tepat pada kondisi dimana kemampuan tenaga keperawatan bervariasi. Kegagalan model ini, jika penerapan konsep tidak dilaksanakan secara menyeluruh dan post conference
atau
total dan tidak dilakukan
pre
dalam sistem pemberian asuhan keperawatan untuk
pemecahan masalah yang dihadapi pasien dalam penentuan strategi pemenuhan kebutuhan pasien. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruang Bima didapatkan hasil bahwa ruang Bima menggunakan metode tim. Tim dibagi manjadi 2 berdasarkan bed, tim 1 mengelola 11 bed pasien sedangkan. Setiap perawat memiliki tanggung jawab khusus tindakan kepada klien Hasil observasi di ruang Bima memiliki kekurangan dan kelebihan, kelebihan dari metode ini adalah efektivitas waktu, pembagian pasien dan proses timbang terima jadi 2 kelompok sehingga menghemat waktu. Tetapi, metode ini memiliki kekurangan yaitu masing-masing tim tidak mengetahui pasien dari tim yang lainnya.
B. Rumusan Masalah 1) Apa pengertian metode tim ? 2) Apa tujuan metode tim ? 3) Apa kelebihan dan kekurangan menggunakan metode tim ? 4) Bagaimana tugas pokok dan tanggung jawab ketua tim? 5) Apa saja Kompetensi Ketuan Tim ? 6) Apa saja prinsip – prinsip ketua tim ?
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Metode Tim Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif ( Douglas, 1984). Model tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai
kontribusi
dalam merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi sehingga diharapkan mutu asuhan keperawatan meningkat.Ketua tim merupakan seorang petugas yang membawahi anggota tim untuk membuat pengkajian sampai perencaan pada pasien.
B. Tujuan Metode Tim Tujuan metode tim yaitu : 1.
Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif.
2.
Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
3.
Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda.
Menurut Kron & Gray (1987) pelaksanaan model tim harus berdasarkan konsep berikut: a. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakantehnik kepemimpinan. b. Komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin. c. Anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim. d. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik bila didukung oleh kepala ruang.
C. Kelemahan dan Kelebihan Metode Tim Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda- beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok
pasien.
Perawat ruangan dibagi menjadi 2 – 3 tim/ group yang terdiri dari tenaga professional, tehnikal dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantu. Dalam penerapannya ada kelebihan dan kelemahannya yaitu (Nursalam, 2002): 1. Kelebihan metode tim yaitu: a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh. b. Mendukung pelaksanakaan proses keperawatan. c. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim. 2. Kelemahan metode tim yaitu : Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada waktu-waktu sibuk.
D. Tanggung Jawab 1. Tanggung Jawab Ketua Tim a. Membuat perencanaan. b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi. c. Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien. d. Mengembangkan kemampuan anggota. e. Menyelenggarakan konferensi.
BAB III RENCANA PELAKSANAAN
A.
Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Tim Pelaksanan tugas Kepala Tim di Ruang Bima RSUD Banyumas meliputi: 1. Melakukan pengkajian lengkap dan mencatatnya pada formulir rekam keperawatan untuk digunakan sebagai dasar perencanaan asuhan keperawatan lebih lanjut. 2. Membuat
rencana
asuhan
keperawatan
berdasarkan
diagnosa
keperawatan dan rencana terapi yang ditetapkan oleh dokter. 3. Melakukan asuhan dan pelayanan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan serta membuat rencana pulang ( resume ) 4. Membagi
tugas
kepada
semua
anggota
timnya
dengan
mempertimbangkan kemampuan anggota dan kebutuhan pasien yang harus dipenuhi. 5. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga sesuai kebutuhan klien. 6. Mengadakan serah terima tugas kepada perawat yang jaga sore dan menerima laporan tugas dari perawat jaga malam. 7. Memberikan bimbingan kepada perawat yang telah jadi anggota tim dan melakukan evaluasi hasil kerjanya 8. Menyusun data yang berhubungan dengan asuhan keperawatan berdasar laporan anggota tim sebagai masukan untuk membuat laporan kerja pertanggung jawaban ruangan. 9. Menghadiri pertemuan klinik dengan dokter dan tim kesehatan lain untuk membicarakan dan membahas kasus – kasus dalam rangka meningkatkan mutu asuhan dan pelayanan keperawatan. 10. Melakukan kunjungan keliling ruangan bersama anggota tim, dokter dan tim kesehatan lain untuk mengetahui keadaan pasien dalam rangka memberikan asuhan dan pelayanan keperawatan.
