Luka Dan Kesembuhan Luka [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Made Ade Pranatawan NIM



: 1809511110



Kelas : D Luka dan Kesembuhan Luka A. DEFINISI Luka adalah terputusnya kesatuan jaringan (kulit) yang umumnya mengganggu proses selular normal. Beberapa reaksi yang muncul jika terjadinya luka yaitu hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stres simpatis, pendarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri dan kematian sel. Keadaan ini dapat dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, atau gigitan hewan. Luka bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses penyembuhan, dan lama penyembuhanKlasifikasi luka memberikan gambaran tentang status integritas kulit, penyebab luka, keparahan, luasnya cedera atau kerusakan jaringan, kebersihan luka, atau gambaran kualitas luka, misalnya warna.



B. ETIOLOGI Beberapa penyebab terjadinya luka seperti misalnya luka yang disengaja seperti luka operasi, trauma fisika, kimia, fisika, , luka iskemia missal ulkus kaki diabetes; dan luka karena tekanan misalnya ulkus tekan atau ulkus decubitus.



C. JENIS-JENIS LUKA a. Berdasarkan mekanisme terjadinya luka. Luka tertutup yaitu Iuka yang terjadi dibawah kulit sehingga tidak terjadi hubungan antara Iuka dengan dunia luar, terdiri dari : 



Luka Memar (Vulnus Contusum), disebabkan oleh dorongan tumpul, kulit tidak mengalami cidera akan tetapi terjadi cidera berat pada bagian yang lunak, pembuluh darah subkutan dapat rusak sehingga terjadi hematom dan pembengkakan.







Luka Trauma (Vulnus Traumaticum), terjadi di dalam tubuh, tetapi tidak tampak dari luar. Bila melibatkan organ vital, maka penderita dapat meninggal mendadak.



Luka terbuka yaitu luka yang terjadi langsung melibatkan kulit sehingga terjadi hubungan langsung antara luka dengan dunia luar, terdiri dari : 



Luka lecet (vulnus excoriatio). Luka ini disebabkan karena adanya gesekan tubuh dengan benda-benda rata, rnisalnya aspal atau tanah.







Luka sayat (vulnus scissum). Disebabkan oleh potongan menggunakan instrument tajam misalnya luka yang dibuat oleh ahli bedah dalam prosedur operasi.







Luka robek (vulnus laceratum). Luka ini disebabkan oleh kaca atau goresan kawat. Biasanya perdarahan lebih sedikit karena mudah terbentuk cincin thrombosis akibat pembuluh yang hancur dan memar.







Luka tusuk (vulnus punctum). Disebabkan oleh benda runcing memanjang. Luka ini bisa terlihat kecil dari luar akan tetapi bagian dalamnya mungkin rusak berat.







Luka potong (vulnus caesum). Disebabkan oleh tekanan besar benda tajam yang besar, misalnya pedang dan pisau.







Luka tembak (vulnus sclopetorum). Disebabkan karena tembakan ataupun granat. Luka ini ditandai dengan tepi luka bisa tidak teratur dan sering ditemukan benda asing (corpus alienum) didalam Iuka misalnya peluru dan pecahan granat sehingga kemungkinan infeski karena bakteri anaerob dan gangrene lebih besar.







Luka gigit (vulnus morsum). Disebabkan oleh gigitan binatang maupun manusia.







Luka bakar (Vulnus combustion). Merupakan luka atau kerusakan jaringan yang timbul karena suhu tinggi.



b. Berdasarkan Kedalaman dan Luas Luka. 



Stadium I : Luka Superficial (Non-Blanching Erithema) yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.







Stadium II : Luka "Partial Thickness" yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian ats dari demis. Merupakan luka superficial dengan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister, atau lubang yang dangkal.







Stadium III : luka "Full Thickness" yaitu hilangnya keseluruhan kulit meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang yang mendasarinya. Luka sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitamya.







Stadium IV: Luka "Full Thickness" yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi atau kerusakan yang luas.



c. Berdasarkan Waktu Penyembuhan Luka. 



Luka akut, penyembuhannya sesuai dengan waktu yang telah diperkirakan dan biasanya dapat sembuh dalam hitungan hari atau minggu.







Luka kronis merupakan luka yang berlangsung lama atau timbul kembali karena terdapat kegagalan diam proses penyembuhan.



d. Berdasarkan Kategorinya. 



Luka Accidental adalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka bakar, tepi luka bergerigi, berdarah, tidak steril.







Luka Bedah merupakan terapi yang direncanakan, seperti insisi bedah, needle introduction, tepi luka bersih, perdarahan terkontrol, dikendalikan dengan asepsis bedah.



D. CARA PENANGANAN LUKA 



Cleansing merupakan tindakan mencuci luka harus dilakukan sesegera mungkin setelah terjadi luka. Jika kulit terbuka, bakteri yang berada di sekitarnya akan masuk ke dalam luka. Paling baik adalah menggunakan air mengalir dan sabun atau bisa juga dengan menggunakan alcohol untuk proses pembersihan.







Debridement merupakan proses mengangkat jaringan mati dan benda asing dari dalam luka untuk memaparkan jaringan sehat di bawahnya. Jaringan mati bisa berupa pus, krusta, eschar (pada luka bakar), atau bekuan darah.







Suturing dapat dilakukan bila keadaan luka sudah bersih dan tidak infeksi. Luka harus ditutup secara primer (dengan jahitan atau flap kulit) jika struktur penting di bawah kulit terpapar (otot, tendo, tulang) dan bila luka terjadi di area di mana terbentuknya jaringan parut akan mengganggu fungsi (luka di area persendian, di bawah kelopak mata atau di lipatan-lipatan kulit, seperti fossa cubiti, leher dan aksila) dan mengakibatkan problem kosmetik (luka di wajah).



DAFTAR PUSTAKA Ariningrum, D., Subandono, J. 2018. Buku Pedoman Keterampilan Klinis Manajemen Luka. Laboratorium Keterampilan Klinis Universitas Sebelas Maret. Pusponegoro, A.D. 2005. Luka. Dalam: Sjamsuhidajat R, De Jong W, penyunting. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta: EGC, h. 66-88. Sjamsuhidajat R, De Jong W, Editors. 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-De Jong. Sistem Organ dan Tindak Bedahnya (1). 4th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Taylor, C., Lilis, C, Lemone P. 2006. Fundamental of nursing, the art and science of nursing care. Lippincot: williams & Wilkins.