Makala H [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Latar belakang menjadi lesbi yaitu, pengalaman seks yang kurang menyenangkan, trauma percintaan, dan kebutuhan seksual. Lesbi merupakan suatu gejala sosial yang menyimpang dan sedang marak terjadi ditengah-tengah masyarakat sekarang. Masyarakat sangat sulit untuk menerima lesbi ditengah-tengah lingkungan. Keberadaan lesbian selalu menjadi objek penghinaan dan kekerasan oleh masyarakat karena dianggap melawan kodrat. Penolakan dan kekerasan itu meyebabkan kaum lesbi pergi dan berkumpul dengan sesamanya. Hal tersebut membuat kaum lesbi dianggap eksklusif. Padahal prilaku lesbi bersifat alamiah, bukan karena paksaan orang lain. Bisa saja kondisi ini dipicu juga karena keluarga tidak harmonis, figur perempuan, trauma terhadap laki-laki, dan masih banyak lagi kemungkinan. Faktor coba-coba melakukan hubungan dengan sesama jenis, penasaran, mendapatkan attachment dari sesama jenis, merasa nyaman dengannya. keberadaan lesbi jauh lebih terbuka, mereka berada disekitar masyarakat dan dari berbagai latar belakang profesi dan usia. Pro dan kontra mewarnai adanya kaum lesbian ini.



B. RUMUSAN MASALAH 1. Jelaskan defenisi tentang lesbian! 2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya lesbian dan sebutkan ciri-ciri lesbis! 3. Bagaimana pandangan secara umum tentang lesbian dan secara Alkitabiah!



C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui defenisi dari lesbian 2. Untuk mengetahui faktor-faktor dan ciri-ciri lesbian 3.



Untuk mengetahui tanggapan secara umum dan Alkitabiah tentang lesbian



BAB II DEFENISI Menurut KBBI lesbian yaitu wanita yang mencintai atau merasakan rangsangan seksual sesama jenisnya.1



Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi



seksualnya kepada sesama perempuan atau disebut juga perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, emosional, atau secara spiritual. Lesbian adalah orang yang penuh kasih.2 Kata “Lesbian” berasal dari seorang penduduk pulau Lesbos, di Yunani yaitu Sappho. Sappho adalah seorang penyair yang menghasilkan puisi liris. Puisi liris sudah berkembang dari abad VI SM yang sebagian diantaranya masih ada hingga kini. Puisi Sappho berisikan tentang cinta lesbian. Pada masa itu, percintaan homoseksual dipahami sebagai hal yang lebih tinggi dibandingkan percintaan heteroseksua.3 Dan Penggunaan lesbian yang dikenal pertama kali terjadi pada tahun 1559. Lesbi sejak jaman dulu hingga saat ini masih merupakan suatu fenomena yang penuh dengan kontroversi. Sepanjang sejarah perilaku ini dikaitkan dengan konotasi negatif, yaitu orang yang bermoral sehingga sering terjadi tindakan diskriminatif, kekerasan bahkan pembunuhan. Menurut Aan Ferguso, lesbian adalah seorang perempuan yang memiliki ikatan emosional dan yang melihat dirinya sebagai bagian dari sebuah komunitas lesbian serta memiliki ikatan baik itu emosional ataupun seksual dengan perempuan. Menurut Aan Ferguso (dalam Lasasti, 2011), lesbian adalah seorang perempuan yang memiliki ikatan emosional dan yang melihat dirinya sebagai bagian dari sebuah komunitas lesbian serta memiliki ikatan baik itu emosional ataupun seksual dengan perempuan. Stuart (dalam Hidayah, 2013) menyatakan bahwa lesbian adalah salah satu dari tiga kategori utama orientasi seksual, bersama dengan biseksual dan heteroseksual dalam kontinum heteroseksual-homoseksual.4 1



KBBI



2



WIKIPEDIA



3



http://octaadhiana.blogspot.com/2010/09/pengertian-lsbian.html



4



http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1629/5/108600061_FILE5.pdf



