Makalah Akar-Akar Nasionalisme [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Nasionalisme berasal dari kata nation (Inggris) dan natie (Belanda) yang berarti “bangsa”. Bangsa adalah sekelompok masyarakat yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat serta kemauan untuk bersatu karena adanya persamaan nasib, cita-cita, dan tujuan. Pengertian nasionalisme yang dihubungkan dengan perasaan kebangsaan telah dijelaskan oleh pemikir-pemikir seperti Joseph Ernest Renan (1823-1892) dan Otto Bouwer (1882-1939). J. Ernest Renan menganut aliran nasionalisme



yang



didasarkan



factor



kemanusiaan



mengemukakan



bahwa



munculnya suatu bangsa karena adanya kehendak untuk bersatu (suatu cara persatuan), sedangkan Otto Bouwer mengungkapkan bahwa perasaan kebangsaan timbul karena persamaan perangai dan tingkah laku dalam memperjuangkan persatuan dan nasib bersama. Kedua ahli tersebut berpendapat bahwa nasionalisme timbul karena factor kemanusiaan, tetapi keduanya memberikan tekanan yang berbeda. Sejarawan Indonesia, Sartono Kartodirdjo menjelaskan nasionalisme sebagai fenomena historis timbul sebagai jawaban terhadap kondisi-kondisi historis, politik, ekonomi dan social tertentu. Nasionalisme dalam taraf pembentukannya seperti masa-masa Pergerakan Nasional dihubungkan dengan unsure-unsur subjektif. Unsure-unsur itu dapat dilihat dengan adanya istilah-istilah group counsciousness, we-sentiment, corporate will, dan bermacam-macam fakta mental lainnya. Pada taraf nasionalisme belum memasukkan unsur-unsur subjektif seperti territorial (wilayah), Negara, bahasa, dan tradisi bersama. Nasionalisme Indonesia adalah suatu gerakan kebangsaan yang timbul pada bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat. Sejak abad 19 dan abad 20 muncul benih-benih nasionalisme pada bangsa Asia Afrika khususnya Indonesia.



B. Rumusan Masalah 1. Jelaskan factor-faktor Nasionalisme Indonesia? 2. Bagaimana Perkembangan Nasionalisme di Indonesia? 3. Bagaimana Pengaruh Nasionalisme di Masa kini? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui Faktor-faktor nasionalisme Indonesia? 2. Untuk mengetahui perkembangan Nasionalisme di Indonesia 3. Untuk mengetahui pengaruh Nasionalisme di masa kini



BAB II PEMBAHASAN



A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasionalisme Indonesia 1. Faktor dari dalam (internal) 



Kenangan kejayaan masa lampau Bangsa-bangsa Asia dan Afrika sudah pernah mengalami masa kejayaan sebelum masuk dan berkembangnya imperialisme dan kolonialisme Barat. Bangsa India, Indonesia, Mesir, dan Persia pernah mengalami masa kejayaan sebagai bangsa merdeka dan berdaulat. Kejayaan masa lampau mendorong semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan. Bagi Indonesia kenangan kejayaan masa lampau tampak dengan adanya kenangan akan kejayaan pada masa kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Di mana pada masa Majapahit, mereka mampu menguasai daerah seluruh Nusantara, sedangkan masa Sriwijaya mampu berkuasa di lautan karena maritimnya yang kuat.







Bersatunya negara-negara Asia dan Afrika sejak zaman dahulu kala Faktor yang mendorong rasa nasionalisme bangsa Asia bukanlah akibat penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia, Afrika, melainkan rasa persatuan itu sudah dimiliki sejak zaman dahulu kala terutama sesama ras, ataupun kerjasama perdagangan yang telah saling melengkapi antara suku produsen benda yang berlainan (sehingga terjadi pertukaran tanpa adanya keserakahan seperti yang dilakukan bangsa Barat). Mereka saling menghormati dan menjaga. Namun kedatangan bangsa Barat yang menjajah mengakibatkan mereka hidup



miskin



dan



imperialisme Barat.



menderita



sehingga



mereka



ingin



menentang







Munculnya golongan cendekiawan Perkembangan



pendidikan



menyebabkan



munculnya



golongan



cendekiawan baik hasil dari pendidikan Barat maupun pendidikan Indonesia sendiri. Mereka menjadi penggerak dan pemimpin munculnya organisasi pergerakan nasional Indonesia yang selanjutnya berjuang untuk melawan penjajahan. 



Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan a. Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan nasionalis menyuarakan aspirasi masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan dan penyelewengan hak asasi manusia. Mereka ingin menghancurkan kekuasaan asing/kolonial dari Indonesia. b. Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi ekonomi asing. Tujuannya untuk membentuk masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. c. Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk melindungi, memperbaiki dan mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya budaya asing di Indonesia. Para nasionalis



berusaha



untuk



memperhatikan



dan



menjaga



serta



menumbuhkan kebudayaan asli bangsa Indonesia. 2. Faktor dari luar (eksternal) 



Kemenangan Jepang atas Rusia (1905) Pada tahun 1904-1905 Jepang melawan Rusia dan tentara Jepang berhasil mengalahkan Rusia. Hal ini dikarenakan, modernisasi yang dilakukan Jepang yang telah membawa kemajuan pesat dalam berbagai bidang bahkan dalam bidang militer. Awalnya dengan kekuatan yang dimiliki tersebut Jepang mampu melawan Korea tetapi kemudian dia melanjutkan ke Manchuria dan beberapa daerah di Rusia. Keberhasilan Jepang melawan Rusia inilah yang



mendorong lahirnya semangat bangsa-bangsa Asia Afrika mulai bangkit melawan bangsa asing di negerinya. 



Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara o



Pergerakan Kebangsaan India India untuk menghadapi Inggris membentuk organisasi kebangsaan dengan nama ”All India National Congres”. Tokohnya, Mahatma Gandhi, Pandit Jawaharlal Nehru, B.G. Tilak, dsb. Mahatma Gandhi memiliki dasar perjuangan: 1. Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan. 2. Hartal, merupakan gerakan dalam bentuk asli tanpa berbuat apapun walaupun mereka masuk kantor atau pabrik. 3. Satyagraha, merupakan gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah kolonial Inggris. 4. Swadesi, merupakan gerakan rakyat India untuk memakai barangbarang buatan negeri sendiri. Selain itu adanya pendidikan Santiniketan oleh Rabindranath Tagore.



o



Gerakan Kebangsaan Filipina Digerakkan oleh Jose Rizal dengan tujuan untuk mengusir penjajah bangsa Spanyol di wilayah Filipina. Novel yang dikarangnya berupa Noli Me Tangere (Jangan Sentuh Aku). Jose ditangkap tanggal 30 September 1896 dijatuhi hukuman mati. Akhirnya dilanjutkan Emilio Aquinaldo yang berhasil memproklamasikan kemerdekaan Filipina tanggal 12 Juni 1898 tetapi Amerika Serikat berhasil menguasai Filipina dari kemerdekaan baru diberikan Amerika Serikat pada 4 Juli 1946.



o



Gerakan Nasionalis Rakyat Cina Gerakan ini dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, yang mengadakan pembaharuan dalam segala sektor kehidupan bangsa Cina. Dia menentang kekuasaan Dinasti Mandsyu. Dasar gerakan San Min Chu I: 1.



Republik Tiongkok adalah suatu negara nasional Cina 2. Pemerintah Cina disusun atas dasar demokrasi (kedaulatan berada di tanggan rakyat) 3. Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya. Apa yang dilakukan oleh Dr. Sun Yat Sen sangat besar pengaruhnya terhadap pergerakan rakyat Indonesia. Terlebih lagi setelah terbentuknya Republik Nasionalis Cina (1911) o



Pergerakan Turki Muda (1908) Dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasya menuntut pembaharuan dan modernisasi di segala sektor kehidupan masyarakatnya.



o



Pergerakan Nasionalisme Mesir Dipimpin oleh Arabi Pasha (1881-1882) dengan tujuan menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama Inggris atas negeri Mesir. Adanya pandangan modern dari Mesir yang dikemukakan oleh Muhammad Abduh mempengaruhi berdirinya organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia seperti Muhammaddiyah. Intinya dengan gerakan kebangsaan dari berbagai negara tersebut mendorong negara-negara lain termasuk Indonesia untuk melakukan hal yang sama yaitu melawan penjajahan dan kolonialisme di negaranya.







