M1 Budidaya Kangkung Bayam Sawi Dan Tomat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKNOLOGI BUDIDAYA KANGKUNG, BAYAM, SAWI DAN TOMAT1



A.



TEKNOLOGI BUDIDAYA KANGKUNG Kangkung mempunyai banyak manfaat bagi tubuh seperti mengandung antitoksin yang dapat meringankan sakit bisul hingga membantu perawatan kulit, sebagai anti diabetes karena kangkung ekstrak kangkung dapat menyerap kelebihan gula darah, bahkan dalam riset kangkung dapat mencegah kerusakan hati, dll. Karena juga bernilai ekonomis banyak orang yang mencoba membudidayakan tanaman ini dengan waktu panen yang cukup cepat yaitu sekitar 4-5 minggu dan tahan terhadap hama itulah kenapa budidaya tanaman kangkung terbilang mudah Terdapat 2 jenis kangkung yaitu kangkung air dan kangkung darat. Menanam kangkung cabut dapat dilakukan didataran rendah maupun dataran tinggi, supaya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik menanam kangkung cabut harus mendapatkan curah hujan dan sinar matahari yang cukup, para petani biasanya menanam kangkung cabut dengan biji yang bisa dibeli di toko tani. berikut cara menanam kangkung cabut cepat panen dengan hasil melimpah 1) Pilih bibit yang berkualitas Untuk mendapatkan tanaman yang baik, tentunya harus dilakukan pemilihan benih yang baik pula. Terdapat beberapa benih unggul kangkung yang terkenal seperti varietas Sutera dan Bangkok. Benih sutera merupakan benih yang diintroduksi dari kangkung Hawaii oleh Departemen Pertanian pada tahun 1980-an. Namun yang banyak beredar saat ini adalah kangkung keluaran Bisi dan Panah Merah serta kangkung asal Jawa Timur seperti Sidoarjo. Agak sulit untuk menelusuri varietas-varietas kangkung yang beredar dipasaran Bibit yang berkualitas akan sangat mempungaruhi hasil yang akan dipanen nantinya, ciri-ciri bibit yang bagus ialah pada awal pertumbuhan kangkung tumbuh dengan tegak dan daya tumbuhnya hampir mendekati 100%. Pembibitan ada 2 cara yaitu dengan teknik stek yaitu batang ditancapkan di tanah dengan kondisi bibit yang besar dan segar atau menggunakan benih dengan kondisi yang bagus dan kering.



2)



Persiapkan lahan tanam dan Pemupukan - cangkul dan bersihkan lahan tanam dari gulma dan rumput liar. - buatlah bedengan dengan lebar sekitar 1 meter dan panjang menyesuaikan, jarak dengan bedengan yang lain sekitar 40cm atau menyesuaikan tempat. - Lahan tanam juga dapat berupa pot atau polybag (kegemburan tanah harus diperhatikan) - Untuk budidaya kangkung organic, siapkan pupuk dasar dari jenis pupuk organic, bisa menggunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos. - Tebarkan pupuk tersebut diatas bedengan kira-kira 10 ton perhektar kemudian diamkan selama 2-3 hari. Pemupukan awal ini sudah cukup memberi nutrisi pada tanah hingga masa panen tergantung pada kondisi tanah yang akan ditanami



3)



Proses Penanaman Penanaman dengan cara ditebar, cukup cepat dan cocok dilakukan ditempat yang kurang orang atau ongkos tenaga kerja mahal . Kelemahannya : boros pada penggunaan benih, karena bisa menghabiskan 5-10 kg benih perhektar. Cara ini memerlukan pekerja yang terampil agar hasil tebar merata.



