LP Teori CKD Ayu Wahyuni [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)



OLEH: AYU WAHYUNI 18301082



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU 2021



CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) A. Definisi Gagal Ginjal Kronis / CKD Gagal ginjal kronis (CKD/ESRD) adalah gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lainnya dalam tubuh). Ini dapat disebabkan oleh penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, glomerulonefritis kronis, pielonefritis, hipertensi yang tidak dapat dikontrol, obstruksi traktus urinarius, lesi herediter, seperti penyakit ginjal polikistik, gangguan vaskuler, infeksi, medikasi, atau agen toksik. Lingkungan dan agens berbahaya yang mempengaruhi gagal ginjal kronis mencakup timah, kadmium,merkuri dan kromium



B. Etiologi Gagal Ginjal Kronis / CKD 



Diabetes Melitus







Hipertensi







Glomerulonephritis







Nefritis interstial (nefritis interstial alergik, pielonefritis)







Penyakit vascular mikroangiopati (penyakit ateroembolik, scleroderma)







Penyakit kongenital







Penyakit genetic (penyakit ginjal polikistik, penyakit ginjal kistiobstk mendula)







Uropati obstruktif



C. Manifestasi Klinik Gagal Ginjal Kronis / CKD Pasien akan menunjukkan beberapa randa dan gejala, keparahan kondisi bergantung pada tingkat kerusakan ginjal, kondisi lain yang mendasari dan usia pasien. a. Manifestasi kardiovaskular : hipertensi, gagal ginjal kongestif, edema pulmonal, perikarditis. b. Dermatologis ; gatal-gatal hebat (pruritus), serangan uremik tidak umum karena pengobatan dini dan agresif. c. Gastrointestinal : anoreksia, mual, muntah, cegukan, penurunan aliran saliva, haus, rasa kecap logam dalam mulut, kehilangan kemampuan penghidu dan pengecap, parotitis atau stomatitis. 1



d. Neuromuskular : perubahan tingkat kesadaran, kacau mental, ketidakmampuan berkonsentrasi, kedutan otot dan kejang. e. Hematologis : kecenderungan perdarahan. f. Keletihan dan letargik, sakit kepala, kelemahan umum. g. Pasien secara bertahap akan lebih mengantuk, karakter pernapasan menjadi kusmaul, terjadi koma dalam, konvulsi (kedutan mioklonik) atau kedutan otot. D. Patofisiologi/WOC Gagal Ginjal Kronis / CKD CKD diawali dengan menurunnya fungsi ginjal, sebagian nefron (termasuk glomerulus dan tubulus) utuh dan yang lain rusak. Akibatnya nefron yang utuh atau sehat mengambil alih tugas nefron yang rusak. Nefron yang sehat meningkatkan kecepatan filtrasi, reabsorbsi dan ekskresinya meski GFR mengalami penurunan da hipertropi. Semakin banyak nefron yan rusak maka beban kerja nefron yang sehat semakin bert dan pada akhirnya akan mati. Fungsi renal menurun yang mengakibatkan produk akhir metabolisme protein yang seharusnya diekskresikan kedalam uri menjadi tertimbun dalam daran dan terjadi uremia yang mempengaruhi sistem tubuh. Fungsi renal menurun karena produk akhir metabolisme proteun tertimbun didalam darah, sehingga mengakibatkan terjadinya uremia dan memengaruhi seluruh sistem tubh. Semakin banyak timbunan produksi sampa maka gejala semakin berat. Gangguan clearence renal terjadi akibat penurunan jumlah glomerulus yang berfungsi. Penurunan laju filtrasi glomerulus dideteksi dengan memeriksa clearance kreatinin urin 24 jam yang menunjukkan clearance kreatinin dan peningkatan kadar kreatinin serum.Selain itu kada nitrogen urea darah (BUN) biasanya meningkat.



2



WOC DM



Glukosa



Proses gitasi non enzimatik



vxZat Toksik



Hipertensi



Xtertimbun didalam ginjal



Penebalan dinding arteri renalis



GFR menurun



Suplai darah ke ginjal menurun



Anterior eferan kaku dan sempit



Oksigen nutrisi berkurang



Tekanan glomerulus



Cedera iskemik



Glomerulus klerosis



hiperfiltrasi Glomerulusklerosis



CKD



Sekresi protein terganggu Uremia



Gg. Keseimbangan asam basa/asidosis metabolik



Retensi Na+



Total CES meningkat



Sekresi eritroprotein meningkat



Produksi HB menurun



Tekanan kapiler meningkat



Oksihemoglobin



Volume intertisial meningkat



Fungsi O2 turun



Produksi asam meningkat 3



Mual, muntah/ nafsu makan menurun



Edema ekstermitas



Pusing, kelelahan



Preload meningkat



Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari keb. tubuh



Beban jantung meningkat Hipertropi ventrikel kiri



Cardiac output menurun



Aliran darah keginjal menurun



Retensi natrium dan H20 meningkat



Kelebihan volume cairan b.d kelebihan asupan natrium



4



Risiko Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai darah/oksigen



E. Komplikasi Gagal Ginjal Kronis / CKD 1. Hiperkalemi akibat penurunan ekskresi, asidosis metabolic, katabolisme danmasukan diet berlebihan. 2. Perikarditis, efusi pericardial, dan tamponade jantung akibat retensi produk sampah uremik dan dialysis yang tidak adekuat. 3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin-angiotensinaldosteron. 4. Anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah merah, perdarahan gastrointestinal akibat iritasi toksin dan kehilangan darah selama hemodialisa. 5. Penyakit tulang serta klasifikasi metastatik akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum yang rendah dan metabolisme vitamin D abnormal. 6. Asidosis metabolik 7. Osteodistropi ginjal 8. Sepsis 9. Neuropati perifer 10. Hiperuremia