Munculnya Paham-paham baru Munculnya paham-paham baru di luar negeri seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi dan pan islamisme juga menjadi dasar berkembangnya paham-paham yang serupa di Indonesia. Perkembangan paham-paham itu terlihat pada penggunaan ideologi-ideologi (paham) pada organisasi pergerakan nasional yang ada di Indonesia.



B. Pertumbuhan dan Perkembangan Nasionalisme di Indonesia Nasionalisme tumbuh diindonesia dimulai setelah munculnya Serikat Islam. Budi Oetomo yang sudah terbentuk dahulu merupakan organisasi "elit" sehingga tidak berkontribusi



dalam



menumbuhkan



nasionalisme



diseluruh



kalangan



masyarakat. Serikat Islam melakukan berbagai upaya dalam menumbuhkan nasionalisme di seluruh daerah hindia belanda pada waktu itu. Karena adanya faktor pendukung diatas maka di Indonesiapun mulai muncul semangat nasionalisme. Semangat



nasionalisme



ini digunakan



sebagai



ideologi/paham bagi organisasi pergerakan nasional yang ada. Ideologi Nasional di Indonesia diperkenalkan oleh Partai Nasional Indonesia (PNI) yang diketuai oleh Ir. Soekarno. PNI bertujuan untuk memperjuangkan kehidupan bangsa Indonesia yang bebas dari penjajahan. Sedangkan cita-citanya adalah mencapai Indonesia merdeka dan berdaulat, serta mengusir penjajahan pemerintahan Belanda di Indonesia. Dengan Nasionalisme dijadikan sebagai ideologi maka akan menunjukkan bahwa suatu bangsa memiliki kesamaan budaya, bahasa, wilayah serta tujuan dan cita-cita. Sehingga akan merasakan adanya sebuah kesetiaan yang mendalam terhadap kelompok bangsa tersebut. Perkembangan Nasionalisme di Indonesia Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan pembentukan identitas nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah “Indonesia” untuk menyebut negara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang sebagai identitas nasional, lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam menentang penjajahan. Kata yang mampu mempersatukan bangsa dalam melakukan perjuangan dan pergerakan melawan penjajahan, sehingga segala bentuk perjuangan dilakukan demi kepentingan Indonesia bukan atas nama daerah lagi. Istilah Indonesia mulai digunakan sejak: 1. J.R. Logan menggunakan istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan nusantara dalam tulisannya pada tahun 1850. 2. Earl G. Windsor dalam tulisannya di media milik J.R. Logan tahun 1850 menyebut penduduk nusantara dengan Indonesia. 3. Serta tokoh-tokoh yang mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional.



4. Istilah Indonesia dijadikan pula nama organisasi mahasiswa di negara Belanda



yang



awalnya



bernama



Indische



Vereninging



menjadi



Perhimpunan Indonesia. 5. Nama majalah Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka 6. Istilah Indonesia semakin populer sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Melalui Sumpah Pemuda kata Indonesia dijadikan sebagai identitas kebangsaan yang diakui oleh setiap suku bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia maupun yang di luar wilayah Indonesia. 7. Kata Indonesia dikukuhkan kembali dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Peranan Nasionalisme di Indonesia Perkembangan nasionalisme yang mengarah pada upaya untuk melakukan pergerakan nasional guna seakan melawan penjajah tidak bisa lepas dari peran berbagai



golongan



yang



ada



dalam



masyarakat,



seperti



golongan



terpelajar/kaum cendekiawan, golongan profesional, dan golongan pers. 



Golongan Terpelajar Golongan terpelajar dalam masyarakat Indonesia saat itu termasuk dalam kelompok elite sebab masih sedikit penduduk pribumi yang dapat memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan sebuah kesempatan yang istimewa bagi rakyat Indonesia. Mereka memperoleh pendidikan melalui sekolah-sekolah yang didirikan kolonial yang dirasa memiliki kualitas baik. Dengan pendidikan model Barat yang mereka miliki, golongan terpelajar dipandang sebagai orang yang memiliki pandangan yang luas sehingga tidak sekadar dikenal saja tetapi mereka dianggap memiliki kepekaan yang tinggi. Sebab selain memperoleh pelajaran di kelas mereka akan



membentuk kelompok kecil untuk saling



bertukar ide menyatakan pemikiran mereka mengenai negara Indonesia melalui diskusi bersama. Meskipun mereka berasal dari daerah yang berbeda tetapi mereka merasa senasip sepenanggunagan untuk mengatasi



bersama adanya penjajahan, kapitalisme, kemerosotan moral, peneterasi budaya, dan kemiskinan rakyat Indonesia. Hingga akhirnya mereka membentuk perkumpulan yang selanjutnya menjadi Oragnisasi Pergerakan Nasional.