11. Memberikan bimbingan kepada siswa / mahasiswa praktek yang ada didalam tim dalam rangka orientasi dan pelaksanaan praktek keperawatan. 12. Mengadakan konferensi keperawatan dengan anggota tim untuk mengetahui masalah dalam tim keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya untuk mendapatkan cara penyelesaian agar pelaksanaan perawatan klien berjalan sesuai dengan tujuan 13. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan 14. Menjaga kerahasiaan pasien 15. Melaporkan secara lisan dan tulisan kepada kepala ruang apabila terdapat hal-hal yang harus segera dilaporkan.
B.
Rencana Pelaksanaan Keperawatan
Hari tanggal/jam
Kegiatan
Keterangan
Selasa, 12 februari 2019
Mengikuti jalannya operan jaga
Di ikuti oleh semua
07-35 – 08.10 wib
malam ke pagi
perawat dan mahasiswa praktekan
08.15 – 08.30 WIB
Keliling ke pasien untuk cek
Di ikuti oleh semua
kondisi pasien dan
perawat dan mahasiswa
menginformasikan pertukaran
praktekan
jam tugas antara perawat jaga Malam dan Pagi.
08.35- 08.50
Memimpin pre conference :
Di ikuti oleh semua
-
Membuat perencanaan
perawat dan mahasiswa
program tindakan.
praktekan
-
09.10 WIB
Pembagian beban kerja
Melaksanan tindakan asuhan
Dilakukan oleh semua
keperawatan yang sudah
perawat ruangan dan
direncanakan.
mahasiswa praktekan
13.20 – 13.35 WIB
Memimpin post conference
Di ikuti oleh semua perawat dan mahasiswa praktekan
13.40 – 13.55 WIB
-
Mengevaluasi tindakan
Di bantu oleh KaTim
keperawatan yang sudah
Ruangan
dilakukan -
Mendokumentasikan tindakan dan perkembangan pasien
14.00 – 14.10 WIB
Memimpin jalannya operan jaga
Di ikuti oleh semua
Pagi dengan jaga Sore
perawat dan mahasiswa praktekan
BAB IV PELAKSANAAN DAN EVALUASI
Nama
: Zanna Rakhul Aulia Matari S.Kep
Nim
: 1811040015
Kelompok
:4
Hari/ Tanggal : Selasa, 12 februari 2019 Jabatan
: Ketua Tim 1
Ruangan
: Bima
A. LAPORAN PELAKSANAAN Kelompok kami yang berjumlah 5 orang dibagi dalam 3 Shift, 3 orang pagi (1 KaRu, 1 KaTim, dan 1 PP), 1 orang jaga sore, dan 1 orang jaga malam, mengelola sebanyak 5 pasien jiwa. Dalam melakukan tugas peran sebagai Ketua Tim dengan anggota yang berjaga di pagi hari yaitu Febtryanto, S.Kep yaitu sebagai perawat pelaksana, dan berjaga di malam hari. Kegiatan pada saat pukul 07.15 –
07.30 WIB mengikuti apel di
halaman depan RSUD Banyumas, pukul 07.40 WIB mengikuti serah terima operan jaga dari dinas malam kepada dinas pagi, dan keliling kamar pasien untuk memperkenalkan operan jaga dinas dari dinas malam kepada dinas pagi. Pukul 08.15 WIB melakukan pre conference, menyampaikan tujuan dari pre conference dan menyampaikan rencana asuhan keperawatan/ program – program untuk pasien, membagi tugas kepada anggota tim (PP/ perawat pelaksana). Pada pukul 09.30WIB mengikuti visit dokter, mencatat program terapi obat atau terapi latihan tambahan. Pukul 11.20 WIB membuat laporan dengan hasil visit dokter. Pukul 13.20 WIB melakukan post conference, menyampaikan tujuan post conference, menerima dan mencatat laporan hasil implementasi dari anggota Tim/ PP, mencatat masukan dan tambahan dari perawat (KaTim) ruangan, memberikan apresiasi kepada anggota tim atas penyelesaian tugas dan laporan tugas.
