Mahkota Jaket [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REFLEKSI KASUS MAHKOTA JAKET PORSELEN FUSED TO METAL



NAMA MAHASISWA : Rikhlatul Iffah NIPP : 34-010-05-1-2009 KELOMPOK : III NAMA DOSEN PENILAI : drg. Hastoro Pintadi, Sp.Prost



1 1



I.



DESKRIPSI KASUS a.



Pemeriksaan Subyektif Pasien datang dengan keluhan giginya patah karena jatuh saat bermain futsal ±



1,5 tahun yang lalu, satu hari setelah patah pasien merasa kesakitan dan setelah beberapa hari pasien tidak merasa kesakitan lagi. Gigi tersebut mengalami nekrosis dan telah dilakukan perawatan saluran akar. Pasien ingin dipertahankan giginya karena merasa usia masih muda. Setelah dirawat perawatan saluran akar tidak ada keluhan dari pasien. Gigi yang terlibat 21 b.



Pemeriksaan Obyektif



Gigi 21 Sondasi : Perkusi : Palpasi : CE



:-



Ro. Foto Rontgen Periapikal gigi 21 : tidak ada area radiolusen di area periapikal Dx : Gigi non vital pasca PSA dengan fraktur horisontal ellis klas III Tx : Mahkota jaket Tahap Perawatan : Kunjungan I : 1.



Dilakukan indikasi dan preparasi gigi mahkota jaket porcelain fused Metal



2.



Cetak work model



3.



Pemilihan warna



4.



Dilakukan insersi mahkota sementara menggunakan self cure acrylic resin dan



sementasi menggunakan semen seng fosfat Kunjungan II : 1.



Try-in mahkota jaket



2.



Insersi dan sementasi mahkota jaket menggunakan SIK tipe I (Luting)



Kunjungan III : 1. Follow up/ kontrol 2 2



II.



PERTANYAAN KRITIS 1. Bagaimanakah indikasi dan tahapan preparasi mahkota jaket PFM (porcelain fused metal)? 2. Aspek apa sajakah yang perlu diperhatikan pasca insersi Mahkota jaket PFM (porcelain fused metal)?



III. LANDASAN TEORI DAN REFLEKSI Tujuan pembuatan restorasi gigi pasca PSA : 



Merupakan kelanjutan dari serangkaian perawatan saluran akar yg telah dilakukan



untuk mengembalikan fungsi gigi secara keseluruhan 







Fungsi gigi : 



Pengunyahan







Estetik







Fonetik







Perlindungan jaringan pendukung



Perencanaan restorasi akhir ditentukan sebelum perawatan endodontik supaya hasil



optimal 







Kurang retensi saat pembuatan restotasi kegagalan : 



Lepasnya restorasi







Patahnya mahkota



Gigi menjadi lemah/rapuh setelah PSA, karena: 



Karies yang besar







Pembuangan jaringan keras gigi yang banyak terutama saat pembukaan atap



pulpa & preparasi akses kamar pulpa kekuatan gigi terhadap tekanan pengunyahan berkurang rapuh/mudah fraktur Faktor yang harus diperhatikan untuk keberhasilan pembuatan restorasi pasca PSA (restorasi akhir) :



3 3



1. Perbandingan antara mahkota & akar yang masih tertinggal 



Penting pada mahkota jaket (gigi anterior) dengan retensi pasak (post) dan inti (core)







Pelebaran saluran akar untuk pasak melemahkan struktur akar gigi







Perbandingan yang baik akar : mahkota = 3:2



2. Struktur jaringan mahkota yang tertinggal 3. Retensi tambahan yang dibuat supaya restorasi kuat 4. Keadaan sosial ekonomi pasien 5. Kooperatif pasien Keberhasilan restorasi : 



Gigi yang telah dirawat endodontik pengisian hermetis tidak terjadi reinfeksi







Restorasi akhir dapat : 



Mahkota dengan inti&pasak







Mahkota jaket







Resin komposit







Resin komposit dengan pin / pasak



Macam-macam restorasi pasca endodontik 



Mahkota penuh 



Gigi anterior :  Mahkota jaket  Mahkota jaket porselin fusi metal  Mahkota jaket full porselin



Gambaran (skema) preparasi mahkota jaket (dilihat dari arah proksimal ) : -



pengurangan daerah labial ± 1,5 mm



-



pengurangan daerah insisal ± 2 mm



-



pengurangan daerah lingual ± 1-1,5 mm 4 4







Preparasi Gigi Anterior



Pertimbangan-pertimbangan: 1.



Prinsip biologis.



Lokasi margin mahkota → mempertahankan kesehatan gingiva → harus memperhatikan: - Hubungan crest yang normal. - Hubungan crest yang rendah. - Hubungan crest yang tinggi. - Kesehatan pulpa. 2.



Prinsip mekanis.







