Makalah Accumulator Mobil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Disusun oleh



:



Kelas



: X TKR 2



LEMBAR PENGESAHAN



Telah diterima dan disetujui oleh



:



Pada Hari dan Tanggal



:



Tempat



:



Guru Pembimbing



(



Kepala Sekolah SMK YAPEMA



)



(



)



KATA PENGANTAR



Saya menyampaikan syukur kepada Allah SWT, atas petunjuk dan kekuatan yang diberikan sehingga makalah yang membahas “Accumulator/Aki Pada mobil” yang sederhana ini dapat diselesaikan dengan baik. Dengan hasil penelitian ini Saya susun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru pembimbing, disamping itu dapat membiasakan diri dalam meneliti dan menulis makalah serta dapat melatih untuk meningkatkan motivasi belajar dan juga dapat mendorong kita untuk lebih maju dalam berprestasi. Apa yang diuraikan ini sebagai ungkapan pengalaman penulis melalui membaca, melihat, dan mendengar berita, baik di media elektro maupun media cetak. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi diri kami sebagai penulis, dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tentu saja tulisan ini tidak lepas dari kekurangan baik susunan katanya maupun sajiannya, untuk itu Saya tetap menerima saran dan keritik yang membangun dari siapapun demi perbaikan. Akhirnya atas segala perhatian Saya menyampaikan terima kasih.



(



)



DAFTAR ISI



Lembar pengesahan



I



Kata Pengantar



II



Daftar isi



III



BAB I Pendahuluan A.



Latar Belakang



1



B.



Rumusan Masalah



1



C.



Tujuan



1



D.



Batasan Masalah



1



BAB II Pembahasan 1.1 Pengertian Baterai ( Accu, Aki ) 1.2 komponen dan sitem kerja accumulator pada mobil



2 3-4



1.3 Tips Mudah Merawat Aki Mobil



5



1.4 Tips Memilih Aki Mobil



6



BAB III Penutup A.



Kesimpulan



7



B.



Saran



7



Daftar Pustaka



8



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang



Di era yang penuh teknologi seperti sekarang ini, banyak sekali hal-hal baru ataupun hasil dari produk teknologi yang sering bahkan wajib kita gunakan untuk menunjang aktivitas kita. Salah satunya adalah alat-alat kelistrikan, alat-alat ini secara langsung ataupun tidak langsung dapat memberikan pengaruh positif yang sangat besar dalam memaksimalkan dan merealisasikan tujuan dari kegiatan kita, alasan efisiensi waktu adalah tajuk utama mengapa alat-alat kelistrikan digunakan. Dari banyak alat-alat kelistrikan tersebut, penggunaan dan pemanfaatan baterai tidak mungkin dilepaskan dari aktivitas manusia di era sekarang ini, salah satunya system kelistrikan pada mobil mungkin terlepas dari peran sebuah baterai. Tapi, apakah kita semua tahu, bagaimana baterai itu, komponenen apa saja yang terdapat dalam baterai mobil itu sendiri, tentu pemahaman dan informasi tentang baterai masih banyak diantara kita yang belum memahami. Oleh karena alasan tersebut, maka dalam penulisan makalah ini, Saya akan mengangkat judul yakni “ Tentang Baterai/Accumulator/Aki pada mobil”. B.



Rumusan Masalah



1.



Apa yang dimaksud dengan baterai?



2.



Komponen apa saja yang terdapat dalam baterai?



3.



Bagaimana prinsip kerja dari baterai pada mobil?



C.



Tujuan



Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberi pengetahuan mengenai defenisi baterai /Accumulator pada mobil komponen yang terdapat dalam baterai,cara merawat baterai, serta penggunaan baterai bagi kehidupan sehari-hari, serta cara kerja baterai



D.