5



MCP TEORI



ND: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah DS:  Mengalami mual dan muntah  Nafsu makan menurun



MD : chronic kidney disease (CKD) KA:  Hematologi  RFT  LFT  Urine  Edema  Mual & muntah  Hipertensi  DM



DO:



 Penurnan BB Terapi : Curcuma 3x1 tab, domperidone 3x1 tab



ND: Risiko Intoleransi Aktivitas b.d DS:



 



Pusing Kelelahan



DO:



  



HB menurun Pucat Penurunan otot



Terapi : 3x500mg



tonus



paracetamol



6



ND: kelebihan volume cairan DS : DO :



  



Edema CRT >3 Perubahan turgor kulit



MCP INTERVENSI ND : Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh b.d anoreksia, mual muntah



Tujuan: Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam nafsu makan pasien meningkat KH :  Nafsu makan meningkat  Mual dan muntah berkurang Intervensi : Manajemen Nutrisi O:  



Monitor kalori dan asupan makan Monitor kecenderungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat badan







Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi Atur diet yang diperlukan



N:



  E: 



Berikan pilihan makanan sambil menawarkan bimbingn terhadap pilihan maknan yang lebih sehat, jika diperlukan







Kolaborasi dengan ahli gizi



C:



Intervensi : Terapi Nutrisi O:  



Monitor instruksi diet yang sesuai untuk memeuhi kebutuhan nutrisi pasienperhari, sesuai kebutuhan Monitor intake makanan/cairan dan hitung masukan kalori perhari, sesaui kebutuhan



N:  



Pastikan bahwa dalam diet mengandung makanan yang tinggi serat Sediakan bagi pasien makanan dan minuman bernutrisi yang tinggi protein, tinggi kalori dan mudah dikonsumsi, sesuai kebutuhan







Motivasi pasien untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi kalsium, sesaui kebutuhan







Tentukan jumlah kalori dan tipe nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan berkolaborasi bersama ahli gizi, sesuai kebutuhan



E:



C:



7



ND : Kelebihan Volume Cairan b. kelebihan asupan natrium Tujuan : setelah dilakukan tindakan 3 x24 jam diharapkan tanda-tanda kelebihan volume cairan menurun KH:  Turgor kulit kembali normal  Edema berkurang Intervensi: manajemen cairan O: 



Monitor berat badan harian







Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis







Monitor indikasi kelebihan cairan/retensi







Catat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam







Kaji lokasi dan luasnya edema, jika ada







Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan







Dukung pasien dan keluarga untuk membantu dalam pemberian makan dengan baik







Konsutasikan dengan dokter jika tanda-tanda dan gejala kelebihan volume cairan menetap ataumemburuk



N:



E: C:



ND: risiko intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai darah/oksigen Tujuan : setealh dilakukan tindakan 2x24 jam pasien tidak merasakan pusing KH:  Pasien tidak merasa pusing  Pasien mengatakan lemah berkurang Intervensi : Manajemen Energi O:  Monitor /catat waktu dan lama istirahat/tidur pasien N:



 



Bantu pasien untuk memahami prinsip konservasi energi (misalnya, kebutuhan untuk membatasi aktivitas dan tirah baring) Pilih intervensi mengurangi kelelahan baik secara farmakologis maupun non farmaakologis 8



E:



C:







Ajarkan pasien mengenai pengenai pengelolaan kegiatan dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan.







Konsulkan dengan ahli gizi mengenai cara meningkatkan asupan energi dari makanan



 F. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostic Gagal Ginjal Kronis / CKD Didalam memeberikan pelayanan keperawatan terutama intervensi maka perlu pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan baik secara medis ataupun kolaborasi antara lain : 



Hematologi







RFT (Renal Fungsi Test)







LFT (Lifer Fungsi Test)







Elektrolit







Koagulasi studi







BGA







Urine rutin







Urine khusus







ECG







ECO







USG abdominal







CT scan abdominal







BNO/IVP,FPA







Renogram







RPG (Retio Pielografi)



9



DAFTAR PUSTAKA Morton Gonce Patricia, RN, dkk.2008. Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik, Ed. 8, Vol.1. Jakarta :EGC. J Stephen, MePhee & William F.Ganong. 2012. Parofisiologi Penyakit: Pengantar menuju kedokteran klinis, Ed. 5. Jakarta :EGC.



10



Brunner & Suddarth. 2013. Keperawatan Medikal Bedah Edisi.12. Jakarta :EGC.



11