Retensi: faktor yang dapat menahan bagunan restorasi agar tidak bergeser



keluar (berpindah) dari preparasi kavitas karena tekanan vertikal maupun horisontal mastikasi. •



Resistensi: faktor yang dapat mempertahankan bagunan restorasi & struktur



jaringan gigi tidak fraktur/pecah sewaktu menerima tekanan mastikasi, dipengaruhi → bentuk preparasi, ketinggian, ferrule (pita logam yang melingkari & menyangga jaringan gigi dari luar menjepitnya melawan pecahnya gigi karena tekanan mastikasi), diameter & tipe semen. •



Durabilitas struktur:



- Hubungan antara tekanan oklusal & kekuatan material → restorasi tidak mengalami deformasi atau fraktur karena tekanan mastikasi. - Ketebalan metal: 0,4-0,5 mm untuk alloy emas & 0,2 mm untuk alloy berbahan dasar metal. - Ketebalan porselin di atas metal: 0,9 mm. •



Integritas marginal:



- Margin yang tertutup rapat tidak bisa dicapai secara klinis → tidak dapat mencegah masuknya bakteri. - Bevel digunakan pada mahkota metal-keramik (Porselin fusi metal). 3.



Prinsip estetis



- Margin porselin memberikan transisi estetis dari gigi ke mahkota. - Pundak 900 dengan kedalamam antara 1-1,5 mm → margin & kedudukan makota baik serta estetis bagus. 5 5



Macam-Macam Rencana Perawatan Restorasi Sesuai Kasus & Indikasinya Harus diperhatikan dalam restorasi mahkota untuk gigi vital: •



Mempertahankan sisa struktur gigi → mempengaruhi kekuatan & integritas



sisa struktur gigi untuk retensi. •



Bahan restorasi harus dapat melindungi & memperkuat sisa struktur gigi.







Insersi restorasi ke dalam kavitas tanpa gangguan atau menimbulkan tekanan



pada sisa struktur gigi. Restorasi mahkota : •



Restorasi yang mengelilingi seluruh/sebagian struktur gigi yang tersisa.







Apabila seluruhnya: full crown.







Sebagian : partial coverage crown/partial veneers.







Diindikasikan untuk: sisa struktur gigi yang lemah sehingga tidak dapat



menahan tekanan. •



Kekuatan & retensi: 1/3 gingiva mahkota.



Rencana perawatan: •



Retensi: berbanding lurus dengan area dinding vertikal → harus mendapatkan



tinggi oklusal yang sesuai sebagai pengganti dentin sehingga retensi dapat diperoleh. Bahan yang digunakan: amalgam, resin komposit & SIK. •



Kekuatan struktur gigi yang tersisa → 2-3 mm sisa struktur jaringan gigi sehat



harus ada pada margin gingiva. •



Kemiringin mahkota → dinding restorasi mahkota mempunyai sudut 5-100.







Modifikasi untuk meningkatkan retensi → vertical grooves pada satu/lebih



dinding. 6 6



Bahan-bahan yang digunakan: - Emas. - Cast metal - Porselin fusi metal → pengambilan jaringan gigi lebih banyak. Apabila margin tidak memperhatikan estetik: margin pada metal, sedang sebaliknya: pada porselin → memerlukan pundak dengan lebar ± 1,3 mm - All porcelain → preparasi sudut eksternal dibulatkan untuk menghindari konsentrasi tekanan, ketebalan porselin ± 2 mm. Tahap-tahap preparasi mahkota untuk gigi anterior (mahkota jaket): •



Pengurangan bagian labial dengan bur intan berbentuk fisur tapered ujung



datar, preparasi pundak 0,5 mm masuk ke sulkus gingiva. •



Preparasi insisal dengan bur intan bentuk roda kecil kurang lebih 2 mm



membentuk sudut 450 terhadap permukaan palatinal. •



Pengurangan permukaan palatinal bagian servikal dengan bur intan fisur



tapered ujung bulat menghasilkan chamfer finish line, pengurangan daerah singulum ke arah insisal menggunakan bur bentuk buah pir. •



Preparasi daerah proksimal dengan bur intan fisur tapered ujung datar dengan



kemiringan 50-100 (ideal 60) terhadap aksis gigi. •



Cavosurface pada gigi dibuat contra bevel dengan bur nyala api membentuk



kerah (collar). •



Pengecekan dengan gigi antagonis sehingga memberi ruang yang cukup untuk



restorasi mahkota nantinya supaya tidak terjadi oklusi traumatik dengan gigi antagonis. •



Cervical finishing line dan tepi-tepi preparasi dihaluskan dengan bur finishing.



7 7



Preparasi Permukaan Labial



Preparasi permukaan incisal



Preparasi permukaan palatinal



Preparasi permukaan proksimal dan Tepi-tepi preparasi dihaluskan dengan bur finishing



Cervical finishing line



8 8



Sementasi Mahkota: 



Pemilihan semen sangat penting → tipe semen mempengaruhi kebocoran



mikro pada mahkota & pasak, mempengaruhi kemampuan mahkota & gigi untuk menahan fraktur. 



Contoh: SIK, semen resin, semen seng fosfat, semen polikarboksilat dsb.



Gambaran (skema) gigi yang sudah dipreparasi dan mahkota jaket setelah dipasang (diinsersikan) :



Foto mahkota jaket setelah hasil pembuatannya jadi dan akan dipasang di gigi pasien, foto ini adalah foto mahkota jaket saat ada di model kerja.



9 9







Foto setelah mahkota jaket porselen fusi metal selesai dipasang (diinsersikan)



di pasien Pada pasien harus dilakukan pengecekan : •



ada tidaknya traumatik oklusi







kecocokan warna dg gigi disebelahnya







cek keadaan gingiva (ada tidaknya iritasi pada gingiva) •



biasanya pengecekan gingiva dilakukan saat pasien kontrol 1



minggu kemudian •



dan juga apakah gigi bisa berfungsi dg baik saat pengunyahan



10 10