Pukul 13.40 WIB melengkapi buku laporan jaga, Pukul 14.10 WIB memimpin operan jaga dari dinas pagi kepada dinas siang dan keliling ruangan pasien untuk memperkenalkan operan jaga dari dinas pagi kedinas siang/ sore.
B. PASIEN KELOLAAN KETUA TIM No
Nama pasien
No kamar
Keterangan
1.
Tn. I
C3
Dx Kep. Halusinasi
2
Tn. M
C4
Dx.Kep. RPK/halusinasi
3.
Tn. I
C5
Dx. Kep halusinasi
4.
An. F
C7
Dx.Kep. Halusinasi/RPK
5.
Tn. R
C2
Dx.Kep. RPK
C. STRUKTUR ORGANISASI
Kepala Ruang Okta Fajar Silviani. S.Kep
Ketua Tim Zanna Rakhul Aulia Matari S. Kep
Perawat pelaksana I (pagi dan malam) Febtryanto S. Kep
C2
C3
C4
C5
C7
Tn. R
Tn. I
Tn. M
Tn. I
An. F
1. Nama Pasien : Tn. I Dx. Kep
: Halusinasi
kamar/Bed : C3
Diagnosa Keperawatan
Rencana Keperawatan Tujuan
Halusinasi
Setelah
Ds:
keperawatan
- Tn.
I
Tindakan
dilakukan selama
tindakan NIC : 1x
24
mengatakan diharapkan pasien dapat mengontrol
mendengar bisikan suara halusinasi dengan kriteria hasil : perempuan
jam 1. Bina hubungan saling
seperti
-
Pasien
dapat
percaya SP 1 :
mengidentifikasi 1. Identifikasi halusinasi:
mengejek dirinya. Do: - .keluarga
pasien
-
mengatakan pasien suka bicara
sediri,
monda-
-
mandir -
jenis, isi, frekuensi, isi waktu,
isi, frekuensi, waktu
respon terhadap halusinasi
terjadi,
Pasie
pencetus,
dapat
mengontrol
perasaan,
halusinasi dengan menghardik
respon
Pasien dapat mengikuti program
2.
pengobtan secara optimal
mengontrol halusinasi:
Pasien
hardik, obat, bercakap-
halusinasi
dapat
mengontrol
dengan
bercakap-
cakap -
situasi
Pasien
Jelaskan
cakap,
cara
melakukan
kegiatan dapat
halusinasinya
mengontrol dengan
melakukan aktivitas.
cara
3.
Latih
cara
mengontrol halusinasi dg 4.
menghardik Masukan
pada
jadual kegiatan untuk latihan menghardik.
Therapy: -
Konsul EKG
-
Monitor ttv
-
Lacak hasil lab
-
Awasi resiko kabur
-
Pemberian obat oral
-
Injeksi zyprexsa
IMPLEMENTASI Tanggal
No
Implementasi
Evaluasi
Paraf
Dx 12
1
Melakukan bina hubungan saling S : klien mengatakan kadang- Zanna
Februari
percaya dengan prinsip komunikasi
kadang mendengar bisikan
2019
terapeutik :
perempuan.
-
-
Menyapa klien dengan ramah O : - Klien masih terlihat baik secara verbal dan non verbal
bingung
Memperkenalkan
-
diri
dnegan
sopan -
-
Klien lebih tenang Klien lebih kooperatif
Menanyakan nama lengkap dan A: Klien bingung, halusinasi nama pasien yang disukai
teratasi sebagian
-
Menjelaskan tujuan pertemuan
P
-
Menunjukkan sikap empati dan mengenal halusinasi terima klien dengan apa adanya
-
:
-
lanjutkan
klien
untuk
Lanjutkan SP 1 yaitu
Memberi perhatian pada klien
mengontrol
dan perhatikan kebuthan dasar
dengan cara menghardik
klien
RTL : lanjutkan SP 2, yaitu klien dapat mengenal halusinasinya.
halusinasi
2. Nama Pasien : Tn. R Dx. Kep
: RPK
kamar/Bed : C2
Diagnosa Keperawatan
Rencana Keperawatan Tujuan
Resiko perilaku kekerasan
Setelah
Ds:
keperawatan
-
Pasien
Tindakan
dilakukan selama
tindakan NIC : 1x
24
jam 1.Bina hubungan saling
mengatakan diharapkan pasien dapat mengontrol percaya
diruamha marah-marah marah dengan kriteria hasil : kepada ibunya karena keinginannya dipenuhi
serta
-
tidak pasien
melempar piring yang ada dirumahnya.