1



Materi Disampaiakn pada Diklat Ketrampilan Agribisnis bagi Narapidana di Lapas Kelas IIA Kendari



1



4)



5)



6)



Hanya saja sulit untuk mendapatkan kepadatan populasi tanaman yang ideal. Dimana kepadatan ideal bagi tanaman kangkung adalah 50.000 pohon perhektar. Penanaman dengan cara ditugal. Kelebihan cara ini kita bisa atur jarak tanam sehingga bisa didapatkan kerapatan populasi tanaman yang ideal. Jarak antar lubang tugal adalah 10 x 5 cm, setiap lubang diisi 2-3 biji benih. Penugalan tidak perlu terlalu dalam karena budidaya kangkung darat (cabut) tidak memerlukan perakaran yang terlalu kuat. Proses Pemeliharaan - Mengganti tumbuhan yang mati atau tidak tumbuh dengan sempurna, - Membersihkan gulma, dengan mencabut rumput yang tumbuh di sekitar tanaman kangkung - Membasmi hama, bisa dengan cara menyemprot dengan pestisida sesuai dengan hama yang menyerang tanaman kangkung - Menyiram secara rutin, dapat di lakukan dua hari sekali ketika tidak ada curah hujan  - Memberikan pupuk tambahan setelah kangkung berumur 2 minggu agar kangkung semakin subur. Hama dan Penyakit - Hama yang biasa menyerang tanaman kangkung umumnya relative tidak ganas antara lain belalang dan ulat daun. - Penyakit yang menyerang tanaman kangkung adalah karat putih yang disebabkan oleh jamur. Proses Pemanenan Cara memanen kangkung darat dan kangkung air pun berbeda, bila kangkung darat dipanen dengan cara dicabut sedangkan kangkung air dipanen dengan cara dipotong. Kangkung yang bagus berwarna hijau segar dan tidak menguning akibat kekurangan ataupun kelebihan air.



B. TEKNOLOGI BUDIDAYA BAYAM Jenis-Jenis Bayam Bayam Cabut : adalah jenis bayam yang batangnya berwarna kemerah-merahan biasa disebut bayam merah. Bayam berwarna hijau keputih-putihan biasa disebut bayam putih. Bayam Tahun/Sekop/Kakap, mempunyai daun yang lebar dan dipanen daun-daunnya saja. Bayam kakap dikenal dua varietas : 1. Varietas Candatus, berdaun lebar, pangkal dan ujung daun meruncing, berwarna hijau atau hijau merah, rangkaian bunga memanjang dan relatif tidak kompak dengan uung terurai. 2. Varietas Paniculatus, bagian pangkal helai daun tumpul dan berwarna hijau, rangkaian bunga teratur, tidak terurai, kompak dengan ujung menumpul. Terdapat dua varietas unggul bayam cabut yang dilepas oleh menteri pertanian, yaitu varietas Giti Hijau dengan Varietas Giti Merah. Syarat Tumbuh Untuk pertumbuhan bayam tidak memerukan peryaratan yang terlalu rumit. Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi. Untuk konsumsi keluarga, sayuran ini dapat diusahakan di pekarangan rumah. BUDIDAYA BAYAM Benih Bayam diperbanyak secara generatif (biji), tanpa melakukan persemaian. Kebutuhan benih bayam untuk setiap 10 m bedengan adalah sekitar 10 gram yang berisi kira-kira 10.000 butir biji dengan takaran ± 3 sdt atau 1 kotak korek api. Penyiapan Lahan



2



-



Tanah dicangkul sedalam 20 – 30 cm, Selanjutnya buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Pemberian pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 ton/ha atau 1 kg/m2 Untuk memudahkan pemeliharaan, tempat penanaman dibuat bedengan berukuran 1 m x 5 m, antar bedengan dibuat parit selebar ± 30 cm sebagai saluran drainase sekaligus memudahkan penyiraman. Bedengan dibuat bertepi agak tinggi agar bji bayam yang haus tidak bisa keluar bedengan akibat siraman air. Setiap bedengan dapat memuat lima baris tanaman.



