Makalah Aktivasi Perikanan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH IPS "AKTIVITAS PERIKANAN"



GURU BIDANG : BU LILIS FAJRIYAH DISUSUN OLEH: SYIFA AULIYA F ROSA R M GALUH R AHMAD HILMAN F N OPIK



MTSN 4 MAJALENGKA VII C



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-NYA, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah dan inayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah IPS tentang Aktivitas Perikanan. Makalah IPS ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah IPS ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah IPS tentang Aktivitas Perikanan dan manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pemaca.



Cipeundeuy,February 2017



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..............................................................................................i DAFTAR ISI...........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 A. Latar Belakang............................................................................................1 BAB II TINJAUAN PEMBAHASAN..................................................................3 A. Perikanan.......................................................................................................3 B. Alat Penangkapan Ikan.................................................................................5 BAB III PENUTUP................................................................................................9 A. Kesimpulan...................................................................................................9 B. Saran.............................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. sumberdaya hayati perairan tidak di batasi secara tegas dan pada umumnya mencakup ikan,amfibi dan berbagai avertebrata penghuni perairan dan wilayah yang berdekatan,serta lingkungannya.DI Indonesia,menurut UU RI no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004,kegiatan yang termasuk dalam perikanan di mulai dari praproduksi, produksi,pengolahan sampai dengan pemasaran, yang di laksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan demikian, perikanan dapat di anggap merupakan usaha agribisnis. Umunnya, perikanan di maksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi manusia. selain itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga, rekreasi (pemancingan ikan), dan mungkin juga untuk tujuan membuat perhiasan atau mengambil minyaj ikan. Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan , termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersia/bisnis). Kondisi perikanan tangkap saat ini tengah mengalami stagnasi,bahkan cenderung mengalami penurunan produksi dibeberapa wilayah di Indonesia. Degradasi lingkungan perairan laut akibat perubahan iklim global, di tambah lagi dengan eksploitasi ikan yang berlebih tanpa kontrol berdampak pada menurunnya produksi perikanan laut. Sementara itu, tingkat konsumsi ikan cenderung mengalami 1



peningkatan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk tiap tahunnya. Tentunya hal ini memerlukan solusi, sebagai upaya untuk memenuhi permintaan konsumsi ikan yang cenderung meningkat dan produksi perikanan laut yang cenderung mengalami penurunan perikanan budidaya merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan, mengingat produksinya yang bisa di kontrol baik dengan teknologi inopasi maupun kapasitasnya. Perikanan tangkap sebagai sistem yang memiliki peran penting dalam penyediaan pangan, kesempatan kerja, Perdagangan dan kesejahteraan serta rekreasi bagi sebagian penduduk Indonesia perlu dikelola yang berorientasi pada jangka panjang. Tindakan manjemen perikanan tangkap adalah makanisme untuk mengatur, Mengendalikan dan mempertahankan kondisi sumber daya ikan pada tingkat tertentu yang diinginkan.



2



BAB II TINJAUAN PEMBAHASAN



A. Perikanan Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari memproduksi, produksi, pengelolaan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dengan suatu sistem bisnis perikanan. 1. Perikanan Tangkap Perikanan tangkap adalah perikanan yang basis usahanya berupa penangkapan ikan di laut maupun di perairan umum. 2. Penangkapan Ikan Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan di budidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk dimuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menanggani, mengolah, dan mengawetkan. 3. Perusahaan perikanan Perusahaan perikanan adalah unit ekonomi berbadan hukum yang melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan tujuan seluruh hasilnya untuk di jual. 4. Rumah Tangga Perikanan Tangkap Rumah tangga perikanan tangkap adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan dengan tujuan sebagian atau seluruhnya untuk di jual. 5. Rumah Tangga Buruh Perikanan Tangkap Rumah tangga buruh perikanan tangkap adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya bekerja pada perusahaan / 3



rumah tangga perikanan tangkap. 6. Kapal Perikanan Kapal perikanan adalah kapal, perahu, alat apung lain yang di pergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan dan penelitian dan eksploritasi ikan. 7. Kapal Penangkap Ikan Kapal penangkap ikan adalah kapal periakan yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk menampung, menyimpan , mendinginkan dan mengawetkan. 8. Kapal Pengakut Ikan Kapal pengakut ikan adalah kapal perikanan yang secara khusus di pergunakan untuk mengakut ikan termasuk memuat, menampung, menyimpan, nendinginkan atau mengawetkan. 9. Nelayan Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. 10. Alat Penangkapan Ikan Alat penangkapan ikan adalah sarana, perlengkapan, atau benda lain yang di pergunakan untuk menangkap ikan 11. Trip Penangkapan Ikan Trip penangkapan ikan adalah kegiatan oprasi penangkapan ikan sejak unit penangkapan ikan akan meninggalkan pangkalan menuju daerah



operasi,



mencari



daerah



penangkapan



ikan,



melakukan



penangkapan ikan, sampai kembali ke tempat pangkalan asal atau ke tempat pendaratan lain.