Klien dapat membina hubungan 1. Identifikasi penyebab, saling percaya
-
Klien
dapat
tanda & gejala, PK yang mengidentifikasi dilakukan,
penyebab perilaku kekerasan -
Do:
Klien
dapat
2.
akibat
Jelaskan
mengidentfikasi mengontrol
tanda-tanda perilaku kekerasan. -
SP 1 :
obat,
PK:
PK cara fisik,
verbal,spiritual
Pasien tampak mudah
3. Latihan cara mengontrol
tersinggung
PK secara fisik: tarik nafas
-
tatapan mata tajam
dalam dan pukul kasur dan
-
Muka tampak tegang
bantal 4. Masukan pada jadual kegiatan fisik
Therapy: -
Cek EKG
-
Monitor ttv
-
Cek lab
-
Alprazolam 0,5
-
Inj diaz dan lodomer
-
Pemberian obat oral
untuk
latihan
IMPLEMENTASI Tanggal
No
Implementasi
Evaluasi
Paraf
Dx 12
1
Melakukan bina hubungan saling S :
Februari
percaya dengan prinsip komunikasi
2019
terapeutik : -
-
-
klien
senang
Menyapa klien dengan ramah
-
Klien
marah
baik secara verbal dan non verbal
keinginannya
Memperkenalkan
terpenuhi
diri
dnegan
-
nama pasien yang disukai
tidka
klien
mau
berjabat
mau
bercerita
tangan
-
Menjelaskan tujuan pertemuan
-
Menunjukkan sikap empati dan
-
Klien
tentang dirumah
terima klien dengan apa adanya
-
Sp 1 :
Kalien
mampu
di
arahkan dan diajarkan Mengakaji pengetahuan klien
cara kontrol marah.
tentan perilaku kekerasan dan A: penyebab -
karena
O:
Menanyakan nama lengkap dan
-
karena
disapa oleh perawat
sopan -
Zanna
Berikan klien
klien
mampu
mengungkapkan kemarahan atau kesempatan
untu
pada jengkel SP 1 tercapai
megungkapkan P : Lanjutkan SP 2 yaitu
perasaan yang menyebabkan mengontrol marah dengan cara kesulitan
minum obat.
3. Nama Pasien : Tn. I Dx. Kep
: Halusinasi
kamar/Bed : C5
Diagnosa Keperawatan
Rencana Keperawatan Tujuan Setelah
Halusinasi Ds:
pasien
diganggu
keluarga
mengatakan
ajak
pasien
pasien
bicara
-
suka
kadang
-
nyambung kadang engga. Pasien Pernah gelandangan
-
Do: - .pasien tampak bingung - Pasien
tampak
1x
24
jam 2. Bina hubungan saling
halusinasi dengan kriteria hasil :
bicara sediri, monda- mandir. Di
selama
tindakan NIC :
suara diharapkan pasien dapat mengontrol
menyuruh untuk pergi -pergi. -
dilakukan
mengatakan keperawatan
bisikan
Tindakan
-
tidur-
Pasien
dapat
SP 1 :
mengidentifikasi 2. Identifikasi halusinasi:
jenis, isi, frekuensi, isi waktu,
isi, frekuensi, waktu
respon terhadap halusinasi
terjadi,
Pasie
pencetus,
dapat
mengontrol
perasaan,
respon
Pasien dapat mengikuti program
2.
pengobtan secara optimal
mengontrol halusinasi:
Pasien
hardik, obat, bercakap-
dapat
mengontrol
dengan
bercakap-
cakap -
situasi
halusinasi dengan menghardik
halusinasi
tiduran.
percaya
Pasien
Jelaskan
cakap,
cara
melakukan
kegiatan dapat
halusinasinya
mengontrol dengan
melakukan aktivitas.
cara
3.