Perilaku lesbian adalah perilaku seksual yang dilakukan antara dua orang yang berjenis kelamin sama yaitu perempuan yang melingkupi aktivitas yang luas seperti strategi untuk menemukan dan menarik perhatian pasangan (perilaku mencari dan menarik pasangan), interaksi antar individu, kedekatan fisik atau emosional, dan hubungan seksual. Menurut Maramis (2004) perilaku lesbian adalah keadaan seseorang yang menunjukkan perilaku seksual diantara orang-orang dari seks yang sama. Bila seseorang sudah berkali-kali menunjukkan perilaku itu berarti bahwa sudah terbentuk suatu lesbianisme, biarpun hal ini tidak dianggapnya sebagai suatu pilihan utama. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku lesbian adalah perilaku seksual yang dilakukan antara dua orang yang berjenis kelamin sama yaitu perempuan yang melingkupi aktivitas yang luas seperti strategi untuk menemukan dan menarik perhatian pasangan (perilaku mencari dan menarik pasangan), interaksi antar individu, kedekatan fisik atau emosional, dan hubungan seksual.5 B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA LESBIAN Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab lesbian, di antaranya : 1. Faktor keluarga Didikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya memiliki peranan yang penting bagi para anak untuk lebih cenderung menjadi seorang anggota lesbian daripada hidup normal layaknya orang yang lainnya. 



Ketika seorang anak mendapatkan perlakuan yang kasar atau perlakuan yang tidak baik lainnya, maka pada akhirnya kondisi itu bisa menimbulkan kerenggangan hubungan keluarga serta timbulnya rasa benci si anak pada orang tuanya. Sebagai contoh adalah ketika seorang anak perempuan mendapatkan perlakuan yang kasar atau tindak kekerasan lainnya dari ayah atau saudara laki-lakinya yang lain, maka akibat dari trauma tersebut nantinya anak perempuan tersebut bisa saja memiliki sifat atau sikap benci terhadap semua laki-laki.



5



http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1629/5/108600061_FILE5.pdf







Akibat sikap orang tua yang terlalu mengidam-idamkan untuk memiliki anak laki-laki atau perempuan, namun kenyataan yang terjadi justru malah sebaliknya. Kondisi seperti ini bisa membuat anak akan cenderung bersikap seperti apa yang diidamkan oleh orang tuanya.







Orang tua yang terlalu mengekang anak juga bisa malah menjerumuskan anak pada pilihan hidup yang salah.







Kurangnya didikan perihal agama dan masalah seksual dari orang tua tua kepada anakanaknya. Orang tua sering beranggapan bahwa membicarakan masalah yang menyangkut seksual dengan anak-anak mereka adalah suatu hal yang tabu, padahal hal itu justru bisa mendidik anak agar bisa mengetahui perihal seks yang benar.



2. Faktor Lingkungan dan pergaulan Lingkungan serta kebiasaan seseorang dalam bergaul disinyalir telah menjadi faktor penyebab yang paling dominan terhadap keputusan seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas lesbian. beberapa point terkait dengan faktor ini adalah : 



Seorang anak yang dalam lingkungan keluarganya kurang mendapatkan kasih sayang, perhatian, serta pendidikan baik masalah agama, seksual, maupun pendidikan lainnya sejak dini bisa terjerumus dalam pergaulan yang tidak semestinya. Di saat anak tersebut mulai asik dalam pergaulannya, maka ia akan beranggapan bahwa teman yang berada di dekatnya bisa lebih mengerti, menyayangi, serta memberikan perhatian yang lebih padanya. Dan tanpa ia sadari, teman tersebut justru membawanya ke dalam kehidupan yang tidak benar, seperti narkoba, miras, perilaku seks bebas, serta perilaku seks yang menyimpang (lesbian).







Masuknya budaya-budaya yang berasal dari luar negeri mau tidak mau telah dapat mengubah pola pikir sebagian besar masyarakat kita dan pada akhirnya terjadilah pergeseran norma-norma susila yang dianut oleh sebagian masyarakat. sebagai contoh adalah perilaku seks yang menyimpang seperti seks bebas maupun seks dengan sesama jenis atau yang lebih dikenal dengan istilah lesbian.



