Makalah 9 Kriteria Hill Beserta Contohnya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kriteria untuk kesimpulan kausal menjadi isu yang penting dan kontroversial dengan dibentuknya Advisory Comitte pertama untuk Surgeon General on Health Consequences of Smoking. Pada laporan lembaga ini di tahun 1964, komite ini memperlihatkan daftar “kriteria epidemiologis untuk kausalitas” yang mana oleh Sir Austin Bradford Hill kemudian diurai lagi dalam tulisan klasiknya tahun 1965 President Address to the newly formed Section of Occupational Medicine dari Royal Society. Kriteria yang dibuat Hill secara luas diketahui sebagai basis untuk menyimpulkan kausal-kausal. Sebagaimana sering kita baca dan lakukan sendiri bahwa uji statistik seringkali menjadi senjata kita untuk menyatakan bahwa suatu hipotesis diterima atau ditolak. Banyak dari kita melakukan penelitian, skripsi, thesis atau disertasi dengan uji hubungan atau lebih lanjut pengaruh. Kedua uji yang dimaksudkan sebenarnya merupakan usaha kita untuk menjelaskan suatu fenomena antar variabel yang kita tengarahi memiliki hubungan kausalitas; variable A akan menyebabkan terjadinya variable B. Namun, untuk mengetes apakah suatu hubungan sebab akibat atau kausalitas itu nyata atau tidak perlu diperhatikan beberapa aspek apakah terpenuhi, karena statistik sekali lagi hanyalah angka yang memberi makna adalah peneliti dan pembacanya. Salah satu kriteria kausalitas yang hingga kini masih sering digunakan sebagai rujukan adalah 9 kriteria yang disampaikan oleh Sir Austin Bradford Hill. B. Rumusan Masalah Terdapat 1 rumusan masalah dalam makalah ini, antara lain : 1. Apa Saja 9 Kriteria Hill dan Beserta Contohnya ?



1



C. Tujuan Terdapat 1 tujuan dalam makalah ini, antara lain : 1. Untuk Mengetahui 9 Kriteria Hill dan Beserta Contohnya.



2



BAB II PEMBAHASAN



A. 9 Kriteria Hill dan Beserta Contohnya Sir Austin Bradford Hill mengemukakan 9 hal yang perlu ditegakkan dalam membedakan suatu faktor yang dicurigai sebagai kausa. Kesembilan faktor inilah yang umumnya dipakai sebagai kriteria kausa, Antara lain: 1. Strength of Association (Kekuatan Asosiasi) Besar angka menunjukkan seberapa kuat hubungan paparan dan kejadian penyakit. Semakin besar angka menunjukkan semakin kuat hubungan dan menyatakan bahwa hubungan tersebut bersifat kausalitas. Ukuran untuk menilai hubungan paparan dan penyakit berupa Resiko Relatif (RR) atau Rasio Odds (OR). Kriteria kekuatan Asosiasi bersifat mutlak untuk menunjukan suatu penelitian bersifat kausalitas. Contohnya: Sebuah studi pada kelompok perokok (terpapar) dan tidak perokok (tidak terpapar) dengan jumlah sampel masing-masing kelompok 20 orang. Studi diikuti selama 5 tahun untuk mengetahui kejadian Kanker Paru (Studi Kohort). Dalam waktu 5 tahun tersebut terdapat 5 penderita kanker paru-paru dari 20 orang pada kelompok terpapar dan pada kelompok tidak terpapar terjadi kasus 1 penderita kanker paru-paru dari 20 sampel. Berdasarkan kasus tersebut didapatkan nilai Resiko Relatif sebesar 5. Dapat disimpulkan bahwa kelompok perokok lebih beresiko 5 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan kelompok yang tidak merokok. 2. Consistency of the Observed Association (Konsisten) Kosintensi hasil penelitian walaupun penelitian sejenis dilaksanakan pada waktu dan tempat yang berbeda, pada populasi yang berbeda dan oleh berbagai peneliti yang berbeda. Ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bersifat kausalitas. Kriteria konsistensi bersifat mutlak untuk menunjukan suatu penelitian bersifat kausalitas.