Latih
cara
mengontrol halusinasi dg 4.
menghardik Masukan
pada
jadual kegiatan untuk latihan menghardik. Therapy: - monitor ttv - terapi lanjut -obat oral clozapin 2,5 mg - stolasi 5mg
- clobazam 10mg
IMPLEMENTASI Tanggal
No
Implementasi
Evaluasi
Paraf
Dx 12
1
Melakukan bina hubungan saling S : klien mengatakan suaranya Zanna
Februari
percaya dengan prinsip komunikasi
hilang
2019
terapeutik :
menghardik
-
Memperkenalkan
diri
-
dnegan
Klien mampu diarahkan dan diajarkan
sopan -
dilakukan
Menyapa klien dengan ramah O : baik secara verbal dan non verbal
-
setelah
-
Klien lebih kooperatif
Menanyakan nama lengkap dan nama pasien yang disukai
A: halusinasi teratasi sebagian
-
Menjelaskan tujuan pertemuan
P
-
Menunjukkan sikap empati dan mengenal halusinasi terima klien dengan apa adanya
-
:
-
lanjutkan
klien
untuk
Lanjutkan SP 2 yaitu
Memberi perhatian pada klien
mengontrol
dan perhatikan kebuthan dasar
dengan cara minum obat
klien
RTL : lanjutkan SP 2, yaitu klien dapat mengenal halusinasinya.
halusinasi
4. Nama Pasien : Tn. M Dx. Kep
: HDR
kamar/Bed : C4
Diagnosa Keperawatan
Rencana Keperawatan Tujuan
Harga diri rendah
Setelah
Ds:
keperawatan
Tindakan
dilakukan selama
tindakan NIC : 1x
24
jam Sp 1 :
- Tn. M mengatakan sedih diharapkan pasien dapat menunjukkan 1. Identifikasi kemampuan sakit
hati
ditinggal :
kekasihnya.. - Keluarga
melakukan kegiatan dan -
pasien
mengatakan
pasien
Pasien dapat membina hubungan aspek positif pasien (buat saling percaya dengan perawat
-
Pasien
dapat
daftar
mengidentifikasi 2. Bantu pasien menilai
diputus oleh pacarnya saat
kemampuan dan aspek positif kegiatan
sedang
yang dimiliki oleh pasien
merantau
di
malaysia, dan kekasihnya sudah
menikah
dengan
orang lain.
-
Pasien
mampu
yang
dapat
dilakukan saat ini (pilih
mmenilai dari daftar kegiatan) : buat
kemampuan yang dimiliki oleh daftar kegiatan yang dapat pasien
Do:
kegiatan)
dilakukan
saat
ini
3. Bantu pasien memilih -
-
-
Pasien tampak tidak
salah satu kegiatan yang
merawat diri
dapat dilakukan saat ini
Rambut
pasien
untuk
dilatih
gondrong
4. Latih kegiatan
yang
Pasien tampak diam
dipilih
cara
(alat
dan
melakukannya) 5. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan dua kali per hari
Therapy: -
Pemberian obat oral
-
Motivasi ADL dan defisit perawatan diri
IMPLEMENTASI Tanggal
No
Implementasi
Evaluasi
Paraf
Dx 12
1
Melakukan bina hubungan saling S : klien menjawab salah dan Zanna
Februari
percaya dengan prinsip komunikasi
mengatakan selamat siang
2019
terapeutik :
-
-
-
nama dan alamat dan
baik secara verbal dan non verbal
umur
Memperkenalkan
diri
dnegan O : - klien mau berjabat tangan
Menanyakan nama lengkap dan
-
nama pasien yang disukai Menjelaskan tujuan pertemuan
-
-
mau
di
cukur
mau
duduk
Menunjukkan sikap empati dan
berdampingan
dgn
terima klien dengan apa adanya
perawat
-
Memberi perhatian pada klien
-
Klien
Klien
dan perhatikan kebuthan dasar
mengutarakan
klien
maslahnya
Menanyakan dihadapi
masalah
mampu
yang A : SP 1 tercapai P : Lanjutkan SP 2 adakan kontrak
.