2. Faktor genetic Dari beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa salah satu faktor pendorong terjadinya homoseksual, lesbian, atau perilaku seks yang menyimpang lainnya bisa berasal dari dalam tubuh si pelaku yang sifatnya bisa menurun dari anggota keluarga terdahulu. ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait masalah ini, seperti : 



Dalam dunia kesehatan, pada umumnya seorang laki-laki normal memiliki kromosom XY dalam tubuhnya, sedangkan wanita yang normal kromosomnya adalah XX. Akan tetapi dalam beberapa kasus ditemukan bahwa seorang pria bisa saja memiliki jenis kromosom XXY, ini artinya bahwa laki-laki tersebut memiliki kelebihan satu kromosom. Akibatnya, lelaki tersebut bisa memiliki berperilaku yang agak mirip dengan perilaku perempuan.







Keberadaan hormon testosteron dalam tubuh manusia memiliki andil yang besar terhadap perilaku lesbian. Seseorang yang memiliki kadar hormon testosteron yang rendah dalam tubuhnya, maka bisa mengakibatkan antara lain berpengaruh terhadap perubahan perilakunya, seperti perilaku laki-laki menjadi mirip dengan perilaku perempuan.



4. Faktor akhlak dan moral Faktor moral dan akhlak yang dimiliki seseorang juga memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku lesbian yang dianggap menyimpang. Ada beberapa hal yang dapat berpengaruh pada perubahan akhlak dan moral yang dimiliki manusia yang pada akhgirnya akan menjerumuskan manusia tersebut kepada perilaku yang menyimpang seperti lesbian, yaitu : 



Iman yang lemah dan rapuh. Ketika seseorang memiliki tingkat keimanan yang lemah dan rapuh, besar kemungkinan kondisi tersebut akan membuatnya lemah dalam hal mengendalikan hawa nafsu. Kita tahu bahwa iman adalah benteng yang paling efektif dalam diri seseorang untuk menghindari terjadinya perilaku seksual yang menyimpang. Jadi dengan lemahnya iman, maka kekuatan seseorang untuk dapat mengendalikan hawa nafsunya akan semakin kecil, dan itu nantinya bisa menjerumuskan orang itu pada perilaku yang menyimpang, salah satunya dalam hal seks.







Semakin banyaknya rangsangan seksual. Banyak contoh yang bisa kita ambil sebagai pemicu rangsangan seksual seseorang. Misalnya semakin maraknya VCD porno, majalah porno, atau video-video lain yang bisa kita akses melalui internet.



5. Faktor Pendidikan dan pengetahuan tentang agama Faktor internal lainnya yang menjadi penyebab kemunculan perilaku seks menyimpang seperti kemunculan lesbian adalah pengetahuan serta pemahaman seseorang tentang agama yang masih sangat minim. Di atas dikatakan bahwa agama atau keimanan merupakan benteng yang paling efektif dalam mengendalikan hawa nafsu serta dapat mendidik kita untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Untuk itulah, sangat perlu ditanamkan pengetahuan serta pemahaman agama terhadap anak-anak sejak usia dini untuk membentuk akal, akhlak, serta kepribadian mereka.6



C. CIRI-CIRI LESBIAN



6



-



Selera Fashion Yang Berbeda



-



Gerak-Gerik Yang Berbeda



https://cintalia.com/kehidupan/penyebab-lesbi



-



Dingin dan Cuek Kepada Pria



-



Memiliki Kedekatan Yang Cukup Mendalam Dengan Teman Wanita



-



Gaya Hidup



-



Memperhatikan Teman Wanita Terlalu Berlebih



-



Senang Menatap Wanita Dalam Waktu Yang Lama



-



Tidak Merasa Aneh Saat Mencium Sesama Wanita



-



Posesif Jika Ada Orang Lain Yang Mendekati Teman Wanitanya



-



Terlihat Mesra Seperti Pasangan Pada Umumnya



-



Jarang Romantis Dengan Pria7 D. CARA MENGATASI LESBIAN Karena dampak Lesbian sangat mengerikan, sebaiknya ada upaya untuk mencegah