Penanaman Sebelum benih disebar pada bedengan yang basah, biji bayam yang halus harus diaduk rata dengn abu dapur kering dengan perbandingan 1 takar benih dengan 10 takar abu. Benih disebarkan atau dideretkan dalam garitan yang berjarak 15 – 20 cm di atas petakan yang telah diberi cukup pupuk kandang, sesudah ditutup dengan tanah tipis merata, kemudian lakukan penyiraman secara hati-hati, sedikit demi sedikit tetapi sering, dengan volume kira-kira 50 liter siraman / 10 m2 pada pagi dan sore hari kecuali jika ada hujan, biasanya benih akan berkecabah pada hari kelima. Pemeliharaan Tanaman Bayam yang jarang terserang penyakit (yang ditularkan melalui tanah), adalah bayam cabut. Bayam dapat berproduksi dengan baik asalkan kesuburan tanahnya selalu dipertahankan, misalnya dengan pemupukan organik yang teratur dan kecukupan air, untuk tanaman muda (sampai satu minggu setelah tanam) membutuhkan air 4 l/m2/hari dan menjelang dewasa tanaman ini membutuhkan air sekitar 8 l/m2/hari. Penyiangan dan Pemupukan Penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu. Rumput-rumput / tanaman pengganggu dicabut dan dibuang, kemuadian tanah di sekitar batang tanaman digemburkan. Penyiangan berikutnya dilakukan setiap 2 minggu. Setelah bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam berikan pupuk dasar (pupuk kandang kotoran ayam) dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter tambahkan Urea 150 kg/ha (15 g/m2) diaduk dengan air dan disiramkan kepada tanaman pada sore hari 10 hari setelah penaburan benih, jika perlu berikan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 2 minggu setelah penaburan benih. Penjarangan - Saat tanaman berumur 1 bulan mulai dilakukan penjarangan - Tanaman yang besar dan rapat dicabut hingga jarak antar baris menjadi 40 cm. - Hasil penjarangan ini merupakan panen pertama. Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya ulat daun, kutu daun, penggorok daun dan belalang. Penyakit yang sering dijumpai adalah rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.). Untuk pengendalian OPT gunakan pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya. Pemberantasan ulat daun pada tanaman bayam tidak perlu menggunakan insektisida, cukup dilakukan secara manual dengan tangan. Panen Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman kira-kira 20 cm, yaitu pada umur 3 sampai dengan 4 minggu setelah tanam. Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya ataupun dipotong pangkalnya. Sedangkan bayam petik biasanya mulai dapat dipanen pada umur 1 sampai dengan 1,5 bulan dengan interval pemetikan seminggu sekali. 3



Pasca Panen Tempatkan bayam baru panen di tempat yang teduh atau merendamkan bagian akar dalam air dan pengiriman produk secepat mungkin untuk menjaga kesegarannya.



C. TEKNOLOGI BUDIDAYA SAWI Sawi hijau atau sayuran yang memiliki nama latin Brassica sinensis L ini tidaklah sulit dalam pembudidayaannya. Hal ini dikarenakan sawi hijau dapat hidup di berbagai tempat, baik di dataran rendah hingga di dataran tinggi. JENIS-JENIS SAWI ATAU CAISIM Ada beberapa jenis tanaman sawi atau caisim yang perlu kita ketahui. Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi monumen. Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasar dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina. SYARAT TUMBUH SAWI DAN CAISIM Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun, Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7. PEMBENIHAN SAWI DAN CAISIM - Benih tanaman sawi atau caisim bisa kita buat sendiri ataupun kita beli dari kios pertanian - Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. - Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya serta kemasan benih harus utuh dengan alumunium foil. - Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.



4



CARA PENGOLAHAN TANAH UNTUK TANAM SAWI DAN CAISIM - Pada dasarnya tanaman sawi tidak menyukai genangan air, oleh karena itu kita harus memodifikasi supaya tanah tidak tergenang saat hujan. - Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Tahaptahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan. - Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung. - Kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm. Pemberian pupuk kandang fermentasi 3 - 5 ton/ha. Pupuk kandang fermentasi diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan. - Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).  PEMBIBITAN TANAMAN SAWI DAN CAISIM Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya. - Ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter. - Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram SP36, dan 7,5 gram Kcl. - Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer. Setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.  PENANAMAN SAWI DAN CAISIM - Hal terpenting pada penanaman sawi adalah kedalaman penanaman sawi atau caisim. Tidak boleh terlalu dalam atau terlalu dangkal. - Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, - Seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 3 – 5 ton/ha, SP36 40 kg/ha, Kcl 15 kg/ha. - Jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm. - Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm. PEMELIHARAAN TANAMAN CAISIM DAN SAWI - Penyiraman, tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari. - Penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. 5



-



-



Penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru. Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan. Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 20 kg/ha 1 minggu sekali sampai masa panen.



