LPM DAN SINOPSIS Final [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH



Judul



Perencanaan Pemanfaatan Pekarangan Sebagai Usaha Tambahan Pendapatan Keluarga



TIK



1. KWT dapat mengetahui pentingnya pemanfaatan pekarangan. 2. KWT Terampil dalam membuat perencanaan pemanfaatan pekarangan sebagai usaha pendapatan keluarga.



Audiens



1. Anggota Kelompok Wanita Tani Srikandi Muda



Media



Power Point



Metode



Ceramah, Diskusi



Alokasi Waktu



60 Menit.



Kegiatan Awal



1. 5 Menit.



Pembukaan.



2. 30 Menit.



Pembahasan.



3. 20 Menit.



Tanya Jawab.



4. 5 Menit.



Penutup.



5 menit



Pembukaan. Pengantar materi tentang perencanaan pemanfaatan pekarangan



Kegiatan Inti



30 menit



 Penjelasan tentang pentingnya memanfaatkan lahan pekarangan  Penjelasan tentang bagaimana cara dalam membuat perencanaan pemanfaatan pekarangan  Tanya Jawab/ diskusi



Kegiatan penutup



20 menit



-Menanyakan kembali pada wanita tani tentang materi yang sudah diberikan.



5 menit Lokasi/Tempat Waktu pelaksanaan



- Penutup



-



Pondok Pertemuan KWT



-



Pukul 09.00 – 10.00 WIB



SINOPSIS Perencanaan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai Usaha Tambahan Pendapatan Keluarga



PENDAHULUAN Tanpa kita sadari bahwa lahan pekarangan bila dikelola secara optimal dan terencana dapat memberikan arti bagi pemenuhan kebutuhan keluarga, baik untuk kebutuhan gizi, pengobatan, peningkatan pendapatan keluarga, maupun untuk peningkatan keindahan lingkungan (fungsi estetika). Pengelolaan lahan pekarangan perlu direncanakan dengan baik agar memberikan manfaat secara optimal, produktif dan berkelanjutan. Apabila memiliki lahan yang cukup luas, kita dapat mengembangan berbagai komoditas dalam satu hamparan pekarangan, baik tanaman sayuran, obat-obatan, hortikultura, ternak, maupun ikan. PENGOLAHAN LAHAN Tahap ini merupakan tahap awal dalam berkebun dipekarangan. Lahan perlu dibersihkan dari tanaman liar. Upayakan pembersihan lahan tidak menggunakan bahan kimia karena residunya dalam tanah akan mengurangi produktivitas tanah. Bila tanah berwarna gelap dan gembur pertanda bahwa tanah subur, kita hanya perlu memberikan pupuk tambahan pada saat penanaman. MENENTUKAN JENIS KOMODITI Pilihlah jenis komoditi (tanaman, ternak, ikan/lele) yang bermanfaat bagi keperluan rumah tangga sehari-hari. Misalnya untuk obat atau kesehatan (apotek hidup) seperti kunyit, jahe, temulawak, kencur, mengkudu dll), atau keperluan dapur (warung hidup) seperti tomat, cabe, sereh, sayuran, dll), atau pelengkap gizi (gizi hidup) seperti buah-buahan, unggas, ikan/lele. Skala budidayanya disesuaikan dengan luas lahan yang tersdia. Upayakan menanam beragam jenis tanaman dengan maksud untuk mencegah adanya serangan hama dan penyakit tanaman. Untuk tujuan estetika pilihlah tanaman yang memiliki figure menarik, misalnya tanaman yang memiliki daun indah, warna unik, berbunga, atau struktur pohonnya menarik sehingga bersifat multifungsi, disamping penyesuaian penataannya berdasarkan tataletak yang menarik (fungsi estetika). Khusus untuk kolam/bak terpal plastic sebagai penampung air penyiraman apabila airnya tidak mengalir dapat dimanfaatkan untuk memelihara ikan lele yang dapat dipelihara dalam air yang tergenang/tidak mengalir, sehingga bak penampung air tersebut dapat bersifat multifungsi sebagai pendingin pekarangan, sumber air penyiraman, juga budidaya lele sebagai sumber gizi hewani. MENENTUKAN TATA LETAK TANAMAN Pada prinsipnya semua tanaman, ternak dan ikan memerlukan sinar matahari yang cukup sepanjang hari. Tempatkan jenis-jenis tanaman yang berukuran kecil mulai dari bagian timur, sedangkan tanaman yang berukuran besar ditempatkan di sebelah barat sehingga tidak menghalangi sinar matahari terutama sinar matahari pagi bagi tanaman yang berukuran kecil. Demikian pula kerapatan dan populasi tanaman perlu diperhatikan karena mempengaruhi efisiensi penggunaan cahaya matahari serta persaingan antar tanaman dalam menggunakan air dan unsur hara tanah. Aturlah tata letak tanaman, kandang ternak dan kolam/bak penampungan