Batasan Masalah



Dari identifikasi masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran dimensi permasalahan yang begitu luas. Namun menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan, maka Saya memandang perlu memberi batasan masalah secara jelas dan terfokus. Selanjutnya masalah yang menjadi objek penelitian dibatasi hanya pengertian baterai, komponen penyusunnya, tifs perawatan baterai, reaksi yang berlangsung pada baterai, dan penggunaan baterai dalam kehidupan sehari hari



BAB II PEMBAHASAN



1.1 Pengertian Baterai ( Accu, Aki ) Accu Mobil



Aki / accu / baterai mobil, digunakan sebagai sumber arus untuk seluruh system kelistrikan pada mobil, dan juga diguanakan sebagai penyimpan energi listrik saat terjadi proses pengisian. Peran baterai pada mobil sangatlah penting, baterai berfungsi untuk mensuplai arus listrik pada sistem starter agar mesin dapat dihidupkan, bayangkan apabila baterai / aki rusak atau tidak punya daya yang cukup untuk pengoperasian sistem starter, apakah kita harus mengengkolnya ?? mana ada tuas engkolnya di mobil, kalau motor masih mending, atau harus mendorong mobil sampai hidup, itu kalau ada orang lain yang bantu, kalau sendiri??. Maka dari itu perawatan sangat penting untuk dilakukan pada baterai mobil, perawatannya sebenarnya cukup mudah, kalau mobil akan lama tidak akan digunakan lepaslah terminal positif atau negatif agar tidak ada konsleting dan memperpanjang umur dari baterai. Penggantian baterai secara berkala juga perlu dilakukan. Baterai (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Baterai juga dikenal sebagai akumulator. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai “baterai” mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll. di dalam standar internasional setiap satu cell akumulator memiliki tegangan sebesar 2 volt. sehingga aki 12 volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki 12 cell. Aki merupakan sel yang banyak kita jumpai karena banyak digunakan pada sepeda motor maupun mobil. Aki temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus listrik kembali. secara sederhana aki merupakan sel yang terdiri dari elektrode Pb sebagai anode dan PbO2 sebagai katode dengan elektrolit H2SO4 Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian/cas/charge energi listrik diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran/discharge energi kimia diubah menjadi energi listrik.Baterai (dalam hal ini adalah aki; aki mobil/motor) terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V = 3 x 2 V).



1.2 komponen dan sitem kerja accumulator pada mobil Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh ada yang bocor/merembes). Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi yang digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah timah (Pb) berpori (seperti bunga karang). Pelat-pelat tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4). Saat baterai mengeluarkan arus 1. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya bergabung/berubah menjadi air (H20). 2. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut. Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan discharge. Pada saat battery dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi battery bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat baterai dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak. Air memiliki berat jenis 1 kg/dm3 (1 kg per 1000 cm3 atau 1 liter) dan asam sulfat memiliki berat jenis 1,285 kg/dm3 pada suhu 20 derajat Celcius.kg = kilogramdm3 = decimeter kubik = litercm3 = centimeter kubik / cc (centimeter cubic)1 dm = 1 liter = 1000 cm3 = 1000 cc Saat baterai menerima arus Battery yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif battery dihubungkan dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif. Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan baterai: Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang



duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan tentang ini bisa ditemukan di bagian bawah). Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran arus, yaitu :1. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan timah (Pb) pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah colat (PbO2).2. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan kembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh). Cairan elektrolit Pelat-pelat baterai harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya tinggi cairan elektrolit 4 - 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila sebagian pelat tidak terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat yang tidak terendam tersebut akan langsung berhubungan dengan udara akibatnya bagian tersebut akan rusak dan tak dapat dipergunakan dalam suatu reaksi kimia yang diharapkan, contoh, sulfat tidak bisa lagi menempel pada bagian dari pelat yang rusak, sebab itu bisa ditemukan konsentrasi sulfat yang sangat tinggi dari ruang sel yang sebagian pelatnya sudah rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi bereaksi dengan bagian yang rusak dari pelat. Oleh karena itu kita harus memeriksa tinggi cairan elektrolit dalam baterai kendaraan bermotor setidaknya 1 bulan sekali (kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar lebih aman) karena senyawa dari cairan elektrolit bisa menguap terutama akibat panas yang terjadi pada proses pengisian (charging), misalnya pengisian yang diberikan oleh alternator. Bagaimana jika cairan terlalu tinggi? Ini juga tidak baik karena cairan elektrolit bisa tumpah melalui lubang-lubang sel (misalnya pada saat terjadi pengisian) dan dapat merusak benda-benda yang ada disekitar baterai akibat korosi, misalnya sepatu kabel, penyangga/dudukan baterai, dan bodi kendaraan akan terkorosi, selain itu proses pendinginan dari panasnya cairan elektrolit baterai oleh udara yang ada dalam sel tidak efisien akibat kurangnya udara yang terdapat di dalam sel, dan juga asam sulfat akan berkurang karena tumpah keluar; bila asam sulfat berkurang dari volume yang seharusnya maka kapasitas baterai tidak akan maksimal karena proses kimia yang terjadi tidak dalam keadaan optimal sehingga tenaga/kapasitas yang bisa diberikan akan berkurang, yang sebelumnya bisa menyuplai -katakanlah- 7 ampere dalam satu jam menjadi kurang dari 7 ampere dalam satu jam, yang sebelumnya bisa memberikan pasokan tenaga sampai -katakanlah- 1 jam kini kurang dari 1 jam isi/tenaga baterai sudah habis.



