Makalah Agama Kristen Yesungki [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1



Latar Belakang Apa arti kematian Yesus Kristus bagi manusia? pertanyaan ini sering muncul dan bahkan sangat penting karena kematian Yesus bukanlah satu peristiwa umum di antara begitu banyak peristiwa kematian dalam sejarah umat manusia. Tentu saja ada orang yang beranggapan bahwa kematian Yesus tidak mempunyai signifikansi apa-apa. Atau, kalaupun ada, signifikansinya hanya bersifat teladan moral dari seorang pejuang dan guru moral yang berani mati demi memegang teguh pada prinsip dan pengajaranNya. Pandangan-pandangan demikian biasanya berangkat dari asumsi bahwa kematian Yesus tidak diikuti kemudian oleh kebangkitanNya. Namun kita percaya, sebagaimana disaksikan oleh Perjanjian Baru, Yesus bukan saja mengalami kematian. Namun, Dia juga dibangkitkan oleh Allah. Karena itu, kematian Yesus menemukan makna signifikansi baru. Tanpa kepercayaan kepada kenyataan kebangkitan Yesus, kematianNya memang akan menjadi satu peristiwa yang meaningless atau tak bermakna secara teologis. Dalam terang kebangkitan Yesus tersebut, bagaimana kita dapat memaknai kematianNya? Sebenarnya banyak makna teologis dan implikasi spiritual yang dapat kita eksplorasi dari peristiwa kematian Yesus. Bahkan salib, simbol kematian Yesus itu, adalah jantung pengajaran dan spiritualitas Kristen. Namun dalam tulisan ini, saya akan membahas bagaimana kita memaknai kematian Kristus bagi umat manusia.



2



Rumusan Masalah 1. Apa makna kematian kristus di kayu salib dalam iman Kristiani?



1.3. Tujuan Penulisan 1. Untuk Mengetahui makna kematian Yesus Kristus di kayu salib bagi umat manusia. 1.4 Sumber Data Tinjauan Pustaka tentang Makna Kematian Yesus Kristus dalam Iman Kristiani



BAB II PEMBAHASAN 2. Makna Kematian Yesus Kristus dalam Iman Kristiani Hampir 2.000 tahun lalu Yesus wafat tepat saat orang Yahudi merayakan Paskah, tanggal 14 Nisan. Malam sebelum kematiannya, Yesus menyantap jamuan Paskah bersama rasul-rasulnya dan kemudian Ia menetapkan suatu perjamuan yang baru untuk memperingati kematiannya. Perjamuan itu, yang dikenal sebagai Perjamuan Malam Terakhir inilah yang kemudian dikenang dan diperingati banyak orang Kristen hingga kini. Sebab, ketika itu Yesus mengatakan kepada para muridnya,’’ Teruslah lakukan ini sebagai peringatan akan Aku.’’Yesus mengajak kita untuk memperingati perjamuan dan kematiannya dengan menggunakan roti dan anggur sebagai lambang. Roti menggambarkan tubuh Yesus dan anggur menggambarkan darahnya. Mengapa Mati? Roti yang digunakan tidak beragi. Dalam Alkitab dikatakan, ragi untuk menggambarkan dosa. Jadi, roti tidak beragi cocok untuk melambangkan tubuh Yesus yang sempurna. Dia mempersembahkan tubuhnya sebagai korban. Adapun anggur adalah lambang darah Yesus yang berharga, yang dicurahkan sebagai korban bagi dosa-dosa manusia. Makna kematian Yesus adalah untuk keselamatan bagi umat berdosa yang mau percaya kepadaNya. Bagi Iman Kristen ada jaminan dan kepastian keselamatan yang diterima setiap orang yang percaya kepada Yesus, ada kepastian akan pengampunan dosa. Maka untuk itu kita harus lebih sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Yesus, sebab itulah arti Salib. Salib terdiri dari dua buah garis ( +) : Garis vertical ( I ) adalah menunjuk ke atas, yaitu kepada Allah, yang berarti bahwa kita harus membangun relasi atau hubungan yang baik dengan Allah. Garis mendatar ( - ), garis horizontal bahwa setiap orang Kristen itu harus membangun hubungan yang baik dengan lingkungan hidupnya, dengan sesama manusia Rasul Paulus menghimbau agar supaya semua orang Kristen yang percaya kepada Yesus merendahkan diri, supaya sehati sepikir, seperasaan satu dalam kasih. Hanya dengan sikap seperti itulah sukacita sempurna tercapai. Sukacita yang sempurna yang tercapai apabila tercipta kesatuan dan persatuan dalam Jemaat: Sehati, sepikir dalam kasih, satu jiwa dan satu tujuan di dalam persekutuan Jemaat. Alkitab mengatakan, ‘’Putra manusia datang memberikan kehidupannya sebagai tebusan untuk penukar bagi banyak orang.’’ Alkitab juga menandaskan pentingnya kematian Yesus. Sebuah karya referensi (Watch Tower, April 2011) mengatakan, kematian Yesus disebutkan langsung lebih dari 175 kali dalam Kitab-kitab Yunani Kristen atau Perjanjian Baru. Namun, mengapa Ia harus menderita lalu mati? Yesus tahu apa yang bakal terjadi. Ia mengerti bahwa Ia tidak akan hidup damai. Ia juga sadar bahwa hidupnya akan berakhir tragis dalam usia 30-an, dan Ia siap menghadapi kematiannya. Pada akhir kehidupannya, Yesus beberapa kali memperingatkan para muridnya tentang penderitaan dan kematian yang akan dialami. Ia memahami betul tentang banyak nubuat dalam Kitab-Kitab Ibrani yang meramalkan bagaimana kehidupannya akan berakhir. Setidaknya ada lima nubuat besar dialaminya, yakni bagaimana Ia dikhianati, dipukul dan diludahi, dipantek, dicerca di tiang siksaan, dan dihukum mati. Bahkan hukuman mati diterimanya melalui pengadilan yang jauh dari rasa keadilan. Yesus menerima vonis pengadilan itu dengan pasrah karena Ia yakin bahwa Allah memiliki maksud tujuan mulia, baik baginya maupun bagi umat manusia. Sang Mesias