Mereka



berwawasan persatuan



membentu



nasional.



dan



menanamkan



Mereka



kesatuan semangat



organisasi-organisasi berusaha



bangsa, untuk



modern



menanamkan



menanamkan memprioritaskan



rasa



yang



pentingnya



nasionalisme,



segalanya



demi



kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi melalui organisasi tersebut. Selanjutnya melalui organisasi pergerakan nasional tersebut mereka melakukan gerakan untuk melawan penjajahan yang selanjutnya membawa Indonesia pada kemerdekaan. Jadi Golongan terpelajar memiliki peran yang besar bagi Indonesia meskipun keberadaannya sangat terbatas (minoritas) tetapi golongan terpelajar inilah yang menjadi pelopor pergerakan nasional Indonesia hingga akhirnya kita berjuangan melawan penjajah dan memperoleh kemerdekaan. 



Golongan Profesional Golongan profesional merupakan mereka yang memiliki profesi tertentu seperti guru, dan dokter.Keanggotaan golongan ini hanya terbatas pada orang seprofesinya. Golongan profesional ini lebih banyak ada dan mengembangkan profesinya didaerah perkotaan. Golongan profesional pada masa kolonial memiliki hubungan yang dekat dengan rakyat, sehingga mereka dapat mengetahui keberadaan rakyat Indonesia pada saat itu. Sehingga golongan ini dapat menggerakkan kekuatan rakyat untuk menentang kekuasaan pemerintah kolonial Belanda. a) Peran Guru 1. Guru merupakan ujung tombak perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai



kemerdekaannya



dan



Indonesia dari keterbelakangan.



berjuang



memajukan



bangsa



2. Guru memberikan pendidikan dan pengajaran kepada generasi penerus bangsa melalui lembaga-lembaga pendidikan yang ada baik itu sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial maupun sekolah yang didirikan oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia. 3. Melalui



pendidikan



tersebut



guru



dapat



menanamkan



rasa



kebangsaan/rasa nasionalisme yang tinggi. Sehingga anak-anak kaum pribumi dapat menyadari dan tekanan dari pemerintah kolonial Belanda. 4. Guru telah membangun dan membangkitkan kesadaran nasional bangsa Indonesia. 5. Guru telah mendidik dan melahirkan tokoh-tokoh pejuang yang dapat diandalkan dalam memperjuangkan kebebasan bangsa Indonesia dari cengkeraman kaum penjajah. 6. Orang-orang pribumi mulai menghimpun kekuatan dan berjuang melalui organisasi-organisasi modern yang didirikannya. Organisasiorganisasi perjuangan yang didirikan oleh kaum terpelajar bangsa Indonesia dijadikan sebagai wadah perjuangan di dalam menentukan langkah-langkah untuk mengusir pemerintah kolonial Belanda dan berupaya membebaskan bangsa dari segala bentuk penjajahan asing. Bagi guru tempat perjuangan mereka adalah lembaga-lembaga pendidikan yang ada, di sekolah tersebut guru membangkitkan semangat



perjuangan



bangsa



Indonesia



untuk



mencapai



kemerdekaannya. Contoh lembaga pendidikan yang ada, yaitu: 1. Perguruan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara 2. Lembaga Pendidikan Perguruan Muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan



Melalui gurulah dihasilkan tokoh-tokoh besar bangsa Indonesia maupun tokoh-tokoh besar dunia. Di tangan gurulah terletak maju mundurnya sebuah bangsa. Jadi jika tidak ada guru maka mungkin Indonesia tidak dapat terbebas dari Kekuasaan kolonial.



b) Peran Dokter 1. Pada masa kolonial dokter memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kehidupan rakyat. 2. Dokter dapat merasakan kesengsaraan dan penderitaan yang dialami rakyat Indonesia melalui penyakit yang dideritanya. Ia mendengarkan berbagai keluhan yang dialami oleh rakyat Indonesia. Penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh rakyat Indonesia adalah akibat dari berbagai tekanan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda. 3. Ketergerakan hati mereka diwujudkan melalui perjuangan dengan membentuk wadah organisasi yang bersifat sosial dan budaya yang diberinama Budi Utomo yang didirikan 20 Mei 1908 oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Gunawan Mangunkusumo. 