1.3 Tips Mudah Merawat Aki Mobil Baterai atau aki memegang peranan yang sangat penting dalam mobil kita. Aki berperan sebagai sumber listrik yang menyuplai energi ke beberapa komponen kelistrikan seperti lampu, klakson, AC, starter hingga system audio video. Saat aki tidak lagi dapat menyuplai listrik yang cukup, maka akan timbul berbagai masalah pada komponen-komponen tersebut. Untuk itulah, merawat aki atau baterai sangatlah penting untuk dilakukan, terutama pada mobil yang masih menggunakan aki basah. Meski terlihat sulit, tetapi sebenarnya merawat aki adalah hal yang sangat mudah untuk dilakukan. Dengan perawatan yang benar, maka bukan hanya menjamin berbagai komponen kelistrikan bekerja maksimal tetapi juga akan memperpanjang umur aki itu sendiri yang juga berarti akan mengehemat banyak biaya. Untuk merawat aki mobil, yang perlu kita lakukan hanyalah: Mengganti aki mobil. Aki mobil, dengan perawatan yang baik, bisa bertahan hingga 4 sampai 5 tahun. Saat jadwal penggantian sudah tiba, maka sebaiknya kita menggantinya dengan yang baru. Untuk mempermudah pemasangan, maka sebaiknya kita menggunakan aki baru yang spesifikasinya sama dengan yang lama. Mengecek beban penggunaan aki secara berkala. Pengecekan beban aki biasanya dilakukan sebulan sekali. Pengecekan bisa dilakukan di bengkel-bengkel terdekat. Dengan melakukannya, kita bisa mengetahui jika aki sudah tidak mampu lagi menyuplai listrik yang cukup kepada komponen-komponen kelistrikan. Memastikan ketersediaan dan merawat cadangan listrik pada aki. Langkah yang harus dilakukan cukup mudah yakni dengan mematikan semua komponen kelistrikan terlebih dahulu saat hendak mematikan mesin. Membersihkan aki secara rutin. Seringkali, terminal pada aki terkena debu atau kotoran. Jika hal itu dibiarkan, maka dampaknya penghantaran arus ke berbagai komponen terganggu. Untuk membersihkannya, kita bsa menggunakan baking soda yang sudah diencerkan dengan air. Sikat bagian terminal dengan sikat kawat atau sikat plastic yang kaku, lalu kencangkan. Periksa kekencangan kabel. Kabel aki yang tidak terikat dengan baik bisa mengganggu suplai listrik ke berbagai komponen. Secara berkala, periksa cairan elektrolit. Kita hendaknya memastikan bahwa cairan elektrolit cukup, saat kita menemukan tinggi cairan sudah mendekati batas Low, maka berarti kita harus segera menambahkannya. Saat kita menemukan level elektrolit sudah turun, maka kita harus menambahkan air distilasi. Namun kita harus berhati-hati karena jika terpercik bisa membahayakan. Jangan sampai kita mencharge aki terlalu lama, atau biasa disebut over-charging. Menyetrum atau mencharge aki terlalu lama justru akan membuat komponen-komponen di dalamnya rusak.