12. Volume Produksi Perikanan Tangkap Volume produksi perikanan tangkap adalah jumlah semua ikan ( dapat di 4



nyatakan dalam ekor maupun berat ) yang telah di tangkap dari sumber perikanan adalah jumlah semua ikan ( dapat dinyatakan dalam ekor maupun berat) yang telah di tangkap dari sumber perikanan alami oleh perusahaan atau rumah tangga perikanan tangkap. Produksi tidak dihitung dari jumlah hasil penangkapan yang di jual tetapi juga hasilnya tangkapan yang dimakan nelayan atau yang diberikan sebagai upah.



B. Alat Penangkapan Ikan 1. Bubu Bubu adalah alat tangkap yang umum dikenal dikalangan nelayan, yang berupa jebakan, dan bersifat pasif. Bubu sering juga disebut perangkap "traps" dan penghadang "guiding barriers". Dalam operasionalnya, Bubu terdiri dari tiga jenis, yaitu: a. Bubu dasar (Ground Fish Pots). Bubu yang daerah operasionalnya berada di dasar perairan. b. Bubu Apung (Floating Fish Pots). Bubu yang dalam operasional penangkapannya diapungkan. c. Bubu Hanyut (Drifting Fish Pots). Bubu yang dalam operasional penangkapannya dihanyutkan. Disamping ketiga bubu yang disebutkan di atas, terdapat beberapa jenis bubu yang lain seperti: Bubu Jermal Termasuk jermal besar yang merupakan perangkap pasang surut (tidal trap). Bubu Ambai Disebut juga ambai benar, bubu tiang, termasuk pasang surut ukuran kecil. Bubu Apolo



5



Hampir sama dengan bubu ambai, bedanya ia mempunyai dua kantong, khusus menangkap udang rebon. 2. Longline Kapal ikan tuna long line dilengkapi dengan mesin seperti Line hauler è mesin untuk menarik tali dari laut. Side roller è Roller pakai ketika menarik tali dari laut. Line roller è mesin untuk membuang tali ke laut. Branch reel è mesin untuk menggulung tali cabang dari laut. 3. Alat penangkapan ikan tuna Alat penangkapan ikan tuna terdiri dari tali utama, tali cabang, tali pelampung, pelampung dan pancing. Tali utama (main line) a. Tali utama Tali ini adalah tali utama (main line) pada tuna long line. b. Di tali utama di pasang tali cabang setiap 50 m Tali cabang (branch line) a. Tali cabang ini adalah tali cabang pancing sepanjang 20-50 m. b. Di ujung tali cabang dipasang mata pancing. Tali pelampung ( buoy line ) a. Tali ini adalah tali - tali untuk mengapungkan tali utama. b. Tali ini menyambungkan pelampung dengan tali utama. c. Tali ini mudah dipasang dan dicabut dengan tali utama karena ada ampah Pelampung ( float ) a. pelampung adalah alat untuk mengapungkan tali utama di laut b. pelampung berbentuk bola plastik yang cukup besar Pelampung berlampu ( light buoy ) a. pelampung ini, pada malam hari digunakan untuk mencari posisi ujung tali tuna dilaut.



6



b. Di atas pelampung dipasang lampu tanda Mata pancing (hook ) a. mata pancing dipasang diujung tali cabang b. mata pancing ini memiliki kaitan supaya ikan yang telah memakan umpan tidak terlepas ( tetap terkait ) 4. Isu Perikanan Tangkap Pemanfaatan



berlebih



pada



sumber



daya



yang



terbatas,



pengoperasian alat tangkap yang merusak, konflik dan sistem regulasi yang tidak memadai merupakan kontributor dalam menunjang kerusakan sumber daya perikanan. pengendalian perikanan tangkap masih di abaikan sehingga pada daerah dengan tren hasil tangkapan rata atau menurun dibarengi dengan hasil tangkapan per nelayan dan ukuran ikan yang menurun pula. Hal ini mengarah kepada perikanan tangkap berlebih yang selanjutnya sering terjadi konflik diantara pemanfaatan sumber daya. Meningkatnya meningkatnya