 PENANAMAN VERTIKULTUR TANAMAN SAWI DAN CAISIM Tanaman sawi dan caisim sangat cocok jika kita budidayakan scara vertikultur karena memiliki perakaran yang pendek. Langkah – langkah penanaman secara vertikul untuk tanaman sawi atau caisim adalah sebagai berikut : - Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan. - Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara merata. - Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 20 x 30 cm. - Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia. Tanaman yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 – 5 helai. - Polibag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.   HAMA TANAMAN SAWI DAN CAISIM - Hama yang perlu diwaspadai, anatara lain : Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.). Ulat tritip (Plutella maculipennis).Siput (Agriolimas sp.).Ulat Thepa javanica.Cacing bulu (cut worm). - Hama-hama diatas bisa dikendalikan dengan berbagai insektisida golongan sipermetrin seperti buldok, matador atau decis. Atau menggunakan insektisida biologi atau nabati yang ada disekitar anda. PENYAKIT TANAMAN SAWI DAN CAISIM - Selain rawan terserang hama tanaman sawi juga mudah terserang penyakit pada saat musim hujan. - Beberapa penyakit yang biasa menyerang tanaman sawi atau caisim adalah Penyakit akar pekuk.Bercak daun alternaria. Busuk basah (soft root). Penyakit embun tepung (downy mildew). Penyakit rebah semai (dumping off). Busuk daun.busuk Rhizoctonia (bottom root). Bercak daun.Virus mosaik. - Untuk mengendalikan berbagai penyakit cukup dengan menjaga kondisi kelembaban dan genangan air saja. Jika cuaca curah hujan tinggi sebaiknya tanaman sawi kita naungi dengan plastik sedangkan jika kondisi lahan mudah tergenang sebaiknya kita buat guludan yang agak tinggi.  PANEN DAN PASCA PANEN CAISIM DAN SAWI - Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. - Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.



6



Pasca panen sawi dan caisim yang perlu diperhatikan adalah : 1) Pencucian dan pembuangan kotoran; 2) Sortasi, 3) Pengemasan, 4) Penyimpanan. Dan 5) Pengolahan.



D. TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT Nama Latin: Lycopersicon esculentum Nama Inggris: Tomatoes Famili : SOLANACEAE 1. Cultivar  Intan, R1,atna, Permata F1, Arthaloka F1, Sakura F1, Marta F1, Giga F1, Doreta F1, Trivera F1, Presto F1, Mahkota F1, Safira F1, Jelita F1, Mitra F1, Paduka F1 2. Persemaian Siapkan media semai berupa campuran lapisan atas tanah /tanah subur dan kompos / pupuk kandang (3 banding 1) serta kapur pertanian/dolomit apabila perlu. Gunakan pupuk kandang yang sudah kering atau sudah terfermentasi. Benih tomat dapat disemai di tanah ;angsung atau menggunakan polybag / tray semai. Jika menggunakan polybag atau tray semai usahakan tanah tidak terlalu padat Cara menanam benih di tray : 1) media yang sudah dimasukkan dalam tray disiram dengan air hngga jenuh; 2) benih tomat yang mau disemai direndam terlebih dahulu dengan air hangat kuku ± 2 jam atau dapat juga tanpa direndam. 3) satu lubang satu biji benih; 4) siram dengan sprayer hingga basah merata. Guna menjaga suhu dan kelembaban persemaian perlu disungkup dengan plastic mulsa, ilalang, daun pisang atau kelapa. Jika sudah berkecambah (±4-5 hari setelah semai), sungkup segera dibuka. Spray benih dengan insektisida dan fungisida secukupnya Untuk mencegah kecambah benih tomat kekeringan maka dibuat naungan. Apabila sudah tumbuh daun, perkenalkan bibit tomat dengan sinar matahari dengan membuka naungan secara bertahap Bibit tomat dapat dipindah tanam ketika berumur 15-20 hari setelah semai. 3. Persiapan lahan  Tanah dicangkul dan dibuat bedeng berukuran 2 m, panjang disesuaikan dengan petakan. Tinggi bedeng 30 cm. Jarak antar bedeng 30 cm, digunakan sebagai tempat pemeliharaan  Diatas bedengan ditaburi dengan pupuk kandang 15 ton/ha, kemudian aduk dengan tanah sampai rata  Rapihkan kembali bedengan dan tutup dengan mulsa plastik hitam perak dan kunci mulsa plastik agar tidak sobek terbawa angin 4. Penanaman  Lubangi plastik dengan diameter 10 cm pada jarak tanam  Jarak tanam yang dipakai adalah double row (dua baris tanaman) per bedengan dengan jarak 30 cm antar bedengan 30 cm dan 70 cm jarak antar tanaman dalam barisan  Sebelum penanaman dilakukan penyiraman bedengan (di leb) sedalam 25-30 cm  Penanaman dilakukan pada bibit yang sudah berumur 4-6 minggu atau sudah 7