3



Contohnya: Penelitian mengenai kelompok perokok dan tidak perokok yang dilakukan di Surabaya tahun 2015 menunjukan bahwa nilai Resiko Relatif sebesar 4. Pada tahun 2017 dilakukan penelitian sejenis yang menunjukan nilai Resiko Relatif sebesar 5. Disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa merokok merupakan faktor risiko terjadinya kanker paru. Meskipun nilai resiko relatifnya berbeda. 3. Specificity (Spesifitas) Faktor kausal menghasilkan hanya sebuah penyakit dan bahwa penyakit itu dihasilkan dari hanya sebuah kausa tunggal. Makin spesifik efek paparan, makin kuat hubungan kausal. Contohnya: Pada kanker paru, merokok diprediksi sebagai penyebab kanker paru. 4. Temporality (Hubungan Temporal) Untuk mengetahui sebuah faktor merupakan kausa penyakit, maka harus dipastikan bahwa paparan terhadap faktor itu berlangsung sebelum terjadinya penyakit . Contohnya: Pada kasus kanker paru-paru sebagian besar didahului oleh merokok. 5. Biologic Gradient (Terdapat tingkatan Gradasi Biologi) Paparan yang semakin kuat menyebabkan seseorang dalam waktu singkat dapat menderita penyakit tersebut lebih cepat. Kriteria ini bersifat mutlak untuk menunjukan suatu penelitian bersifat kausalitas. Contohnya: Si A merokok setiap hari sebanyak 2 batang setelah 5 tahun mengidap kanker paru, Si B merokok setiap hari sebanyak 5 batang setelah 2 tahun mengidap kanker paru. Ini menunjukan bahwa si B terpapar asap rokok lebih banyak dibandingkan si A. Sehingga si B lebih cepat menderita penyakit kanker Paru.



4



6. Biologic Plausibility (Secara Biologi Dapat Dimengerti) Melalui Biologi dapat dijelaskan runtutan kejadian suatu penyakit (tidak bertetangan dengan ilmu Biologi). Kriteria ini juga berisfat mutlak untuk menunjukan penelitian menunjukan hubungan kausalitas. Contohnya: Penyakit Kanker Paru diawali dengan asap rokok yang memiliki kadar Nikotin yang masuk ke Paru-Paru. Nikotin yang masuk menyebabkan rusaknya epitel. Maka epitel akan terus regerasi secara terus menerus. Kejadian yang terjadi secara terus menerus menyebabkan sel apietel lepas kontrol dan terjadilah Kanker paru. 7. Coherence (Koherensi) Koherensi pada perjalanan penyakit, biologi, dan epidemiologi sehingga pada akhirnya memberikan pemahaman yang sama. Namun, kriteria koherensi bukan merupakan syarat mutlak penelitian dinyatakan sebagai kausalitas. Contohnya: Merokok dapat menyebabakan terjadinya kanker paru yang sesuai dengan riwayat alamiah penyakit, Biologi dan epidemiologi. 8. Experimental Evidence (Bukti Eksperimen) Bantuan kekuatan hubungan kausalitas dapat diperoleh dengan medical record trial, intervensi, dan studi pada hewan. Contohnya: Pada percobaan lab, tar yang dioleskan pada telinga kelinci dari waktu ke waktu akan menyebabkan timbulnya kanker. Tar pada tembakau merupakan bahan karsinogen (penyebab kanker). 9. Analogy (Analogi) Jika suatu kausalitas sudah ada sebelumnya pada kondisi yang relatif sama, maka hasil penelitian yang memiliki karakteristik hampir sama dapat dianalogikan memiliki tingkat kausalitas yang sama pula. Contohnya: Thaladomine dapat mengurangi mual-mual pada ibu hamil. Pada lima tahun berikutnya banyak ibu-ibu yang anaknya mengalami kecacatan. Kemudian dianalogikan dengan rubella, bayi tersebut mengalami



5



kelainan. Karena memiliki dampak yang efek yang sama maka ditelusuri thaladomine. Dari hasil penelususran menunjukan RR: 3,1 dibandingkan dengan ibu yang tidak menggunakan thaladomine. Sifat ini dianggap membantu hubungan asosiasi dan tidak mutlak harus ada.



6



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Sir Austin Bradford Hill mengemukakan 9 hal yang perlu ditegakkan dalam membedakan suatu faktor yang dicurigai sebagai kausa. Kesembilan faktor inilah yang umumnya dipakai sebagai kriteria kausa, antara lain: strength of association (kekuatan asosiasi), consistency of the observed association (Konsisten), specificity (spesifitas), temporality (hubungan temporal), biologic gradient (terdapat tingkatan gradasi biologi), biologic plausibility (secara biologi dapat dimengerti), coherence (koherensi), experimental evidence (bukti eksperimen), dan analogy (analogi). 3.2 Saran 9 Kriteria Hill dan beserta contohnya dapat diajarkan lebih mendalam lagi kepada mahasiswa agar mahasiswa dapat memahami dan dapat mengaplikasikannya dengan baik dimasa mendatang.



7



DAFTAR PUSTAKA



https://latifadewi.wordpress.com/2010/10/24/kriteria-bradford-hill-n-ukuranepidemiologi/ http://wisnuekos.blogspot.com/2010/10/kriteria-kausalitas-austin-bradford_18. html http://trias-fkm.web.unair.ac.id/artikel_detail-59976-Just%20Public%20HealthKriteria%20Kausalitas%20Hill.html http://arifandriyanto89.blogspot.com/2010/11/kriteria-kausalitas-menurutbradford.html https://studiepidemiologi.wordpress.com/2017/09/30/kriteria-penelitian-bersifatkausalitas-prinsip-hills-postulates/



8