air sedemikan rupa dengan memperhatikan nilai estetika (keindahan) disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada, PEMELIHARAAN Tahap pemeliharaan baik untuk lahan, tanaman, ternak dan ikan merupakan hal yang harus selalu diperhatikan. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan lahan dari rumput liar, bertujuan untuk mencegah kompetisi nutrisi tanaman dari tanah selain untuk kebersihan dan keindahan. Demikian juga pembersihan kandang ternak dan kebersihan serta menjaga kualitas air kolam ikan/lele apabila ada. Sisa-sisa tanaman dan rumput sebaiknya dikeringkan lalu dikubur dalam tanah karena dapat meningkatkan kesuburan tanah. Sisa tanaman dan serasah ini dapat pula diproses menjadi kompos dan disatukan dengan kotoran ternak sehingga dapat dijadikan pupuk organic Pemberian air melalui penyiraman yang kontinyu terutama pada musim kemarau sangat penting bagi tanaman muda dan baru tumbuh. Untuk selanjutnya aktivitas penyiraman ini dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan lahan pekarangan, apakah kekeringan atau basah (lembab). Peran kolam/bak air dari terpal plastic merupakan salah satu upaya mempertahankan ketersediaan air penyiraman sekaligus pemeliharaan ikan lele. Demikian beberapa tahap perencanaan dalam pemanfaatan pekarangan sehingga pekarangan dapat dimanfaatkan secara optimal baik sebagai fungsi estetika, kesehatan, apotek hidup, warung hidup, gizi hidup yang selanjutnya dapat dijadikan sumber tambahan pendapatan keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan khususnya di pedesaan. KESIMPULAN Dengan konsep yang terencana pemanfaatan lahan pekarangan tersebut dapat dijadikan miniature “ Model Usahatani Terpadu “, karena didalamnya terdapat tanaman pangan, hortikultura, obatobatan, ternak maupun ikan, lengkap dengan sirkulasi nutrisi bagi kesuburan tanah malalui pemanfaatan serasah dan kotoran ternak sebagai bahan pupuk organic atau kompos



Padang Sikabu, Oktober 2021 Penyuluh Pertanian



ZULFAHMI Nip: 19770222 202121 1 002



LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH



Judul



Teknik Budidaya di Pekarangan Berdasarkan Luas Lahan



TIK



1. KWT dapat mengetahui pentingnya pemanfaatan pekarangan. 2. KWT terampil dalam melakukan teknik budidaya di pekarangan berdasarkan luas lahan.



Audiens



Anggota Kelompok Wanita Tani



Media



Folder



Metode



Ceramah, Diskusi, Demcara



Alokasi Waktu



60 Menit.



Kegiatan Awal



1. 5 Menit.



Pembukaan.



2. 30 Menit.



Pembahasan.



3. 20 Menit.



Tanya Jawab.



4. 5 Menit.



Penutup.



5 menit



Pembukaan. Pengantar materi tentang teknik budidaya di pekarangan berdasarkan luas lahan



Kegiatan Inti



30 menit  Penjelasan tentang fungsi lahan pekarangan.  Penjelasan



tentang



bagaimana



teknik



budidaya



di



pekarangan berdasarkan luas lahan.  Tanya Jawab/ diskusi



Kegiatan penutup 20 menit -Menanyakan kembali pada wanita tani tentang materi yang sudah diberikan. 5 menit



