Makalah Al [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH AL-QUR’AN & HADITS “BERPIKIR POSITIF DAN SABAR DALAM MENGHADAPI UJIAN DARI WABAH CORONA”



DISUSUN OLEH :



NAMA



: RANDIKA PRATAMA



KELAS



: XII MIA 2



GURU PEMIBIMBING



: TIYA ANGGITA, S.Pd



MA PATRA MANDIRI PLAJU TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021



UJIAN DAN COBAAN Ujian Dan Cobaan Menurut Pandangan Islam. Di dalam ajaran Islam, Allah swt mengatakan di dalam Al Quran bahwa manusia diciptakan tidak lain hanyalah untuk mengabdi/beribadah kepada Allah swt. Artinya, jika ada manusia yang tidak mau beribadah kepada Allah swt maka ia tidak patut untuk hidup. Ibadah kepada Allah swt, itulah perjuangan hidup yang diajarkan di dalam Islam. Islam tidak mengajarkan umatnya untuk bermalas-malasan. Islam mengajarkan umatnya untuk berjuang, karena Islam mengajarkan bahwa Allah swt tidak akan merubah nasib suatu kaum melainkan kaum itu sendirilah yang harus berjuang untuk merubahnya. Sama saja dengan seorang karyawan yang direkrut untuk bekerja, kalau dia tidak mau bekerja maka berhenti saja menjadi karyawan. Satu hal yang identik dengan perjuangan adalah adanya cobaan. Cobaan adalah salah satu bagian dari setiap perjuangan yang tidak dapat dihindarkan, pasti dialami dan dirasakan oleh setiap manusia dalam perjalanan hidup. Islam telah mengajarkan kepada umatnya bahwa tidak ada sesuatu apapun yang telah diciptakan di dunia ini melainkan pasti ada manfaatnya. Tidak ada yang diciptakan dengan sia-sia, dan tidak ada pula yang diciptakan tanpa tujuan. Allah swt telah memperhitungkannya dengan sangat sempurna. Bahkan Islam mengajarkan bahwa setiap cobaan itu merupakan salah satu bentuk pembersih dari dosa-dosa yang telah diperbuat, cobaan merupakan tanda cinta dari Allah swt. Semakin Allah swt mencintai seorang hamba maka semakin banyak cobaan yang akan diberikanNya. Hal itu tidak lain hanyalah untuk semakin meningkatkan rasa cinta dan kedekatan umatnya kepada-Nya. Islam memandang cobaan sebagai suatu pelajaran yang bernilai positif, bukan sebagai satu hal yang negatif. Begitulah kacamata Islam, selalu mengajarkan untuk melihat dengan kacamata positif. Cobaan merupakan gudang hikmah yang sangat berharga. Banyak hikmah yang dapat dipetik melalui sebuah cobaan, di antaranya adalah: Cobaan adalah Pembersih. Dalam kacamata Islam, cobaan yang menimpa seorang muslim sebenarnya adalah bukti kasih sayang Allah swt kepada umat-Nya. Karena, dengan cobaan itulah Allah swt akan membersihkan seseorang dari dosa-dosanya yang telah overload. Kalau dosadosa tersebut tidak dibersihkan, tentu saja akan mencelakakan manusia tersebut. Pembersihan dilakukan oleh Allah swt untuk mengurangi siksa Allah swt yang pedih di akhirat kelak. Allah swt pun tidak menginginkan hamba-Nya menemui-Nya dalam keadaan penuh dengan dosa, sehingga Allah swt membersihkan atau menghisapnya terlebih dahulu. Itulah salah satu bentuk kasih sayang Allah swt kepada umat-Nya. Dan itulah salah satu wujud indahnya berada di dalam naungan Islam. Rasulullah saw bersabda: “Orang yang paling banyak mendapatkan ujian/cobaan (di jalan Allah Ta’ala) adalah para Nabi, kemudian orang-orang yang (kedudukannya) setelah mereka (dalam keimanan) dan orang-orang yang (kedudukannya) setelah mereka (dalam keimanan), (setiap) orang akan diuji sesuai dengan (kuat/lemahnya) agama (iman)nya, kalau agamanya kuat maka ujiannya pun akan (makin) besar, kalau agamanya lemah maka dia akan diuji sesuai dengan (kelemahan) agamanya, dan akan terus-menerus ujian itu (Allah Ta’ala) timpakan kepada seorang hamba sampai (akhirnya) hamba tersebut berjalan di muka bumi dalam keadaan tidak punya dosa (sedikitpun)” Penyempurna Keimanan, Dalam ajaran Islam, cobaan merupakan salah satu media yang dapat menyempurnakan keimanan seseorang. Karena, kesempurnaan iman dapat dilihat dari keitiqomahannya untuk tetap taat kepada Allah swt baik dalam keadaan senang maupun susah.