timbulnya Lesbian. Caranya antara lain sebagai berikut ini: 1. Menjaga pergaulan 2. Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget. Orang tua harus aktif dalam hal ini. 3. Diadakan kajian atau seminar mengenai bahaya Lesbian di sekolah-sekolah 4. Adanya undang-undang yang melarang adanya Lesbian sehingga hal ini tidak menyebar semakin parah. 5. Diadakan penyuluhan keagamaan mengenai Lesbian yang menyimpang dari aturan agama. Dengan hal-hal tersebut, diharapkan lesbian dapat dicegah dan penyebarannya tidak semakin luas. lesbian merupakan suatu masalah kejiwaan yang perlu ditangani oleh semua pihak baik dari pelaku maupun lingkungan sekitar. Dengan adanya kerja sama yang baik, bukan tidak mungkin masalah lesbian yang menjadi kontroversi ini bisa diatasi dengan baik.8 7



https://dosenpsikologi.com/ciri-ciri-lesbian



8



https://rmol.id/read/2018/02/06/325739/



E. PANDANGAN SECARA UMUM TENTANG LESBIAN DAN SECARA ALKITABIAH  Pandangan Secara Alkitabiah Sejak dari awal Tuhan menciptakan manusia sempurna (imago Dei), segambar dan serupa dengan Allah; yaitu laki-laki dan perempuan. Inilah kodrat sesungguhnya dari identitas gender manusia.“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” (Kejadian 1:27). Tuhan juga memberkati hubungan laki-laki dengan perempuan dalam ikatan yang kudus dengan maksud untuk berkembang biak dan memenuhi bumi. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:28). Laki-laki diciptakan untuk memiliki relasi seksual dengan perempuan (isteri) dan sebaliknya perempuan dengan laki-laki (suami), untuk menjadi satu daging. Dan ini hanya boleh terjadi dalam ikatan pernikahan monogami (lihat Kejadian 2:23-24).9 Kita harus dengan tegas menolak hubungan lesbian dan menolak pernikahan sejenis. Apapun alasan yang dikemukakan sekalipun atas nama hak asasi, tidak dapat membenarkan perbuatan lesbian dan membatalkan hukum pernikahan yang ditetapkan Tuhan. Pernikahan Kristen bersifat heteroseksual, monogami, dan seumur hidup



Kejadian 1:27 2:23-24, yang



ditegaskan Yesus dalam Matius 19:4-6. Kita juga harus memandang hubungan homoseksual adalah sama dengan dosa lainnya, misalnya perzinahan yang dilakukan oleh kaum heteroseksual. Jangan kita mengganggap bahwa dosa homoseksual lebih buruk dari dosa lainnya. Semua dosa sama, berakibat maut Roma 6:23



9



https://www.ndcministry.org/inspire/12mi/pandangan-gereja-tentang-lgbt



 Pandangan Secara Umum Pandangan Masyarakat Mengenai Sebagian besar masyarakat menolak keberadaan lesbian, khususnya di sekitar lingkungan rumah. Masyarakat umumnya melihat keberadaan lesbian sebagai suatu hal yang negatif, abnormal, dan kesalahan. Penolakan dan pandangan tersebut didasarkan atas ajaran agama yang dianut sebagian besar oleh masyarakat di Indonesia dan juga karena ada anggapan kuat bahwa Indonesia ialah negara religius Selain itu juga, minimnya interaksi atau informasi tentang lesbian juga semakin menguatkan pandangan tersebut. Selama ini informasi yang diterima adalah lesbian orang-orang yang melulu berkaitan dengan perbuatan dosa.



BAB III KESIMPULAN Kami menyimpulkan tentang lesbian yaitu, lesbian merupakan suatu fenomena yang tidak wajar dengan berhubungan sexs yang penuh kasih sesama jenis. Lesbi sejak jaman dulu hingga saat ini masih merupakan suatu fenomena yang penuh dengan kontroversi. Adapun faktor terjadinya lesbi yaitu, faktor keluarga, lingkungan dan pergaulan, genetic, akhlak dan moral, Pendidikan dan pengetahuan tentang agama.