PDB



jumlah per



penduduk,



kapita



dan



pertumbuhan perdagangan



ekonomi,



internasional,



mengakibatkan wilayah yang overfishing cenderung meningkat. Di samping itu, meningkatnya overfishing juga disebabkan oleh visa, kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan indonesia ke depan. Di wilayah yang overfishing perlu dilakukan konservasi dan pemulihan di wilayah yang underfishing perlu optimasi penangkapan ikan sekaligus. Melakukan konservasi agar potensi sumber daya perikanan tangkap di laut tetap terjaga keberlanjutannya. Meskipun peluang untuk melakukan optimalisasi penangkapan ikan di laut Indonesia masih memungkinkan, tetapi perlu langkah-langkah yang lebih sungguh sungguh untuk menjaga keberlangsungan daya dukung sumber daya ikan laut, agar tidak merugikan generasi yang akan datang. 7



Untuk mencegah jumlah penangkapan ikan berlebihan dan jumlah nelayan yang berlebihan, secara langsung dapat melalui pengendalian upaya penangkapan, misalnya pengendalian melalui peraturan dan perizinan untuk mengendalikan dan membatasi jumlah penangkapan ikan, jumlah nelayan, jenis ikan dan ukuran ikan yang di tangkap, serta jenis alat penangkapan ikan yang di gunakan. Jenis jenis perizinan usaha perikanan tangkap menurut departemen kelautan dan perikanan no 17 tahun 2006, meliputi Surat Izin Usaha (SIUP), Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat Kapal Penangkapan Ikan (SIKPI) 5. Tantangan Pada Era Globalisasi Globalisasi member peluang bangsa bangsa untuk maju, peluang untuk menghasilkan nilai tambah baru yang lebih besar, memperluas pasar penjualan, memacu kapasitas produksi dan efisiensi, meningkatkan pemanfaatan sumber daya perikanan yang belum di gunakan, mengurangi tingkat pengangguran tenaga kerja, meningkatkan pendapatan dan devisa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan potensi perikanan laut makin dipengaruhi oleh persaingan pasar global yang makin terbuka. Globalisasi mengakibatkan tuntunan standar mutu yang tinggi yang di minta oleh negara negara importir terhadap hasil perikanan indonesia. Sebagai negara pengekspor ikan laut, Indonesia berupaya memenuhi permintaan pasar global. Globalisasi dapat mempercepat terjadinya penangkapan ikan melalui batas potensi lestari, sehingga dapat memberi pengaruh negative pada pembangunan yang berkelanjutan di sector perikanan tangkap di laut.



8



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Pengelolaan sumber daya perikanan tangkap di laut indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Sumber daya perikanan laut di indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Di beberapa WPP pemanfaatan sumber daya perikanan over fishing dan di WPP lainnya under fishing. Meningkatnya jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, meningkatnya PDB perkapita dan perdagangan internasional, mengakibatkan wilayah yang overfishing cenderung meningkat. Untuk mencegah jumlah penangkapan ikan berlebihan dan jumlah nelayan yang berlebihan, secara langsung dapat melalui pengendalian upaya penangkapan, misalnya pengendalian melalui peraturan dan perizinan. Perkembangan perikanan budidaya ikan konsumsi di indonesia, berkembang dengan baik dan selalu meningkat tiap tahunnya, hal ini dapat dijadikan titik awal untuk kemajuan perikanan indonesia kedepannya.



B. Saran Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan baik dari bentuk maupun isinya. 1. kami menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana pembaca mempelajari tentang perikanan tangkap. 2. Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah ilmu pengetahuan.



9



DAFTAR PUSTAKA



Minawati F.2013. Budidaya Ikan Air Tawar [internet]. Bandung (ID). (Diundur tanggal 22 april 2015). Universitas pendidikan Indonesia. Tersedia pada: http:// repository.upi.edu/4079/1/S_GEO_0804206_Title.pdf Marsoedi.2008.Upaya pengembangan Budidaya Perikanan Indonesia [tesis]. Malang (ID). Universitas Brawijaya. (Diundur tanggal 25 april 2015). Tersedia pada:http://prasetya.ub.ac.id/berita/prof-marsoedi-upaya-pengembanganbudidaya-perikanan-Indonesia-5016-id.html Panjaitan, H.2013. Budidaya Pembesaran Ikan Bandeng. [Internet]. Medan (ID). (Diunduh tanggal 25 april 2015). Instruktur BPPP. Tersedia pada: http://lautanluas-ki.blogspot.com/2013/07/Budidaya-Pembesaran-Ikan-bandeng.html Rahmawati H dan Hartono D. 2013.Strategi Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar [internet] Bengkulu (ID). (Diunduh tanggal 22 april 2015). Tersedia pada: http://repository.unib.ac.id/410/1/HIJJAH%20RAHMAWATI4.pdfrepository.unib.ac.id.



10