menggenapi semua nubuat tersebut dan juga banyak nubuat lainnya. Mustahil Ia melakukan semuanya dengan upaya sendiri. Pasti ada campur tangan Allah di dalamnya. Penggenapan terhadap nubuat yang dilakukan itu membuktikan bahwa Ia memang diutus oleh Allah. Dengan ini kita dapat memaknai kematian Kristus Yesus adalah: 1. Kematiannya untuk menyelesaikan dua sengketa penting, yakni kedaulatan Allah dan integritas manusia. Melalui Adam dan Hawa yang memilih untuk tidak menaati Allah, Yesus menunjukkan bahwa manusia sempurna dapat mempertahankan integritas sempurna kepada Allah, meski menghadapi cobaan paling berat. 2. Kematiannya untuk menebus dosa manusia. Yesus jelas memahami hal ini dan Ia rela memberikan jiwanya sebagai tebusan untuk penukar bagi banyak orang. Kematiannya sebagai korban membuka jalan bagi manusia yang tidak sempurna untuk memiliki hubungan baik dengan Allah, dan untuk dibebaskan dari dosa dan kematian. Kematian Yesus juga membuka kesempatan bagi manusia untuk mendapatkan kembali apa yang telah dihilangkan Adam dan Hawa, yaitu prospek kehidupan selamalamanya di bumi dalam keadaan yang sempurna.



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Yesus menerima vonis pengadilan dengan pasrah karena Ia yakin bahwa Allah memiliki maksud tujuan mulia, baik baginya maupun bagi umat manusia. Sang Mesias menggenapi semua nubuat tersebut dan juga banyak nubuat lainnya. Mustahil Ia melakukan semuanya dengan upaya sendiri. Pasti ada campur tangan Allah di dalamnya. Penggenapan terhadap nubuat yang dilakukan itu membuktikan bahwa Ia memang diutus oleh Allah. Makna kematian Yesus adalah untuk keselamatan bagi umat berdosa yang mau percaya kepadaNya. Bagi Iman Kristen ada jaminan dan kepastian keselamatan yang diterima setiap orang yang percaya kepada Yesus, ada kepastian akan pengampunan dosa. Maka untuk itu kita harus lebih sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Yesus, sebab itulah arti Salib. Dengan ini kita dapat memaknai kematian Kristus Yesus adalah : 1. Kematiannya untuk menyelesaikan dua sengketa penting, yakni kedaulatan Allah dan integritas manusia. Melalui Adam dan Hawa yang memilih untuk tidak menaati Allah, Yesus menunjukkan bahwa manusia sempurna dapat mempertahankan integritas sempurna kepada Allah, meski menghadapi cobaan paling berat. 2. Kematiannya untuk menebus dosa manusia. Yesus jelas memahami hal ini dan Ia rela memberikan jiwanya sebagai tebusan untuk penukar bagi banyak orang. Kematiannya sebagai korban membuka jalan bagi manusia yang tidak sempurna untuk memiliki hubungan baik dengan Allah, dan untuk dibebaskan dari dosa dan kematian.



DAFTAR PUSTAKA Elisa Romauliagustina.2011. Makna kematian Yesus Kristus di kayu salib. http://elisaagustinablogspotcom-elisa.blogspot.co.id/2011/12/maknakematian-yesus-kristus-di-kayu.html. Diakses pada hari Rabu 30 November 2016 pukul 21:49. Heryenzuz.2013.Makna Kematian Yesus Kristus. https://heryenzuss.wordpress.com/2013/03/25/makna-kematianyesus-kristus/. Diakses pada hari Rabu 30 November 2016 Pukul 21:15.