Rasulullah saw bersabda mengenai bagaimanakah sifat seorang muslim yang sebenarnya, yang artinya: “Alangkah mengagumkan keadaan seorang mukmin, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim no. 2999) Islam juga menganggap cobaan sebagai alarm pengingat pesan bagi seluruh umatnya. Dengan cobaan itulah, Allah swt senantiasa mengingatkan manusia bahwa mereka itu adalah makhluk yang lemah, tiada daya dan upaya kecuali atas izin dan kehendak Allah swt. Tidak ada yang patut dibanggakan atau disombongkan. Rasulullah saw telah berfirman yang artinya: “Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan.” (HR. Bukhari no. 6053) Hadits di atas jelas sekali mengingatkan umat Islam bahwa hidup ini hanyalah ibarat sebuah perjalanan, yang suatu saat pasti akan berakhir atau mencapai tempat tujuannya, yaitu kampung akhirat. Dengan adanya cobaan, maka umat muslim akan senantiasa diingatkan bahwa di dunia ini tidak ada yang kuat dan tidak ada pula yang abadi. Semua akan kembali kepada Allah swt. Suroh Al-Baqarah ayat 153 – 157 َّ ‫صب ِْر َو ال‬ َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوا ا ْست َِع ْينُوْ ا بِال‬   )153(‫صالَ ِة إِ َّن هللاَ َم َع الصَّابِ ِريْن‬ Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat; sesungguhnya Allah adalah beserta  orang-orang yang sabar. ٌ ‫َوالَ تَقُوْ لُوْ ا ِل َم ْن يُ ْقتَ ُل فِ ْي َسب ْي ِل هللاِ أَ ْم َو‬ ‫ات بَلْ أَحْ يَا ٌء َو لَ ِك ْن الَّ تَ ْش ُعرُوْ ن‬ (154) Dan janganlah kamu katakan terhadap orang yang terbunuh di jalan Allah bahwa mereka mati. Bahkan mereka hidup, akan tetapi kamu tidak merasa. َ‫ت َو بَ ِّش ِر الصَّابِ ِر ْين‬ ِ ‫س َو الثَّ َم َرا‬ ِ ْ‫َو لَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِّمنَ ْالخَ و‬ ِ ‫ص ِّمنَ اأْل َ َم َو‬ ِ ُ‫ال َو اأْل ْنف‬ ٍ ‫ع َو نَ ْق‬ ِ ْ‫ف َو ْالجُو‬ (155) Dan sesungguhnya akan Kami beri kamu percobaan dengan sesuatu dari ketakutan dan kelaparan dan kekurangan dari harta benda dan jiwa-jiwa dan buah buahan; dan berilah khabar yangmenyukakan kepada orang yang sabar. َ‫اجعُوْ ن‬ َ َ‫اَلَّ ِذ ْينَ إِ َذا أ‬ ِ ‫صابَ ْتهُ ْم ُّم‬ ِ ‫ص ْيبَةٌ قَالُوْ ا ِإنَّا ِهللِ َو إِنَّا ِإلَ ْي ِه َر‬ (156) (Yaitu) orang-orang yang apabila menimpa kepada mereka suatu musibah, mereka berkata: Sesungguhnya kita ini dari Allah, dan sesungguhnya kepadaNyalah kita semua akan kembali. ٌ ‫صلَ َو‬ َ‫ك هُ ُم ْال ُم ْهتَ ُدوْ ن‬ َ ِ‫ات ِّم ْن َّربِّ ِه ْم َو َرحْ َمةٌ َو أُولَئ‬ َ ‫أُولَئِكَ َعلَ ْي ِه ْم‬ (157) Mereka itu, akan dikurniakan atas mereka anugerah-anugerah dari Tuhan mereka dan rahmat, dan mereka itulah orang-orang yang akan mendapat petunjuk.          HADIST YANG  MEMPERKUAT  ALQUR’AN SURAT ALBAQORAH: 155 Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?” Nabi Saw menjawab, “Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Bukhari)



Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu. (HR. Ath-Thabrani). MELAWAN PANDEMI CORONA DENGAN BERPIKIR POSITIF 1. Berpikir positif. Benar, hanya jawaban itulah yang bisa terlintas dalam pikiran saya. Hal yang bisa kita kontrol pada masa sulit, disaat kita tidak mampu mengendalikan faktor eksternal maka kita harus mengontrol hal yang bisa kita kontrol yaitu diri kita sendiri. Serta hal yang paling penting dalam masa sulit adalah bagaimana cara mengontrol pikiran kita agar tetap positif dalam menghadapinya. Tentu saja berpikir positif memiliki manfaat, yang terpenting adalah kita dapat tetap rasional dalam menghadapi masa sulit. Ketika kita rasional dalam menghadapi masa sulit, maka kita nantinya dapat menemukan plan-plan cadangan yang sebelumnya gagal karena adanya pandemi, yang artinya kita dapat menemukan peluang-peluang baru yang tidak terpikirkan sebelumnya. Hal inilah yang mendasari jawaban saya atas rasa kegagalan karena faktor eksternal yang tidak bisa kita kendalikan. Manfaat kedua, tentu saja dengan berpikiran positif kita akan terhindar dari stress. Yang sangat bermanfaat demi menjaga sistem imun tubuh kita dari virus berbahaya di luar sana. Setelah kita memahami apa manfaat dari berpikir positif, maka pertanyaan selanjutnya adalah...Bagaimana cara agar kita bisa menumbuhkan berpikir positif? 2. Berpikir optimis Bepikir optimis bahwa setiap kesusahan pasti akan ada jalan keluarnya. Bahwa Tuhan telah menjanjikan jalan keluar dari sebuah masalah. Tidak ada masalah apapun tanpa jawaban. Prinsip berpikir optimis tersebut menurut saya sangat penting dalam menumbuhkan pikiran positif. Berbaik sangka pada Tuhan. 3. Membayangkan masa depan yang indah Negativitas pasti banyak yang muncul dari lingkungan sekitar kita, dari mulai media yang terkadang membuat kita takut daripada waspada, keadaan sekitar yang membuat kita tertekan, pembicaraan orang yang isinya mengeluhkan harga serba naik, sampai psikologis kita sendiri yang membuat kita takut atau cemas karena pengaruh negativitas yang sangatlah banyak di luar sana. Maka menurut saya, cara yang bisa melawan pengaruh negativitas tersebut dengan diri kita sendiri yaitu membayangkan masa depan yang indah. Suatu saat pasti akan ditemukan vaksin, suatu saat kita bisa hidup normal, suatu saat ketika keadaan bisa kembali normal kita bisa keluar rumah, mengadakan resepsi pernikahan yang tertunda atau kita bisa diterima oleh perusahaan yang kita impikan, atau bahkan kita bisa menemukan peluang bisnis baru saat adanya pandemi ini. Dengan membayangkan masa depan yang indah, itu sangat berpengaruh untuk melawan negativitas yang sangat kuat di luar sana. 4. Hindari lingkungan yang negatif Setelah kita bisa berpikir optimis dan membayangkan masa depan yang indah...maka sangat



perlu untuk kita bisa menghindari hal yang dapat memicu stress kita. Dengan menyibukkan diri dengan hal positif, misalnya dengan mengasah skill yang tidak bisa lakukan sebelumnya karena kesibukan yang padat dengan belajar memasak, menjahit, membaca novel atau buku yang belum bisa kita baca sebelumnya, dengan menonton film atau drama yang belum kita tonton sebelumnya. 5. Bersabar dan bersyukur Bersabar dalam menghadapi cobaan dan bersyukur karena kita memiliki apa yang mungkin orang lain miliki saat ini. Saya yakin, pasti setiap orang akan mengalami kebosanan yang luar biasa saat pandemi seperti saat ini. Yang memiliki kesempatan untuk bekerja/belajar dari rumah saat ini, meski dilanda kebosanan mari kita bersyukur sejenak bahwa kita masih dapat bekerja/belajar dari rumah. Yang masih memiliki kesehatan, bersyukurlah karena banyak saudara kita di luar sana yang sedang berjuang melawan penyakit. Yang memiliki banyak waktu luang, ingatlah betapa saudara kita tim medis yang saat ini yang ingin istirahat namun tidak memiliki waktu bahkan mereka harus mempertaruhkan nyawanya demi orang lain. 6. Berdo’a Yang terakhir dan yang terpenting adalah berdo’a. Tuhan tidak akan meninggalkan makhluknya sendirian. Pasti akan ada jalan keluar dari tiap masalah. Serta do’a orang yang kesulitan, akan di dengar oleh Tuhan bukan? QS Al-Insyirah ayat 5-6 ‫ْر يُ ْسرًا‬ ِ ‫فَإ ِ َّن َم َع ْال ُعس‬ ‫ْر يُ ْسرًا‬ ِ ‫إِ َّن َم َع ْال ُعس‬ Artinya : Karena sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan.



DAFTAR PUSTAKA



________. 2012. Makalah Ujian dan Cobaan. https://misrayanazulaeha.wordpress.com/ 2012/12/05/makalah-ujian-dan-cobaan/. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2020 di Palembang. ________. 2020. Melawan Pandemi Corona dengan Berpikir Positif. https://www. kompasiana.com/novikurnia/5f4ef0a7d541df67e64c3902/melawan-pandemi-coronadengan-berpikir-positif. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2020 di Palembang.