1.4 Tips Memilih Aki Mobil Kapasitas dan Ukuran Tips memilih aki mobil yang pertama adalah perhatikan kapasitas atau amper aki, ukuran atau dimensi serta tegangannya. Usahakan kapasitas dan tegangan aki sama karena ukuran aki bisa berbeda meskipun dengan kapasitas yang sama. Kapasitas dan tegangan yang lebih besar dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kelistrikan mobil. Kapasitas dan tegangan biasanya tertulis di casing aki. Tipe Aki Ada aki basah, aki Maintenance Free ( MF ) dan aki kering. Aki kering memiliki performa paling bagus tetapi memiliki kekurangan yaitu kurang tahan panas dan harganya lebih mahal. Letak Terminal Perhatikan letak terminal positif dan negatif terminal aki, karena tidak semua aki pada masing-masing mobil memiliki letak terminal yang sama. Ada terminal positif aki yang terletak di kanan maupun kiri. Untuk menghindari karat pada terminal aki bisa dilumasi dengan grease atau gemuk pada masing-masing terminal aki sebelum pemasangan. Garansi Tips memilih aki mobil yang terakhir jangan lupa untuk mempertimbangkan garansi yang diberikan saat membeli aki. Rata-rata garansi yang diberikan saat membeli aki berkisar antara 3 bulan hingga 1 tahun. Panaskan mobil secara rutin meski mobil jarang dipakai karena jika tidak bisa memperpendek usia aki. Pastikan aki berada di dudukannya dan terikat dengan kencang. Jika kita hendak meninggalkan mobil dalam jangka waktu yang relative lama, maka sebaiknya kita melepas terminal aki terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari aliran listrik yang terus-menerus padahal tidak terisi ulang. Akibatnya, aki bisa tekor. Saat kita mengecek atau memperbaiki aki mobil, hendaknya kita tidak merokok. Aki mengandung bahan kimia yang mudah terbakar; saat terkena percikan api dari rokok, maka bisa berakibat terbakar. Jika kita ingin memiliki aki yang bebas perawatan, kita bisa menggunakan aki kering. Aki kering tidak mengharuskan kita untuk mengisi ulang elektrolit karena sudah diset secara otomatis. Namun, aki jenis ini memiliki kelemahan, yakni tidak dapat discharge ulang saat sudah mati.



BAB III PENUTUP



A.



Kesimpulan



Baterai (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Baterai juga dikenal sebagai akumulator. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai “baterai” mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll. di dalam standar internasional setiap satu cell akumulator memiliki tegangan sebesar 2 volt. sehingga aki 12 volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki 12 cell. B.



Saran



Hal-hal penting yang harus diperhatikan tentang accumulator : · Accu termasuk benda yang mudah terbakar, oleh sebab itu jangan memindahkan posisi Accu mobil pada lokasi yang kurang aman. · Selalu meng-kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang segera tambahkan karena akan mempengaruhi kinerjanya. Tetapi jangan sampai melebihi, karena Accu dapat meledak akibat tidak ada ruang untuk melepaskan uapnya. · Periksa terminal Accu. Jika ada kerak putih, gosok dengan sikat kawat atau siram dengan air panas jika sudah tebal. Kerak putih ini berbahaya karena dapat menggerus terminal dan membuat terminal dan elemen kabel saling mengikat. · Accu mengandung bahan beracun berbahaya, jangan sembarangan membuang Accu bekas. Umumnya pedagang aki menerima atau membeli aki bekas untuk didaur ulang. Selain menjaga lingkungan, Accu bekas ini dapat mengurangi biaya pembelian Accu baru. · Salah satu kelemahan Accu tipe “basah” yang digunakan pada mobil retro adalah tingkat penguapan cairan yang tinggi, yang dapat menyebabkan karat pada benda logam di sekitar Accu, bahkan dapat memperpendek umur Accu. Saat pengisian (recharge), akan keluar uap dari lubang kecil seperti jarum di penutup cell. Dalam kondisi normal, uap yang keluar tidak terlalu besar, kecuali pada kondisi pengisian yang berlebih. Pada Accu yang sudah berumur, penguapan akan lebih besar. Untuk menghindarinya, gunakan penutup seperti lembaran bahan karet di atas Accu.



DAFTAR PUSTAKA



Suwardi.2004.Reaksi Redoks Dan Elektroimia http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/0900598/bahan%20belajar/kimia%20SMA-XII%20(budi).pdf, diakses 10 April 2013 http://www.scribd.com/document_downloads/direct/131010318?extension=pdf&ft=1365997227<=136 6000837&user_id=98106612&uahk=nPCn2T/0yO408FuCIO8n+9a7MjU, diakses 15 April 2013