Golongan Pers Pers sudah mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-19, dan masuknya pers di Indonesia memberikan pengaruh yang cukup besar bagi bangsa Indonesia. Wujud perkembangan pers dapat dilihat dalam bentuk surat kabar maupun majalah. Awalnya surat kabar yang beredar hanya digunakan untuk orang-orang asing tetapi karena untuk mengejar pelanggan dari masyarakat pribumi maka muncul surat kabar yang di modali orang Cina tetapi menggunakan bahasa Melayu. Peran media:



1. Melalui surat kabar terdapat pendidikan politik, sebab melalui surat kabar tersebut ternyata dimuat isu-isu mengenai masalah politik yang sedang berkembang sehingga secara tidak langsung melalui surat kabar tersebut telah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat Indonesia. 2. Melalui Surat kabar/ majalah mempunyai fungsi sosial dasar yaitu memperluas pengetahuan bagi para pembacanya dan dapat membentuk pendapat (opini) umum. 3. Pendidikan sosial politik dapat disalurkan melalui tulisan-tulisan di surat kabar dan media masa sehingga menumbuhkan pemikiran dan pandangan kritis pembaca yang dapat membangkitkan kesadaran bersama bagi bangsa Indonesia. 4. Surat kabar merupakan media komunikasi cetak yang paling potensial untuk memuat berita, wawasan dan polemik (tukar pikiran melalui surat kabar), bahkan ide dan pemikiran secara struktural dapat dikomunikasikan kepada masyarakat luas. 5. Meskipun pada masa itu ruang gerak pers dibatasi dan dikontrol ketat oleh pemerintah kolonial. Tetapi melalui surat kabar tersebut sebagai sarana untuk menyampaikan segala sesuatu yang dikehendaki dan diprogramkan oleh pemerintah sehingga sedapat mungkin bisa diinformasikan kepada masyarakat



luar.



Dimana



pemberitahuannya



lebih



memihak



pada



pemerintah kolonial Hindia Belanda. Pada masa pergerakan nasional Indonesia, surat kabar mempunyai peranan yang sangat penting bahkan organisasi pergerakan nasional Indonesia telah memiliki surat kabar sendiri-sendiri, seperti Darmo Kondo (Budi Utomo), Oetoesan Hindia (Sarekat Islam), Het Tiidsriff dan De Expres (Indische Partij), Indonesia Merdeka (Perhimpunan Indonesia), Soeloeh Indonesia Moeda (PNI), Pikiran Rakyat (Partindo), Daulah Ra’jat (PNI Baru) Surat kabar yang dimiliki oleh organisasi-organisasi tersebut menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan bentuk-bentuk perjuangan kepada rakyat,



agar rakyat dapat mengetahui dan memberikan dukungan kepada organisasi-organisasi itu. Tahapan perkembangan nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut. 



Periode Awal Perkembangan Dalam periode ini gerakan nasionalisme diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial dan budaya. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah Budi Utomo, Sarekat Dagang Indonesia, Sarekat Islam, dan Muhammadiyah.







Periode Nasionalisme Politik Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia mulai bergerak dalam bidang politik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah Indische Partij dan Gerakan Pemuda.







Periode Radikal Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai kemerdekaan baik itu secara kooperatif maupun non kooperatif (tidak mau bekerjasama dengan penjajah). Organisasi yang bergerak secara non kooperatif, seperti Perhimpunan Indonesia, PKI, PNI.







Periode Bertahan Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih bersikap moderat dan penuh pertimbangan. Diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif sehingga organisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasi bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda. Organisasi dan gerakan yang berkembang pada periode ini adalah Parindra, GAPI, Gerindo.