Klien
rambutnya
-
-
menyebutkan
Menyapa klien dengan ramah
sopan -
Klien
waktu
berikutnya SP 1. -
pertemuan
5. Nama Pasien : An. F Dx. Kep
: Halusinasi
kamar/Bed : C7
Diagnosa Keperawatan
Rencana Keperawatan Tujuan
Halusinasi
Setelah
Ds:
keperawatan
-
Pasien
diganggu
bisikan
Ibu
selama
tindakan NIC : 1x
24
jam 3. Bina hubungan saling
suara halusinasi dengan kriteria hasil : -
pasien
mengatakan
dilakukan
mengatakan diharapkan pasien dapat mengontrol
mengejek dirinya.. -
Tindakan
pasien
pasien
suka
bicara
sediri,
mondar-
mandir.,
serng
menonton
video
porno,
Sering
-
-
masturbasi sendiri -
Pasien
dapat
respon terhadap halusinasi
terjadi,
Pasie
pencetus,
dapat
mengontrol
situasi perasaan,
halusinasi dengan menghardik
respon
Pasien dapat mengikuti program
2.
pengobtan secara optimal
mengontrol halusinasi:
Pasien
hardik, obat, bercakap-
- .pasien kooperatif
cakap
melantur.
mengidentifikasi 3. Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu
halusinasi
-
SP 1 :
jenis, isi, frekuensi, isi waktu,
Do:
- Pasien di ajak ngobrol
percaya
Pasien
dapat
mengontrol
dengan
bercakap-
Jelaskan
cakap,
cara
melakukan
kegiatan dapat
halusinasinya
mengontrol dengan
melakukan aktivitas.
cara
3.
Latih
cara
mengontrol halusinasi dg 4.
menghardik Masukan
pada
jadual kegiatan untuk latihan menghardik Therapy: - monitor ttv - inj. Diaz - inj. lodomer -obat oral clozapin 2,5 mg
- stolasi 5mg - clobazam 10mg - ekg - cek lab.
IMPLEMENTASI Tanggal
No
Implementasi
Evaluasi
Paraf
Dx 12
1
Melakukan bina hubungan saling S : klien mengatakan suaranya Zanna
Februari
percaya dengan prinsip komunikasi
hilang
2019
terapeutik :
menghardik
-
Memperkenalkan
diri
-
dnegan
Klien mampu diarahkan dan diajarkan
sopan -
dilakukan
Menyapa klien dengan ramah O : baik secara verbal dan non verbal
-
setelah
-
Klien lebih kooperatif
Menanyakan nama lengkap dan nama pasien yang disukai
A: halusinasi teratasi sebagian
-
Menjelaskan tujuan pertemuan
P
-
Menunjukkan sikap empati dan mengenal halusinasi terima klien dengan apa adanya
-
:
-
lanjutkan
klien
untuk
Lanjutkan SP 2 yaitu
Memberi perhatian pada klien
mengontrol
dan perhatikan kebuthan dasar
dengan cara minum obat
klien
RTL : lanjutkan SP 2, yaitu klien dapat mengenal halusinasinya.
halusinasi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil observasi di ruang Bima memiliki kekurangan dan kelebihan, kelebihan dari metode ini adalah efektivitas waktu, pembagian pasien dan proses timbang terima jadi 2 kelompok sehingga menghemat waktu. Tetapi, metode ini memiliki kekurangan yaitu masing-masing tim tidak mengetahui pasien dari tim yang lainnya B. Saran 1. Melaksanakan kordinasi katim 1 dan katim 2 2. Perawat ruangan memahami kondisi pasien semua kamar 3. Ketua tim ruangan dapat menambah perawat pelaksana.
DAFTAR PUSTAKA 2015. Buku Uraian Tugas Ketua Tim Ruang Bima. RSUD Banyumas Fermandez, Alonso et.al. (2010). Psikologi Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Nursalam.(2015). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Sitorus, R & Panjaitan, R. (2011). Manajemen Keperawatan : Manajemen Keperawatan Diruang Rawat. jakarta: CV, Sagung Seto