- Penutup



Lokasi/Tempat



-



Pondok Pertemuan KWT



Waktu pelaksanaan



-



Pukul 09.00 – 10.00 WIB



SINOPSIS Teknik Budidaya di Pekarangan Berdasarkan Luas Lahan



I. PENDAHULUAN Pekarangan adalah tanah pekarangan disekitar rumah yang biasanya dibatasi dengan tanaman pagar atau dibatasi dengan pagar. Fungsi lahan pekarangan Sumber lumbung hidup Untuk menghadapi musim paceklik pekarangan biasanya dapat membantu penghuninya menyediakan sumber pangan yang hidup seperti palawija, tanaman pangan dan hortikultura dan juga hewan ternak Warung hidup Lahan pekarangan dapat untuk membudidayakan tanaman-tanaman atau beternak hewan piaraan yang dapat dijual untuk menambah penghasilan keluarga Apotik hidup Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman obat-obatan misalnya kunir,kencur,jahe dll. Sumber benih dan bibit Kita dapat melakukan perbanyakan dari tanaman yang di tanam di pekarangan seperti dengan mencangkok, stek. Pemanfaatan Lahan pekarangan Adalah pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang beraneka ragam secara terus menerus guna memenuhi gizi keluarga. Dengan semakin bertambahnya penduduk maka kepemilikan lahan pekarangan semakin berkurang sehingga diperlukan tehnologi-tehnologi pertanian terbaru dalam memanfaatkan lahan pekarangan yang disesuaikan dengan luas lahan pekarangan yang semakin berkurang. Berdasarkan luasnya, lahan pekarangan dapat di bedakan menjadi 3 yaitu : Strata 1.Pekarangan dengan luas kurang dari 100 m2 Budidaya taanaman dapat dilakukan di pot, polybag, vertikultur, memelihara ikan dalam kolam tong. Strata 2. Pekarangan dengan luas 100 m2 - 300 m2 Budidaya tanaman dapat dilakukan di pot, polybag, vertikulture, bedengan, dapat dibuat kandang ayam, ikan dengan sistim terpal Strata 3.Pekarangan dengan luas lebih dari 300 m2. Tanaman dapat diusahakan dengan polybag, pot,vertikulture, membuat bedengan. Dapat menanam jenis umbi-umbian. Dapat beternak dengan lebih bervariatif seperti ayam, kambing, kelinci, dapat memelihara ikan dengan sistim terpal ataupun kolam permanen, disamping itu juga dapat menanam tanaman buah-buahan seperti nenas, pepaya, mangga Tehnologi budidaya tanaman yang dapat dilakukan pada lahan pekarangan yang sempit diantaranya adalah : Vertikultur Verrtikultur merupakan usaha pertanian dengan memanfaatkan lahan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan potensi ketinggian sehingga tanaman yang diusahakan persatuan luas lebih banyak. Pola ini selain menghemat tempat juga hemat dalam penggunaan pupuk dan air.



Media tanam yang digunakan dalam vertikultur dapat menggunakan campuran tanah,pupuk kandang, pasir/sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. media tanam ditempatkan pada bak-bak tanaman (paralon, bamboo, pot, polybag) yang diatur tersusun rapi keatas. Yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tanaman dalam sistim vertikulktur adalah karakter dari tanaman itu sendiri. Tanaman-tanaman yang menginginkan keteduhan diletakan paling bawah sedangkan tanaman yang memerlukan panas diletakkan di atas. Tabulampot Yaitu menanam tanaman buah-buahan dalam pot, dengan sistim tabulampot disamping menghasilkan buah juga lebih artistic (menarik). Untuk budidaya tanaman buah dalam pot media yang digunakan sama Menanam dalam polybag/pot Media tanam adalah campuran tanah yang subur, pupuk kandang dan pasir bdengan perbandingan volume 1 : 1 : 1 untuk tanaman sayuran yang memerlukan tanah berpasir, perbanyaklah campuran pasirnya, untuk sayuran yang memerlukan moss seperti seledri (daun sop) dipakai media akar enceng gondok, media tanam ini tidak cepat kering. Tanaman sayuran yang baru ditanam dalam polybag ditempatkan ditempat teduh selama beberapa hari,untuk sayuran yang memerlukansinar matahari penuhpindahkan ketempat yang tidak ternaungi sedangkan tanaman yang memerlukan naungan tempatkaan pada tempat yang ternaungi. II. KESIMPULAN Pekarangan kalau ditanami dengan berbagai jenis tanaman dan tumbuhan serta pemeliharaan ternak dan ikan sangat banyak manfaatnya karena pekarangan dapat menghasilkan berbagai bahan pangan yang bergizi tinggi, seperti sayuran, buah-buahan, ternak kecil, unggas dan ikan, disamping itu kalau pekarangan diusahakan dengan baik dapat sebagai sumber pendapatan/tabungan keluarga karena hasil pekarangan bukan hanya untuk dikomsumsi tetapi juga dapat dijual sebagai sumber pendapatan keluarga dan kalau ditata dengan baik dapat sebagai penambah keindahan rumah.



Padang Sikabu, Oktober 2021 Penyuluh Pertanian



ZULFAHMI Nip: 19770222 202121 1 002