mempunyai 3-5 helai daun  Satu lubang tanam diisi satu bibit  Pemindahan dilakukan secara hati-hati jangan sampai akar atau Daunnya rusak 5. Pemeliharaan Penyulaman  Penyulaman dilakukan pada tanaman yang tidak sehat pertumbuhannya dengan bibit baru yang kira- kira umurnya sama. Penyulaman dilakukan pada satu minggu setelah tanam Pengajiran  Dilakukan 3-4 minggu setelah tanam  Ajir terrbuat dari bambu 2 x 100 cm, ditancapkan 10 cm dari pohon, ditanamkan dalam tanah sedalam 20-30 cm dengan posisi miring keluar  Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan pada umur 3-4 minggu setelah tanam dengan rafia Pewiwilan  Semua tunas air dibawah cabang pertama diwiwil  Pewiwilan dilakukan 4-6 minggu setelah tanam, agar buah yang dihasilkan tidak kerdil dan masaknya tidak terlambat Pengendalian hama dan penyakit  Pengendalian HPT dilakukan bila perlu saja, yaitu bila terlihat gejala adanya serangga atau penyakit. Untuk tindakan preventif dalam pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan insektisida seperti Basudin 60 EC, Hostathion 40 EC dengan dosis 1,5-2 liter/ha. Sedangkan untuk penyakit dapat menggunakan fungisida, seperti Benlate, Folirfos 400 EC dengan dosis 1,5-2 liter/ha Penyiangan  Penyiangan dilakuakan secara manual  Dilakukan setelah pemupukan atau tergantung pada pertumbuhan gulma minimal 2 minggu sekali Pemupukan tambahan  Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan disajikan pada Tabel 30. Tabel Rekomendasi Pupuk untuk Tomat (Lapangan) pada Tanah Mineral dengan Tingkat Kandungan P dan K Sedang (Maynard and Hocmuth, 1999) Umur



Urea



ZA



SP36



Kg/ha/musim tanam Preplant 199 311 2 MST 100 5 MST 100 7 MST 100 MST = Minggu Setelah Tanam



KCl



90 45 45 45



Target pH 6.5 -



6. Panen dan pasca panen  Panen pertama dapat dapat dilakukan mulai 3 bulan setelah tanam. Panen berikutnya setiap 7 hari sekali  Waktu panen buah jangan terlalu masak supaya dapat disimpan lama/akan dikirim jauh  Buah yang sudah dipanen segera disortir (dipisahkan) berrdasarkan grade yang sesuai dengan pesanan pasar



8



SUMBER : Anonimous, 1996. Budidaya Bayam, Kangkung, Kacang Panjang, Kacang Buncis dan Tomat (Sistem Pendukung dalam rangka Kesinambungan Kegiatan DPG). Bagpro DPG TPH, Direktorat Bina Produksi Hortikultura. Jakarta. https://bayukurniawan84.weebly.com/ http://www.tugutani.info/2017/01/cara-menanam-kangkung-cabut-cepat-panen-dengan-hasilmelimpah.html http://jambi.litbang.deptan.go.id Susila, A.D. 2016. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Departemen Agroomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. http://www.ipb.ac.id



9