Dari perkembangan nasionalisme tersebut akhirnya mampu menggalang semangat persatuan dan cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia yang bersatu dari berbagai suku di Indonesia. Nasionalisme adalah rasa luhur yang dimiliki bangsa Indonesia, cerminan dari komitmen yang pernah diikrarkan berpuluh-puluh tahun lampau, bertolak dari rasa persaudaraan, senasib sepenanggungan. C. Pengaruh Nasionalisme di masa kini Pengaruh Nasionalisme pada masa kini adalah wujud dari semangat kebangsaan berupa loyalitas yang tinggi terhadap suatu negara. loyalitas ini muncul untuk mengisi perjuangan kemerdekaan yang didapat indonesia dengan jerih payah, usaha sendiri, bukan hadiah. sehingga perjuangan mengisi kemerdekaan itu tidak kalah pentingnya dengan memerjuangkan kemerdekaan. pengaruh masuknya nasionalisme ke wilayah nusantara/Indonesia memberikan arti yang positif. karena dengan bentuk negaralah gagasan Indonesia yang terdiri dari ragam budaya, etnis, suku-bangsa, bahasa, agama dalam bentangan pulaupulau dapat disatukan dalam sebuah komunitas bangsa, yakni bangsa indonesia. kalau tanpa paham nasionalisme maka sampai saat ini kita akan terpecah-pecah menjadi suku jawa, sunda, melayu, dayak, madura dll. Namun di sisi lain muncul berbagai Persoalan di sekitar nasionalisme, seperti lunturnya semangat cinta Tanah Air, selalu muncul di setiap ranah zaman. Bahkan, lunturnya semangat cinta Tanah Air itu kerap cukup menggelisahkan bangsa ini dan tak jarang memunculkan wacana di media massa, karena hal itu kerap mencuat secara fenomenal di kalangan anak-anak bangsa, khususnya generasi muda, tak terkecuali mahasiswa yang sedang digembleng menjadi pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan. Lunturnya semangat nasionalisme – cinta Tanah Air itu, bukan saja membuat semangat hidup, semangat juang, dan semangat membangun negeri ini kian pudar, masyarakat menjadi apatis, tetapi kerap juga dapat mengancam kebersatuan dan/atau disintegrasi bangsa. Dan tidak jarang, munculnya



keterlibatan banyak anak muda terdidik dalam konflik antarsuku, agama atau kelompok



yang



terimbas



pada



ancaman



disintegrasi



bangsa.



Banyak faktor yang menjadi sumber yang melahirkan atau yang menimbulkan tergerusnya semangat nasionalisme, terutama yang memengaruhi generasi muda



terdidik



di



kampus-kampus,



seperti



kemiskinan,



pengangguran,



ketidakadilan sosial, ekonomi, dan hukum, yang mana legalitas hukum sesuai UU sudah tidak lagi menjadi dasar dari penerapan hukum di lapangan, dimana azas oportunitas dan politik telah menjadi panglimnya dan menentukan arah hukum di negeri ini, yang secara transparan dilihat dan diamati oleh anak-anak muda terdidik. Dan yang tidak kalah penting pengaruhnya adalah faktor derasnya arus globalisasi dan tingginya semangat materialisme dan kapitalisme yang semakin memengaruhi kehidupan masyarakat bangsa ini di semua kalangan. Disinilah terlihat sangat jelas dan gamblang oleh kita semua, bahwa Pancasila sebagai suatu ideologi tunggal bangsa ini telah jauh di tinggalkan oleh para elit politik pemegang mandat dari rakyat pada saat ini.



BAB III



PENUTUP



A. KESIMPULAN 1. Nasionalisme Indonesia adalah suatu gerakan kebangsaan yang timbul pada bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat. 2. Akar-akar Nasionalisme di Indonesia muncul karna adalanya factor dari dalam dan factor dari luar 3. Perkembangan Nasionalisme di Indonesia ditandai dengan perubahan bergabai nama organisasi dengan mencantumkan nama Indonesia dan didukung oleh berbagai kalangan seperti pelajar, guru, doketr dan pers.



B. SARAN Disarankan kepada seluruh masayarakt, terutama pemuda dan pelajar agar lebih meningkatkan rasa nasionalisme sehingga mengurangi terjadinya konflik.